provinsi: Aceh

  • IDAI Aceh Temukan Kasus Stunting di Tengah Bencana, Mi Instan Kembali Disorot

    IDAI Aceh Temukan Kasus Stunting di Tengah Bencana, Mi Instan Kembali Disorot

    Jakarta

    Bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh tak hanya merusak rumah dan fasilitas umum, tapi juga memperparah kondisi anak-anak yang mengalami stunting. Terlebih, kondisi ini diperparah dengan masih buruknya akses pengiriman untuk logistik.

    Anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aceh, dr Sulasmi, SpA mengatakan salah satu wilayah yang memiliki cukup banyak anak stunting adalah Desa Toweren. Ada sekitar 13 anak yang mengalami stunting.

    “Kami saat ini masih terisolir dan hanya bisa dijangkau dengan baik itu lewat udara. Dan kebetulan balita stunting yang kami temui di Desa Toweren itu adalah salah satu desa yang jauh dari Aceh tengah ini,” kata dr Sulasmi dalam konferensi daring IDAI, Senin (22/12/2025).

    “Kebetulan kami sempat menemui 13 anak tersebut dan sudah melakukan beberapa edukasi,” sambungnya.

    dr Sulasmi mengatakan saat ini pihaknya masih kesulitan untuk memberikan logistik bantuan, khususnya kepada anak-anak stunting untuk bisa memenuhi gizi harian mereka.

    Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Piprim Basarah Yanuarso SpA mengatakan banyak anak-anak stunting yang masih mengonsumsi mi instan.

    “Tentu kalau anak stunting ya bisa makin berat malnutrisinya. Memang di antara bantuan yang harus segera adalah bagaimana nutrisi pada anak-anak harus dipenuhi dengan segera,” kata dr Piprim.

    “Jangan kepikirannya ngirim mi instan, mi instan, gitu loh. Masih banyak kiriman berupa mi instan. Saya rasa itu mesti diubah ke makanan yang bernutrisi, tapi dengan pengemasan yang memudahkan dipakai di daerah bencana,” tutupnya.

    @detikhealth_official Krisis pangan dan keterbatasan logistik membuat anak-anak terpaksa mengonsumsi mie instan untuk harian, padahal mie instan tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi sehingga memiliki dampak kesehatan pada anak😟 Simak, panduan penanganan bencana dari @Ikatan Dokter Anak Indonesia ♬ original sound – detikHealth

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Sorotan IDAI soal Anak Korban Bencana Aceh Makan Mi Instan Tiap Hari”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/up)

    Dilema Mi Instan di Tengah Bencana

    6 Konten

    Mi instan memang bukan sumber pangan ideal. Namun dalam situasi krisis, produk ini kerap jadi satu-satunya pilihan untuk bertahan hidup. Hingga selama apa bisa bertahan dengan situasi tersebut?

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Tanpa Kembang Api, Perayaan Tahun Baru 2026 di Jakarta Diisi Doa Bersama Lintas Agama

    Tanpa Kembang Api, Perayaan Tahun Baru 2026 di Jakarta Diisi Doa Bersama Lintas Agama

    Meski begitu, kawasan Monas tetap akan diisi dengan rangkaian perayaan tanpa menghadirkan kerumunan, yakni melalui video mapping.

    Pramono menyebut, Bundaran Hotel Indonesia (HI) ditetapkan sebagai titik utama perayaan malam pergantian tahun. Di lokasi tersebut, dia dan Wakil Gubernur Rano Karno akan hadir langsung mengikuti rangkaian acara, termasuk doa bersama lintas agama.

    Selain Bundaran HI, kawasan Kota Tua hingga Lapangan Banteng, Jakarta Pusat juga menjadi titik perayaan Tahun Baru 2026.

    Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan perayaan Tahun Baru di Jakarta tidak akan dilakukan secara berlebihan penuh kemeriahan. Hal tersebut menyusul bencana yang terjadi di tiga provinsi Indonesia, yakni Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara.

    Pramono menyebut, Jakarta sebagai ibu kota negara akan menjadi sorotan nasional maupun internasional dalam perayaan Malam Tahun Baru, sehingga konsep acara harus mencerminkan kesederhanaan dan empati.

    “Yang pertama yang paling utama adalah enggak ada kemeriahan yang berlebihan yang bersifat mewah-mewah, enggak, saya enggak mau,” kata Pramono di Jakarta, Jumat (19/12/2025).

