provinsi: BANTEN

  • Penembakan di Rest Area Tol Tangerang-Merak, Polisi Tangkap Penyewa Mobil Rental  

    Penembakan di Rest Area Tol Tangerang-Merak, Polisi Tangkap Penyewa Mobil Rental  

    TANGERANG – Polres Pandeglang menangkap terduga pelaku yang menyewa mobil rental milik Ilyas Abdurahman (48) salah satu korban penembakan di Rest Area Km 45 Tol Tangerang-Merak, Kamis, 2 Januari.

    Menurut informasi didapat, Kasat Reskrim Polres Pandeglang Iptu Alfian Yusuf mengatakan pelaku bernama Ajat Supriatna (32), yang menyewa mobil rental milik korban, Ilyas

    “Jadi benar kami dari Polres Pandeglang telah mengamankan seseorang dengan inisial AS yang menjadi terduga sebagai penyewa mobil rental,” kata Alfian, atas informasi yang didapat VOI, Jumat, 3 Januari.

    Alfian menyebut, Ajat menyewa mobil jenis Honda Brio rentalan dari korban Ilyas yang berada di wilayah Rajeg, Kabupaten Tangerang sejak 31 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025.

    Namun, pemilik rental mendapat notifikasi bahwa kendaraannya berada dari wilayah Kabupaten Pandeglang.

    Atas dasar itu, pemilik rental Ilyas bersama timnya mengejar keberadaan mobil miliknya, sampai akhirnya terjadi penembakan di Rest Area KM45, Tol Tangerang-Merak.

    “Pemilik rental melakukan pengejaran ke lokasi tersebut hingga terakhir terjadi insiden penembakan,” ucapnya.

    Saat ini Ajat telah diserahkan ke Polresta Tangerang lantaran kasus itu ditangani Polresta Tangerang.

    “Kami akan menyerahkan saudara AS ke Polresta Tangerang untuk dilakukan pemeriksaan,” ujarnya

  • 2
                    
                        Bertemu Prajurit TNI yang Tembak Bos Rental di Rest Area, Pegawai Minimarket: Pelaku Sempat Tanyakan Toilet
                        Megapolitan

    2 Bertemu Prajurit TNI yang Tembak Bos Rental di Rest Area, Pegawai Minimarket: Pelaku Sempat Tanyakan Toilet Megapolitan

    Bertemu Prajurit TNI yang Tembak Bos Rental di Rest Area, Pegawai Minimarket: Pelaku Sempat Tanyakan Toilet
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com –
    Sebuah insiden penembakan yang mengerikan terjadi di Rest Area Km 45 Tol Tangerang-Merak, membuat seorang pegawai minimarket, Ahmad, merasakan ketakutan dan trauma yang mendalam.
    Dalam sebuah wawancara, Ahmad menceritakan bagaimana awal mula kejadian tragis ini berlangsung.
    “Pelaku masuk ke sini buat nanya toilet, langsung begitu dijawab toiletnya enggak ada. Karena ini kan
    rest area
    , jadi saya tunjukan (toiletnya di luar),” ungkap Ahmad ketika ditemui di lokasi kejadian, Jumat (3/1/2025).
    Setelah memberikan arahan tentang lokasi toilet, pelaku pergi meninggalkan minimarket.
    Namun, tak lama setelah itu, Ahmad mendengar suara keributan yang membuatnya merasa cemas.
    Meskipun situasi semakin tegang di luar, Ahmad memutuskan untuk tetap berada di dalam minimarket, tidak ingin terlibat lebih jauh.
    “Nah enggak lama dari itu terjadilah keributan, setelah itu terjadilah penembakan,” jelas Ahmad, saat menceritakan kembali peristiwa yang menakutkan itu.
    Ia mengaku sangat trauma menyaksikan penembakan yang terjadi di depan matanya.
    Apalagi, tak lama setelah insiden tersebut, korban bernama Ilyas Abdurrahman (48) berusaha mencari perlindungan dengan masuk ke dalam minimarket.
    “Jadi ada satu yang ketembak itu dibawa ke dalam sini. Saat itu darah banyak berceceran banyak banget,” tuturnya dengan raut wajah ketakutan yang masih terbayang.
    Peristiwa tragis ini juga diungkap oleh Agam Muhammad (26), anak pertama dari korban.
    Ia menjelaskan bahwa kejadian berawal pada 31 Desember 2024, ketika pelaku menyewa mobil Honda Brio.
    Namun, pada 1 Januari 2025, dua dari tiga perangkat GPS mobil tersebut ditemukan dipotong.
    Agam bersama ayahnya dan tim rental mobil berusaha melacak keberadaan mobil tersebut hingga ke Pandeglang.
    Ketika berhasil menemukan mobil Brio di pertigaan Saketi, pelaku mengacungkan senjata api dan mengeklaim sebagai anggota TNI AU.
    Situasi semakin memburuk ketika sebuah mobil Sigra hitam yang diduga rekan pelaku menabrakkan kendaraannya ke tim rental.
    Kedua mobil, Brio dan Sigra, kemudian melarikan diri.
    “Setelah itu kami melanjutkan pengejaran menggunakan GPS hingga ke daerah Anyer. Di sana, kami meminta pendampingan dari Polsek terdekat, tetapi mereka tetap menolak meski kami menjelaskan situasinya,” kata Agam.
    Pengejaran berlanjut hingga ke Rest Area di KM 45 Tol Tangerang-Merak, tempat mobil Brio akhirnya berhenti.
    Saat tim rental berhasil menangkap salah satu pelaku, situasi kembali memanas ketika rekan pelaku muncul dengan senjata api.
    “Terjadi tembakan sekitar empat sampai lima kali. Saya dan beberapa tim sempat kabur mencari perlindungan,” tambah Agam dengan nada serius.
    Insiden tersebut menyebabkan luka serius pada Ilyas dan seorang anggota tim rental, Ramli.
    Ilyas terkena tembakan di dada dan tangan, sedangkan Ramli terluka di tangan hingga menembus perut.
    Keduanya segera dilarikan ke RSUD Balaraja, namun sayangnya, nyawa Ilyas tidak dapat diselamatkan.
    “Ayah saya masih kuat saat awal dibawa ke IGD, tetapi kondisinya terus menurun dan akhirnya meninggal dunia,” ungkap Agam dengan kesedihan yang mendalam.
    Insiden tragis ini bukan hanya meninggalkan luka fisik bagi para korban, tetapi juga jejak trauma mendalam bagi saksi-saksi dan keluarga yang ditinggalkan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terkuak Peran Lain Oknum TNI AL Penembak Bos Rental: Beli Mobil dari Ajat Supriatna, Harga Rp40 Juta – Halaman all

    Terkuak Peran Lain Oknum TNI AL Penembak Bos Rental: Beli Mobil dari Ajat Supriatna, Harga Rp40 Juta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Oknum TNI AL yang melakukan penembakan terhadap bos rental mobil, Ilyas Abdurrahman (48), akhirnya terkuak.

