provinsi: Aceh

  • Sejarah Indonesia Dijajah Belanda Bakal Diubah, Nggak Ada Itu 350 Tahun Dijajah

    Sejarah Indonesia Dijajah Belanda Bakal Diubah, Nggak Ada Itu 350 Tahun Dijajah

    GELORA.CO – Menteri Kebudayan Fadli Zon mengatakan penulisan ulang sejarah yang sedang digodok akan turut mengubah terkait sejarah penjajahan Indonesia oleh Belanda yang kerap disebut selama 350 tahun.

    Fadli mengatakan Belanda tidak menjajah Indonesia selama 350 tahun. Sebab, kata dia, selama 350 tahun itu banyak daerah di Indonesia yang melakukan perlawanan kepada Belanda.

    “Termasuk saya katakan soal 350 tahun dijajah itu menurut saya harus diubah mindset itu. Nggak ada 350 tahun Indonesia dijajah itu. Kita itu melakukan perlawanan terhadap para penjajah itu,” kata Fadli di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (6/5) malam WIB.

    “Di Aceh, di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Perang Jawa Diponegoro itu. Ada yang perlawanannya 200 tahun, ada yang perlawanannya puluhan, Jadi kita ubah bukan sejarah kita dijajahnya tapi perlawanannya yang harus kita tonjolkan,” sambungnya.

    Di sisi lain, Fadli mengklaim penulisan ulang sejarah ini dilakukan lantaran banyak orang yang disebut tidak mengerti sejarah Indonesia.

    Terlebih, kata dia, Presiden pertama RI Soekarno telah menyampaikan untuk jangan melupakan sejarah atau kerap disingkat Jas Merah.

    “Jadi kita harus gencarkan sejarah. Dari mulai era prasejarah, proto sejarah sampai sejarah modern itu harus kita ini,” tutur politisi Partai Gerindra ini.

    “Kenapa sih, Justru yang perlu ditanya kenapa takut dengan sejarah? Sejarah itu adalah bagian dari masa lalu kita. Kalau kita ingin tahu hari ini kita harus melihat masa lalu,” sambungnya.

    Lebih lanjut, Fadli menyebut orang-orang yang tidak tahu dan lupa sejarah akan lupa dengan jati diri mereka dan identitas mereka sebagai bangsa Indonesia.

    Adapun Fadli mengatakan penulisan ulang sejarah ini ditargetkan rampung sebelum 17 Agustus 2025 ketika usia kemerdekaan Indonesia menginjak 80 tahun.

  • PLN Nusantara Power hentikan pengangkutan pasir laut ke luar pelabuhan

    PLN Nusantara Power hentikan pengangkutan pasir laut ke luar pelabuhan

    Penghentian ini dilakukan sementara setelah adanya kunjungan dari Tim Pengawasan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Nagan Raya

    Nagan Raya (ANTARA) – Manajemen PT PLN Nusantara Power Unit Pembangkit Nagan Raya, Provinsi Aceh menghentikan sementara pengangkutan pasir laut hasil pengerukan di Pelabuhan Jetty PLN di kawasan Suak Puntong, Kecamatan Kuala Pesisir.

    “Benar, pengangkutan pemanfaatan pasir laut ini dihentikan sementara, sambil menunggu hasil kajian yang dilakukan oleh pihak berwenang (DLH Nagan Raya),” kata Assistant Manager Business Support PT PLN Nusantara Power Unit Pembangkit Nagan Raya, Provinsi Aceh, Muhammad Khoirul Harahap kepada di Nagan Raya, Selasa.

    Muhammad Khoirul Harahap mengatakan pihaknya sejauh ini terus berupaya melakukan koordinasi dengan pihak berwenang, agar nantinya pemanfaatan pasir laut hasil pengerukan tersebut memenuhi aturan dan ketentuan yang berlaku.

    Ia menjelaskan, penghentian ini dilakukan sementara setelah adanya kunjungan dari Tim Pengawasan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Nagan Raya, Aceh pada Senin (5/5).

    Pemkab Nagan Raya mengerahkan tim pengawas lingkungan ke lokasi Pelabuhan Jetty Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 1-2 Nagan Raya di kawasan Desa Suak Puntong, Kecamatan Kuala Pesisir, setelah mendapatkan informasi adanya aktivitas pengangkutan truk pasir laut dari hasil pengerukan ke luar lokasi pelabuhan.

    Truk-truk tersebut mengangkut pasir laut yang dikeruk guna kemudian di bawa ke lokasi lain, sehingga hal ini menjadi perhatian di kalangan masyarakat.

