provinsi: Aceh

  • Rukyatul Hilal di Semua Provinsi, Kecuali Bali

    Rukyatul Hilal di Semua Provinsi, Kecuali Bali

    loading…

    Kemenag akan menggelar Sidang Isbat untuk menentukan 1 Syawal 1446 H atau Hari Raya Idulfitri, Sabtu (29/3/2025) sore. FOTO/DOK.SindoNews

    JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Sidang Isbat untuk menentukan 1 Syawal 1446 H atau Hari Raya Idulfitri, Sabtu (29/3/2025) sore. Sidang Isbat rencananya digelar di Kantor Kemenag, jalan Thamrin, Jakarta Pusat.

    Sebelumnya, organisasi Islam Muhammadiyah sudah lebih dulu menetapkan 1 Syawal atau Idulfitri jatuh pada 31 Maret 2025 atau Senin lusa. Penetapan ini didasarkan pada hasil hisab hakiki wujudul hilal. Metode ini menjadi pedoman bagi Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah dalam menentukan awal bulan.

    Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad menjelaskan, sidang isbat adalah bagian dari tradisi yang dilakukan setiap tahun oleh Kemenag.

    “Sidang isbat untuk menetapkan awal Syawal akan dilaksanakan pada 29 Maret 2025, seperti biasa, kami juga melaksanakan sidang pada 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadan, dan 29 Zulkaidah untuk menetapkan awal Zulhijjah,” katanya dikutip dari situs resmi Kemenag, Rabu 19 Maret 2025.

    Penetapan awal Syawal ini dilakukan dengan menggunakan dua metode, yaitu hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan hilal). Rokhmad menegaskan proses ini sesuai dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah yang menyebutkan bahwa penetapan tersebut dilakukan berdasarkan kedua metode tersebut secara nasional oleh Pemerintah melalui Kemenag.

    Dalam proses ini, menurutnya, konjungsi atau ijtimak, yang menandai posisi hilal, akan terjadi pada 29 Maret 2025 pukul 17.57.58 WIB. Berdasarkan data astronomi, posisi hilal saat matahari terbenam akan berada di minus tiga derajat di Papua dan minus satu derajat di Aceh.

    “Mekanisme rukyat kemudian akan memverifikasi data astronomi ini. Rukyat ini memiliki dua dimensi, yakni dimensi ta’abbudi dan dimensi pengetahuan,” katanya.

    Dimensi ta’abbudi merujuk pada sunnah Nabi yang telah dilakukan sejak dulu untuk melihat hilal saat memulai atau mengakhiri puasa. Sedangkan dimensi pengetahuan berkaitan dengan konfirmasi atas perhitungan astronomi melalui observasi langsung di lapangan.

  • Prakiraan Cuaca Hari Ini, Waspada Hujan Petir di Beberapa Wilayah

    Prakiraan Cuaca Hari Ini, Waspada Hujan Petir di Beberapa Wilayah

    Summary:

    Keyword: 

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca terbaru untuk berbagai wilayah di Indonesia pada Sabtu (29/3/2025). Sejumlah kota besar diprediksi mengalami kondisi cuaca yang beragam.

    Dikutip dari prakiraan cuaca yang disiarkan akun YouTube Info BMKG, di Pulau Jawa, cuaca berawan tebal diprediksi meliputi Jakarta, sedangkan hujan ringan kemungkinan terjadi di Serang, Bandung, dan Yogyakarta. Namun, Semarang dan Surabaya perlu mewaspadai potensi hujan petir.

    Sementara itu, di wilayah Sumatera, kondisi cuaca juga bervariasi. Banda Aceh diprediksi berawan tebal, sementara Tanjung Pinang, Pekanbaru, dan Padang berpotensi mengalami hujan ringan. Hujan sedang diperkirakan terjadi di Medan, sementara Bengkulu berisiko mengalami hujan petir.

    Prakiraan cuaca di Pulau Bali dan Nusa Tenggara, hujan ringan berpotensi terjadi di Denpasar dan Kupang, sementara Mataram diperkirakan akan mengalami hujan sedang. Di Kalimantan, hujan ringan kemungkinan turun di Pontianak dan Samarinda, tetapi wilayah seperti Tanjung Selor, Palangkaraya, dan Banjarmasin berisiko mengalami hujan petir.

    Sementara itu, di Sulawesi, hujan ringan diperkirakan turun di Palu, Gorontalo, dan Makassar. Kendari kemungkinan akan mengalami hujan sedang, sedangkan hujan petir berpotensi terjadi di Manado dan Mamuju.

    Di wilayah timur Indonesia, kondisi cuaca juga perlu diwaspadai. Ambon diperkirakan berawan, sementara hujan ringan kemungkinan terjadi di Ternate, Sorong, Manokwari, Jayawijaya, dan Jayapura. Hujan sedang berpotensi turun di Merauke, sedangkan Nabire berisiko mengalami hujan petir.

