provinsi: Aceh

  • Mendagri Pastikan Negara Hadir Bangun Hunian Tetap bagi Warga Terdampak Bencana di Sibolga

    Mendagri Pastikan Negara Hadir Bangun Hunian Tetap bagi Warga Terdampak Bencana di Sibolga

    Mendagri Pastikan Negara Hadir Bangun Hunian Tetap bagi Warga Terdampak Bencana di Sibolga
    Penulis
    KOMPAS.com
    – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menegaskan kehadiran negara dalam membantu masyarakat terdampak bencana di Kota Sibolga, Sumatera Utara (Sumut), melalui pembangunan hunian tetap (huntap).
    “Saya dengan Pak Ara Sirait, Menteri Perumahan Kawasan Permukiman datang ke sini, ini memang perintah dari Bapak Presiden untuk segera kita bekerja membantu masyarakat,” ujar
    Mendagri
    saat menghadiri acara
    groundbreaking
    (peletakan batu pertama) pembangunan huntap di area Gelanggang Olahraga (GOR) Sibolga, Sumut, Minggu (21/12/2025), bersama Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait.
    Mendagri menyampaikan dukacita atas musibah yang terjadi dan menyebut Kota Sibolga sebagai salah satu wilayah yang terdampak cukup signifikan.
    Bencana tersebut tidak hanya menimbulkan korban luka dan korban jiwa, tetapi juga menyebabkan kerusakan permukiman warga dengan tingkat kerusakan yang beragam, mulai dari rusak ringan hingga rusak berat, bahkan hilang.
    Untuk mempercepat penyaluran bantuan, Mendagri meminta pemerintah daerah (Pemda) segera melakukan pendataan warga terdampak secara rinci, termasuk untuk rumah dengan kategori rusak ringan dan rusak sedang.
    “Nah, untuk yang rusak ringan-sedang ini, saya mohon kepada Pak Wali Kota, Pak Bupati, Pak Gubernur, tolonglah segera kita datakan orang-orangnya dan alamatnya, by name by address, supaya segera bisa diberikan kompensasi oleh pemerintah, pemerintah pusat,” tegas Mendagri.
    Sementara itu, terhadap rumah yang rusak berat dan hilang, Mendagri menegaskan hal tersebut menjadi tanggung jawab negara untuk dibangunkan kembali melalui skema gotong royong.
    “Dan kemudian yang rusak berat dan hilang itu tanggung jawab negara untuk kita membangunkan,” ujarnya.
    Untuk Kota Sibolga, pembangunan huntap akan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan. Pada tahap awal, sebanyak 200 unit huntap akan dibangun sebagai bagian dari upaya pemulihan pascabencana.
    Mendagri juga mengapresiasi Pemerintah Kota Sibolga dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sibolga atas dukungan penyediaan lahan aset daerah serta percepatan proses persetujuan pembangunan.
    “Nah, jadi saya terima kasih. Dari Bapak Wali Kota sudah menyampaikan, ini adalah tanah aset milik pemerintah kota, dan prosedurnya harus ada persetujuan DPRD. Saya sampaikan terima kasih kepada Ketua dan seluruh anggota DPRD yang bekerja sangat cepat sekali,” tandasnya.
    Peletakan batu pertama ini menandai dimulainya pembangunan huntap bagi warga terdampak dengan kerusakan berat atau kehilangan rumah.
    Program ini merupakan bagian dari dukungan nonpemerintah yang dikoordinasikan Kementerian PKP, dengan target awal pembangunan sebanyak 2.600 unit huntap di Aceh, Sumut, dan Sumatera Barat sebagai bagian dari pemulihan pascabencana.
    Sebagai informasi, pelaksanaan
    groundbreaking
    ini turut dihadiri Wakil Gubernur (Wagub) Sumut Surya, Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu, Wali Kota Sibolga Akhmad Syukri Nazry Penarik, serta masyarakat penerima huntap.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jalan Kaki 2 Hari hingga Naik Hercules, Perantau Asal Brebes di Aceh Akhirnya Tiba di Kampung Halaman
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        21 Desember 2025

    Jalan Kaki 2 Hari hingga Naik Hercules, Perantau Asal Brebes di Aceh Akhirnya Tiba di Kampung Halaman Regional 21 Desember 2025

