provinsi: Aceh

  • Gubernur Banten Andra Soni Kunjungi Sumbar Beri Bantuan Rp 1 M

    Gubernur Banten Andra Soni Kunjungi Sumbar Beri Bantuan Rp 1 M

    Serang, Beritasatu.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menunjukkan wujud nyata solidaritas antardaerah dengan menyalurkan bantuan langsung kepada korban bencana banjir dan longsor di Pulau Sumatera. Gubernur Banten Andra Soni menyerahkan bantuan di Sumatera Barat (Sumbar), sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten Deden Apriandhi meninjau lokasi terdampak di Aceh.

    Dalam kunjungannya ke Kota Padang, Gubernur Andra Soni menyerahkan bantuan keuangan senilai Rp 1 miliar serta bantuan logistik. Bantuan tersebut diterima langsung oleh Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah di Istana Gubernur Provinsi Sumbar, (13/12/2025).

    “Kami ingin menyampaikan secara langsung kepada bapak gubernur Sumatera Barat belasungkawa kami atas musibah yang dihadapi saudara-saudara di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh. Ini adalah bentuk dukungan masyarakat Banten kepada saudara kita yang terdampak,” ujar Andra Soni.

    Andra menekankan pentingnya semangat gotong royong dan kesetiakawanan sosial dalam menghadapi musibah. Ia meyakini di bawah kepemimpinan Gubernur Mahyeldi serta kekompakan para kepala daerah, Sumbar dapat segera pulih.

    “Kami juga pernah mengalami musibah seperti ini. Kami masyarakat Banten akan terus menggalang dukungan agar kesetiakawanan sosial ini bisa terus kita pertahankan, karena itu adalah jati diri kita,” tambahnya.

    Turut mendampingi gubernur dalam kunjungan ini antara lain Kepala BPBD Banten Lutfi Mujahidi, Kepala DLHK Wawan Gunawan, Kepala Dinas Perkim M Rahmat Roegianto, Kepala Dinas Sosial Lukman, Kasatpol PP Nana Suryana, serta Ketua TP PKK Banten Tinawati Andra Soni.

    Seusai penyerahan bantuan, rombongan gubernur Banten meninjau lokasi terdampak di Surau Gadang, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, untuk menyerahkan paket sembako. Peninjauan dilanjutkan ke dapur umum yang didirikan relawan Banten di Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah.

    Di lokasi tersebut, Andra Soni berdialog langsung dengan warga mengenai pengalaman mereka saat bencana terjadi. Kehadiran Gubernur Banten disambut antusias oleh warga yang tengah bahu-membahu menyiapkan makanan di dapur umum.

    Sekda Banten Tinjau Kerusakan di Pidie Jaya

    Di lokasi terpisah, Sekda Banten Deden Apriandhi mengunjungi Provinsi Aceh untuk melihat kondisi pascabanjir yang melanda akhir November lalu. Didampingi Kepala Bappeda Mahdani dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Nasir, Deden meninjau Desa Blang Cut, Kecamatan Meurah Dua, Kabupaten Pidie Jaya.

    Sama halnya dengan di Sumbar, Pemprov Banten juga menyerahkan bukti pemindahbukuan bantuan keuangan senilai Rp 1 miliar kepada Pemprov Aceh yang diterima oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asda II) Provinsi Aceh, Zulkifli, serta menyalurkan bantuan logistik dari BPBD dan UPZ Baznas Banten.

    “Kedatangan kami selain untuk menyampaikan rasa duka langsung, juga menyampaikan amanat bantuan dari masyarakat Banten. Meski nilainya mungkin tak seberapa dibandingkan musibah yang dialami, kami harap ini dapat meringankan beban,” tutur Deden.

    Deden mengungkapkan keprihatinannya melihat kondisi di Pidie Jaya, di mana banyak infrastruktur tertimbun lumpur, termasuk lahan pertanian.

    “Banyak rumah dan fasilitas masyarakat tertimbun lumpur. Bahkan ada hamparan sawah yang berubah menjadi hamparan lumpur, yang tentunya akan mengganggu ketahanan pangan di sana. Mohon doanya kepada seluruh masyarakat Banten agar saudara-saudara kita di Sumatra segera pulih,” pungkasnya.