    Ternyata, dia merupakan pembeli dari mobil rental milik Ilyas.

    Dalam kasus ini, oknum tersebut bakal membeli mobil yang disewa oleh Ajat Supriatna dari Ilyas seharga Rp40 juta.

    Oknum TNI AL itu pun tergiur karena mobil tersebut dipatok dengan harga rendah.

    Adapun peran ini disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Pandeglang, Iptu Alfian Yusuf.

    Alfian juga membeberkan peran Ajat dalam kasus ini dimana dirinya mencari mobil sewaan untuk kemudian dibawa kabur.

    Setelah itu, mobil tersebut diserahkan ke seseorang berinisial IM yang merupakan penadah mobil curian.

    “Dalam hal ini peran Ajat hanya disuruh nyari mobil rental. Setelah mendapat mobil rental, lalu mobil dikasih IM, dari IM tidak tahu digadaikan ke siapa,” kata Alfian, dikutip dari Tribun Jakarta pada Sabtu (4/1/2025).

    “Jadi, Ajat bukanlah pelaku penembakan, melainkan berperan mencari mobil,” sambungnya

    Sementara, Ajat dijanjikan komisi sebesar Rp 5 juta untuk mobil yang berhasil diambil.

    Namun, nahas, uang komisi tersebut urung diterima olehnya karena berakhir ditangkap polisi.

    “Hari ini (Jumat) dia mau dikasih uang lima juta, hari ini janjinya,” terang Alfian.

    Di sisi lain, dalam melakukan aksinya, Ajat memperoleh mobil rental tersebut dengan menggunakan identitas palsu.

    Alfian mengatakan Ajat merubah tempat dan tanggal lahir di KTP. Selain itu, dia juga sampai merubah identitas di surat izin mengemudi (SIM).

    “Iya identitas palsu. (SIM) palsu juga itu,” jelasnya.

    Ajat dan Oknum TNI AL Berhasil Ditangkap 

    Dikutip dari Kompas.com, Ajat dan oknum TNI AL yang terlibat dalam kasus penembakan terhadap Ilyas di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Banten pada Jumat (3/1/2025).

    Untuk Ajat, dirinya ditangkap di kontrakan saudaranya di Bitung, Kabupaten Pandeglang, Banten.

    “Jadi benar, kami dari Polres Pandeglang telah mengamankan seseorang dengan inisial AS yang merupakan terduga penyewa mobil rental terkait peristiwa penembakan,” ujar Alfian.

    Pada saat ditangkap, Ajat tidak melakukan perlawanan dan kedua tangannya langsung diborgol.

    Tim Reskrim Polres Pandeglang pun memastikan Ajat merupakan penyewa mobil rental dari Ilyas.

    “Betul, AS adalah orang atas nama si penyewa mobil rental tersebut,” kata Alfian.

    Setelah penangkapan, pihak Polres Pandeglang akan menyerahkan Ajat ke Polresta Tangerang untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Sementara, penangkapan terhadap oknum TNI AL dibenarkan oleh Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto.

    Dia berjanji pihaknya bakal menindak oknum tersebut jika terbukti bersalah.

    “Apabila terbukti bersalah, akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” tegas Jenderal Agus.

    Kronologi Penembakan

    Polres Pandeglang menangkap Ajat Sudrajat, penyewa mobil rental terkait kasus penembakan di Tol Tangerang Merak Km 45, Jumat (3/1/2025). (Kompas.com/Acep Nazmudin)

    Peristiwa nahas itu berawal ketika pihak rental milik Ilyas curiga atas mobil Honda Brio berwarna oranye yang sudah tidak terdeteksi lewat GPS.

    Adapun sosok yang mengetahui hal tersebut pertama kali adalah anak Ilyas, Agam Muhammad Nasrudin pada Rabu (1/1/2025).

    Sebenarnya, Ajat menyewa mobil tersebut selama tiga hari dari Selasa (31/12/2024) hingga Kamis (2/1/2025).

    Lalu, setelah mengetahui hal tersebut, Ilyas langsung berinisiatif untuk melakukan pengejaran terhadap mobil tersebut.

    Namun, sebelum berangkat, Ilyas terlebih dahulu menghubungi Ajat lewat sambungan telepon. Hanya saja, nomor Ajat ternyata sudah tidak aktif.

    “Kami sudah coba konfirmasi, tapi nomor Ajat sudah tidak aktif. Kemungkinan dia ngeblokir nomor saya,” kata anak Ilyas lainnya, Rizky Agam S, dikutip dari Kompas.com.

    Singkat cerita, posisi mobil yang disewa Ajat pun terdeteksi dan rombongan Ilyas berusaha untuk menghentikannya.

    Lalu, ketika mobil rombongan Ilyas mendekat, ada seorang pelaku yang mengaku sebagai anggota TNI AU dan mengacungkan senjata api.

    “Dia bilang, ‘Siapa lo, saya dari anggota TNI AU nih, awas enggak loh,’ sambil nodong senjata,” ujar Agam menirukan kata-kata pelaku.

    Ketika situasi semakin tidak terkendali, tiba-tiba muncul mobil lain berwarna hitam yang mundur dan menabrak mobil korban.

    “Kita ikutin tuh dari belakang arah ke Cilegon. Ternyata pas sampai Cilegon dia ke arah Tangerang,” kata Agam.

    Dalam upaya untuk mendapatkan bantuan, Agam meminta pendampingan ke Polsek Cinangka, tetapi permohonannya ditolak.

    Bersama rekan-rekan pemilik rental lainnya, mereka terus memburu pelaku hingga terdeteksi berhenti di Rest Area Balaraja.

    Sebelum insiden penembakan terjadi, Agam menceritakan bahwa para pelaku sempat ditangkap ayahnya dan rekan-rekan lain.

    “Dipegang tangannya supaya enggak bisa bergerak, ternyata kawan yang di seberangnya itu yang pakai Sigra ada senpi juga,” kata Agam.