    Jalan Kaki 2 Hari hingga Naik Hercules, Perantau Asal Brebes di Aceh Akhirnya Tiba di Kampung Halaman
    Tim Redaksi
    BREBES, KOMPAS.com
    – Usaha berjalan kaki hingga dua hari menembus medan berbahaya demi menyelamatkan diri dari banjir dan longsor Aceh tidak sia-sia.
    Sebanyak 34 perantau asal Kabupaten
    Brebes
    , Jawa Tengah, akhirnya tiba kembali di kampung halaman mereka setelah dipulangkan dari Kabupaten Bener Meriah, Provinsi
    Aceh
    .
    Puluhan warga tersebut merantau ke Aceh sebagai penyadap getah pinus.
    Saat bencana banjir dan longsor melanda wilayah tempat mereka bekerja pada akhir November lalu, para perantau harus mengungsi dalam kondisi serba terbatas sebelum akhirnya difasilitasi kepulangannya oleh pemerintah.
    Rombongan warga tiba di Brebes pada Sabtu (20/12/2025) malam setelah sebelumnya mendarat di Jakarta dan diantar oleh Badan Penghubung Provinsi Jawa Tengah.
    Kedatangan mereka disambut Sekretaris Daerah (Sekda) Brebes Tahroni di Kantor Dinas Sosial Brebes.
    Isak tangis bahagia mewarnai kepulangan para perantau. Keluarga dan perangkat desa menyambut mereka yang akhirnya bisa kembali dengan selamat setelah melewati pengalaman traumatis di perantauan.
    Sekretaris Daerah Brebes Tahroni mengatakan, sejumlah warga Brebes berada langsung di lokasi saat banjir dan longsor terjadi di Aceh.
    Mereka mengalami sendiri detik-detik bencana dan harus berjuang menyelamatkan diri dari ancaman longsor.
    Sebagian warga bahkan terpaksa berjalan kaki selama berhari-hari untuk keluar dari lokasi terdampak dan mencari tempat yang lebih aman.
    “Jadi saya wawancara beberapa, mereka menghadapi langsung longsor. Kondisi sekarang baik-baik saja, tapi kan trauma tadi bilang. Dan luar biasa sekali mereka berjuang,” kata Tahroni.
    Setelah berhasil menyelamatkan diri, para perantau tersebut kemudian mengungsi selama beberapa hari sebelum akhirnya difasilitasi kepulangannya oleh pemerintah.
    Tahroni pun menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses pemulangan warga Brebes dari Aceh.
    “Kami Pemkab Brebes berterima kasih kepada Pak Gubernur yang telah memberikan atensi luar biasa memulangkan teman-teman,” pungkas Tahroni.
    Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Brebes, Edy Kusmartono, menjelaskan bahwa setelah mengungsi di Posko SMP Negeri 5 Bukit, Kabupaten Bener Meriah, para perantau dipulangkan bersama pengungsi dari daerah lain menggunakan pesawat Hercules milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
    “Jadi ada 34 warga Brebes yang merantau ke Aceh bekerja sebagai penyadap getah pinus. Setelah beberapa hari mengungsi di posko SMPN 5 Bukit mereka dipulangkan pakai pesawat Hercules ke Jakarta,” kata Edy.
    Dari total 34 warga tersebut, mereka berasal dari tiga kecamatan di Brebes, yakni Bantarkawung, Songgom, dan Salem.
    “Setelah sampai di Brebes kami fasilitasi pulang ke rumah masing-masing,” ujarnya.
    Perwakilan Badan Penghubung Provinsi Jawa Tengah, Sugeng, menyebutkan total warga Jawa Tengah yang terdampak banjir dan longsor di Aceh mencapai 102 orang dari berbagai daerah.
    Sebanyak 34 orang di antaranya merupakan warga Brebes dan seluruhnya dinyatakan selamat.
    “Mereka merantau ke Aceh rata-rata bekerja di sektor perkebunan,” kata Sugeng.
    Ia menambahkan, saat bencana baru terjadi, sebagian warga harus berjalan kaki hingga dua hari untuk mencapai lokasi evakuasi yang aman.
    “Jadi berjalan dari lokasi menuju ke tempat evakuasi,” pungkas Sugeng.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kementerian PU Siap Bangun Dapur MBG di Aceh, Sumut & Sumbar

    Kementerian PU Siap Bangun Dapur MBG di Aceh, Sumut & Sumbar

    Jakarta

    Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Prasarana Strategis (DJPS) akan membangun Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Pembangunan ini menjadi bagian dari Paket Pembangunan Gedung SPPG 1 Tahun Anggaran 2025.

    Pembangunan dapur pendukung program makan bergizi gratis (MBG) ini merupakan tindak lanjut dari sinergi antara Kementerian PU dan Badan Gizi Nasional (BGN) yang telah dituangkan dalam MoU dan PKS pada Agustus 2025. Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, menyampaikan SPPG tidak hanya menjadi dapur produksi makanan bergizi, tetapi juga simpul layanan infrastruktur yang lengkap.

