provinsi: Aceh

  • Bantuan dan Donasi Bencana Sumatra Tersalurkan, Mbak Wali : Semoga Bisa Menjadi Penyemangat

    Bantuan dan Donasi Bencana Sumatra Tersalurkan, Mbak Wali : Semoga Bisa Menjadi Penyemangat

    Kediri (beritajatim.com) – Bantuan dari Kota Kediri untuk korban bencana banjir bandang di Aceh, Sumatra Utara dan sekitarnya telah tersalurkan sampai lokasi Posko Bencana. Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian dan solidaritas Pemerintah dan masyarakat Kota Kediri terhadap saudara-saudara di Aceh, Sumatra Utara dan sekitarnya yang membutuhkan dukungan.

    “Alhamdulillah, saya mendapat laporan dari Dinas Sosial bahwa bantuan logistik yang kita himpun sudah tersalurkan ke daerah bencana. Semoga memberi manfaat bagi saudara-saudara kita di Aceh dan sekitarnya yang terdampak,” ujar Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati.

    Mbak Wali menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dan berkontribusi dalam penggalangan bantuan. Sinergi dan kepedulian ini diharapkan terus terjaga sebagai bentuk persatuan dan kemanusiaan antar daerah di Indonesia. “Kami berharap bantuan yang diberikan dapat meringankan beban saudara-saudara kita di Sumatra. Serta bisa menjadi penyemangat dalam menghadapi kondisi yang ada,” ungkapnya.

    Kepala Dinas Sosial Imam Muttakin mengatakan bantuan yang disalurkan berupa kebutuhan dasar, peralatan rumah tangga dan bantuan logistik lainnya dan uang tunai. Bantuan logistik diangkut 7 truk yang penyalurannya difasilitasi BPBD Provinsi Jawa Timur. Sementara uang tunai sejumlah Rp 205.873.200 telah ditransfer melalui Posko Darurat masing-masing provinsi. Dengan rincian Provinsi Aceh Rp 105.873.200 dan Provinsi Sumatra Utara Rp 100.000.000. [nm/kun]

  • PWI gelar AJP 2025, perkuat peran jurnalisme di wilayah bencana

    PWI gelar AJP 2025, perkuat peran jurnalisme di wilayah bencana

    Jakarta (ANTARA) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat melalui panitia Anugerah Jurnalistik PWI atau AJP 2025 menyiapkan total hadiah Rp300 juta sebagai bentuk apresiasi atas karya-karya jurnalistik terbaik dari seluruh Indonesia yang mengangkat kinerja dan peran anggota Polri.

    Penghargaan itu diharapkan mendorong liputan yang lebih masif, berimbang, dan berperspektif kemanusiaan, khususnya terkait bencana dan kebutuhan warga terdampak di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    Ketua Panitia AJP Award 2025 Eddy Iriawan dalam keterangan di Jakarta, Sabtu, menjelaskan panitia telah menyampaikan secara lisan dan menindaklanjuti dengan surat resmi kepada pengurus PWI di tiga provinsi tersebut untuk mengajak wartawan setempat berpartisipasi dalam AJP Award 2025.

    “Ajakan ini dilakukan dengan pendekatan empati, mengingat wilayah tersebut masih dalam proses pemulihan pascabencana,” kata Eddy.

    AJP Award 2025 melombakan enam kategori, yakni karya tulis media cetak, karya tulis media siber, karya video media televisi, karya foto jurnalistik, karya info grafis, dan karya media sosial yang merupakan ofisial perusahaan pers.

    Untuk setiap kategori, panitia menyediakan hadiah dengan rincian juara pertama sebesar Rp20 juta, posisi kedua Rp15 juta, peringkat ketiga Rp10 juta, dan dua nomine masing-masing Rp2,5 juta. Dengan enam kategori karya yang diperlombakan, total hadiah yang disediakan Rp300 juta.