    Situasi semakin mencekam saat tembakan mulai terdengar. Agam menggambarkan suasana saat itu, di mana ia sempat mencari perlindungan.

    “Ada terdengar beberapa kali bunyi tembakan dan mengenai ayah saya dan rekannya,” ujarnya.

    Setelah serangkaian tembakan, para pelaku melarikan diri dengan dua mobil.

    “Saya menolong Pak R, tapi ternyata ada satu korban lagi di minimarket, ternyata ayah saya sendiri yang kena tembakan di dadanya dan tangannya,” kata Agam.

    Kedua korban langsung dibawa ke RSUD Balaraja, tetapi sayangnya Ilyas meninggal dalam perjalanan. 

    Sementara itu, R yang juga terkena tembakan kini menjalani perawatan di rumah sakit.

    Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul “Tembak Bos Rental, Terkuak Peran Oknum TNI AL: Ternyata Beli Mobil dari Ajat Supriatna Rp 40 Juta”

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Reynas Abdilla)(Tribun Jakarta/Satrio Sarwo Trengginas)(Kompas.com/Muhammad Isa Bustomi)

    Artikel lain terkait Bos Rental Mobil Tewas Ditembak

  • Bantah Tuduhan Tolak Pendampingan Bos Rental Mobil yang Tewas Tertembak, AKP Asep Diperiksa Propam – Halaman all

    Bantah Tuduhan Tolak Pendampingan Bos Rental Mobil yang Tewas Tertembak, AKP Asep Diperiksa Propam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan akan diperiksa Propam soal dugaan penolakan pendampingan terhadap bos rental mobil yang tewas ditembak di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Banten, Kamis (2/1/2025).

    Sebagaimana diketahui, pengusaha rental bernama Ilyas Abdurahman (48) tewas ditembak komplotan pelaku penggelapan mobil di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, arah Jakarta pada Kamis pagi lalu.

    Sebelumnya, korban ternyata sempat meminta aparat Polsek Cinangka untuk didampingi dalam proses penarikan mobilnya.

    Namun pendampingan tersebut tidak didapatkan bos rental mobil tersebut hingga Ilyas tewas ditembak.

    Dalam hal ini, Asep pun mengaku pihaknya tidak menolak permintaan pendampingan terhadap korban.

    Bahkan, Asep menegaskan bahwa pihaknya sempat menawarkan kepada korban untuk membuat laporan polisi agar jajarannya dapat bertindak.

    “Meluruskan berita yang viral terkait dengan dugaan adanya penolakan permintaan atau permohonan pendampingan masyarakat yang ingin melakukan penarikan satu unit kendaraan di Polsek Cinangka, Polres Cilegon.” ucap Asep, dikutip Tribunnews.com dari akun Instagram Humas Polsek Cinangka, Jumat (3/1/2025).

    Asep menjelaskan bahwa korban bersama rombongannya mendatangi Polsek Cinangka pada Kamis sekitar pukul 03.00 WIB.

    “Perlu saya jelaskan bahwa Polsek Cinangka pada tanggal 2 Januari 2025, sekira jam 03.00 WIB, kedatangan satu unit mobil minibus yang berisikan kurang lebih 6-7 orang pria dewasa,” ungkap Asep.

    “Saat dikonfirmasi, yang bersangkutan menyatakan bahwa itu dari leasing, sementara kawannya lagi menyatakan dari rental. Bermaksud untuk meminta pendampingan untuk melakukan penarikan satu unit kendaraan mobil di Cinangka.” sambungnya.

    Asep mengungkap korban mengaku telah mengikuti mobil pelaku dari wilayah Pandeglang dan memutar sampai ke arah Cilegon, Banten.

    Hingga saat berada di Cinangka, korban pun memilih untuk meminta bantuan Polsek Cinangka untuk mendampinginya.

    Saat di kantor polisi, lanjut Asep, personelnya bermaksud untuk menanyakan legalitas atau identitas kendaraan dan menyangkut hal atau masalah apa.

    Tetapi saat hal tersebut ditanyakan, lanjut Asep, korban dan rombongannya sedang terburu-buru sehingga tak sempat menunjukkan surat atau dokumen kelengkapan mobil yang hendak ditarik.

    “Ketika itu ditanyakan, rupanya yang bersangkutan memburu waktu atau tergesa-gesa sehingga tidak sempat menunjukkan dokumen yang diminta oleh petugas.” terangnya.

    Menurut Asep, keterangan dan dokumen pelengkap kendaraan korban dibutuhkan sebagai dasar tindakan kepolisian agar menghindari dan meminimalisir pelanggaran hukum.

    “Tidak ada sedikitpun maksud untuk melakukan penolakan terhadap permintaan atau permohonan dari siapapun yang meminta pendampingan, namun kami juga tidak mau melanggar aturan atau melanggar hukum karena ini berkenaan dengan upaya paksa.” paparnya.

    Asep mengaku pihaknya sudah menawarkan kepada korban untuk membuat laporan kepolisian.

    “Saat itu ditawarkan oleh anggota kita kepada yang bersangkutan untuk membuat laporan polisi sebagai dasar untuk melaksanakan penarikan mobil tersebut.” katanya.

    “Namun demikian saat itu yang bersangkutan tergesa-gesa sehingga akhirnya lanjut keluar lagi dari Polsek Cinangka untuk melanjutkan perjalanan.” lanjutnya.

    Asep pun kembali menegaskan bahwa pihaknya tidak bermaksud menolak permintaan pendampingan dari korban.

    “Tidak ada penolakan permohonan pendampingan dari yang bersangkutan.” ucapnya.

    Kapolsek Cinangka Diperiksa Propam

    Propam Polres Cilegon, Polda Banten kini sedang memeriksa Asep bersama sejumlah anggotanya.

    Pemeriksaan ini dilakukan untuk menindaklanjuti dugaan penolakan pendampingan terhadap korban penembakan yang terjadi di rest area Tol Tangerang-Merak di KM 45 arah Jakarta pada Kamis pagi.

    “Iya, (Kapolsek dan Anggota Polsek Cinangka) lagi dilakukan klarifikasi dan pemeriksaan,” ujar Kapolres Cilegon, AKBP Kemas Indra Natanegara saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Jumat.

    Dalam penembakan tersebut, diketahui pemilik rental mobil berinisial IA (48) tewas setelah ditembak di depan minimarket rest area.

    Kasus penembakan di rest area Tol Tangerang-Merak terjadi ketika korban bersama tujuh temannya melacak Honda Brio miliknya yang disewakan kepada orang lain.