    Ia mengatakan, kegiatan pengerukan pasir laut di Pelabuhan Jetty PT PLN Nusantara Power Unit Pembangkit Nagan Raya, Aceh di kawasan Desa Suak Puntong, Kecamatan Kuala Pesisir, kabupaten setempat sampai ke pengumpulan pasir di darat, semuanya telah sesuai dengan dokumen AMDAL, UKL, UPL sesuai dengan aturan yang berlaku.

    Terkait dengan pemanfaatan nya pasir laut yang telah dikumpulkan di darat, yang selama ini diangkut ke luar pelabuhan, hanya digunakan untuk kepentingan sosial seperti penimbunan halaman masjid atau pesantren.

    Adapun mekanisme pengangkutan pasir tersebut syaratnya para pihak yang membutuhkan pasir (pengurus masjid/pesantren), harus membuat surat permohonan terlebih dahulu kepada perusahaan dengan mencantumkan jumlah kebutuhan pasir dan peruntukannya.

    Surat permohonan tersebut juga wajib mendapatkan rekomendasi dari masing-masing kepala desa, sehingga permintaan pasir hasil pengerukan dari pelabuhan jelas tujuannya dan tidak boleh diperjualbelikan, tidak diselewengkan atau disalahgunakan.

    Sedangkan untuk biaya pengangkutan pasir hingga penganggaran ke tempat, juga sepenuhnya menjadi tanggungan pemohon.

    “Jadi, pasir yang selama ini telah kita keluarkan ini jelas peruntukannya, dan tidak pernah kita jual belikan,” katanya.

    Ia mengakui, pasir yang selama ini dikumpulkan di darat dan bersumber dari hasil pengerukan di lokasi Pelabuhan Jetty, telah berlangsung sejak 2024 lalu dan pasir yang dikeluarkan tersebut digunakan untuk penimbangan lokasi masjid atau halaman pesantren yang tergenang banjir di Nagan Raya, serta di wilayah sekitar perusahaan.

    Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
    Editor: Sambas
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ini 5 Cincin Batu Akik yang Paling Dicari Kolektor, Harga Bisa Tembus Ratusan Juta!

    Ini 5 Cincin Batu Akik yang Paling Dicari Kolektor, Harga Bisa Tembus Ratusan Juta!

    JABAR EKSPRES – Cincin batu akik setiap tahunnya mengalami peminat yang banyak. Bukan hanya dijadikan hiasan tapi bisa juga dijadikan investasi.

    Sempat mengalami masa tidak lagi viral, namun di kalangan kolektor sejati, pesona batu akik tak pernah benar-benar padam.

    Bahkan hingga hari ini, banyak jenis cincin batu akik yang tetap menjadi incaran karena keunikan warna, motif, serta mitos dan nilai historisnya.

    Beberapa jenis batu akik bahkan bisa dihargai hingga ratusan juta rupiah, tergantung pada kelangkaan, kualitas potongan, serta sejarah pemiliknya.

    Jika kamu adalah pecinta batu mulia atau sekadar penasaran dengan dunia akik, berikut ini adalah lima cincin batu akik yang paling dicari kolektor, lengkap dengan alasan mengapa nilainya sangat tinggi, apa saja ya kira-kira? Yuk simak ulasan berikut!

     

    5 Cincin Batu Akik yang Paling Dicari Kolektor

     

    1. Batu Bacan Doko – Permata Hijau dari Pulau Kasiruta

    Batu Bacan Doko berasal dari Pulau Kasiruta, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Warna hijaunya yang khas dan kemampuan berubah warna atau “kristalisasi” seiring waktu menjadikan Bacan sangat istimewa.

    Batu ini dulunya digunakan oleh para bangsawan, bahkan disebut-sebut pernah dipakai oleh Presiden RI pertama, Soekarno.

    Ciri khas Bacan Doko adalah warna hijau toska yang jernih dan bisa semakin bening jika sering dipakai. Para kolektor percaya bahwa semakin tua usia Bacan dan semakin sering dikenakan, maka kualitasnya akan semakin baik. Proses kristalisasi alami ini membuat setiap batu Bacan menjadi unik dan tidak bisa ditiru oleh batu sintetis.

     

    Harga pasaran:Bacan kualitas standar: Rp500.000 – Rp3 jutaBacan super kristal dan besar: Bisa mencapai Rp50 juta – Rp150 juta

     

    2. Batu Giok Hijau (Jadeite) – Lambang Kemakmuran Asia Timur

    Batu Giok atau Jadeite telah lama menjadi simbol keberuntungan dan kemakmuran, terutama di Tiongkok dan negara Asia Timur lainnya.

