provinsi: Aceh

  • Kapolri Tinjau Posko Kesehatan dan Dapur Umum Pengungsian di Aceh Tengah

    Kapolri Tinjau Posko Kesehatan dan Dapur Umum Pengungsian di Aceh Tengah

    Aceh

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau sejumlah fasilitas yang disediakan Polri di lokasi pengungsian Aceh Tengah. Di lokasi itu, Kapolri meninjau sejumlah fasilitas dari Polri berupa dapur lapangan hingga posko kesehatan.

    Diketahui, Kapolri dan rombongan meninjau lokasi pengungsian di Masjid Besar Al Abrar, pada Kamis (11/12/2025). Posko tersebut menjadi tempat sementara bagi 426 orang warga yang mengungsi akibat bencana.

    Kapolri lalu meninjau posko kesehatan dan dapur lapangan yang berada di lokasi pengungsian. Dapur lapangan tersebut berkapasitas 250 porsi untuk 1 kali masak.

    Selain itu, sebanyak 5 tenaga kesehatan berada di lokasi untuk melakukan perawatan bagi korban terdampak bencana.

    Dalam agenda ini Kapolri turut didampingi Ketum Bhayangkari, Juliati Sigit Prabowo. Selain itu Kapolri juga didampingi Dankorbrimob Polri Irjen Ramdani Hidayat, Aslog Kapolri Irjen Suwondo Nainggolan, Kapusdokkes Polri Irjen Asep Hendradiana, Kapolda Aceh Irjen Marzuki Ali Basyah, Karomulmed Divhumas Polri Brigjen Ade Ary Syam Indradi.

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tinjau dapur umur di Aceh Tengah (Foto: dok. Istimewa)

    Sebelumnya, Kapolri melakukan kunjungan ke posko pengungsi di Aceh Tamiang, tepatnya di Jembatan Kuala Simpang. Di lokasi tersebut, Kapolri mendistribusikan sejumlah bantuan makanan hingga trauma healing kepada masyarakat.

    Tak hanya itu, di Aceh Tamiang, Kapolri juga meninjau proses pembersihan di 3 lokasi yang terdampak banjir dan lumpur, diantaranya di SDN 01 Karangbaru, Masjid Syuhada, dan Mapolres Aceh Tamiang. Sebanyak 200 personel dilibatkan dalam kegiatan pembersihan 3 lokasi tersebut.

    Di posko pengungsian Jembatan Kuala Simpang, Aceh Tamiang itu, Kapolri telah mendistribusikan bantuan kepada para korban sebanyak 6 truk.

    Adapun rincian bantuan yang diserahkan Kapolri sebagai berikut:

    Truk 1

    Chainsaw merek Supra (20 set), Jet Pump merek Yamamoto (30 unit), Genset Bensin merk PG3500E (15 set), Pompa Robin 3 inchi merk Ecolite (30 unit), Selang Buang (4 rol), Selang Hisap (6 rol), Genset (5 unit), Kain Kaffan (5 rol), Mainan anak-anak (156 pcs).

    Truk 2
    Tandon Air 1100 Liter (8 buah).

    Truk 3
    Tandon 1100 L (12 buah), Solar 23 jerigen (1 Jerigen = 20L), Bensin 13 jerigen (1 Jerigen = 20L), Oli Campur Genset 4 botol, Pompa Minyak Dari Jerigen (2 buah).

    Truk 4
    200 paket Paket sembako (masing-masing berisi 5 kg beras, 1 liter minyak goreng, 1 kg gula, 8 buah indomie, 2 pcs biskuit, 1 kotak
    teh), PDL (600 stel), Wifi (3 unit), Baju penanggulangan bencana (300 pcs), Topi Rimba (10 pcs), PDL Tactical (20 stel), Kaos kaki Dislap (10 pasang), T-Shirt (20 pcs).

