provinsi: Aceh

  • Internet Starlink Gratis untuk Korban Banjir Sumatra, Ini Respons Elon Musk

    Internet Starlink Gratis untuk Korban Banjir Sumatra, Ini Respons Elon Musk

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melaporkan pemulihan akses komunikasi di wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat menunjukkan kemajuan signifikan.

    Sebanyak 707 menara Base Transceiver Station (BTS) telah berhasil dipulihkan dalam kurun waktu 24 jam terakhir, memungkinkan warga di sejumlah kecamatan kembali bisa internetan atau dapat menghubungi keluarga mereka.

    Data Komdigi per Sabtu (29/11/2025) pukul 00.00 WIB menunjukkan, dari total 2.463 menara yang mengalami gangguan sejak Jumat (28/11/2025) pukul 07.00 WIB, kini 707 menara telah beroperasi normal. Artinya, masih tersisa 1.756 menara yang dalam proses pemulihan.

    Menara BTS yang telah berfungsi normal tersebar di Aceh (564 menara), Sumatra Utara (112 menara), dan Sumatra Barat (31 menara).

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyatakan pihaknya terus berkoordinasi erat dengan seluruh operator seluler untuk mempercepat pemulihan menara BTS yang terdampak parah akibat bencana banjir.

    “Di saat yang bersamaan, Komdigi juga berkoordinasi erat dengan penyelenggara satelit, baik Starlink, PSN, dan juga menguatkan downlink satelit pemerintah Satria di titik-titik terdampak,” ujar Meutya Hafid, dikutip dari keterangan resminya, Sabtu (29/11/2025).

    Ia optimistis bahwa upaya percepatan pemulihan akses komunikasi akan terus membuahkan hasil. “Semoga setiap hari kita dapat terus melakukan percepatan pemulihan akses komunikasi,” tambahnya.

    Selain menara BTS, jalur backbone di sejumlah titik juga telah berhasil diatasi. Jalur vital di Sumatra Utara yang menghubungkan ruas Rantau – Padang Sidempuan dan ruas Sibolga – Barus – Manduamas kini dilaporkan pulih dari gangguan akibat longsor.

    Demikian pula dengan jalur backbone di Aceh pada ruas Banda Aceh – Bireun dan Samalanga yang telah kembali beroperasi.

  • Pengungsi di Pedalaman Aceh Utara Krisis Logistik: Telur dan Minyak Goreng Habis
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        29 November 2025

    Pengungsi di Pedalaman Aceh Utara Krisis Logistik: Telur dan Minyak Goreng Habis Regional 29 November 2025