    Menurut Eddy, anugerah jurnalistik hasil kerja sama dengan Polri tersebut tidak dimaksudkan menjadikan bencana sebagai objek lomba, melainkan membuka ruang bagi karya jurnalistik yang merekam kerja-kerja kemanusiaan di lapangan, khususnya peran aktif anggota Polri.

    “AJP diharapkan mendorong publikasi yang lebih luas tentang kondisi riil warga terdampak bencana di Sumatera. Banyak kebutuhan mendesak di lapangan yang perlu terus disuarakan agar tidak luput dari perhatian publik dan pengambil kebijakan,” ujar Eddy.

    Ia mengatakan wartawan di daerah bencana memiliki kedekatan langsung dengan realitas masyarakatnya sehingga karya yang lahir dari sana kerap memiliki kedalaman makna dan nilai kemanusiaan yang kuat.

    Namun demikian, panitia menegaskan tidak ada kewajiban bagi wartawan di daerah terdampak untuk mengikuti lomba tersebut.

    “Ini murni undangan partisipatif. Kami menerima seluruh karya berita dari seluruh wilayah di Indonesia serta menghormati sepenuhnya situasi rekan-rekan wartawan di daerah,” kata Eddy.

    Eddy juga menekankan melalui AJP Award, PWI bersama Polri ingin membuka ruang agar wartawan dapat menulis Polri dari dua sisi, yakni menampilkan wajah pengabdian yang humanis sekaligus mengkritisi praktik yang perlu diperbaiki demi terwujudnya institusi yang lebih transparan, berintegritas, dan presisi.

    “Dalam kerja kepolisian ada pengorbanan yang sering tak tampak di layar berita. Namun, di sisi lain, ada pula penyimpangan yang harus dikoreksi dengan jujur dan tegas,” ujarnya.

    Peserta terbuka untuk seluruh wartawan Indonesia. Pengumpulan karya AJP 2025 berlangsung hingga 10 Januari 2026 dan akan dilanjutkan dengan sidang dewan juri pada 11–28 Januari 2026.

    Panitia AJP 2025 Award berasal dari unsur pengurus PWI Pusat, yakni Eddy Hasibuan selaku Dewan Pakar, Eddy Iriawan dan Aiman Witjaksono sebagai Wakil Ketua Departemen Hukum dan HAM serta Musrifah sebagai Wakil Ketua Departemen Hankam Bidang Polri.

    Puncak penganugerahan akan digelar pada perayaan Hari Pers Nasional 2026 yang dipusatkan di Serang, Banten pada 9 Februari 2026.

    Pewarta: Benardy Ferdiansyah
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mendagri: Pemerintah dengar dan pahami kritik penanganan bencana

    Mendagri: Pemerintah dengar dan pahami kritik penanganan bencana

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan pemerintah terbuka terhadap kritik dan masukan dari masyarakat terkait kinerja penanganan bencana di sejumlah daerah terdampak di Sumatera dan Aceh.

    “Kami, pemerintah, mendengar dan memahami berbagai kritik serta masukan dari masyarakat terhadap penanganan bencana di Sumatera,” ujar Tito dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Tito mengakui masih terdapat kekurangan dan kelemahan dalam penanganan bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Sumatera. Medan yang berat serta keterbatasan teknis di lapangan menjadi tantangan utama dalam proses penanganan darurat dan pemulihan pascabencana.

    Pernyataan tersebut disampaikan sebagai respons atas ketidakpuasan publik terhadap kinerja pemerintah yang dinilai belum optimal, termasuk aksi pengibaran bendera putih oleh korban bencana banjir dan longsor di Aceh sebagai simbol keputusasaan.

    Tito menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat apabila upaya pemerintah selama ini belum sepenuhnya memenuhi harapan.

    Namun, ia menegaskan pemerintah terus melakukan perbaikan kinerja secara berkelanjutan guna mempercepat pemenuhan kebutuhan darurat korban bencana.

