provinsi: Aceh

  • Mengintip Profil Iskandar, Pengusaha Indonesia Asal Aceh yang Mendirikan Indonesia Airlines

    Mengintip Profil Iskandar, Pengusaha Indonesia Asal Aceh yang Mendirikan Indonesia Airlines

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Indonesia Airlines, maskapai penerbangan baru yang mengusung layanan premium, dipersiapkan untuk segera beroperasi di Indonesia.

    Maskapai ini hadir dengan konsep yang menggabungkan kenyamanan penerbangan komersial dan kemewahan jet pribadi, memberikan pengalaman eksklusif bagi para penumpang.

    Menurut Chief Executive Officer (CEO) Indonesia Airlines, Iskandar, maskapai ini akan berfokus pada penerbangan internasional.

    “Kami mempersembahkan maskapai penerbangan komersial berjadwal dengan layanan premium di bawah merek Indonesia Airlines,” ujar Iskandar, Rabu (12/3/2025).

    Indonesia Airlines akan berbasis di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Dalam lima tahun pertama operasionalnya, maskapai ini menargetkan melayani 48 kota tujuan di 30 negara. Pada tahap awal, sebanyak 20 pesawat dari berbagai jenis akan dioperasikan.

    Indonesia Airlines berada di bawah naungan Calypte Holding Pte. Ltd., perusahaan berbasis di Singapura yang bergerak di sektor energi terbarukan, penerbangan, dan pertanian.

    Meski berkantor di Singapura, pemilik sekaligus CEO Calypte Holding adalah Iskandar, pengusaha asal Indonesia yang lahir di Bireuen, Aceh, pada 7 April 1983. Sebelum mendirikan Indonesia Airlines, Calypte Holding telah lebih dulu merancang kehadiran Royal Jeumpa Airlines, maskapai lain yang dijadwalkan mulai beroperasi pada Februari 2025.

    Profil CEO Indonesia Airlines, Iskandar

    Iskandar merupakan lulusan Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh. Ia memulai kariernya dengan bekerja di Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias pasca-tsunami.

  • Alasan jamaah pilih iktikaf di Al-Azhar lantaran tradisi turun temurun

    Alasan jamaah pilih iktikaf di Al-Azhar lantaran tradisi turun temurun

    Jakarta (ANTARA) – Pengelola Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan mengatakan alasan jamaah memilih iktikaf pada Ramadhan di masjid itu lantaran tradisi turun temurun keluarga.

    “Ini kan masjid, turun-temurun jamaahnya. Jadi, kalau dulu bapaknya di sini, anaknya tuh di sini hingga cucunya, ke sini,” kata Kepala Kantor Masjid Agung Al-Azhar Tatang Komara saat ditemui di Jakarta, Rabu.

    Tatang mengatakan setiap harinya ada 5-10 orang yang melakukan iktikaf atau berdiam diri di masjid sejak hari pertama Ramadhan.

    Bahkan, ada juga seorang pria yang mengaku sudah 35 kali melaksanakan buka puasa di Masjid Agung Al-Azhar. Dalam artian, pria itu sudah 30 tahun lebih berkunjung.

    Mereka diketahui berasal dari beragam daerah di luar Jakarta.

    “Jadi, mereka dari Lampung dan Aceh. Datang ke sini sengaja untuk iktikaf,” ujarnya.

    Nantinya, dia memprediksi pada 10 hari terakhir Ramadhan, jamaah di masjid akan semakin penuh lantaran banyak orang melakukan iktikaf.

    Terkait fasilitas menginap, pihaknya masih mempertimbangkan lantaran kurangnya lahan di Jakarta.

    Pengelola Masjid Al-Azhar, Jakarta Selatan mengatakan pihaknya mengalami penurunan jamaah pada Ramadhan 1446 Hijriah atau 2025 jika dibandingkan dengan tahun lalu.

    Pada 2024, jumlah jamaah terhitung bisa 1.400 hingga 2.000 orang per harinya. Namun dibandingkan tahun ini, hanya sebanyak 1.500 jamaah.

    Pengelola Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan membagikan sebanyak 700 takjil per hari berupa kotak berisi kue untuk para jamaah selama Ramadhan 1446 Hijriah.

    Kotak itu berisi tiga macam jajanan pasar, kurma, dan minuman gelas. Pihaknya juga menyediakan teh panas.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • 52 Napi Lapas Kelas II B Kutacane Aceh Tenggara Melarikan Diri, 26 Orang Belum Berhasil Ditangkap – Halaman all

    52 Napi Lapas Kelas II B Kutacane Aceh Tenggara Melarikan Diri, 26 Orang Belum Berhasil Ditangkap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, KUTACANE –  Dari 52 narapidana yang melarikan diri dari Lapas Kelas II B Kutacane, Aceh Tenggara, 26 napi sudah berhasil ditangkap. Sementara 26 orang lagi masih diburu.

    Satuan Reskrim Polres Aceh Tenggara terus melakukan pencarian begitu juga petugas Lapas Kelas II B Kutacane.