    “Pembangunan dapur SPPG ini tidak hanya mencakup dapur utama, tetapi juga sarana pendukung seperti akses jalan, jaringan air bersih, dan sanitasi serta kendaraan distribusi makanan. Hal ini penting untuk memastikan layanan gizi yang sehat dan terjangkau bagi anak-anak sekolah,” ujar Dody dalam keterangannya, dikutip Minggu (21/12/2025).

    Dody memastikan infrastruktur pendukung program MBG dibangun dengan standar yang aman, higienis, dan mampu menjangkau penerima manfaat secara luas. Sebab, program MBG sendiri tidak hanya menjadi instrumen perlindungan sosial, tetapi juga berperan dalam mendorong perbaikan kualitas SDM, menurunkan angka kemiskinan, memperbaiki Incremental Capital Output Ratio (ICOR), dan memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional. Karena itu, pembangunan SPPG diposisikan sebagai bagian dari agenda pembangunan strategis dalam kerangka PU608.

    “DJPS memastikan seluruh tahapan pembangunan SPPG dilakukan secara terstandar, mulai dari pemenuhan readiness criteria, kesiapan lahan, persetujuan teknis, hingga kelayakan operasional,” tambah Dody.

    Selain itu, Dody menerangkan lokasi yang akan dibangun wajib memenuhi persyaratan administratif dan teknis, seperti tersedianya dokumen persetujuan pembangunan gedung (PBG), status lahan yang telah bersertifikat, keterhubungan dengan jalan umum, hingga akses listrik dan air bersih.

    Selain itu, pihaknya juga bekerja memastikan bahwa lokasi SPPG berada pada kawasan yang aman dari bencana, tidak berada pada LP2B atau zona hijau, memiliki jarak layanan maksimal 20 menit dari penerima manfaat, serta bebas dari potensi sumber pencemaran. Standar ini diterapkan secara ketat untuk menjamin SPPG dapat beroperasi optimal dalam menyajikan makanan bergizi setiap hari.

    Secara teknis, bangunan SPPG dirancang mengikuti standar nasional dengan mengacu pada Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 628/KPTS/M/2025 tentang Desain Prototipe Bangunan Gedung SPPG. Prototipe ini memastikan seluruh konstruksi mematuhi aspek keselamatan, ketahanan gempa hingga Sds ≤ 0,800g, ketahanan angin hingga 39 m/s, dan persyaratan daya dukung tanah. Bangunan modular baja, rangka hollow, dan pasangan bata terkekang digunakan untuk menyesuaikan kondisi tiap daerah.

    Dari aspek fungsional, SPPG dibekali standar keamanan pangan dan lingkungan yang tinggi. Area dapur menggunakan material yang aman terhadap bakteri dan jamur, lantai berlapis epoxy, perlindungan tahan api, sistem tata udara yang terstandar, filter air bersih, serta Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

    Selain itu, tersedia CCTV, jaringan ICT, genset cadangan listrik, serta sistem pemadam kebakaran untuk mendukung operasional selama 24 jam. Semua spesifikasi ini disiapkan untuk memastikan dapur layanan gizi beroperasi secara aman, higienis, dan berkelanjutan.

    Dody menyebut pembangunan di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat merupakan bagian dari 78 lokasi SPPG yang dikerjakan kontraktor pelaksana pada Paket SPPG 1. Di samping tiga provinsi tersebut, pembangunan dalam paket yang sama juga meliputi Riau, Kepulauan Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan.

    (kil/kil)

  • Mendagri dan Menteri PKP Mulai Pembangunan Hunian Tetap bagi Warga Terdampak Bencana di Tapanuli Tengah

    Mendagri dan Menteri PKP Mulai Pembangunan Hunian Tetap bagi Warga Terdampak Bencana di Tapanuli Tengah

