provinsi: Aceh

  • Ketua MPR: Situasi bencana di Sumatera sudah tertangani 

    Ketua MPR: Situasi bencana di Sumatera sudah tertangani 

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat atau MPR RI Ahmad Muzani mengatakan situasi bencana yang terjadi di sebagian lokasi di Pulau Sumatera sudah tertangani setelah melihat kemampuan sinergi antara sejumlah pemerintah daerah.

    Atas hal itu, menurut ia, penetapan status bencana nasional akan bergantung kepada keputusan Presiden Prabowo Subianto.

    Muzani mengatakan penetapan bencana nasional memerlukan Keputusan Presiden (Keppres). “Pemerintah provinsi yang bersinergi, saya kira ini hari ke berapa, sudah bisa ditangani,” kata Muzani di kompleks parlemen, Jakarta, Senin.

    Selain itu, ia juga mengingatkan bahwa tidak perlu ada aksi-aksi penjarahan karena pemerintah sedang melakukan tindakan-tindakan cepat untuk segera memenuhi kebutuhan masyarakat korban bencana.

    Muzani meminta kepada aparat kepolisian, TNI, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk bisa cepat memenuhi kebutuhan yang diharapkan oleh masyarakat.

    “Sehingga apa yang diberitakan (penjarahan) itu bisa cepat dicegah,” tambahnya.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan kapal berukuran besar saat ini berhasil sandar di pesisir Sibolga, Sumatera Utara, untuk menyalurkan bantuan kepada para pengungsi mengingat jalur darat menuju daerah tersebut terputus akibat banjir bandang dan longsor.

    Selepas meninjau pengungsi di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Senin, Presiden Prabowo juga memastikan pesawat angkut TNI Angkatan Udara Hercules setiap hari bolak-balik mengangkut bantuan dan sejumlah logistik yang dibutuhkan pengungsi dari titik penyimpanan bantuan menuju daerah-daerah terdampak bencana di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.

    “Saya kira kapal besar sudah bisa merapat ya di Sibolga. Kemudian, Hercules terus kita kerahkan, mungkin setiap hari beberapa titik bisa didaratkan ya,” kata Presiden Prabowo kepada wartawan di posko pengungsi GOR Pandan, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Senin.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Presiden Prabowo respons langsung curhatan pengungsi di Kutacane Aceh

    Presiden Prabowo respons langsung curhatan pengungsi di Kutacane Aceh

    Terima kasih ya, nanti kita perhatikan, kita bantu, tetapi percayalah kita akan berbuat yang terbaik untuk rakyat

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto merespons langsung curhat-an (curahan hati) seorang pengungsi, yang mewakili sejumlah pengungsi lainnya, saat Presiden mengecek distribusi bantuan dan kondisi pengungsi di posko pengungsi Desa Bambel Baru, Kota Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh, Senin.

    Dalam kunjungannya itu, seorang laki-laki paruh baya, yang merupakan petani jagung di Desa Bambel Baru, memohon bantuan Presiden Prabowo untuk membangun struktur bendungan yang dapat menghalau luapan air dari Sungai Alas ke area perkebunan warga.

    “Mohon kiranya Pak, Kali Alas (Sungai Alas) kami ini 100 meter dari kampung kami mohon dibendung Pak. Selain ini, Kali Alas besar Pak, jagung kami semua sudah habis Pak, kami gak tahu ke depannya untuk apa Pak. Mohon tinjau Bapak, sebentar Pak. Kami sudah hancur Pak, bertani jagung kami nggak berhasil Pak, kami setiap tahun banjir Pak, mohon dibendung Pak,” kata seorang warga pengungsi menyampaikan langsung keluhannya kepada Presiden Prabowo.

    Dalam kesempatan yang sama, pengungsi itu juga mengucapkan terima kasih kepada kepala daerah, yaitu Bupati Aceh Tenggara Muhammad Salim Fakhry, yang telah menurunkan alat-alat berat ke desanya manakala daerah itu terendam luapan banjir Sungai Alas.

    Selepas mendengar permintaan dari perwakilan pengungsi itu, Presiden Prabowo langsung memberi instruksi kepada jajarannya, yaitu Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya yang berdiri tepat di belakang Presiden.

    “Terima kasih ya, nanti kita perhatikan, kita bantu, tetapi percayalah kita akan berbuat yang terbaik untuk rakyat,” kata Presiden Prabowo kepada para pengungsi.