  • Prabowo Sebut Penanganan Listrik di Daerah Bencana Tak Secepat yang Diharapkan

    Prabowo Sebut Penanganan Listrik di Daerah Bencana Tak Secepat yang Diharapkan

    Prabowo Sebut Penanganan Listrik di Daerah Bencana Tak Secepat yang Diharapkan
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com-
    Presiden Prabowo Subianto mengatakan, masalah penyaluran listrik ke lokasi terdampak bencana di Sumatera tak dapat diatasi secepat yang diharapkan.
    Prabowo menyebutkan, ada kendala geografis dan banjir yang membuat sarana dan prasarana kelistrikan tidak bisa diangkut ke daerah-daerah tertentu.
    “Masalah listrik ya ada, tidak secepat yang kita harapkan karena kondisi fisik dan kondisi-kondisi alam yang masih kita harus atasi,” kata Prabowo di Pangkalan Udara Soewondo, Medan, Sabtu (13/12/2025).
    “Menara-menara itu sangat berat, kemudian ada kendala-kendala, sebagian masih banjir sehingga kabel-kabel tidak bisa tembus,” ujar dia melanjutkan.
    Prabowo berharap, masalah kelistrikan ini dapat selesai dalam satu pekan ke depan.
    Namun, ia meminta publik untuk tidak menaruh ekspektasi tinggi karena beragam kendala yang ada di lapangan.
    “Insya Allah kita harapkan ya mungkin satu minggu mudah-mudahan ya, tapi jangan kita terlalu berharap semua bisa sekejap. Saya sudah katakan berkali-kali, saya tidak punya tongkat Nabi Musa tapi semua bekerja keras,” ujar Prabowo.
    Di samping itu, Prabowo menilai situasi pascabencana di Sumatera terkendali dan para pengungsi pun terlayani dengan baik, meski ada keterlambatan pengiriman bantuan akibat faktor alam.
    “Saya lihat keadaan terkendali, saya cek terus sana sini memang keadaan alam, keadaan fisik, ada keterlambatan sedikit. Tapi saya cek semua ke tempat pengungsi kondisi mereka baik, pelayanan pada mereka baik, suplai pangan cukup,” kata Prabowo.
    Ia mencontohkan, Kabupaten Aceh Tamiang yang disebut terisolasi kini sudah bisa diakses dari Medan.
    Akses menuju Takengon dan Bener Meriah juga terus diupayakan untuk dibuka.
    “Jadi saya ucapkan terima kasih kepada semua petugas, luar biasa pekerjaan mereka,” kata Prabowo.
    Diketahui, Prabowo berkeliling ke sejumlah titik bencana sejak Jumat (12/12/2025) kemarin hingga Sabtu hari ini.
    Pada Jumat kemarin, Prabowo berkunjung ke Aceh Tamiang, Takengon, dan Bener Meriah di Aceh, lalu ia mendatangi Langkat di Sumatera Utara pada Sabtu hari ini.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penampakan Kayu Gelondongan Timbun Rumah Warga Aceh Utara

    Penampakan Kayu Gelondongan Timbun Rumah Warga Aceh Utara

    Lhoksukon, Beritasatu.com – Banjir bandang tiba-tiba menyapu permukiman warga di Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, Rabu (26/11/2025). Air bah menghancurkan puluhan rumah dan menimbunnya dengan kayu gelondongan berukuran besar.

    Peristiwa nahas ini menyisakan duka mendalam bagi warga Langkahan. Di Desa Geudumbak, salah satu desa terdampak parah, air bah datang dengan debit yang sangat tinggi, bahkan mencapai ketinggian empat hingga enam meter.

    “Rumah warga seketika lenyap, sebagian tertimbun puing-puing kayu gelondongan tak bertuan yang berukuran besar,” ujar seorang warga penyintas, Husaini, kepada Beritasatu.com, Sabtu (13/12/2025).

    Sejumlah warga dilaporkan mengalami luka ringan dan luka berat saat berupaya menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman.

    Dampak bencana ini meluas. Beberapa desa di Kecamatan Langkahan hingga kini masih terisolasi akibat putusnya sejumlah jembatan penghubung antardesa. Selain puluhan rumah yang hilang dan hancur, Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Langkahan dan bangunan sekolah juga turut terdampak parah.

