provinsi: Aceh

  • BLT Kesra 2025 Kirim Langsung ke Pengungsian di Aceh, Sumut dan Sumbar

    BLT Kesra 2025 Kirim Langsung ke Pengungsian di Aceh, Sumut dan Sumbar

    Kepedulian publik terhadap korban banjir dan longsor sangat tinggi. Untuk mendukung kelancaran distribusi bantuan, PT Pos Indonesia (Persero) membuka layanan pengiriman bantuan gratis ke wilayah terdampak di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, berlaku hingga 8 Desember 2025.

    Plt Direktur Business Kurir dan Logistik Pos Indonesia, Prasabri Pesti, menyampaikan bahwa masyarakat dapat mengirim bantuan dari KCU Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Bantuan kemudian akan disalurkan ke Posko BPBD di daerah terdampak.

    “Paket bantuan dapat dikirimkan dari Kantor Cabang Utama di Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Bantuan akan diteruskan ke Posko BPBD di Sumut, Aceh, dan Sumbar,” ujar Prasabri.

    Untuk informasi lebih lanjut terkait pengiriman bantuan ini Pos Indonesia menyediakan call center WA 085121380099 (Dodo).

    Prasabri menekankan bahwa layanan ini diberikan agar bantuan masyarakat tersampaikan dengan aman dan tepat sasaran.

    “Kami melihat simpati masyarakat sangat kuat terhadap bencana yang terjadi. Oleh karena itu, Pos Indonesia memfasilitasi pengiriman bantuan dari individu, komunitas, maupun organisasi. Seluruh barang bantuan akan disampaikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah sebelum didistribusikan kepada warga yang membutuhkan. Untuk pengiriman ini, Pos Indonesia membebaskan biaya kirim,” kata Prasabri.

     

  • Seskab tegaskan Presiden kebut akses darurat dan jembatan permanen

    Seskab tegaskan Presiden kebut akses darurat dan jembatan permanen

    Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Kabinet, Teddy Wijaya, menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto menegaskan pemerintah akan mempercepat pembangunan akses darurat dan rekonstruksi jembatan permanen.

    “Presiden Prabowo menegaskan bahwa pemerintah akan mempercepat pembangunan akses darurat agar mobilitas masyarakat segera pulih, dan rekonstruksi jembatan permanen akan diprioritaskan agar transportasi dan ekonomi masyarakat dapat bangkit kembali,” kata Teddy dalam unggahan di akun Instagram Sekretariat Kabinet, Senin.

    Ia mengatakan Prabowo langsung bertolak menuju Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh, usai melakukan peninjauan langsung wilayah terdampak bencana di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, Senin.

    Prabowo kemudian menuju Desa Bambel Baru, Kabupaten Aceh Tenggara untuk meninjau langsung kondisi korban banjir yang kini tinggal di tenda-tenda darurat.

    Banjir besar yang melanda wilayah tersebut, memaksa sedikitnya 4.080 warga mengungsi, setelah air bah datang secara tiba-tiba dan merendam permukiman serta fasilitas publik.

    Selain meninjau fasilitas pengungsian seperti dapur umum, pos kesehatan, dan area logistik, Prabowo juga mendengarkan langsung cerita dan kebutuhan yang disampaikan warga.

    Menurut Bupati Aceh Tenggara, Salim Fakhry, ini adalah pertama kalinya dalam sejarah, seorang presiden datang ke Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara.

    Teddy juga mengatakan, salah seorang warga meminta agar pemerintah membangun bendungan agar tidak terkena banjir setiap kali panen jagung.

    “Mendengarkan hal ini, Presiden pun akan memastikan pemerintah membangun bendungan di wilayah tersebut,” ujar dia.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Ade P Marboen
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • IDAI Laporkan 4 Anak Meninggal Akibat Banjir di Sumatera Barat

    IDAI Laporkan 4 Anak Meninggal Akibat Banjir di Sumatera Barat

    Jakarta

    Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumatera Barat dr Asrawati, SpA, Subsp TKPS (K) mengatakan pihaknya mencatat ada 4 anak-anak yang meninggal dunia dalam bencana alam banjir bandang dan longsor.

    Melalui data yang dikumpulkan hingga 28 November 2025, keempat anak itu teridentifikasi dari Padang (2 anak), Pasaman Barat (1), dan belum teridentifikasi satu anak.

