provinsi: Aceh

  • Personel Yonzipur 5/ABW dikirim bantu penanganan bencana di Aceh

    Personel Yonzipur 5/ABW dikirim bantu penanganan bencana di Aceh

    “Sekitar 310 personel beserta peralatannya, pengiriman langsung ke lokasi paling terdampak, yaitu Aceh Tengah dan Aceh Tamiang. Semuanya dikirim full untuk rehabilitasi dan rekonstruksi,”

    Malang, Jawa Timur (ANTARA) – Ratusan personel Batalyon Zeni Tempur (Yonzipur) 5/Arati Bhaya Wighina (ABW) mengirimkan 310 personel untuk membantu proses penanganan daerah terdampak bencana banjir di wilayah Provinsi Aceh.

    “Sekitar 310 personel beserta peralatannya, pengiriman langsung ke lokasi paling terdampak, yaitu Aceh Tengah dan Aceh Tamiang. Semuanya dikirim full untuk rehabilitasi dan rekonstruksi,” kata Komandan Batalyon Zeni Tempur 5/Ariati Bhaya Widhina Letkol Czi Wahyu Wuhono Widhi Nugroho di Kabupaten Malang, Kamis.

    Wahyu menjelaskan ratusan personel Yonzipur 5/ABW akan diberangkatkan melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur menuju Pelabuhan Krueng Geukueh, Kota Lhokseumawe, Aceh.

    Perjalan dari Pelabuhan Tanjung Perak menuju Pelabuhan Krueng Geukueh akan menggunakan kapal dari TNI Angkatan Laut dengan estimasi masa perjalan selama sembilan hari.

    Tugas para prajurit yang diterjunkan adalah membuka jalur akses jalan dan jembatan untuk pengiriman logistik ke daerah terdampak, termasuk di Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Gayo Lues.

    “Nanti juga sebenarnya ada satu peleton yang saat ini sudah di Lhokseumawe persiapan memasang jembatan bailey. Jadi kami ada dua bagian yang berangkat, tidak bersamaan,” ujar dia.

    Terkait masa tugas para prajurit, pihaknya masih belum mengetahui secara pasti sampai kapan, namun yang jelas hal itu akan berlangsung hingga proses rehabilitasi dan rekonstruksi di daerah terdampak dinyatakan tuntas serta maksimal.

    “Pasukan setiap saat selalu siap bergerak demi Negara Kesatuan Republik Indonesia dan saudara kita yang kesulitan. Saya rasa tidak ada kata tidak siap,” ucapnya.

    Selain personel, Yonzipur 5/ABW juga memberangkatkan sejumlah alat berat untuk proses penanganan dampak bencana alam, seperti ekskavator, bulldozer, dump truck, backhoe loader, dan rencananya akan ditambah kendaraan penjernih air.

    Khusus pengiriman kendaraan penjernih air, dijelaskan oleh dia menjadi unit yang dibutuhkan untuk mempermudah korban mendapatkan suplai air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

    Sebab, pihaknya mendengar kabar bahwa warga di daerah terdampak bencana mengalami kesulitan mendapatkan akses air bersih.

    Per hari ini pihaknya mengupayakan agar alat berat bisa dimobilisasi ke Surabaya sebelum diberangkatkan.

    “Rencana keberangkatan kami saat ini menunggu kapal Angkatan Laut yang menjemput kami, rencananya akhir minggu ini sudah sampai,” tutur dia.

    Pewarta: Ananto Pradana
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tak Perlu Malu Terima Bantuan Asing

    Tak Perlu Malu Terima Bantuan Asing

    GELORA.CO – Menanggapi polemik Gubernur Aceh yang menyurati PBB terkait bantuan, Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Deddy Sitorus, menegaskan bahwa persoalan utama dalam penanganan bencana di Sumatera bukan semata-mata soal kemampuan negara, melainkan kecepatan membantu rakyat yang terdampak agar segera keluar dari penderitaan.

    Deddy juga merespons sikap Presiden Prabowo Subianto yang menyatakan Indonesia mampu menangani dampak bencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah Sumatera tanpa bantuan asing.

    “Masalahnya bukan sekadar mampu atau tidak, tetapi bagaimana secepatnya rakyat bisa keluar dari penderitaan. Kita melihat adanya ketidakpuasan publik yang cukup luas karena respons penanganan bencana dinilai lambat,” kata Deddy kepada wartawan, Rabu (17/12/2025).