    Pengungsi di Pedalaman Aceh Utara Krisis Logistik: Telur dan Minyak Goreng Habis
    Tim Redaksi
    LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com
    – Sejumlah pengungsi korban banjir di Kecamatan Pirak Timu, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, pada Sabtu (29/11/2025) mulai kehabisan bahan makanan.
    Sejumlah lokasi pengungsian di Desa Rayeuk Pange, Ara Tonton, Teupin U, dan Desa Alue Bungkoh,
    Kecamatan Pirak Timu
    ,
    Aceh Utara
    , kesulitan mendapatkan
    bahan makanan
    .
    “Kalau beras kami aman. Karena ada stok di rumah yang kita bawa ke lokasi pengungsian. Namun bahan lainnya, telur, minyak goreng, dan lainnya, semua toko di kecamatan ini sudah habis,” kata Faisal Razi, salah satu pengungsi saat dihubungi lewat telepon, Sabtu.
    Lokasi itu merupakan salah satu lokasi pedalaman dalam Kabupaten Aceh Utara.
    Akses jalan menuju kawasan itu masih terendam
    banjir
    .
    Listrik padam dan sinyal handphone tidak ada sama sekali.
    “Sudah dua hari kehabisan barang dagangan di sejumlah toko. Ini kami coba cari ke kecamatan lain untuk bahan makanan,” katanya.
    Sebelumnya diberitakan, saat ini banjir juga merendam Kabupaten Aceh Timur, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Bireuen, Kota Langsa, Pidie, Pidie Jaya, dan Kabupaten Aceh Utara.
    Pengakuan menyakitkan juga datang dari korban banjir parah di Desa Blang Awe, Kabupaten Pidie Jaya (Pijay).
    Mereka juga hingga saat ini terus mengharapkan bantuan.
    Di Desa Blang Awe, puluhan rumah warga saat ini dalam kondisi terendap lumpur sehingga warga terpaksa harus mengungsi ke rumah keluarga dan tenda pengungsian.
    Salah seorang warga, Nora, mengaku sudah empat hari mengungsi dalam kondisi berpindah-pindah dari rumah ke rumah warga dan saudara yang tidak terdampak banjir.
    Selama empat hari itu, bantuan makanan yang diterima masih sangat minim. Bahkan, untuk makan nasi hanya berharap dari sedekah orang lain.
    “Selama ini makanan cuma mi instan. Ada nasi, itu pun dari sedekah warga lain,” ujarnya.
    Kesulitan lainnya yang mereka hadapi saat ini adalah mengonsumsi air bersih. Menurut dia, sampai saat ini untuk kebutuhan semua belum tersedia.
    “Untuk kebutuhan, kalau sekarang semua enggak ada. Air bersih, air minum juga tidak ada, susu untuk bayi, hingga pakaian,” ungkapnya.
    Salah seorang warga lainnya, Asiah, mengatakan, dirinya dan keluarga saat ini sangat membutuhkan uluran tangan bantuan dari pihak luar.
    “Bantuan makanan kami butuh sekali, sama air bersih,” ucapnya menangis.
    Asiah menceritakan, saat ini barang-barang harta benda tidak ada yang selamat satu pun.
    “Hanya ada baju di badan. Jilbab pun enggak ada. Saat ini rumah memang hancur semua, enggak ada sisa. Sekarang tinggal di rumah tetangga sementara. Ini baju pun punya tetangga kami pakai,” katanya.
    Selain itu, kata Asiah, dampak banjir telah menghanyutkan semua berasnya yang baru saja panen.
    “Baru siap panen kami, masih dalam rumah padi, sudah habis semua dibawa air. Harta benda pun enggak ada yang bisa diselamatkan. Kalau kami selamatkan barang, kami ikut terbawa banjir,” tuturnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • ​707 BTS On Lagi! Warga Aceh, Sumut, Sumbar Mulai Bisa Berkomunikasi

    ​707 BTS On Lagi! Warga Aceh, Sumut, Sumbar Mulai Bisa Berkomunikasi

    Jakarta: Warga sejumlah kecamatan di Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat mulai kembali bisa menghubungi keluarga setelah 707 menara (site) BTS dipulihkan dalam 24 jam terakhir.

    Hingga Sabtu (29/11/2025) pukul 00.00 WIB, sebanyak 707 menara telah kembali beroperasi normal dari sebelumnya 2.463 menara yang mengalami gangguan pada Jumat (28/11/2025) pukul 07.00 WIB, sehingga menyisakan 1.756 menara yang masih dalam proses pemulihan.

    Menara yang telah beroperasi normal berada di wilayah Provinsi Aceh (564 menara), Provinsi Sumatera Utara (112 menara), dan Provinsi Sumatera Barat (31 menara).

    Menara yang masih mengalami gangguan berada di wilayah Provinsi Aceh (975 dari 3.414 menara), Provinsi Sumatera Utara (707 dari 9.612 menara), dan Provinsi Sumatera Barat (74 dari 3.739 menara).
     

    Kementerian Komunikasi dan Digital terus berkoordinasi dengan operator seluler untuk melakukan pemulihan terhadap menara BTS yang mengalami gangguan akibat bencana banjir di Provinsi Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh.

    Saat ini, jalur backbone di Sumatra Utara yang menyambungkan ruas Rantau – Padang Sidempuan dan ruas Sibolga – Barus – Manduamas telah berhasil dipulihkan dari sebelumnya sempat putus akibat longsor.

    Jalur backbone di ruas Banda Aceh – Bireun dan Samalanga juga saat ini dilaporkan telah pulih dan beroperasi kembali.

    Jakarta: Warga sejumlah kecamatan di Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat mulai kembali bisa menghubungi keluarga setelah 707 menara (site) BTS dipulihkan dalam 24 jam terakhir.
     
    Hingga Sabtu (29/11/2025) pukul 00.00 WIB, sebanyak 707 menara telah kembali beroperasi normal dari sebelumnya 2.463 menara yang mengalami gangguan pada Jumat (28/11/2025) pukul 07.00 WIB, sehingga menyisakan 1.756 menara yang masih dalam proses pemulihan.
     