    “Kami tentu berharap tidak ada lagi korban anak dalam bencana ini. Namun, fakta di lapangan mengungkapkan, banyak anak dan ibu terisolasi, membuat mereka sulit mendapatkan bantuan,” ungkap dr Asrawati dalam konferensi pers daring IDAI, Senin (1/12/2025).

    Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum IDAI dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mendorong pemerintah untuk mengambil langkah tegas dalam bencana alam ini, seperti menetapkan sebagai bencana nasional.

    “Ini saya kira sudah cukup besar dampaknya. Mudah-mudahan pemerintah bisa memasukkan ini sebagai bencana nasional ya,” ujar dr Piprim.

    Menurut dr Piprim, rangkaian banjir yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat berlangsung bersamaan dengan bencana lain seperti erupsi abu vulkanik Semeru, sehingga memunculkan dampak yang lebih luas pada layanan kesehatan, terutama untuk anak-anak.

    “Kami dari IDAI menyampaikan keprihatinan mendalam atas musibah banjir yang melanda Aceh, Sumut, Sumbar, sebelumnya juga ada erupsi abu vulkanik Semeru,” kata dr Piprim.

    Ia menegaskan anak-anak menjadi kelompok paling rentan terhadap situasi darurat ini karena mudah mengalami trauma, ketakutan, serta meningkatnya risiko penyakit menular di pengungsian.

    “Pastikan anak-anak dapat air bersih, sanitasi, makanan bergizi,” tutupnya.

    (dpy/kna)

  • Desak Penetapan Bencana Nasional, Nicho Silalahi: Hutan Kami Hilang karena Ijin Penguasa

    Desak Penetapan Bencana Nasional, Nicho Silalahi: Hutan Kami Hilang karena Ijin Penguasa

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Pegiat media sosial, Nicho Silalahi ikut bersuara soal tragedi bencana alam yang terjadi di Sumatera.

    Lewat unggahan di media sosial X pribadinya, Nicho Silalahi mengaku prihatin dengan bencana yang terjadi ini.

    Ia menyebut bencana alam ini sudah banyak memakan korban dan mendesak ini dijadikan Bencana Nasional.

    Jika nantinya hal itu tidak dilakukan, maka menurut Nicho langkah baiknya menurutnya adalah lepas dari republik.

    “Jika banjir Sumatera yang telah memakan korban Ratusan Jiwa Melayang Bukan Bencana Nasional maka ijinkan kami Lepas Dari Republik Ini,” tulisnya dikutip Senin (1/12/2025).

    Soal alasannya terjadi bencana alam menurutnya adalah hutan yang dibabat habis.

    Pembabatan hutan ini tentu dilakukan karena mendapatkan ijin dari para penguasa.

    “Padahal Hutan kami hilang akibat dari ijin dan konsesi yang dikeluarkan para BABI yang berkuasa di Pemerintahan Pusat,” sebutnya.

    “sehingga saudara kami yang harus menanggung akibatnya dari kebiadaban para BABI itu.!,” terangnya.

    Sebelumnya, bencana alam menimpa beberapa daerah di Indonesia khususnya di wilayah Sumatera.

    Mulai dari bencana alam seperti banjir hingga longsor menimpa beberapa daerah tersebut.

    Daerah yang terdampak diantaranya ada, wilayah Aceh (Langkat), Sumatra Utara (Medan, Sibolga, Tapanuli), Sumatra Barat dan wilayah lain

    Dari bencana yang terjadi ini, juga ada korban jiwa yang berjatuhan.

    (Erfyansyah/fajar)

  • Pemerintah Pusat Diminta Intervensi 3 Hal Krusial Tangani Bencana Banjir dan Tanah Longsor

    Pemerintah Pusat Diminta Intervensi 3 Hal Krusial Tangani Bencana Banjir dan Tanah Longsor

    Liputan6.com, Jakarta – Bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat beberapa hari terakhir telah memicu krisis kemanusiaan serius.

    Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi), Bursah Zarnubi, yang juga Bupati Lahat, berharap pemerintah segera melakukan intervensi langsung khususnya di tiga daerah yakni Aceh Selatan, Aceh Tengah, Pidie Jaya.