    Truk 5 → Bantuan dari Ibu Ketum Bhayangkari
    Masker (300 box), kasa (5 koli), Obat-obatan (1.745 box), nasi instan (10 dus), sajiku (6 dus),
    bumbu racik (3 dus), bumbu dapur bubuk (2 dus), royco rasa sapi (10 dus), bumbu opor ayam (1 dus), royco rasa ayam (10 dus), promina (2 dus), nyam-nyam (4 dus), top (2 dus), nabati (3 dus), rokok (1.300 bungkus), mukena (200 pcs), selimut (300 pcs), tas selempang (50 pcs), dan seragam sekolah (591 pcs)

    Truk 6
    Seragam sekolah SD, SMP, SMA (1.184 stel), Stiker Polri (40 pcs), dan Selimut (300 pcs)

    (yld/hri)

  • Kapolri Kirim 6 Truk Bantuan ke Posko Bencana Aceh Tamiang

    Kapolri Kirim 6 Truk Bantuan ke Posko Bencana Aceh Tamiang

    Bisnis.com, JAKARTA — Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau posko pengungsian bencana alam di wilayah Aceh Tamiang, Kamis (11/12/2025). 

    Dalam peninjauan itu, Sigit turut menyerahkan bantuan energi seperti BBM dan genset. Kemudian sembako, alat-alat bantu penanganan bencana hingga pakaian.

    “Kita pastikan respons cepat. Warga tidak boleh menunggu terlalu lama untuk mendapatkan bantuan,” ujar Sigit dalam keterangan tertulis, Kamis (11/12/2025).

    Selain itu, Sigit juga telah mengerahkan 200 personel untuk melakukan pembersihan di tiga lokasi mulai dari SD Karangbaru, Masjid Syuhada dan Mapolres Aceh Tamiang.

    Berikut ini enam truk pengangkut bantuan yang dikirim Polri di Aceh Tamiang :

    Truk 1 

    Chainsaw merek Supra (20 set), Jet Pump merek Yamamoto (30 unit), Genset Bensin merk PG3500E (15 set), Pompa Robin 3 inchi merk Ecolite (30 unit), Selang Buang (4 rol), Selang Hisap (6 rol), Genset (5 unit), Kain Kaffan (5 rol), Mainan anak-anak (156 pcs). 

    Truk 2 

    Tandon Air 1100 Liter (8 buah). 

    Truk 3 

    Tandon 1100 L (12 buah), Solar 23 jerigen (1 Jerigen = 20L), Bensin 13 jerigen (1 Jerigen = 20L), Oli Campur Genset 4 botol, Pompa  

    Minyak Dari Jerigen (2 buah). 

    Truk 4 

    200 paket Paket sembako (masing-masing berisi 5 kg beras, 1 liter minyak goreng, 1 kg gula, 8 buah indomie, 2 pcs biskuit, 1 kotak teh), PDL (600 stel), Wifi (3 unit), Baju penanggulangan bencana (300 pcs), Topi Rimba (10 pcs), PDL Tactical (20 stel), Kaos kaki Dislap (10 pasang), T-Shirt (20 pcs). 

    Truk 5 

    Bantuan dari Ibu Ketum Bhayangkari Masker (300 box), kasa (5 koli), Obat-obatan (1.745 box), nasi instan (10 dus), sajiku (6 dus), bumbu racik (3 dus), bumbu dapur bubuk (2 dus), royco rasa sapi (10 dus), bumbu opor ayam (1 dus), royco rasa ayam (10 dus), promina (2 dus), nyam-nyam (4 dus), top (2 dus), nabati (3 dus), rokok (1.300 bungkus), mukena (200 pcs), selimut (300 pcs), tas selempang (50 pcs), dan seragam sekolah (591 pcs).