    “Dengan segala kerendahan hati, kami meminta maaf apabila masih terdapat kekurangan. Kendala di lapangan memang cukup besar karena medan yang berat. Namun, sebagai pemerintah, kami berkewajiban untuk terus bekerja, mengatasi hambatan, memperbaiki kinerja, dan bergerak cepat memenuhi kebutuhan darurat saudara-saudara kita di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat,” ujarnya.

    Tito menekankan bahwa para korban bencana saat ini membutuhkan soliditas dan solidaritas dari seluruh elemen, baik pemerintah maupun masyarakat.

    Menurutnya, semangat gotong royong dan kemanusiaan menjadi kunci utama dalam proses pemulihan daerah terdampak.

    “Uluran tangan masyarakat sangat membantu. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi. Mari terus bersama-sama dalam bingkai soliditas kebangsaan dan kemanusiaan untuk mempercepat pemulihan,” kata Tito.

    Berdasarkan data terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 19 Desember 2025, jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor di wilayah Sumatera mencapai 1.068 jiwa.

    Sementara jumlah korban yang masih dinyatakan hilang tercatat sekitar 190 orang, serta jumlah pengungsi mencapai sekitar 577.600 jiwa yang tersebar di sejumlah wilayah terdampak di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Update Banjir Sumatra: Korban Jiwa 1.090 Orang, Pemulihan Infrastruktur Dikebut

    Update Banjir Sumatra: Korban Jiwa 1.090 Orang, Pemulihan Infrastruktur Dikebut

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir dan longsor di Sumatra terus bertambah menjadi 1.090 jiwa hingga Sabtu (20/12/2025). 

    Di sisi lain, pemerintah terus berjibaku memulihkan jalur logistik dan energi yang masih terhambat di sejumlah titik krusial, khususnya di Provinsi Aceh.

    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkapkan per 20 Desember 2025, tercatat penambahan 19 korban jiwa baru dari posisi hari sebelumnya sebanyak 1.071 jiwa.

    “Untuk hari ini 20 Desember, jumlah total korban meninggal dunia bertambah 19 jiwa. Sekali lagi tentu saja simpati dan belasungkawa yang mendalam kami ucapkan,” ujarnya dalam konferensi pers, Sabtu (20/12/2025).

    Berdasarkan rekapitulasi data BNPB, penambahan korban meninggal dunia terbesar terjadi di Provinsi Aceh, yakni dari 455 jiwa menjadi 472 jiwa.

    Abdul memerinci penambahan tersebut berasal dari Aceh Utara sebanyak 15 jiwa, Bireuen 1 jiwa, Aceh Tenggara 1 jiwa, dan Gayo Lues 1 jiwa, serta terdapat koreksi data pengurangan 1 jiwa di Aceh Tengah.

    Sementara itu, korban meninggal di Sumatra Utara bertambah 1 jiwa menjadi 370 orang (ditemukan di Tapanuli Tengah), dan di Sumatra Barat bertambah 1 jiwa menjadi 248 orang (ditemukan di Agam).

    Di sisi lain, jumlah pengungsi menunjukkan tren penurunan. Total pengungsi tercatat sebanyak 510.528 jiwa, berkurang 16.340 jiwa dibandingkan hari sebelumnya. Penurunan ini terjadi karena sebagian warga mulai kembali ke rumah untuk melakukan pembersihan pascabencana, meski kebutuhan permakanan mereka masih bergantung pada lebih dari 500 dapur umum yang beroperasi.

    Tantangan Logistik dan Energi

    Dalam operasi penanganan darurat, BNPB menyoroti tantangan distribusi logistik di Aceh. Hingga pukul 15.00 WIB hari ini, telah terlaksana 16 penerbangan logistik dengan total muatan 22,6 ton, serta distribusi darat seberat 3,3 ton.

    Abdul menuturkan, hambatan akses darat masih terjadi akibat kerusakan infrastruktur jembatan. Jembatan Kuta Blang yang menjadi penghubung vital Banda Aceh–Lhokseumawe masih dalam proses perbaikan, sehingga arus lalu lintas dialihkan ke jalur alternatif Awe Geutah.

