provinsi: Aceh

  • Dukung Mudik Lebaran 2025, ADHI Siapkan Ruas Tol Strategis di Seluruh Indonesia

    Dukung Mudik Lebaran 2025, ADHI Siapkan Ruas Tol Strategis di Seluruh Indonesia

    Dukung Mudik Lebaran 2025, ADHI Siapkan Ruas Tol Strategis di Seluruh Indonesia
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – PT
    Adhi
    Karya (Persero) Tbk (
    ADHI
    ) sebagai salah satu perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) konstruksi terus berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur nasional, khususnya
    jalan tol

    Dalam rangka mendukung kelancaran arus mudik
    Lebaran 2025
    , ADHI menyiapkan dan mengoperasikan sejumlah ruas tol strategis yang menghubungkan berbagai wilayah penting di Indonesia.
    Berikut adalah ruas tol yang menjadi andalan dalam mendukung
    arus mudik Lebaran 2025
    :
    Tol Sigli – Banda Aceh
    Sebagai bagian dari
    Jalan Tol

    Trans Sumatera
    di Provinsi Aceh, jalan tol ini menghubungkan Kota Sigli dan Kota Banda Aceh sepanjang 74,18 kilometer (km).
    Saat ini, 48,5 km telah beroperasi dari ruas Baitussalam hingga Seulimeum. 
    Pada Lebaran 2025, ruas Padang Tiji-Seulimeum sepanjang 25,68 km akan dibuka secara fungsional.
    Tol Bayung Lencir – Tempino
    Jalan tol ini merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang menghubungkan Bayung Lencir dan Tempino di Provinsi Jambi dengan panjang 34 km. 
    Tol Bayung Lencir – Tempino memangkas waktu tempuh dari 1,5 jam menjadi hanya 15 menit dan telah beroperasi penuh sejak 2024.
    Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (Cisumdawu)
    Menghubungkan Kota Bandung, Sumedang, dan Majalengka di Provinsi Jawa Barat (Jabar) sepanjang 62 km, tol ini terintegrasi dengan Jalan Tol Cikopo-Palimanan.
    Kehadiran tol Cisumdawu mempermudah akses ke Bandara Internasional Kertajati, Pelabuhan Patimban, serta mendukung pertumbuhan ekonomi di Jabar. 
    Tol Cisumdawu telah beroperasi penuh sejak 2023.
    Tol Solo – Jogja – YIA Kulonprogo
    Jalan tol sepanjang 96,57 km ini menghubungkan Kota Solo di Jawa Tengah (Jateng) dengan Kota Yogyakarta dan Kulonprogo di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 
    Ruas Kartasura-Klaten sepanjang 22,3 km telah beroperasi, sementara ruas Klaten-Prambanan sepanjang 8,6 km akan dibuka secara fungsional pada Lebaran 2025. 
    Ruas Prambanan-Purworejo sepanjang 65,67 km masih dalam tahap konstruksi.
    Tol Solo – Ngawi – Kertosono
    Rute ini merupakan bagian dari Jalan Tol
    Trans Jawa
    yang membentang sepanjang 177 km, menghubungkan Kota Solo di Jateng hingga Kertosono di Jawa Timur (Jatim). 
    Jalan tol Solo – Ngawi – Kertosono melintasi Boyolali, Karanganyar, Sragen, Ngawi, Madiun, Nganjuk, dan Jombang. Tol ini telah beroperasi penuh sejak 2018.
    Tol Kertosono – Mojokerto
    Jalan tol ini menghubungkan Kertosono dan Mojokerto di Jatim sepanjang 40,5 km. Tol Kertosono – Mojokerto telah beroperasi penuh sejak 2018.
    Tol Gempol – Pandaan
    Tol sepanjang 13,61 km ini menghubungkan Gempol dan Pandaan di Kabupaten Pasuruan, Jatim. 
    Tol Gempol – Pandaan menjadi akses utama yang menghubungkan Jalan Tol Surabaya-Gempol dengan Jalan Tol Gempol-Pasuruan di Simpang Susun Gempol, bagian dari Jalan Tol Trans Jawa. 
    Tol tersebut juga menghubungkan dua kota terbesar di Jatim, Surabaya dan Malang. Tol ini telah beroperasi penuh sejak 2019.
    Tol Gempol – Pasuruan
    Sebagai bagian dari Jalan Tol Trans Jawa, jalan tol ini menghubungkan Gempol dan Kabupaten Pasuruan, serta mendukung konektivitas utama antara Surabaya dan Banyuwangi. 
    Tol Gempol – Pasuruan telah beroperasi penuh sejak 2018.
    Melalui pembangunan infrastruktur itu, ADHI berperan penting dalam meningkatkan konektivitas dan mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2025. 
    Dengan adanya jalan tol-tol tersebut, perjalanan diharapkan menjadi lebih nyaman, aman, dan efisien bagi para pemudik.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Idulfitri 2025 Pemerintah dan Muhammadiyah Sama Tanggal 31 Maret 2025? Ini Penjelasan Kemenag

    Idulfitri 2025 Pemerintah dan Muhammadiyah Sama Tanggal 31 Maret 2025? Ini Penjelasan Kemenag

    TRIBUNJATENG.COM – Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025 diprediksi akan berlangsung serentak di Indonesia.

    Artinya, tak ada perbedaan antara pemerintah dan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

    Hal tersebut dikatakan Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag) Abu Rokhmad di Kantor Kemenag, Jakarta, Jumat (21/3/2025). 