    Truk 6

    Seragam sekolah SD, SMP, SMA (1.184 stel), Stiker Polri (40 pcs), dan Selimut (300 pcs

  • Malaysia Kirim Lagi 3 Ton Bantuan dan Dokter untuk Korban Banjir Aceh

    Malaysia Kirim Lagi 3 Ton Bantuan dan Dokter untuk Korban Banjir Aceh

    Banda Aceh, Beritasatu.com – Pemerintah Aceh kembali menerima 3 ton bantuan kemanusian untuk korban banjir dan tanah longsor dari organisasi nirlaba asal Malaysia. Bantuan itu terdiri dari obat-obatan, pakaian, makanan anak-anak, dan delapan dokter serta perawat dari tim kemanusiaan Blue Sky Rescue (BSR) Malaysia.

    “Alhamdulillah, sudah sampai bantuan dari Kuala Lumpur, yaitu 3 ton (bantuan) untuk kita bagikan ke beberapa kabupaten/kota,” kata Gubernur Aceh Muzakir Manaf alias Mualem di Banda Aceh, Kamis (11/12/2025).

    Bantuan yang dibawa relawan BSR Malaysia itu mencakup 2 ton obat-obatan, pakaian, dan tambahan cokelat untuk anak-anak. Selain itu, para tenaga kesehatan dari Malaysia juga diterjunkan untuk membantu perawatan para korban di masa tanggap darurat.

    “Kalau obat-obatan saya kira dua ton, dan satu ton seperti baju dan cokelat untuk anak-anak. Bantuan dari relawan BSR di Kuala Lumpur,” tambahnya.

    Ini menjadi bantuan kedua yang diterima Aceh dari Malaysia selama masa tanggap darurat banjir dan longsor yang melanda provinsi itu pada akhir November 2025. 

    Sebelumnya, Gomez Medical Services bersama tim BSR Malaysia telah menyalurkan 2 juta pieces obat dan alat kesehatan dengan total berat dua ton, yang dikirim menggunakan pesawat kargo khusus dari Kuala Lumpur.

    “Yang namanya bantuan tidak kita persulit, semua kita terima. Terima kasih kepada pak dokter sudah membantu kita,” ujar pihak penerima.

    Sementara itu, Patrick, salah satu dokter relawan dari BSR Malaysia, mengatakan seluruh bantuan diberikan atas dasar kepedulian terhadap masyarakat Aceh.

    “Ini bantuan dari hati kita untuk rakyat Aceh. Kita membawa dua ton obat untuk didermakan kepada rumah sakit dan masyarakat, juga ada 300 kilogram makanan, pakaian, dan cokelat untuk anak-anak,” ujarnya.

    Bantuan tambahan ini diharapkan dapat memperkuat penanganan darurat di sejumlah wilayah terdampak bencana di Aceh.

  • Relawan China Kewalahan Deteksi Jenazah di Aceh

    Relawan China Kewalahan Deteksi Jenazah di Aceh

    Banda Aceh, Beritasatu.com – Upaya pencarian korban bencana banjir dan longsor di Aceh terus dilakukan, termasuk dengan bantuan lima relawan dari China yang dikenal memiliki peralatan khusus untuk mendeteksi keberadaan jenazah.

    Kehadiran relawan internasional ini diharapkan dapat mempercepat proses evakuasi korban yang diperkirakan masih tertimbun material banjir dan longsor di beberapa titik.

    Namun, menurut laporan terbaru, kelima relawan China tersebut masih menghadapi hambatan besar di lapangan. Meski sudah beberapa hari berada di Aceh Besar, mereka belum dapat bekerja secara maksimal. Kondisi medan, terutama lokasi bencana yang masih dipenuhi kayu-kayuan dan sisa material longsor membuat proses deteksi jenazah berjalan sangat lambat.

    Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem membenarkan bahwa situasi di beberapa daerah bencana masih sangat menantang. Ia menjelaskan, medan berat menjadi faktor utama yang menghambat kinerja relawan dalam mendeteksi jenazah.

    “Hasil kerja mereka belum maksimal, medan masih digenangi kayu-kayuan. Membuat pekerjaan terhambat, mereka kewalahan untuk mendapatkan mayat,” kata Mualem, Kamis (11/12/2025).

