provinsi: Aceh

  • Pemerintah Siapkan Hunian Sementara untuk Korban Terdampak Bencana di Sumatera

    Pemerintah Siapkan Hunian Sementara untuk Korban Terdampak Bencana di Sumatera

    Jakarta

    Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menegaskan pemerintah terus berupa dalam penanganan bencana alam di Sumatera Utara, Aceh hingga Sumatera Barat. Pemerintah juga menyiapkan hunian sementara untuk para korban terdampak.

    “Kita juga mulai merancang untuk rehab rekon penyiapan huntara, hunian sementara, menyiapkan hunian tetap. Tadi juga kira bicarakan karena kita ingin bahwa tanggap darurat bisa segara selesai kemudian bisa masuk ke tahap rehab rekon dalam waktu yang secepat-cepatnya agar masyarakat bisa segera pulih beraktivitas seperti biasa,” kata Pratikno dalam jumpa pers yang disiarkan di YouTube BNPB, dikutip Senin (1/12/2025).

    Presiden Prabowo Subianto, kata Pratikno, menginstruksikan agar mengerahkan kekuatan nasional dalam penanganan bencana. Pratikno menyebut pemerintah akan memastikan proses evakuasi hingga penyaluran logistik kepada para korban terdampak berjalan lancar.

    “Presiden memerintahkan untuk menambah seluruh kekuatan nasional, fokus untuk penanganan tanggap darurat secepat-cepatnya. Mengerahkan evakuasi, mengerahkan logistik, perlindungan pengungsi, kemudian mengerahkan tenaga kesehatan, memulihkan infrastruktur, transportasi, komunikasi, juga kawal di lapangan,” jelasnya.

    Pratikno menjelaskan, pemerintah juga telah melakukan percepatan evakuasi, pemulihan jalur transportasi dan komunikasi. Pemerintah terus fokus agar situasi tanggap darurat bisa segera diakhiri.

    Pratikno juga memberikan apresiasi kepada BNPB hingga aparat dan relawan yang terus bekerja di lapangan. Dia kembali menegaskan pemerintah akan terus bersinergi mengawal percepatan penanganan darurat di lapangan.

    “Kita akan dukung bagaimana resources dikerahkan. Tapi tentu saja bukan hanya pengerahan sumber daya, tapi bagaimana sinergis di lapangan,” pungkasnya.

    1. Sumatera Utara: korban meninggal 217 orang, korban hilang 209 orang
    2. Aceh: korban meninggal 96 orang, korban hilang 75 orang
    3. Sumatera Barat: korban meninggal 129 orang, korban hilang 118 orang

    (wnv/wnv)

  • Bantuan Dikirim Lewat Jalur Udara dan Laut

    Bantuan Dikirim Lewat Jalur Udara dan Laut

    Liputan6.com, Jakarta – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan komitmennya dalam menindaklanjuti instruksi Presiden Prabowo Subianto terkait dengan penanganan bencana alam di Aceh, Sumatera Utara (Sumut) dan Sumatera Barat (Sumbar).

    Sigit menegaskan, Korps Bhayangkara langsung merespons cepat mengerahkan kekuatan yakni, personel, sarana-prasarana, helikopter, pesawat hingga kapal untuk membantu masyarakat yang terdampak musibah.

    Hal itu ditekankan Sigit saat menggelar rapat koordinasi penanganan bencana bersama sejumlah stakeholder terkait di Posko Bandara Silangit, Sumatera Utara, Minggu malam (30/11/2025).

    “Jajaran Polri sesuai arahan Presiden menindaklanjuti dengan menurunkan bantuan untuk operasi kemanusiaan,” kata Sigit dalam jumpa pers.

    Sigit memastikan, personel telah diterjunkan ke titik terdampak musibah tersebut. Selain itu, kata Sigit, personel hingga bantuan juga difokuskan untuk masuk ke wilayah yang paling parah atau hingga terisolasi usai bencana alam.