    Ia menyampaikan, perkiraan Lebaran pemerintah dan Muhammadiyah jatuh pada tanggal yang sama didasarkan pada perhitungan hisab.

    Hisab adalah perhitungan secara astronomis dan sistematis untuk menentukan posisi Bulan sebagai cara menentukan dimulainya awal bulan dalam kalender Hijriah.

    “Kalau menurut hitung-hitungannya hisab, kemungkinan Insya Allah (Idul Fitri 2025) akan sama (dengan Muhammadiyah),” ujar Abu Rokhmad dikutip dari Kompas.com, Jumat (21/3/2025).

    Lalu, Lebaran 2025 jatuh pada hari apa?

    Lebaran 2025 jatuh pada hari apa?

    Abu Rokhmad mengatakan, umat Islam di Indonesia akan merayakan Lebaran pada Senin (31/3/2025).

    Ia menjelaskan, puasa Ramadhan 2025 bakal dilakukan selama 30 hari sejak Sabtu (1/3/2025) karena hilal tidak dapat dilihat.

    “Maka umur Ramadhan itu kan ada dua, 29 atau 30 hari. Kalau tidak bisa melihat hilal di tanggal 29 maka Ramadhan digenapkan 30 hari,” jelas Abu Rokhmad.

    “Jadi, Insya Allah, awal Syawal Idul Fitri kita kompak bareng-bareng,” tambahnya.

    Meski prediksi Lebaran 2025 sudah keluar, Kemenag tetap menggelar Sidang Isbat untuk menentukan 1 Syawal 1446 Hijriah.

    Sidang Isbat bakal dihelat di kantor pusat Kemenag di Jalan MH Thamrin, Jakarta pada 29 Ramadhan yang bertepatan dengan Sabtu (29/3/2025).

    “Kami akan menggelar Sidang Isbat awal Syawal, pada 29 Maret 2025. Sebagaimana biasanya, Sidang Isbat selalu digelar pada tanggal 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadhan, 29 Ramadhan untuk menetapkan awal Syawal, dan 29 Zulkaidah untuk menetapkan awal Zulhijjah,” kata Abu Rokhmad dikutip dari laman resmi Kemenag, Selasa (18/3/2025).

    Tahapan Sidang Isbat Lebaran 2025

    Kemenag akan mengundang beberapa pihak untuk hadir dalam Sidang Isbat, yakni duta besar negara sahabat, ahli falak, dan perwakilan Ormas Islam. Pihak lain yang diundang adalah LAPAN, BMKG, BRIN, Planetarium Bosscha, dan instansi terkait lainnya.

     Jalannya Sidang Isbat untuk menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriah sebelum umat Islam merayakan Lebaran 2025 akan dimulai dengan seminar posisi hilal pukul 16.30 WIB sampai menjelang maghrib.

    Setelah itu, Kemenag akan menggelar Sidang Isbat secara tertutup pukul 18.45 WIB.

    Hasil Sidang Isbat bakal diumumkan kepada masyarakat melalui konferensi pers oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.

    Posisi hilal

    Abu Rokhmad menjelaskan, ijtimak atau konjungsi secara hisab terjadi pada Sabtu (29/3/2025) pukul 17.57.58 WIB.

    Posisi hilal berada di antara -3 di Papua dan -1 di Aceh berdasarkan data astronomi ketika Matahari terbenam.

    “Data-data astronomi ini kemudian kita verifikasi melalui mekanisme rukyat,” jelas Abu Rokhmad.

    Ia menambahkan, penentuan awal Syawal 1446 Hijriah dilakukan dengan metode hisab dan rukyat.

    Hal tersebut sesuai dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah. Fatwa MUI mengatur bahwa penetapan awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah dilakukan berdasarkan metode hisab dan rukyat oleh Pemerintah RI cq Menteri Agama dan berlaku secara nasional. (Kompas.com)

  • Mantan Koordinator GAM Ungkap Alasannya Dukung Pengesahan RUU TNI

    Mantan Koordinator GAM Ungkap Alasannya Dukung Pengesahan RUU TNI

    loading…

    Mantan Koordinator Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Sayed Mustafa Usab mendukung pengesahan Rancangan Undang-Undang Tentang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) menjadi undang-undang (UU). Foto/Istimewa

    JAKARTA – Mantan Koordinator Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Sayed Mustafa Usab mendukung pengesahan Rancangan Undang-Undang Tentang Tentara Nasional Indonesia ( RUU TNI ) menjadi undang-undang (UU). Dia heran apa yang diperdebatkan dari pengesahan RUU TNI.

    Dia melihat hanya ada segelintir masyarakat, atau tokoh yang takut atau mendiskreditkan pengesahan RUU TNI tersebut. Sayed yakin, TNI yang ditempatkan di lembaga atau kementerian sipil tidak membawa gerbong masing-masing.

    ‎”Penempatan TNI di lembaga sipil tentunya berdasarkan kemampuan dan kelayakan mereka. Kemarin saya dengar panja revisi RUU TNI meminta kepada anggota TNI aktif yang menduduki jabatan sipil diminta mengundurkan diri dari jabatan TNI. Nah, itu kan bagus,” kata Sayed Mustafa, Minggu (23/3/2025).

    “Jadi kan tidak lagi kembali ke masa orde baru (orba). Karena posisi TNI sekarang ingin membantu bagaimana pemerintah ini bisa berjalan dengan baik,” kata Jebolan Akademi Militer Libya ini.