    Meski situasi di Aceh Besar belum memungkinkan, relawan China sebelumnya telah melakukan pencarian di beberapa wilayah lain. Mualem menyebutkan, beberapa hari lalu kelima relawan tersebut bekerja di Aceh Utara dan berhasil mendeteksi sejumlah jenazah di kawasan terdampak banjir besar.

    “Besok mungkin mereka akan pindah ke Aceh Timur atau Aceh Tamiang untuk mencari keberadaan mayat,” tambahnya.

    Relawan China tersebut rencananya akan terus berpindah lokasi sesuai kebutuhan operasi pencarian, terutama di lokasi-lokasi yang diduga masih terdapat korban tertimbun. Pemerintah Aceh berharap kondisi medan dapat segera ditangani, sehingga proses deteksi jenazah bisa berjalan lebih optimal.

    Sejauh ini, tim SAR gabungan bersama relawan lokal dan internasional masih bekerja tanpa henti untuk mempercepat upaya evakuasi. Material kayu yang menumpuk di lokasi banjir dan longsor menjadi tantangan terbesar, sehingga diperlukan alat berat tambahan untuk membuka akses bagi tim pencari korban.

  • Relawan China Kewalahan Deteksi Jenazah di Aceh

    Mengejutkan! Mualem Ungkap 80 Ton Bantuan Korban Banjir Aceh Hilang

    Banda Aceh, Beritasatu.com – Gubernur Aceh Muzakir Manaf alias Mualem menduga 80 ton logistik bantuan yang disalurkan untuk korban banjir dan tanah longsor ke Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Aceh Tengah hilang.

    Mualem menyebut informasi mengenai hilangnya bantuan tersebut masih berupa kabar awal dan belum dapat dipastikan kebenarannya. Namun, ia menilai laporan tersebut cukup serius sehingga perlu segera ditelusuri.

    “Saya dengar berita, entah benar atau tidak ada 80 ton bantuan logistik yang hilang. Ini masih kabar burung dan harus kita cek kebenarannya,” ujar Mualem di Banda Aceh, Kamis (11/12/2025).

    Ia menjelaskan banyak donatur dan lembaga telah menyalurkan bantuan ke Bener Meriah yang menjadi pusat pengantaran logistik untuk wilayah tengah Aceh yang sempat terisolasi akibat banjir dan longsor karena memiliki akses bandara. Namun, sebagian bantuan tersebut diduga tidak sampai kepada masyarakat yang membutuhkan.

    Mualem meminta pihak polisi dan Pemerintah Kabupaten Bener Meriah untuk menelusuri secara transparan jalur distribusi bantuan tersebut dan memastikan tidak terjadi penyimpangan dalam proses penyaluran.

    “Kita minta semua pihak memastikan bantuan ini tepat sasaran dan tidak ada yang diselewengkan,” tegasnya.

    Hingga kini, belum ada keterangan resmi mengenai keberadaan bantuan yang diduga hilang tersebut. Pemeriksaan lebih lanjut direncanakan dilakukan untuk memastikan kebenaran informasi dan mencegah terulangnya kejadian serupa.

  • Banjir Sumatera, Iftitah Ingin Alihkan Anggaran Kementrans ke BNPB

    Banjir Sumatera, Iftitah Ingin Alihkan Anggaran Kementrans ke BNPB

    Surabaya, Beritasatu.com – Menteri Transmigrasi (Mentrans), Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara ingin mengalihkan sebagian anggaran kementeriannya ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang saat ini fokus menanggulangi banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Namun, butuh izin dari Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkannya.

    Hal itu disampaikan Menteri Iftitah seusai menjadi pembicara dalam Forum Dewan Guru Besar Indonesia 2025 di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Jawa Timur Kamis (11/12/2025).