    Presiden Prabowo mengecek distribusi bantuan dan kondisi pengungsi serta tenda-tenda pengungsian di Desa Bambel Baru, Kota Kutacane, Senin siang setelah meninjau lokasi Jembatan Pantai Dona yang ambruk karena diterjang banjir bandang.

    Di posko pengungsi, Presiden Prabowo menyapa para pengungsi, mendengar cerita-cerita mereka serta mencatat permintaan dan kebutuhan mereka di pengungsian.

    “Kita segera akan membuka jembatan-jembatan yang rusak akan segera kita perbaiki,” kata Presiden kepada para pengungsi.

    Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo juga menyatakan rasa harunya saat melihat para pengungsi yang terlihat tetap bersemangat meskipun harus tinggal sementara di pengungsian.

    “Terima kasih, walaupun saudara-saudara, Bapak-Bapak, Ibu-Ibu, mengalami musibah, masih semangat, masih cerah, masih menerima saya dengan senyum. Terima kasih, luar biasa,” kata Presiden.

    “Saya berdoa terus (untuk) saudara-saudara,” sambung Presiden.

    Selepas itu, Presiden beraudiensi dengan perwakilan pengungsi, dan berfoto bersama dengan para pengungsi di Desa Bambel Baru. Di lokasi yang sama, Presiden juga menghampiri kerumunan ibu-ibu pengungsi yang antusias dan langsung meminta bersalaman serta berfoto. Di tengah-tengah barisan ibu-ibu, Presiden lanjut berfoto bersama kembali dengan ibu-ibu pengungsi dipandu oleh Bupati Aceh Tenggara Muhammad Salim Fakhry.

    Di posko pengungsi Bambel Baru, Presiden terlihat memberikan instruksi kepada Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, dan Bupati Fakhry.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi/Galih Pradipta
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Anak-anak Korban Bencana Sumatera Dihantui Risiko Campak Imbas Imunisasi Rendah

    Anak-anak Korban Bencana Sumatera Dihantui Risiko Campak Imbas Imunisasi Rendah

    Jakarta

    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mendesak pemerintah daerah untuk segera membentuk posko imunisasi darurat di wilayah terdampak bencana sebagai langkah cepat mencegah lonjakan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi, terutama campak. Imbauan ini muncul menyusul temuan kasus campak di sejumlah daerah serta rendahnya cakupan imunisasi dasar di kawasan terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    dr Asrawati M Biomed SpA, Subsp, dari IDAI Sumatera Barat menjelaskan rendahnya cakupan imunisasi di provinsi tersebut sudah berdampak nyata.

    “Dari pengalaman kami di lapangan, cakupan imunisasi di Sumbar saat ini masih rendah. Dampaknya terlihat dengan Kejadian Luar Biasa (KLB) campak yang terjadi di Sumbar,” ujarnya dalam konferensi pers Senin (1/12/2025).

    Menurutnya, kasus tak kalah penting yang perlu ditangani adalah TBC, tumpang tindih masalah kesehatan di daerah pasca bencana semakin memperbesar risiko penyebaran penyakit.

    “Dalam kondisi saat ini kalau anak belum lengkap imunisasinya, kita siapkan pos untuk melengkapinya. Kasus lain yang masih ditemukan hingga sekarang adalah diare dan infeksi saluran napas, komplikasinya bisa menjadi pneumonia,” jelasnya.

    Ia menegaskan imunisasi tetap dapat diberikan selama anak berada dalam kondisi sehat. “Kalau ada batuk pilek, tunda dulu. Tapi imunisasi kejar nanti tetap bisa dilakukan,” lanjutnya.

    Senada dengan itu, Dr dr Raihan, SpA(K), Subsp, Nefrologi, dari IDAI Aceh menyebut kondisi di wilayahnya sangat mirip dengan Sumbar. Identifikasi pasien menunjukkan anak-anak terdampak bencana di beberapa kabupaten, terutama Pidie Jaya mengalami luka dengan cakupan imunisasi yang jauh lebih rendah dibandingkan daerah lain.

    “Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan. Di provinsi, kami menyiapkan vaksin dan pencegahan profilaksis untuk tetanus sudah disampaikan. Koordinasi sudah berjalan, hanya memang di daerah kami, termasuk Pidie Jaya, cakupan imunisasinya lebih rendah,” beber dia.

    IDAI menekankan penyakit-penyakit yang seharusnya dapat dicegah dengan imunisasi justru berpotensi muncul kembali jika intervensi tidak dilakukan cepat.