    “Karena sangat pentingnya jalur ini, animo masyarakat dan relawan serta dukungan logistik via darat menyebabkan antrean untuk melewati jembatan Awe Geutah karena sistem buka tutup satu jalur,” jelasnya.

    Pemerintah menargetkan perbaikan sejumlah jembatan, termasuk Jembatan Jeumpa yang progresnya mencapai 86%, serta pemasangan jembatan bailey di jalur Bireuen–Bener Meriah, dapat rampung sebelum 30 Desember 2025.

    Terkait pasokan energi, BNPB telah mendistribusikan 37,5 drum BBM dan 60 tabung LPG via udara ke Aceh Tengah dan Bener Meriah, serta mengirimkan satu truk tangki berisi 3.000 liter solar ke Aceh Tamiang.

    Operasi pencarian (SAR) masih terus berjalan optimal di 6 kabupaten di Aceh, sementara di Sumatra Utara dan Sumatra Barat operasi difokuskan secara terbatas di beberapa sektor, termasuk Tapanuli Tengah, Agam, dan Tanah Datar.

  • Ferry Irwandi Tantang Terjun Langsung ke Lokasi Bencana: Relawan-relawan Pun Udah pada Tumbang

    Ferry Irwandi Tantang Terjun Langsung ke Lokasi Bencana: Relawan-relawan Pun Udah pada Tumbang

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Konten kreator, Ferry Irwandi, menekankan pentingnya kerja bersama dalam pemulihan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    Aktivis muda yang pernah jadi PNS ini menyampaikan, tidak boleh ada perpecehan atau ego masing-masing dalam penyelesaian kasus ini.

    “Kalau di lapangan Om. Gue bisa ngomong kayak gini. Lapangan dan sosial media itu 180 derajat berbeda gitu. Di lapangan itu benar-benar lu ngelihat Indonesia itu bersatu gitu,” kata Ferry dalam Podcast Deddy Corbuzier dikutip Sabtu (20/12/2025).

    Ferry melanjutkan, kegaduhan di media sosial hanya mengganggu jalannya pemulihan. Dia menantang pihak-pihak yang membuat gaduh agar turun langsung ke lokasi bencana.

    “Makanya itu cuma bilang ke pihak-pihak lain turunlah 5 hari di situ, nggak akan bisa ngomong apapun gitu. 5 hari ya. 5 hari saja. Sosial media dan lapangan itu beda,” tambahnya.

    Dia membeberkan bahwa melihat langsung kondisi masyarakat di lokasi terdampak. Para warga disebut menyambut baik bantuan yang datang.

    “Dan semuanya itu welcome om. Semuanya itu benar-benar welcome,” sambungnya.

    Ferry menyadari bahwa kehadiran media sosial yang sangat masif membuat penanganan bencana semakin kompleks. Oleh karena itu, butuh kedewasaan dari masyarakat dalam mencerna informasi yang diterima.

    “Gue ngebayangin, orang-orang harus tahu ini gak bisa dilakukan secara instan. Relawan-relawan pun udah pada tumbang,” tambahnya.

    Ferry juga meminta semua pihak untuk bersatu dan fokus dalam membantu penanganan bencana. Dia berharap jangan sampai ada lagi konflik kepentingan di media sosial.

  • KemenPPPA Soroti Kebutuhan Trauma Korban Pascabencana, Ibu-ibu Belum Terima Kehilangan Rumah

    KemenPPPA Soroti Kebutuhan Trauma Korban Pascabencana, Ibu-ibu Belum Terima Kehilangan Rumah

    Jakarta

    Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mengungkap banyak ibu-ibu yang membutuhkan trauma healing pascabencana. Tidak sedikit dari mereka yang masih belum bisa menerima kenyataan.

    Menteri PPPA Arifah Fauzi menegaskan trauma healing sebenarnya sudah dilakukan sejak 1 Desember.