    Bursah memahami betul kondisi yang dialami tiga Pemkab di Aceh tersebut. Menurutnya, ketiga Pemkab mengalami kesulitan dan ketidakmampuan mengatasi bencana alam.

    “Ketidakmampuan itu bersumber dari dua hal, yaitu keterbatasan infrastruktur/alat berat dan tekanan fiskal daerah yang kian berat seiring pengalihan dana ke program strategis nasional di tahun 2025,” kata dia dalam keterangannya, Senin (1/12/2025).

    “Dalam konteks ini, Apkasi secara khusus meminta Presiden dan Mendagri untuk segera melakukan intervensi dengan memprioritaskan tiga hal krusial,” kata dia.

    Pertama, infrastruktur dan alat-alat berat mendesak harus segera didatangkan untuk membuka akses wilayah yang terisolasi.

    Kedua, perlu dilakukan perbaikan segera terhadap rumah-rumah warga yang mengalami kerusakan berat.

    Ketiga, dan yang terpenting, harus segera dicarikan solusi cepat untuk kebutuhan sandang dan pangan para korban.

    “Karena masalah perut tidak bisa menunggu,” tegas Bursah.

     

  • 442 Orang Meninggal, 402 Hilang

    442 Orang Meninggal, 402 Hilang

    Jakarta: Banjir di Sumatra, tepatnya Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh, menelan ratusan korban. Hingga Minggu, 30 November 2025, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 442 orang meninggal dunia dan 402 jiwa masih dinyatakan hilang.
     
    Adapun kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto S.Sos., M.M., menyampaikan sebanyak 217 jiwa meninggal dunia karena banjir di Sumatra Utara.
     
    “Korban jiwa untuk Sumatra Utara 217 yang meninggal dunia kemudian 209 yang masih hilang,” ungkap Suharyanto.
     
    Pengungsi tersebar di beberapa titik, antara lain 3.600 jiwa di Tapanuli Utara, 1.659 jiwa di Tapanuli Tengah, 4.661 jiwa di Tapanuli Selatan, 4.456 jiwa di Kota Sibolga, 2.200 jiwa di Humbang Hasundutan, dan 1.378 jiwa di Mandailing Natal.
     
    Sementara itu, akses darat di beberapa kabupaten masih terputus akibat longsor dan kerusakan jembatan, seperti di jalan Tarutung–Sibolga, Tapanuli Utara, serta sejumlah desa di Parmonanagan dan Adiankoting.
     
    “Untuk Tarutung-Sibolga ini masih normalisasi. Yang bisa ditembus alat berat ini 40 kilometer,” kata Suharyanto.

     

     
    Korban Banjir di Aceh dan Sumatra Barat
    Di Provinsi Aceh, tercatat 96 jiwa meninggal dunia dan 75 jiwa hilang, tersebar di Bener Meriah, Aceh Tengah, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Tenggara, Aceh Utara, Aceh Timur, Lhokseumawe, Gayo Lues, Subulussalam, dan Nagan Raya.
     
    Jumlah pengungsi mencapai 62.000 KK di berbagai kabupaten/kota.
     
    “Aceh korban jiwa meninggal dunia menjadi 96, hilang 75 jiwa. Ini ada di 11 kabupaten/kota,” jelas Suharyanto.
     
    Sedangkan di Sumatera Barat, tercatat 129 jiwa meninggal dunia, 118 hilang, dan 16 luka-luka. Korban tersebar di Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang, Kota Padang, Padang Pariaman, Tanah Datar, Pasaman Barat, Pasaman, Solok, Kota Solok, dan Pesisir Selatan.
     
    Suharyanto mengungkapkan total pengungsi mencapai 11.820 KK atau 77.918 jiwa, dengan konsentrasi terbesar di Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan.

     

    Jakarta: Banjir di Sumatra, tepatnya Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh, menelan ratusan korban. Hingga Minggu, 30 November 2025, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 442 orang meninggal dunia dan 402 jiwa masih dinyatakan hilang.
     
    Adapun kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto S.Sos., M.M., menyampaikan sebanyak 217 jiwa meninggal dunia karena banjir di Sumatra Utara.
     
    “Korban jiwa untuk Sumatra Utara 217 yang meninggal dunia kemudian 209 yang masih hilang,” ungkap Suharyanto.
     