    Dalam bentuk cincin, batu ini dipercaya bisa menarik aura positif, memperkuat hubungan sosial, hingga menolak bala.

    Yang membuat batu Giok mahal adalah warna hijaunya yang pekat, bening, dan memiliki kilap natural. Giok kelas dunia sering berasal dari Myanmar (Burma), tetapi beberapa ditemukan juga di Sumatera dan Kalimantan. Di Indonesia, batu giok Aceh menjadi salah satu jenis yang cukup populer di pasar lokal.

  • Analisa Dibalik Batal Mundurnya Hasan Nasbi, Dibarter dengan Kembalinya Posisi Letjen Kunto Arief

    Analisa Dibalik Batal Mundurnya Hasan Nasbi, Dibarter dengan Kembalinya Posisi Letjen Kunto Arief

    GELORA.CO – Direktur Eksekutif Sabang Merauke Circle, Syahganda Nainggolan, memberikan analisa dibalik batal mundurnya Hasan Nasbi dari Kepala Komunikasi Kepresidenan.

    Menurut Syahganda, kembalinya Hasan Nasbi sebagai PCO di Kabinet Prabowo-Gibran erat kaitannya dengan tukar posisi kepada Pangkogabwilhan I Letjen TNI Kunto Arief Wibowo.

    Analisa Syahganda, Hasan Nasbi dikenal sebagai orang dekat Jokowi, sehingga tidak mudah bagi Prabowo untuk mencopotnya.

    Ia menyebut keputusan ini sebagai bagian dari upaya menjaga keseimbangan politik di sekitar kekuasaan Prabowo.

    “Kalau dibandingkan mempertahankan Kunto (Letjen TNI Kunto Arief) dibanding dengan Hasan Nasbi ya tentu lebih valuable buat Pak Prabowo bagaimana Kunto bisa dia pertahankan, karena dia kan dari awal sudah menunjukkan bahwa dia punya kedekatan personal dengan Pak Try Sutrisno,” jelas Syahganda di kanal YouTube Refly Harun, Selasa (6/5/2025).

    Letjen Kunto Arief sempat kena mutasi sehari dan kemudian dikembalikan lagi kepada posisinya semula oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

    Menurut Syahganda, caturnya Prabowo ini memang agak rumit. Sehingga pada saat dia melakukan satu isyarat pemihakan kepada Letjen TNI Kunto Arief Wibowo, mungkin pertukarannya sedikit, Prabowo mengasih juga posisi Hasan Nasbi untuk tetap ada di dalam lingkungan istana.

    “Jadi memang politiknya begitu,” katanya.

    Syahganda menyebut, secara politik, posisi Hasan Nasbi tak lagi sekuat sebelumnya.

    Hasan telah dilegitimasi setelah Presiden Prabowo Subianto menunjuk Juru Bicara Baru yaitu Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.

    Diketahui, Hasan Nasbi batal mengundurkan diri dari Kepala Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office/PCO.

    Penyebab Hasan Nasbi batal mundur karena perintah Presiden Prabowo Subianto yang masih menginginkannya di posisi tersebut.

    “Sejauh ini saya diperintahkan untuk tetap lanjut memimpin PCO,” kata Hasan Nasbi kepada wartawan di Jakarta, Selasa 6 Mei 2025.***

  • Mengenal Nomor Pintu Unik Bus ALS, Angka Terakhir Jadi Penanda Kepemilikan Armada – Halaman all

    Mengenal Nomor Pintu Unik Bus ALS, Angka Terakhir Jadi Penanda Kepemilikan Armada – Halaman all

    Memasuki tahun 1980-an bersamaan dengan tersedianya kapal feri ukuran besar, ALS mengembangkan sayapnya ke pulau Jawa.

    Tayang: Selasa, 6 Mei 2025 21:12 WIB

    Muhammad Iqbal/TribunPadang

    BUS ALS – Kecelakaan bus Antar Lintas Sumatera di Kelurahan Bukit Surungan, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa (6/5/2025) pagi. 

    ​TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Kecelakaan maut terjadi di turunan Terminal Busur, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat. Sebanyak 12 orang penumpang bus PT Antar Lintas Sumatera (ALS) tewas.

    Peristiwa itu terjadi pada Selasa(6/5/2025) pagi sekitar pukul 08.15 WIB. Bus bernomor polisi B 7152 FGA tujuan Medan-Jakarta tersebut tiba-tiba meluncur dan kehilangan kendali hingga terbalik.