    “Banyak ibu-ibu masih nggak percaya rumahnya itu sudah tidak ada, ini pendekatan yang dilakukan kami KemenPPPA, memberikan trauma healing,” beber Arifah dalam temu media, Sabtu (20/12/2025).

    “Kedua kami memprioritaskan kebutuhan fisik untuk perempuan dan anak, susu pampers, pakaian dalam. Karena rata-rata yang ada di situ hanya pakaian yang melekat pada saat mereka menyelamatkan diri,” lanjutnya.

    Pihaknya menyebut akses menuju wilayah terdampak bencana relatif masih sulit utamanya di Aceh. Karenanya, KemenPPPA disebut bekerja sama dengan sejumlah ormas untuk memastikan bantuan yang diberikan sampai pada korban bencana.

    “Cerita menurut mereka yang diberikan tanggung jawab distribusi ke sana, berangkat dari banda Aceh jam 3 sore, jam 10 pagi baru sampai, kondisinya masih seperti itu,” katanya.

    “Yang dibutuhkan masih seputar air bersih,” lanjutnya.

    KemenPPPA memastikan akan terus berkoordinasi lebih lanjut dengan kementerian lain. Pihaknya juga membuka galang donasi di internal dan diberikan dalam bentuk dana, agar bisa dialokasikan sesuai kebutuhan di tempat pengungsian.

    Kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, juga perempuan masih menjadi korban paling terdampak di wilayah bencana Aceh.

    (naf/up)

  • Kami Lagi Fokus Bantu Korban Bencana

    Kami Lagi Fokus Bantu Korban Bencana

    GELORA.CO -Pencopotan Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara, Musa Rajekshah atau Ijeck dari jabatannya disesalkan sejumlah pihak. 

    Terlebih, Ijeck dicopot di tengah kesibukannya mengarahkan para kader Golkar Sumut membantu warga terdampak bencana banjir di sejumlah wilayah Sumatera Utara hingga Aceh.

    Demikian disampaikan Sekretaris DPD Partai Golkar Tapteng (Tapanuli Tengah), Aprina Situmorang dalam keterangannya, Sabtu, 20 Desember 2025.

    “Dalam beberapa hari terakhir ini kami diarahkan ketua (Ijeck) untuk membantu warga yang terdampak banjir, baik di wilayah Sumatera Utara maupun Aceh Tamiang. Membantu evakuasi warga termasuk saat banjir di Kota Medan akhir November lalu,” kata Aprina.

    Menurut Aprina, banjir yang melanda sejumlah daerah tersebut telah menyebabkan ribuan warga terdampak, rumah terendam, serta aktivitas masyarakat lumpuh. 

    Dalam kondisi seperti ini, kata dia, Ijeck memilih untuk memprioritaskan kerja-kerja kemanusiaan dibandingkan urusan politik internal partai.

    “Dan dalam situasi seperti ini malah DPP Partai Golkar sibuk mencopot Ijeck. Padahal saat ini ketua sedang berbuat untuk masyarakat. Ini bentuk kepedulian dan tanggung jawab moral sebagai pemimpin daerah,” jelasnya.

    Lebih lanjut, ia juga menegaskan bahwa dedikasi Ijeck terhadap masyarakat Sumatera Utara tidak perlu diragukan. Selama menjabat sebagai Wakil Gubernur, Ijeck dikenal aktif turun ke daerah-daerah, terutama ketika terjadi bencana alam.

    “Ini bukan hal baru. Setiap ada bencana, Bang Ijeck selalu hadir. Baik itu banjir, longsor, maupun musibah lainnya. Beliau tidak hanya memantau dari jauh, tapi benar-benar turun langsung,” tandasnya.

  • Pemerintah Akan Kirim Selimut-Pakaian Baru untuk Korban Bencana di Aceh

    Pemerintah Akan Kirim Selimut-Pakaian Baru untuk Korban Bencana di Aceh

    Jakarta

    Pemerintah akan mengirim selimut dan pakaian baru ke korban banjir dan longsor di Provinsi Aceh pada Senin pekan depan. Mendagri Tito Karnavian mengatakan ada 2 ribu selimut dan 101 ribu pakaian baru yang akan dikirimkan.