    “Saat ini sudah mencapai 26 napi diamankan termasuk ada yang menyerahkan diri, 9 napi di Lapas Kelas II B Kutacane dan 17 Napi Tahanan Tahti Polres Aceh Tenggara,” kata Kasat Reskrim Lapas Kelas II B Kutacane, Aceh Tenggara  Iptu Bagus Pribadi kepada TribunGayo.com, Rabu (12/3/2025).

    Menurutnya, jumlah napi yang melarikan diri 52 orang.

    Artinya, ada sekitar 50 persen atau 26 napi yang belum kembali ke Lapas.

    Kasat Reskrim Iptu Bagus Pribadi mengimbau kepada napi yang masih kabur untuk segera menyerahkan diri ke Polres maupun ke Lapas Kelas II B Kutacane.

    “Kepada pihak keluarganya diharapkan dapat bekerja sama dengan aparat kepolisian untuk membantu memfasilitasi dan membawa napi yang kabur,” ujarnya.

    4 Napi menyerahkan diri di Polres Aceh Tenggara

    Empat napi akhirnya menyerahkan diri ke Polres Aceh Tenggara pada Selasa, (11/3/2025) sekira pukul 07.25 WIB.

    Kapolres Aceh Tenggara AKBP R Doni Sumarsono mengapresiasi keputusan empat napi yang menyerahkan diri dan mengimbau kepada napi lainnya agar mengikuti langkah serupa sebelum tindakan tegas dilakukan oleh aparat kepolisian.

    “Kami terus melakukan pencarian dan mengimbau kepada mereka yang masih buron agar segera menyerahkan diri secara sukarela. Penyerahan diri akan lebih baik daripada harus berhadapan dengan tindakan hukum yang lebih berat,” ujar Kapolres Aceh Tenggara.

    Saat ini, Polres Aceh Tenggara bekerja sama degan pihak Lapas dan instansi terkait, terus melakukan pencarian terhadap 35 napi yang masih dalam pelarian.

    Penjagaan di sejumlah titik strategis juga diperketat untuk mencegah pelarian lebih lanjut.

    Kapolres juga meminta kerja sama dari masyarakat agar segera melaporkan kepada pihak kepolisian apabila mengetahui keberadaan para tahanan yang masih buron.

    “Kami mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam memberikan informasi kepada pihak kepolisian guna mempercepat proses pencarian s erta menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Aceh Tenggara,” tambahnya.

    Bangun Lapas Baru

    Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) Mashudi, Brigjen Pol Drs Mashudi berjanji tahun ini akan membangun Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Kutacane, Aceh Tenggara.

    “Alhamdulillah, lahan tanah seluas 4,1 hektare lebih telah diserahkan Bupati Aceh Tenggara Salim Fakhry dan akan ditinjau langsung lahannya. Insya Allah tahun ini akan dibangun Lapas baru di Kutacane,” ujar Mashudi kepada wartawan, Selasa (11/3/2025).

    Dikatakan Mashudi, Lapas Kelas II B Kutacane kondisi nya saat ini sudah sangat padat apalagi dihuni Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) 362 orang.

    Seharusnya Lapas Kelas II B Kutacane ini dihuni 85 orang. Ini udah cukup Over Kapasitas mencapai 300 persen.

    “Ini tak bisa lagi dibiarkan dengan hanya mengandalkan tenda-tenda. Makanya, akan digeser Napi atau WBP ke Lapas Aceh Tamiang dan daerah Lapas lainnya yang kosong. Agar Lapas Kelas II B Kutacane ini memadai untuk dihuni WBP,” jelasnya.

    Menurut Dirjenpas, kemarahan ini juga dipicu karena Lapas Kelas II B Kutacane karena over kapasitas menjadi cukup panas dan suasana bulan Suci Ramadan.

    Jadi, sehingga muncullah masalah adanya Narapidana yang melarikan diri 52 orang.

    Dari itu,  20 orang sudah kembali dan 32 lagi kita harapkan dikembalikan pihak keluarganya ke Lapas Kelas II B Kutacane.

    “Saya yakin dibawah kepemimpinan Bupati Agara ini masyarakat akan patuh -patuh kepada Bupatinya,” katanya. 

    Turunnya tim dari pusat itu, turut dihadiri Anggota Komisi XIII DPR RI, Kakanwil PAS Yan Rusmanto, Bupati Agara M Salim Fakhry, Wabup Aceh Tenggara dr Heri Al Hilal, Sekda Agara Yusrizal, Kepala Lapas Kelas II B Kutacane Andi Hasyim, Dandim dan Kapolres Agara dan pejabat lainnya.

     

    Penulis: Asnawi Luwi

    dan

    52 Napi Kabur karena Over Kapasitas, Dirjenpas: Tahun Ini Akan Dibangun Lapas Kutacane yang Baru

     

  • GoPay Ikut Perangi Judi Online Pakai Cara Ini

    GoPay Ikut Perangi Judi Online Pakai Cara Ini

    Jakarta

    GoPay, unit bisnis Financial Technology dari PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), meluncurkan gerakan Aliansi Judi Pasti Rugi untuk melawan praktik judi online yang semakin meresahkan masyarakat Indonesia.