    Bus ALS merupakan salah satu bos legendaris di Sumatera Utara. Awalnya didirikan di Kotanopan, Mandailing Natal pada 29 September 1966 oleh tujuh saudagar bersaudara yang diinisiasi Haji Sati Lubis. Saat itu trayek perdana ALS adalah Muara Sipongi-Kotanopan-Medan.

    Pada tahun 1970-an ALS kemudian membuka trayek-trayek baru kota di Sumatera. Diantaranya menuju Pekanbaru, Banda Aceh, Bengkulu, Jambi, Palembang, Padang dan Lampung.

    Memasuki tahun 1980-an bersamaan dengan tersedianya kapal feri ukuran besar, ALS mengembangkan sayapnya ke pulau Jawa. Dengan jarak terjauh adalah Medan-Jember(Jawa Timur).

    Bus PO ALS juga memiliki kode nomor pintu unik pada setiap armadanya. Hal itu disebabkan lantaran kepemilikan armada tidak hanya satu orang saja.

    Biasanya ada tiga digit angka di PO bus ALS. Angka ketiga di nomor pintu bus PO ALS menandakan siapa pemiliknya. Contoh: Bus ALS nomor pintu 311. Angka terakhirnya adalah angka 1, hingga kepemilikan armada ini berada pada dirut ALS. Nomor 1 dimiliki keluarga almarhum Haji Sati Lubis atau orang tua dari Direktur Utama PT ALS.

    Nomor 3 diketahui milik almarhum Haji Rasyad Nasution, nomor 5 milik Japarkayo Hasibuan, nomor 7 milik keluarga almarhum Haji M Arief Lubis, nomor 8 milik almarhum Haji Abdul Wahab Lubis dan Almarhum Haji hasbullah Lubis.

    Kemudian nomor 9 dan 0 milik almarhum Nursewan Lubis dan almarhum Rangkuti. Serta banyak pemilik lain yang memiliki Nomor pintu Acak seperti Keluarga Almarhum Haji Hamzah Nasution dan Keluarga Almarhum M Nasir Daulay. Namun seiring berjalannya waktu, kepemilikan bus tersebut dikelola pula oleh generasi-generasi kedua dan ketiga dari pemilik. 

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Stok Beras Tembus 3,5 Juta Ton, Bulog Sewa Gudang BUMN-TNI

    Stok Beras Tembus 3,5 Juta Ton, Bulog Sewa Gudang BUMN-TNI

    Bisnis.com, JAKARTA — Perum Bulog menyatakan pihaknya menyewa gudang milik BUMN hingga TNI untuk menyimpan stok cadangan beras pemerintah yang melimpah. Langkah Bulog menyewa gudang juga untuk menampung gabah petani selama musim panen berlangsung.

    Sampai dengan 4 Mei 2025, stok beras di gudang Perum Bulog mencapai 3,5 juta ton beras, yang merupakan angka tertinggi sepanjang 57 tahun terakhir, atau sejak Perum Bulog berdiri pada 1967. Adapun, pemerintah meminta Bulog untuk menyimpan 4 juta ton beras pada 2025.

    Sekretaris Perusahaan Bulog Arwakhudin Widiarso mengatakan PT Bhanda Ghara Reksa yang merupakan perusahaan BUMN penyedia jasa logistik menjadi salah satu tempat yang disewa oleh Bulog untuk menyimpan stok beras.

    Pria yang akrab disapa Wiwiet itu merincikan, gudang yang disewa Bulog tersebar di beberapa provinsi produsen seperti Sulawesi Selatan, Aceh, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sumatra Selatan, dan seluruh Pulau Jawa.

    “Gudang kami sewa dari BUMN seperti BGR [PT Bhanda Ghara Reksa] dan swasta juga gudang milik para pengusaha penggilingan padi serta pinjam pakai milik TNI,” kata Wiwiet kepada Bisnis, Selasa (6/5/2025).

    Lebih lanjut, Wiwiet menuturkan saat ini Bulog telah menyewa gudang dengan kapasitas 1,1 juta ton untuk menampung gabah petani selama musim panen raya.

    Namun, dia menjelaskan bahwa gudang yang kapasitas 1,1 juta ton ini tidak semuanya disewa. “Tetapi Bulog juga memanfaatkan gudang milik mitra pengadaan tanpa sewa [pinjam pakai],” terangnya.

