provinsi: Aceh

  • 2 Pria Terlibat Hubungan Sesama Jenis Dieksekusi Hukum Cambuk di Banda Aceh

    2 Pria Terlibat Hubungan Sesama Jenis Dieksekusi Hukum Cambuk di Banda Aceh

    Aceh, Beritasatu.com – Dua pria yang terlibat dalam hubungan sesama jenis menjalani hukuman cambuk di muka umum, Kamis (27/2/2025). Eksekusi cambuk dilaksanakan di Taman Sari, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh.

    Dua pria itu yakni Apis Irawan (24), dan Delmaza Ahmad (18) dinyatakan bersalah oleh Mahkamah Syariah Banda Aceh atas pelanggaran Jarimah Liwath atau hubungan sesama jenis, yang diatur dalam Pasal 63 ayat (1) Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014.

    Apis Irawan menjalani hukuman pertama, didera 82 kali cambuk setelah dikurangi masa tahanan tiga kali cambuk. Setiap sepuluh pukulan, proses dihentikan untuk memberikan kesempatan bagi terdakwa minum air dan diperiksa oleh petugas medis.

    Selama proses eksekusi, Apis tampak meringis kesakitan. Setelah menjalani hukuman, ia sempat tersungkur dan dipapah petugas polisi syariah menuju tempat istirahat.

    Delmaza Ahmad yang juga menjalani hukuman, divonis 77 kali cambuk setelah dikurangi masa tahanan tiga kali cambuk. Sama seperti Apis, Delmaza sempat meringis selama eksekusi berlangsung. Setiap sepuluh cambukan, Delmaza diberi air minum dan diperiksa oleh petugas medis. Setelah seluruh hukuman selesai, ia sempat sujud sebelum dibawa keluar oleh petugas ke ruang istirahat.

    Kepala Dinas Syariat Islam Banda Aceh, Ridwan, menjelaskan setelah menjalani hukuman cambuk, kedua terdakwa akan dikembalikan ke keluarga masing-masing. Menurutnya, peran keluarga sangat penting dalam mencegah tindakan yang melanggar syariat Islam.

    Sebelumnya, pasangan pria pecinta sesama jenis ini ditangkap warga di kamar kos milik Apis di Kecamatan Syiah Kuala pada November 2024.

    Selain pasangan tersebut, dua pria lainnya juga menjalani hukuman cambuk. Banta Kemari dan Nasrul diputus bersalah melanggar Jarimah Maisir atau perjudian. Banta menerima delapan kali cambuk setelah dikurangi masa tahanan dua kali cambuk, sementara Nasrul dicambuk 34 kali setelah dikurangi satu kali cambuk.

  • 8
                    
                        BRIN Ungkap Potensi Perbedaan Awal Puasa 2025, Menag: Semoga Orang Bisa Prediksi
                        Nasional