    Deddy mengaku masih melihat kondisi memprihatinkan di sejumlah wilayah terdampak, bahkan hingga sepekan setelah bencana terjadi. Warga korban banjir dan longsor, menurutnya, masih menghadapi keterbatasan kebutuhan dasar serta tekanan fisik dan psikologis.

    Ia menekankan bahwa fase rehabilitasi dan pemulihan merupakan tahap yang sangat krusial. Daya tahan fisik dan mental masyarakat terdampak perlu mendapatkan perhatian penuh, terutama di tengah situasi darurat yang berkepanjangan.

    Menurut Deddy, kemampuan pemerintah daerah (pemda) juga memiliki keterbatasan, baik dari sisi anggaran maupun sumber daya. Proses pemulihan pascabencana membutuhkan biaya besar dan sering kali harus mengorbankan sektor pembangunan lainnya.

    “Bantuan kemanusiaan adalah bagian dari nilai kemanusiaan dan peradaban antarbangsa. Tidak perlu ada rasa malu menerima bantuan dari luar,” ujarnya.

    Ia menegaskan, keterlibatan negara lain dalam membantu korban bencana tidak akan merugikan wibawa pemerintah maupun martabat bangsa.

    “Tidak akan ada rakyat yang kecewa jika negara lain ikut membantu. Itu hal yang lumrah, sebagaimana Indonesia juga sering membantu negara lain saat tertimpa musibah,” imbuhnya.

    Deddy juga menyoroti surat resmi Pemerintah Aceh kepada dua lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai sinyal kuat bahwa situasi di lapangan sangat mendesak. Menurutnya, langkah tersebut menunjukkan kemampuan masyarakat dan pemerintah daerah telah berada di batas maksimal.

    “Jika benar Pemprov Aceh mengirim surat ke PBB, itu mencerminkan betapa urgennya situasi di lapangan. Artinya, daya tahan masyarakat dan pemerintah daerah sudah melampaui ambang batas psikologis,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Deddy menilai isolasi wilayah terdampak harus segera diatasi agar distribusi bantuan berjalan lancar. Ia menekankan pentingnya percepatan pemenuhan kebutuhan dasar, seperti tempat penampungan layak, air bersih, pangan, serta dukungan logistik lain seperti BBM dan listrik.

    “Kalau pemerintah memang mampu, maka itu harus benar-benar terlihat di lapangan secara nyata dan sistematis,” tegasnya.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan Indonesia mampu menangani bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Ia mengungkapkan telah menerima tawaran bantuan dari sejumlah kepala negara sahabat, namun menegaskan pemerintah masih sanggup menangani situasi tersebut.

    “Saya ditelepon banyak pimpinan negara ingin mengirim bantuan. Saya sampaikan terima kasih atas perhatiannya, tetapi Indonesia mampu mengatasi ini,” ujar Prabowo dalam rapat kabinet paripurna di Istana Negara, Senin (15/12/2025).

    Di sisi lain, Pemerintah Aceh secara resmi telah mengirimkan surat kepada lembaga PBB, termasuk UNDP dan UNICEF, untuk meminta keterlibatan internasional dalam penanganan bencana pascabanjir dan longsor. Hingga kini, tercatat 77 lembaga dengan 1.960 relawan dari unsur lokal, nasional, dan internasional telah terlibat dalam proses tanggap darurat di Aceh.

  • Kemensos Usulkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatera Rp10 Ribu Per Hari

    Kemensos Usulkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatera Rp10 Ribu Per Hari

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Sosial (Kemensos), berencana memberi jaminan hidup (jadup) untuk korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat

    Menurut Mensos Saifullah atau Gus Ipul menyebut ada angka jaminan hidup yang bakal diberikan.

    Dalam pemaparan Gus Ipul menyebut jadup yang akan diberikan sebesar Rp10 ribu per hari.

    “Setelah nanti ada huntara (hunian sementara) atau huntap (hunian tetap), ada jadup jaminan untuk hidup sementara selama 3 bulan, di mana setiap keluarga, setiap individu mendapatkan dukungan Rp 10.000 per harinya,” kata Gus Ipul.

    Jaminan hidup sebesar Rp10 ribu per hari untuk korban bencana Sumatera itu akan diberikan sesuai dengan jumlah anggota keluarga.

    “Untuk jadup per 10.000 per individu ya. Kalau keluarganya lima ya dapat Rp10.000 kali 5. Kalau empat ya kali 4, itu selama 3 bulan,” ujarnya.