    Wiwiet juga menyebut hingga saat ini, Perum Bulog tidak membatasi anggaran untuk penyediaan gudang bagi penyerapan gabah petani.

    Adapun, perihal berapa besar anggaran yang harus dibayar oleh Bulog akan diketahui di akhir pemakaian.

    “Karena perhitungannya adalah dibayar berdasarkan kuantum penggunaan dan jangka waktu,” terangnya.

    Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan Bulog telah menyewa gudang sebanyak 1,1 juta ton untuk menyerap beras selama musim panen raya guna menampung produksi petani.

    Amran menuturkan produksi beras dalam negeri yang melonjak salah satunya disebabkan oleh proses intensifikasi dan ekstensifikasi.

    “Intensifikasi adalah IP [indeks pertanaman]-nya 1 menjadi 2, IP [dari] 2 bisa menjadi 3. Caranya adalah untuk Pulau Jawa pompanisasi, luar Jawa perbaikan irigasi, [sedangkan] Jawa dan luar Jawa seluruh Indonesia rehab irigasi,” kata Amran dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (5/5/2025).

    Selain itu, melimpahnya produksi beras dalam negeri juga lantaran adanya pemberian pupuk subsidi yang tepat waktu, tepat volume, dan tepat sasaran.

    Dengan demikian, lanjut Amran, proses intensifikasi akan membuat sebagian wilayah bisa mengalami musim tanam menjadi dua kali dari mulanya hanya satu kali.

    Sementara itu, Amran juga menuturkan realisasi pengadaan beras dalam negeri oleh Perum Bulog telah mencapai 1,88 juta ton setara beras pada 5 Mei 2025 pukul 10.41 WIB. Angkanya setara dengan 62,9%. Dia menyebut serapan beras yang diperoleh ini merupakan dalam negeri tanpa keran importasi.

    Dalam catatan Bisnis, Direktur Utama Perum Bulog Novi Helmy Prasetya sempat mengatakan saat ini ada beberapa gudang Bulog yang sudah penuh dengan stok pangan, terutama beras. 

    Namun, Novi menyatakan Bulog tetap menggandeng BUMN atau instansi lainnya yang bisa digunakan untuk mengamankan stok beras.

    Pasalnya, dia menjelaskan gudang yang digunakan tidak boleh sembarang dan harus memenuhi standar, lantaran komoditas ini sangat rentan terkena hama.

    “Bagi orang awam mungkin, ‘itu ada gudang kenapa gak ditaruh di situ’, tapi harus ada standarnya. Karena yang kita simpan itu nanti bapak-bapak kalau kunjungan kan ‘wah ini kenapa ada ini ada ini, Pak’,” kata Novi dalam Rapat Dengar Pendapat (RPD) dengan Komisi VI di Kompleks Senayan, DPR, Jakarta, Selasa (29/4/2025).

  • Telekomunikasi 3 jam yang lalu Internet Satelit Satria-1 Jangkau Desa Terpencil, Aceh hingga Papua

    Telekomunikasi

    3 jam yang lalu

    Internet Satelit Satria-1 Jangkau Desa Terpencil, Aceh hingga Papua

  • BKSAP tekankan diplomasi aktif untuk selesaikan permasalahan Rohingya

    BKSAP tekankan diplomasi aktif untuk selesaikan permasalahan Rohingya

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera menekankan pentingnya BKSAP mendorong diplomasi aktif melalui forum internasional dan kawasan guna menyelesaikan krisis Myanmar yang menjadi akar permasalahan masuknya pengungsi Rohingya.

    Termasuk melalui ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) hingga menggalang dukungan dari negara-negara anggota ASEAN lainnya.

    “Sekecil apapun langkahnya, kami harus mulai,” kata Mardani dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

    Hal itu disampaikan Mardani saat BKSAP menggelar diskusi kelompok terpumpun (focus group discussion/FGD) tentang penanganan pengungsi Rohingya, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/5).

    Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Wirya Adiwena menekankan pentingnya ASEAN memiliki mekanisme perlindungan pengungsi yang terkoordinasi dan memanfaatkan instrumen internasional, seperti Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (United Nations Convention on the Law of the Sea/UNCLOS), untuk meningkatkan upaya pencarian dan pertolongan.

    “ASEAN memang damai, tetapi ketika krisis kemanusiaan muncul, kita tidak punya instrumen yang siap,” ujarnya.

    Perwakilan lembaga swadaya masyarakat SUAKA Angga Reynaldi menambahkan urgensi pembentukan kerangka hukum nasional yang lebih komprehensif dalam bentuk Undang-Undang tentang Penanganan Pengungsi sebagai sebuah solusi jangka panjang.