    Menara yang telah beroperasi normal berada di wilayah Provinsi Aceh (564 menara), Provinsi Sumatera Utara (112 menara), dan Provinsi Sumatera Barat (31 menara).

    Menara yang masih mengalami gangguan berada di wilayah Provinsi Aceh (975 dari 3.414 menara), Provinsi Sumatera Utara (707 dari 9.612 menara), dan Provinsi Sumatera Barat (74 dari 3.739 menara).
     

     
    Kementerian Komunikasi dan Digital terus berkoordinasi dengan operator seluler untuk melakukan pemulihan terhadap menara BTS yang mengalami gangguan akibat bencana banjir di Provinsi Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh.
     
    Saat ini, jalur backbone di Sumatra Utara yang menyambungkan ruas Rantau – Padang Sidempuan dan ruas Sibolga – Barus – Manduamas telah berhasil dipulihkan dari sebelumnya sempat putus akibat longsor.
     
    Jalur backbone di ruas Banda Aceh – Bireun dan Samalanga juga saat ini dilaporkan telah pulih dan beroperasi kembali.
     

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (RUL)

  • Ini 3 Instruksi Kepala BNPB soal Penanganan Darurat Bencana Sumatra-Aceh

    Ini 3 Instruksi Kepala BNPB soal Penanganan Darurat Bencana Sumatra-Aceh

    Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto memerintahkan jajarannya untuk fokus pada percepatan penanganan darurat bencana di tiga provinsi di Pulau Sumatra yakni Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh.

    Perintah percepatan penanganan bencana ini disampaikan Suharyanto seiring dengan cuaca di wilayah terdampak saat ini mulai membaik.

    Dia pun menginstruksikan kepada jajaran untuk memprioritaskan tiga hal antara lain, operasi pencarian dan penyelamatan korban hilang, pemulihan akses komunikasi, dan pendistribusian logistik kepada warga terdampak.

    Operasi pencarian dan pertolongan area Sumatra Utara difokuskan ke wilayah Sibolga dan Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan. Di Sibolga, tiga orang masih dalam pencarian, sedangkan di Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan beberapa orang dilaporkan masih hilang.

    Suharyanto menegaskan, operasi pencarian dan pertolongan (SAR) agar diupayakan selama 24 jam. Operasi ini akan dipimpin oleh Basarnas dan dibantu oleh TNI, Polri, dan relawan.

    “Berjalan pararel bersama operasi SAR, pendistribusian logistik juga akan didorong khususnya ke wilayah yang masih terisolir seperti di wilayah Tapanuli Tengah. Helikopter MI-17 dan dua helikopter lainnya disiagakan untuk mendistribusikan bantuan logistik peralatan dan permakanan di tempat-tempat terpencil,” ujar Haryanto saat memimpin rapat koordinasi di Tapanuli Utara, Sumatra Utara, Sabtu (29/11/2025).

    Dia mengatakan proses distribusi bantuan ke Sibolga saat ini masih mengalami kendala, karena jalan akses menuju daerah tersebut masih tidak bisa dilalui akibat beberapa titik jalanan masih tertimbun material longsor.

    “Percepatan pendistribusian bantuan logistik ke Sibolga akan dikoordinasikan untuk dilakukan melalui jalur laut atau Pelabuhan Jago-jago dengan pengerahan kapal dari TNI Angkatan Laut,” ujarnya.

    Guna pemulihan akses komunikasi, BNPB juga telah mendistribusikan unit-unit starlink ke kabupaten kota terdampak antara lain Tapanuli Tengah, Sibolga, Tapanuli Selatan.

    Suharyanto juga memastikan upaya percepatan penanganan darurat bencana di Aceh. Sejak Kamis (27/11), tim BNPB yang dipimpin oleh Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Jarwansyah telah tiba di Bumi Serambi Mekah untuk mengkoordinasikan upaya penanganan darurat.

    Berdasarkan laporan tim BNPB Aceh, akses darat di lima kabupaten seperti Aceh Tenggara, Gayo Luwes, Aceh Besar, Aceh Barat, dan Pidie Jaya sudah dapat diakses kembali mulai tadi malam. Distribusi logistik langsung dilaksanakan. Bantuan permakanan, sembako, dan kain sarung mulai dibagikan kepada masyarakat terdampak.