    Mendagri dan Menteri PKP Mulai Pembangunan Hunian Tetap bagi Warga Terdampak Bencana di Tapanuli Tengah
    Penulis
    KOMPAS.com
    – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian bersama Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait memulai pembangunan hunian tetap (huntap) bagi warga terdampak bencana di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara (Sumut).
    Upaya ini merupakan bagian dari proses pemulihan pascabencana yang dilaksanakan secara gotong royong melalui sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah (Pemda), elemen masyarakat, dan pihak nonpemerintah.
    Mendagri
    menegaskan, sejak awal terjadinya bencana, seluruh unsur bergerak bersama untuk membantu masyarakat terdampak.
    “Sejak awal, baik daerah maupun pusat dan semua elemen masyarakat, baik yang di Tapanuli Tengah, kemudian yang di provinsi maupun dari pusat semua, TNI dengan Polri, semua bergerak untuk bekerja membantu dan menyelesaikan masalah ini,” ujar Mendagri saat acara
    groundbreaking
    huntap di Asrama Haji Tapanuli Tengah,
    Sumut
    , Minggu (21/12/2025).
    Langkah bersama tersebut difokuskan pada penanganan berbagai dampak bencana, mulai dari korban luka dan korban jiwa hingga kerusakan rumah warga dengan kategori beragam, yakni rusak ringan, rusak sedang, hingga rusak berat atau hilang.
    Dalam penanganannya, pemerintah telah melakukan pendataan sebagai dasar penyaluran bantuan secara tepat sasaran.
    Rumah dengan kategori rusak ringan dan rusak sedang akan memperoleh bantuan pembiayaan perbaikan.
    Sementara itu, rumah yang mengalami kerusakan berat atau hilang ditangani melalui penyediaan permukiman sementara, hunian sementara (huntara), hingga hunian permanen berupa huntap.
    Pelaksanaan groundbreaking huntap di Tapanuli Tengah ini merupakan bagian dari dukungan pihak nonpemerintah yang digalang oleh pemerintah melalui Kementerian PKP.
    Pada tahap pertama, pemerintah menargetkan pembangunan sebanyak 2.600 unit hunian yang tersebar di tiga provinsi, yakni 1.000 unit di Aceh, 1.000 unit di Sumut, dan 600 unit di Sumatera Barat.
    Dalam kesempatan itu, Mendagri mengatakan, Kabupaten Tapanuli Tengah termasuk daerah yang mengalami dampak bencana cukup luas dan serius.
    Oleh karena itu, pemerintah terus mengupayakan penguatan kolaborasi lintas sektor agar proses pemulihan dapat berlangsung lebih cepat dan masif, baik melalui dukungan anggaran pemerintah maupun keterlibatan aktif masyarakat.
    “Ini hanyalah satu langkah untuk kita menuju langkah ke depan yang lebih banyak dan lebih masif lagi. Jadi, semoga ini bisa membantu Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu yang terdampak dan kita semua bersama-sama bergotong royong, semua bersemangat,” tandasnya.
    Melalui pembangunan huntap ini, pemerintah berharap masyarakat terdampak dapat segera bangkit dan kembali menjalani kehidupan secara lebih layak dengan dukungan hunian yang aman dan berkelanjutan.
    Sebagai informasi, pelaksanaan groundbreaking ini turut dihadiri Wakil Gubernur (Wagub) Sumut Surya, Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu, Wali Kota Sibolga Akhmad Syukri Nazry Penarik, serta masyarakat penerima huntap.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • UNIQLO Sumbang Rp 11,1 M dan Puluhan Ribu Baju Baru ke Korban Banjir Sumatera