    “Kebijakan di tingkat daerah penting, tapi kita butuh kerangka hukum nasional agar penanganan tidak terfragmentasi,” katanya.

    Sementara itu, peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Faudzan Farhana menyoroti pentingnya pendekatan kemanusiaan dalam menangani perpindahan paksa serta mendorong pembentukan forum khusus di ASEAN melalui AIPA guna membahas isu Rohingya secara lebih konkret.

    Adapun Senior Protection Officer United Nations High Commissionerfor Refugees (UNHCR) Emily Bojovic menggarisbawahi pentingnya kejelasan prosedur tetap (SOP) bagi pemerintah daerah dalam menangani pengungsi, terutama di Aceh yang menjadi pintu masuk utama.

    FGD tersebut merupakan rapat tindak lanjut penyelesaian masalah pengungsi Rohingya yang kian mendesak dan membutuhkan penanganan bersama komunitas internasional

    FGD tersebut menyoroti sejumlah hal dalam merespons krisis kemanusiaan Rohingya, mulai dari keterbatasan kerangka kerja ASEAN, hingga kebutuhan akan perlindungan menyeluruh terhadap pengungsi di darat maupun yang masih terlantar di laut.

    Dalam kegiatan tersebut, turut dihadiri Wakil Ketua BKSAP DPR RI Ravindra Airlangga dan para anggota BKSAP DPR lainnya, yakni Melly Goeslaw, Ruby Chairana Syiffadia, Andina Thresia Narang, Amelia Anggraini, dan Eva Monalisa.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Stok Beras Melimpah, Bulog Sewa Gudang TNI-BUMN buat Simpan

    Stok Beras Melimpah, Bulog Sewa Gudang TNI-BUMN buat Simpan

    Jakarta

    Perum Bulog telah menyewa gudang tambahan dengan kapasitas 1,1 juta ton untuk menampung hasil panen petani dari penugasan serapan gabah. Bulog ditargetkan menyerap hasil panen petani sebanyak 3 juta ton setara beras.

    Sekretaris Perusahaan Bulog Arwakhudin Widiarso mengatakan sewa gudang tersebut tersebar di beberapa wilayah, seperti seluruh Jawa, Sulawesi Selatan, Aceh, Sumatera Selatan, hingga Nusat Tenggara Barat (NTB)

    “Sewa gudang kami tersebar di beberapa provinsi produsen seperti Sulawesi Selatan, Aceh, NTB , Sumatera Selatan dan seluruh Jawa,” kata Arwakhudin kepada detikcom, Selasa (6/5/2025).

    Arwakhudin mengatakan sewa gudang ini tidak semuanya langsung dibayar di awal karena ada yang skema pinjam-pakai. Untuk itu, dia menerangkan belum bisa menyebut anggaran yang dihabiskan untuk menyewa gudang dengan kapasitas 1,1 juta ton. Arwakhudin pun menekankan Bulog tidak membatasi anggaran untuk penyediaan gudang bagi petani.

    “1,1 juta ini tidak semuanya membayar karena ada yang pinjam pakai. Tentang berapa besar yang harus dibayar oleh Bulog akan diketahui di di akhir pemakaian karena perhitungannya adalah dibayar berdasarkan kuantum penggunaan dan jangka waktu,” terang Arwakhudin.

    Adapun gudang yang disewakan itu dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), seperti milik Banda Ghara Reksa (BGR) dan ID Food, serta milik dari pengusaha penggilingan padi. Lalu, ada juga skema pinjam pakai milik TNI.

    “Gudang kami sewa dari BUMN seperti BGR dan ID Food, juga gudang milik para pengusaha penggilingan padi serta pinjam pakai milik TNI,” terang dia.

    Seperti diketahui, stok beras di gudang Perum Bulog terus melonjak seiring jalannya penugasan untuk menyerap hasil panen dari petani. Hingga 4 Mei 2025, stok beras di gudang Bulog mencapai 3,5 juta ton.

    Direktur Utama Perum Bulog Novi Helmy Prasetya menilai stok beras Bulog saat ini merupakan stok terbaik. Menurut dia, stok beras ini sebagai upaya untuk menjaga stok cadangan pangan pemerintah. Novi pun mengakui saat ini ada beberapa gudang milik Bulog sudah penuh dengan stok beras.