    “Mulai dari turunkan personel untuk masuk ke wilayah-wilayah yang terisolir kemudian kita menurunkan sarpras, baik pesawat, helikopter, kapal untuk bisa bantu kirimkan logistik yang diperlukan oleh masyarakat utamanya di wilayah terputus, jalurnya yang tidak bisa dimasukin, maka kita kerahkan bantuan melalu jalur udara,” ujar Sigit.

     

  • AMSI Desak Pemerintah Tetapkan Banjir Besar Sumatera sebagai Bencana Nasional

    AMSI Desak Pemerintah Tetapkan Banjir Besar Sumatera sebagai Bencana Nasional

    Jakarta (beritajatim.com) – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menyampaikan duka cita mendalam atas bencana banjir bandang dan tanah longsor besar yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera, meliputi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Hingga Sabtu (29/11/2025) sore, tercatat 303 orang meninggal dunia dan 279 orang masih hilang.

    Melihat dampak kerusakan yang masif—mulai ribuan rumah rusak, kelangkaan bahan pangan, lumpuhnya akses transportasi, hingga hilangnya jaringan komunikasi—AMSI mendesak Pemerintah Pusat mengambil langkah cepat dan terintegrasi dalam penanganan darurat. AMSI juga menekankan pentingnya menempatkan media sebagai mitra strategis untuk menjaga transparansi penanganan bencana.

    AMSI menilai skala kerusakan lintas provinsi sudah layak dipertimbangkan sebagai bencana nasional yang membutuhkan penanganan terpusat.

    6 Sikap Resmi AMSI Terkait Banjir Besar Sumatera

    1. Pembentukan Pusat Komando Penanganan Cepat

    Pemerintah diminta segera membuka posko komando di Aceh, Sumut, dan Sumbar dengan kewenangan penuh untuk menggerakkan kementerian/lembaga secara langsung.

    2. Pengerahan Personel Gerak Cepat

    BNPB, TNI, Polri, dan Basarnas diminta memprioritaskan:

    – pembukaan akses jalan yang terputus

    – pemulihan jaringan komunikasi

    – menjangkau wilayah yang masih terisolasi

    Contoh gangguan: terputusnya jalur nasional Sidempuan–Sibolga, Sipirok–Medan, serta akses Sumut–Aceh.

    AMSI menilai skala kerusakan lintas provinsi sudah layak dipertimbangkan sebagai bencana nasional yang membutuhkan penanganan terpusat.

    3. Distribusi Logistik Melalui Udara

    Karena banyak jalur darat lumpuh total, pengiriman bantuan harus dipercepat lewat jalur udara, terutama ke wilayah terisolasi seperti Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Bener Meriah.

    4. Pendirian Dapur Umum Darurat

    AMSI mendesak pengoperasian dapur umum menggunakan Dapur MBG milik TNI, Polri, dan BNPB, mengingat harga pangan melambung (misalnya cabai naik dari Rp50.000/kg menjadi Rp100.000/kg di Padang Sidempuan).

    5. Konsolidasi Data Nasional Bencana

    Data penanganan lintas provinsi harus terintegrasi agar langkah pemerintah lebih terukur dan tidak parsial.

    6. Penguatan Sinergi Kementerian/Lembaga

    Ditekankan keterlibatan Kementerian PU, Kominfo, dan Kementerian Kesehatan untuk infrastruktur, komunikasi, dan layanan kesehatan.

    Faktor Pemicu: Kerusakan Lingkungan & Industri Ekstraktif

    AMSI menyoroti bahwa bencana tidak hanya disebabkan cuaca ekstrem dan Siklon Tropis Senyar, tetapi juga diperparah oleh:

    – Kerusakan hutan dan deforestasi, ditandai temuan gelondongan kayu yang terseret banjir.

    – Industri ekstraktif tak taat regulasi, yang mengubah kawasan resapan menjadi area tambang.

    AMSI mengingatkan bahwa perlindungan lingkungan adalah isu seluruh warga, bukan sekadar aktivis.

    Peran Vital Media di Tengah Krisis

    Krisis komunikasi—mulai listrik padam total hingga sinyal hilang—memaksa banyak posko menggunakan perangkat Starlink. Dalam kondisi seperti ini, media kredibel menjadi pilar utama penjaga informasi dan akuntabilitas publik.