    UNIQLO Sumbang Rp 11,1 M dan Puluhan Ribu Baju Baru ke Korban Banjir Sumatera

    UNIQLO Sumbang Rp 11,1 M dan Puluhan Ribu Baju Baru ke Korban Banjir Sumatera
    Tim Redaksi
    MAGELANG, KOMPAS.com
    – Perusahaan ritel global asal Jepang, PT Fast Retailing Indonesia (UNIQLO), menyumbang Rp 11,1 miliar serta puluhan ribu pakaian baru bagi korban banjir dan longsor di sejumlah wilayah Sumatera.
    Sumbangan ini diumumkan pada peringatan
    Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional
    (HKSN) dengan tema ‘Solidaritas untuk Sumatera 2025’, yang digelar di kawasan Candi Borobudur, Magelang, bekerja sama dengan Kementerian Sosial, Minggu (21/12/2025).
    “Total bantuan dana tunai
    UNIQLO
    untuk Sumatera kini mencapai Rp 11,1 miliar, ditambah puluhan ribu potong pakaian baru yang disesuaikan dengan kebutuhan para penyintas,” ujar Corporate Affairs Director PT Fast Retailing Indonesia, Irma Yunita.
    Sebelumnya, UNIQLO telah menyalurkan Rp 1,1 miliar dana tunai serta 6.500 potong pakaian baru.
    Kini, jumlah tersebut ditambah Rp 10 miliar dana tunai yang berasal dari UNIQLO Global, serta 30.000 potong pakaian baru tambahan.
    “Donasi ini kami salurkan melalui PMI, Save the Children, Plan International Indonesia, dan kementerian terkait, agar distribusinya tepat sasaran,” jelas Irma.
    Irma menegaskan, jenis pakaian yang disalurkan tidak dipilih berdasarkan pemetaan kebutuhan di lapangan bersama mitra dan relawan.
    “Kebutuhan paling mendesak itu justru pakaian dalam, innerwear, pakaian anak, dan pakaian laki-laki,” katanya.
    UNIQLO punya program Heart of LifeWear, inisiatif donasi pakaian yang telah berjalan selama dua tahun, baik di tingkat global maupun di Indonesia.
    UNIQLO ingin mendonasikan satu juta potong pakaian setiap tahun dari seluruh jaringan toko di dunia.
    Dia bilang, di negara empat musim, pakaian yang dibagikan umumnya berupa Heattech atau pakaian penghangat.
    Sementara di Indonesia, bantuan disesuaikan dengan iklim dan kebutuhan masyarakat.
    “Untuk Indonesia, kami mendonasikan AIRism (jenis produk perusahaan tersebut untuk cuaca panas), pakaian yang ringan, nyaman, dan memang dibutuhkan sehari-hari,” ujarnya.
    UNIQLO juga menjalankan program Recycle Box di seluruh tokonya.
    Pelanggan dapat menyumbangkan pakaian UNIQLO yang sudah tidak terpakai.
    “Yang masih layak pakai akan kami donasikan, yang tidak layak pakai akan kami daur ulang,” jelas Irma.
    Dalam rangkaian acara HKSN di Magelang, UNIQLO juga menyerahkan 15.500 potong pakaian baru kepada Kementerian Sosial.
    Bantuan ini kemudian didistribusikan kepada masyarakat di sembilan desa sekitar Borobudur sebagai bentuk solidaritas nasional.
    “Hari ini penyerahan secara simbolis. Harapannya pakaian ini bisa benar-benar bermanfaat untuk masyarakat sekitar Borobudur,” tutur Irma.
    Selain bantuan di Magelang, perhatian UNIQLO difokuskan pada wilayah Sumatera yang terdampak bencana banjir dan longsor, seperti Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
    Irma menegaskan, tantangan terbesar dalam donasi kemanusiaan adalah memastikan bantuan sampai kepada penerima yang benar-benar membutuhkan. “Itu kekhawatiran terbesar kami,” katanya.
    Karena itu, UNIQLO mengombinasikan kerja sama dengan pemerintah, lembaga swasta, dan organisasi internasional.
    Setiap penyaluran bantuan disertai laporan distribusi, dokumentasi visual, hingga sistem pelacakan.
    “Kami harus melaporkan semua ke global. Mekanisme kontrolnya sangat ketat, dan itu kami terapkan juga di Indonesia,” ujar Irma.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kampung Hilang Ditelan Jutaan Kayu, Lalu Seolah Berhenti di Masjid Pesantren Mukhlisin Aceh Tamiang

    Kampung Hilang Ditelan Jutaan Kayu, Lalu Seolah Berhenti di Masjid Pesantren Mukhlisin Aceh Tamiang

    GELORA.CO – Sebuah pemandangan menegangkan sekaligus mencemaskan terlihat dari udara di sekitar Pesantren Darul Mukhlisin Desa Tanjung Karang, Karang Baru, Aceh Tamiang.

    Jutaan kayu menghantam dinding masjid dan dinding pondok pesantren. Yang paling menyakitkan, di bawah jutaan kayu ini ternyata ada kampung yang hilang.

    Masjid dan Pondok pesantren ini juga sekaligus menjadi penahaan laju jutaan kayu yang mau menghantam kota, termasuk RSUD Aceh Tamiang.

    “Pesantren jadi benteng,”ujar akun Instagram @tanyoe.acehtamiang seperti dilihat Sabtu (20/12).

    Sementara Anies Baswedan pada Rabu (17/12) dan beberapa hari sebelumnya juga memposting video saat mengunjungi lokasi pondok pesantren ini.

    Anies bersama warga di sana duduk di atas tumpukan-tumpukan kayu itu.

    “PP Darul Mukhlisin, pesantren yang jadi benteng saat bencana,” kata Anies dalam keterangan video ini.

    “Di bawah ini masih tinggi ini Pak. Di bawah itu masih ada sekitar 10 anak tangga lagi,” kata salah satu warga ke Anies.

    “Jadi semua kayu ini ditahan sama pesantren Pak,” kata warga ke Anies.