    Menurut Iftitah, Kementrans saat ini sudah intens berkoordinasi dengan BNPB untuk memberikan dorongan logistik kepada kawasan-kawasan transmigrasi yang terdampak banjir. Kementrans juga sudah memberikan bantuan 500 ton beras, kemudian dari lingkup pegawai juga secara swadaya mengumpulkan donasi sekitar Rp 2,2 milyar untuk membantu korban bencana di Sumatera.

  • OJK Beri Relaksasi Kredit bagi Debitur Terdampak Bencana Sumatera

    OJK Beri Relaksasi Kredit bagi Debitur Terdampak Bencana Sumatera

    Jakarta, Beritasatu.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberi keringanan kredit bagi debitur yang terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Relaksasi kredit itu mulai dari kemudahan restrukturisasi hingga penilaian kualitas kredit yang lebih longgar.

    Kebijakan tersebut ditetapkan pada rapat dewan komisioner OJK di Jakarta, Rabu (10/12/2025). OJK memberi keringanan kredit pasca pengumpulan data di wilayah bencana, serta asesmen yang menunjukkan bencana memengaruhi perekonomian daerah dan kemampuan membayar para debitur.

    “Pemberian perlakuan khusus kredit itu dilakukan sebagai bagian dari mitigasi risiko agar bencana tidak berdampak sistemik, serta untuk mendukung percepatan pemulihan aktivitas ekonomi daerah,” ungkap OJK dalam keterangan resmi, Kamis (11/12/2025).

    OJK menjelaskan, tata cara perlakuan khusus terhadap kredit atau pembiayaan perbankan, Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, LKM dan LJK Lainnya (PVML) yang diberikan kepada debitur terdampak bencana mengacu pada POJK Nomor 19 Tahun 2022.

    Aturan tersebut tentang Perlakuan Khusus untuk Lembaga Jasa Keuangan pada Daerah dan Sektor Tertentu di Indonesia yang Terkena Dampak Bencana (POJK Bencana).

    Adapun perlakuan khusus atas kredit/pembiayaan kepada debitur yang terkena dampak bencana mencakup :

     Penilaian kualitas kredit hanya berdasarkan ketepatan bayar untuk plafon hingga Rp 10 miliar.Penetapan kualitas lancar bagi kredit yang direstrukturisasi, baik kredit sebelum maupun sesudah debitur terkena bencana. Untuk LPBBTI, restrukturisasi harus mendapat persetujuan dari pemberi dana.Pemberian pembiayaan baru bagi debitur terdampak, dengan penilaian kualitas kredit yang dipisahkan dari kredit sebelumnya (tidak memakai prinsip one obligor).

    OJK mengatakan bahwa penetapan kebijakan relaksasi kredit di daerah terdampak bencana tersebut berlaku dalam jangka waktu hingga tiga tahun sejak ditetapkan pada 10 Desember 2025.

    Otoritas juga telah meminta seluruh perusahaan asuransi dan reasuransi agar segera mengaktifkan mekanisme tanggap bencana dalam rangka memberikan kemudahan bagi masyarakat dan pelaku usaha di wilayah bencana.

    Selain itu, industri asuransi perlu menyederhanakan proses klaim, melakukan pemetaan polis terdampak, menjalankan disaster recovery plan bila diperlukan, memperkuat komunikasi dan layanan kepada nasabah, serta berkoordinasi dengan BNPB, BPBD, dan reasuradur,  termasuk menyampaikan laporan perkembangan penanganan klaim secara berkala kepada OJK.
     

  • Bos OJK Ungkap Alasan Terbitkan Kebijakan Pelakuan Khusus Kredit Korban Bencana Sumatera

    Bos OJK Ungkap Alasan Terbitkan Kebijakan Pelakuan Khusus Kredit Korban Bencana Sumatera

    Liputan6.com, Jakarta – Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, mengungkapkan alasan menerbitkan kebijakan pemberian perlakuan khusus atas kredit/pembiayaan kepada debitur yang terkena dampak bencana banjir dan longsor di Provinsi Aceh, Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Sumatera Barat.