    AMSI juga menyoroti kondisi jurnalis di wilayah terdampak. Banyak dari mereka kehilangan rumah dan terisolasi, sementara ketersediaan BBM sangat terbatas, terutama di wilayah Tapanuli Selatan.

    Data wilayah terdampak:

    – Aceh: 14 kabupaten/kota
    – Sumatera Utara: 5 kabupaten/kota
    – Sumatera Barat: 13 kabupaten/kota

    Per Minggu (30/11/2025) pukul 10.00 WIB, masa darurat diperkirakan berlangsung 2–3 hari ke depan.

    AMSI mendesak pemerintah memberi akses prioritas bagi jurnalis, termasuk logistik makanan, BBM, dan komunikasi darurat agar peliputan tetap berjalan.

    AMSI berharap rekomendasi ini dapat mempercepat penanganan bencana banjir besar Sumatera dan meringankan beban warga terdampak.
    #PrayForSumatera. [but]

     

     

     

  • DPR RI Salurkan Bantuan ke Wilayah Terdampak di Sumatra hingga Aceh

    DPR RI Salurkan Bantuan ke Wilayah Terdampak di Sumatra hingga Aceh

    Bisnis.com, JAKARTA – Para pimpinan DPR RI mengirimkan bantuan ke wilayah yang terdampak bencana hidrometeorologi di Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh.

    Pengiriman logistik dilakukan dari Jakarta melalui Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (30/11/2025). Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan pengiriman logistik dilakukan secara bertahap.

    “Hari ini DPR menyerahkan bantuan untuk wilayah Sumatra dalam bentuk kargo pesawat yang akan disampaikan kepada masyarakat terdampak bencana. Pengiriman bantuan dilakukan bertahap mulai hari ini dan besok, dengan rute Tapanuli Tengah, Padang, dan Aceh,” jelas Dasco dalam akun Instagram pribadinya.

    Dasco mengatakan penyerahan dan pengarahan bantuan di lapangan akan berkoordinasi dengan Wakil Ketua DPR, Cucun Ahmad Syamsurijal. Dari postingan tersebut, tampak juga Wakil Ketua DPR, Saan Mustopa.

    Bantuan yang dikirim per Minggu (30/11/2025) lebih dulu menyasar Tapanuli Tengah. Logistik yang diterbangkan berisi pembalut, sarung, selimut, biskuit, dan mie instan cup.

    “Kami berharap bantuan dari DPR RI membantu meringankan beban saudara-saudara yang paling membutuhkan,” pungkas Dasco.

    Sebelumnya, pemerintah juga telah mengirimkan bantuan ke wilayah tersebut. Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengatakan total 11 helikopter terdiri dari TNI dan Basarnas yang diterbangkan langsung dari Jakarta ke wilayah yang terdampak. Selain itu, pemerintah juga telah mengirimkan 4 pesawat.

    Dia menuturkan bahwa penerbangan kali ini memfokuskan penyebaran logistik terutama di daerah terdalam yang sulit diakses karena lumpuhnya jalur darat.

    Pengiriman dilakukan atas instruksi langsung Presiden Prabowo Subianto, yang sejak hari pertama bencana telah memerintahkan seluruh jajaran untuk bergerak cepat mengirim bantuan ke lapangan.

    Per Sabtu (29/11/2025), Kepala BNPB Suharyanto mengungkapkan korban jiwa mencapai 303 akibat bencana hidrometerologi di Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh, Sabtu (29/11/2025).

    Suharyanto mengatakan, tercatat 166 korban meninggal dunia dan 143 orang hilang semenjak peristiwa pada tiga hari lalu. Di Aceh, sebanyak 47 korban meninggal dunia, 51 orang hilang, serta 8 orang luka-luka. 

    Kemudian di Sumatra Barat tercatat 90 korban meninggal dunia, 85 orang hilang, dan 10 orang mengalami luka-luka. Kabupaten Agam mencatat jumlah korban tertinggi.