    Selain GoPay, aliansi ini melibatkan mitra-mitra strategis dari berbagai sektor, seperti Telkomsel, Google, TikTok, serta berbagai media massa. Gerakan ini juga mendapat dukungan penuh dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia.

    Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif ini. Ia menekankan bahwa judi online telah menjadi krisis sosial nasional yang harus ditanggulangi secara bersama-sama. Pemerintah, lanjutnya, sudah memblokir lebih dari satu juta situs judi online, namun penanggulangan ini membutuhkan peran serta dari seluruh ekosistem.

    “Kami ingin angka judi online turun signifikan. Kuncinya adalah memperkuat pemahaman masyarakat, dimulai dari lingkungan terdekat. Para mitra driver Gojek diharapkan bisa membantu mengedukasi publik tentang bahaya judi online,” ujar Meutya, di Jakarta, Rabu (12/3/2025).

    Melalui platform media sosial @judipastirugi, Aliansi Judi Pasti Rugi berupaya mengedukasi masyarakat secara lebih luas. Selain itu, mereka juga mengadakan rangkaian edukasi online yang menjangkau komunitas dari seluruh Indonesia, mulai dari Sabang hingga Merauke.

    Patrick Walujo, Direktur Utama GoTo, menjelaskan bahwa pembentukan aliansi ini merupakan kelanjutan dari komitmen GoPay untuk memberantas judi online. “Pemberantasan judi online memerlukan peran serta seluruh pihak. Aliansi ini bertujuan menyatukan kekuatan untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya judi online,” ungkap Patrick.

    GoPay juga mengajak anggota keluarga untuk turut berperan aktif dalam mengingatkan dan mencegah anggota keluarga lainnya agar tidak terjerumus dalam perjudian online. Kampanye ini bertujuan untuk menyebarkan pemahaman bahwa judi online adalah bentuk penipuan yang merugikan banyak orang.

    Gerakan Aliansi Judi Pasti Rugi diharapkan dapat mendorong terciptanya ekosistem digital yang lebih sehat dan aman bagi masyarakat Indonesia. Masyarakat yang ingin bergabung dapat mengikuti sosial media @judipastirugi di Instagram, TikTok, dan Facebook, serta ikut berpartisipasi dalam kampanye untuk memberantas judi online.

    (rrd/rir)

  • UPDATE Napi Kabur dari Lapas Kutacane: 26 Kembali, Sisanya Masih Buron
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        12 Maret 2025

    UPDATE Napi Kabur dari Lapas Kutacane: 26 Kembali, Sisanya Masih Buron Regional 12 Maret 2025

    UPDATE Napi Kabur dari Lapas Kutacane: 26 Kembali, Sisanya Masih Buron
    Tim Redaksi
    ACEH TENGGARA, KOMPAS.com
    – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Provinsi Aceh memastikan sebanyak 26 napi Lapas Kelas II B Kutacane, Kabupaten
    Aceh Tenggara
    , sudah diamankan kembali.
    Kepala Dirjen Pas Aceh, Yan Rusmanto, mengatakan, awalnya update terakhir per Rabu (12/3/2025) pukul 02.15 WIB, ada 28 napi masih berada di luar, namun pagi tadi dua orang kembali ditangkap.
    “Pagi tadi bertambah 2 orang lagi, jadi yang belum kembali masih 26 orang,” katanya saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    via WhatsApp.
    Yan menjelaskan, jumlah keseluruhan tahanan kabur sebanyak 52 orang.
    Dari jumlah itu, beberapa di antaranya ada yang menyerahkan diri dan juga diamankan petugas.
    “Pertama ada yang menyerahkan diri, kemudian ketangkap lagi dan seterusnya,” ujar Yan.
    Informasi yang diterima Kompas.com, para napi yang telah diamankan tersebut sekitar 17 orang berada di Polres Aceh Tenggara, dan selebihnya di lapas.
    Sementara itu, Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Joko Krisdiyanto, mengatakan, kondisi
    Lapas Kutacane
    saat ini telah kembali kondusif.
    Untuk memperketat pengamanan, aparat kepolisian telah menurunkan satu pleton personel Brigade Mobil (Brimob) guna mencegah potensi gangguan keamanan lebih lanjut.
    “Saat ini, situasi di dalam lapas sudah terkendali. Kami juga telah mengerahkan satu pleton Brimob untuk memperkuat pengamanan dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.
    Pihak kepolisian juga terus melakukan pengejaran terhadap napi yang masih buron dan mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika mengetahui keberadaan mereka.
    “Kami mengajak seluruh masyarakat agar segera melaporkan kepada pihak berwajib jika melihat atau mengetahui informasi terkait keberadaan para napi yang melarikan diri,” ujarnya.
    Joko juga mengimbau para napi yang masih buron agar segera menyerahkan diri secara sukarela guna menghindari tindakan hukum yang lebih berat.
    Keluarganya juga diimbau untuk membantu aparat kepolisian mengantarkan kembali napi yang sudah telanjur kabur dari lapas.
    “Kami mengimbau para napi yang masih kabur untuk segera menyerahkan diri demi menghindari konsekuensi hukum yang lebih serius. Partisipasi keluarga juga sangat dibutuhkan untuk mengantarkan kembali napi yang telanjur kabur,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bank Aceh hadirkan Gampong Ramadan dukung UMKM