    Sementara Wakil Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr dr Eka Airlangga Cabang Sumatera Utara menyebut telah menemukan kasus campak di lapangan. Penanganan cepat dilakukan melalui isolasi untuk mencegah penularan ke anak lain.

    “Kalaupun ada kasus-kasus measles, kita isolasi untuk tidak menyebarkan ke yang lain,” jelas dr Eka.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/kna)

  • Menkomdigi Meutya Tinjau Pemulihan Sinyal Internet di Sumatera

    Menkomdigi Meutya Tinjau Pemulihan Sinyal Internet di Sumatera

    Jakarta

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid bertolak ke Sumatera Utara pada hari ini, Senin (1/12/2026). Meutya bakal meninjau kondisi terkini pemulihan jaringan telekomunikasi pasca-banjir bandang dan longsor.

    Untuk sejauh ini, Meutya diagendakan akan mengunjungi Balai Monitoring (Balmon) Medan, Sumatera Utara. Pada kesempatan yang sama akan berkoordinasi dengan operator telekomunikasi terkait perkembangan sinyal telekomunikasi yang terdampak.

    Menkomdigi juga akan memaparkan situasi pemulihan jaringan telekomunikasi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    Diberitakan sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengerahkan satelit pemerintah, yakni Satelit Republik Indonesia (Satria-1) untuk membantu menyediakan akses telekomunikasi lokasi bencana.

    Komdigi juga terus berkoordinasi dengan penyelenggara telekomunikasi, termasuk Starlink hingga PSN, dalam membantu menghadirkan sinyal internet di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

    Disampaikan Komdigi bahwa masyarakat di sejumlah kecamatan di tiga provinsi tersebut mulai kembali bisa menghubungi keluarga setelah 707 menara (site) BTS dipulihkan dalam 24 jam terakhir.

    “Hingga Sabtu (29/11/2025) pukul 00.00 WIB, sebanyak 707 menara telah kembali beroperasi normal dari sebelumnya 2.463 menara yang mengalami gangguan pada Jumat (28/11/2025) pukul 07.00 WIB, sehingga menyisakan 1.756 menara yang masih dalam proses pemulihan,” ujar Komdigi dikutip dari siaran pers.

    Komdigi memaparkan menara yang telah beroperasi normal itu berada di wilayah Aceh (564 menara), Sumatra Utara (112 menara), dan Sumatra Barat (31 menara).

    Sedangkan, menara yang masih mengalami gangguan berada di wilayah Aceh (975 dari 3.414 menara), Sumatra Utara (707 dari 9.612 menara), dan Sumatra Barat (74 dari 3.739 menara).

    (agt/fyk)

  • Banjir Rusak Jalur Kereta, 20 Perjalanan KA Medan-Binjai Dibatalkan

    Banjir Rusak Jalur Kereta, 20 Perjalanan KA Medan-Binjai Dibatalkan

    Liputan6.com, Jakarta – PT Railink membatalkan total 20 perjalanan Kereta Api Srilelawangsa untuk relasi Medan–Binjai–Kualabingai pada Senin, 1 Desember 2025.

    Pembatalan dilakukan menyusul dampak luapan air banjir yang menyebabkan pergeseran tanah (gogosan) di bawah rel KA pada KM 15+5/6 di antara Stasiun Medan dan Stasiun Binjai, sehingga jalur dinyatakan tidak aman untuk dilalui.

    Manager Komunikasi Perusahaan PT Railink, Ayep Hanapi, menjelaskan bahwa pembatalan tersebut dilakukan sebagai langkah keselamatan operasional sesuai prosedur mitigasi risiko.

    “Pembatalan ini terpaksa dilakukan demi menjamin keselamatan operasional dan seluruh penumpang. Jalur di lokasi terdampak dinyatakan tidak aman untuk dilalui,” ujar Ayep dalam keterangan resmi, Senin (1/12/2025).

    Ayep merinci bahwa pembatalan mencakup 17 perjalanan relasi Medan–Binjai dan 3 perjalanan relasi Medan–Binjai–Kualabingai.

    “PT Railink menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan atas pembatalan perjalanan KA Srilelawangsa. Kami akan segera menginformasikan kembali apabila lintas sudah dinyatakan aman untuk dilalui,” katanya.