    “Ini jadi benteng rakyat di sini,” kata Anies menanggapi salah satu warga yang juga guru di pesantren itu.

    Sementara Artis Arie K Untung juga sudah mengunjungi lokasi pesantren ini pada Jumat (19/12).

    Dalam akun Instagram @ariekuntung, dia memperlihatkan jutaan kayu yang mengelilingi gedung pesantren tersebut.

    “LAGI KEAJAIBAN SANG KHALIK. Bangunan ini jadi benteng dan menyelamatkan 1 kampung. Terjadi di pesantren Darul Mukhlisin milik Haji Wan,” jelas Arie dalam keterangan videonya.

    Tumpukan kayu seluas ini, dengan tinggi 4 meter sepertinya Haji Wan akan angkat tangan untuk memindahkannya.

    “Karena pohon-pohon itu semestinya masih di hutan. Andai yang nebangin mau tanggung jawab merelokasinya,” katanya lagi.

    “Karena mereka sudah mengambil keuntungannya sedang musibahnya dirasakan warga. Kalau melihat ini, aku yakin pemerintah akan marah dan mengambil tindakan kepada mereka,” jelas Arie lagi.

    Semoga ada fihak yang mau membantu agar pesantren penghafal Quran ini bisa aktif lagi menjadi benteng akidah. Bukan benteng nyawa.

    “Hari ini pesantren ini menjadi pembela image buruk pesantren yang coba disebar beberapa pihak dengan sebuah simbol dari Yang Kuasa. Semoga menjadi hikmah bersama,” jelasnya lagi.

    Dalam video yang diposting Arie, terlihat bekas kayu yang sudah dipotong-potong dan tinggal mengangkut saja di lokasi ini.

    Menurut Arie dalam keterangan videonya, satu kampung hilang di sekitar pesantren Darul Mukhlisin tersebut.

    “Rumah kami di sana, kena kayu, hancur semua,” kata salah satu warga dalam rekaman itu seraya menunjuk ke arah tumpukan kayu yang banyak.

    Menurut Arie, di bawah-bawah kayu ini merupakan rumah-rumah warga yang hilang diterjang kayu-kayu tersebut.***

  • Damri Siapkan Layanan Gratis di Wilayah Bencana Aceh

    Damri Siapkan Layanan Gratis di Wilayah Bencana Aceh

    Jakarta

    Damri bersama BPTD Kelas II Aceh mengoperasikan layanan angkutan perintis gratis pada rute Peureulak-Peunaron. Angkutan perintis gratis ini berangkat setiap hari pukul 08.00 WIB dari Terminal Peureulak.

    Head of Corporate Communication DAMRI Septian Adri mengatakan keterlibatan Damri dalam layanan ini merupakan bagian dari peran sosial perusahaan sebagai operator transportasi publik.

    Sebagai operator, Damri memastikan kesiapan armada dan kru pengemudi sesuai standar keselamatan serta berkoordinasi secara intensif dengan BPTD Kelas II Aceh dan instansi terkait selama operasional berlangsung.

    “DAMRI hadir untuk memastikan masyarakat tetap memiliki akses transportasi di tengah keterbatasan pascabencana,” katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (21/12/2025).

    Septian mengatakan layanan ini difokuskan untuk menjaga keterhubungan wilayah yang terdampak bencana. Khususnya untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti aktivitas belanja dan mobilitas ekonomi harian, di tengah kondisi infrastruktur jalan yang masih dalam tahap pemulihan.

    “Layanan Peureulak-Peunaron ini kami jalankan sebagai bentuk dukungan terhadap pemulihan mobilitas warga, khususnya untuk kebutuhan sehari-hari,” ujar Septian.

    (acd/acd)

  • Mobil Korban Banjir di Aceh Tamiang Diduga Dijarah

    Mobil Korban Banjir di Aceh Tamiang Diduga Dijarah

    Aceh Tamiang

    Kendaraan milik masyarakat Aceh Tamiang yang terparkir di sejumlah lokasi, diduga dijarah oleh oknum tak bertanggung jawab. Pemerintah Aceh buka suara terkait kabar memilukan yang harus dialami warga di sana.

    “Dalam beberapa hari ini ada dugaan praktik penjarahan yang terjadi terhadap unit kendaraan korban banjir, terutama di Aceh Tamiang,” kata juru bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA, dilansir detikSumut, Minggu (21/12/2025).

    Menurut dia, informasi penjarahan beredar di media sosial serta pihaknya juga mendapatkan kabar dari masyarakat. Pemerintah Aceh meminta agar pemilik kendaraan yang masih di lokasi banjir diamankan.