  • Pesawat Pegasus PGE Bantu Distribusi Obat dan Relawan dalam Banjir Aceh
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        30 November 2025

    Pesawat Pegasus PGE Bantu Distribusi Obat dan Relawan dalam Banjir Aceh Regional 30 November 2025

    Pesawat Pegasus PGE Bantu Distribusi Obat dan Relawan dalam Banjir Aceh
    Tim Redaksi
    ACEH UTARA, KOMPAS.com
    – PT Pema Global Energi (PGE) bekerja sama dengan Pegasus Air Services atas dukungan Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) mengerahkan satu unit pesawat penumpang dan barang berjenis Twin Otter untuk membantu penanganan darurat banjir di Aceh.
    Pesawat itu untuk mengangkut obat, tenaga medis internasional, dan logistik selama banjir melanda Provinsi Aceh.
    Act Relation Manager PGE, Willya Retnosari, menyebutkan PGE berkomitmen membantu penanganan darurat banjir di Aceh.
    “Mengingat saat ini jalur darat via Medan dan via Banda Aceh belum bisa dilalui dengan kendaraan maka jalur udara sangat dibutuhkan untuk penyaluran logistik, obat obatan, tim kesehatan dan koordinasi para pemangku kepentingan” ujar Willya, Minggu (30/11/2025).
    Willya menambahkan, selain mengerahkan pesawat Pegasus, PGE juga sigap menyerahkan bantuan bahan makanan untuk korban banjir di Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe yang didistribusi melalui posko induk penanganan banjir.
    Bantuan yang disalurkan untuk Aceh Utara dan Lhokseumawe berupa 7,9 ton beras, 25.000 bungkus mie instan, 600 pak biskuit, 19.000 cup air mineral dan 300 liter minyak goreng.
    “Harapan perusahaan agar bantuan masa panik tersebut dapat meringankan beban masyarakat di sekitar perusahaan di Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe dan masyarakat Aceh secara umum yang terdampak banjir” pungkas Willya.
    Sebelumnya diberitakan, saat ini banjir juga merendam Kabupaten Aceh Timur, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Bireuen, Kota Langsa, Pidie, Pidie Jaya dan Kabupaten Aceh Utara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mendagri Tito Sebut Logistik untuk Lhokseumawe dan Aceh Utara Harus Ditambah
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        30 November 2025

    Mendagri Tito Sebut Logistik untuk Lhokseumawe dan Aceh Utara Harus Ditambah Regional 30 November 2025

    Mendagri Tito Sebut Logistik untuk Lhokseumawe dan Aceh Utara Harus Ditambah
    Tim Redaksi
    ACEH UTARA, KOMPAS.com
    – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, terkejut menyaksikan dahsyatnya bencana yang melanda kabupaten/kota di Aceh.
    Sejumlah akses darat putus total dan terkendala logistik bahan pangan.
    “Dan kami sudah cek itu, jadi di sini (
    Aceh Utara
    dan Lhokseumawe) sangat diperlukan adalah pangan, logistik harus kita tambah stok nya,” kata Tito di Lhokseumawe, Minggu, (30/11/2025).
    Dia menyebutkan, logistik makanan untuk Bireuen, Lhokseumawe dan Aceh Utara segera didistribusi lewat jalur laut dan udara. 
    Dia menyebutkan kapal Basarnas telah tiba di Lhokseumawe dan dengan perahu karet segera mendistribusi bahan makanan.
    “Di sini kan perlu stok, beras memang ada, tapi perlu stok tambahan lagi dan seperti kebutuhan lainnya yaitu susu, pampes dan pakaian juga,” sebutnya.
    Dia menyebutkan setiba di Jakarta segera melaporkan kondisi itu ke Presiden RI Prabowo Subianto.
    “Sedangkan seperti Pidie dan Pidie Jaya bisa dipasok dari Banda Aceh, untuk Banda Aceh sendiri dipasok lewat udara,” pungkasnya.
    Sebelumnya diberitakan, saat ini banjir juga merendam Kabupaten Aceh Timur, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Bireuen, Kota Langsa, Pidie, Pidie Jaya dan Kabupaten Aceh Utara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BSR Malaysia Tiba di Aceh Utara, Bawa 10 Tenaga Medis dan Obat Senilai 1 Juta Ringgit
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        30 November 2025