     

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di wilayah Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Jumlah korban meninggal dunia di ketiga provinsi terdampak mencapai 303 jiwa…

  • 7
                    
                        Para Bupati Tak Sanggup Atasi Banjir, Kemendagri Pastikan Pemerintah Pusat Ambil Alih
                        Nasional

    7 Para Bupati Tak Sanggup Atasi Banjir, Kemendagri Pastikan Pemerintah Pusat Ambil Alih Nasional

    Para Bupati Tak Sanggup Atasi Banjir, Kemendagri Pastikan Pemerintah Pusat Ambil Alih
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, pemerintah pusat akan mengambil alih sepenuhnya pengiriman logistik ke Provinsi Aceh via udara dari Jakarta dan Medan.
    “Tapi pusat yang mengambil alih.
    Dropping
    dari Jakarta dan dari Medan,” tegas Tito saat ditemui di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (1/12/2025).
    Karena akses via darat terputus, Tito menyebut Provinsi Aceh memerlukan
    dukungan pangan
    yang didistribusikan menggunakan pesawat.
    “Dia perlu untuk dukungan satu, pangan. Pangannya harus diambil dari luar, menggunakan pesawat. Dia enggak punya pesawat. Maka otomatis minta bantuan kepada pemerintah provinsi atau pemerintah pusat,” ucapnya.
    Tito memahami keputusan para bupati yang menyatakan tidak mampu mengatasi banjir di daerah mereka karena distribusi makanan terganggu.
    “Kita melihat wajar enggak mampu karena di daerah yang tersulit, dari mana mau dapat makanan logistik kalau bukan minta bantuan kepada pemerintah yang di atasnya,” kata dia.
    Saat ini, penanganan pascabanjir juga sulit dilakukan karena akses jalan yang belum memungkinkan adanya penggunaan alat berat.
    “Bagaimana mungkin kemampuan Pemda Aceh Tengah untuk melakukan mobilisasi alat berat, untuk memperbaiki jembatan, memperbaiki jalan-jalan yang pecah, patah, memperbaiki yang longsor, tertutup. Terkunci dari utara, dari Lhokseumawe, juga terkunci dari selatan. Jadi jalan-jalannya betul-betul putus,” jelasnya.
    Meski dengan keterbatasan akses jalan, Tito menegaskan bahwa pemerintah pusat tetap akan membantu, baik itu daerah yang mampu maupun tidak.
    “Tapi pemerintah pusat, mau dia katakan mampu, mau dia katakan nyerah, enggak mampu, pasti kita akan bekerja, membantu dan itu sudah sejak hari pertama,” jelas dia.
    Setidaknya ada tiga bupati yang menyatakan tidak mampu menangani banjir, yakni Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Al-Farlaky, Bupati Aceh Selatan Mirwan MS, dan Bupati Aceh Tengah Haili Yoga.
    Hingga Minggu (30/11/2025), Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (
    BNPB
    ) mencatat 442 orang meninggal dunia, 402 orang hilang, dan 646 orang luka-luka akibat banjir dan longsor yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
    Dari angka itu, 217 orang yang meninggal dunia berada di wilayah Sumut, 129 orang di Sumbar, dan 96 orang di Aceh.
    Sementara itu, 209 orang di Sumut masih dinyatakan hilang, di Sumbar ada 118 orang dinyatakan hilang, dan 75 orang dinyatakan hilang di Aceh.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BMKG Lakukan Modifikasi Cuaca Pascabencana di Sumatera

    BMKG Lakukan Modifikasi Cuaca Pascabencana di Sumatera

    Jakarta

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) di tiga posko wilayah Sumatera untuk mengurangi potensi hujan saat penyaluran bantuan bagi korban banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Barat, hingga Sumatera Utara.

    OMC tersebut masih akan berlangsung hingga Rabu (3/12) mendatang yang dipusatkan di Posko Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda (Aceh), Posko Kualanamu (Medan), dan Posko Bandara Internasional Minangkabau (Padang).

    “Kita berusaha menjaga agar proses penyelamatan, kedaruratan, dan upaya drop logistik tidak terganggu dengan cuaca ekstrem atau curah hujan tinggi. Kita menebarkan NaCl (larutan garam halus) di daerah-daerah agar hujan bisa turun di daerah yang tidak rawan,” kata Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani dalam rapat bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dikutip dari YouTube Kemendagri RI, Senin (1/11/2025).

    Tak hanya itu, BMKG juga tengah menebarkan Kalsium Oksida (CaO), di daerah yang sangat rawan untuk memecah hujan agar tidak turun di daerah rawan dan dapat menyebar ke wilayah lain.

    “Kita melakukan OMC itu untuk memberi hujan atau mencegah terjadinya hujan. Saat ini, penerbangan terus kami lakukan, total ada lima pesawat di Posko Aceh, Medan, dan Padang,” ujarnya lagi.