    Tercatat, sekitar 500 kepala keluarga (KK) terdampak langsung. Seribuan warga kini terpaksa mengungsi di berbagai tempat karena rumah mereka hilang atau rusak parah.

    Warga yang terdampak sangat mengharapkan bantuan segera dari pemerintah, terutama penanganan jangka panjang. Saat ini, kebutuhan mendesak meliputi logistik seperti bahan pokok, pakaian, air bersih, selimut, dan peralatan lainnya.

    Selain itu, warga juga sangat membutuhkan bantuan alat berat. Alat ini penting untuk membersihkan sisa lumpur tebal dan tumpukan kayu gelondongan berukuran besar yang menimbun bekas permukiman. Hingga kini, bantuan yang diterima mayoritas berasal dari desa-desa tetangga, relawan, dan donatur perorangan.

  • WWF Kirim Kebutuhan Pengungsi dan Pakan Hewan ke Korban Banjir di Aceh

    WWF Kirim Kebutuhan Pengungsi dan Pakan Hewan ke Korban Banjir di Aceh

    Tangerang, Beritasatu.com – World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia kembali mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk korban bencana alam di Aceh. Kali ini, sebanyak 22,5 ton bantuan yang terdiri dari keperluan dasar pengungsi hingga pakan hewan diberangkatkan melalui kargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang pada Sabtu (13/12/2025).

    Bantuan yang disalurkan berupa 15 ton beras dan sisanya berupa berbagai kebutuhan dasar masyarakat, seperti pakaian, pembalut, perlengkapan medis, serta peralatan pendukung bagi tim penyalur di lapangan, termasuk headlamp dan perlengkapan logistik lainnya.

    CEO WWF Indonesia Aditya Bayunanda mengatakan, pengiriman bantuan ini merupakan yang kedelapan kalinya sejak bencana banjir dan longsor menghantam Sumatera dan menjadi pengiriman terbesar sejauh ini. 

    “Kita mengirimkan 22,5 ton bantuan. Total bantuan yang sudah kami kirimkan ke Aceh mencapai sekitar 57 ton,” ujar Aditya, Sabtu (13/12/2025).

    Aditya menjelaskan, Aceh dipilih sebagai lokasi fokus bantuan karena WWF memiliki wilayah kerja dan infrastruktur penyaluran di daerah tersebut, khususnya di Kabupaten Bener Meriah. 

    “Di sana ada 12 desa yang sempat terputus akibat bencana. Kami menilai area ini membutuhkan perhatian khusus dan kami memiliki kapasitas untuk membantu penyalurannya,” jelasnya.

    Selain bantuan sembako, WWF juga mengirimkan sekitar 400 kilogram pakan hewan. Bantuan ini ditujukan bagi hewan peliharaan warga terdampak, seperti kucing dan anjing, yang turut mengalami kesulitan mendapatkan makanan pascabencana. Penyaluran pakan hewan tersebut akan bekerja sama dengan dokter hewan setempat yang telah melakukan pendataan.

    Tak hanya itu, WWF juga mengirimkan 12 unit perangkat Starlink lengkap dengan baterai dan panel surya untuk membantu pemulihan komunikasi di desa-desa terdampak. Perangkat ini nantinya dapat dimanfaatkan tidak hanya oleh tim relawan, tetapi juga oleh masyarakat setempat.

    Dalam proses pengiriman, WWF mendapat dukungan penuh dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta Kombes Pol Ronald Sipayung menyebut, Polri memfasilitasi pengiriman logistik tersebut agar dapat sampai ke Aceh dengan aman dan tepat sasaran.

    “Polri dengan seluruh elemen masyarakat berkolaborasi menyalurkan bantuan sesuai kebutuhan masyarakat terdampak. Untuk pengiriman hari ini, seluruh logistik bersumber dari WWF dan kami memfasilitasi keberangkatannya,” kata Ronald.

    Ia menambahkan, hingga saat ini Polri telah mengirimkan sekitar 160 ton bantuan logistik ke Aceh melalui sembilan kali penerbangan.  Ronald juga menyampaikan apresiasi kepada maskapai dan pihak kargo yang telah memberikan dukungan slot penerbangan untuk penyaluran bantuan.

    “Dengan seluruh sumber daya yang ada, kami siap mendistribusikan bantuan agar sampai kepada masyarakat yang membutuhkan,” pungkas Kombes Ronald. 