    8 BRIN Ungkap Potensi Perbedaan Awal Puasa 2025, Menag: Semoga Orang Bisa Prediksi Nasional

    BRIN Ungkap Potensi Perbedaan Awal Puasa 2025, Menag: Semua Orang Bisa Prediksi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menteri Agama (Menag)
    Nasaruddin Umar
    menyatakan, semua pihak dapat memprediksi kapan bulan Ramadhan 1446 Hijriah atau 2025 dimulai, tetapi keputusan pemerintah mengenai awal bulan puasa akan diambil pada sidang isbat.
    Hal ini disampaikan Nasaruddin merespons Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang menyebut ada potensi perbedaan jatuhnya awal puasa Ramadhan 2025 antara pemerintah dengan Muhammadiyah.
    “Semua orang bisa memprediksi,” kata Nasaruddin Umar kepada awak media di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Kamis (27/2/2025).
    “Tapi keputusan rapat (sidang isbat) itu besok ditentukan ya,” kata dia melanjutkan.
    Kemenag akan melakukan pemantauan hilal (
    rukyatulhilal
    ) awal Ramadhan 1446 Hijriah di 125 titik di seluruh Indonesia pada 28 Februari 2025 sekitar pukul 07.44 WIB.
    “Kalau ada yang menyaksikan bulan (hilal terlihat), kenapa harus ditunda, kalau enggak, ya kita diskusi,” ucap Nasaruddin.
    Sebagai informasi, BRIN memprediksi tanggal 1 Ramadhan 1446 H akan jatuh pada 2 Maret 2025 berdasarkan metode penentuan hisab dan rukyat.
    Prediksi kapan awal puasa Ramadhan 2025 tersebut berbeda dengan yang telah ditetapkan Muhammadiyah, di mana 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada 1 Maret 2025.
    Untuk menentukan awal puasa Ramadhan 2025, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan melaksanakan sidang isbat pada 28 Februari 2025.
    Adapun kriteria yang akan digunakan Kemenag adalah kriteria yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), yakni imkanur rukyat.
    Menurut metode ini, hilal dianggap memenuhi syarat apabila posisinya mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
    Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika dari Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaluddin, menyebut bahwa hilal yang memenuhi kriteria MABIMS tersebut diprediksi hanya akan terlihat di Aceh.
    “Awal Ramadhan ini posisi hilal yang memenuhi kriteria itu hanya di wilayah Aceh, di wilayah lain belum memenuhi kriteria,” ucap Thomas, dikutip dari YouTube BRIN Indonesia, Selasa (25/2/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dana Otsus Kena Efisiensi, Filep Wamafma Sampaikan 4 Poin Pandangan

    Dana Otsus Kena Efisiensi, Filep Wamafma Sampaikan 4 Poin Pandangan

    loading…

    Anggota DPD asal Papua Barat Filep Wamafma melontarkan kritik terkait Keputusan Menkeu Nomor 29 Tahun 2025 tentang Penyesuaian Rincian Alokasi TKD Menurut Provinsi/Kabupaten/Kota 2025 dalam rangka Efisiensi Belanja APBN dan APBD 2025. Foto: Ist

    JAKARTA – Lahirnya Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025 berdampak serius pada pengurangan APBD 2025. Anggaran Transfer ke Daerah (TKD) tahun 2025 nyatanya dipotong sebesar Rp50,59 triliun.

    Hal ini berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 29 Tahun 2025 tentang Penyesuaian Rincian Alokasi Transfer ke Daerah Menurut Provinsi/Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2025 dalam rangka Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025.

    Terkait ini, Anggota DPD asal Papua Barat Filep Wamafma melontarkan kritiknya. Dia menyoroti Keputusan Menkeu (KMK) yang menetapkan 6 item dana TKD yang dipotong antara lain Kurang Bayar Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus Fisik (DAK Fisik), Dana Otonomi Khusus (Otsus), Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta, serta Dana Desa.

    Berdasarkan data, DAU yang pagu awalnya Rp446,63 triliun dipotong menjadi Rp430,95 triliun. DAK Fisik dipotong Rp18,3 triliun dari pagu Rp36,95 triliun. Dana Otsus dipotong Rp509,45 miliar dari pagu Rp14,51 triliun.

    “Khusus untuk Papua, dana Otsus Papua tersisa Rp9,69 triliun dari pagu Rp10,04 triliun. Sementara, dana Otsus Aceh dari Rp4,46 triliun dipotong menjadi Rp4,3 triliun. Untuk Kurang Bayar Dana Bagi Hasil dari pagu Rp27,80 triliun dipotong Rp13,90 triliun dari total pagu Rp27,80 triliun. Dana Keistimewaan DIY dari Rp1,2 triliun dipotong Rp200 miliar. Dana Desa dari pagu Rp71 triliun dipotong Rp2 triliun. Semua pemotongan ini pasti berdampak pada pembangunan, bukan sekadar infrastruktur melainkan pendidikan, kesehatan, dan bidang-bidang krusial lainnya,” ungkap Filep, Kamis (27/2/2025).