    Meski angkanya sudah disebutkan, namun jumlahnya, disebut Mensos, belum memasuki babak final.

    Menurutnya, nominal Rp10 ribu diusulkan berdasarkan pada indeks standar tahun 2020.

    “Tadi kami lapor kepada Pak Menko, apakah indeks Rp10.000 ini masih memenuhi standar hari ini atau perlu ditingkatkan. Tentu nanti kami mohon arahan lebih lanjut,” paparnya.

    Ada juga santunan kepada korban yang wafat dan luka berat. Korban wafat akan diberi santunan sebesar Rp15 juta yang diserahkan ke ahli waris, dan korban luka berat diberi santunan senilai Rp5 juta.

    Kemudian, Kemensos juga akan memberi bantuan untuk melengkapi isi dapur senilai Rp3 juta dan dukungan pemberdayaan untuk pemulihan ekonomi di tahap pertama, sebesar Rp5 juta.

  • 27 Daerah di Aceh-Sumut Masih Tetapkan Tanggap Darurat Bencana

    27 Daerah di Aceh-Sumut Masih Tetapkan Tanggap Darurat Bencana

    Jakarta

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan sejumlah daerah di Aceh, Sumut hingga Sumbar masih menetapkan status tanggap darurat bencana. Total 27 kabupaten/kota yang masih menetapkan status tanggap darurat bencana.

    “Per hari ini, masih ada 27 kabupaten/kota yang menetapkan status tanggap darurat. Ada tambahan satu kabupaten/kota yang juga memperpanjang status tanggap darurat,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam jumpa pers, Kamis (18/12/2025).

    Abdul Muhari mengatakan, status tanggap darurat fase kedua ini difokuskan untuk pemulihan daerah terdampak bencana. Pemerintah terus menggenjot proses pembukaan jalur yang sebelumnya terputus hingga penyaluran logistik untuk masyarakat.

    “Seperti arahan Bapak Presiden bahwa tanggap darurat fase kedua ini selain diarahkan kepada aspek pencairan pertolongan distribusi logistik, pembuka akses jalan, komunikasi dan energi juga kita optimalkan untuk mulai melakukan fase early recovery,” jelasnya.

    Pemerintah juga sudah membangun hunian sementara (huntara) ataupun hunian tetap (huntap) untuk warga terdampak. BNPB mengatakan proses pemulihan masih terus dilakukan.

    BNPB juga mengupdate jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir dan longsor di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh. Jumlah korban meninggal mencapai 1.068 orang.

    Berikut data jumlah korban tewas 18 Desember 2025:

    Adapun jumlah korban hilang saat ini sebanyak 190 orang. Dan warga terdampak yang masih mengungsi sebanyak 537.185 jiwa.

    (wnv/rfs)

  • Pengamat: Kebijakan perbaikan rumah mendagri efektif kurangi pengungsi

    Pengamat: Kebijakan perbaikan rumah mendagri efektif kurangi pengungsi

    “Perbaikan rumah rusak ringan harus dipercepat. Ini langkah realistis untuk mengurangi pengungsi secara signifikan, terutama di daerah terdampak banjir di Sumatera, seperti Aceh,”

    Jakarta (ANTARA) – Pengamat kebijakan publik menilai langkah Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian yang mendorong percepatan perbaikan rumah rusak ringan di wilayah terdampak bencana Sumatera sebagai kebijakan yang tepat dan strategis untuk mengurangi jumlah pengungsi.

    Direktur Indonesia Political Review (IPR) Iwan Setiawan mengatakan kebijakan tersebut mencerminkan respons cepat pemerintah dalam mengurai persoalan mendasar yang dihadapi korban bencana, khususnya pengungsi yang masih bertahan di lokasi penampungan.

    “Perbaikan rumah rusak ringan harus dipercepat. Ini langkah realistis untuk mengurangi pengungsi secara signifikan, terutama di daerah terdampak banjir di Sumatera, seperti Aceh,” kata Iwan saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Menurut Iwan, kebijakan tersebut tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga berdampak langsung pada aspek sosial dan psikologis korban bencana. Dengan rumah yang segera diperbaiki, warga dapat kembali tinggal secara lebih layak dan tidak berlarut-larut berada di pengungsian.

    Sebelumnya, Mendagri Tito Karnavian mengusulkan kebijakan perbaikan rumah kepada Presiden Prabowo Subianto dalam Rapat Kabinet di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12).

    Dalam usulannya, Tito menyampaikan bahwa percepatan perbaikan rumah rusak ringan berpotensi menurunkan jumlah pengungsi hingga sekitar 30 hingga 40 persen.