    Untuk wilayah yang belum dapat dijangkau melalui akses darat seperti di Aceh Tengah, Aceh Tamiang, Langsa, dan Aceh Timur, BNPB mengerahkan satu pesawat carravan dan enam helikopter yang terdiri dari tiga helikopter TNI (AD, AU, dan AL) serta 3 helikopter BNPB untuk pendistribusian logistik melalui jalur udara. Selain helikopter, BNPB juga menyiagakan kapal cepat untuk pengangkutan logistik khususnya di wilayah Lhokseumawe.

    Pemerintah mengupayakan pemulihan komunikasi yang terganggu akibat banjir dan longsor ini dengan mengalokasikan 28 unit starlink dan 33 genset. Paralel dilakukan pembukaan empat dapur umum di bawah koordinasi Kemensos dan penanganan kelangkaan BBM dengan Pertamina.

  • Dirut PLN Pastikan Langsung Penanganan Kelistrikan Pascabencana di Aceh

    Dirut PLN Pastikan Langsung Penanganan Kelistrikan Pascabencana di Aceh

    Jakarta

    Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo memastikan langsung penanganan kelistrikan pascabencana banjir dan longsor yang terjadi di wilayah Aceh.

    Bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh, Komando Daerah Militer (Kodam) Iskandar Muda, Pangkalan TNI Angkatan Udara (AU) Sultan Iskandar Muda, dan Kepolisian Daerah (Polda) Aceh, Darmawan melepas keberangkatan personel tanggap darurat dan material perbaikan tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilovolt (kV) ke lokasi-lokasi terdampak.

    Dalam Apel Siaga Team Recovery Bencana Aceh di Landasan Udara Sultan Iskandar Muda, Sabtu (29/11), Gubernur Aceh, Muzakir Manaf menyampaikan, kondisi di Aceh pasca dilanda banjir dan longsor mengalami kerusakan berat. Berdasarkan catatan terakhir, sebanyak 18 dari 23 kabupaten/kota di Aceh rusak parah. Penduduk di kabupaten/kota tersebut masih terisolir imbas akses komunikasi yang terputus dan padamnya listrik karena sejumlah tower milik PLN roboh.

    “Banyak korban, termasuk beberapa kampung dan tempat yang hilang. Sampai sekarang belum tahu statusnya bagaimana. Insyaallah, ini ada bantuan dari pada PLN Aceh dan pusat. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini akan tersalur ya listrik-listrik yang terputus,” kata Muzakir dalam keterangannya, Sabtu (29/11/2025).

    Muzakir menambahkan, pihaknya mengapresiasi langkah PLN dan para ‘stakeholder’ yang bergerak cepat untuk mengirimkan bantuan dan dukungan teknis ke Aceh.

    Sementara itu, Darmawan menyampaikan akibat bencana longsor dan banjir yang terjadi, total 12 tower SUTT roboh dan menyebabkan gangguan suplai listrik di wilayah Aceh. Saat ini pihaknya telah menerjunkan sekitar 500 petugas gabungan dari unit PLN seantero Indonesia guna mempercepat pembangunan tower transmisi darurat di Aceh.

    “Sejak hari pertama bencana, PLN sudah menetapkan status siaga penuh dan pagi ini kami melepas tim tanggap darurat ke lokasi-lokasi yang terdampak bencana. Kami juga turun langsung mengecek kesiapan personel dan material yang akan digunakan untuk membangun tower transmisi darurat,” ucap Darmawan.

    “Kami kerahkan material set tower dari Jawa dengan pesawat Hercules TNI. Kami juga datangkan para ahli dan tim gabungan. Semuanya bergerak, kolaborasi dengan Pemerintah Daerah, tim ‘rescue’, TNI, dan Polri. Termasuk untuk pendistribusian genset, sembako, lampu darurat, dan lain-lain,” tuturnya.

    Lebih lanjut, Darmawan menegaskan PLN akan mengoptimalkan segala sumber daya yang dimiliki untuk mempercepat pemulihan kelistrikan di Aceh, sehingga suplai listrik dapat segera kembali stabil untuk masyarakat.

    “Kami terus bekerja keras agar masyarakat yang terdampak dapat segera beraktivitas dan listrik kembali pulih. Ratusan petugas di lapangan ‘all out’ 24 jam ‘nonstop’ untuk menyelesaikan misi kemanusiaan ini,” ungkap Darmawan.