    “Dari perspektif Otsus, kita semua tahu bahwa Dana Otsus sangat bernilai bagi pembangunan masyarakat juga DBH. Dana Otsus dan DBH itu merupakan hak yang harus dikembalikan kepada masyarakat. Dengan mengatakan hak, berarti dana tersebut memang seharusnya tidak boleh dipotong. Memang benar KMK 29/2025 membagi alokasi 6 item transfer ke daerah menjadi 2 bagian yaitu reguler dan cadangan di mana Pemda hanya bisa memakai dana reguler, sementara yang dipotong adalah dana cadangan. Namun, ini mengindikasikan ketidakadilan karena pemerintah mengambil bagian yang bukan haknya,” ujar Filep.

    Pace Jas Merah itu kemudian menyoroti dampak pemotongan dana pada pemenuhan hak-hak dasar masyarakat, utamanya sektor pendidikan dan kesehatan.

    “Dana Otsus, kalau saya melihat dari konteks Papua saja, sesuai Pasal 34 ayat (3) huruf e UU Otsus ditujukan untuk pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat selain infrastruktur dan penguatan masyarakat adat. Sedangkan, DBH Migas sesuai Pasal 36 ayat (2) UU Otsus diperuntukkan bagi belanja pendidikan, belanja kesehatan dan perbaikan gizi, belanja infrastruktur, dan belanja bantuan pemberdayaan masyarakat adat. Jika dana tersebut dipotong dampaknya pasti sangat besar bagi implementasi PP 106/2021 yang memerintahkan pendidikan gratis bagi OAP mulai dari PAUD sampai Perguruan Tinggi,” kata Filep.

    Senator yang sekaligus akademisi hukum ini berpendapat efisiensi anggaran melalui pemotongan Dana Otsus telah mencederai hak dasar masyarakat. Dana Otsus merupakan hak yang tidak dapat diambil dengan alasan efisiensi.

    “Maka, pertama, saya meminta pemerintah mengevaluasi kembali KMK 29/2025 dengan mengeluarkan dana Otsus dari kewajiban efisiensi. Kedua, dalam hari-hari akhir ini, melihat fakta maraknya korupsi sistematik dengan nilai yang sangat fantastis. Saya meminta untuk mempercepat pembahasan terkait regulasi perampasan aset. Masyarakat tidak boleh mengalami penderitaan karena ulah koruptor, terutama di sektor migas,” katanya.

    “Ketiga, memikirkan ulang dan menyesuaikan kembali anggaran makan bergizi gratis untuk dialokasikan pada investasi pendidikan dan kesehatan jangka panjang baik dalam hal pendidikan gratis, kesehatan gratis, beasiswa, kesejahteraan guru dan tenaga kesehatan. Keempat, saya mendorong ASN, para pejabat publik untuk menghindari pemborosan anggaran terkait kegiatan-kegiatan seremonial yang tidak urgen. Saya kira ini akan menjadi teladan baik bagi masyarakat,” ungkapnya.

    (jon)

  • Kalau Sudah Menyaksikan Bulan Kenapa Ditunda

    Kalau Sudah Menyaksikan Bulan Kenapa Ditunda

    loading…

    Menag Nasaruddin Umar angkat bicara soal prediksi BRIN terkait awal bulan puasa Ramadan 1446 Hijriah/2025 Masehi yang berpotensi berbeda. Foto/Binti Mufarida

    JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar angkat bicara soal prediksi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terkait awal bulan puasa Ramadan 1446 Hijriah/2025 Masehi yang berpotensi berbeda.

    Menag pun menegaskan bahwa besok, Jumat (28/2) masih akan dilaksanakan sidang isbat sebagai penentuan awal puasa Ramadan 2025.

    “Besok kita sidang isbat,” kataNasaruddin Umar di Kantor Kemenko Pemberdayaan Masyarakat, Jakarta, Kamis (27/2/2025).

    Lebih lanjut terkait prediksi BRIN, Menag menegaskan bahwa semua orang bisa memprediksi. Namun, ketika sudah melihat bulan sebagai penentu hilal maka tidak boleh ditunda.