    2 Pelaku Ditangkap

    Diberitakan sebelumnya, seorang pria ditemukan tewas di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak arah Jakarta setelah mengalami luka tembak.

    Kejadian tersebut terjadi pada Kamis (2/12/2024) pukul 04.30 WIB.

    Selain Ilyas Abdurrahman yang tewas dengan luka tembak di dada, ada juga satu korban yakni R (59) yang turut mengalami luka berat karena diduga terkena tembakan di bahu.

    “Kedua korban keluar dari dalam mobil sebelum terjadi penembakan,” ujar Kasi Humas Polresta Tangerang, Ipda Purbawa saat dikonfirmasi, Kamis (2/1/2025).

    Saat itu, pelaku diduga menggunakan mobil jenis SUV untuk melarikan diri setelah insiden. 

    “Kami sedang memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi untuk mengidentifikasi pelaku. Kita belum bisa pastikan berapa orangnya.” katanya.

    “Yang jelas, diduga pelaku ini yang melakukan penembakan menggunakan kendaraan mobil, mobil jenis SUV,” lanjutnya.

    Berdasarkan informasi terbaru, Terbaru, polisi berhasil menangkap dua terduga pelaku penembakan bos rental mobil di rest area tol Tangerang-Merak, Banten.

    Kedua terduga pelaku itu adalah Ajat Sudrajat, penyewa mobil brio dan seorang oknum prajurit TNI AL.

    Sebelumnya, polisi mengaku telah mengidentifikasi empat pelaku.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul Beda Pengakuan Kapolsek Cinangka dan Anak Bos Rental Mobil yang Tewas Ditembak Pelaku Penggelapan

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (Tribuntangerang.com/Joseph Wesly) (Kompas.com/ Rasyid Ridho, Reni Susanti)

  • Warga Rangkasbitung Lebak Diperiksa Polisi usai Demo Galian Tanah Ilegal – Halaman all

    Warga Rangkasbitung Lebak Diperiksa Polisi usai Demo Galian Tanah Ilegal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sejumlah warga Kampung Papango, Desa Mekarsari, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, mendatangi Mapolda Banten, Jumat (3/1/2025).

    Kedatangan mereka adalah untuk memenuhi panggilan klarifikasi dari penyidik Subdit 1 Ditreskrimum Polda Banten terkait aksi demonstrasi mereka menentang galian tanah ilegal di lingkungan mereka.

    Pantauan TribunBanten.com, sekira pukul 10.00 WIB, sekitar 10 orang warga tiba di gedung Ditreskrimum Polda Banten.

    Salah satu warga yang akan diperiksa, Tarmidi Irawan, menyatakan ada tujuh warga yang dijadwalkan untuk dimintai klarifikasi terkait laporan pengusaha galian tanah merah.

    “Tapi hari ini ada dua doang yang diperiksa, saya dan Muntadir. Sisanya akan diperiksa hari Senin,” kata Tarmidi di Polda Banten, Jumat (3/1/2025). 

    Tarmidi mengaku terkejut dengan undangan klarifikasi dari pihak Polda Banten.

    Ia menekankan mereka hanya menuntut keadilan atas kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas galian tanah merah tersebut.

    “Kami jelas kaget, tetapi tidak apa-apa. Kami akan penuhi panggilan klarifikasi ini,” tambahnya.

    Warga lainnya, Muntadir, berharap agar polisi dapat bersikap adil dalam menangani kasus ini.

    Ia mendesak agar penambang tanah merah ilegal juga ditindak tegas.

    “Jangan sampai keadilan hanya tajam ke bawah tetapi tumpul ke atas,” tegas Muntadir.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Armada Laut Hitam Rusia Dijebol Drone Laut Ukraina, Moskow Disarankan Hancurkan Kawasan Pesisir – Halaman all

    Armada Laut Hitam Rusia Dijebol Drone Laut Ukraina, Moskow Disarankan Hancurkan Kawasan Pesisir – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Pada tanggal 31 Desember 2024, pasukan Ukraina berhasil menembak jatuh helikopter Mi-8 Rusia menggunakan drone angkatan laut Magura V5 yang dilengkapi dengan rudal R73 SeeDragon.

    Insiden ini terjadi di dekat Tanjung Tarkhankut, Krimea, yang saat ini diduduki oleh Rusia.

    Operasi ini dilakukan oleh Grup 13, unit elite dari Direktorat Intelijen Utama Ukraina.

    Ini menandai kejadian pertama yang tercatat di mana kapal permukaan tak berawak (USV) menyerang dan menghancurkan target udara.

    Drone Magura V5 berhasil meluncurkan rudal yang mengenai helikopter saat sedang terbang, sementara helikopter lain mengalami kerusakan namun berhasil kembali ke pangkalan di Armada Laut Hitam Rusia.

    Inovasi dalam Peperangan Modern

    Penggunaan inovatif pesawat nirawak angkatan laut oleh Ukraina menunjukkan kemampuan adaptasi mereka dalam peperangan modern.

    Magura V5, yang merupakan kendaraan permukaan nirawak multiguna, dirancang untuk berbagai operasi angkatan laut, termasuk pengawasan, pengintaian, dan misi tempur.

    Spesifikasi Magura V5

    Magura V5 memiliki panjang 5,5 meter dan lebar 1,5 meter, serta berada 500 mm di atas permukaan air.

    Drone ini memiliki jangkauan hingga 800 kilometer dan kecepatan sekitar 75-80 km/jam, memungkinkan penyebaran cepat dan manuver taktis.

    Dengan kemampuan membawa muatan hingga 320 kg, Magura V5 dapat dilengkapi dengan bahan peledak untuk misi kamikaze atau peralatan khusus.

    Dilengkapi dengan sistem autopilot dan subsistem video dengan kemampuan penglihatan malam, drone ini memberikan intelijen waktu nyata kepada operator.

    Karena kecepatan dan kemampuan manuvernya, Magura V5 sulit untuk ditargetkan oleh platform udara yang dilengkapi senjata.

    Walaupun senjata berpemandu lebih efektif, penggunaan drone ini menghadirkan tantangan tersendiri.

    Analis militer yang merupakan pensiunan pilot AU India, Vijainder K Thakur, mengatakan, Magura V5 memiliki target kontras termal yang rendah, sehingga mengurangi efektivitas sistem pelacak inframerah (IR) dan gangguan gelombang laut yang menurunkan efisiensi pelacak radar.