    Selain prakiraan cuaca, BMKG juga mengamati adanya dinamika atmosfer yang dapat meningkatkan risiko cuaca ekstrem. Siklon tropis di Samudra Hindia Barat Daya Banten diperkirakan membentuk low-level jet, yang dapat memicu pertumbuhan awan hujan.

    Sementara itu, bibit siklon 93S mulai memasuki perairan dan daratan Australia, yang juga dapat memperkuat sistem cuaca di sekitarnya. Di Laut Natuna Utara, sirkulasi siklonik berpotensi membentuk daerah konvergensi yang berimbas pada peningkatan curah hujan di wilayah Kepulauan Riau.

    Kondisi atmosfer ini menyebabkan potensi hujan lebat hingga cuaca ekstrem di beberapa wilayah, termasuk Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi, Maluku, serta Papua dan Papua Barat.

    Sementara itu, kecepatan angin diperkirakan mencapai lebih dari 25 knot di Samudra Hindia bagian barat hingga selatan Banten, serta perairan selatan Jawa Timur hingga Nusa Tenggara Timur. Akibatnya, tinggi gelombang di wilayah perairan tersebut diperkirakan mencapai 2,5 hingga 4 meter, sehingga masyarakat, terutama nelayan dan operator transportasi laut, diminta untuk meningkatkan kewaspadaan.

    Selain prakiraan cuaca, BMKG juga memperingatkan adanya potensi banjir rob di pesisir Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Maluku, dan Maluku Utara.

  • Jadwal Sidang Isbat Idulfitri 2025

    Jadwal Sidang Isbat Idulfitri 2025

    loading…

    Hasil sidang isbat Idulfitri 2025 akan diumumkan melalui konferensi pers oleh Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar. Foto/Dok SindoNews/Arif Julianto

    JAKARTA – Puasa Ramadan 1446 Hijriah telah memasuki hari ke-29. Pemerintah pun akan menggelar sidang isbat . Jadwal Sidang Isbat Lebaran 2025/ Idulfitri 1446 Hijriah diulas di artikel ini.

    Diketahui, umat Islam Indonesia telah menunaikan ibadah puasa sejak 1 Maret 2025. Itu artinya, umat Islam akan merayakan Lebaran 2025 atau Idulfitri 1446 Hijriah.

    Jadwal Sidang Isbat Idulfitri 2025Kementerian Agama ( Kemenag ) akan menggelar sidang penetapan (isbat) awal Syawal 1446 H pada 29 Ramadan yang bertepatan pada Sabtu, 29 Maret 2025. Hal ini ditegaskan Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad ketika memimpin Rapat Persiapan Sidang Isbat Awal Syawal 1446 H di Kantor Pusat Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta.

    “Kami akan menggelar sidang isbat awal Syawal pada 29 Maret 2025. Sebagaimana biasanya, sidang isbat selalu digelar pada tanggal 29 Syaban untuk menetapkan awal Ramadan, 29 Ramadan untuk menetapkan awal Syawal, dan 29 Zulkaidah untuk menetapkan awal Zulhijah,” jelas Abu Rokhmad di Jakarta, Selasa (18/3/2025).

    Penggunaan metode hisab dan rukyat dalam penentuan awal Syawal merupakan pelaksanaan dari ajaran Islam. Menurut Abu Rokhmad, hal ini sejalan dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah. Dalam fatwa itu disebutkan, penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah dilakukan berdasarkan metode hisab dan rukyah oleh Pemerintah RI cq Menteri Agama dan berlaku secara nasional.

    Secara hisab atau perhitungan astronomi, lanjut Abu Rokhmad, ijtimak atau konjungsi terjadi pada 29 Maret 2025 pukul 17.57.58 WIB. Karenanya, berdasarkan data astronomi, saat terbenam matahari, posisi hilal berkisar antara minus tiga di Papua dan minus satu di Aceh. “Data-data astronomi ini kemudian kita verifikasi melalui mekanisme rukyat,” tegas Abu Rokhmad.

    Abu Rokhmad menjelaskan, setidaknya ada dua dimensi dari proses pelaksanaan Rukyatul Hilal. Pertama, dimensi ta’abbudi. “Rukyat sejalan sunah Nabi yang sudah dilakukan sejak dulu untuk melakukan rukyat saat akan mengawali atau mengakhiri puasa,” ujarnya.

    Sunah ini dipertegas oleh Fatwa MUI bahwa penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah berdasarkan metode hisab dan rukyat. “Ini juga bagian dari syiar Islam. Ini penting,” katanya.

    Kedua, dimensi pengetahuan. Rukyat merupakan proses konfirmasi atas data-data hisab dan antronomis. “Apa yang telah dihitung secara astronomi, kita konfirmasi di lapangan melalui rukyat. Sebagaimana awal Ramadan, kita akan gunakan alat yang canggih dalam proses rukyat.”