  • Gibran Minta Maaf ke Korban Banjir Sumatra, Janji Optimalkan Penanganan Bencana

    Gibran Minta Maaf ke Korban Banjir Sumatra, Janji Optimalkan Penanganan Bencana

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meminta maaf atas kekurangan pemerintah dalam penanganan bencana banjir dan longsor di Sumatra.

    Hal itu disampaikan Gibran saat mengunjungi Desa Sibalangan, Adian Koting, Tapanuli Utara, Sumatera Utara (Sumut), pada Senin (22/12/2025).

    “Memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam proses penanganan pascabencana masih terdapat kekurangan,” ujar Gibran.

    Dia memastikan bahwa pemerintah akan terus mengoptimalkan penanganan pasca bencana di lapangan melalui stakeholder terkait.

    Penanganan, kata Gibran, melalui pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat hingga pemulihan infrastruktur wilayah terdampak bencana.

    “Saya pastikan, pemerintah akan terus memberikan upaya maksimalnya dalam mempercepat dan menyempurnakan penanganan di lapangan,” pungkasnya.

    Sebelumnya, dalam rangkaian kunjungan kerja di Sumatra, Gibran sempat mengunjungi Gereja Banua Niha Keriso Protestan (BNKP) Jemaat Petrus Ombulata di Kota Gunungsitoli, Provinsi Sumatra Utara (Sumut), Minggu (21/12/2025). 

    Eks Wali Kota Solo itu menyampaikan salam hangat dari Presiden Prabowo Subianto kepada seluruh jemaat, disertai ucapan selamat Natal dan doa bagi masyarakat.

    Lebih lanjut, Gibran mengajak seluruh jemaat untuk turut mendoakan masyarakat yang tengah terdampak bencana alam di sejumlah wilayah. Dia berharap semangat Natal dapat menjadi penguat dan penghibur bagi mereka yang sedang menghadapi cobaan.

    “Dan tak lupa kita doakan juga saudara-saudara kita yang ada di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat, semoga bencana ini cepat selesai dan para korban keluarga semua bisa cepat pulih kembali,” tutur Gibran.

  • Sempat jadi Polemik, Beras 30 Ton dari Uni Emirat Arab Akhirnya Didistribusikan ke Korban Banjir Sumatera

    Sempat jadi Polemik, Beras 30 Ton dari Uni Emirat Arab Akhirnya Didistribusikan ke Korban Banjir Sumatera

    Liputan6.com, Jakarta – Beras 30 ton bantuan beras dari NGO Bulan Sabit Merah Uni Emirat Arab (UEA) yang sempat menimbulkan polemik akhirnya didistribusikan ke masyarakat terdampak banjir Sumatera Utara dan Aceh. Beras ini sempat dikembalikan oleh Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas, atas instruksi pemerintah pusat.

    Kali ini, bantuan 30 ton beras dari UEA itu didistribusikan oleh Muhammadiyah Sumatera Utara sebanyak 25 ton dan melalui Muhammadiyah Aceh sebanyak 5 ton. Penyerahan bantuan 30 ton beras dan pemberangkatan bantuan tersebut berlangsung, di Gedung Dakwah Muhammadiyah Jl SM Raja 136 Medan, Senin.

    Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara Prof Hasyimsyah Nasution menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan donasinya melalui Muhammadiyah.

    Muhammadiyah di Sumatera Utara melakukan upaya tanggap bencana melalui tiga pase, pertama tanggap darurat yang berlangsung sejak 27 Nopember 2025 hingga 5 Januari 2026 mendatang.

    Kemudian diikuti dengan program transisi darurat ke pemulihan yang akan berlangsung sejak 6 Januari hingga 31 Januari 2026 dan ketiga program rehabilitasi dan rekonstruksi pada Februari sampai  2026 mendatang.

    Hasyimsyah menjelaskan pelaksanaan tanggap darurat bencana dilakukan Muhammadiyah melalui One More One Respon. Artinya semua aktifitas tanggap darurat dilakukan melalui satu pintu kebijakan dan itu dilakukan lewat MDMC ( Muhammadiyah Disaster Manager Center) LRB ( Lembaga Relisiliansi Bencana).

    Hal yang sama disampaikan Wakil Ketua MDMC PP Muhammadiyah Indrayanto, bahwa sejak tanggap bencana dilakukan, MDMC bersama semua komponen Muhammadiyah di tiga provinsi (Aceh, Sumut dan Sumbar) telah hadir di 20 Kabupaten dan Kota dengan membuka 24 pos pelayanan.