    BMKG juga meminta agar pemerintah provinsi, khususnya Gubernur untuk segera menetapkan status siaga darurat ketika mendapatkan peringatan dini bencana.

    Teuku juga meminta agar kepala daerah mencermati setiap informasi yang diberikan oleh BMKG melalui pos atau koordinator tiap provinsi.

    “Karena tanpa status tersebut, BMKG dan BNPB tidak bisa melakukan operasi modifikasi cuaca,” ucap Teuku.

    “Ada lima balai besar yang memiliki kewenangan untuk menetapkan status siaga darurat,” tuturnya.

    Sebelumnya, Jumlah korban jiwa akibat banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat kembali meningkat. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, hingga Senin, total korban meninggal di tiga provinsi tersebut telah mencapai 442 orang, sementara 402 orang lainnya masih dinyatakan hilang.

    Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam konferensi pers Minggu (30/11/2025) menyebut, angka tersebut terus bertambah lantaran korban yang sebelumnya dilaporkan hilang mulai ditemukan.

    “Terutama di Tapanuli Selatan, karena per hari ini banyak yang ditemukan,” kata Suharyanto.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Thailand Gercep Bikin RS Lapangan Pasien Terdampak Banjir”
    [Gambas:Video 20detik]
    (suc/kna)

  • BMKG Lakukan Modifikasi Cuaca Pascabencana di Sumatera

    BMKG Lakukan Modifikasi Cuaca Pascabencana di Sumatera

    Jakarta

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) di tiga posko wilayah Sumatera untuk mengurangi potensi hujan saat penyaluran bantuan bagi korban banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Barat, hingga Sumatera Utara.

    OMC tersebut masih akan berlangsung hingga Rabu (3/12) mendatang yang dipusatkan di Posko Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda (Aceh), Posko Kualanamu (Medan), dan Posko Bandara Internasional Minangkabau (Padang).

    “Kita berusaha menjaga agar proses penyelamatan, kedaruratan, dan upaya drop logistik tidak terganggu dengan cuaca ekstrem atau curah hujan tinggi. Kita menebarkan NaCl (larutan garam halus) di daerah-daerah agar hujan bisa turun di daerah yang tidak rawan,” kata Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani dalam rapat bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dikutip dari YouTube Kemendagri RI, Senin (1/11/2025).

    Tak hanya itu, BMKG juga tengah menebarkan Kalsium Oksida (CaO), di daerah yang sangat rawan untuk memecah hujan agar tidak turun di daerah rawan dan dapat menyebar ke wilayah lain.

    “Kita melakukan OMC itu untuk memberi hujan atau mencegah terjadinya hujan. Saat ini, penerbangan terus kami lakukan, total ada lima pesawat di Posko Aceh, Medan, dan Padang,” ujarnya lagi.

    BMKG juga meminta agar pemerintah provinsi, khususnya Gubernur untuk segera menetapkan status siaga darurat ketika mendapatkan peringatan dini bencana.

    Teuku juga meminta agar kepala daerah mencermati setiap informasi yang diberikan oleh BMKG melalui pos atau koordinator tiap provinsi.

    “Karena tanpa status tersebut, BMKG dan BNPB tidak bisa melakukan operasi modifikasi cuaca,” ucap Teuku.

    “Ada lima balai besar yang memiliki kewenangan untuk menetapkan status siaga darurat,” tuturnya.

    Sebelumnya, Jumlah korban jiwa akibat banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat kembali meningkat. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, hingga Senin, total korban meninggal di tiga provinsi tersebut telah mencapai 442 orang, sementara 402 orang lainnya masih dinyatakan hilang.

    Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam konferensi pers Minggu (30/11/2025) menyebut, angka tersebut terus bertambah lantaran korban yang sebelumnya dilaporkan hilang mulai ditemukan.

    “Terutama di Tapanuli Selatan, karena per hari ini banyak yang ditemukan,” kata Suharyanto.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Thailand Gercep Bikin RS Lapangan Pasien Terdampak Banjir”
    [Gambas:Video 20detik]
    (suc/kna)

  • IDAI Ingatkan Ancaman Penyakit yang Bisa Serang Anak Imbas Banjir Sumatera

    IDAI Ingatkan Ancaman Penyakit yang Bisa Serang Anak Imbas Banjir Sumatera

    Jakarta

    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyampaikan keprihatinan mendalam atas rangkaian bencana yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera, mulai dari banjir di Aceh, Sumut, hingga Sumbar. Ketua Umum IDAI, dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), menegaskan bahwa anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan terdampak dalam situasi ini.