    Pengungsi tersebar di beberapa titik, antara lain 3.600 jiwa di Tapanuli Utara, 1.659 jiwa di Tapanuli Tengah, 4.661 jiwa di Tapanuli Selatan, 4.456 jiwa di Kota Sibolga, 2.200 jiwa di Humbang Hasundutan, dan 1.378 jiwa di Mandailing Natal.
     
    Sementara itu, akses darat di beberapa kabupaten masih terputus akibat longsor dan kerusakan jembatan, seperti di jalan Tarutung–Sibolga, Tapanuli Utara, serta sejumlah desa di Parmonanagan dan Adiankoting.
     
    “Untuk Tarutung-Sibolga ini masih normalisasi. Yang bisa ditembus alat berat ini 40 kilometer,” kata Suharyanto.
     
     

     

    Korban Banjir di Aceh dan Sumatra Barat

    Di Provinsi Aceh, tercatat 96 jiwa meninggal dunia dan 75 jiwa hilang, tersebar di Bener Meriah, Aceh Tengah, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Tenggara, Aceh Utara, Aceh Timur, Lhokseumawe, Gayo Lues, Subulussalam, dan Nagan Raya.
     
    Jumlah pengungsi mencapai 62.000 KK di berbagai kabupaten/kota.
     
    “Aceh korban jiwa meninggal dunia menjadi 96, hilang 75 jiwa. Ini ada di 11 kabupaten/kota,” jelas Suharyanto.
     
    Sedangkan di Sumatera Barat, tercatat 129 jiwa meninggal dunia, 118 hilang, dan 16 luka-luka. Korban tersebar di Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang, Kota Padang, Padang Pariaman, Tanah Datar, Pasaman Barat, Pasaman, Solok, Kota Solok, dan Pesisir Selatan.
     
    Suharyanto mengungkapkan total pengungsi mencapai 11.820 KK atau 77.918 jiwa, dengan konsentrasi terbesar di Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan.
     
     

    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)

  • Polda Metro Jaya serahkan bantuan bagi korban bencana di Sumatera

    Polda Metro Jaya serahkan bantuan bagi korban bencana di Sumatera

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya Peduli menyerahkan bantuan kepada korban bencana banjir dan longsor di wilayah Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

    “Penyaluran ini sebagai wujud empati solidaritas dan kepedulian Polri, khususnya Polda Metro Jaya untuk membantu saudara kita yang mengalami musibah,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Senin.

    Budi menjelaskan bantuan kemanusiaan ini didistribusikan secara bertahap yang akan bekerja sama dengan Polda dan Pemerintah setempat agar pendistribusiannya tertib, cepat dan tepat sasaran.

    Adapun bantuan yang diserahkan itu berupa beras sebanyak 350 karung atau 17.500 kg, 5.000 karton mi instan, 2.500 karton minyak, 1.250 karung atau 62.500 kg gula, selimut 1.250 kodi, sarung 1.250 kodi, air mineral 2.500 karton, popok sebanyak 250 karton, biskuit 1.250 karton, susu 2.500 karton, lilin 125 karton, teh 5.000 karton dan kopi 2.500 karton.

    Sejumlah bantuan Polda Metro Jaya bagi bencana alam di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat di Mapolda Metro Jaya, Senin (1/12/2025). ANTARA/Ilham Kausar

    Menurut dia, Polri hadir bukan hanya dalam tugas pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat dan penegakan hukum, tetapi juga melakukan tanggung jawab moral dalam sisi kemanusiaan.

    “Beliau (Kapolda Metro Jaya) berharap bantuan ini dapat memberikan manfaat, dan dapat mengurangi beban masyarakat yang terdampak musibah bencana,” ucapnya.

    Polda Metro Jaya tidak hanya sekedar memberikan pelayanan, perlindungan, pengayoman dan tapi juga memberikan bantuan kepada masyarakat, mengajak seluruh elemen untuk terus menguatkan semangat gotong royong dan kepedulian bersama.