    “Kemudian ini yang sudah ada ini namanya Daehan Global dari Sukabumi. Itu tadinya kan kita berpikir reject, nggak. Dia memberikan pakaian baru. Pakaian baru jumlahnya 101.000,” kata Mendagri Tito Karnavian di Balai Kartini, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (20/12/2025).

    “Kemudian yang kedua, itu ada satu lagi perusahaan. Kalau ini, dia tidak memang untuk ekspor, tapi untuk dalam negeri. Dia menyumbang juga 5.000. Termasuk di antaranya 2.000 selimut. Jadi totalnya 106.000,” imbuhnya.

    Mendagri mengatakan ia akan hadir langsung dalam penyerahan pakaian pada Senin lusa. Dia memastikan semua pakaian yang dikirim adalah baru.

    “Bukan. Bukan reject, jadi full baru. Iya,” ujarnya.

    “Setelah itu, ada gelombang kedua. Kira-kira tanggal 27-28. Gelombang kedua juga akan dari beberapa perusahaan juga akan menyumbangkan 50.000 sampai 100.000 pakaian juga kita akan drop langsung ke sana. Tapi khusus yang ke Aceh Tamiang saya akan hadir,” jelasnya.

    Dia menambahkan, pengiriman gelombang kedua ini tak hanya dikirimkan untuk pengungsi di Aceh. Dia menuturkan pakaian ini juga akan dikirim ke Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

    “Sedangkan kalau di Sumatera Barat itu yang cukup terdampak ya, yang masih perlu perhatian kita, itu adalah di Agam, Padang Pariaman, dengan di Tanah Datar. Tanpa bermaksud mengecilkan daerah lain ya. Tapi daerah lain saya lihat recovery-nya sangat cepat,” imbuhnya.

    (mib/wnv)

  • Wamensos: Sekolah Rakyat Jadi Kunci Putus Rantai Kemiskinan Antargenerasi

    Wamensos: Sekolah Rakyat Jadi Kunci Putus Rantai Kemiskinan Antargenerasi

    Wamensos: Sekolah Rakyat Jadi Kunci Putus Rantai Kemiskinan Antargenerasi
    Tim Redaksi