    “Dengan insiden ini, Ukraina menunjukkan bahwa mereka mampu menggunakan teknologi modern untuk menghadapi ancaman dari Rusia di wilayah Laut Hitam, sekaligus mempermalukan Armada Laut Hitam Rusia yang selama ini dianggap perkasa,” katanya.

    Rusia sendiri telah mengerahkan helikopter serang seperti Ka-27/29 dan Mi-8, bersama dengan pesawat tempur seperti Su-27/30/35 dan MiG-29, untuk melawan Magura V5.

    Namun, pesawat tempur harus terbang rendah dan lambat untuk menyerang USV, sehingga meningkatkan paparan mereka terhadap senjata pertahanan udara (Air Defense).

    Karena sistem persenjataan mereka dioptimalkan untuk serangan jarak jauh terhadap target statis, mereka sering menggunakan tembakan untuk menyerang USV.

    Rudal udara-ke-permukaan yang diluncurkan dari helikopter dan dipandu secara manual melalui pencari optik telah terbukti paling efektif dalam melawan USV.

    Balasan Ukraina

    Ukraina secara bertahap telah meningkatkan Magura V5 untuk menggagalkan tindakan balasan Rusia.

    Dengan melengkapi drone dengan rudal udara-ke-udara R-73, Ukraina telah memungkinkannya untuk menghadapi ancaman udara, seperti yang ditunjukkan dalam insiden baru-baru ini.

    Berbagai upaya sedang dilakukan untuk mengurangi radar dan tanda elektromagnetik drone, mungkin dengan menggabungkan kemampuan menyelam atau menyelam singkat untuk meningkatkan kemampuan siluman terhadap sistem deteksi Rusia.

    Magura V5 dioperasikan dari jarak jauh menggunakan jaringan satelit Starlink.

    Sementara pasukan Rusia menggunakan sistem peperangan elektronik (EW) yang canggih untuk mengganggu komunikasi, navigasi, dan penargetan pesawat nirawak, mereka kesulitan untuk mengganggu Starlink secara efektif.

    Keunggulan Ukraina

    Keberhasilan pasukan Ukraina dalam menjatuhkan helikopter Rusia yang menyerang USV telah mengubah keseimbangan kekuatan angkatan laut di Laut Hitam secara signifikan demi kepentingan Ukraina.

    Pasukan Rusia kini terpaksa mengerahkan aset pesawat tempur yang mahal untuk melawan operasi USV Ukraina.

    Hal ini mengurangi jumlah pesawat tempur Rusia yang tersedia untuk misi superioritas udara.

    Menurut Thakur, operasi pesawat tempur juga menghadapi keterbatasan dalam cuaca buruk dan kondisi malam hari, sehingga kurang efektif.

    “Armada permukaan Angkatan Laut Rusia tetap rentan terhadap serangan USV, yang hanya mampu melindungi dirinya sendiri di dalam teluk dan pangkalan.”

    Akibatnya, armada Rusia tidak dapat memastikan jalur yang aman bagi pengiriman komersialnya di Laut Hitam.

    Opsi Rusia

    Thakur menilai, pesawat nirawak kamikaze jarak jauh, seperti Geran-2, yang menggunakan AI untuk pengenalan target secara otonom, tidak efektif terhadap USV karena kecepatan dan kemampuan manuvernya yang tinggi.

    “Salah satu pilihan potensial bagi pasukan Rusia adalah mengintensifkan serangan terhadap pangkalan pesisir Ukraina yang digunakan untuk meluncurkan USV.”

    Namun, sambungnya, pendekatan ini memiliki hasil yang terbatas karena mengidentifikasi semua titik peluncuran merupakan tantangan.

    Lebih jauh lagi, USV dapat diluncurkan dari kapal, termasuk kapal dagang.

    Sementara Rusia secara teoritis dapat menargetkan kapal-kapal ini dengan kapal selam atau rudal antikapal jarak jauh, mengidentifikasi mereka akan membutuhkan kecerdasan manusia tingkat lanjut (HUMINT) dan kemampuan intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR)—area yang tampaknya kurang dimiliki Rusia.

    Solusi teknis yang inovatif mencakup pengembangan dan penyebaran ranjau yang dipicu oleh kapal yang melampaui ambang batas kecepatan tertentu.

    Namun, ranjau tersebut akan membutuhkan waktu dan sumber daya yang signifikan untuk dikembangkan dan disebarkan.

    USV Ukraina kemungkinan menggunakan sensor optik darurat untuk memperoleh target udara seperti helikopter dan meluncurkan rudal jarak pendek yang mengarah menggunakan pencari IR/optik.

    Drone ini terlalu kecil untuk menggunakan sistem radar. Pasukan Rusia dapat memanfaatkan kelemahan ini dengan menggunakan drone bersenjata untuk menyerang USV dari jarak yang aman.

    Drone Orion MALE Rusia memiliki sensor dan senjata berpemandu yang secara teoritis mampu menyerang USV Ukraina.

    Namun, ketidakhadiran mereka dalam jumlah yang signifikan menunjukkan bahwa sistem persenjataan mereka tidak dioptimalkan untuk target maritim atau Rusia tidak memiliki jumlah yang cukup untuk berpatroli di Laut Hitam secara efektif.

  • 2
                    
                        Bertemu Prajurit TNI yang Tembak Bos Rental di Rest Area, Pegawai Minimarket: Pelaku Sempat Tanyakan Toilet
                        Megapolitan

    5 Ternyata Penembak Bos Rental Mobil di Rest Area Tol Tangerang Itu Prajurit TNI… Megapolitan

    Ternyata Penembak Bos Rental Mobil di Rest Area Tol Tangerang Itu Prajurit TNI…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Dalam sebuah insiden tragis, seorang warga bernama
    Ilyas Abdurrahman
    (48), kehilangan nyawanya setelah ditembak seseorang di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Kamis (2/1/2025). 
    Belakangan diketahuhi Ilyas ditembak oleh prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI).
    Ilyas tewas akibat menagih hak atas mobil yang disewakannya, yang dibawa kabur oleh si penyewa.
    Namun, prajurit TNI yang menembak Ilyas sesungguhnya bukan penyewa pertama. Bagaimana rincian kejadiannya? Bagaimana bisa tentara terlibat dalam penembakan ini?
    Menurut keterangan anak Ilyas, Agam Muhammad Nasrudin, insiden ini dimulai saat Ilyas dan timnya melacak keberadaan mobil hingga ke daerah Pandeglang.
    Setelah menemukan mobil Brio di pertigaan Saketi, pelaku menodongkan senjata api sambil mengaku sebagai anggota TNI AU.
     