    Selain mempercepat pemulihan kelistrikan, PLN juga menyiagakan genset di titik-titik obyek vital, seperti rumah sakit, puskesmas, bandara, dan kantor pemerintahan, agar masyarakat Aceh tetap bisa terlayani. Selain itu, bantuan berupa lampu darurat juga telah disalurkan ke rumah ibadah dan lokasi pengungsian untuk memastikan aktivitas malam hari tetap berjalan.

    “Kami membangun ‘island operation’ Nagan Raya dengan beban sampai 100 Megawatt (MW) dan ‘island operation’ Arun dengan beban 16 MW. Dengan cara ini, sebagian wilayah Aceh terutama fasilitas layanan publik masih bisa mendapat pasokan listrik,” ucapnya.

    PLN juga memberikan bantuan kemanusiaan berupa paket sembako untuk masyarakat terdampak yang secara simbolis diserahkan kepada Muzakir. Bantuan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dasar warga selama masa pemulihan berlangsung.

    “Kita upayakan yang terbaik. Semoga perjuangan ini dimudahkan, semua masyarakat dikuatkan, dan bencana ini bisa kita tangani dengan baik. Semuanya segera pulih kembali seperti sedia kala,” tutup Darmawan.

    (akn/ega)

  • Peduli Bencana Sumatera, Alumni Akpol 2005 Kirim Ratusan Paket Bantuan

    Peduli Bencana Sumatera, Alumni Akpol 2005 Kirim Ratusan Paket Bantuan

    Surabaya

    Paguyuban Alumni Akademi Kepolisian (Akpol) Angkatan 2005, Tathya Dharaka, mengirimkan ratusan paket bantuan untuk korban bencana alam di Sumatera. Kegiatan ini merupakan wujud nyata dan solidaritas Alumni Akpol 2005 terhadap korban bencana.

    Penyerahan bantuan tersebut dilaksanakan di Markas Komando Armada (Koarmada) II, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, pada Sabt (29/11/2025). Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Wahyu Hidayat,yang juga merupakan bagian dari keluarga besar Alumni Akpol 2005 Tathya Dharaka, memimpin langsung penyerahan bantuan.

    Bantuan tersebut diterima oleh Kadister Koarmada II, Kolonel Laut (P) Andi Susanto, selaku penanggung jawab satgas kemanusiaan yang akan bertolak menggunakan Kapal Rumah Sakit KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat.

    AKBP Wahyu Hidayat menegaskan bahwa aksi ini adalah bentuk kepedulian mendalam dari rekan-rekan seangkatan Tathya Dharaka atas musibah yang menimpa masyarakat Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Barat.

    “Kegiatan ini merupakan inisiatif Paguyuban Tathya Dharaka Akpol 2005. Melalui Polres Pelabuhan Tanjung Perak, kami menyalurkan bantuan ini sebagai bentuk solidaritas dan empati kepada masyarakat korban bencana alam di wilayah Sumatera,” ujar AKBP Wahyu.

    “Harapan kami, bantuan ini dapat sedikit meringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak bencana. Kami turut prihatin atas musibah yang terjadi dan berdoa agar kondisi di sana segera pulih,” imbuhnya.

    Seluruh bantuan logistik tersebut akan diangkut menggunakan KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat yang dijadwalkan menempuh rute pelayaran dari Surabaya menuju Sumatera Utara. Kapal bantu rumah sakit milik TNI AL ini memang disiagakan untuk misi kemanusiaan dan penanggulangan bencana.

    (mea/dhn)

  • Pemerintah Kirim 11 Helikopter Sebar Logistik Tangani Bencana di Aceh-Sumatra

    Pemerintah Kirim 11 Helikopter Sebar Logistik Tangani Bencana di Aceh-Sumatra

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah kembali memberikan bantuan di wilayah terdampak di Sumatra hingga Aceh dengan mengerahkan total 11 helikopter. 

    Hal itu disampaikan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Dia mengatakan 11 helikopter terdiri dari TNI dan Basarnas yang diterbangkan langsung dari Jakarta ke wilayah yang terdampak. 

    “Sampai dengan hari ini, pemerintah telah mengirimkan total 11 helikopter TNI dan Basarnas dari Jakarta ke lokasi daerah terdampak bencana,” kata Teddy dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/11/2025).