    Selanjutnya, WWF berencana melakukan asesmen lanjutan ke desa-desa terdampak bencana guna memastikan kebutuhan masyarakat yang belum terpenuhi, sehingga bantuan selanjutnya dapat disesuaikan dengan situasi nyata yang terjadi di lapangan. 

  • SBY Kenang Tangani Tsunami Aceh, Pontang-panting Hari Demi Hari untuk Selamatkan Rakyat

    SBY Kenang Tangani Tsunami Aceh, Pontang-panting Hari Demi Hari untuk Selamatkan Rakyat

    SBY Kenang Tangani Tsunami Aceh, Pontang-panting Hari Demi Hari untuk Selamatkan Rakyat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Presiden ke-6 Republik Indonesia (RI) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengenang perjuangan ketika menangani bencana tsunami Aceh yang terjadi pada 26 Desember 2004.
    SBY
    mengatakan, 21 tahun yang lalu, ia bekerja pontang-panting selama berhari-hari, baik pada siang atau malam hari, demi menyelamatkan rakyat dari bencana terbesar yang pernah dialami Indonesia.
    “Kita ingat 21 tahun yang lalu ketika ada musibah tsunami,
    the biggest disaster in our history,
    kita pontang-panting
    day by day, night after night to save our people
    ,” ujar SBY dalam agenda peluncuran buku otobiografi mantan Panglima TNI
    Djoko Suyanto
    di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (13/12/2025).
    SBY mendukung langkah yang diambil Presiden RI
    Prabowo Subianto
    dalam mengatasi kebencanaan di Sumatera dan Aceh yang juga berskala besar seperti tsunami di Aceh dulu.
    “Kita mendukung langkah-langkah Presiden Prabowo sekarang untuk mengatasi juga bencana berskala besar, utamanya di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat,” tuturnya.
    Terlepas dari penanganan bencana, SBY juga mengenang memori indahnya ketika ia berjuang kembali dalam pemilihan Presiden tahun 2009.
    Ia memuji sikap Djoko Suyanto yang tidak ikut campur dengan politik praktis karena saat itu masih menduduki jbatan di TNI.
    “Mengapa indah? Karena ternyata kami berdua memiliki idealisme, nilai-nilai atau values, dan etika dalam dunia politik. Etika dalam berpolitik,” ucap SBY.
    “Mas Djoko nampaknya tidak memilih untuk masuk ke arena politik kekuasaan atau politik praktis. Tentu sikap itu sangat saya hormati sebagai kawan,” imbuh dia.
    SBY mengatakan, ketika seorang prajurit masuk ke dalam pemerintahan, maka perjuangan yang dilakukan tetap harus lurus dan benar.
    “Ketika saya ajak untuk berjuang dalam dunia politik, tentu dalam perjuangan politik yang lurus, yang benar, dan yang halal, Alhamdulillah waktu itu Mas Djoko bersedia,” ucap SBY.
    “Saya bersyukur karena saya memerlukan tokoh seperti ini. Yang satu hati, satu visi, dan yang juga menghormati tatanan demokrasi dan kehidupan bernegara yang bertumpu pada konstitusi,” kata dia melanjutkan.
    Djoko Suyanto merupakan mantan panglima TNI yang menjabat pada tahun 2006 hingga 2007, ketika SBY menjabat sebagai presiden untuk periode pertama.
    Pada periode kedua pemerintahan SBY, Djoko Suyanto ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan di Kabinet Indonesia Bersatu II.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Utang 141.000 Debitur KUR Terdampak Bencana Sumatera Bakal Dihapus

    Utang 141.000 Debitur KUR Terdampak Bencana Sumatera Bakal Dihapus

    Jakarta

    Pemerintah tengah menyiapkan paket kebijakan khusus bagi debitur Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dalam keadaan kahar (force majeure) karena banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Paket kebijakan khusus ini, mencakup restrukturisasi hingga penghapusan kredit.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sekitar 141.000 debitur kredit usaha rakyat (KUR) terdampak bencana dengan kewajiban sisa utang (baki debet) sebesar Rp 7,8 triliun. Dari total tersebut, 63.000 debitur KUR di antaranya berasal dari sektor pertanian dengan baki debet mencapai Rp 3,5 triliun.