    BSR Malaysia Tiba di Aceh Utara, Bawa 10 Tenaga Medis dan Obat Senilai 1 Juta Ringgit Regional 30 November 2025

    BSR Malaysia Tiba di Aceh Utara, Bawa 10 Tenaga Medis dan Obat Senilai 1 Juta Ringgit
    Tim Redaksi
    ACEH UTARA, KOMPAS.com
    – Blue Sky Rescue (BSR) Malaysia tiba di Kabupaten Aceh Utara, Minggu (30/11/2025).
    Mereka datang membawa 10 tenaga medis terdiri dari perawat dan dokter untuk membantu evakuasi korban dan pemulihan
    korban banjir
    di wilayah tersebut.
    Selain itu, BSR juga membawa obat-obatan senilai 1 juta ringgit Malaysia atau setara dengan Rp 4.028.518.184 dengan kurs 1 ringgit setara Rp 4.042.
    Commandor in Chief
    BSR Malaysia
    Patrick Thong menyebutkan, timnya akan membantu tim Pemerintah
    Aceh Utara
    untuk penanganan korban banjir.
    “Besok kami mulai operasi. Kami tidak bisa menjelaskan beberapa hari. Kami perkirakan lebih dari tiga hari di Aceh Utara. Namun kami akan melihat perkembangan di lapangan,” kata Patrick kepada Kompas.com, Minggu (30/11/2025) malam.
    Dia menyebutkan, timnya membantu medis dan suplai obat-obatan.
    Saat ini, 26 puskesmas dari 33 puskesmas di kabupaten itu lumpuh total. Karena itu, BSR akan membantu penanganan korban bencana dan pengobatan warga korban banjir.
    “Kami siap ditempatkan di mana saja, kami ikuti pemerintah lokal di sini,” tegasnya.
    Bupati Aceh Utara, Ismail A Jalil, mengapresiasi dukungan internasional untuk korban banjir di Aceh Utara.
    “Saya berterima kasih atas dukungan internasional. Semoga bisa meringankan beban masyarakat korban banjir. Kami terus memaksimalkan seluruh jaringan dalam dan luar negeri untuk membantu masyarakat,” pungkasnya.
    Sebelumnya diberitakan, saat ini banjir juga merendam Kabupaten Aceh Timur, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Bireuen, Kota Langsa, Pidie, Pidie Jaya dan Kabupaten Aceh Utara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terdampak Bencana, Navigasi Penerbangan di Aceh-Sumut-Sumbar Aman?

    Terdampak Bencana, Navigasi Penerbangan di Aceh-Sumut-Sumbar Aman?

    Jakarta

    Layanan navigasi penerbangan di wilayah terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor dijamin masih berfungsi dengan lancar dan aman. Sejak minggu lalu bencana banjir dan tanah longsor menerpa beberapa titik di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    Selaku penyedia layanan navigasi penerbangan, AirNav Indonesia mengambil langkah cepat, terukur, dan terkoordinasi dalam menjaga kelancaran serta keamanan layanan navigasi penerbangan di wilayah terdampak bencana.

    Upaya ini juga menjadi bagian dari dukungan penuh AirNav terhadap operasi kemanusiaan yang sedang berlangsung. Diketahui, beberapa bantuan hanya bisa dikirim lewat jalur udara.

    Direktur Utama AirNav Indonesia Avirianto Suratno menegaskan komitmen perusahaan dalam memastikan layanan navigasi penerbangan tetap terjaga, kendati sejumlah unit layanan menghadapi dampak langsung bencana.

    “Dalam kondisi darurat seperti ini, prioritas kami adalah menjaga keberlangsungan layanan navigasi penerbangan. Sekaligus pula memastikan operasional misi kemanusiaan dapat berlangsung tanpa hambatan,” jelas Avirianto melalui keterangan resminya, Minggu (30/11/2025).