    “Semua orang bisa memprediksi tapi keputusan rapat yang menentukan besok. Tapi kalau sudah menyaksikan bulan kenapa harus ditunda. Kalau nggak mari kita diskusikan,” tegasnya.

    Sebelumnya, Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika Pusat Riset Antariksa dari BRIN, Thomas Djamaluddin mengungkapkan bahwa ada kemungkinan perbedaan awal puasa di Indonesia tahun 2025. Dia memprediksi pemerintah menetapkan 1 Ramadan 1446 H jatuh pada Minggu, 2 Maret 2025.

    Thomas mulanya menjelaskan fakta astronomi pada Jumat, 28 Februari 2025, hari di mana pemerintah menggelar rukyatul hilal di 125 titik di seluruh Indonesia. Dia pun mengungkapkan bahwa posisi bulan saat Matahari terbenam di Banda Aceh pada hari itu sudah melebihi kriteria MABIMS. Kriteria ini mensyaratkan tinggi bulan minimal 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

  • Desa di RI Ternyata Bisa Kaya Raya, Caranya Begini

    Desa di RI Ternyata Bisa Kaya Raya, Caranya Begini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) buka-bukaan soal potensi desa wisata yang masih cukup banyak belum dimanfaatkan. Menteri Desa dan PDT, Yandri Susanto mengatakan bahwa perlu banyak kolaborasi untuk mengefektifkan desa wisata di Indonesia. Oleh karena itu, pihaknya melakukan kerja sama dengan Kementerian Pariwisata untuk memanfaatkan potensi desa wisata yang belum terserap.

    “Ribuan desa wisata sudah banyak contoh yang baik-baik, pendapatannya juga ada yang sudah mencapai Rp 20 miliar per tahun, ada yang Rp 1 miliar per bulan, banyak. Nah, yang potensi belum dikembangkan juga banyak,” ungkap Yandri, saat berpidato dalam acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk mendukung pencapaian Asta Cita ke-6 Presiden Prabowo Subianto bertajuk “Membangun dari desa dan dari Bawah untuk Pemerataan Ekonomi dan Pemberantasan Kemiskinan” Kamis (27/2/2025).

    Yandri pun mencontohkan desa wisata di Jawa Tengah dan Jawa Timur pun cukup banyak dan potensinya sudah cukup dimanfaatkan.

    “Di Jawa Tengah, ada 1.000 desa wisata yang punya potensi bagus, ya tentu ada yang dimanfaatkan dari air terjunnya, ada pemandangan gunungnya, ada kolam renangnya, itu banyak, sehingga ini banyak yang sudah berhasil,” katanya lagi.

    Foto: Bukit Holbung, di Desa Holbung, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara menjadi tujuan wisata dan tempat pengambilan foto prewedding. (CNBC Indonesia/Rosseno Aji Nugroho)
    Bukit Holbung, di Desa Holbung, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara menjadi tujuan wisata dan tempat pengambilan foto prewedding. (CNBC Indonesia/Rosseno Aji Nugroho)

    Bahkan, Yandri pun mencontohkan Desa Kembangbelor, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur yang sudah cukup sukses, di mana desa tersebut berhasil mendapat pendapatan hingga Rp 1 miliar dalam satu bulan dan biaya-biaya tidak memakai anggaran negara.

    Selain itu, menurutnya, desa tersebut juga telah berhasil mengurangi angka kemiskinan. Bahkan, angka kriminalitas pun juga sudah minim.

    “Dari Aceh hingga Papua, desa wisata banyak sekali, tetapi memang selama ini potensinya belum maksimal, ini yang kita lakukan dengan Menteri Pariwisata,” ujarnya.

    Yandri menegaskan bahwa setiap desa memiliki potensi yang besar dalam bidang masing-masing. Ia mengharapkan kerja sama tersebut bisa mendorong potensi desa-desa menjadi lebih besar.

    “Jangan sampai potensi desa itu terpendam atau bahkan menjadi beban. Tapi kalau kita cari pemasarannya, pembinaannya, Insya Allah itu bisa menjadi sumber pendapatan yang membanggakan untuk negara ini,” pungkasnya.