    “Minimal memberitahukan kepada masyarakat setempat sebagai upaya antisipasi dan penyelamatan unit kendaraan,” jelasnya.

    Pemerintah Aceh berharap aparat penegak hukum dapat mengantisipasi dan memeriksa setiap angkutan yang membawa kendaraan bekas dampak banjir demi memastikan kepemilikan unit pemilik sebenarnya. Pemeriksaan dilakukan terutama untuk pengendara yang membawa kendaraan ke luar Aceh.

    “Kami berharap kepada masyarakat agar turut serta memantau tindakan mencurigakan atas potensi praktik penjarahan tersebut dengan segera melaporkannya kepada pihak aparat penegak hukum,” ujarnya.

    (dwr/imk)

  • Golkar Papua Sumbang Rp 406 Juta untuk Korban Banjir Aceh

    Golkar Papua Sumbang Rp 406 Juta untuk Korban Banjir Aceh

    Golkar Papua Sumbang Rp 406 Juta untuk Korban Banjir Aceh
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Papua menyalurkan bantuan Rp 406 juta untuk membantu korban banjir bandang dan tanah longsor di Aceh.
    Bantuan tersebut merupakan hasil kontribusi DPD Partai
    Golkar
    Papua, Ketua Golkar Kota Jayapura, serta sumbangan derma jemaat yang dihimpun dalam kegiatan ibadah Kristen Protestan.
    Bantuan ini diserahkan oleh Ketua DPD Partai
    Golkar Papua
    , Mathius Fakhiri, kepada Ketua DPD Partai Golkar Aceh, Muhammad Salim Fakhry, dalam forum Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Sabtu (20/12/2025).
    Penyerahan bantuan tersebut juga disaksikan oleh Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia dan Sekretaris Jenderal Partai Golkar M Sarmuji.
    “Bantuan dari Golkar Papua ini sebagai bentuk
    solidaritas kebangsaan
    ,” kata Sarmuji dalam siaran pers yang diterima
    Kompas.com
    , Minggu (21/12/2025).
    Dia juga menegaskan bahwa bantuan dari Golkar Papua mencerminkan nilai solidaritas kebangsaan yang menjadi ruh perjuangan partai berlambang pohon beringin tersebut.
    “Meskipun jarak antara Papua dengan Aceh dari ujung timur ke ujung barat wilayah Indonesia, ini mencerminkan sikap satu kesatuan sebagai bangsa, saling gotong royong untuk membantu,” ujar Sarmuji.
    Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar Aceh Muhammad Salim Fakhry mengaku haru atas kepedulian masyarakat Papua terhadap warga Aceh yang tengah tertimpa musibah.
    “Kami, atas nama DPD Partai Golkar Aceh, akan menyalurkan amanat bantuan ini dengan baik dan memastikan diterima oleh yang benar-benar membutuhkan, masyarakat terdampak bencana,” kata Salim.
    Salim selaku Ketua Golkar Aceh menambahkan bahwa bantuan tersebut memiliki makna yang sangat mendalam bagi masyarakat Aceh.
    “Kami sangat terharu atas bantuan ini. Kita tahu bahwa masyarakat Papua bukan tergolong masyarakat yang kaya, tetapi bersedia membantu untuk saudara-saudaranya di Aceh,” ujarnya.
    Diberitakan sebelumnya, per hari Minggu (21/12/2025) pagi, korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor di Pulau Sumatera mencapai 1.090 jiwa.
    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat data korban meninggal bertambah 19 orang pada Sabtu (20/12) malam dari sebelumnya 1.071 jiwa pada Jumat.
    Data tersebut diumumkan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, saat konferensi pers di kanal YouTube BNPB, Sabtu (17/12) pukul 17.00 WIB.
    Selain korban jiwa, korban yang masih belum ditemukan juga ada sekitar 186 orang dan warga yang mengungsi masih mencapai 510.528 jiwa.
    Jumlah tersebut merupakan hasil rekapitulasi korban di tiga provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat per Sabtu malam.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • ​Bantuan Sembako Caplang dan Benih Baik Bakal Tersebar di Banyak Titik di Aceh

    ​Bantuan Sembako Caplang dan Benih Baik Bakal Tersebar di Banyak Titik di Aceh

    Aceh: Bantuan sembako yang digagas oleh Caplang dan Benih Baik, melalui yayasan Media Group sudah disalurkan untuk mendukung operasional dapur umum bagi masyarakat terdampak bencana di dua wilayah Aceh, yakni Keude Panton Labu, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara, serta di Dapur Umum Satgas Penanggulangan Bencana Kodam Iskandar Muda di KM 43, Desa Seni Antara, Kecamatan Permata, Kabupaten Bener Meriah.