    Sebagai langkah tanggap darurat awal, dia menjelaskan, AirNav Indonesia telah menerbitkan NOTAM TIBA (Traffic Information Broadcast by Aircraft) di Bandara Lhokseumawe, Takengon, dan Mandailing Natal. Langkah ini ditempuh karena sebagian personel navigasi yang bertugas di lokasi tersebut turut terdampak banjir atau mengalami kendala akses menuju lokasi kerja.

    Di sisi lain, manajemen juga mengaktifkan Posko Operasional Navigasi Penerbangan di fasilitas INMC (Indonesia Network Management Center) sebagai pusat kendali, koordinasi, dan monitoring layanan terhadap unit-unit di wilayah terdampak.

    Untuk menjaga stabilitas operasional, AirNav Indonesia melakukan penambahan personel operasional dan teknis dari sejumlah kantor cabangnya. Antara lain kantor cabang Makassar Air Traffic Service Center (MATSC), Jakarta Air Traffic Service Center (JATSC), Halim Perdanakusuma, dan Pekanbaru untuk memperkuat pelayanan di Kantor Cabang Aceh dan Medan.

    Selain itu, dilakukan pula penugasan langsung personel ke unit layanan di Lhokseumawe dan Takengon. Langkah ini guna memastikan operasional bandara tetap berjalan dan mendukung misi kemanusiaan melalui jalur udara yang dilakukan sejumlah instansi.

    “Seperti Basarnas, TNI, BNPB, serta lembaga kemanusiaan lainnya. Dengan pemulihan personel tersebut, NOTAM TIBA kemudian dicabut,” lanjut Avirianto.

    Di sisi infrastruktur, AirNav Indonesia juga memperkuat sistem komunikasi penerbangan melalui penyediaan dan pemasangan jaringan internet Starlink di Lhokseumawe, Sibolga, dan Gunung Sitoli untuk memastikan konektivitas operasional tetap stabil meskipun infrastruktur telekomunikasi darat mengalami gangguan.

    AirNav juga mengirimkan peralatan teknis pendukung untuk memastikan seluruh fasilitas navigasi tetap berfungsi optimal.

    (kil/kil)

  • Penuhi Kebutuhan Korban Banjir di Masa Sulit, DPR RI Kirim 15 Ton Bahan Pokok

    Penuhi Kebutuhan Korban Banjir di Masa Sulit, DPR RI Kirim 15 Ton Bahan Pokok

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Penyaluran bantuan kepada warga terdampak banjir di Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Aceh terus dilakukan.

    Kini 15 ton bantuan kebutuhan pokok dan perlengkapan darurat dikirim menuju Padang, Sumatera Barat; Tapanuli Tengah, Sumatera Utara; dan Aceh.

    Bantuan ini berasal dari DPR RI. Bantuan diserahkan langsung oleh Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Bantuan dikirim menggunakan pesawat kargo, pada Minggu (30/11).

    Dasco mengatakan, DPR berkomitme untuk bergerak cepat membantu masyarakat yang sedang mengalami masa sulit. Dengan begitu, kebutuhan pokok para pengungsi bisa terpenuhi.

    “Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia menyerahkan bantuan untuk Sumatera, berupa kargo pesawat yang akan disampaikan kepada saudara-saudara yang mengalami musibah. Yang pada hari ini dan besok akan diberangkatkan ke Tapanuli Tengah, Padang, dan ke Aceh,” ujar Dasco.

    Politikus Partai Gerindra ini menyampaikan, pengiriman bantuan logistik itu akan dikawal oleh Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurizal yang juga turut ikut ke lokasi bencana. Adapun kata Dasco, bantuan ini berupa kebutuhan pokok dan peralatan darurat untuk para korban.

    “Isi kargo tediri dari macam-macam, ada sarung, pembalut, Pop Mie, selimut, biskuit, untuk saudara-saudara kita sekalian, bismillahirrahmanirrahim,” imbuhnya.

    Dasco berharap bantuan dari DPR ini bisa meringankan dan membawa manfaat bagi para masyarakat terdampak bencana. Dia mendoakan agar bencana segera berlalu.