    ‎Dia mengatakan, walaupun 16 lembaga atau kementerian sipil yang diajukan sebagai posisi yang dapat diduduki oleh TNI, keputusan ada pada pemerintah. Berdasarkan pengalamannya di militer, dia melihat RUU TNI ini tidak lepas dari kewajiban TNI sebagai wakil negara dan mengayomi negara.

    ‎”Ini bukan dari TNI-nya, TNI hanya mengajukan saja. Diterima, lanjut, tidak diterima, kembali lagi. Menurut saya tempat-tempat yang mereka duduki, bukan tempat strategis juga yang dilemparkan di luar daripada ranah teknik itu. Sifatnya hanya membantu kekuatan pemerintah untuk menyelesaikan masalah,” imbuhnya.

    ‎Dia mengungkapkan, Aceh tidak terpengaruh dengan isu bangkitnya Dwi Fungsi ABRI setelah RUU TNI itu disahkan DPR. Menurutnya, TNI adalah warga negara Indonesia yang berhak menduduki lembaga sipil walaupun ada aturan-aturan yang sudah ada.

    ‎Dia juga mengaku tak terpengaruh dengan hal-hal yang mendiskreditkan upaya pemerintah dalam memajukan sebuah negara melalui aturan-aturan yang ditentukan. “Sayalah orang yang memformulasi damai antara GAM dan pemerintah Indonesia. Saya di pihak GAM pihak penguasa waktu itu Bapak Jusuf Kalla,” katanya.

    “Pemikiran pemberontakan seperti dulu sudah tamat. Cuman apa yang kita mau itu adalah kesejahteraan yang sama di Aceh dengan di Papua, dengan di Ambon, di mana-mana, di Nusa, semua orang itu minta kesejahteraan. Tidak ada manusia yang minta kesusahan,” tambahnya.

    ‎Dia pun menyoroti adanya upaya segelintir elemen yang menganggap RUU TNI adalah sebuah blunder. Sayed berpendapat, pengesahan RUU TNI karena sesuai dengan kebutuhan dan sesuai dengan perkembangan pemerintah saat ini.

    ‎”Jadi kalau kita tarik lagi ke belakang misalnya takut terjadi lagi dwi fungsi. Dulu waktu dwi fungsi pun, bagi saya tidak masalah. Masuk masa orde lama, tidak masalah. Malah dulu lebih ketat. Masyarakat itu lebih akur. Tidak seperti sekarang,” jelasnya.

    “Kalau sekarang kan sudah katakanlah reformasi ya, reformasi ini itu sama pak. Masyarakat bebas memang, tapi hancur-hancuran. Kita lihat di mana-mana. Ya kan? Di mana-mana kehidupan kita ini semakin berat,” sambungnya.

    ‎Dia melanjutkan, tidak ada yang salah dengan disahkannya RUU TNI. Hal itu menurut Sayed sebuah keharusan bagi semua pihak. Pro dan kontra dianggapnya hal yang wajar.

    ‎”Harusnya protesnya waktu jalan. Ya kan? Ya kan kita belum berangkat dan bilang itu ada bahaya. Karena kita belum tahu bahaya apa tidak. Mengingatkan itu boleh tapi jangan berlingar gitu,” kata Sayed.

    ‎Sayed berharap semua pihak menjaga situasi kondusif. Tidak ada lagi yang membuat onar di masyarakat. Dia juga mengecam beberapa tokoh yang mencoba menggiring opini seolah ada bahaya di balik disahkannya RUU TNI.

    ‎Dia juga mengajak semuah pihak mendukung upaya-upaya pemerintah untuk mewujudkan sebuah kemandirian bangsa dengan program yang disampaikan pemerintah sekarang. “Mari kita pikirkan bagaimana negara ini yang sedang apa namanya susah. Kita bantu-bantu porsi kita masing-masing,” kata dia.

    “Jadi jangan lagi kita grogoti aturan yang sudah ada itu. Kalau nanti apa namanya dalam perjalanan itu ada semacam yang tidak suka, nanti bisa di-review kembali ke lembaga terkait. Kan ke sana ujungnya. Jadi enggak usah lagi gembar-gembor memprovokasi sehingga negara lagi susah ini tambah sakit,” pungkasnya.

    (rca)

  • AHY Ungkap Alasan Teuku Riefky Jadi Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Dampingi SBY

    AHY Ungkap Alasan Teuku Riefky Jadi Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Dampingi SBY