    (chd/wur)

  • Garuda Indonesia proyeksikan angkut 90.933 calon haji

    Garuda Indonesia proyeksikan angkut 90.933 calon haji

    Tangerang (ANTARA) – Maskapai penerbangan nasional PT Garuda Indonesia memproyeksikan pengangkutan sebanyak 90.933 calon haji untuk penerbangan udara jamaah haji reguler periode 1446 Hijriah/2025 Masehi.

    Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani Panjaitan melalui keterangan tertulis diterima di Tangerang, Kamis mengatakan bahwa pengangkutan 90.933 calon haji ini terbagi ke dalam 246 kelompok terbang (kloter) dan diberangkatkan melalui 7 (tujuh) embarkasi, yakni Banda Aceh, Medan, Jakarta, Solo, Balikpapan, Makassar, dan Lombok.

    “Selaras dengan mandat sebagai national flag carrier, menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi Garuda Indonesia dapat mengantarkan para jamaah haji Indonesia untuk memenuhi rukun Islam yang kelima di Tanah Suci. Kepercayaan tersebut tentunya harus kami hadirkan melalui ketersediaan layanan penerbangan haji yang aman dan nyaman dengan memastikan segala aspek keselamatan dan kualitas operasional dapat berjalan dengan optimal,” jelasnya.

    Ia mengatakan, untuk memaksimalkan kesiapan layanan penerbangan bagi para jamaah haji tersebut, Garuda Indonesia di tahun ini mempersiapkan total 14 armada wide-body yang terdiri dari 6 armada Boeing 777-300ER, 6 armada Airbus A330-300, dan 2 armada Airbus A330-900neo.

    “Para calon jamaah haji selanjutnya akan diberangkatkan secara bertahap menuju Tanah Suci mulai 2 Mei hingga 31 Mei 2025, dengan keberangkatan menuju Madinah pada 2 – 16 Mei 2025 dan disusul keberangkatan menuju Jeddah pada 17 – 31 Mei 2025,” ujarnya.

    Selanjutnya, kata Panjaitan, fase pemulangan jamaah haji akan dimulai pada tanggal 11 Juni sampai dengan 10 Juli 2025 dengan keberangkatan dari Jeddah pada 11 – 25 Juni 2025, dan keberangkatan dari Madinah pada 26 Juni – 10 Juli 2025.

    “Upaya menjaga komitmen penyediaan layanan penerbangan terbaik, kami prioritaskan pada aspek keamanan, keselamatan, dan kenyamanan di seluruh lini operasional penerbangan Garuda Indonesia. Termasuk kesiapan pemenuhan layanan haji ramah lansia, mulai dari para awak kabin haji yang berpengalaman dalam mendampingi kebutuhan para jamaah selama penerbangan berlangsung,” tutur dia.

    Dalam hal ini, maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia bersama Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI (Ditjen PHU Kemenag RI) secara resmi melaksanakan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pengangkutan Udara Jemaah Haji Reguler 1446 H/2025 M bertempat di Gedung Kementerian Agama RI.

    Pewarta: Azmi Syamsul Ma’arif
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Wamendagri Ungkap 16 Daerah Tak Sanggup Gelar PSU karena Anggaran Kurang

    Wamendagri Ungkap 16 Daerah Tak Sanggup Gelar PSU karena Anggaran Kurang

    loading…

    Wamendagri Ribka Haluk mengungkapkan 16 daerah tak sanggup menggelar PSU saat raker bersama Komisi II DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (27/2/2024). Foto: Achmad Al Fiqri

    JAKARTA – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk mengungkapkan ada puluhan daerah yang diputuskan Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada 2024. Dari jumlah itu, terdapat 16 daerah yang tak sanggup menggelar PSU lantaran keterbatasan anggaran.

    Hal itu diungkap Ribka saat rapat kerja (raker) bersama Komisi II DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (27/2/2024).