    Sementara untuk prosedur pengiriman bantuan, tambah dia, bantuan tersebut akan dibawa menuju kargo Bandara Soekarno-Hatta dan selanjutnya akan dikirim melalui pesawat.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prabowo Geleng Kepala Dengar Bupati di Aceh Bilang ‘Presiden Seumur Hidup’

    Prabowo Geleng Kepala Dengar Bupati di Aceh Bilang ‘Presiden Seumur Hidup’

    Aceh Tenggara

    Presiden Prabowo Subianto mengunjungi posko pengungsian Desa Bambel Baru, Bukit Tusam, Aceh Tenggara, Aceh. Prabowo sempat geleng kepala saat mendengar ucapan Bupati Aceh Tenggara Muhammad Salim Fakhry di hadapan para pengungsi.

    Hal itu terjadi saat kunjungan Prabowo di posko pengungsian akibat bencana di Aceh Tenggara, Senin (1/12/2025). Bupati Salim mengatakan kehadiran Prabowo mengobati luka warganya yang mengalami bencana banjir.

    “Bapak Presiden beberapa waktu lalu kami tertimpa musibah banjir bandang. Ada beberapa mungkin laporan kami nanti melalui tertulis Bapak Presiden, intinya kehadiran bapak sebagai pemimpin negara mengobati hati rakyat khususnya hati rakyat Aceh Tenggara, yang dulu setia memilih Bapak Presiden dalam pemilu,” kata Salim.

    Salim mengatakan rakyatnya mendukung pemerintahan Prabowo. Dia meminta Prabowo memberikan atensi kepada rakyatnya.

    “Kami tidak sia-sia mendukung Bapak, hari ini Bapak adalah tokoh kami, dengan kehadiran bapak inilah jeritan masyarakat kita pengungsi di berbagai kecamatan, khususnya hari ini di desa Bambel Baru,” katanya.

    Salim mendadak mengatakan kalau bisa Prabowo menjadi Presiden seumur hidup. Dia meminta warga yang menjadi korban banjir untuk bertepuk tangan.

    “Ayo, tepuk tangan untuk bapak presiden. Kalau kita cinta kepada Bapak Presiden, angkat tanganmu semua, tidak ada presiden seperti beliau, menyapa rakyat. Insyaallah kami ada video yang dibuat, Pak Presiden, kalau bisa Bapak Prabowo menjadi presiden seumur hidup,” ujarnya.

    Prabowo langsung menggelengkan kepalanya saat mendengar ucapan Salim. Dia langsung menunjukkan gestur tidak lewat tangannya di hadapan korban pengungsi.

    Sebelumnya, Prabowo lebih dulu meninjau lokasi pengungsian bencana di Lapangan GOR Pandan, Jalan Dr Fl Tobing, Pandan, Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumut. Setelah itu, Prabowo mendatangi lokasi pengungsian di Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh.

    Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan wilayah bencana yakni Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Halaman 2 dari 2

    (haf/imk)

  • Berdampak Besar, Ketua IDAI Harap Banjir Sumatera Ditetapkan Jadi Bencana Nasional

    Berdampak Besar, Ketua IDAI Harap Banjir Sumatera Ditetapkan Jadi Bencana Nasional

    Jakarta

    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyerukan perhatian lebih besar terhadap dampak banjir besar yang melanda berbagai wilayah di Sumatera. Ketua Umum IDAI, dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), berharap pemerintah menetapkan kejadian ini sebagai bencana nasional.

    “Ini saya kira sudah cukup besar dampaknya. Mudah-mudahan pemerintah bisa memasukkan ini sebagai bencana nasional ya,” ujarnya.

    Menurut dr Piprim, rangkaian banjir yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat berlangsung bersamaan dengan bencana lain seperti erupsi abu vulkanik Semeru, sehingga memunculkan dampak yang lebih luas pada layanan kesehatan, terutama untuk anak-anak.

    “Kami dari IDAI menyampaikan keprihatinan mendalam atas musibah banjir yang melanda Aceh, Sumut, Sumbar, sebelumnya juga ada erupsi abu vulkanik Semeru,” kata dr Piprim.

    Ia menegaskan anak-anak menjadi kelompok paling rentan terhadap situasi darurat ini karena mudah mengalami trauma, ketakutan, serta meningkatnya risiko penyakit menular di pengungsian.

    Prioritas Utama Air Bersih, Imunisasi, dan ASI

    IDAI menekankan bahwa anak-anak yang berada di pengungsian sangat rentan terserang penyakit seperti ISPA, penyakit kulit, diare, leptospirosis, dan bahkan potensi penyebaran campak.