    “Kami dari IDAI menyampaikan keprihatian mendalam atas musibah banjir yang melanda Aceh, Sumut, Sumbar, sebelumnya juga ada erupsi abu vulkanik Semeru,” ujar dr Piprim.

    Ia menuturkan, IDAI melalui anggota, cabang, dan Satuan Tugas Penanggulangan Bencana turut mendukung penanganan kesehatan di lokasi bencana.

    Anak Jadi Kelompok Rentan

    Dirinya menegaskan bahwa anak-anak menghadapi risiko paling besar dalam kondisi darurat seperti banjir dan pengungsian. Karena itu, pemenuhan kebutuhan dasar anak harus menjadi prioritas.

    “Anak adalah korban paling rentan di situasi seperti ini dan perlu kita lindungi, mereka bisa alami trauma, ketakutan, mimpi buruk,” ujarnya.

    Menurut dr Piprim, lingkungan pengungsian yang padat dan sanitasi terbatas meningkatkan risiko penyakit menular.

    “Anak-anak ini rentan termasuk juga rentan terhadap penyakit menular di pengungsian, ada campak yang bisa menular ke mana-mana,” jelasnya.

    Ia juga mengingatkan potensi penyakit lain yang dapat meningkat dalam kondisi banjir seperti diare, demam berdarah dan leptospirosis.

    Di akhir, dr Piprim menyampaikan harapan agar pemerintah dapat memberikan perhatian lebih besar terhadap bencana yang terjadi.

    “Mudah-mudahan bisa dimasukkan sebagai bencana nasional ya,” ujarnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: IDAI Berharap Banjir di Sumatera Ditetapkan Jadi Bencana Nasional”
    [Gambas:Video 20detik]
    (kna/kna)

  • Prabowo Kunjungi Posko Pengungsian Korban Bencana Banjir di Sumut

    Prabowo Kunjungi Posko Pengungsian Korban Bencana Banjir di Sumut

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto mengecek langsung distribusi bantuan, posko kesehatan, serta dapur umum di posko pengungsian GOR Pandan, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.

    Kedatangan orang nomor satu di Indonesia tersebut disambut hangat oleh para pengungsi. Mereka bergantian menyalami Presiden dan memeluknya, bahkan beberapa memanfaatkan momen untuk berfoto.

    Dikutip dari Antara, Prabowo juga mendengar langsung cerita dari beberapa pengungsi yang berhasil menyelamatkan diri dari banjir bandang dan longsor. Di posko kesehatan, seorang ibu yang sedang memeriksakan dirinya langsung memeluk Prabowo.

    Presiden juga menyalami sejumlah petugas kesehatan yang pada pagi ini bertugas di posko kesehatan di GOR Pandan. Selepas itu, Presiden Prabowo berjalan ke area luar GOR dan kembali menemui serta membalas sapaan dari sejumlah warga.

    Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi yang mendampingi Presiden dari Jakarta, turut mendengarkan langsung cerita-cerita para pengungsi.

    Di GOR Pandan, di hadapan para pengungsi, Presiden Prabowo memastikan setiap langkah darurat telah ditempuh oleh pemerintah, dan distribusi bantuan telah menjangkau seluruh masyarakat yang terdampak banjir bandang serta longsor.

    Presiden Prabowo kemudian memerintahkan seluruh jajarannya untuk dengan cepat, tepat, dan menyeluruh menanggulangi dampak bencana dan mengurusi para pengungsi.

    Sebelumnya, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno mengungkapkan arahan Presiden Prabowo Subianto terkait penanganan bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara (Sumut) dan Sumatera Barat (Sumbar).

    “Presiden memerintahkan untuk menambah seluruh kekuatan nasional, fokus untuk penanganan tanggap darurat secepat-cepatnya. Mengerahkan evakuasi, mengerahkan logistik, perlindungan pengungsi, kemudian mengerahkan tenaga kesehatan, memulihkan infrastruktur, transportasi, komunikasi, juga kawal di lapangan,” ujar Pratikno saat memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Bencana, bersama Kepala BNPB, Jajaran TNI-Polri, dan Pemprov Sumatra Utara, di Sumatra Utara, Minggu (30/11/2025).

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Prabowo: Indonesia Butuh Dokter-Ilmuwan yang Banyak”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/kna)