    Sebanyak 24 daerah telah mengoordinasikan pelaksanaan PSU ke Kemendagri. “Dari 24 daerah yang akan melaksanakan PSU dapat dikelompokan sesuai dengan kesiapan dan kemampuan pendanaan sebagaimana yang sudah kami koordinasikan dari Kemendagri,” ujar Ribka.

    Dari jumlah itu, ada 8 daerah yang siap menggelontorkan dana untuk melaksanakan PSU. Delapan daerah itu yakni Kabupaten Bungo, Kabupaten Bangka Barat, Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Magetan, Kabupaten Mahakam Ulu, Kabupaten Kutai Kertanegara, Kabupaten Siak, dan Kabupaten Banggai.

    “Sedangkan daerah yang tidak sanggup atau masih membutuhkan kebutuhan atau bantuan dana baik dari provinsi maupun APBN terdapat 16 daerah,” ucapnya.

    Sebanyak 16 daerah yang tak sanggup menggelar PSU yakni Provinsi Papua, Kabupaten Kepulauan Talaud, Kabupaten Buru, Kabupaten Pulau Taliabu, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Empat Lawang.

    Kemudian Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Serang, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Gorontalo Utara, Kabupaten Parigi Moutoung, Kota Banjarbaru, Kota Palopo, serta Kota Sabang.

    (jon)

  • KPU jelaskan 26 sengketa pilkada yang gugatannya dikabulkan oleh MK

    KPU jelaskan 26 sengketa pilkada yang gugatannya dikabulkan oleh MK

    Jakarta (ANTARA) – KPU menjelaskan bahwa 26 perkara sengketa atau Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah yang gugatannya dikabulkan oleh Mahkamah Konstitusi, terdiri dari 24 pemungutan suara ulang (PSU), 1 rekapitulasi suara ulang, dan 1 perbaikan keputusan KPU.

    Ketua KPU RI Mochamad Afifuddin mengatakan bahwa dari 24 daerah yang diperintahkan untuk menggelar PSU itu, ada sebanyak 14 daerah yang harus menggelar PSU di seluruh TPS, dan beberapa daerah lainnya ada yang hanya PSU di beberapa TPS.

    “Ada yang rekapitulasi, ada yang perbaikan keputusan, dan seterusnya,* kata Afifuddin saat rapat dengan Komisi II DPR RI yang membidangi pemerintah dalam negeri, pertanahan dan pemberdayaan aparatur, di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis.

    Dia mengatakan bahwa putusan MK juga mengamanatkan terkait batas waktu penyelenggaraan PSU yang berbeda-beda di sejumlah daerah.

    Dia memberikan contoh, ada empat daerah yang mendapatkan batas waktu untuk menggelar PSU selama 30 hari.

    Selain itu, ada lima daerah yang diberi tenggat waktu untuk melaksanakan PSU selama 45 hari. Kemudian, ada dua daerah yang diberi tenggat waktu selama 60 hari untuk menggelar PSU.

    Berikut 26 daerah yang gugatannya dikabulkan oleh MK:

    Provinsi Papua Kota Banjarbaru Kota Sabang Kota Palopo Kabupaten Pasaman Kabupaten Pesawaran Kabupaten Empat Lawang Kabupaten Barito Utara Kabupaten Magetan Kabupaten Kepulauan Talaud Kabupaten Gorontalo Utara Kabupaten Bengkulu Selatan Kabupaten Serang Kabupaten Siak Kabupaten Parigi Moutong Kabupaten Bangka Barat Kabupaten Tasikmalaya Kabupaten Banggai Kabupaten Bungo Kabupaten Buru Kabupaten Kutai Kartanegara Kabupaten Mahakam Ulu Kabupaten Boven Digoel Kabupaten Pulau Taliabu Kabupaten Jayapura Kabupaten Puncak Jaya

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Copyright © ANTARA 2025

  • Motif Pembunuhan Siswi SMP di Tanah Datar, Tersangka Kirim Pesan Ancaman dan Kabur ke Aceh – Halaman all

    Motif Pembunuhan Siswi SMP di Tanah Datar, Tersangka Kirim Pesan Ancaman dan Kabur ke Aceh – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang siswi SMP berinisial CN (15) ditemukan tewas terbungkus karung di Tabek Bunta, Nagari Sungai Tarab, Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat pada Rabu (19/2/2025) pagi.