    MAGELANG, KOMPAS.com
    – Pemerintah menilai pendidikan sebagai kunci utama untuk memutus mata rantai
    kemiskinan antargenerasi
    .
    Salah satu upaya yang ditempuh adalah melalui Program
    Sekolah Rakyat
    , yang dirancang untuk memberi akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera.
    Wakil Menteri Sosial Agus Jabo mengatakan, Sekolah Rakyat diharapkan menjadi jalan bagi anak-anak dari keluarga miskin untuk meningkatkan kualitas hidup dan pada akhirnya membantu keluarganya keluar dari jerat kemiskinan.
    “Sekolah itu dimulai dari sekarang. Supaya apa? Supaya anak-anak menjadi pintar. Kalau sudah pintar, mereka bisa bekerja, punya penghasilan, membantu dirinya sendiri dan keluarganya,” ujar Agus Jabo dalam peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) di Magelang, Sabtu (20/12/2025).
    Menurut dia, Sekolah Rakyat dibangun sebagai instrumen negara untuk memastikan kemiskinan tidak terus diwariskan dari orangtua ke anak. Anak-anak dari keluarga miskin, kata dia, tidak boleh otomatis menjalani kehidupan yang sama.
    “Pak Presiden membangun sekolah rakyat dalam rangka memutus transmisi kemiskinan.
    Nek wong tuo miskin,
    anaknya tidak boleh ikut, miskin,” ujarnya.
    Agus Jabo menegaskan, program tersebut merupakan bagian dari visi besar Presiden Prabowo Subianto dalam membangun bangsa Indonesia yang cerdas, sehat, mandiri, dan bermartabat.
    Dengan fondasi tersebut, Indonesia diharapkan mampu menjadi bangsa yang kuat, mandiri, serta disegani di dunia.
    “Seperti yang pernah dikatakan Bung Karno, Indonesia harus menjadi mercusuar dunia,” katanya.
    Selain pendidikan, pemerintah juga menaruh perhatian besar pada pemutakhiran data sosial di tingkat desa.
    Para kepala desa diminta aktif mendata warga lanjut usia tunggal, anak yatim piatu, penyandang disabilitas, serta warga dengan kondisi rumah rusak berat yang belum tersentuh bantuan sosial.
    Data tersebut selanjutnya akan disinkronkan dengan dinas sosial daerah dan Kementerian Sosial. Namun, Agus Jabo mengingatkan agar bantuan sosial tidak menimbulkan ketergantungan berkepanjangan.
    Pemerintah melalui Kementerian Sosial mendorong berbagai program pemberdayaan bagi warga yang masih produktif agar dapat mandiri dan memiliki penghasilan sendiri.
    “Ya, jadi nanti kami akan melakukan program-program pemberdayaan agar masyarakat tidak terus menerus tergantung dengan bantuan sosial,” ujarnya.
    “Yang masih produktif, bisa berdaya, bisa mandiri, punya pengajilan sendiri sehingga hidupnya bahagia,” tambah dia.
    Menurut Agus Jabo, peringatan HKSN menjadi momentum untuk mengingat kembali jati diri bangsa Indonesia sebagai bangsa yang menjunjung tinggi
    gotong royong
    dan semangat perjuangan.
    Dalam kunjungan tersebut, ia juga berdialog langsung dengan warga, termasuk penyandang disabilitas dan lansia, untuk memastikan program bantuan dan pemberdayaan berjalan tepat sasaran.
    Agus Jabo berharap seluruh rangkaian peringatan HKSN dapat berlangsung lancar dan benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
    “Mari kita sadar, kita keluar dari program bantuan sosial, supaya bisa digantikan oleh saudara-saudara kita yang lebih membutuhkan, supaya semua masyarakat
    iso gemuyu
    ,” pungkasnya.
    Selain membahas program pengentasan kemiskinan, Agus Jabo juga mengajak masyarakat untuk bergotong royong membantu para korban banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
    Ia menekankan, kolaborasi antara negara, masyarakat, dan sektor swasta akan mempercepat proses pemulihan pascabencana.
    “Saya hampir lima hari di sana, suasananya sedih. Kondisinya sangat berat. Semoga kehidupan di tiga provinsi (terdampak bencana) bisa segera normal, mereka bisa beraktivitas kembali,” cerita dia.
    “Jadi mari kita bersolidaritas dan kita doakan bagi saudara-saudara yang meninggal terdampak banjir, mudah-mudahan mendapat tempat terbaik di sisi Gusti Allah,” kata Agus Jabo.
    Lebih lanjut, Agus Jabo kembali mendorong para kepala desa agar aktif membantu warga yang membutuhkan akses bantuan sosial. Namun, bagi warga yang dinilai telah meningkat taraf hidupnya, ia menegaskan pentingnya proses graduasi menuju program pemberdayaan.
    “Jadi nanti Pak Kepala Desa mendata, terus kemudian dilaporkan ke Dinsos, dan nati Dinsos akan melaporkan ke Kemensos,” tegas dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bencana Kita Hadapi Dengan Kompak Bersatu Semua

    Bencana Kita Hadapi Dengan Kompak Bersatu Semua

    Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan semua pemegang kepentingan di pemerintah harus kompak dalam menghadapi bencana di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.

    Katanya, pemerintah menangani bencana di Sumatera secara kompak dengan melibatkan seluruh pihak. Termasuk TNI, Polri, BNPB, Basarnas, pemerintah daerah, relawan, dan masyarakat.