    Kata Hendrayanto, ada sebanyak 14.318 jiwa korban yang ditangani. Untuk itu MDMC menurunkan 655 relawan yang berasal dari relawan lokal ditambah relawan yang didatangkan dari beberapa regional di Jawa.

    Indrayanto mengatakan, MDMC dalam pengelolaan tanggap bencana memberikan layanan berupa layanan kesehatan, penyediaan air bersih, logistik makanan, psikososial, pendidikan darurat sampai huniar darurat.

    “Dalam pelayanan kesehatan, Muhammadiyah menghadirkan tenaga medis dari 14 rumah sakit Muhammadiyah dari seluruh Indonesia melalui 42 tim Emergency Medical Team (EMT) yang beroperasi diberbagai terdampak. Bersamaan penyerahan bantuan beras juga diberangkatkan bantuan LazisMU berupa paket Family Kids yang diperuntukkan bagi pelajar-pelajar yang terdampak di beberapa kawasan,” katanya.

    Ketua PW Muhammadiyah Aceh Abdul Malik Musa hadir saat penerimaan secara simbolis bantuan beras sebanyak 5 ton dari NGO UEA itu. Dia mengatakan, bencana yang terjadi adalah tsunami darat, tsunami yang datang dari gunung. Berbeda dengan tsunami laut, tsunami darat daya hancurnya lebih dahsyat dan luas.

    Dia menyampaikan apresiasi kepada PP Muhammadiyah yang telah membagi 5 ton beras untuk Aceh dan terima kasih kepada Muhammadiyah Sumatera Utara yang telah memberi bantuan tanggap darurat untuk Aceh Tamiang.

    “Sesungguhnya kondisi Aceh masih sangat parah. Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah masih sangat terisolasi. Aceh masih membutuhkan banyak bantuan, khususnya membuka isolasi Aceh Tengah dan Bener Meriah,” katanya.

  • Menko AHY Tegaskan Komitmen Pulihkan Infrastruktur Rusak Pascabencana

    Menko AHY Tegaskan Komitmen Pulihkan Infrastruktur Rusak Pascabencana

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan menegaskan komitmennya untuk mempercepat perbaikan infrastruktur dasar yang rusak akibat banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Upaya ini dilakukan seiring dengan proses tanggap darurat serta pemulihan wilayah terdampak yang masih berlangsung di sejumlah kabupaten dan kota.

    “Hari ini Kami kembali membuka ruang kolaborasi dalam semangat peduli dan berbagi untuk bisa membantu masyarakat saudara-saudara kita yang sampai dengan hari ini terdampak bencana alam di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat,” ujar Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (22/12/2025).

    Bencana banjir bandang dan longsor yang melanda tiga provinsi tersebut tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tetapi juga menyebabkan kerusakan serius pada infrastruktur dasar yang berdampak langsung terhadap aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat.

    AHY menyampaikan bahwa pemerintah saat ini tidak hanya berfokus pada penanganan darurat, tetapi juga mulai masuk ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.

    “Selain pemerintah terus fokus menyelesaikan tanggap darurat bencana dan sambil masuk pada proses recovery tentu fokus pada upaya perbaikan infrastruktur dasar yang rusak, hancur, hilang akibat banjir bandang dan juga longsor, yang kita ketahui telah melumpuhkan aktivitas masyarakat, aktivitas ekonomi di cukup banyak kabupaten kota di tiga provinsi tersebut,” jelasnya.

     

    Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Sumatera Barat,menyebabkan sungai di kawasan itu meluap dan menahan laju puluhan warga serta relawan medis bencana Sumatra.

  • Kemenag Siapkan Rp 192 M untuk Pemulihan Madrasah dan Pendidikan Keagamaan Terdampak Bencana di Sumatera

    Kemenag Siapkan Rp 192 M untuk Pemulihan Madrasah dan Pendidikan Keagamaan Terdampak Bencana di Sumatera

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengungkapkan dukungan anggaran untuk penanganan dampak bencana banjir di tiga provinsi di Sumatera. Dari Rp 60 triliun anggaran yang dialokasikan Presiden Prabowo Subianto untuk banjir Sumatera, Kementerian Agama (Kemenag) mendapat sekitar 192 miliar.