    “Pastikan anak-anak dapat air bersih, sanitasi, makanan bergizi,” tegas dr Piprim.

    Ia juga menyoroti pentingnya keberlanjutan imunisasi di wilayah terdampak, serta dukungan penuh untuk ibu menyusui agar bayi tetap mendapat ASI eksklusif meskipun dalam kondisi darurat.

    Anak-anak jadi korban

    Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumatera Barat dr Asrawati, Sp.A, Subsp TKPS (K) mengungkapkan, sebanyak empat anak meninggal dunia dalam musibah banjir bandang Sumbar. Data ini dikumpulkan hingga 28 November 2025.

    Menurut data IDAI Sumbar, keempat anak itu teridentifikasi dari Padang (2 anak), Pasaman Barat (1), dan belum teridentifikasi satu anak.

    Selain itu, di lokasi berbeda, Wakil Ketua IDAI Sumatera Utara, Dr dr Eka Airlangga, menjelaskan bahwa di posko-posko pengungsian, penyakit yang berkaitan dengan air bersih masih menjadi keluhan terbanyak pada anak-anak. Kasus diare serta berbagai infeksi atau luka pada kulit mendominasi, terutama akibat sanitasi yang kurang memadai dan kondisi lingkungan yang serba terbatas.

    Untuk wilayah Aceh, Ketua IDAI Cabang Aceh Dr dr Raihan, Sp A, Subsp Inf P T(K) menjelaskan bahwa pendataan masih terus berlangsung karena akses ke sejumlah daerah terdampak belum sepenuhnya terbuka.

    Hingga saat ini, tim medis baru dapat menjangkau wilayah Pidie Jaya, sementara sejumlah kawasan lain masih terisolasi akibat kerusakan infrastruktur.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • TNI kerahkan pesawat angkutkirim logistik ke titik banjir Sibolga

    TNI kerahkan pesawat angkutkirim logistik ke titik banjir Sibolga

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayjen (Mar) Freddy Ardianzah mengatakan TNI AU mulai mengerahkan pesawat angkut untuk mengirim logistik dengan metode air drop di kawasan Sibolga, Sumatera Utara, hari ini.

    “Operasi airdrop menggunakan pesawat angkut TNI AU, Hercules. Sedangkan, dropping dengan sistem helibox menggunakan pesawat CN 295 dan Casa 212,” kata Freddy saat dihubungi ANTARA Jakarta, Senin.

    Freddy mengatakan metode itu dilakukan TNI lantaran sampai saat ini akses jalur darat menuju Sibolga masih terputus akibat tanah longsor yang terjadi beberapa waktu lalu.

    Logistik yang dikirimkan pihak TNI, di antaranya berupa makanan siap saji, obat-obatan, tenda darurat hingga pakaian yang masih layak digunakan.

    Sambil mengirimkan logistik, Freddy mengatakan personel TNI yang lain juga akan terus melakukan proses evakuasi korban di lokasi banjir Sibolga.

    Tidak hanya di Sibolga saja. Freddy memastikan pengiriman logistik dan pengerahan pasukan juga akan terus dilakukan di dua wilayah banjir lainnya yakni Aceh dan Sumatera Barat.

    “Pengiriman logistik masih terus berlangsung hingga saat ini. Seluruh jalur darat, laut, dan udara, tetap dioptimalkan untuk memastikan bantuan cepat sampai kepada masyarakat,” kata dia.

    Untuk diketahui, Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa kapal berukuran besar saat ini berhasil sandar di pesisir Sibolga untuk menyalurkan bantuan kepada para pengungsi mengingat jalur darat menuju daerah tersebut terputus akibat banjir bandang dan longsor.

    Selepas meninjau pengungsi di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Senin, Presiden Prabowo juga memastikan pesawat angkut TNI Angkatan Udara Hercules setiap hari bolak-balik mengangkut bantuan dan sejumlah logistik yang dibutuhkan pengungsi dari titik penyimpanan bantuan menuju daerah-daerah terdampak bencana di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.

    “Saya kira kapal besar sudah bisa merapat ya di Sibolga. Kemudian, Hercules terus kita kerahkan, mungkin setiap hari beberapa titik bisa didaratkan ya,” kata Presiden Prabowo kepada wartawan di posko pengungsi GOR Pandan, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Senin.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Benardy Ferdiansyah
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.