    Dia menuturkan bahwa penerbangan kali ini memfokuskan penyebaran logistik terutama di daerah terdalam yang sulit diakses karena lumpuhnya jalur darat

    “Helikopter-helikopter ini terbang di lokasi sekitar bencana untuk terus-menerus mendistribusikan logistik, terutama di daerah terdalam serta di daerah yang jalur daratnya terputus. Serta terus memperhatikan faktor cuaca sebagai pertimbangan utama dalam upaya penanganan bencana ini,” jelasnya.

    Teddy menyebut, 9 helikopter telah berada di lokasi sejak 26 November 2025. Helikopter tersebut secara simultan menjalankan operasi distribusi bantuan serta pemantauan dampak bencana.

    “Sembilan helikopter sudah berada di lokasi sejak tanggal 26 November 2025 dan dua helikopter tambahan telah terbang ke Aceh dari Jakarta pagi ini,” ujar Teddy.

    Seluruh operasi udara, katanya, dilakukan dengan mengutamakan faktor keselamatan dan kondisi cuaca sebagai pertimbangan utama.

    Sebelumnya pada Jumat (28/11/2025), Teddy menyampaikan bahwa pemerintah telah mengerahkan 4 pesawat untuk mengakomodir kebutuhan di wilayah terdampak.

    Pengiriman dilakukan atas instruksi langsung Presiden Prabowo Subianto, yang sejak hari pertama bencana telah memerintahkan seluruh jajaran untuk bergerak cepat mengirim bantuan ke lapangan.

    “Jadi pagi ini sekitar pukul setengah delapan pagi, telah diberangkatkan, atas instruksi langsung Bapak Presiden tadi malam kepada seluruh jajaran terkait, untuk memberangkatkan pagi ini empat pesawat tiga pesawat Hercules, kemudian satu pesawat A400 yang awal bulan ini tiba di Tanah Air untuk terbang ke tiga provinsi yang terdampak bencana,” ujar Teddy dalam keterangan persnya kepada awak media usai pengiriman bantuan.

    Adapun jumlah korban jiwa bertambah menjadi pada hari Jumat (29/11/2025), Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto mengungkapkan ada 174 jiwa meninggal dunia, 79 hilang dan 12 luka-luka akibat banjir dan longsor di Sumatra Utara, Aceh dan Sumatra Barat. 

    Dia menyebut, bencana yang terjadi di Sumatra Utara terdapat 216 korban meninggal dunia dan 42, orang hilang.

    Korban tersebar di beberapa wilayah, di antaranya Tapanuli Utara sebanyak 11 orang, Tapanuli Tengah 51 orang, Tapanuli Selatan 32 orang, Kota Sibolga 17 orang, Humbang Hasundutan 6 orang, Kota Padang Sidempuan 1 orang, serta Pakpak Barat 2 orang. Mandailing Natal tidak melaporkan korban jiwa.

    “Per hari ini kami mendata korban meninggal dunia 116 dan 42 masih dalam pencarian. Tentu saja data ini akan berkembang terus masih ada titik-titik yang belum ditembus. Yang diindikasikan di lokasi longsor itu mungkin juga ada korban jiwa,” ungkap Suharyanto, dikutip Sabtu (29/11/2025).

  • Menkomdigi Ungkap Satria-1 & Starlink Dikerahkan Pulihkan Sinyal di Aceh-Sumut-Sumbar

    Menkomdigi Ungkap Satria-1 & Starlink Dikerahkan Pulihkan Sinyal di Aceh-Sumut-Sumbar

    Jakarta

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengungkapkan perkembangan pemulihan jaringan telekomunikasi di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat pasca-bencana banjir dan longsor.

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengerahkan satelit pemerintah, yakni Satelit Republik Indonesia (Satria-1) untuk membantu menyediakan akses telekomunikasi lokasi bencana.

    Komdigi juga terus berkoordinasi dengan penyelenggara telekomunikasi, termasuk Starlink, dalam membantu menghadirkan sinyal internet di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

    “Di saat yang bersamaan Komdigi juga berkoordinasi erat dengan penyelenggara satelit baik Starlink, PSN juga menguatkan downlink satelit pemerintah Satria di titik-titik terdampak,” ujar Meutya kepada detikINET, Sabtu (29/11/2025).

    Sebelumnya, Starlink, layanan internet satelit milik SpaceX, menggratiskan akses internet selama 30 hari penuh bagi seluruh pelanggannya yang terdampak banjir besar di Provinsi Sumatra.