    AHY Ungkap Alasan Teuku Riefky Jadi Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Dampingi SBY
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Umum (Ketum) Partai
    Demokrat
    Agus Harimurti Yudhoyono (
    AHY
    ) mengungkapkan alasan penunjukan
    Teuku Riefky Harsya
    sebagai Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat.
    Penunjukan dilakukan karena Riefky dianggap sudah menunjukan kinerja optimal dan saat ini dipercaya mengisi Kabinet Merah Putih sebagai Menteri Ekonomi Kreatif.
    “Sekjen sebelumnya, Bung Teuku Riefky Harsya telah menjalankan tugas dengan sangat baik lima tahun terakhir,” ujar AHY di Kantor DPP Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Minggu (23/3/2025).
    Oleh karenanya, AHY mengaku telah berdiskusi dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (
    SBY
    ), untuk memberikan tugas dan peran baru untuk Riefky di struktur DPP Demokrat 2025-2030.
    Selain itu, AHY menginginkan agar Riefky fokus untuk bekerja dalam kabinet Presiden Prabowo Subianto.
    “Kami menilai, termasuk saya berkonsultasi dengan Pak SBY, ada baiknya kalau ketum dan sekjen tidak dua-duanya di pemerintahan, supaya bisa ada yang lebih fokus mengurus partai juga,” kata AHY.
    “Karena pasti menteri itu lebih fokus pada menjalankan portfolio kementerian agar sukses,” ujarnya lagi.
    Tetapi, AHY juga tetap meminta Riefky masuk dalam jajaran kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat 2025-2030 sebagai Wakil Ketua Umum.
    AHY mengaku, masih membutuhkan peran Riefky. Apalagi, politikus asal Aceh itu berperan penting membantu AHY menghadapi upaya perebutan kepemimpinan Demokrat yang dilakukan oleh mantan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dan sejumlah mantan kader Demokrat pada 2021 silam.
    “Saya sangat terbantu, dalam suka dan duka, termasuk menghadapi KLB dan lain sebagainya,” kata AHY.
    Teuku Riefky sendiri saat ini diminta untuk menjadi Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat menggantikan Andi Mallarangeng.
    Dia merupakan salah satu politisi senior Demokrat yang sudah terpilih lima kali sebagai anggota DPR RI.
    Sebenarnya, Riefky terpilih untuk kembali untuk duduk di Senayan periode 2024-2029 ini, namun dia akhirnya mundur karena diminta Prabowo untuk menjadi Menteri Ekonomi Kreatif.
    Di Senayan, Riefky pernah menjadi sekretaris Fraksi Demokrat mendampingi Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).
    Kemudian, dia didapuk menjadi Sekjen Demokrat saat AHY terpilih menjadi ketua umum di tahun 2020.
    Selama berkiprah sebagai anggota dewan, Riefky juga pernah menduduki berbagai posisi, di antaranya Ketua Komisi VII bidang Energi, Sekretaris Fraksi Demokrat DPR RI ketika beranggotakan 148 orang, Ketua Komisi X bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wakil Ketua Badan Anggaran (banggar), dan terakhir Wakil Ketua Komisi I DPR.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Aksi Nyata Mahasiswa USK Edukasi Ibu-Ibu untuk Cegah Stunting

    Aksi Nyata Mahasiswa USK Edukasi Ibu-Ibu untuk Cegah Stunting

    Peran anak muda dalam upaya pencegahan stunting semakin nyata melalui berbagai aksi nyata di masyarakat. Melalui pemahaman yang lebih baik tentang kesehatan dan gizi, generasi muda, terutama mahasiswa, turut berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pencegahan stunting.

    Mereka melakukan berbagai inisiatif, seperti edukasi, pendampingan, serta kampanye gizi yang bertujuan untuk mengurangi angka stunting di berbagai daerah. Salah satu aksi nyata tersebut dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh.

    Mahasiswa yang tergabung dalam Centre for Indonesian Medical Student Activities (CIMSA) USK aktif mengedukasi para ibu dalam mencegah stunting dan kekurangan gizi. Kegiatan ini menyasar kader PKK di Gampong Punge Jurong, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh, sebagai bagian dari program peningkatan kapasitas masyarakat.

    “Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para ibu mengenai pentingnya mencegah stunting dan kekurangan gizi. Dengan pengetahuan yang lebih baik, diharapkan mereka bisa menerapkan pola asuh dan pola makan yang sehat bagi anak-anak mereka,” ujar Koordinator Kegiatan, Azfalurrahman Zaki, di Banda Aceh, seperti diktuip ANTARA.

    Mahasiswa Fakultas Kedokteran USK melihat tingginya angka stunting di Banda Aceh sebagai isu yang harus segera ditangani. Data menunjukkan bahwa pada tahun 2023, prevalensi stunting di kota ini mencapai 21,7 persen. Oleh karena itu, mereka berinisiatif untuk berkontribusi dalam menekan angka tersebut melalui edukasi dan pendampingan bagi para ibu.

    Edukasi ini menjadi bagian dari program “Tumbuh Tanpa Stunting,” yang dirancang sebagai wujud pengabdian mahasiswa dalam upaya menurunkan angka stunting dan meningkatkan kesehatan anak-anak. Para ibu yang telah mendapatkan edukasi ini nantinya akan menjadi binaan mahasiswa dalam menerapkan pola hidup sehat bagi keluarga mereka.

    Kegiatan ini dilakukan dalam beberapa sesi, di mana pertemuan pertama berfokus pada pemahaman dasar mengenai stunting, gizi, serta cara mendeteksi dini kondisi tersebut. Selain itu, pentingnya sanitasi dan kebersihan lingkungan juga menjadi bagian dari materi yang disampaikan.

    Tak hanya sebatas teori, edukasi ini juga dilengkapi dengan praktik, seperti cara membuat makanan bergizi untuk anak-anak serta langkah-langkah konkret dalam pencegahan stunting dan kekurangan gizi. Program ini dirancang agar berkelanjutan, sehingga para ibu yang telah mendapatkan edukasi dapat berbagi ilmu dengan ibu-ibu lain di lingkungan mereka.

    Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Gampong Punge Jurong, Nurul Rizky Nanda, mengapresiasi inisiatif mahasiswa yang telah berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pencegahan stunting.

    “Kami sangat terbantu dengan edukasi ini, karena menambah wawasan dalam menjaga kesehatan anak-anak agar terhindar dari stunting dan kekurangan gizi. Kami berharap program ini terus berlanjut agar semakin banyak ibu yang mendapatkan manfaatnya,” ujar Nurul Rizky Nanda.

    Melalui aksi nyata seperti ini, mahasiswa tidak hanya menjadi agen perubahan di bidang akademik, tetapi juga berperan aktif dalam menciptakan generasi yang lebih sehat dan bebas stunting.