  • Update Bencana Sumatra-Aceh Minggu (30/11): Total 442 Korban Jiwa

    Update Bencana Sumatra-Aceh Minggu (30/11): Total 442 Korban Jiwa

    Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto mengatakan memasuki hari keempat penanganan banjir dan longsor di Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh, total korban jiwa sebanyak 442, Minggu (30/11/2025).

    Penambahan jumlah korban setelah Satuan Tugas Gabungan dari TNI, Polri, BNPB, dan personel lainnya melakukan penyisiran di tiga provinsi tersebut.

    “Jadi korban jiwa untuk Sumatra Utara 217 jiwa yang meninggal dunia. Kemudian 209 yang masih hilang,” kata Suharyanto dilansir akun YouTube @BNPB, Minggu (30/11/2025).

    Dia menyebut, korban terbanyak berada di Tapanuli Selatan. Sedangkan sisanya di Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, Tapanuli Utara, dan Humbang Hasundutan.

    Dia juga melaporkan, pengungsi juga turut bertambah menjadi 3.600 jiwa di Tapanuli Utara. Lalu di Tapanuli Selatan sebanyak 4.661 jiwa yang mengungsi, Sibolga sebanyak 4.456 jiwa, Humbang Hasundutan sebanyak 2.200 jiwa, dan Mandailing Natal 1.378 jiwa.

    Dari segi akses transportasi, jalur Tarutung-Sibolga masih proses normalisasi dan baru berhasil ditembus sepanjang 40 km. Suharyanto menyampaikan masih ada warga yang terjebak di antara jalan Sibolga ke Tapanuli Tengah, di mana mereka mengungsi di area tersebut. 

    Lalu jalan Tarutung-Tapanuli Utara masih lumpuh, di mana personel gabungan membawa logistik ke titik-titik itu. Jalur Mandailing Natal berangsur pulih.

    Tapanuli Utara ke Tapanuli Tengah hanya bisa diakses melalui jalur udara. Lalu, Bandara Pinangsori sudah dapat diakses jalur darat sehingga pendistribusian logistik ke Tapanuli Tengah bisa menggunakan jalur udara dan darat. Tapanuli Tengah ke Sibolga sudah bisa ditembus.

    Korban Jiwa di Aceh 96 Orang

    Suharyanto menjelaskan bahwa korban jiwa di Aceh menjadi 96 orang, dan 75 masih dinyatakan hilang. Korban jiwa terdampak di 11 kabupaten dan kota. 

    Dia merincikan jalur transportasi yang masih lumpuh adalah Sumatra Utara-Aceh Tamiang, Banda Aceh-Lhokseumawe, Aceh Utara-Aceh Timur, Langsa, Aceh Tamiang, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Aceh Tengah, Bener Meriah, Subusalam, Singkil, dan Aceh Selatan.

    Namun, akses komunikasi di Bener Meriah telah lancar, begitupun Aceh Timur, dan Langsa. 

    Korban Jiwa Sumatra Barat menjadi 129

    Suharyanto menyampaikan bahwa korban Jiwa di Sumatra Barat mencapai 129 orang, 118 masih hilang, dan 16 luka-luka. Wilayah Padang Pariaman juga telah pulih dan banyak warga yang berangsur angsur mengunjungi rumahnya.

    Di Agam, katanya, korban jiwa menjadi 87, sedangkan 76 masih dinyatakan hilang. Terdapat 8 kabupaten/kota yang terdampak dan masih menjadi fokus utama.

    Jalur Kota Padang Panjang dan Secincin masih putus. Dia mengatakan akses dari Jakarta ke Sumatra Barat menggunakan jalur darat masih bisa diakses.

    Adapun sampai saat ini Satgas Gabungan masih mendistribusikan kebutuhan pokok mulai dari makanan, minuman, selimut, tenda keluarga dan tenda pengungsian. Selain itu, sejumlah lokasi telah dipasangi Starlink untuk mempermudah komunikasi. Proses penyaluran akan terus bertambah setiap harinya yang didominasi dari jalur udara.