    “Dari 996.000 debitur KUR di tiga provinsi, diperkirakan 141.000 (debitur) dengan baki debet kira-kira Rp 7,8 triliun. Nah, itu diprediksikan terdampak,” ujar Airlangga dalam acara AEI di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, Jumat (12/12/2025).

    Pemerintah tengah menyiapkan regulasi khusus untuk memberikan keringanan bagi debitur KUR, melalui penghapusan tagihan kredit, restrukturisasi kredit, hingga penyaluran kredit baru dengan bunga yang sangat rendah.

    “Di mana KUR di daerah bencana akan segera dibuatkan regulasi yang tentunya mulai dari penyelesaian penghapusbukuan dan juga restarted KUR dengan bunga yang lebih rendah, khusus di wilayah terdampak,” tambah Airlangga.

    Selama masa pemulihan, pemerintah akan memberikan skema bunga kredit nol persen. Setelah masa pemulihan selesai, bunga yang akan dikenakan sangat rendah, yaitu 3%. Padahal bunga KUR saat ini berkisar 6-9%.

    “Semua memudahkan karena sebetulnya kan mereka akan diberikan kemudahan untuk tidak membayar cicilan di tahun bencana. Kemudian juga bunganya akan dinolkan. Ke depannya kita akan restart dengan bunga yang lebih rendah 3%,” jelas Airlangga.

    Ia memastikan penghapusan tagihan bagi debitur KUR terdampak bencana di Sumatera tidak menggunakan alokasi dana baru dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun, melalui skema yang sudah ada, yakni subsidi bunga KUR.

    “Enggak (pakai APBN). APBN nanti kita lihat kan kita punya total subsidi bunga. Nah, kan dihitung nanti dari situ berapa,” ujar Airlangga di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (12/12/2025)

    (ara/ara)

  • Prabowo Kembali Lanjutkan Lawatan Banjir Sumatra, Tinjau Langkat

    Prabowo Kembali Lanjutkan Lawatan Banjir Sumatra, Tinjau Langkat

    Bisnis.com, MEDAN — Presiden Prabowo Subianto melanjutkan agenda peninjauan penanganan bencana banjir ke Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, pada Sabtu (13/12/2025). 

    Kepala Negara bertolak dari Pangkalan TNI AU Soewondo, Medan, dengan menggunakan helikopter Super Puma berwarna merah putih pada pukul 10.30 WIB.

    Dalam kunjungan kerja tersebut, Prabowo didampingi sejumlah pejabat tinggi negara, di antaranya Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri Sugiono, serta Kepala Badan Komunikasi Pemerintah RI Angga Raka Prabowo.

    Kunjungan ke Langkat dilakukan sehari setelah Presiden menyambangi sejumlah wilayah terdampak banjir di Provinsi Aceh. Sebelumnya, Prabowo mengunjungi Aceh Tamiang, Takengon, dan Bener Meriah guna memastikan percepatan penanganan bencana serta pemulihan pascabencana.

    Dalam kunjungannya ke Aceh Tamiang, Presiden menegaskan komitmen pemerintah untuk mengawal proses pemulihan hingga aktivitas pendidikan kembali normal.

    Dia meminta anak-anak terdampak bencana tetap tabah dan tidak kehilangan semangat.

    “Pesan saya, anak-anak harus tabah dan tetap semangat. Kita akan bergerak cepat supaya anak-anak bisa cepat kembali sekolah,” kata Prabowo, Jumat (12/12/2025).

    Presiden Ke-8 RI itu juga menegaskan bahwa pemerintah terus bekerja keras menangani dampak bencana di wilayah Sumatera.

    Kepala negara menyampaikan permohonan maaf apabila masih terdapat penanganan yang belum berjalan optimal.

    “Saya minta maaf kalau masih ada yang belum (tertangani). Kita sedang bekerja keras. Kita tahu kondisi di lapangan sangat sulit, jadi kita atasi bersama-sama. Mudah-mudahan kalian cepat pulih dan cepat kembali normal,” tandas Prabowo.

  • Tak Cuma Petani, Prabowo Hapus Utang KUR UMKM Terdampak Bencana Sumatra

    Tak Cuma Petani, Prabowo Hapus Utang KUR UMKM Terdampak Bencana Sumatra

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah memastikan rencana penghapusan utang atau pemutihan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi debitur yang terdampak bencana alam di Sumatra tidak hanya menyasar petani.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meluruskan bahwa fasilitas relaksasi kredit macet itu berlaku bagi seluruh pelaku UMKM penerima KUR di wilayah terdampak, bukan hanya debitur di sektor pertanian.