    Bank Aceh hadirkan Gampong Ramadan dukung UMKM

    Ilustrasi – Perajin memasarkan produknya di expo UMKM (ANTARA/Rahmat Fajri)

    Bank Aceh hadirkan Gampong Ramadan dukung UMKM
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 11 Maret 2025 – 11:31 WIB

    Elshinta.com – BUMD Bank Aceh Syariah menghadirkan Gampong (desa) Ramadan pada 12-17 Maret 2025 di halaman Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh untuk mendukung dan memperluas pasar usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) setempat.

    “Selain mendukung UMKM, Gampong Ramadhan juga memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam menyambut bulan suci ini,” kata Plt Direktur Utama Bank Aceh M Hendra Supardi di Banda Aceh, Senin.

    Gampong Ramadan dengan tajuk Bank Aceh Ramadan in Action ini memfasilitasi 50 tenant UMKM binaan Bank Aceh untuk menawarkan berbagai produk unggulan, mulai dari kuliner, fesyen, hingga kerajinan tangan kepada masyarakat. Selain itu, belasan food truck Bank Aceh juga akan hadir dengan menu-menu spesial Ramadan. Berbagai kegiatan menarik seperti pameran, ragam lomba, wisata Ramadhan, serta Ramadhan berbagi juga diselenggarakan di Gampong Ramadan.

    “Kami ingin memberikan kesempatan bagi para pelaku UMKM binaan untuk memperluas pasar mereka, terutama di bulan penuh berkah ini,” ujar Hendra.

    Gampong Ramadan juga menyediakan opsi pembayaran secara digital melalui QRIS dan layanan perbankan digital lainnya bagi masyarakat.

    “Kami mengajak seluruh masyarakat untuk datang dan memeriahkan Gampong Ramadan, banyak promo menarik yang kami tawarkan dan mari dukung UMKM lokal,” tuturnya

    Sumber : Elshinta.Com

  • Buntut Kaburnya Puluhan Napi di Aceh: Persoalan Makanan Diusut

    Buntut Kaburnya Puluhan Napi di Aceh: Persoalan Makanan Diusut

    Jakarta

    Penyebab puluhan tahanan kabur dari Lapas Kutacane, Aceh masih didalami hingga saat ini. Berbagai dugaan mencuat, termasuk persoalan makanan.

    Untuk diketahui, peristiwa kaburnya puluhan tahanan kabur ini terjadi pada Senin (10/3) sekitar pukul 18.20 WIB. Mereka kabur ke arah penjual takjil yang berjualan di depan lapas.

    Kaburnya napi tersebut sempat viral di media sosial. Dalam video yang beredar, terlihat para napi kabur dengan cara melompat pagar dan berlari ke arah jalan raya.

    Beberapa napi yang kabur tidak mengenakan baju hanya memakai celana. Mereka lari ke arah warga yang sedang berada di lokasi.

    Kini, pemerintah mengusut penyebab di balik kaburnya para tahanan itu. Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto mengungkap adanya dugaan persoalan makanan.

    “Kita ingin tahu apakah betul masalah makanan yang menjadi penyebab atau masalah yang lain sebagai dampak daripada perilaku petugas dalam layanan,” kata Agus di Kementerian Imipas, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (11/3/2025).

    Foto: Menteri Imipas Agus Andrianto (Adrial/detikcom)

    Agus mengatakan ada informasi para napi kabur usai menuntut kualitas jatah makanan ditingkatkan. Namun, informasi itu masih didalami lebih lanjut.

    “Nah, inilah yang mau dicek apakah karena perilaku petugas. Karena yang sementara berkembangan kan karena makan nih, minta jatah makannya sama dengan yang dari KPK. Memang kan ada beberapa klasifikasi di sini, ada yang Rp 18 ribu per hari, ada yang Rp 20 ribu, ada yang Rp 22 ribu,” ujarnya.

    Selain itu, Agus juga menyoroti overkapasitas lapas tersebut. Ia menyebut seharusnya Lapas Kutacane berkapasitas 100 orang namun diisi lebih dari 368 tahanan.

    “Memang masalah-masalahnya selalu itu, jadi overcapacity selalu menjadi, bukan selalu menjadi alasan yang klasik tapi itulah adanya bahwa kapasitas lapas di Kutacane itu sebenarnya adalah 100 orang namun dihuni oleh 368 lebih warga binaan pemasyarakatan sehingga menimbulkan berbagai masalah,” katanya.

    Oleh karena itu, pihaknya juga akan mengevaluasi terkait masalah overkapasitas di lapas. Hal itu menjadi sangat timpang dengan jumlah penjaga, saat kejadian hanya 6 orang yang berjaga.