    Mahendra menjelaskan, kebijakan ditetapkan pada rapat dewan komisioner OJK di Jakarta kemarin Rabu 10 Desember 2025, setelah dikumpulkan data dan asesmen di wilayah wilayah bencana yang menunjukkan rencana dimaksud memengaruhi perekonomian di daerah tersebut, dan pada gilirannya mempengaruhi kemampuan bayar debitur.

    “Pemberian perlakuan khusus sebagai bagian dari mitigasi resiko agar bencana tidak berdampak sistemik serta untuk mendukung percepatan pemulihan aktivitas ekonomi di daerah-daerah itu,” kata Mahendra dalam konferensi pers RDKB November 2025, di Jakarta, Kamis (11/12/2025).

    Adapun tata cara perlakuan khusus terhadap kredit atau pembiayaan perbankan, lembaga pembiayaan perusahaan modal ventura, lembaga keuangan mikro dan lembaga jasa keuangan lainnya dalam bidang PVML yang diberikan kepada debitur terdampak mengacu pada POJK nomor 19 tahun 2022 tentang perlakuan khusus untuk lembaga jasa keuangan pada daerah dan sektor tertentu di Indonesia yang terkena dampak bencana atau yang kita kenal juga dengan istilah OJK bencana.

    Perlakuan khusus atas kredit dan pembiayaan kepada debitur yang terkena dampak bencana mencakup satu untuk plafon sampai dengan Rp 10 miliar diberikan penilaian kualitas kredit dan pembiayaan berdasarkan ketepatan pembayaran satu pilar.

    “Kedua, penetapan kualitas lancar atas kredit/pembiayaan yang direstrukturisasi. Restrukturisasi dapat dilakukan terhadap pembiayaan yang disalurkan baik sebelum maupun setelah debitur terkena dampak bencana. Untuk Penyelenggara LPBBTI, restrukturisasi dapat dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari pemberi dana,” ujarnya.

    Ketiga, pemberian pembiayaan baru terhadap debitur yang terkena dampak dengan penetapan kualitas kredit secara terpisah untuk kredit/pembiayaan/penyediaan dana lain baru (tidak menerapkan one obligor). Penetapan kebijakan dimaksud berlaku dalam jangka waktu hingga tiga tahun sejak ditetapkan pada 10 Desember 2025.

     

  • Unusa Siapkan Tenaga Medis dan Mobil Air Bersih untuk Korban Banjir Sumatra

    Unusa Siapkan Tenaga Medis dan Mobil Air Bersih untuk Korban Banjir Sumatra

    Surabaya (beritajatim.com) – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menyiapkan bantuan medis dan logistik untuk warga terdampak banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

    Unusa akan mengirim tenaga kesehatan serta satu unit mobil Unusa-Water yang berfungsi menyediakan air bersih di lokasi bencana.

    Rektor Unusa, Tri Yogi Yuwono mengatakan keputusan pengiriman bantuan diambil setelah kampus melakukan pendataan mahasiswa asal daerah terdampak.

    Dalam rapat koordinasi, Rabu (10/12/2025), ia menyebut tim kesehatan yang berangkat meliputi dokter, perawat, bidan, ahli gizi, dokter koas, ahli sanitasi lingkungan, hingga ahli epidemiologi dan promosi kesehatan.

    “Kami memiliki MoU dengan Universitas Syiah Kuala, sehingga bisa dilanjutkan menjadi kerja sama pengabdian masyarakat di daerah musibah. Kami juga menyiapkan mobil Unusa-Water untuk memenuhi kebutuhan air bersih,” ujarnya, Kamis (11/12/2025).

    Unusa memprioritaskan Aceh, khususnya Kabupaten Bener Meriah, sebagai lokasi utama bantuan. Daerah ini masih terisolasi setelah banjir bandang dan longsor akhir November 2025.