    Proses rukyatul hilal rencananya dilakukan di 33 titik. Menurut Abu Rokhmad, ada satu titik rukyatul hilal di setiap provinsi, kecuali Bali. “Di Provinsi Bali dalam suasana Nyepi. Sehingga rukyatul hilal tidak kita gelar di sana. Kita saling menghormati,” ujarnya.

    Abu Rokhmad menambahkan, proses sidang isbat akan diawali dengan Seminar Posisi Hilal Awal Syawal 1446 H pada pukul 16.30 WIB sampai menjelang magrib. Kemenag mengundang perwakilan duta besar negara sahabat, ahli falak, dan perwakilan Ormas Islam. Diundang juga perwakilan dari LAPAN, BMKG, BRIN, Planetarium Bosscha, dan instansi terkait lainnya.

    Sidang isbat bakal digelar sekitar pukul 18.45 WIB, berlangsung secara tertutup. Hasil sidang isbat akan diumumkan melalui konferensi pers oleh Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar.

    (zik)

  • Fadli Zon Dorong Film Indonesia Tembus Pasar Internasional

    Fadli Zon Dorong Film Indonesia Tembus Pasar Internasional

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Kebudayaan Fadli Dzon mendukung upaya sineas perfilman Tanah Air dalam meningkatan kualitas film Indonesia agar menembus pasar internasional. Menurut Fadli Dzon, salah satu caranya adalah dengan menggelar pelatihan dan pendanaan bagi insan perfilman.

    “Kita akan melakukan workshop-workshop ke depan supaya cerita-cerita kita yang banyak dari Sabang sampai Merauke, cerita kita sehari-hari bisa menjadi skenario film yang menarik mulai dari cerita sejarah, cerita legenda, cerita daerah, cerita rakyat belum lagi adaptasi dari berbagai novel, cerpen atau puisi,” ungkap Fadli Zon dalam silaturahmi insan perfilman bersama Parfi 56 yang digelar di Gedung Museum Nasional Jakarta, Jumat (28/3/2025) malam. 

    Sementara itu, Ketua Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) 56 Marcella Zalianty berterima kasih atas dukungan Kementerian Kebudayaan terhadap karya para sineas di Tanah Air. 

  • Sidang Isbat Idul Fitri 2025 Digelar Besok 29 Maret 2025, Catat Jam dan Rangkaian Acara Penentuan Lebaran!

    Sidang Isbat Idul Fitri 2025 Digelar Besok 29 Maret 2025, Catat Jam dan Rangkaian Acara Penentuan Lebaran!

    PIKIRAN RAKYAT – Sidang isbat penentuan 1 Syawal 1446 H atau Hari Raya Idul Fitri 2025 akan digelar pada Sabtu, 29 Maret 2025, di Kantor Kementerian Agama RI, Jakarta. Sidang ini akan menjadi acuan resmi bagi umat Islam di Indonesia dalam merayakan Idul Fitri.

    Jadwal Sidang Isbat Idul Fitri 2025

    Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kemenag, Abu Rokhmad, telah mengonfirmasi bahwa sidang isbat akan dimulai sejak sore hari. Berikut tahapan dan rangkaian acaranya:

    Seminar Hisab dan Rukyat – Pukul 16.00 WIB Membahas perhitungan astronomi terkait posisi hilal. Diikuti oleh para ahli astronomi, BMKG, LAPAN, serta perwakilan ormas Islam. Buka Puasa Bersama – Pukul 18.00 WIB Peserta sidang isbat akan berbuka puasa bersama sebelum sidang dimulai. Sidang Isbat Tertutup – Pukul 18.30 WIB Dipimpin oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar. Menggunakan metode hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan langsung). Konferensi Pers Pengumuman Hasil Sidang – Pukul 19.00 WIB Menteri Agama akan menyampaikan keputusan resmi pemerintah terkait awal 1 Syawal 1446 H. Metode Penetapan Idul Fitri: Hisab dan Rukyat

    Sidang isbat menggunakan dua metode utama:

    Hisab (Perhitungan Astronomi) – Menentukan posisi hilal berdasarkan perhitungan matematis dan astronomi. Rukyat (Pengamatan Hilal) – Verifikasi visual hilal di berbagai titik pemantauan.

    Menurut perhitungan astronomi, ijtimak (konjungsi bulan dan matahari) terjadi pada Sabtu, 29 Maret 2025, pukul 17.57 WIB. Posisi hilal diperkirakan berada di antara -3 derajat di Papua hingga -1 derajat di Aceh, sehingga berpotensi sulit terlihat dengan mata telanjang.

    Data astronomi ini akan diverifikasi dengan mekanisme rukyat di 33 titik pemantauan di seluruh Indonesia.