    Meski begitu, dalam beberapa hari ke depan, bantuan serupa juga akan segera disalurkan ke beberapa titik lain di wilayah Aceh yang terdampak bencana. Sehingga nantinya akan ada banyak titik dapur umum di 4 Kabupaten yang mendapatkan bantuan kebutuhan bahan pokok.
     

    “Bantuan dari Caplang-Benih Baik untuk masyarakat korban bencana di Aceh ini berupa bahan kebutuhan pokok untuk dapur umum yang dikelola TNI di posko komando daerah militer Iskandar Muda di empat kabupaten yakni kabupaten bener meriah sebanyak 1 titik, Kabupaten Aceh Utara sebanyak 1 titik, dan Kabupaten Bireun ada 2-3 titik yang akan disalurkan minggu depan. Berikutnya bantuan untuk dapur umum di Kabupaten Pidie Jaya sebanyak 2-3 titik juga akan disalurkan dalam 2 sampai 3 hari ini,” ujar Founder & CEO BenihBaik.com, Andy F. Noya.
     
    Andy menambahkan bantuan yang disalurkan melalui kerjasama Benih Baik, Media Group dan TNI ini berupa beras, lauk pauk, sayur untuk kebutuhan 500 sampai 800 jiwa di setiap titik di masing-masing lokasi.

    “Untuk tahap pertama bantuan sembako sudah didistribusikan di dua lokasi yakni di Kabupaten Aceh Utara, serta di Dapur Umum Satgas Penanggulangan Bencana Kodam Iskandar Muda di KM 43, Desa Seni Antara, Kabupaten Bener Meriah,” lanjut Andy.

    Ia juga menyampaikan terima kasih kepada jajaran TNI komando daerah militer Iskandar Muda atas kelancaran distribusi bantuan tersebut.

    “Semoga bantuan ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita di wilayah yang terdampak bencana,” pungkas Andy F. Noya.

    Aceh: Bantuan sembako yang digagas oleh Caplang dan Benih Baik, melalui yayasan Media Group sudah disalurkan untuk mendukung operasional dapur umum bagi masyarakat terdampak bencana di dua wilayah Aceh, yakni Keude Panton Labu, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara, serta di Dapur Umum Satgas Penanggulangan Bencana Kodam Iskandar Muda di KM 43, Desa Seni Antara, Kecamatan Permata, Kabupaten Bener Meriah.
     
    Meski begitu, dalam beberapa hari ke depan, bantuan serupa juga akan segera disalurkan ke beberapa titik lain di wilayah Aceh yang terdampak bencana. Sehingga nantinya akan ada banyak titik dapur umum di 4 Kabupaten yang mendapatkan bantuan kebutuhan bahan pokok.
     

     
    “Bantuan dari Caplang-Benih Baik untuk masyarakat korban bencana di Aceh ini berupa bahan kebutuhan pokok untuk dapur umum yang dikelola TNI di posko komando daerah militer Iskandar Muda di empat kabupaten yakni kabupaten bener meriah sebanyak 1 titik, Kabupaten Aceh Utara sebanyak 1 titik, dan Kabupaten Bireun ada 2-3 titik yang akan disalurkan minggu depan. Berikutnya bantuan untuk dapur umum di Kabupaten Pidie Jaya sebanyak 2-3 titik juga akan disalurkan dalam 2 sampai 3 hari ini,” ujar Founder & CEO BenihBaik.com, Andy F. Noya.
     
    Andy menambahkan bantuan yang disalurkan melalui kerjasama Benih Baik, Media Group dan TNI ini berupa beras, lauk pauk, sayur untuk kebutuhan 500 sampai 800 jiwa di setiap titik di masing-masing lokasi.

    “Untuk tahap pertama bantuan sembako sudah didistribusikan di dua lokasi yakni di Kabupaten Aceh Utara, serta di Dapur Umum Satgas Penanggulangan Bencana Kodam Iskandar Muda di KM 43, Desa Seni Antara, Kabupaten Bener Meriah,” lanjut Andy.
     
    Ia juga menyampaikan terima kasih kepada jajaran TNI komando daerah militer Iskandar Muda atas kelancaran distribusi bantuan tersebut.
     
    “Semoga bantuan ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita di wilayah yang terdampak bencana,” pungkas Andy F. Noya.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (PRI)