    Sekitar 46.611 warga kesulitan akses karena banyak jalan dan jembatan putus. Distribusi bantuan terhambat, sebagian warga harus berjalan kaki menempuh rute berat untuk mendapatkan logistik. Kerusakan infrastruktur juga mengganggu listrik, jaringan komunikasi, dan permukiman.

    Dari hasil pendataan internal, Unusa mencatat 13 mahasiswa berasal dari wilayah terdampak.

    Direktur Akademik, Kemahasiswaan dan Perpustakaan, Dr. Umdatus Sholeha menyebut enam mahasiswa telah dihubungi.

    Mereka belum membutuhkan bantuan, tetapi kampus memastikan dukungan tetap diberikan jika sewaktu-waktu diperlukan. Pendataan terhadap mahasiswa lain sedang berlangsung. “Kami ingin memastikan musibah ini tidak menghambat studi mereka. Namun tetap harus dipastikan kelayakannya untuk menerima bantuan,” ujarnya.

    Unusa juga membuka rekening Unusa Peduli sebagai saluran donasi. Kampus menggandeng organisasi kemahasiswaan untuk menggalang dana, termasuk menempatkan mahasiswa di rumah sakit milik Yarsis guna memfasilitasi donatur. [ipl/kun]

  • Pertagas Suplai 52,7 Juta Barel Minyak dan 488 Ribu MMSCF Gas

    Pertagas Suplai 52,7 Juta Barel Minyak dan 488 Ribu MMSCF Gas

    Liputan6.com, Jakarta – PT Pertamina Gas (Pertagas) telah menyalurkan lebih dari 488.666 juta kaki kubik standar (MMSCF) gas bumi,  dan 52,7 juta barel minyak bumi ke berbagai sektor industri dan kebutuhan publik hingga Oktober 2025.  Demi mendukung ketahanan energi nasional, kinerja tersebut diproyeksikan meningkat menjadi 576 ribu MMSCF gas dan 63 juta barel minyak hingga akhir 2025.

    Distribusi energi tersebut turut ditopang oleh dua proyek prioritas grup Pertagas. Salah satunya proyek pipanisasi BBM Cikampek–Plumpang, jalur suplai baru yang menghubungkan dua terminal BBM penting bagi wilayah Jabodetabek.

    Direktur Utama Pertamina Gas Indra P Sembiring menuturkan, proyek pipanisasi ini menjadi fondasi penting untuk meningkatkan keandalan suplai BBM nasional. 

    “Pipa BBM Cikampek-Plumpang akan menjadi tulang punggung logistik energi di kawasan dengan permintaan tertinggi di Indonesia. Ini langkah konkret untuk memperkuat ketahanan dan efisiensi distribusi energi,” ujar Indra, Kamis (11/12/2025).

    Pelaksanaan pembangunan pipa proyek sepanjang 96 kilometer ini sudah mencapai 8 kilometer pipa tertanam dengan lebih dari 216.816 jam kerja selamat. 

    Dengan target beroperasi pada 2027, jalur pipa ini diproyeksikan akan mengurangi ketergantungan pada distribusi darat, menurunkan biaya logistik, sekaligus mengurangi jejak karbon distribusi BBM.

    Revitalisasi Fasilitas LNG Arun

    Di Aceh, penguatan infrastruktur energi juga berjalan signifikan melalui revitalisasi fasilitas gas alam cair alias LNG Arun yang dikelola anak usaha Pertagas Group, PT Perta Arun Gas (PAG). Proyek ini sedang memasuki fase akhir dengan pada bagian tangki F-6004 dan fasilitas pendukungnya.

    Tangki LNG berkapasitas 127.000 m³ tersebut merupakan bagian utama dalam menjadikan Arun sebagai hub LNG kawasan Asia, berkat posisinya yang strategis dan kedekatannya dengan pasar internasional. 

    “Revitalisasi LNG Arun adalah bagian dari strategi beyond pipeline Pertagas Group untuk memperluas layanan, memperkuat portofolio, dan mendukung kemandirian energi Indonesia,” kata Indra.