    Usulan tersebut mendapat persetujuan Presiden Prabowo dengan catatan pemerintah harus terlebih dahulu melakukan inventarisasi dan verifikasi menyeluruh terhadap rumah kategori rusak ringan.

    Presiden juga menginstruksikan pelibatan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta pemerintah daerah hingga tingkat desa dalam proses pendataan dan verifikasi.

    Keterlibatan lintas kementerian dan pemerintah daerah tersebut menjadi kunci agar kebijakan berjalan tepat sasaran dan tidak menimbulkan persoalan baru di lapangan.

    “Basis data yang akurat sangat penting. Kalau sampai salah sasaran, bisa memicu kecemburuan sosial di antara korban bencana. Karena itu, standar kerusakan rumah harus ditetapkan secara jelas,” kata Iwan.

    Namun, Ia mengingatkan perbaikan rumah rusak ringan harus tetap berjalan seiring dengan penanganan rumah rusak berat dan pembangunan hunian sementara (huntara) bagi korban yang kehilangan tempat tinggal.

    “Setelah pengungsi berkurang, pemerintah bisa lebih fokus pada penanganan kerusakan berat dan pembangunan hunian tetap. Tentu harus berjalan semua,” ujarnya.

    Sementara itu, Pakar Kesejahteraan Sosial dan Kebencanaan Universitas Indonesia (UI), Rissalwan Handy Lubis, menekankan pentingnya keseimbangan dalam penanganan pengungsi pascabencana.

    Ia menilai, selain perbaikan rumah rusak ringan, pemerintah juga perlu memberi perhatian pada pembangunan huntara sebagai tahapan awal, sebelum dilanjutkan dengan penyediaan hunian tetap.

    Menurutnya, keberadaan huntara menjadi kebutuhan penting bagi pengungsi agar memiliki tempat tinggal yang lebih layak selama proses pemulihan berlangsung. “Itu dibutuhkan oleh para pengungsi,” ujar Rissalwan saat dihubungi, Kamis (18/12).

    Sebagai informasi, Mendagri Tito Karnavian bersama Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait dijadwalkan meninjau langsung lokasi bencana banjir bandang dan longsor di Aceh Tamiang dan Tapanuli Selatan pada Sabtu (20/12). Kunjungan tersebut dilakukan untuk memulai tahap awal perbaikan rumah korban bencana serta pembangunan hunian sementara.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Rano Karno Ungkap PMI dan Baznas Jakarta Sudah Bergerak Bantu Bencana Sumatera

    Rano Karno Ungkap PMI dan Baznas Jakarta Sudah Bergerak Bantu Bencana Sumatera

    Rano Karno Ungkap PMI dan Baznas Jakarta Sudah Bergerak Bantu Bencana Sumatera
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno mengatakan, Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta sudah bergerak ke daerah bencana di Sumatera untuk membantu korban di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
    “Pemerintah DKI Jakarta juga sudah memberikan bantuan. Selain pada waktu hari kedua terjadi, saya sendiri mengatur atau mengantar melalui Angkatan Laut, kita kirim ke Sumatera,” kata Rano dalam acara peringatan Hari Ibu 2025 “Merawat Pertiwi” di Gedung Nyi Ageng Serang, Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (18/12/2025).
    “Tapi artinya itu adalah bantuan awal.
    PMI Jakarta
    , Baznas Jakarta juga sudah bergerak,” imbuh dia.
    Ia pun menjelaskan bahwa kegiatan membantu itu tidak akan pernah putus jika situasi di wilayah bencana masih belum kondusif.
    Terlebih, kata Rano, hujan masih melanda daerah bencana, setelah banjir bandang dan longsor telah meluluhlantakkan rumah di sana.
    “Cuma memang tidaklah kita berniat untuk menghitung berapa jumlah, tapi kegiatan tidak akan pernah putus melihat situasinya. Hujan masih melanda, beberapa tempat longsor masih terjadi,” ucap Rano.
    Rano enggan mengomentari keputusan pemerintah terkait status bencana nasional.
    Ia hanya menekankan, penanganan bencana perlu melibatkan semua pihak
    “Itulah makanya bergeraknya, dengan bergerak masyarakat relawan, semua NGO, pemerintah bergerak, saya pikir inilah kita hadapi bersama-sama,” tandas Rano.
    Sebelumnya diberitakan, sampai dengan Kamis malam, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban jiwa akibat banjir dan longsor di Pulau Sumatera bertambah 9, sehingga menjadi 1.068 jiwa.
    Informasi tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam konferensi pers di kanal YouTube resmi BNPB, Kamis (18/12/2025) pukul 17.00 WIB.
    Selain korban jiwa, korban yang masih belum ditemukan juga ada sekitar 190 orang, dan warga yang mengungsi masih mencapai 537.185 jiwa.
    Jumlah tersebut di atas merupakan hasil rekapitulasi korban di tiga provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • PDIP gelar doa lintas agama untuk korban bencana Sumatera