    “Ya pokoknya [penerima manfaat] di daerah terdampak kepada bencana. [Untuk] Seluruh penerima KUR, UMKM di sana,” ungkap Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (12/12/2025).

    Terkait mekanisme pembiayaan pemutihan utang tersebut, Airlangga menjelaskan bahwa beban finansialnya akan ditanggung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Secara spesifik, pemerintah akan mengalkulasi alokasi dana dari pos total subsidi bunga KUR yang telah dianggarkan.

    “Nanti kita lihat kan kita punya total subsidi bunga. Kan dihitung nanti dari situ berapa. Dan ini kan sifatnya jangka panjang program setahun ke depan, setahun kedua, dan sebagainya,” jelasnya.

    Meski demikian, pemerintah saat ini masih belum merilis angka pasti mengenai jumlah debitur maupun total nilai outstanding kredit yang akan dihapusbukukan. Airlangga menyebut pihaknya masih terus memonitor data di lapangan mengingat proses pendataan korban dan dampak kerusakan masih berjalan.

    Pembagian Tiga Zona

    Sebelumnya, Menteri UMKM Maman Abdurrahman mengatakan selama sepekan, pemerintah menggelar rapat koordinasi dengan bank-bank penyalur KUR untuk melakukan pemetaan menyeluruh terhadap UMKM yang terdampak.

    Maman menyatakan proses tersebut akan dilanjutkan dalam beberapa hari ke depan untuk merumuskan skema bantuan yang paling tepat sesuai tingkat dampak masing-masing UMKM.

    Nantinya, pemerintah akan membagi kondisi UMKM ke dalam tiga zona dampak, yakni permanen, semi permanen, dan kategori lainnya.

    “Misalnya ada UMKM yang sudah terdampak secara permanen, misalnya, karena betul-betul sudah nggak bisa, ini rumahnya hancur, tempat usahanya hancur,” kata Maman di sela-sela acara 40 BIG Conference 2025 bertajuk Arah Bisnis 2026: Menuju Kedaulatan Ekonomi di Raffles Hotel, Jakarta, Senin (8/12/2025).

    Langkah tersebut, sambungnya, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menyampaikan rencana pembebasan KUR bagi UMKM terdampak. Hanya saja, Maman menyampaikan implementasi penghapusan KUR masih menunggu validasi data lapangan.

    Untuk itu, pemerintah belum dapat memastikan jumlah debitur KUR maupun total UMKM yang terdampak bencana di Aceh dan Sumatra. Pasalnya, situasi masih berubah dari waktu ke waktu, termasuk jumlah korban maupun cakupan wilayah terdampak yang masih terus bertambah.

    “Kami belum tahu jumlahnya berapa [UMKM] yang terkena dampak. Makanya ini terus akan kami petakan,” imbuhnya.

    Meski demikian, Maman menegaskan kriteria dan klasifikasi UMKM yang berhak mendapatkan pembebasan atau keringanan KUR akan dirinci lebih lanjut.

    Terlebih, dia menyampaikan sejumlah daerah masih terisolasi akibat infrastruktur yang rusak. Maman mengatakan masih terdapat jalan dan jembatan yang terputus sehingga tim penanggulangan bencana belum bisa masuk ke beberapa titik.

  • Dukungan Aksesmu Mengalir untuk Korban Bencana Aceh–Sumut–Sumbar

    Dukungan Aksesmu Mengalir untuk Korban Bencana Aceh–Sumut–Sumbar

    TANGERANG – Aksesmu melepas bantuan kemanusiaan untuk masyarakat terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Bantuan tersebut menjadi bentuk kepedulian perusahaan sekaligus dukungan terhadap program penanganan bencana yang digagas Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK) bersama Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO). Sebagai anggota APRINDO, Aksesmu ikut mengambil peran aktif dalam membantu pemulihan masyarakat di daerah terdampak.

    Pelepasan bantuan dilaksanakan di Tangerang dan dihadiri Operations Director Aksesmu, Yosef Risdianto. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), turut hadir dan secara simbolis melepas keberangkatan 19 truk bantuan dari anggota APRINDO, termasuk dari Aksesmu. APRINDO diwakili oleh Ketua Umum Solihin.