  • Mantan Panglima GAM Dukung UU TNI Baru

    Mantan Panglima GAM Dukung UU TNI Baru

    Jakarta, Beritasatu.com – Mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Sayed Mustafa Usab angkat bicara terkait polemik pro dan kontra UU TNI baru. Menurut Sayed, ada upaya sistematis untuk membelokkan persoalan dengan sentimen traumatik sejarah yaitu dengan kebangkitan dwifungsi ABRI. 

    ‎Sayed meminta berbagai elemen masyarakat tidak memainkan emosi rakyat untuk mendiskreditkan UU TNI baru dan institusi TNI itu sendiri. Menurut Sayed, TNI yang ditempatkan di lembaga atau kementerian sipil dipastikan tidak membawa gerbong mereka.

    ‎”Penempatan TNI di lembaga sipil tentunya berdasarkan kemampuan dan kelayakan mereka. Kemarin saya dengar berita Panja revisi UU TNI meminta kepada anggota TNI aktif yang menduduki jabatan sipil diminta mengundurkan diri dari jabatan TNI. Nah, itu kan bagus,” ujar Sayed Mustafa kepada wartawan, Minggu (23/3/2025).

    “Jadi kan tidak lagi kembali ke masa Orde Baru karena posisi TNI sekarang ingin membantu bagaimana pemerintah ini bisa berjalan dengan baik. Makanya tidak perlu memastikan emosi rakyat dengan pengesahan RUU TNI,” ungkap Sayed menambahkan.

    ‎Menurut Sayed, penempatan prajurit TNI aktif di 14 kementerian dan lembaga tergantung keputusan pemerintah. Dia menilai TNI hanya mengajukan nama dan pemerintah yang memutuskan menerima atau tidak.

    “Menurut saya tempat-tempat yang mereka duduki, bukan tempat strategis juga yang dilemparkan di luar daripada ranah teknik itu. Sifatnya hanya membantu kekuatan pemerintah untuk menyelesaikan masalah,” tandas Sayed.

    ‎Sayed mengatakan, di Aceh, tempat asalnya, tidak terpengaruh dengan isu yang saat ini dibangun yang mengatasnamakan bangkitnya dwifungsi ABRI. Menurutnya, siapapun TNI merupakan warga negara Indonesia yang berhak menduduki lembaga sipil walaupun ada aturan-aturan yang sudah ada aturannya. 

    ‎Sebagai mantan orang yang berseberangan dengan pemerintah pada saat itu, kata dia, tak terpengaruh dengan hal-hal yang mendiskreditkan upaya pemerintah dalam memajukan sebuah negara melalui aturan-aturan yang ditentukan.  

    ‎”Pemikiran pemberontakan seperti dahulu sudah tamat. Cuma apa yang kita mau itu adalah kesejahteraan yang sama di Aceh dengan di Papua, dengan di Ambon, di mana-mana, di Nusa, semua orang itu minta kesejahteraan. Tidak ada manusia yang minta kesusahan,” terang dia mengenai UU TNI.

  • Kemensos Siapkan 60 Sekolah Rakyat untuk Warga Miskin Ekstrem

    Kemensos Siapkan 60 Sekolah Rakyat untuk Warga Miskin Ekstrem

    Solo, Beritasatu.com – Kementerian Sosial (Kemensos) berencana membangun sekolah rakyat di tiap kabupaten/kota, termasuk Kota Solo. Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengungkapkan pihaknya kini sedang mempersiapkan pembangunan 60 sekolah rakyat yang tersebar di seluruh Indonesia. 

    “Sekolah rakyat ini seperti yang disampaikan presiden ini adalah ide gagasan Presiden Prabowo untuk memuliakan keluarga miskin utamanya dalam memotong mata rantai kemiskinan,” ungkap Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul dalam acara Safari Ramadan Mensos di Masjid Jami’ Baiturrahman, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo, Minggu (23/3/2025). 

    Ia menjelaskan, sekolah rakyat akan dibangun dengan tiga jenjang yakni sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA). Saat ini pihaknya telah mempersiapkan hingga 60 sekolah yang siap menjadi pilot project tersebar di Pulau Jawa, Aceh, Lampung, Kalimantan, dan Papua. 

    Sekolah tersebut untuk menampung anak-anak dari keluarga yang tidak mampu, khususnya yang masuk kategori miskin ekstrem dan miskin yang masuk Desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). 

    “Sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah. Siapa yang bisa sekolah di situ yakni putra-putri dari keluarga miskin ekstrem maupun miskin di desil 1 desil 2. Kalau enggak ada baru di desil 3,” ungkapnya. 

  • VIDEO H-9 Lebaran 2025, Lalu Lintas di Tol Trans Sumatera Ramai Lancar – Halaman all

    VIDEO H-9 Lebaran 2025, Lalu Lintas di Tol Trans Sumatera Ramai Lancar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG – Arus mudik di Tol Trans Sumatera mulai terasa pada H-9 Lebaran Idul Fitri 2025, Sabtu (22/3/2025).

    Pantauan Tribunnews.com, lalu lintas di ruas Tol Terbanggi Besar masih lancar tanpa kemacetan berarti.

    Meski jumlah kendaraan meningkat, rest area di sepanjang tol masih terpantau lengang.

    Tol Trans Sumatera, yang membentang lebih dari 2.000 kilometer dari Lampung hingga Aceh, menjadi pilihan utama bagi pemudik yang menuju kampung halaman.