    Pelaku yang mengaku sebagai anggota TNI Angkatan Udara bahkan mengacungkan senjata api saat pertemuan terjadi.
    “Dia bilang, ‘Siapa lo, saya dari anggota TNI AU nih, awas enggak loh,’ sambil nodong senjata,” ungkap Agam.
    Setelah penembakan tersebut, Polisi Militer TNI segera melakukan penyelidikan.
    Mayjen TNI Yusri Nuryanto mengonfirmasi bahwa satu prajurit telah ditangkap dan diamankan di Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal).
    Namun, informasi mengenai jumlah pelaku dan asal satuan mereka masih belum jelas.
    Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menjanjikan tindakan tegas jika prajurit tersebut terbukti bersalah.
    “Apabila terbukti bersalah, akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” ujarnya.
    Penangkapan terhadap prajurit TNI bukan berarti penyewa mobil Ilyas, Ajat Sudrajat (32), tidak terlibat.
    Ajat ternyata adalah pihak pertama yang menyewa mobil Brio milik Ilyas, dan kini telah ditangkap oleh polisi.
    “Jadi benar, kami dari Polres Pandeglang telah mengamankan seseorang dengan inisial AS yang merupakan terduga penyewa mobil rental terkait peristiwa penembakan,” kata Kasat Reskrim Polres Pandeglang Iptu Alfian Yusuf.
    Ajat menyewa mobil tersebut selama tiga hari, dari Selasa (31/12/2024) hingga Kamis (2/1/2025).
    Namun, pada tanggal 1 Januari 2025, dua dari tiga perangkat pelacak lokasi (GPS) di mobil tersebut dipotong.
    Alfian menyatakan bahwa setelah penangkapan, pihaknya akan menyerahkan Ajat kepada Polresta Tangerang untuk pemeriksaan lebih lanjut.
    Polisi juga menyelidiki bagaimana mobil berpindah tangan dari Ajat ke prajurit TNI. 
    Kronologi kejadian ini bermula ketika Ilyas, bersama Agam dan timnya, melacak keberadaan mobil yang disewakan kepada Ajat.
    Setelah kehilangan kontak sejak 1 Januari 2025 dan dengan GPS yang tidak berfungsi, mereka mencoba menghentikan mobil di pertigaan Saketi.
    Namun, pelaku mengeluarkan senjata api dan mengaku sebagai anggota TNI AU.
    Ketegangan meningkat saat sebuah mobil lain menabrakkan diri ke kendaraan mereka, memicu pengejaran yang berujung di rest area Balaraja.
    Di sana, Ilyas berusaha mengadang pelaku, tetapi pelaku malah melepaskan tembakan.
    “Ada sekitar empat hingga lima kali tembakan, dan saya mencari perlindungan,” ujar Agam.
    Ketika Agam kembali, dia mendapati ayahnya terluka parah akibat tembakan di dada dan tangan.
    Meskipun segera dilarikan ke RSUD Balaraja, nyawa Ilyas tidak dapat diselamatkan, dan seorang anggota tim juga mengalami luka tembak serius.
    Agam mencatat bahwa mereka sempat meminta pendampingan polisi, tetapi permintaan tersebut ditolak setelah konfirmasi dengan kapolsek.
    Kejadian ini menimbulkan banyak pertanyaan mengenai prosedur dan perlindungan hukum bagi warga sipil dalam situasi berbahaya seperti ini.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polresta Tangerang Kerja Sama dengan Puspom TNI Usut Penembakan di Rest Area KM 45 Tol Jakarta-Merak

    Polresta Tangerang Kerja Sama dengan Puspom TNI Usut Penembakan di Rest Area KM 45 Tol Jakarta-Merak

    Jakarta: Polresta Tangerang tengah melakukan koordinasi dengan Puspom TNI untuk menyelidiki dugaan keterlibatan oknum TNI dalam kasus penembakan yang menewaskan seorang pemilik rental mobil di rest area KM 45 Tol Jakarta-Merak pada Kamis 2 Januari 2025 dini hari. Kasus ini melibatkan dua korban, satu di antaranya meninggal dunia, dan yang lainnya terluka parah.

    “Terkait informasi diduga oknum TNI, pastinya kita sedang mendalami kebenarannya dan berkordinasi dengan pihak dari POM TNI,” kata Kasi Humas Polresta Tangerang, Ipda Purbawa, Jumat 3 Januari 2025.

    Kejadian penembakan bermula ketika saksi melihat sejumlah kendaraan saling kejar-kejaran di sekitar Indomaret Rest Area KM 45. Salah satu mobil, sebuah minibus hitam, diduga menjadi tempat pelaku melepaskan lima tembakan yang mengenai dua korban. 

    Baca juga: Mobil Misterius Terlihat Sebelum Pengacara di Bone Tewas Ditembak

    Satu korban, RM, meninggal dunia dan jenazahnya kini berada di RSUD Balaraja untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sementara korban lainnya, IS, mengalami luka parah dan dirujuk ke RSCM Jakarta untuk mendapatkan perawatan intensif.

    “Korban Sdr. RM meninggal dunia dan jenazahnya kini berada di RSUD Balaraja untuk dilakukan pemeriksaan forensik oleh dokter Polda Banten. Sementara korban Sdr. IS yang terluka parah dirujuk ke RSCM Jakarta untuk mendapatkan perawatan intensif,” kata Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Arif N. Yusuf.

    Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan temuan barang bukti berupa lima selongsong peluru 9 mm merek Luger serta satu unit mobil Brio warna oranye yang digunakan oleh keluarga korban.

    Untuk menyelidiki lebih lanjut, polisi kini berkoordinasi dengan Puspom TNI guna mengungkap kebenaran terkait dugaan pelaku dari kalangan TNI.

    Jakarta: Polresta Tangerang tengah melakukan koordinasi dengan Puspom TNI untuk menyelidiki dugaan keterlibatan oknum TNI dalam kasus penembakan yang menewaskan seorang pemilik rental mobil di rest area KM 45 Tol Jakarta-Merak pada Kamis 2 Januari 2025 dini hari. Kasus ini melibatkan dua korban, satu di antaranya meninggal dunia, dan yang lainnya terluka parah.
     
    “Terkait informasi diduga oknum TNI, pastinya kita sedang mendalami kebenarannya dan berkordinasi dengan pihak dari POM TNI,” kata Kasi Humas Polresta Tangerang, Ipda Purbawa, Jumat 3 Januari 2025.
     