    Telkom dan Telkomsel pun telah memberikan pernyataan untuk mengupayakan proses pemulihan jaringan telekomunikasi miliknya di wilayah terdampak.

    “Semoga setiap hari kita dapat terus melakukan percepatan pemulihan akses komunikasi,” ucap Meutya.

    Progres Pemulihan Jaringan

    Kementerian Komdigi memaparkan perkembangan pemulihan jaringan telekomunikasi di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat pasca-bencana banjir dan longsor.

    Disampaikan Komdigi bahwa masyarakat di sejumlah kecamatan di tiga provinsi tersebut mulai kembali bisa menghubungi keluarga setelah 707 menara (site) BTS dipulihkan dalam 24 jam terakhir.

    “Hingga Sabtu (29/11/2025) pukul 00.00 WIB, sebanyak 707 menara telah kembali beroperasi normal dari sebelumnya 2.463 menara yang mengalami gangguan pada Jumat (28/11/2025) pukul 07.00 WIB, sehingga menyisakan 1.756 menara yang masih dalam proses pemulihan,” ujar Komdigi dikutip dari siaran pers.

    Komdigi memaparkan menara yang telah beroperasi normal itu berada di wilayah Aceh (564 menara), Sumatra Utara (112 menara), dan Sumatra Barat (31 menara).

    Sedangkan, menara yang masih mengalami gangguan berada di wilayah Aceh (975 dari 3.414 menara), Sumatra Utara (707 dari 9.612 menara), dan Sumatra Barat (74 dari 3.739 menara).

    Komdigi mengungkapkan terus berkoordinasi dengan operator seluler untuk melakukan pemulihan terhadap menara BTS yang mengalami gangguan akibat bencana banjir di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

    Berdasarkan informasi terkini jalur backbone di Sumatra Utara yang menyambungkan ruas Rantau-Padang Sidempuan dan ruas Sibolga-Barus-Manduamas telah berhasil dipulihkan dari sebelumnya sempat putus akibat longsor.

    Sementara itu, jalur backbone di ruas Banda Aceh-Bireun dan Samalanga juga saat ini dilaporkan telah pulih dan beroperasi kembali.

    (agt/vmp)

  • Sekolah Diliburkan, BGN Alihkan 526.000 MBG ke Korban Banjir Sumut-Aceh

    Sekolah Diliburkan, BGN Alihkan 526.000 MBG ke Korban Banjir Sumut-Aceh

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Gizi Nasional (BGN) mengalihkan lebih dari 526.000 paket Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk masyarakat terdampak bencana banjir dan longsor di wilayah Sumatra Utara (Sumut) dan Aceh.

    Langkah diskresi ini diambil menyusul keputusan pemerintah daerah setempat meliburkan kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah yang terdampak bencana, sehingga alokasi logistik yang semula diperuntukkan bagi siswa dialihkan untuk penanganan darurat warga.

    Berdasarkan data yang dihimpun hingga Sabtu (29/11/2025), total terdapat 225 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang diaktivasi untuk misi kemanusiaan ini, terdiri dari 173 SPPG di Sumatra Utara dan 52 SPPG di Aceh.

    Kepala Kantor Regional BGN Sumatera Utara, KR Agung Kurniawan menjelaskan bahwa sebanyak 341.765 paket MBG telah disalurkan kepada warga di wilayahnya. Ratusan SPPG yang terlibat tersebar di 12 kabupaten/kota, dengan konsentrasi dapur terbanyak berada di Kota Medan (51 dapur), Kabupaten Serdang Bedagai (28 dapur), dan Kabupaten Deli Serdang (27 dapur).

    “Kami laporkan bahwasanya ada pengalihan penerima manfaat dikarenakan bencana alam berupa banjir, sehingga wilayah yang terdampak sekolah diliburkan dan dialihkan kepada masyarakat terdampak,” ujar Agung dalam keterangannya, Sabtu (29/11/2025).

    Sementara itu, Kepala Regional BGN Aceh Mustafa Kamal melaporkan realisasi distribusi di wilayah Serambi Mekkah mencapai 185.049 paket per Sabtu siang. Bantuan ini disebar di 11 kabupaten/kota, dengan volume penyaluran terbesar tercatat di Kabupaten Bireun mencapai 101.817 paket.