    “Ya, kan tentunya kita yang jaga cuma 6 orang,” kata Agus.

    Agus mengimbau para napi yang kabur itu untuk segera menyerahkan diri. Hal itu untuk mencegah kemungkinan hal-hal buruk terjadi.

    “Ya saya mengimbau dan mudah-mudahan teman-teman dari kepolisian juga akan mengimbau, sebaiknya menyerahkan diri daripada mereka (napi kabur),” sebutnya.

    Total 52 Tahanan Kabur

    Foto: Tangkapan layar tahanan di Lapas Kutacane kabur (Dok. Istimewa)

    Sejauh ini tercatat ada 52 tahanan yang kabur dari Lapas Kutacane. 16 di antaranya sudah kembali, dan 36 masih diburu.

    “Dari total 52 narapidana yang kabur, sebanyak 16 orang sudah berhasil diamankan dan saat ini ditahan di Mapolres Aceh Tenggara. Sisanya masih dalam proses pencarian,” kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Joko Krisdiyanto dalam keterangannya, dilansir detikSumut, Selasa (11/3/2025).

    Joko menyebutkan, kondisi di dalam lapas sudah kondusif kembali. Saat ini satu peleton Brimob dikerahkan ke lokasi untuk mencegah potensi gangguan keamanan lebih lanjut.

    Polisi juga masih memburu napi yang masih buron. Joko mengimbau masyarakat untuk melapor bila mengetahui keberadaan para tahanan.

    “Kami mengajak seluruh masyarakat agar segera melaporkan kepada pihak berwajib jika melihat atau mengetahui informasi terkait keberadaan para napi yang melarikan diri. Partisipasi aktif masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan keamanan bersama,” jelas mantan Kapolresta Banda Aceh itu.

    Joko juga mengimbau para napi yang masih buron segera menyerahkan diri secara sukarela guna menghindari tindakan hukum yang lebih berat. Pihak keluarga juga diimbau membantu polisi untuk mengantarkan kembali napi yang sudah terlanjur kabur dari lapas.

    “Kami mengimbau para napi yang masih kabur untuk segera menyerahkan diri demi menghindari konsekuensi hukum yang lebih serius. Partisipasi keluarga juga sangat dibutuhkan untuk mengantarkan kembali napi yang terlanjur kabur,” jelasnya.

    Dugaan Awal Penyebab Napi Kabur

    Para tahanan disebut sempat menyuarakan tuntutan mereka sebelum kabur. Mereka menuntut pengadaan bilik asmara.

    “Salah satu tuntutan mereka adalah adanya bilik asmara di dalam lapas. Untuk mengadakan hal itu, kewenangan ada di pusat,” kata Kepala Lapas Kelas II B Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara, Andi Hasyim dalam keterangannya, dilansir detikSumut, Selasa (11/3/2025).

    Menurutnya, saat kejadian petugas keamanan hanya enam orang sementara jumlah tahanan yang menghuni lapas tersebut berjumlah 362 orang. Para tahanan disebut membobol dua pintu serta atap penjara.

    “Ada tiga pintu dalam kondisi terkunci semua. Dua mereka bobol. Tahanan yang kabur didominasi napi narkoba,” jelasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (eva/wnv)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Codeblu Buat Pengakuan ke Polisi, Pemerasan Rp350 Juta Disinggung, Fakta Baru Ada Penawaran Dikasih

    Codeblu Buat Pengakuan ke Polisi, Pemerasan Rp350 Juta Disinggung, Fakta Baru Ada Penawaran Dikasih

    TRIBUNJAKARTA.COM – Konten kreator Codeblu akhirnya mendatangi polisi dan membuat pengakuan setelah kasusnya soal adanya dugaan pemerasan ke sebuah toko kue berinisial CP viral.

    Sosok yang mempunyai nama asli William Anderson itu memberikan penjelasan langsung ke penyidik di Polres Metro Jakarta Selatan, pada Selasa (11/3/2025).

    Ia pun mengungkap fakta baru yang belum banyak diketahui masyarakat.

    Hal yang dilakukan ke toko kue, disebutnya bukan pemerasan, tapi hanya melakukan penawaran kerja sama.

    “Ya, dugaan pemerasan. Bahwa saya sebagai konten kreator (dituding) memeras pemilik usaha,” kata Codeblu dikutip dari Kompas.com, Rabu (12/3/2025).

    “Itu tidak pernah terjadi dan tidak ada yang namanya pemerasan. Itu hanya penawaran kerja sama,” sambungnya.

    Di depan penyidik, Codeblu menjelaskan secara lengkap kronologi dugaan pemerasan yang dilakukan.

    Dia juga mengaku membawa barang bukti dalam pemeriksaan. 

    KLIK SELENGKAPNYA: Viral video yang Memperlihatkan Puluhan Narapidana Kabur dari Lapas Kutacane, Provinsi Aceh pada Senin (10/3/2025). Tak Berbaju Kabur ke Jalanan.