    33 Lokasi Pemantauan Hilal di Indonesia

    Pemantauan hilal dilakukan di 33 titik strategis di berbagai provinsi:

    Aceh: Observatorium Tgk Chiek Kuta Karang, Lhoknga. Sumatra Utara: Anjungan Lantai IX Kantor Gubernur Sumatra Utara, Medan. Sumatra Barat: Rooftop Hotel Rangkayo Basa Syofyan Inn, Padang. Riau: Rooftop Premier Hotel, Pekanbaru. Kepulauan Riau: Pantai Setumu Dompak, Kota Tanjungpinang. Jambi: Rooftop Hotel Odua Weston, Kota Jambi. Sumatra Selatan: Helipad Hotel Aryaduta, Palembang. Bangka Belitung: Pantai Tanjung Raya, Bangka. Bengkulu: Jalan Pariwisata No. 1, Kota Bengkulu. Lampung: POB Pantai Canti, Kalianda, Lampung Selatan. DKI Jakarta: Gedung Kanwil Kemenag DKI Jakarta. Jawa Barat: POB Gunung Putri, Kota Banjar. Banten: Pantai Anyer. Jawa Tengah: Pantai Binangun, Rembang. DI Yogyakarta: POB Syekh Bela Belu, Parangtritis, Bantul. Jawa Timur: Bukit Condrodipo, Gresik. Kalimantan Barat: Pantai Indah, Sungai Kakap, Kubu Raya. Kalimantan Tengah: Menara Masjid Raya Darussalam, Palangka Raya. Kalimantan Timur: Puncak Hotel Five Premiere, Samarinda. Kalimantan Selatan: Rooftop Zuri Express Hotel, Banjarmasin. Kalimantan Utara: SATRAD 225 Tarakan, Kota Tarakan. NTB: Pantai Loang Baloq, Mataram. NTT: Rooftop Gedung Pelayanan BMKG, Kota Kupang. Sulawesi Selatan: Delf Apartemen, Makassar. Sulawesi Barat: Tanjung Mercusuar Sumare, Mamuju. Sulawesi Tenggara: Pantai Bahari, Kabupaten Kolaka. Sulawesi Utara: Apartemen MTC Megamas, Manado. Gorontalo: Obyek Wisata Hiu Paus, Bone Bolango. Sulawesi Tengah: Gedung Observasi, Donggala. Maluku: Halaman Samping Rumah Dinas Wakil Gubernur, Ambon. Maluku Utara: Pantai Ropu Tengah Balu, Halmahera Barat. Papua: The Hele’yo Yobeh, Sentani, Jayapura. Papua Barat: Hotel Kota Sorong.

    Bali tidak menyelenggarakan rukyatul hilal karena bertepatan dengan Hari Raya Nyepi.

    Hasil Sidang Isbat Menentukan Hari Raya Idul Fitri

    Setelah pengamatan hilal dan pembahasan dalam sidang isbat, Menteri Agama Nasaruddin Umar akan mengumumkan secara resmi kapan umat Islam di Indonesia merayakan Idul Fitri 2025.

    Keputusan ini akan menjadi pedoman bagi seluruh masyarakat Muslim di tanah air.
    Dengan adanya sidang isbat ini, diharapkan umat Islam dapat merayakan Idul Fitri dengan kepastian dan kebersamaan. Nantikan pengumuman resmi hasil sidang isbat pada Sabtu malam, 29 Maret 2025!***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • 38 Pati Polri Naik Pangkat, di Antaranya 4 Kapolda dan 2 Wakapolda

    38 Pati Polri Naik Pangkat, di Antaranya 4 Kapolda dan 2 Wakapolda

    loading…

    Sebanyak 38 Perwira Tinggi (Pati) Polri mendapatkan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi setelah mendapat promosi jabatan. FOTO/DOK.POLDA MALUKU

    JAKARTA – Sebanyak 38 Perwira Tinggi ( Pati) Polri mendapatkan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi setelah mendapat promosi jabatan. Empat di antaranya menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah ( Kapolda ).

    Kenaikan pangkat itu berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor STR/8/8/III/KEP/2025 tertanggal 27 Maret 2025.

    “Dengan ini diberitahukan kepada alamat tersebut bahwa para pati di bawah ini telah dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi dari pangkat semula,” isi surat telegram tersebut, dikutip Jumat (28/3/2025).

    Terlihat dari daftar Pati Polri dalam surat telegram tersebut, terdapat empat Kapolda dan dua Wakapolda yang mengalami kenaikan pangkat. Mereka adalah Kapolda DIY Irjen Anggoro Sukartono, Kapolda Kaltim Irjen Endar Priantoro, Kapolda Bengkulu Irjen Mardiyono, dan Kapolda Maluku Utara Irjen Waris Agono. Kemudian, Wakapolda Aceh Brigjen Ari Wahyu Widodo dan Wakapolda Jateng Brigjen Latif Usman.