    PDIP gelar doa lintas agama untuk korban bencana Sumatera

    Jakarta (ANTARA) – PDI Perjuangan menggelar doa bersama lintas agama bagi para korban bencana alam di Sumatra dalam peringatan Hari Ibu yang digelar di Jakarta Selatan, Kamis.

    Acara bertajuk “Merawat Pertiwi: Perempuan Tangguh, Pertiwi Utuh” ini diwarnai dengan momen khidmat enam kader perempuan PDIP yang mewakili berbagai latar belakang agama memimpin pembacaan doa secara bergantian.

    Suasana menjadi hening saat para hadirin menundukkan kepala, memohon perlindungan dan kekuatan bagi warga terdampak bencana di wilayah Aceh, Sumatera Utara, hingga Sumatera ra Barat.

    Selain kekuatan doa, aksi nyata juga ditunjukkan melalui penggalangan donasi yang berlangsung selama acara. Hingga pukul 14.15 WIB, dana yang berhasil dihimpun mencapai angka Rp3,2 miliar.

    Rincian donasi tersebut berasal dari sumbangan pribadi Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, sebesar Rp2 miliar, Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, sebesar Rp500 juta, serta tambahan sumbangan dari para kader PDI Perjuangan yang hadir. Seluruh dana ini rencananya akan diserahkan secara resmi pada puncak Hari Ibu, 22 Desember 2025.

    Rano yang juga ketua DPP PDIP, memastikan bahwa mesin partai melalui Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) telah bergerak sejak awal terjadinya bencana.

    “Baguna kita sudah berada di tiga wilayah bencana di Sumatra, yaitu Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Bahkan, Kapal RS Malahayati milik PDIP juga sudah berkeliling di perairan sekitar Sumatra untuk memberikan bantuan medis dan logistik,” ungkap dia.

    Ia menambahkan, kesempatan untuk berdonasi masih terbuka lebar bagi masyarakat atau kader yang ingin berkontribusi.

    “Bagi yang ingin menyumbang, masih ada kesempatan hingga tanggal 22 Desember nanti. Donasi bisa berupa uang maupun barang-barang kebutuhan pokok,” tambahnya.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Ade P Marboen
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • KKP kirim bantuan untuk korban bencana Aceh dan Sumatera

    KKP kirim bantuan untuk korban bencana Aceh dan Sumatera

    Selasa, 2 Desember 2025 18:10 WIB

    Petugas yang merupakan awak kapal negara menyiapkan bantuan yang akan dikirim untuk korban bencana Aceh dan Sumatera di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (2/12/2025). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengirimkan bantuan kemanusiaan berupa 10.000 kaleng ikan olahan dan kebutuhan pokok lainnya untuk korban bencana alam di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/YU

    Petugas yang merupakan awak kapal negara menyiapkan bantuan yang akan dikirim untuk korban bencana Aceh dan Sumatera di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (2/12/2025). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengirimkan bantuan kemanusiaan berupa 10.000 kaleng ikan olahan dan kebutuhan pokok lainnya untuk korban bencana alam di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/YU

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 6
                    
                        Bantuan Beras 30 Ton dari UEA untuk Korban Banjir Medan, Wali Kota Rico Waas: Dikembalikan
                        Medan