    Namun, Codeblu tidak memerinci barang bukti yang dia bawa.

    “Laporan yang terkait itu secara spesifik dilaporkan dan gue memberikan keterangan. Jadi tadi gue diinterviu, ditanyai kronologisnya dari awal sampai akhir,” tambah dia.

    Menurutnya, hal yang dilakukan ke toko kue CP itu merupakan penawaran kerja sama kerja biasa.

    Ia membantah adanya pemerasan yang dilakukan.

    PROSES HUKUM LANJUT – Pihak toko kue Clairmont Patisserie akan memproses hukum Codeblu terkait berita bohong yang disebarkannya. (Tangkapan layar Instagram @codeblu). (Tangkapan layar Instagram @codeblu)

    “Bahwa itu tidak pernah terjadi dan tidak ada yang namanya pemerasan. Itu hanya penawaran kerja sama,” ujarnya.

    Codeblu mengatakan, dirinya memberi penawaran untuk membuatkan konten produk toko kue itu di akun pribadinya.

    Atas tawaran itu, Codeblu meminta imbalan sebesar Rp 350 juta.

    “Ada lima tahap kerja yang akan gue lakukan untuk pihak mereka, lalu gue meminta imbalan berupa fee sebesar Rp 350 juta dan gue akan posting delapan konten. Itu yang diduga gue melakukan pemerasan,” kata dia.  

    Lebih lanjut, Codeblu juga mengaku salah dan kini mengajukan permintaan maaf.

    “Di saat yang bersamaan gue juga bilang, kalau menimbulkan ketidaknyamanan, ya gue minta maaf,” tambah dia. 

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ardian Satrio membenarkan pemeriksaan Codeblu sore tadi.

    Akan tetapi, dia tidak memerinci hasil pemeriksaan itu.

    “Betul (pemeriksaan Codeblu tadi sore),” kata dia.

    KONTROVERSI CODEBLU – Beredar sebuah larangan konten kreator Codeblu untuk memasuki coffee shop. Foto itu diunggah oleh akun @gastronusa di Instagram. (Tangkapan instagram Gastronusa dan Codebluuu). ((Tangkapan instagram Gastronusa dan Codebluuu).)

    Seperti diketahui, permasalahan ini bermula dari ulasan Codeblu pada 15 November 2024 tentang salah satu toko cake and patisserrie yang diduga memberikan nastar berjamur ke sebuah panti asuhan.

    Saat itu Codeblu mengaku mendapat informasi tersebut dari seseorang yang diduga bekerja di toko tersebut.

    Tak hanya memberikan komentar terkait nastar berjamur, Codeblu juga menyinggung buruknya kondisi dapur di toko tersebut.

    Akibatnya, banyak netizen ikut mengkritik toko kue tersebut.

    Menanggapi viralnya tudingan tersebut, pihak toko kue brand CP itu mengeluarkan pernyataan berisi bantahan pada 17 November 2024.

    “Menanggapi isu yang beredar terkait tuduhan bahwa perusahaan kami telah mendistribusikan produk kadaluarsa dan berjamur ke Panti Asuhan, perusahaan melakukan tinjauan internal dan tidak menemukan bukti tersebut,” tulis toko kue tersebut di akun media sosialnya.

    “Produk yang dikeluarkan dalam program CSR tersebut telah melewati proses Quality Control dan merupakan produk yang baik serta aman untuk dikonsumsi,” lanjut mereka.

    Meski sudah ada bantahan, Codeblu tetap membuat video berisi teguran kepada toko kue tersebut setelah menerima laporan dari beberapa orang. 

    “Gue cuma menyalurkan ini ada orang mau suaranya didengar udah gue salurkan, selalu begitu,” kata Codeblu.

    Namun, berjalannya waktu, sejumlah kreator konten review makanan, termasuk Codeblu, mulai mendapat sorotan publik.

    Beberapa pihak mengkhawatirkan bahwa ulasan-ulasan mereka dapat merugikan pelaku usaha kuliner jika dilakukan tanpa verifikasi yang memadai.

    Codeblu mengunggah sebuah video yang menuduh toko kue CP mengirimkan kue nastar berjamur ke sebuah panti asuhan.

    Dalam video tersebut, Codeblu juga menyinggung kondisi dapur toko yang dianggapnya buruk.

    Ulasan ini memicu perhatian luas dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan konsumen.

    Pada 27 Februari 2025, pihak toko kue CP memberikan klarifikasi bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar.

    Pihak toko kue CP menjelaskan bahwa kue yang dikirim ke panti asuhan bukan berasal dari mereka, melainkan dari mantan karyawan salah satu vendor maintenance mereka yang bertindak tanpa sepengetahuan manajemen.

    Pihak toko juga menyatakan bahwa mereka mengalami kerugian reputasi akibat tuduhan tersebut.

    Setelah menerima klarifikasi, Codeblu mengunggah video permintaan maaf kepada toko kue CP pada 28 Februari 2025. 