    Berikut daftar lengkap Pati Polri yang mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi selain Kapolda dan Wapolda:

    1. Komjen Pol Makhruzi Rafiman Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan Kementerian Dalam Negeri;

    2. Komjen Pol Lotharia Latif, Inspektur Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan;

    3. Irjen Pol Edfrie R. Maith Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Badan Nasional Pengelola Perbatasan Kementerian Dalam Negeri.

    4. Irjen Pol agus salim Widyaiswara Kepolisian Utama TK Sespim Lemdiklat Polri;

  • Pemerintah sediakan 30 ribu rumah subsidi untuk tenaga kesehatan

    Pemerintah sediakan 30 ribu rumah subsidi untuk tenaga kesehatan

    Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (kiri) bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (tengah) dan Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti (kanan) saat penandatanganan MoU, di Kantor Kementerian PKP, Jakarta, Kamis (27/3/2025). ANTARA/Rizka Khaerunnisa

    Pemerintah sediakan 30 ribu rumah subsidi untuk tenaga kesehatan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 27 Maret 2025 – 23:57 WIB

    Elshinta.com – Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah menyiapkan total 30 ribu unit rumah subsidi khusus untuk segmen perawat, bidan, dan tenaga kesehatan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

    Secara rinci, sebanyak 15 ribu unit rumah subsidi dialokasikan untuk perawat, 10 ribu unit untuk bidan, dan 5 ribu untuk tenaga kesehatan. Penyaluran kredit kepemilikan rumah (KPR) subsidi didukung oleh Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN).

    Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, di Jakarta, Kamis, berpesan agar program dukungan penyediaan perumahan ini harus melibatkan pengembang (developer) yang bertanggung jawab dan berkualitas.

    “Di Indonesia ada banyak pengembang yang bagus, tapi ada juga pengembang yang tidak bagus. Jangan pilih pengembang yang tidak bertanggung jawab dan tidak berkualitas karena itu akan membuat kepedihan dan kepahitan nanti bagi bidan, perawat, dan tenaga kesehatan,” kata Maruar atau akrab disapa Ara, di Kantor Kementerian PKP, Jakarta, Kamis (27/3).

    Kementerian PKP bersama Kemenkes dan Badan Pusat Statistik (BPS) telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) di Kantor Kementerian PKP, Jakarta, Kamis. Penandatanganan kerja sama juga dilakukan antara BP Tapera, BTN, dan organisasi profesi kesehatan.

    Melalui kolaborasi ini, alokasi rumah subsidi untuk tenaga kesehatan diharapkan lebih tepat sasaran, karena didukung oleh data administrasi tenaga kesehatan dari Kemenkes yang dipadupadankan dengan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).

    Pada kesempatan yang sama, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan bahwa pihaknya telah menerima total 1,362 juta data tenaga kesehatan yang terdiri dari 781.664 tenaga perawat, 542.805 data bidan, dan 38.056 tenaga kesehatan masyarakat lainnya dari Kemenkes.

    Data tersebut kemudian direkonsiliasikan dengan DTSEN, dengan hasilnya disampaikan kembali kepada Kemenkes yang akan digunakan oleh kementerian untuk dijadikan dasar bagi intervensi kebijakan untuk bantuan perumahan terhadap tenaga kesehatan.

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menambahkan, pihaknya telah mengerucutkan data tenaga kesehatan tersebut menjadi 30 ribu orang yang memenuhi persyaratan atau masuk sebagai kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang belum memiliki rumah dengan penghasilan Rp7 juta untuk individu yang belum menikah dan Rp8 juta bagi yang sudah menikah.

    “Kami (Kemenkes) berterima kasih. Kenapa? Karena 30 ribu ini kalau dikalikan 80 meter persegi, ini mesti disiapkan 2,4 juta meter persegi tanah oleh pemerintah melalui Pak Presiden dan Pak Ara. Kalau dikalikan Rp160 juta (perkiraan harga satu unit rumah subsidi), itu ada Rp4,8 triliun disediakan (total nilai pembiayaan),” kata Budi.

    Adapun 30 ribu unit rumah subsidi untuk tenaga kesehatan ini diharapkan dapat disalurkan seluruhnya pada tahun ini. Kementerian PKP memberikan target agar BP Tapera dan BTN menyiapkan 300 unit sebagai langkah awal untuk serah terima kunci yang dilakukan pada 28 April mendatang.

    Penyediaan perumahan bagi tenaga kesehatan ditargetkan dapat tersebar di delapan titik, antara lain Aceh, Papua, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Utara, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera Utara.