    Kendati demikian, Mustafa mengakui terdapat tantangan logistik yang signifikan. Sejumlah wilayah, meliputi Kabupaten Pidie Jaya, Aceh Timur, Langsa, Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, dan Bener Meriah belum dapat terjangkau bantuan paket MBG akibat akses jaringan transportasi yang terputus total.

    “Dari 11 kabupaten/kota yang terdampak banjir terdapat 52 SPPG yang beroperasi. Total paket MBG yang didistribusikan pada tanggal 26, 27, dan 28 November ini kepada korban banjir sebanyak 185.049 paket,” kata Mustafa dalam keterangannya, Sabtu (29/11/2025).

    Adapun, Presiden Prabowo Subianto telah memberikan instruksi langsung kepada kementerian/lembaga terkait untuk mempercepat pemulihan di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

    Guna mengatasi kendala komunikasi yang menghambat distribusi bantuan, Prabowo mengirimkan puluhan perangkat internet satelit Starlink dan genset untuk dipasang di titik-titik krusial wilayah terdampak.

    Saat ini, pemerintah fokus membuka kembali jalur transportasi dan pemulihan jaringan komunikasi agar bantuan logistik dapat tersalurkan secara merata.

  • Bencana Sumatra-Aceh, Prabowo Didesak Terapkan Status Bencana Nasional

    Bencana Sumatra-Aceh, Prabowo Didesak Terapkan Status Bencana Nasional

    Bisnis.com, JAKARTA — Koalisi Lembaga Perempuan dan Kelompok Rentan Terdampak Banjir Sumatra mendesak Presiden Prabowo Subianto menerapkan status bencana nasional di Sumatra dan Aceh.

    Koordinator Perempuan Sumatra (Permampu) Medan, Dina Lumbantobing, sebagai bagian dari koalisi tersebut, mengatakan penanganan bencana di Sumtra dan Aceh masih tergolong lambat sedangkan korban terus berjatuhan.

    “Kami mendesak Presiden Republik Indonesia dan Pemerintah Nasional untuk segera menetapkan bencana di tiga provinsi di Pulau Sumatra ini sebagai Bencana Nasional. Tanpa penetapan status tersebut, mobilisasi bantuan lintas daerah, pengerahan sumber daya, dan dukungan anggaran berisiko terus berjalan lambat, parsial, dan tidak sebanding dengan skala kerusakan serta jumlah korban,” jelas Dina dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/11/2025).

    Melalui penetapan bencana nasional, penanganan di wilayah yang terdampak dan koordinasi lintas sektor berjalan lebih optimal. Selain itu, pemerintah didesak mengevakuasi wilayah yang terisolasi dengan mengerahkan alat-alat evakuasi yang memadai.

    Dina menyampaikan, kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, ibu hamil menjadi prioritas utama dalam penanganan ini dengan memberikan logistik yang memadai.

    Pemerintah juga diminta segera memenuhi kebutuhan pokok seperti air bersih, popok, pakaian, hingga makanan. Pendistribusian ini, kata Dina, harus disampaikan secara transparan kepada masyarakat.

    “Pemerintah perlu membuka data terkini secara berkala mengenai jumlah korban, sebaran pengungsi, jenis bantuan yang telah didistribusikan, dan penggunaan anggaran bencana. Transparansi ini penting untuk mencegah tumpang tindih bantuan dan memastikan kelompok paling rentan tidak tertinggal,” jelasnya.

    Dina menuturkan bahwa penanganan bencana turut melibatkan organisasi perempuan dan kelompok masyarakat sipil lokal sebagai mitra setara dalam asesmen kebutuhan, perencanaan, distribusi bantuan, pemantauan, hingga tahap pemulihan dan rehabilitasi jangka panjang.

    Diketahui, per Jumat (28/11/2025) Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto mengungkapkan ada 174 jiwa meninggal dunia, 79 hilang dan 12 luka-luka akibat banjir dan longsor di Sumatra Utara, Aceh dan Sumatra Barat. 

    Dia menyebut, bencana yang terjadi di Sumatra Utara terdapat 216 korban meninggal dunia dan 42, orang hilang. Di Aceh 35 korban meninggal, 25 orang hilang, dan 8 luka-luka.

    Kemudian di Sumatra Barat, tercatat 23 korban meninggal, 12 orang hilang, dan 4 luka-luka. Jumlah korban diperkirakan meningkat. Selain itu sejumlah akses darat lumpuh sehingga pemberian logistik terhambat dan diharuskan menggunakan jalur udara.