    6 Bantuan Beras 30 Ton dari UEA untuk Korban Banjir Medan, Wali Kota Rico Waas: Dikembalikan Medan

    Bantuan Beras 30 Ton dari UEA untuk Korban Banjir Medan, Wali Kota Rico Waas: Dikembalikan
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Bantuan beras sebanyak 30 ton dari Uni Emirat Arab (UEA) untuk korban banjir di Kota Medan dikembalikan.
    “Kami kembalikan kepada
    Uni Emirat Arab
    ,” kata Rico saat ditanya wartawan, Kamis (18/12/2025).
    Dia menjelaskan bahwa langkah pengembalian dilakukan karena Pemerintah Pusat belum membuat keputusan untuk menerima bantuan dari pihak luar atau asing.
    “Jadi, kami kembalikan, kami
    Kota Medan
    tidak menerima,” ucap Rico Waas dalam rekaman suara yang diterima Kompas.com.
    Pengembalian itu disebut karena adanya teguran dari Pemerintah Pusat dan Gubernur Sumatera Utara.
    Namun, Rico Waas tidak menjelaskan lebih lanjut dan ia hanya menyampaikan bahwa bantuan itu tidak diterima.
    “Intinya adalah memang kami sudah cek tentang regulasi dan penyampaian, kami ke BNPB, Kementerian Pertahanan, memang melalui koordinasi kami semua, ini tidak diterima,” ucap Rico Waas.
    Sebelumnya diberitakan, Presiden
    Prabowo Subianto
    mengaku dihubungi banyak pemimpin negara yang ingin mengirimkan bantuan untuk wilayah terdampak bencana di Sumatera.
    Namun, Prabowo menyampaikan terima kasihnya dan menyampaikan kepada mereka bahwa Indonesia mampu dalam penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
    “Saya ditelepon banyak pimpinan, kepala negara yang ingin kirim bantuan. Saya bilang ‘Terima kasih
    concern
    Anda, kami mampu’. Indonesia mampu mengatasi ini,” ujar Prabowo dalam sidang kabinet paripurna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/12/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Momen Kijang Innova Reborn Dipakai Buat Bersih-bersih Lumpur

    Momen Kijang Innova Reborn Dipakai Buat Bersih-bersih Lumpur

    Jakarta

    Musibah banjir yang melanda Sumatra jadi perhatian kita bersama, mengingat ribuan jiwa menjadi korban. Saat ini masyarakat Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat coba bangkit. Rumah-rumah pun mulai dibersihkan dari lumpur yang tersisa.

    Pembersihan pun dilakukan berbagai cara. Termasuk menggunakan mobil Kijang Innova Reborn untuk membersihkan lumpur. Seperti terlihat dalam video yang diunggah akun instagram undercover.id, terlihat seorang warga menggunakan Innova Reborn untuk menarik lumpur keluar dari perkarangan rumahnya.

    “Sehat-sehat semua saudaraku…,” tulis akun undercover.id.

    Berbagai doa pun dipanjatkan agar Sumatera kembali pulih.

    “Semoga Allah mudahkan kalian saudaraku di jauh sana, dikala pemerintahan pada acuh, percayalah hanya Allah yg menolong kita, Allah yg mendatangkan musibah ini maka Allah juga yg akan menggantikan keadaan ini jauh lebih baik dari sebelumnya. Salam hangat dari kami yg tidak bisa membantu banyak dan sekali lagi maaf kami belum bisa berbuat banyak untuk kalian,” tulis pemilik akun riseupon77_.

    Hal senada juga disampaikan akun risma_riady, yang mendoakan agar masyarakat Sumatera bisa bangkit.

    “Sehat-sehat, kuat-kuat, dan semoga dimudahkan Recover nya saudara-saudaraku yang terkena dampak bencana yang ada campur tangan pemerintah, tapi rakyat Recovery sendiri.. Semoga Allah naikkan Rejeki kalian,” tulis akun risma_riady.

    Jika melihat video yang diunggah, Innova Reborn berkelir putih dengan berpelat nomor kota Medan berwarna itu dikaitkan dengan sebuah papan yang lebarnya seukuran mobil. Hal ini berguna untuk menarik lumpur yang di halaman rumah. Kemudian begitu digas, papan tersebut ikut menyeret lumpur-lumpur di halaman rumah.

    Kijang Innova Reborn memang memiliki tenaga yang besar. Innova Reborn mesin bensin hadir dengan dapur pacu berkode 1TR-FE empat silinder segaris 16 katup DOHC Dual VVT-i berkapasitas 1.998 cc. Tenaga maksimal mesin bensin itu mencapai 139 PS pada 5.600 rpm dengan torsi maksimal 183,3 Nm pada 4.000 rpm.

    Model Innova diesel matic dilengkapi dengan mesin berkode 2GD FTV dengan empat silinder segaris 16 katup DOHC dengan VNT Intercooler. Mesin diesel Innova berkapasitas 2.393 cc. Tenaga maksimalnya mencapai 149 PS pada 3.400 rpm dengan torsi maksimal 342,2 Nm yang tersedia pada rentang 1.200-2.800 rpm.

    (lth/dry)