    Sumber : Antara

  • Lebaran Fix Senin 31 Maret 2025? Begini Kata Kemenag soal Tanggal Pasti Idul Fitri 2025

    Lebaran Fix Senin 31 Maret 2025? Begini Kata Kemenag soal Tanggal Pasti Idul Fitri 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad, memprediksi bahwa Hari Raya Idul Fitri atau 1 Syawal 1446 Hijriah/2025 Masehi akan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

    “Kalau menurut hitung-hitungannya hisab, kemungkinan insya Allah (Idul Fitri) kita akan sama, yaitu di tanggal 31 Maret,” ujar Abu Rokhmad di Jakarta, Jumat 21 Maret 2025.

    Abu menjelaskan bahwa secara astronomis (hisab), pada 29 Ramadan 1446 Hijriah, belum terjadi ijtimak (konjungsi). Posisi hilal masih berada di bawah ufuk antara -3 hingga -1 derajat. Dengan demikian, secara teori hilal tidak mungkin bisa diamati.

    Selain itu, posisi hilal juga belum memenuhi kriteria Imkanur Rukyat yang disepakati oleh Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), yaitu ketinggian hilal minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat.

    Tetap Dilakukan Rukyatul Hilal

    Meski hilal diprediksi tidak terlihat, pemerintah tetap akan melakukan pemantauan hilal di 30 titik di seluruh wilayah Indonesia sebagai bentuk verifikasi atas perhitungan hisab.

    “Meskipun tidak dapat diamati, rukyatul hilal tetap kami lakukan karena merupakan ajaran Islam. Yang kedua, saya kira ini juga sebagai syiar Islam, ketiga, juga merupakan bagian dari layanan keagamaan dari pemerintah,” tutur Abu Rokhmad.

    Hasil rukyatul hilal ini akan menjadi pedoman bagi Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam mengumumkan hasil Sidang Isbat penentuan 1 Syawal 1446 Hijriah.

    Sidang Isbat 29 Maret 2025

    Sidang Isbat penetapan awal Syawal 1446 Hijriah atau Idul Fitri 2025 akan digelar pada Sabtu, 29 Maret 2025.

    “Kami akan menggelar Sidang Isbat awal Syawal pada 29 Maret 2025. Sebagaimana biasanya, Sidang Isbat selalu digelar pada tanggal 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadan dan 29 Ramadan untuk menetapkan awal Syawal,” ujar Abu Rokhmad.

    Proses Sidang Isbat akan diawali dengan Seminar Posisi Hilal Awal Syawal 1446 H pada pukul 16.30 WIB hingga menjelang Magrib. Kemenag akan mengundang perwakilan duta besar negara sahabat, ahli falak, dan perwakilan organisasi Islam seperti BMKG, BRIN, LAPAN, serta lembaga terkait lainnya.

    Sidang Isbat akan digelar secara tertutup pada pukul 18.45 WIB. Hasilnya akan diumumkan kepada masyarakat melalui konferensi pers yang dipimpin oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar pada pukul 19.00 WIB.

    Prediksi dari Kemenag Aceh

    Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Aceh juga memperkirakan bahwa Idul Fitri 1446 Hijriah akan jatuh serentak pada Senin, 31 Maret 2025, karena hilal diprediksi tidak akan terlihat pada 29 Ramadan 1446 H.

    “Untuk penetapan awal Syawal akan dilakukan pada hari Sabtu, 29 Ramadan 1446 Hijriah bertepatan dengan 29 Maret 2025 Masehi pada saat Magrib,” kata Kepala Kemenag Aceh, Azhari, di Banda Aceh, Rabu 26 Maret 2025.

    Azhari menjelaskan bahwa rukyatul hilal biasanya dilakukan setiap tanggal 29 bulan hijriah. Namun, dalam kondisi ini, posisi hilal masih berada di bawah horizon (minus). Oleh karena itu, Kanwil Kemenag Aceh hanya akan melakukan edukasi dan pemaparan mengenai keadaan hilal, yang akan dipusatkan di Observatorium Tgk Chiek Kuta Karang, Lhoknga, Aceh Besar.

    Ahli Falak: Hilal Dipastikan Tidak Terlihat

    Ahli Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh, Alfirdaus Putra, mengonfirmasi bahwa berdasarkan berbagai metode, hilal dipastikan tidak akan terlihat di Aceh pada 29 Ramadan 1446 Hijriah. Akibatnya, ibadah puasa Ramadan kemungkinan besar akan disempurnakan menjadi 30 hari.

    “Baik menggunakan konsep rukyatul hilal, imkanur rukyat (kemungkinan melihat hilal), maupun konsep hisab, dapat dipastikan hilal masih berada di bawah ufuk saat magrib pada 29 Ramadan,” katanya.

    Menurutnya, ijtima (posisi bulan dan matahari pada satu garis lurus) terjadi pada Sabtu, 29 Maret 2025, pukul 17:57.38 WIB. Posisi hilal saat magrib diperkirakan berada pada -1,07 derajat di bawah ufuk dengan elongasi geosentris 1,2 derajat dan elongasi toposentris 1,5 derajat.