    Nasaruddin menyampaikan khusus di lingkungan Kementerian Agama, telah disiapkan dana sebesar Rp 155 miliar dan tambahan Rp 37,95 miliar. Anggaran tersebut dipergunakan untuk mendukung pemulihan madrasah, perguruan tinggi keagamaan Islam negeri dan swasta, serta lembaga pendidikan keagamaan lainnya yang terdampak bencana.

    “Presiden dan saya sepakat, jangan biarkan para siswa dan mahasiswa ini putus harapan. Mereka masih punya masa depan,” kata Nadaruddin dikutip dari siaran persnya, Senin (22/12/2025).

    Dia menyebut sejumlah madrasah mengalami kerusakan, bahkan ada yang hilang akibat bencana. Nasaruddin memastikan kementeriannya akan berupaya membantu pemulihan sarana pendidikan tersebut secara bertahap.

    “Untuk adik-adik yang sedang kuliah atau sekolah, saya ingin menegaskan, jangan khawatir. Insya Allah akan dipermudah. Jangan sampai ada yang menyerah dengan kondisi ini,” tuturnya.

    Menurut dia, Kemenag juga telah mengalokasikan Rp3 miliar untuk pembangunan tahap awal satu bangunan penunjang. Namun, Nasaruddin menekankan bahwa penanganan bencana di Aceh merupakan persoalan jangka panjang.

    “Ini tidak bisa selesai dalam beberapa bulan. Ada persoalan lahan, sawah, tanggul, dan relokasi yang butuh perencanaan matang dan biaya tambahan,” jelas Nasaruddin.

    Dia menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mendampingi masyarakat, khususnya pelajar dan mahasiswa yang terdampak bencana banjir di Sumatera. Nasaruddin berharap seluruh masyarakat dapat melewati masa sulit ini bersama-sama.

    “Kita terus berkoordinasi langsung dengan Presiden. Saya berdoa semoga kita bisa melewati semua ini dengan baik, Insha Allah,” ucap Imam Besar Masjid Istiqlal itu.

  • Warga Bisa Manfaatkan Kayu Gelondongan yang Terbawa Banjir Sumatera

    Warga Bisa Manfaatkan Kayu Gelondongan yang Terbawa Banjir Sumatera

    Janji tersebut diutarakan pria yang akrab disapa Ara tersebut langsung dihadapan Presiden Prabowo Subianto, dalam acara akad massal 50.030 rumah subsidi yang berlangsung di Kota Serang, Banten, Sabtu 20 Desember 2025.

    “Besok pagi kami akan pergi ke Tapanuli Tengah, kemudian Sibolga dan Tapanuli Utara. Negara hadir pak bersama Pemerintah Sumatera Utara, Pemda Tapanuli Tengah, Sibolga dan Tapanuli Utara,” kata Maruarar Sirait.

    Kunjungan ke Sumatera Utara tersebut bakal dilakukan Ara bersama dengan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo, pihak Kepolisian, hingga Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

    “Kita langsung membangun hunian tetap buat saudara-saudara kita.Besok pagi kami akan ke sana bersama jajaran kami. Karena saya tahu bapak ingin bekerja dengan cepat dan sangat cepat untuk kepentingan rakyat Indonesia,” tegasnya.

    Sebelumnya, Maruarar Sirait telah memastikan, pembangunan hunian tetap sebanyak 2.603 unit bagi masyarakat terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat akan mulai dilaksanakan pada bulan ini.

    Kepastian tersebut disampaikan usai menghadiri rapat koordinasi tingkat menteri terkait percepatan penanganan bencana, yang dipimpin Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno, Rabu (17/12/2025) silam.

     

  • Perkuat Pengawasan, Bea Cukai Rombak Struktur Laboratorium dan Pangkalan Operasi

    Perkuat Pengawasan, Bea Cukai Rombak Struktur Laboratorium dan Pangkalan Operasi

    Bisnis.com, JAKARTA — Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan merombak dua unit pelaksana teknis yaitu Balai Laboratorium Bea dan Cukai (BLBC) serta Pangkalan Sarana Operasi (PSO), sebagai respons atas dinamika modus pelanggaran yang kian kompleks serta tuntutan efisiensi pengawasan.

    Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Budi Prasetiyo menjelaskan penataan ulang tersebut merupakan mandat dari dua aturan pelaksana terbaru, Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 121/2024 tentang Organisasi dan Tata Laksana BLBC dan PMK No. 132/2024 tentang Organisasi dan Tata Laksana PSO Bea Cukai.