    Codeblu mengakui bahwa informasi yang disebarkannya berasal dari sumber yang tidak dapat dipercaya dan menyebabkan kerugian bagi pihak CP serta keresahan di masyarakat.

    Codeblu berjanji untuk lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi di masa mendatang.

    (TribunJakarta/Kompas.com)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Kronologis Puluhan Napi Lapas Kutacane Aceh Kabur, Pemicunya Bilik Asmara Atau Dugaan Sipir Lalai? – Halaman all

    Kronologis Puluhan Napi Lapas Kutacane Aceh Kabur, Pemicunya Bilik Asmara Atau Dugaan Sipir Lalai? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Berikut ini kronlogis kaburnya puluhan warga binaan pemasyarakatan (WBP) baik narapidana maupun tahanan dari Lapas Kelas II B Kutacane, Aceh Tenggara pada Senin (10/3/2025) petang.

    Sedikitnya 52 penghuni Lapas Kelas II B Kutacane kabur saat waktu menjelang berbuka puasa. Baru 21 orang yang tertangkap kembali.

    Menurut Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas), Rika Aprianti, update terakhir menunjukkan bahwa 21 dari 52 napi Lapas Kutacane yang kabur telah berhasil tertangkap atau menyerahkan diri.

    Kronologis Kejadian

    Sempat terjadi keributan saat penghuni lapas antre mengambil bekal berbuka puasa. Lalu ada yang nekat memanjat plafon dan membobol atap lapas untuk lari.

    Berdasarkan video warga yang beredar, para warga binaan itu tampak lari secara bergerombol dengan melompati pintu pagar depan lapas.

    Lalu lintas di depan lapas terlihat macet. Mereka lari berhamburan hingga beberapa di antaranya terlihat mengadang pengguna jalan yang lewat di depan lapas.

    Pedagang takjil di depan lapas tersebut juga kaget, bahkan berteriak ketika melihat begitu banyak penghuni lapas yang kabur.

    Semua yang kabur hampir tidak ada yang mengenakan sandal, apalagi sepatu. Beberapa di antaranya malah terlihat lari tanpa baju, hanya mengenakan celana pendek saja.

    Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 18.20 WIB. 

    “Ya, mereka kabur ramai-ramai, kabarnya kabur lewat atap lapas yang dibobol,” kata seorang warga Aceh Tenggara.

    Hingga pukul 04.00 WIB tanggal 11 Maret, baru 14 orang yang sudah tertangkap dan langsung diboyong ke Mapolres Aceh Tenggara.

    Bilik Asmara

    Kepala Lapas Kutacane, Andi Hasyim menyebut salah satu faktor pemicu larinya para warga binaan tersebut. 

    “Salah satu tuntutnan mereka adalah supaya di dalam LP ini disediakan bilik asmara,” kata Andi Hasyim.

    Bilik asmara adalah istilah internal LP, yakni ruangan khusus yang digunakan oleh napi untuk berhubungan biologis dengan pasanagannya yang sah saat datang berkunjung.

    Bilik asmara juga disebut bilik cinta atau bilik mesra. Sangat terbatas LP yang memiliki ruang khusus ini di Indonesia. 

    Namun, menurut Andi, pengadaan bilik asmara di dalam LP bukan kewenangannya. 

    Dia hanya bisa menyampaikan aspirasi itu kepada atasan langsungnya di provinsi, yakni Kakanwil Ditjenpas Provinsi Aceh.

    Sipir Lalai?

    Kepala Kantor Wilayah Pemasyarakatan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kakanwil Ditjenpas), Provinsi Aceh,  Yan Rusmanto mendapat laporan dari Kepala LP Kutacane, Andi Hasyim bahwa LP kelas II B tersebut dihuni 368 orang.

    Sebanyak 319 orang di antaranya berstatus narapidana (napi). Selebihnya merupakan tahanan titipan kejaksaan atau pengadilan negeri setempat.

    “Yang lari itu sebagian besar napi narkoba. Sedangkan napi dan tahanan kasus yang lainnya masih didata,” kata Yan Rusmanto.

    Yan juga mengirimkan video berisi keterangan pers Kepala LP Kelas II B KUtacane kepada insan pers di lobi LP tersebut tadi malam. 

    Dari video itu tergambar pernyataan Kepala LP Kutacane, Andi Hasyim, bahwa tidak ada unsur kelalaian petugas (para sipir) dalam kejadian itu.

    Saat kejadian, semua pintu (1, 2, hingga pintu utama) dalam keadaan terkunci. Sipir yang bertugas saat itu hanya enam orang.

    Diakuinya, angka itu tak berimbang dengan rasio penghuni LP yang mencapai 368 orang.

    Artinya, ada kerawaman jika terjadi mobilisasi penghuni sebanyak itu ke satu titik tertentu. 

    Menurut Andi, puluhan penghuni LP mendobrak pintu 1, 2, dan pintu utama, lalu kabur dengan melomptati pagar besi halaman depan LP tersebut yang tidak begitu tinggi.

    Versi lain menyebutkan, para warga binaan lari justru setelah menyerang petugas dan menjebol atap LP.