    “Dengan keadaan hilal masih minus di bawah ufuk pada hari ijtimak (29 Ramadan), maka hilal dipastikan tidak akan terlihat dan bilangan bulan Ramadan akan disempurnakan menjadi 30 hari,” ucap Alfirdaus Putra.

    Dengan demikian, berdasarkan perhitungan ini, Idul Fitri 2025 diprediksi jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Namun, penetapan resmi tetap menunggu pengumuman dari Menteri Agama dalam Sidang Isbat pada 29 Maret 2025 pukul 19.00 WIB.

    “Meski demikian, penetapan 1 Syawal tetap menunggu pengumuman Menteri Agama pada tanggal 29 Maret 2025 pukul 19.00 WIB nanti,” kata Alfirdaus Putra.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Wamen ESDM dan Pertamina Patra Niaga pastikan distribusi energi aman di Sumbar

    Wamen ESDM dan Pertamina Patra Niaga pastikan distribusi energi aman di Sumbar

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Jelang Idul Fitri 1446 H:

    Wamen ESDM dan Pertamina Patra Niaga pastikan distribusi energi aman di Sumbar
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 27 Maret 2025 – 14:58 WIB

    Elshinta.com – Jelang perayaan Idulfitri 2025, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot bersama Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Sunardi melakukan peninjauan ke sejumlah sarana dan fasilitas (sarfas) Pertamina diantaranya Integrated Terminal (IT) Teluk Kabung, Pangkalan LPG 3 Kg dan SPBU Modular di Rest Area Tol Padang-Sicincin, Sumatera Barat (Sumbar) pada Rabu (26/3). 

    Pengecekan sarfas ini merupakan bagian dari pengawasan Satuan Tugas (Satgas) Ramadan dan Idulfitri 2025 serta memastikan kesiapan pasokan BBM dan LPG serta distribusi energi aman di Sumbar.

    Dalam kunjungannya Wakil Menteri (Wamen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot mengecek secara langsung kesiapan pasokan bahan bakar minyak (BBM) serta fasilitas penyalur di Integrated Terminal (IT) Teluk Kabung, Padang, Sumatera Barat.

    “Kunjungan agenda hari ini dalam rangka pelaksanaan kesiapan idul Fitri 2025. Kita melakukan pengecekan rantai pasok dari ketersediaan BBM dan LPG untuk Provinsi Sumatera Barat”, kata Yuliot di IT Teluk Kabung, Padang, Kamis (26/3).

    Setelah menerima laporan dan paparan dari pihak Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera bagian Utara (Sumbagut), Yuliot mengatakan terdapat lonjakan kebutuhan masyarakat sekitar 22 persen dari rata-rata kebutuhan harian.

    “Menjelang idul fitri tercatat kebutuhan masyarakat terjadi peningkatan sekitar 22% dari rata-rata harian. Dari hasil pengecekan, terlihat Integrated Terminal Teluk Kabung telah terintegrasi dan secara operasional juga sudah melakukan antisipasi dan persiapan yang telah dilaksanakan jauh-jauh hari, pada saat dibentuknya Satgas Ramadan & Idul Fitri (RAFI) 2025,” ujar Yuliot.

    Yuliot juga menambahkan dalam memastikan kebutuhan masyarakat saat perjalanan mudik lebaran dan mendapatkan akses BBM, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut telah menyiapkan SPBU Modular di rest area Jalan Tol Padang-Pekanbaru Seksi Padang-Sicincin, mengingat potensi lonjakan volume kendaraan saat arus mudik maupun arus balik Idul Fitri 1446 H.

    Sementara untuk ketersediaan LPG di Sumbar, Pertamina Patra Niaga Sumbagut juga telah menyiapkan berbagai instrumen seperti Pertamina Siaga, yakni menyiagakan agen dan pangkalan siaga yang beroperasi 24 jam.

    “Kesiapan pelaksanaan kegiatan dari Ramadhan dan Idulfitri, Alhamdulillah dari sisi persiapan pelaksanaan berjalan baik, dan kita juga harapkan kesiapan ini bertambah baik seperti tahun-tahun sebelumnya”, tambah Yuliot.

    Turut hadir dalam kegiatan ini Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Sunardi, Komite BPH Migas, Harya Adityawarman dan Anggota Komisi XII DPR RI Mulyadi.

    Sunardi menjelaskan Pertamina telah menyiapkan berbagai langkah untuk menjamin kelancaran distribusi energi selama periode Lebaran.

    “Pertamina Patra Niaga berkomitmen untuk menyediakan layanan terbaik bagi masyarakat, baik melalui Terminal BBM, SPBU, Agen dan Pangkalan LPG 3 kg. Kami juga telah membentuk Satuan Tugas Ramadan dan Idulfitri (Satgas RAFI) 2025 untuk memastikan pasokan energi tetap terjaga di Sumbar,” jelas Sunardi seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Musthofa, Kamis (27/3). 