    Budi mengungkapkan restrukturisasi ini mendesak dilakukan untuk menjawab tantangan pengawasan yang semakin dinamis. Tantangan tersebut meliputi peningkatan kompleksitas lalu lintas barang hingga berkembangnya modus penyelundupan.

    “Penataan BLBC dan PSO dilakukan agar dukungan pengawasan semakin terstruktur, efektif, dan mampu menjawab dinamika risiko yang terus berubah,” ujar Budi dalam keterangannya, Senin (22/12/2025).

    Berdasarkan beleid PMK 121/2024, terdapat perubahan signifikan pada klasifikasi unit laboratorium. Status BLBC Medan dan BLBC Surabaya ditingkatkan dari kelas II menjadi kelas I.

    Selain itu, otoritas kepabeanan membentuk Satuan Pelayanan Laboratorium Bea dan Cukai di berbagai wilayah operasi untuk mempercepat proses identifikasi barang secara laboratoris.

    Menurut Budi, penguatan fungsi laboratorium ini krusial sebagai backbone atau tulang punggung pengambilan keputusan pengawasan yang berbasis data ilmiah (scientific data-based).

    Di sisi lain, perombakan substansial juga menyasar unit Pangkalan Sarana Operasi (PSO) sebagai garda terdepan pengawasan laut. Implementasi PMK 132/2024 mencakup penataan ulang lokasi kantor, wilayah operasi, hingga bentuk organisasi.

    Evaluasi Bea Cukai menunjukkan sejumlah PSO eksisting di titik-titik vital seperti Tanjung Balai Karimun, Batam, Tanjung Priok, Pantoloan, dan Sorong dinilai sudah tidak relevan dengan perkembangan kondisi eksternal maupun internal.

    Dari sisi eksternal, Budi menyoroti adanya pergeseran peta kerawanan penyelundupan. Salah satu atensi khusus tertuju pada wilayah Lhokseumawe yang teridentifikasi rawan menjadi pintu masuk Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor (NPP) dari jaringan Timur Tengah, Myanmar, Thailand, dan Malaysia.

    Melalui penambahan dan relokasi PSO serta sub-PSO, Bea Cukai menargetkan peningkatan kecepatan on water response, efisiensi biaya operasional, serta kejelasan rantai komando dalam patroli laut guna menghindari komando ganda.

    “Transformasi ini menjadi bagian dari komitmen Bea Cukai untuk terus berbenah, meningkatkan kualitas pengawasan kepabeanan dan cukai, serta memberikan perlindungan yang semakin optimal bagi masyarakat dan negara,” kata Budi.

    Adapun, tenggat waktu implementasi penuh restrukturisasi ini ditetapkan paling lambat satu tahun sejak beleid diundangkan. Menutup tahun anggaran 2025, Bea Cukai telah melantik pejabat BLBC dan meresmikan Gedung BLBC Kelas I Jakarta pada 11 Desember 2025, disusul pelantikan pejabat unit teknis PSO pada 19 Desember 2025.

  • Negeri Sedang Berduka, Kita Bersatu Bantu Pemerintah

    Negeri Sedang Berduka, Kita Bersatu Bantu Pemerintah

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan bersama sejumlah pengusaha mengirimkan bantuan untuk korban bencana Pulau Sumatera melalui Komando Lintas Laut militer (Kolinlamil) TNI Angkatan Laut, Senin (22/12/2025).

    Bantuan yang dikirim dengan KRI Semarang 594 dari Tanjung Priok ini merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) sejumlah perusahaan. Salah satunya datang dari PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP).

    Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengapresiasi bantuan dari seluruh masyarakat dan para filantropi yang digerakkan pengusaha jalan tol Jusuf Hamka. AHY menantikan kebaikan hati para pengusaha untuk ikut membantu masyarakat yang ada di daerah bencana. 

    “Terima kasih pada para tokoh yang sudah hadir, tentunya juga menjadi bagian dari kepedulian termasuk filantropi, Pak Jusuf Hamka. Selalu kita nantikan kebaikan hati Bapak untuk bisa memberikan atau turut membantu masyarakat kita yang ada di daerah bencana,” tutur AHY saat sambutan pelepasan bantuan, di Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (22/12/2025). 

    Menurut AHY, bantuan dalam bentuk apapun sangat diharapkan para korban terdampak bencana. Sebab, kondisi para korban sangat sulit yang bahkan tidak bisa dibayangkan oleh orang-orang yang tidak ada di wilayah itu. Ia juga mengingatkan agar seluruh masyarakat Indonesia bersatu saling membantu untuk meringankan beban para korban.