    “Memang sekarang ini gudang, ada beberapa gudang Bulog yang penuh, yaitu sudah penuh dengan stok. Namun kita tetap melaksanakan kerjasama, baik itu dengan BUMN atau instansi lainnya yang bisa kita gunakan untuk stok beras,” kata Novi saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2025).

    Adapun kapasitas gudang yang ada di Bulog saat ini adalah sebesar 4.929.760 ton. Dari total tersebut, terdiri dari 3.255.898 ton gudang operasional Bulog, 1.161.490 ton gudang sewa dan filial, serta 512.372 ton yang termasuk dalam kategori broken space.

    (acd/acd)

  • Dedi Mulyadi Dapat ‘Bekingan’ Sepadan Tantang Hercules, Jenderal Kopassus Murka Mengancam:Sok Jagoan

    Dedi Mulyadi Dapat ‘Bekingan’ Sepadan Tantang Hercules, Jenderal Kopassus Murka Mengancam:Sok Jagoan

    TRIBUNJAKARTA.COM – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mendapatkan banyak dukungan positif dalam perseteruan dengan pimpinan GRIB Jaya, Hercules.

    Sosok Jenderal Purnawirawan TNI kini turut bersuara memberikan dukungan serta memberikan ancaman kepada Hercules.

    Sosok yang membela Dedi Mulyadi adalah Letjen TNI (Purn) Yayat Sudrajat.

    Yayat Sudrajat adalah purnawirawan TNI Angkatan Darat (AD) dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal atau Letjen atau jenderal bintang 3.

    Ia resmi pensiun dari TNI AD pada tahun 2017.

    Jabatan terakhir yang diemban Yayat Sudrajat sebelum pensiun adalah Sesmenko Polhukam.

    Ia tercatat aktif menjabat sebagai Sesmenko Polhukam pada tahun 2016 hingga 2017.

    Yayat Sudrajat lahir di Cimahi, Jawa Barat, 15 Juni 1959.

    Gubernur Dedi Mulyadi sedang dalam buruan, kini seorang emak-emak dengan berani mengadu ke Kapolri untuk segera menangkap Dedi Mulyadi. Setelah ditangkap, Dedi Mulyadi bakal dikirim ke Aceh.

    Mantan prajurit Kopassus ini memiliki rekam jejak yang moncer di TNI.

    Kini, Yayat Sudrajat ikut buka suara dan memberikan tentangan keras kepada Hercules.

    Hercules sempat meledek sesepuh di TNI yakni Sutiyoso dan sempat menentang kebijakan Dedi Mulyadi soal pembentukan Satgas Pemberantasan Premanisme di 27 daerah di Jawa Barat.

    Pembentukan satgas demi melindungi masyarakat Jabar dari tindak premanisme yang mengintimidasi.

    SOSOK YAYAT SUDRAJAT – Letjen Purn TNI Yayat Sudrajat menjadi sorotan usai mendamprat mantan preman Tanah Abang, Hercules yang ‘menyenggol’ Sutiyoso hingga Dedi Mulyadi. (Tangkapan layar Hersubeno Point, Kompas TV dan KDM Channel). (Tangkapan layar Hersubeno Point, Kompas TV dan KDM Channel)

    Hercules sebagai pimpinan ormas GRIB Jaya lantas menyenggol Dedi Mulyadi dengan mengancam menerjunkan pasukannya ke Gedung Sate Bandung.

    Letjen TNI (Purn) Yayat Sudrajat sebagai warga Jabar menilai sejak menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sudah berusaha mensejahterakan rakyat.

    “Nah itu saya justru sebenarnya orang Jawa Barat ini bangun itu, Dedi Mulyadi bukan main kalau menurut saya apa yang dia lakukan,” kata Yayat dikutip TribunJakarta dari Youtube Hersubeno Point, Selasa (6/5/2025).

    “Dia tahu persis penderitaan rakyat kecil, bagaimana susahnya rakyat, makanya dia terus blusukan betul-betul untuk mencari solusi bagaimana mensejahterakan rakyat, loh dia orang Jawa Barat,” tambahnya.

    Yayat menegaskan, perbuatan yang dilakukan Hercules tidak memberikan dampak positif bagi masyarakat Jawa Barat.

    Dengan nada emosi, Yayat tak segan menyuruh Hercules untuk kembali ke Timor Timur.

    “Sekarang si Hercules ini apa dia ? Harusnya balik kalau perlu balik ke Timor Timur,”  tegas Yayat dengan nada tinggi.

    Dia membandingkan usaha yang dilakukan Dedi Mulyadi dengan Hercules untuk warga Jawa Barat.