    Setelah dilakukan penyelidikan, dua tersangka berinisial N (25) dan B (27) ditangkap di lokasi yang berbeda.

    B ditangkap di Tanah Datar, sedangkan N diamankan saat kabur ke Aceh.

    Kasat Reskrim Polres Tanah Datar, AKP Surya Wahyudi, mengatakan N selaku eksekutor pembunuhan sakit hati karena kontaknya diblokir korban.

    “Jadi awalnya pelaku N ini mengirim pesan singkat kepada korban dengan mengaku sebagai orang lain.”

    “Namun korban memblokir nomor tersebut, sehingga membuat pelaku ini sakit hati hingga timbul niat untuk melakukan pembunuhan,” bebernya, Rabu (26/2/2025).

    Tersangka N telah merencanakan pembunuhan dan sempat mengirim pesan ancaman ke korban dengan nomor baru.

    “Korban sempat mengirimkan tangkapan layar ancaman tersebut kepada ibunya. Namun ibu korban menganggap hal tersebut adalah sebuah keisengan sehingga tidak terlalu menghiraukan,” imbuhnya.

    Aksi pembunuhan dilakukan N di sebuah sekolah di daerah Malintang, Kecamatan Salimpaung, Kabupaten Tanah Datar.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan, tersangka B tak melakukan pembunuhan tapi melihat N mencekik korban hingga tewas.

    “Untuk pelaku ini bisa disangkakan dengan pembunuhan berencana. Namun karena korban masih dibawah umur, maka kita juga akan menggunakan undang-undang anak dibawah umur,” tuturnya.

    Selain itu, tersangka B juga membawakan karung yang digunakan untuk membungkus jasad korban.

    Kedua tersangka berpisah dan jasad korban dibuang N menggunakan sepeda motor.

    “Dari keterangan pelaku, ia awalnya hendak membuang korban ke jurang yang tidak jauh dari TKP.”

    “Namun ternyata saat berada di TKP, minyak sepeda motornya habis, kemudian meletakan korban begitu saja di TKP penemuan,” tukasnya.

    N meminta bantuan B untuk mendorong sepeda motornya yang kehabisan bensin.

    “Ia kembali menelepon pelaku B untuk membantu mendorong sepeda motornya yang habis minyak ke tempat pengisian BBM terdekat, setelah itu mereka kemudian berpisah kembali ke rumah masing-masing,” terangnya.

    Berdasarkan hasil autopsi, ditemukan bekas cekikan di leher serta tanda-tanda korban mengalami kekerasan seksual.

    “Pelaku N ini melakukan pemerkosaan setelah membunuh korban, ia mengatakan bahwa melakukan tindakan itu sendiri saja, pelaku B tidak ikut.” 

    “Namun kita nantinya akan mencoba melakukan tes DNA untuk memastikan apakah sperma yang ada ini milik satu orang saja atau keduanya,” lanjutnya.

    Barang bukti yang diamankan yakni dua sepeda motor milik kedua tersangka.

    Sepeda motor B digunakan untuk menjemput korban, sedangkan sepeda motor N untuk membuang jasadnya.

    Kesaksian Ibu Korban

    Ibu korban, Liza Delka, mengaku mendapat kabar penemuan jasad dari temannya yang menunjukkan video serta foto-foto.

    Setelah diamati pakaian yang dikenakan korban, Liza membenarkan jasad perempuan itu anaknya.

    “Saya lihat lagi foto lainnya dan baju yang dipakai memang sama pada saat malam itu, yaitu hitam dan pink,” bebernya.

    Namun, ia membantah anaknya memiliki tato seperti yang diungkap penyidik.

    “Itu bukanlah tato, melainkan henna yang dibuat dengan menggambar nama di bagian tangannya,” terangnya.

    Liza menjelaskan anaknya sempat pamit ke rumah nenek untuk membuat gorengan.