    Kejadian penembakan bermula ketika saksi melihat sejumlah kendaraan saling kejar-kejaran di sekitar Indomaret Rest Area KM 45. Salah satu mobil, sebuah minibus hitam, diduga menjadi tempat pelaku melepaskan lima tembakan yang mengenai dua korban. 
    Baca juga: Mobil Misterius Terlihat Sebelum Pengacara di Bone Tewas Ditembak
     
    Satu korban, RM, meninggal dunia dan jenazahnya kini berada di RSUD Balaraja untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sementara korban lainnya, IS, mengalami luka parah dan dirujuk ke RSCM Jakarta untuk mendapatkan perawatan intensif.
     
    “Korban Sdr. RM meninggal dunia dan jenazahnya kini berada di RSUD Balaraja untuk dilakukan pemeriksaan forensik oleh dokter Polda Banten. Sementara korban Sdr. IS yang terluka parah dirujuk ke RSCM Jakarta untuk mendapatkan perawatan intensif,” kata Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Arif N. Yusuf.
     
    Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan temuan barang bukti berupa lima selongsong peluru 9 mm merek Luger serta satu unit mobil Brio warna oranye yang digunakan oleh keluarga korban.
     
    Untuk menyelidiki lebih lanjut, polisi kini berkoordinasi dengan Puspom TNI guna mengungkap kebenaran terkait dugaan pelaku dari kalangan TNI.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • 3
                    
                        Ini Tampang Ajat Sudrajat, Penyewa Mobil dari Bos Rental yang Tewas Ditembak
                        Megapolitan

    3 Ini Tampang Ajat Sudrajat, Penyewa Mobil dari Bos Rental yang Tewas Ditembak Megapolitan

    Ini Tampang Ajat Sudrajat, Penyewa Mobil dari Bos Rental yang Tewas Ditembak
    Editor
    TANGERANG, KOMPAS.com
    – Polisi akhirnya menangkap Ajat Sudrajat (AS), penyewa mobil Brio yang diduga terkait dengan kasus penembakan yang terjadi di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak.
    Ajat ditangkap di salah satu kontrakan di kawasan Bitung, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada Jumat (3/1/2025).
    “Jadi benar, kami dari Polres Pandeglang telah mengamankan seseorang dengan inisial AS yang merupakan terduga penyewa mobil rental terkait peristiwa penembakan,” ujar Kasat Reskrim Polres Pandeglang, Iptu Alfian Yusuf, Jumat (3/1/2025).
    Saat penangkapan, Ajat terlihat mengenakan kemeja lengan panjang dan jeans biru.
    Kedua tangannya diborgol di belakang tubuhnya, dan ia digandeng oleh sejumlah polisi yang mengenakan kaos dan jeans.
    Rambutnya belah samping kanan, dengan kumis tipis, sementara wajahnya cenderung menunduk.
    Penangkapan ini dilakukan oleh Tim Reskrim Polres Pandeglang, yang memastikan bahwa Ajat adalah penyewa mobil rental yang digunakan dalam peristiwa tragis tersebut.
    Alfian menambahkan, penangkapan terjadi di kontrakan saudara Ajat di Bitung, Kabupaten Pandeglang.
    “Kami berhasil mengamankan saudara AS ini di kontrakan saudaranya yang beralamat di daerah Bitung, Kabupaten Pandeglang,” ujar Alfian.
    Ajat diketahui menyewa mobil rental milik Ilyas Abdurrahman (48), yang menjadi korban penembakan.
    “Betul, AS adalah orang atas nama si penyewa mobil rental tersebut,” kata Alfian.
    Setelah penangkapan, pihak Polres Pandeglang akan menyerahkan Ajat ke Polresta Tangerang untuk pemeriksaan lebih lanjut.
    “Kami akan menyerahkan saudara AS kepada pihak Polresta Tangerang untuk penyelidikan lebih lanjut,” ujar Alfian.
    Sementara itu, pelaku penembakan yang diduga terlibat dalam kejadian itu juga sudah diamankan di Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Laut.
    Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengonfirmasi bahwa pelaku penembakan adalah anggota TNI, dan pihaknya berjanji akan menindak tegas sesuai hukum yang berlaku.
    “Apabila terbukti bersalah, akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” tegas Jenderal Agus.
    Peristiwa penembakan yang menggemparkan ini terjadi pada Kamis (2/1/2025) di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Desa Pabuaran, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten.
    Dalam insiden tersebut, dua orang menjadi korban. Ilyas Abdurrahman, bos rental mobil, tewas akibat tembakan, sementara korban lainnya, R (59), mengalami luka tembak di bagian tangan.
    Kepala Seksi Humas Polresta Tangerang, Ipda Purbawa, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan terkait keterlibatan beberapa orang dalam kasus ini.
    “Ada beberapa yang sudah dikantongi, cuma belum bisa kami sampaikan. Yang pasti, kasat lagi di lapangan lagi proses penangkapan,” ujar Purbawa saat dikonfirmasi.
    Polisi juga telah memeriksa tujuh saksi, termasuk empat orang yang berada di tempat kejadian perkara (TKP) dan tiga orang dari keluarga pemilik rental yang ikut serta saat kejadian terjadi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Panglima TNI Buka Suara Soal Oknum Anggotanya Diduga Terlibat Penembakan Bos Rental Mobil – Halaman all

    Panglima TNI Buka Suara Soal Oknum Anggotanya Diduga Terlibat Penembakan Bos Rental Mobil – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Peristiwa penembakan yang menewaskan Ilyas Abdurrahman (48) bos rental mobil di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Desa Pabuaran, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten mencoreng citra TNI AL.

    Pasalnya, peristiwa tersebut diduga melibatkan oknum anggotanya.

    Kasus ini sempat viral di medsos, karena keluarga bos rental mobil merekam peristiwa tersebut.

    Terkait kasus ini, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membenarkan bahwa ada keterlibatan prajurit TNI dalam kasus penembakan bos rental mobil itu.

    Jenderal Agus pun memastikan bahwa oknum prajurit tersebut sudah ditangkap dan akan diproses secara hukum. 

    “Betul sudah diamankan dan akan segera diproses lebih lanjut,” katanya dikutip dari Kompas.com, Jumat (3/1/2025). 

    Bahkan, Agus berjanji bahwa langkah tegas akan diambil jika oknum prajurit terbukti bersalah dalam kasus penembakan tersebut. 