    Selain itu, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut memiliki pilar layanan selama Ramadan yakni layanan energi, layanan wilayah atensi, layanan promosi dan layanan tambahan. Adapun layanan energi pendukung di jalur potensial di wilayah Sumbagut meliputi jalur tol, jalur wisata dan jalur lintas utama berupa 287 SPBU Siaga yang beroperasi 24 jam, 933 Agen LPG Siaga, 11 titik layanan BBM & Kiosk Pertamina Siaga, 32 motorist, 49 mobil tangki stand by, dan 8 layanan kesehatan.

    “Khusus Regional Sumbagut (Sumut, Aceh, Sumbar, Riau, dan Kepri) dan mengantisipasi terjadi kepadatan di jalur mudik, kami sediakan 32 motorist, armada motor yang berfungsi untuk membawa BBM dan 49 mobil tangki standby untuk menyuplai pasokan BBM di SPBU,” katanya.

    Khusus layanan motoris di Sumbar, tersedia di Kota Bukit Tinggi, Solok, Kabupaten Agam dan Lima Puluh Kota. Sementara itu, layanan mobil tangki stand by ditempatkan di Kabupaten Lima Puluh Kota, Padang Pariaman, Sijunjung, Dharmasraya, Agam, Payakumbuh dan Kota Padang. Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut juga menyediakan SPBU Modular Pertashop di Rest Area KM 23 A dan 23 B Tol Padang-Sicincin.

    Diakui Sunardi, pihaknya juga rutin melakukan pengecekan kesiapan dan kehandalan sarana dan fasilitas SPBU, SPBE, Agen LPG dan pangkalan.  “Hingga saat ini telah dilakukan pengecekan kualitas dan kuantitas BBM sebanyak 125 SPBU di Sumbar dan secara rutin terus dilaksanakan” ujarnya.

    Komitmen Pertamina dan pemerintah dalam memastikan kenyamanan masyarakat selama libur Lebaran terus diperkuat dengan berbagai inisiatif layanan. Selain kesiapan stok dan distribusi energi, Pertamina juga menghadirkan fitur khusus di aplikasi MyPertamina yang dapat membantu masyarakat dalam merencanakan rute perjalanan mudik dengan informasi lokasi SPBU dan layanan tambahan yang disediakan lainnya.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Pemerintah Siapkan 30.000 Rumah Subsidi untuk Tenaga Kesehatan

    Pemerintah Siapkan 30.000 Rumah Subsidi untuk Tenaga Kesehatan

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah akan membangun 30.000 rumah subsidi dengan skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) untuk perawat, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya (nakes) di seluruh Indonesia.

    Penyediaan rumah subsidi khusus itu tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditanda tangani oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (BGS), dan Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti.

    Rumah subsidi FLPP itu diperuntukkan bagi 15.000 perawat, 10.000 bidan, dan 5.000 tenaga kesehatan lainnya. Tahap awal, sebanyak 300 rumah itu ditargetkan bisa diserah terima kepada para pekerja medis itu pada Senin (28/4/2025).

    “Jadi, kita kerja benar dan cepat dengan tata kelola yang benar. Jangan terlalu banyak basa-basi ya, mari kita berlomba-lomba berbuat kebaikan. Segera ya, kalau yang bisa cepat jangan dibuat lambat,” kata Maruarar saat penekenan MoU di Kantor Kementerian PKP, Jakarta Pusat, Kamis (27/3/2025).

    Pria yang akrab disapa Ara itu meminta Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menyiapkan seremonial serah terima kunci 300 rumah subsidi untuk nakes itu di Semarang, Magelang, atau Solo, Jawa Tengah, sesuai rekomendasi Menkes Budi Gunadi Sadikin.

    Ara meminta rumah subsidi untuk perawat, bidan, dan nakes tersebar dibangun di delapan daerah, termasuk Sumatera Utara yang merupakan kampung asalnya. Kemudian Karawang, Jawa Barat yang merupakan daerah pemilihan Putih Sari, wakil ketua Komisi IX DPR juga inisiator pembangunan rumah subsidi untuk nakes.

    Kedelapan daerah yang akan dibangun 30.000 rumah subsidi untuk nakes itu, adalah Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Papua. 

    Menkes Budi Gunadi mengatakan hingga kini sudah ada 42.000 perawat, bidan, dan nakes yang sudah mendaftar untuk mendapatkan rumah subsidi tersebut, tetapi baru 37.000 yang memenuhi kriteria.

    Budi mengatakan jika rumah subsidi khusus itu seharga Rp 160 juta per unit, maka pemerintah setidaknya butuh dana Rp 4,8 triliun untuk pembangunan 30.000 rumah tersebut.