    Pemerintah memperkirakan pergerakan pemudik tahun ini mencapai 146,68 juta orang, dengan tujuan utama masih didominasi daerah di Pulau Jawa.

    Namun, di Sumatera, Sumatera Utara menjadi destinasi yang paling banyak  didatangi pemudik, dengan estimasi 6,2 juta pemudik.

    Dari pantauan Tim Liputan Tribunnews di lokasi, ruas tol Trans Sumatera masih tampak lengang.

    Pemerintah memprediksi puncak arus mudik 2025 terjadi pada H-3 Lebaran pada 28-30 Maret 2025.

    Pemerintah mengimbau kepada para pemudik untuk berangkat lebih awal guna menghindari kemacetan di perjalanan.

    Diskon Tarif Tol 20 Persen untuk Pemudik Sumatera

    Kabar baik bagi pemudik yang melintasi Tol Trans Sumatera pada 24-28 Maret 2025—PT Jasa Marga dan PT Hutama Karya memberikan diskon tarif tol sebesar 20 persen di sejumlah ruas utama.

    Potongan tarif dari Jasa Marga berlaku di:

    Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera)
    Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT)

    Sementara itu, Hutama Karya memberikan diskon di:

     Tol Terbanggi Besar – Kayu Agung (Terpeka)
     Tol Indralaya – Prabumulih (Indraprabu)
     Tol Pekanbaru – Dumai (Permai)
     Tol Indrapura – Kisaran (Inkis)
     Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (Kutepat)

    Diskon berlaku untuk semua golongan kendaraan dengan perjalanan jarak terjauh dan diberlakukan di kedua arah.

    Pemerintah juga mengimbau pemudik untuk berangkat lebih awal guna menghindari kemacetan, terutama menjelang puncak arus mudik yang diprediksi terjadi pada 28-30 Maret 2025.(Tim Liputan Mudik Tribunnews)

  • Takut Anak Sakit Saat Mudik? Ini Cara Mencegah dan Mengatasi

    Takut Anak Sakit Saat Mudik? Ini Cara Mencegah dan Mengatasi

    Jakarta

    Mudik melalui perjalanan yang panjang dan melelahkan. Hal ini membuat setiap orang rentan mengalami sakit, terutama anak-anak. Tentu ini menjadi kekhawatiran para orang tua ketika mengajak anak ikut mudik.

    Untuk mencegah anak sakit saat mudik, orang tua harus mempersiapkan dan merencanakan perjalanan mudik dengan baik. Simak bagaimana cara mencegah dan mengatasinya.

    Cara Mencegah Anak Sakit Saat Mudik

    Dokter Spesialis Anak RS Universitas Gadjah Mada (UGM), dr Rr Vetria Sekar Damayanti, MSc, SpA, dalam situs resmi rumah sakit, menyebut ada beberapa hal yang harus diperhatikan orang tua selama mudik.

    1. Kenyamanan Transportasi

    Saat menggunakan kendaraan pribadi, pastikan kondisinya prima dan AC bekerja dengan baik. Jika naik transportasi umum, usahakan pilih yang membuat anak nyaman dalam perjalanan. Jangan membawa anak dengan sepeda motor untuk jarak jauh.

    Sebaiknya usahakan berhenti di rest area setiap 2-3 jam sekali agar anak dapat beristirahat, menghirup udara segar, makan dengan nyaman, dan menggerakkan badannya.

    2. Kenyamanan Akomodasi

    Tak hanya transportasi, tempat menginapnya pun harus nyaman, baik di penginapan maupun rumah di kampung. Siapkan pakaian yang sesuai, misal tempat dingin bawalah jaket dan kaus kaki, tetapi jika panas gunakan pakaian longgar.

    3. Asupan Nutrisi

    Untuk menjaga kondisi tubuh, asupan nutrisi harus terpenuhi dengan baik. Jika anak masih minum ASI, maka ibu harus bisa mencukupinya dengan baik. Jika sudah makan, penuhi kebutuhan gizi dengan protein, sayur dan buah. Usahakan untuk membuat dari rumah.

    4. Kebersihan Tubuh dan Lingkungan

    Kebersihan merupakan faktor penting yang harus diperhatikan. Yang pertama adalah kebersihan diri. Disarankan untuk mengganti pakaian ketika sudah berkeringat, mengganti popok 3-4 jam sekali, dan ajari untuk selalu cuci tangan dengan hand sanitizer.

    Kedua adalah kebersihan lingkungan. Usahakan untuk tidak makan sembarangan atau di tempat yang tidak dijaga kebersihannya.

    5, Bawa Obat-obatan Penting

    Sebaiknya siapkan kota P3K saat mudik. Isinya antara lain parasetamol, obat diare, obat mabuk perjalanan, obat batuk pilek, obat anti-alergi, hingga obat untuk perawatan luka.

    Cara Mengatasi Anak Sakit Saat Mudik

    Lantas bagaimana jika anak sudah mengalami sakit saat mudik? Tentu cara mengatasinya tergantung dengan gejala sakitnya.

    Dilansir dari situs RSUD Meuraxa Banda Aceh, berikut ini berbagai penyakit atau gangguan yang sering dialami saat mudik dan cara mengatasinya:

    1. Mabuk Perjalanan

    Mabuk perjalanan menjadi masalah yang paling sering dialami seseorang saat melakukan perjalanan jauh. Gejalanya antara lain pusing, mual, muntah, dan kelelahan.

    Untuk itu penting untuk membawa obat antimabuk perjalanan. Selain itu, jangan melakukan aktivitas yang memicu mabuk, seperti main HP dan membaca buku.