    Menurut dia, TNI bakal menegakkan proses hukum sesuai ketentuan yang berlaku. 

    “Apabila terbukti bersalah akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” ujar Jenderal Agus. 

    Sebelumnya, Komandan Pusat Polisi Militer TNI Mayjen TNI Yusri Nuryanto, mengungkapkan bahwa prajurit tersebut kini diamankan di Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal). 

    “Pelaku sudah diamankan di Puspomal,” kata Yusri kepada wartawan. 

    Seperti diketahui, telah terjadi peristiwa penembakan terhadap bos rental mobil di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Desa Pabuaran, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (2/1/2025). 

    Dalam tragedi itu, dua korban tertembak. Satu korban, Ilyas Abdurrahman (48), tewas, sementara korban lainnya, R (59), mengalami luka tembak di bagian tangan. 

    Pelaku Empat Orang

    Kepala Seksi Humas Polresta Tangerang Ipda Purbawa mengatakan, pelaku diduga ada empat orang. 

    “Ada beberapa yang sudah dikantongi, cuma belum bisa kami sampaikan. Yang pasti kasat lagi di lapangan lagi proses penangkapan,” ujar Purbawa.

    Keempat pelaku ini mengendarai dua mobil saat terjadinya peristiwa penembakan tersebut yang menyebabkan IA (48) tewas dan RM (60) luka berat. 

    Polisi juga telah memeriksa tujuh saksi, yakni empat orang yang berada di TKP dan tiga orang dari keluarga pemilik rental yang ikut saat kejadian. 

    Selain oknum prajurit TNI yang diduga sebagai pelaku penembakan telah diamankan, polisi telah menangkap Ajat Sudrajat (AS), penyewa mobil Brio yang diduga terkait kasus penembakan di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak. 

    Polres Pandeglang menangkap penyewa mobil rental terkait kasus penembakan yang menewaskan bos rental di Tol Tangerang Merak Km 45, Jumat (3/1/2025). (Kompas.com/ Acep Nazmudin)

    Kasat Reskrim Polres Pandeglang Iptu Alfian Yusuf mengatakan, Ajat ditangkap di kontrakan saudaranya di wilayah Bitung, Kabupaten Pandeglang, Banten. 

    “Jadi benar, kami dari Polres Pandeglang telah mengamankan seseorang dengan inisial AS yang merupakan terduga penyewa mobil rental terkait peristiwa penembakan,” kata Alfian.

    Alfian menyebutkan, Ajat adalah pihak pertama yang menyewa mobil rental tersebut sebelum kejadian penembakan terjadi. 

    Korban penembakan tersebut adalah bos rental mobil yang mobilnya disewa oleh Ajat. 

    “Betul, AS adalah orang atas nama si penyewa mobil rental tersebut,” kata Alfian. 

    Setelah penangkapan, Polres Pandeglang akan menyerahkan Ajat ke Polresta Tangerang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait keterlibatannya dalam kasus ini.

    Pelaku diduga adalah penyewa mobil yang berupaya menggelapkan mobil korban.

    Dari video amatir yang beredar menampilkan korban terkapar di dalam minimarket pasca ditembak.

    Pelaku diduga membawa kabur mobil rental, sehingga korban yang merupakan pemilik rental mengejar pelaku dengan menggunakan GPS.

    Dan ketika mobil diadang di rest area, pelaku yang merupakan penyewa mobil menembak korban.

    Penembakan tersebut membuat pemilik rental tewas dengan luka tembakan di bagian dada.

    Sedangkan rekan korban juga terluka terkena tembakan di perut.

    Di sisi lain anak dari korban mengungkapkan, sebelumnya pria bernama Ajat Sudrajat menyewa mobil namun tak kunjung dikembalikan sehingga menimbulkan kecurigaan.

    Kemudian korban bersama rekannya kemudian melacak mobil tersebut dan sempat berpapasan dengan mobil miliknya yang dibawa pelaku di daerah Saketi, Pandeglang, Banten.

    Pelaku dan korban sempat terlibat keributan sebelum pelaku akhirnya melepaskan tembakan.

    Dari keterangan saksi, pelaku sempat mengeluarkan tembakan peringatan sebelum akhirnya menembak dua korban. Jenis senjata yang digunakan masih diselidiki.

    Sementara itu pihak kepolisian menerangkan hasil olah TKP ditemukan barang bukti berupa 5 selongsong peluru dan satu unit kendaraan roda empat.

    Satreskrim Polresta Tangerang yang melakukan penyelidikan dan mengejar pelaku penembakan yang  melarikan diri.

    Menurut keterangan pihak kepolisian, korban disebut sempat mendatangi Polsek Cinangka, Kabupaten Serang, untuk meminta bantuan.

    Polsek Cinangka Benarkan Korban Laporkan Pelaku

    Polisi membenarkan terkait korban bersama dua orang lainnya mendatangi Mapolsek Cinangka sekitar pukul 01.00 dini hari, Kamis (2/1/2025).

    Korban saat itu meminta bantuan ke polisi untuk melakukan pengawalan.

    Hal ini disampaikan Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan saat dikonfirmasi, Jumat (3/1/2025).

    “Memang ada tiga orang datang ke Polsek, mereka minta pendampingan. Anggota saya kemudian bertanya itu mobil apa, surat identitas kendaraan yang akan ditarik mana, karena mereka ngakunya dari leasing,” kata Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan saat dikonfirmasi, Jumat (3/1/2025).

    Iwan mengatakan, saat ditanya kelengkapan surat mobil dan identitas lain, ketiga orang itu tidak mau menunjukkan apa yang diminta polisi.

    Anggota yang menerima kedatangan korban kemudian memberi informasi ke Kapolsek meminta arahan.

    “Itu mereka sama sesekali tidak melihatkan ke anggota saya, anggota saya tanda tanya, orang ini surat-surat secuil pun nggak diliatin,” ujarnya.

    Kemudian Iwan menyarankan agar anggota hati-hati dalam menerima informasi laporan tersebut.

    Menurutnya, polisi harus bertindak sesuai SOP yang berlaku seperti laporan, identitas kepemilikan kendaraan, dan kronologis kejadian.

    “Saya selaku Kapolsek tidak mau gegabah dan tidak mau sembrono mengambil keputusan, karena ini menyangkut keselamatan anggota saya, karena kami mempertimbangkan risiko dan kami tidak mau menyalahi SOP. Akhirnya mungkin tidak mau lepas buruannya diikuti terus sampai jalan tol,” katanya.