    Dijaga Brimob

    Kepolisian Resor (Polres) Aceh Tenggara, Polda Aceh berhasil menangkap 16 narapidana atau napi yang sempat melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara. 

    Sementara itu, 36 orang napi lainnya masih dalam pengejaran petugas.

    “Dari total 52 narapidana yang kabur, sebanyak 16 orang sudah berhasil diamankan dan saat ini ditahan di Mapolres Aceh Tenggara. Sisanya masih dalam proses pencarian,” ujar Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Joko Krisdiyanto, dalam keterangannya di Banda Aceh, Selasa, 11 Maret 2025.

    Joko menambahkan, bahwa kondisi di dalam Lapas Kutacane saat ini telah kembali kondusif setelah insiden pelarian tersebut. 

    Untuk memperketat pengamanan, aparat kepolisian telah menurunkan satu pleton personel Brigade Mobil (Brimob) guna mencegah potensi gangguan keamanan lebih lanjut.

    “Saat ini, situasi di dalam Lapas sudah terkendali,” papar dia.

    “Kami juga telah mengerahkan satu pleton Brimob untuk memperkuat pengamanan dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” jelasnya.

    Pihak kepolisian juga terus melakukan pengejaran terhadap napi yang masih buron dan mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika mengetahui keberadaan mereka.

    “Kami mengajak seluruh masyarakat agar segera melaporkan kepada pihak berwajib jika melihat atau mengetahui informasi terkait keberadaan para napi yang melarikan diri,” imbau dia. 

    “Partisipasi aktif masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan keamanan bersama,” ujar abituren Akabri 1994 itu.

    Joko juga mengimbau para napi yang masih buron agar segera menyerahkan diri secara sukarela guna menghindari tindakan hukum yang lebih berat. 

    Keluarganya juga diimbau membantu aparat kepolisian untuk mengantarkan kembali napi yang sudah terlanjur kabur dari Lapas.

    “Kami mengimbau para napi yang masih kabur untuk segera menyerahkan diri demi menghindari konsekuensi hukum yang lebih serius,” tukas dia. (Tribunnews.com/SerambiNews.com)

  • Napi Kabur dari Lapas Kutacane Aceh Tenggara: 16 Ditangkap, 36 Masih Dikejar – Halaman all

    Napi Kabur dari Lapas Kutacane Aceh Tenggara: 16 Ditangkap, 36 Masih Dikejar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebanyak 16 dari 52 narapidana yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kutacane di Aceh Tenggara pada Senin (10/3/2025), sudah berhasil ditangkap.

    Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Joko Krisdiyanto, menyebut sebanyak 36 napi masih dalam pengejaran aparat.

    “Dari total 52 narapidana yang kabur, sebanyak 16 orang sudah berhasil diamankan dan saat ini ditahan di Mapolres Aceh Tenggara,” ungkapnya, Selasa (11/3/2025). 

    “Sisanya masih dalam proses pencarian,” imbuhnya.

    Diketahui, 52 napi melarikan diri dengan melompati pagar lapas pada sore hari menjelang waktu berbuka puasa.

    Video yang viral menunjukkan kaburnya para napi membuat kepanikan di antara masyarakat yang sedang membeli takjil di area depan lapas.

    Bahkan sejumlah napi terlihat ada yang berlarian di atap.

    Dilansir Serambi News, Kombes Joko menegaskan, kondisi di dalam Lapas Kutacane saat ini telah kembali kondusif.

    “Kami juga telah mengerahkan satu pleton Brimob untuk memperkuat pengamanan dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” jelasnya.

    Partisipasi Keluarga dan Masyarakat Diharapkan

    Pihak kepolisian juga mengharapkan partisipasi masyarakat dan keluarga para napi agar melaporkan kepada aparat apabila mengetahui keberadaan.

    Pihak kepolisian juga terus melakukan pengejaran terhadap napi yang masih buron dan mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika mengetahui keberadaan mereka.

    “Kami mengajak seluruh masyarakat agar segera melaporkan kepada pihak berwajib jika melihat atau mengetahui informasi terkait keberadaan para napi yang melarikan diri,” imbau dia. 

    “Partisipasi aktif masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan keamanan bersama,” ujar abituren Akabri 1994 itu.

    Joko juga mengimbau para napi yang masih buron agar segera menyerahkan diri secara sukarela guna menghindari tindakan hukum yang lebih berat. 

    Keluarganya juga diimbau membantu aparat kepolisian untuk mengantarkan kembali napi yang sudah terlanjur kabur dari Lapas.

    “Kami mengimbau para napi yang masih kabur untuk segera menyerahkan diri demi menghindari konsekuensi hukum yang lebih serius,” tukas dia. 

    “Partisipasi keluarga juga sangat dibutuhkan untuk mengantarkan kembali napi yang terlanjur kabur,” tutupnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Polisi Berhasil Tangkap 16 Napi Kabur dari Lapas Kutacane, 36 Orang Diburu.

    (Tribunnews.com/Gilang Putranto, SerambiNews.com/Subur Dani)