    Dari data yang diterimanya, saat ini jumlah korban terdampak yang masih tinggal di shelter pengungsian sebanyak 300-400 ribu orang.

    “Jangan pernah menyerah untuk terus memberikan yang terbaik untuk saudara-saudara kita yang ada di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh,” tegas AHY. 

    Di tempat yang sama, pengusaha Jusuf Hamka mengatakan, bantuan yang dikirim berupa bahan makanan pokok, kebutuhan bayi dan ibu, serta kebutuhan harian dan kesehatan bagi para korban terdampak di tiga provinsi di Sumatera.

    Sosok yang karib disapa Babah Alun ini mengaku sudah menganggarkan program CSR selama setahun ke depan untuk membantu para korban bencana. Bantuan diterima langsung Komando Kolinlamil Laksda TNI Rudhi Aviantara untuk dikirim ke Pulau Sumatera. 

    “Hari ini kami mengirimkan bantuan via Kolinlamil yang dibawa KRI Semarang 594, dan kami menganggarkan untuk CSR tahun depan kami tarik kemari (untuk bantuan korban bencana), ya ada ratusan miliar kami anggarkan,” tutur Jusuf Hamka usai pelepasan bantuan. 

    Babah Alun menambahkan, selain dikirimkan melalui kapal milik TNI AL, bantuan untuk korban bencana Pulau Sumatera juga dikirim melalui sejumlah pihak. Antara lain, melalui Lembaga Matahari Pagi, Organisasi KNPI, dan juga langsung melalui Kantor Staf Presiden (KSP).

  • Imunisasi di Wilayah Bencana Sumatera Terganggu, Lokasi Penyimpanan Vaksin Rusak

    Imunisasi di Wilayah Bencana Sumatera Terganggu, Lokasi Penyimpanan Vaksin Rusak

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI buka-bukaan soal kondisi program imunisasi di wilayah bencana Sumatera yang terganggu akibat bencana alam beberapa waktu lalu. Direktur Imunisasi Kemenkes RI Indri Yogyaswari mengungkapkan ada tiga tantangan besar dalam pelaksanaan program imunisasi di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara, yaitu stok, penyimpanan, dan tenaga kesehatan.

    Indri mencontohkan misalnya di Provinsi Aceh, banyak tempat penyimpanan vaksin yang rusak karena banjir besar. Ini juga ditambah dengan kondisi listrik yang masih belum bekerja sempurna.

    “Kita konfirmasi ke teman-teman di daerah, puskesmas itu banyak yang terdampak kan. Jadi refrigeratornya pada jungkir balik dan tidak bisa dipakai. Listrik juga masih down, sekarang masih diproses, beberapa puskesmas mulai di-up lagi listriknya,” ungkap Indri dalam acara temu media di Jakarta Selatan, Senin (22/12/2025).

    Kondisi-kondisi tersebut membuat proses imunisasi terganggu, terlebih vaksin harus disimpan dengan temperatur yang baik.

    Selain itu, Indri juga menyoroti faktor tenaga kesehatan atau vaksinator. Pada saat ini, kebanyakan tenaga kesehatan lebih difokuskan untuk pelayanan kesehatan bagi korban di pengungsian. Ini ditambah dengan situasi tenaga kesehatan yang juga terdampak bencana.

    Untuk mengatasi hal ini, Kemenkes sudah mengeluarkan surat edaran (SE) dari Direktorat Jenderal Penanggulangan Penyakit tentang Kewaspadaan PD3I (penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi) di wilayah tersebut. Selain itu, Indri menyebut pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak daerah, untuk mencari solusi terkait hal ini.

    “Target kita adalah imunisasi tambahan di pos pengungsian, kemudian di desa yang terdampak langsung, sama yang tempat-tempat munculnya suspek. Karena kan suspek campak kan di situ. Itu yang kita mau sasar dulu,” ungkap Indri.

    Kemenkes menanggapi kondisi ini dengan serius. Terlebih, Aceh sebagai salah satu wilayah terdampak bencana juga menjadi salah satu wilayah dengan cakupan imunisasi lengkap 14 antigen terendah di Indonesia dengan 36,7 persen.

    Sementara itu, Sumatera Barat sebanyak 43,4 persen dan Sumatera Utara sebanyak 62,3 persen.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)