    Hal ini juga disebabkan perbedaan sinyal yang masuk ke otak oleh mata, telinga bagian dalam, dan tubuh. Mata selalu melihat pergerakan tapi telinga dalam dan tubuh mengirim sinyal diam.

    2. Diare

    Diare sering terjadi karena makan makanan dari sembarang tempat yang tidak diketahui kebersihannya. Tidak cuci tangan sebelum makan juga menjadi pemicu. Minumkan oralit ketika anak diare agar tidak dehidrasi dan makan makanan yang mudah dicerna.

    3. Gangguan Pencernaan

    Selain diare, ada berbagai gangguan pencernaan yang bisa terjadi, seperti sembelit akibat terlalu lama duduk, kurang minum air putih, dan terlalu lama menahan buang air kecil dan besar.

    Atasi dengan banyak minum air putih dan makan makanan berserat. Hindari terlalu lama menahan buang air kecil dan besar agar sembelit tidak semakin parah.

    4. Flu

    Flu sangat mudah menyerang seseorang ketika lelah. Penularan flu bisa terjadi lewat udara, kontak langsung, maupun dari benda yang kita pegang.

    Sebelum mudik, detikers bisa mendapatkan vaksin flu. Perbanyak pula meminum vitamin, dan pastikan selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

    Obat flu harus disediakan dalam kotak P3K. Ketika mengkonsumsinya, pastikan tidak menyetir jika obat tersebut membuat kantuk.

    5. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)

    Terakhir adalah ISPA yang dipicu banyak hal, seperti kondisi ramai kendaraan, debu, dan polusi. Ini semakin mudah menyerang jika mudik menggunakan sepeda motor. Gunakan masker, minum vitamin, dan tingkatkan asupan nutrisi dari makanan bergizi.

    Dengan mempersiapkan mudik dengan baik, kita bisa mencegah anak sakit saat mudik. Jangan lupa untuk menjaga kebersihan dengan mencuci tangan secara rutin.

    (bai/row)

  • Close Loop lawan hambatan perdagangan global

    Close Loop lawan hambatan perdagangan global

    Ilustrasi – Sejumlah warga mengikuti pelatihan pembuatan sabun cair dari bahan ramah lingkungan di Desa Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Jumat (21/2/2025). Pelatihan diselenggarakan agar masyarakat mampu memproduksi dan menjual produk pembersih rumah tangga yang ramah lingkungan guna meningkatkan perekonomian masyarakat. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/nym.

    Koperasi Merah Putih: Close Loop lawan hambatan perdagangan global
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 23 Maret 2025 – 11:10 WIB

    Elshinta.com – Hambatan perdagangan global seperti tarif perdagangan baru dari Amerika Serikat dan Eropa serta gangguan rantai pasok akibat ketegangan geopolitik mengancam stabilitas ekonomi Indonesia. Tarif ini meningkatkan biaya impor dan melemahkan ekspor seperti sawit dan tekstil, sementara surplus neraca perdagangan senilai 3,12 miliar dolar AS pada Februari 2025 tak cukup melindungi perekonomian dari tekanan eksternal.

    Laporan sementara OECD Economic Outlook pada Maret 2025 menyebutkan, tarif baru tersebut menekan pertumbuhan dunia dan meningkatkan inflasi, terutama di negara berkembang.

    Bank Indonesia telah menjual 8 miliar dolar Amerika dari cadangan devisa dalam tiga bulan terakhir untuk menjaga stabilitas, namun ternyata efeknya terbatas. Cadangan devisa yang tercatat senilai 156,1 miliar dolar Amerika pada Januari 2025 tak mampu mengatasi akar masalah, yaitu ketergantungan pada impor dan pasar ekspor yang menyempit.

    Solusi instan sepertinya tak cukup. Indonesia butuh sistem yang tahan guncangan luar. Koperasi Merah Putih, inisiatif Presiden Prabowo untuk membentuk 70.000 koperasi di setiap desa dengan dana Rp350 triliun, menjadi harapan baru. Namun, tanpa skema tepat, koperasi ini berisiko menjadi toko sembako biasa yang menjual barang impor dari kapital besar. Tentu saja ini bukan solusi produktif yang dibutuhkan.

    Bila koperasi hanya menjual barang seperti mie instan atau sabun dari perusahaan besar yang dominan bahan bakunya justru dari impor, maka dana Rp5 miliar per koperasi tak akan mampu menjadikan desa lebih maju. Yang terjadi malah uang akan lari keluar dan ekonomi desa makin suram.

    Skema close loop economy adalah jawaban: sistem sederhana yang bikin desa mandiri dengan memproduksi, menjual, dan memakai barang sendiri, serta melawan proteksionisme global. Koperasi Merah Putih yang digagas Pemerintah dapat dirancang sebagai koperasi multipihak untuk menjalankan close loop economy.

    Bayangkan lingkaran di desa: petani, peternak, dan UMKM sebagai klaster produsen memproduksi barang—misalnya beras atau kain—dari bahan baku yang tersedia di sekitar mereka. Warga desa sebagai anggota klaster konsumen yang membeli barang-barang tersebut, sehingga kebutuhan sehari-hari terpenuhi tanpa disuplai dari luar desa.

    Tak ketinggalan, akademisi dan praktisi turut dilibatkan untuk ikut serta membantu memikirkan cara memproduksi barang dengan kualitas yang sesuai standar dan kuantitas yang terukur, sementara BUMDes mengatur urusan dana dan dukungan agar lingkaran ini dapat terlaksana dengan baik.