    “Setelah asyik bermain handphone, dia meminta izin untuk pulang ke rumah,” tuturnya.

    Ternyata korban tak pulang ke rumah melainkan keluar berboncengan sepeda motor.

    Liza Delka sudah tertidur karena mengira anaknya menginap di rumah nenek.

    Keesokan harinya, jasad korban ditemukan di pinggir jalan Nagari Gurun, Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Pembunuhan CNS di Tanah Datar: Korban Dibunuh di Sekolah, Diperkosa, Lalu Dimasukkan dalam Karung

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunPadang.com/Fajar) 

  • Polisi Ungkap Aksi Pelaku Pembunuhan Remaja di Tanah Datar, Korban Dihabisi dan Dirudapaksa – Halaman all

    Polisi Ungkap Aksi Pelaku Pembunuhan Remaja di Tanah Datar, Korban Dihabisi dan Dirudapaksa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasat Reskrim Polres Tanah Datar, Sumatera Barat, AKP Surya Wahyudi menceritakan kronologi pembunuhan remaja berinisial CNS (15).

    Diketahui, CNS ditemukan tewas terbungkus karung dan dibuang di pinggir jalan.

    AKP Surya Wahyudi menuturkan, pelaku yang bernama N merudapaksa korban setelah membunuhnya.

    Aksi keji tersebut dilakukan pelaku di sebuah sekolah di Tanah Datar, Sumbar.

    “Pelaku N menghabisi nyawa korban di sekolah itu, lalu melakukan pemerkosaan setelah korban meninggal dunia,” ujar Surya, Rabu (26/2/2025).

    Mengutip TribunPadang.com, setelah membunuh korbannya, N kemudian menghubungi pelaku lain berinisial B.

    N menghubungi B untuk meminta bantuan membawakan karung.

    “Kemudian mereka berdua memasukan korban ke dalam karung dan menaikkannya ke motor pelaku N,” ujarnya.

    Setelah itu, kedua pelaku berpisah dan N membuang korban ke tempat pertama kali jasadnya ditemukan.

    AKP Surya Wahyudi menuturkan, ada bekas cekikan di leher korban.

    Ia menambahkan, pelaku mengaku melancarkan aksinya seorang diri.

    “Berdasarkan pengakuan awalnya bahwa pelaku N ini melakukan pemerkosaan setelah membunuh korban, ia mengatakan bahwa melakukan tindakan itu sendiri saja, pelaku B tidak ikut,”

    “Namun kita nantinya akan mencoba melakukan tes DNA untuk memastikan apakah sperma yang ada ini milik satu orang saja atau keduanya,” sambungnya.

    Diketahui, N ini diringkus di wilayah Kota Langsa, Provinsi Aceh.

    Sementara pelaku lainnya diringkus di Tanah Datar.

    Ibu korban, Liza Delka mengaku tak kenal dengan pelaku.

    “Saya tidak mengenal mereka, sebanyak ini teman-teman anak saya tapi saya tidak ada mengenal satupun dari mereka,”

    “Melihatnya lewat di sekitar sini juga tidak pernah, mungkin karena bukan orang sekitar makanya saya tidak pernah lihat,” ujarnya, Rabu (26/2/2025).

    Mengutip TribunPadang.com, ia juga bersyukur pihak polisi telah berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan putri kesayangannya.

    “Dengan tertangkapnya para pelaku tentunya saya cukup lega. Tapi seperti masih ada yang mengganjal di hati saya, kenapa mereka tega menghabisi nyawa anak saya yang masih sekecil itu,” ungkapnya.

    Ia pun berharap, para pelaku bisa dihukum seberat-beratnya.

    “Kalau bisa mereka itu dihukum seberat-beratnya, kalau bisa nyawa dibalas nyawa.” 

    “Saya mengucapkan terimakasih banyak kepada seluruh polisi yang telah membantu dan semua orang yang telah membantu menangkap pelaku, semoga ini bisa menjadi amal ibadah bagi semuanya,” katanya.

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunPadang.com, Fajar Alfaridho Herman)