    Dalam sambutannya, AHY menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor guna memastikan bantuan menjangkau masyarakat terdampak secara optimal.

    “Kemenko IPK berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk APRINDO, untuk memastikan distribusi bantuan dapat menjangkau wilayah yang aksesnya terhambat. Saat saya meninjau lokasi bencana, banyak jalur yang tidak bisa dilalui truk karena kerusakan. Karena itu, kami menurunkan alat berat dan fasilitas infrastruktur darurat agar akses bisa dibuka,” ujar AHY.

    Ia menambahkan bahwa pemerintah akan mempercepat pemulihan serta perbaikan infrastruktur dasar di wilayah terdampak agar bantuan dan proses pemulihan masyarakat dapat berjalan lebih efektif.

    Bantuan dari Aksesmu mencakup makanan, minuman, kebutuhan rumah tangga, popok bayi, dan berbagai kebutuhan pokok lainnya. Seluruh bantuan diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan mendesak keluarga terdampak bencana.

    Operations Director Aksesmu, Yosef Risdianto, menegaskan bahwa kontribusi ini merupakan wujud komitmen perusahaannya dalam mendukung misi kemanusiaan nasional.

    “Aksesmu baru berjalan tiga tahun, tetapi kami percaya bahwa sebagai bagian dari ekosistem ritel Indonesia, kami memiliki tanggung jawab moral untuk membantu ketika bencana terjadi. Kami berharap dukungan ini dapat meringankan beban masyarakat di Sumatera,” ujarnya.

    Yosef juga menilai bahwa sinergi antara pemerintah dan dunia usaha merupakan kunci dalam penyaluran bantuan secara cepat dan tepat.

    “Aksesmu akan terus mendukung langkah pemerintah serta aktif berkontribusi dalam berbagai program sosial yang memberi manfaat langsung kepada masyarakat,” tambahnya.

    Aksesmu berharap bantuan yang dikirimkan dapat memberikan dukungan nyata bagi masyarakat terdampak serta menjadi bagian dari proses pemulihan yang lebih luas di Sumatera.

  • Jalur Nasional Banda Aceh-Medan Dibuka Seusai Alat Berat Dikerahkan

    Jalur Nasional Banda Aceh-Medan Dibuka Seusai Alat Berat Dikerahkan

    Kuala Simpang, Beritasatu.com – Akses transportasi vital jalur lintas nasional Medan menuju Banda Aceh di Aceh Tamiang dibuka setelah sempat terganggu akibat banjir bandang dan longsor. Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh merespons cepat dengan puluhan alat berat.

    BPJN Aceh fokus pada pembersihan material lumpur dan longsor yang menimbun ruas jalan di sejumlah titik. Kepala BPJN Aceh, Heri Yugiantoro, mengonfirmasi pengerahan besar-besaran logistik alat berat tersebut.

    “Sampai saat ini, kami telah mengerahkan 30 lebih dump truck dan 21 loader hingga ekskavator yang kami sebar di sepanjang 30 kilometer di sebelah barat dan timur Kota Kuala Simpang,” ujar Heri Yugiantoro.

    Upaya ini membuahkan hasil signifikan. Setelah perbaikan dua titik longsoran di kawasan Sumedam diselesaikan, jalur distribusi bantuan dari arah Medan menuju Kabupaten Aceh Tamiang kini sudah dapat dilalui oleh kendaraan umum maupun kendaraan pribadi.

    Selain itu, seiring dengan surutnya banjir di sebelah utara Kota Tamiang, ruas jalan nasional dari arah Lhokseumawe ke Tamiang juga telah dibuka. Jalur ini menjadi sangat krusial untuk menyalurkan bantuan sembako dan pasokan bahan bakar minyak (BBM) ke sejumlah SPBU di Kabupaten Aceh Tamiang.

    Aceh Tamiang sebelumnya menjadi salah satu kabupaten yang mengalami dampak terparah akibat banjir bandang dan tanah longsor. Longsor dan timbunan material lumpur telah merusak ruas-ruas jalan nasional vital, tetapi dengan pengerahan alat berat BPJN yang cepat, mobilitas masyarakat dan distribusi bantuan kini berangsur pulih.