    Skema ini sederhana. Petani sebagai anggota klaster produsen koperasi misalnya menghasilkan 50 ton beras lokal atau UMKM memproduksi 10.000 kain tenun dari kapas desa. Kemudian barang dijual di gerai koperasi untuk keperluan warga dan sekolah, salah satunya dapat mensuplai program Makan Bergizi Gratis.

    Lalu setelah kebutuhan desa terpenuhi, sisa produksi bisa dijual ke desa atau kota tetangga baik melalui mekanisme pemasaran offline maupun online. Skema ini akan menambah peluang tambahan penghasilan bagi warga. Keuntungan—misalnya Rp 200 juta per bulan— setelah diambil untuk tambahan kesejahteraan warga, dapat dipakai untuk keperluan menambah kapasitas produksi, bukan lari ke luar negeri.

    Hal ini akan menghemat devisa dan menekan impor pangan yang tinggi, sehingga skema close loop ini dapat mendukung ekonomi semakin stabil. Tidak perlu jauh-jauh untuk melihat contoh sukses.

    Di Kulon Progo, program “Bela Beli” yang dijalankan oleh pemerintah daerahnya juga menunjukkan bukti nyata. Petani menjual beras dan kain lokal ke koperasi, yang memasok barang ke warga, sekolah, dan kantor pemerintah. Pasok untuk kebutuhan lokal ini menjadi prioritas utama, sebelum sisa produksi dijual ke luar daerah.

    Program ini terbukti mampu menurunkan inflasi daerah dari 6,96% pada 2013 menjadi 3,35% pada 2015 atau lebih rendah dari angka inflasi nasional, karena barang impor berkurang, dan harga stabil. Di sisi lain, petani lebih untung karena bisa menjual produknya tanpa melalui tengkulak sehingga pendapatan naik dan kehidupan mereka lebih baik.

    Contoh sukses lain bisa ditemukan di Italia. Coop Italia, koperasi konsumen dengan 6,7 juta anggota dan 1.100 toko retail, yang membeli barang dari petani lokal dengan harga murah, sehingga bersaing dengan barang impor, dan saat dijual ke anggota pun keuntungannya kembali masuk ke koperasi untuk menjadi SHU.

    Skema close loop ini akan membantu graduasi kelompok masyarakat desa, mengangkat warga miskin menjadi mandiri. Petani dan UMKM tidak lagi sekadar berperan sebagai buruh atau pedagang kecil, namun bisa menjadi produsen aktif. Mereka dilatih, diberi alat, dan punya pasar pasti melalui koperasi, naik kelas dari hidup pas-pasan menjadi punya usaha sendiri. Ini berbeda dari bantuan biasa, bukan cuma memberi ikan, tapi mengajarkan memancing dan ikut memastikan ikannya laku.

    Keuntungan juga diperoleh warga sebagai konsumen karena mereka bisa menghemat biaya dengan membeli produk langsung dari produsen, dan keuntungan pun kembali ke desa untuk membantu keluarga miskin jadi lebih sejahtera. Skema ini tentu butuh pendampingan intensif. Kuantitas dan kualitas jadi kunci karena tanpa itu, koperasi tak akan mampu melawan barang impor.

    Diawali dengan membuat peta potensi desa untuk mempelajari apa yang bisa ditanam atau dibuat dan apa yang dibutuhkan warga supaya produksi sesuai dengan kebutuhan. Kemudian dilakukan pendampingan ke lapangan: petani dilatih menanam lebih baik, UMKM diajari berproduksi dengan menggunakan alat sederhana, dan bisnis diatur ketat. Pendampingan yang dilakukan bukan cuma teori, namun hasil bisa diukur dan cara diperbaiki.

    Struktur koperasi perlu melibatkan akademisi dan praktisi sebagai pengurus. Hal ini karena SDM di desa terbatas, sehingga satu orang dapat menjadi anggota dan pengurus di beberapa koperasi—misalnya lima desa terdekat.

    Dengan kompetensi dan pengalaman yang dimiliki, mereka diharapkan dapat membawa gagasan baru dan memastikan bisnis mencapai pertumbuhan yang harmonis. Dengan tenaga dan waktu yang diberikan, mereka pantas mendapat upah layak sesuai keahlian dan kinerja bisnis yang dicapai.

    Sehingga setelah operasional usaha dapat berjalan tersistem, koperasi berhasil menjadi wadah inkubator bisnis yang melahirkan lebih banyak orang di desa menjadi kompeten dalam berbisnis. Hal ini juga akan menekan potensi terjadinya korupsi karena good corporate governance yang diterapkan dalam bisnis.

    Hambatan perdagangan global tak terelakkan. Tarif perdagangan yang diberlakukan AS akan menekan ekspor sawit, sementara biaya impor yang mahal mengancam terjadinya inflasi.

    Apabila Koperasi Merah Putih tak menggunakan skema close loop, boleh jadi malah menjadi saluran dana kepada kapital besar. Tapi, dengan skema ini—produksi sendiri, pakai sendiri, sisa dijual— melalui 70.000 koperasi yang dibentuk, Indonesia bisa menghemat devisa, menekan impor, dan mendukung target 8 persen pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan Presiden Prabowo.

    Ini fondasi baru, bukan tambalan sementara. Saatnya bertindak. Koperasi Merah Putih harus menjadi mesin produktif, dengan pendampingan intensif dan pengurus kompeten, mengubah desa jadi mandiri. Lawan proteksionisme, wujudkan kesejahteraan dari desa.

     

    Sumber : Antara