    “Apa yang sudah dia berikan kepada negara dan bangsa ini ? Eweuh, gak ada, ngan ngabulatuk artinya ngomong aja, gak ada apa-apanya sebenarnya dia itu,” katanya.

    Letjen TNI (Purn) Yayat Sudrajat menilai Hercules hanya merasa bahwa dirinya hebat dengan adanya GRIB Jaya.

    “Sekarang merasa hebat aja dengan punya organisasi, padahal organisasinya benar gak ormas itu. Harusnya ormas membela kepentingan rakyat, bukan menakut-nakutin rakyat, bukan menindas rakyat, bukan mengintimidasi rakyat demi untuk mendapat uang dari yang bayar dia,” katanya.

    Terlebih lagi kata Yayat, Hercules sudah berani menyenggol Sutiyoso yang dianggap seniornya di Kopassus.

    “Jadi kok sekarang sesepuh TNI, sesepuh Kopassus pak Sutiyoso kok enak aja dia ngomong, saya kalau misalnya pakai hukum rimba pengennya jedor aja kepalanya, mulutnya dirobek-robek, tapi karena ini negara hukum.”

    “Tetapi bukan karena mentang-mentang ada HAM segala macam kemudian dia semaunya. Kalau saya sih dia iblis berwujud manusia,” kata Letjen TNI (Purn) Yayat Sudrajat.

    Dia bahkan menaruh curiga dengan kedatangannya ke rumah Jokowi di Solo, Jawa Tengah.

    “Saya justru curiga sekarang karena dia datang ke Solo, ke tempat Jokowi. Lho kok sekarang seolah dia paling hebat, seolah dia pembela negara, apanya yang dia lakukan ?” kata Yayat.

    Ia meyakini jika Hercules berhasil ditumpas maka masyarakat Indonesia juga akan senang.

    “Saya yakin masyarakat kalau misalnya si Hercules game over seneng kok itu. Bagaimana attitude dia berkomunikasi dengan masyarakat, merasa sok jagoan sok hebat mending kalau ditembak kebal dibacok tidak mempan.”

    “Dia matanya juga udah gak ada, tangannya juga kena. Harusnya sadar diri. Dia bilang pak Sutiyoso mau mati, lu juga nanti mati, lu hampir dikubur, harusnya itu diingatkan supaya lu sadar,” kata Letjen TNI (Purn) Yayat Sudrajat.

    Sebelumnya Hercules mengklaim Dedi Mulyadi bisa terpilih menjadi Gubernur Jabar atas bantuan ormas.

    “Semua (ormas,-red) dukung. KDM (Kang Dedi Mulyadi) berlebihan. Jadi gubernur didukung oleh kami. Seharusnya bilang ‘Mari mendukung program-program saya gubernur, dukung saya’,” kata Hercules.

    Hercules mengaku memiliki anak buah di Jawa Barat sebanyak 500 ribu orang.

    Dia bahkan mengultimatum Dedi Mulyadi.

    “Ormas tuh banyak sekali kekuatannya. Saya punya anak buah di jawa barat hampir 500 ribu. Kalau saya suruh 50 ribu orang datang ke Gedung Sate, bagaimana Dedi Mulyadi ? Gak bakal dibubarkan kalau mereka datang 50 ribu orang tidak merusak anarkis polisi pun tidak bisa bubarin mereka karena itu dilindungi Undang-Undang, ya kan, wajib dan wajar mereka datang,” kata Hercules.

    Ia pun mengklaim Dedi Mulyadi bisa menjadi Gubernur Jabar karena Partai Gerindra dan Presiden Prabowo Subianto.

    “Kalau jadi gubernur bukan kamu memusuhi mereka, bukan. Kamu bisa jadi gubernur karena nama besarnya Partai Gerindra partai pemenang Pilpres. Kedua nama besarnya pak presiden pak Prabowo. Makanya anda bisa jadi gubernur,” kata Hercules.

    Walau demikian pernyataan Hercules justru dicueki Dedi Mulyadi.

    “Kita ini pemerintah menjalankan tugas untuk menjaga investasi berjalan dengan baik, rakyat bisa bekerja, rakyat bisa sejahtera,” katanya.

    “Saya tidak akan pernah mendengarkan ancaman dari siapapun,” tambah Dedi Mulyadi.

    Ia juga mengatakan selama ini tidak anti kritik.

    “Saya akan mendengarkan kritik siapapun, kalau itu bermanfaat bagi kepentingan masyarakat Jawa Barat,” kata Dedi Mulyadi.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya