provinsi: Aceh

  • #BAKRIETANGGAP jadi Salah Satu First Responder yang Berhasil Tembus Wilayah Aceh yang Lumpuh karena Banjir Bandang dan Longsor

    #BAKRIETANGGAP jadi Salah Satu First Responder yang Berhasil Tembus Wilayah Aceh yang Lumpuh karena Banjir Bandang dan Longsor

    Jakarta: Banjir bandang dan longsor besar yang melanda sejumlah wilayah di Aceh menyebabkan banyak daerah terisolasi selama lebih dari sepekan. Akses  darat terputus total, jembatan rusak, dan jalur logistik lumpuh sehingga bantuan sulit menjangkau masyarakat terdampak. Di tengah kondisi itu, #BakrieTanggap—program kemanusiaan milik Bakrie Group—menjadi salah satu first responder yang berhasil menembus  lokasi bencana dan mengantarkan bantuan bagi ribuan warga yang belum tersentuh bantuan apa pun hingga hari ke-10 pascabencana. 

    Upaya penyaluran bantuan ini dilakukan melalui kolaborasi antara Yayasan Bakrie Untuk Negeri dan LAZNAS Bakrie Amanah, dengan dukungan dari dua Kelompok Usaha Bakrie: PT  Bumi Resources Minerals Tbk dan Linge Minerals Resources. Bantuan diberangkatkan dari Jakarta pada Selasa, 02 Desember 2025, melalui perjalanan darat dan udara yang penuh hambatan. Setelah menempuh rute ekstrem selama dua hari, tim #BakrieTanggap akhirnya berhasil mencapai wilayah terdampak, menjadikan mereka salah satu pihak pertama yang mampu masuk ke area lumpuh total tersebut. 

    Titik distribusi pertama berada di Aceh Tamiang, dengan sekitar 2.000 penerima manfaat. Sebanyak 700 paket sembako dan perlengkapan darurat berhasil disalurkan setelah akses jalan di wilayah ini dibuka secara terbatas. 

    Baca Juga :

    Agam Kembali Menyala, Sistem Kelistrikan Sumbar Pulih 100% Pascabencana

    Titik kedua berada di Aceh Tengah, di mana bantuan diterima langsung oleh Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga. Selain sembako dan kebutuhan darurat lainnya, #BakrieTanggap turut menyerahkan perangkat Starlink, power station, dan solar panel untuk memulihkan akses komunikasi yang terputus total. Di wilayah ini, distribusi bantuan dilakukan menggunakan helikopter menuju tiga desa terdampak utama—Lumut, Iseise, dan Owaq—serta desa-desa sekitarnya.
     
    Dalam video call dengan Rama Anugrah, Ketua Harian Bakrie Untuk Negeri, Bupati Haili Yoga menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi tim #BakrieTanggap: 

    “Sudah hari ke-10 sasaran lokasi kita belum tersentuh. Lewat jalur darat pun nggak bisa karena longsor, badan jalan dan jembatannya rusak. #BakrieTanggap ini tamu istimewa, masyarakat kita sangat membutuhkan. Terharu kita,” kata Yoga.

    Keberhasilan #BakrieTanggap menembus wilayah terisolasi ini menegaskan komitmen Bakrie Group sebagai salah satu first responder dalam penanganan bencana, dengan memprioritaskan akses cepat, kehadiran langsung, dan solusi yang memungkinkan masyarakat kembali terkoneksi. 

    Rencana pendistribusian bantuan tambahan juga telah disiapkan dalam waktu dekat untuk menjangkau lebih banyak warga terdampak di wilayah Aceh.
     

    Jakarta: Banjir bandang dan longsor besar yang melanda sejumlah wilayah di Aceh menyebabkan banyak daerah terisolasi selama lebih dari sepekan. Akses  darat terputus total, jembatan rusak, dan jalur logistik lumpuh sehingga bantuan sulit menjangkau masyarakat terdampak. Di tengah kondisi itu, #BakrieTanggap—program kemanusiaan milik Bakrie Group—menjadi salah satu first responder yang berhasil menembus  lokasi bencana dan mengantarkan bantuan bagi ribuan warga yang belum tersentuh bantuan apa pun hingga hari ke-10 pascabencana. 
     
    Upaya penyaluran bantuan ini dilakukan melalui kolaborasi antara Yayasan Bakrie Untuk Negeri dan LAZNAS Bakrie Amanah, dengan dukungan dari dua Kelompok Usaha Bakrie: PT  Bumi Resources Minerals Tbk dan Linge Minerals Resources. Bantuan diberangkatkan dari Jakarta pada Selasa, 02 Desember 2025, melalui perjalanan darat dan udara yang penuh hambatan. Setelah menempuh rute ekstrem selama dua hari, tim #BakrieTanggap akhirnya berhasil mencapai wilayah terdampak, menjadikan mereka salah satu pihak pertama yang mampu masuk ke area lumpuh total tersebut. 
     
    Titik distribusi pertama berada di Aceh Tamiang, dengan sekitar 2.000 penerima manfaat. Sebanyak 700 paket sembako dan perlengkapan darurat berhasil disalurkan setelah akses jalan di wilayah ini dibuka secara terbatas. 

    Titik kedua berada di Aceh Tengah, di mana bantuan diterima langsung oleh Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga. Selain sembako dan kebutuhan darurat lainnya, #BakrieTanggap turut menyerahkan perangkat Starlink, power station, dan solar panel untuk memulihkan akses komunikasi yang terputus total. Di wilayah ini, distribusi bantuan dilakukan menggunakan helikopter menuju tiga desa terdampak utama—Lumut, Iseise, dan Owaq—serta desa-desa sekitarnya.
     
    Dalam video call dengan Rama Anugrah, Ketua Harian Bakrie Untuk Negeri, Bupati Haili Yoga menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi tim #BakrieTanggap: 

    “Sudah hari ke-10 sasaran lokasi kita belum tersentuh. Lewat jalur darat pun nggak bisa karena longsor, badan jalan dan jembatannya rusak. #BakrieTanggap ini tamu istimewa, masyarakat kita sangat membutuhkan. Terharu kita,” kata Yoga.
     
    Keberhasilan #BakrieTanggap menembus wilayah terisolasi ini menegaskan komitmen Bakrie Group sebagai salah satu first responder dalam penanganan bencana, dengan memprioritaskan akses cepat, kehadiran langsung, dan solusi yang memungkinkan masyarakat kembali terkoneksi. 
     
    Rencana pendistribusian bantuan tambahan juga telah disiapkan dalam waktu dekat untuk menjangkau lebih banyak warga terdampak di wilayah Aceh.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (ASM)

  • #BAKRIETANGGAP jadi Salah Satu First Responder yang Berhasil Tembus Wilayah Aceh yang Lumpuh karena Banjir Bandang dan Longsor

    #BAKRIETANGGAP jadi Salah Satu First Responder yang Berhasil Tembus Wilayah Aceh yang Lumpuh karena Banjir Bandang dan Longsor

    Jakarta: Banjir bandang dan longsor besar yang melanda sejumlah wilayah di Aceh menyebabkan banyak daerah terisolasi selama lebih dari sepekan. Akses  darat terputus total, jembatan rusak, dan jalur logistik lumpuh sehingga bantuan sulit menjangkau masyarakat terdampak. Di tengah kondisi itu, #BakrieTanggap—program kemanusiaan milik Bakrie Group—menjadi salah satu first responder yang berhasil menembus  lokasi bencana dan mengantarkan bantuan bagi ribuan warga yang belum tersentuh bantuan apa pun hingga hari ke-10 pascabencana. 

    Upaya penyaluran bantuan ini dilakukan melalui kolaborasi antara Yayasan Bakrie Untuk Negeri dan LAZNAS Bakrie Amanah, dengan dukungan dari dua Kelompok Usaha Bakrie: PT  Bumi Resources Minerals Tbk dan Linge Minerals Resources. Bantuan diberangkatkan dari Jakarta pada Selasa, 02 Desember 2025, melalui perjalanan darat dan udara yang penuh hambatan. Setelah menempuh rute ekstrem selama dua hari, tim #BakrieTanggap akhirnya berhasil mencapai wilayah terdampak, menjadikan mereka salah satu pihak pertama yang mampu masuk ke area lumpuh total tersebut. 

    Titik distribusi pertama berada di Aceh Tamiang, dengan sekitar 2.000 penerima manfaat. Sebanyak 700 paket sembako dan perlengkapan darurat berhasil disalurkan setelah akses jalan di wilayah ini dibuka secara terbatas. 

    Baca Juga :

    Agam Kembali Menyala, Sistem Kelistrikan Sumbar Pulih 100% Pascabencana

    Titik kedua berada di Aceh Tengah, di mana bantuan diterima langsung oleh Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga. Selain sembako dan kebutuhan darurat lainnya, #BakrieTanggap turut menyerahkan perangkat Starlink, power station, dan solar panel untuk memulihkan akses komunikasi yang terputus total. Di wilayah ini, distribusi bantuan dilakukan menggunakan helikopter menuju tiga desa terdampak utama—Lumut, Iseise, dan Owaq—serta desa-desa sekitarnya.
     
    Dalam video call dengan Rama Anugrah, Ketua Harian Bakrie Untuk Negeri, Bupati Haili Yoga menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi tim #BakrieTanggap: 

    “Sudah hari ke-10 sasaran lokasi kita belum tersentuh. Lewat jalur darat pun nggak bisa karena longsor, badan jalan dan jembatannya rusak. #BakrieTanggap ini tamu istimewa, masyarakat kita sangat membutuhkan. Terharu kita,” kata Yoga.

    Keberhasilan #BakrieTanggap menembus wilayah terisolasi ini menegaskan komitmen Bakrie Group sebagai salah satu first responder dalam penanganan bencana, dengan memprioritaskan akses cepat, kehadiran langsung, dan solusi yang memungkinkan masyarakat kembali terkoneksi. 

    Rencana pendistribusian bantuan tambahan juga telah disiapkan dalam waktu dekat untuk menjangkau lebih banyak warga terdampak di wilayah Aceh.
     

    Jakarta: Banjir bandang dan longsor besar yang melanda sejumlah wilayah di Aceh menyebabkan banyak daerah terisolasi selama lebih dari sepekan. Akses  darat terputus total, jembatan rusak, dan jalur logistik lumpuh sehingga bantuan sulit menjangkau masyarakat terdampak. Di tengah kondisi itu, #BakrieTanggap—program kemanusiaan milik Bakrie Group—menjadi salah satu first responder yang berhasil menembus  lokasi bencana dan mengantarkan bantuan bagi ribuan warga yang belum tersentuh bantuan apa pun hingga hari ke-10 pascabencana. 
     
    Upaya penyaluran bantuan ini dilakukan melalui kolaborasi antara Yayasan Bakrie Untuk Negeri dan LAZNAS Bakrie Amanah, dengan dukungan dari dua Kelompok Usaha Bakrie: PT  Bumi Resources Minerals Tbk dan Linge Minerals Resources. Bantuan diberangkatkan dari Jakarta pada Selasa, 02 Desember 2025, melalui perjalanan darat dan udara yang penuh hambatan. Setelah menempuh rute ekstrem selama dua hari, tim #BakrieTanggap akhirnya berhasil mencapai wilayah terdampak, menjadikan mereka salah satu pihak pertama yang mampu masuk ke area lumpuh total tersebut. 
     
    Titik distribusi pertama berada di Aceh Tamiang, dengan sekitar 2.000 penerima manfaat. Sebanyak 700 paket sembako dan perlengkapan darurat berhasil disalurkan setelah akses jalan di wilayah ini dibuka secara terbatas. 

    Titik kedua berada di Aceh Tengah, di mana bantuan diterima langsung oleh Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga. Selain sembako dan kebutuhan darurat lainnya, #BakrieTanggap turut menyerahkan perangkat Starlink, power station, dan solar panel untuk memulihkan akses komunikasi yang terputus total. Di wilayah ini, distribusi bantuan dilakukan menggunakan helikopter menuju tiga desa terdampak utama—Lumut, Iseise, dan Owaq—serta desa-desa sekitarnya.
     
    Dalam video call dengan Rama Anugrah, Ketua Harian Bakrie Untuk Negeri, Bupati Haili Yoga menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi tim #BakrieTanggap: 

    “Sudah hari ke-10 sasaran lokasi kita belum tersentuh. Lewat jalur darat pun nggak bisa karena longsor, badan jalan dan jembatannya rusak. #BakrieTanggap ini tamu istimewa, masyarakat kita sangat membutuhkan. Terharu kita,” kata Yoga.
     
    Keberhasilan #BakrieTanggap menembus wilayah terisolasi ini menegaskan komitmen Bakrie Group sebagai salah satu first responder dalam penanganan bencana, dengan memprioritaskan akses cepat, kehadiran langsung, dan solusi yang memungkinkan masyarakat kembali terkoneksi. 
     
    Rencana pendistribusian bantuan tambahan juga telah disiapkan dalam waktu dekat untuk menjangkau lebih banyak warga terdampak di wilayah Aceh.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (ASM)

  • Prabowo ke Aceh, Ini Titik Lokasi yang Disambangi Hari Ini

    Prabowo ke Aceh, Ini Titik Lokasi yang Disambangi Hari Ini

    Aceh, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto kembali menyambangi Aceh untuk meninjau perkembangan penanganan bencana alam di sejumlah wilayah terdampak.

    Prabowo tiba di Lanud Sultan Iskandar Muda sekitar pukul 10.20 WIB pada Minggu (7/12/2025). Dalam kunjungan ini, Prabowo didampingi Menteri Pertahanan Sjafrie Samsoedin, Gubernur Aceh Muzakir Manaf, serta Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait.

    Setibanya di Aceh, Prabowo dan rombongan melanjutkan perjalanan dengan helikopter Caracal menuju Helipad Batalyon Infanteri 113/Jaya Sakti. Dari sana, rombongan menuju Jembatan Bailey Teupin Mane di Kabupaten Bireuen serta Posko Pengungsian di Desa Balee Panah, Kecamatan Juli, untuk melihat langsung kondisi infrastruktur dan warga terdampak.

    Presiden dijadwalkan memantau area-area yang mengalami kerusakan berat akibat banjir sekaligus memastikan penanganan darurat berlangsung cepat dan terkoordinasi. Ia juga akan meninjau proses penyaluran bantuan, kegiatan evakuasi warga, dan pembukaan akses jalan yang sempat terputus.

    Sebelum tiba di Aceh, Prabowo berangkat dari Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta menuju Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda pada pukul 07.55 WIB. 

    Dalam penerbangan tersebut, Presiden turut disertai Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, serta Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo.

  • Atasi Krisis Pangan, Kemensos Buka 5 Dapur Umum di Wilayah Aceh Terdampak Bencana

    Atasi Krisis Pangan, Kemensos Buka 5 Dapur Umum di Wilayah Aceh Terdampak Bencana

    Meski logistik aman, ia mencatat masih ada masalah lain yang masih terjadi di lapangan, seperti pemadaman listrik, kurangnya air bersih hingga terbatasnya pasokan BBM karena infrastruktur SPBU banyak yang rusak masih menjadi tantangan. 

    “Di Aceh Tamiang hanya satu pom bensin yang bisa digunakan. Jadi memang harus bersabar dalam proses distribusinya,” ujarnya. 

    Namun untuk urusan kebutuhan dasar yakni permakanan, Agus menjamin Kemensos mampu menangani dengan mendirikan lima dapur umum di Aceh Tamiang, terdiri dari satu dapur umum induk dan empat dapur umum mandiri. Dapur umum juga telah dibuka di sejumlah wilayah lain seperti Langkat dan beberapa daerah di Sumatera Barat.

    Agus optimis, bantuan tambahan akan segera dikirim ke wilayah yang masih sulit diakses seperti Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah.

    “Insyaallah jam 11 siang ini sudah bisa memasukkan logistik dan mendirikan dapur umum karena yang paling mendesak di sana adalah makanan dan air bersih,” dia menutup.

    Sebelumnya, pemerintah mengirimkan genset listrik berkapasitas 250 KWH diangkut menuju Rumah Sakit di Takengon, Aceh Tengah untuk mempercepat pemulihan layanan vital di wilayah terdampak bencana banjir, Sabtu (6/12/2025). Genset dikirim menggunakan helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 

    “Sabtu 6 Desember 2025, melalui helikopter BNPB, telah diangkut Genset listrik 250 KWH untuk Rumah Sakit di Aceh Tengah, Takengon,” ujar Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dikutip dari siaran persnya, Minggu (7/12/2025).

    Dia menjelaskan bahwa Takengon merupakan salah satu wilayah yang akses daratnya belum sepenuhnya pulih.

    “Takengon, Aceh Tengah, adalah salah satu kabupaten yang jalan daratnya terputus akibat longsor dan jembatan putus di berbagai jalur,” katanya.

     

  • Akses Darat Terputus, Pemerintah Kirim Genset untuk RS di Aceh Pakai Helikopter

    Akses Darat Terputus, Pemerintah Kirim Genset untuk RS di Aceh Pakai Helikopter

    Bisnis.com, JAKARTA — Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyampaikan pemerintah telah mengirim genset untuk rumah sakit di Takengon, Aceh Tengah.

    Teddy mengatakan genset berkekuatan 250 KWH diangkut menuju Rumah Sakit di Takengon, Aceh Tengah menggunakan helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Sabtu (6/12/2025).

    “Sabtu 6 Desember 2025, melalui helikopter BNPB, telah diangkut Genset listrik 250 KWH untuk Rumah Sakit di Aceh Tengah, Takengon,” ujar Teddy dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (7/12/2025).

    Teddy mengemukakan Takengon merupakan salah satu wilayah yang aksesnya terputus akibat bencana alam di Sumatra. Oleh sebab itu, pengiriman genset ini diharapkan dapat memperkuat operasional rumah sakit dalam memberikan layanan kesehatan di lokasi.

    “Takengon, Aceh Tengah, adalah salah satu kabupaten yang jalan daratnya terputus akibat longsor dan jembatan putus di berbagai jalur,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, Teddy menyampaikan bahwa pemerintah melalui PLN dan Kementerian Pekerjaan Umum terus melakukan percepatan perbaikan infrastruktur kelistrikan dan jalur transportasi darat. 

    Teddy sendiri kembali menegaskan bahwa pemerintah akan untuk terus mempercepat pemulihan di seluruh wilayah terdampak bencana melalui kerja sama lintas kementerian dan lembaga.

    “PLN dan Kementerian PU terus memperbaiki seluruh gardu listrik dan terus memberikan pasokan listrik serta membuka jalur darat secepat mungkin,” pungkasnya.

  • Prabowo Terbang ke Aceh Hari Ini, Tinjau Langsung Lokasi Bencana

    Prabowo Terbang ke Aceh Hari Ini, Tinjau Langsung Lokasi Bencana

    Bisnis com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto bertolak ke Aceh untuk meninjau langsung penanganan bencana alam yang melanda sejumlah wilayah pada hari ini, Minggu (7/12/2025).

    Berdasarkan keterangan pers Setpres, Prabowo berangkat ke Aceh dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta menuju Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar sekitar 07.55 WIB.

    Setibanya di Aceh, Prabowo diagendakan meninjau titik yang mengalami kerusakan dan dampak signifikan akibat banjir, sekaligus menerima laporan terbaru dari pemerintah daerah dan instansi terkait. 

    Selain itu, orang nomor satu di Indonesia ini juga akan memantau distribusi bantuan, proses evakuasi warga, serta langkah-langkah pembukaan akses jalan. Pemerintah menegaskan bahwa penanganan banjir di Aceh menjadi prioritas nasional dan seluruh sumber daya dikerahkan untuk mempercepat pemulihan kondisi masyarakat.

    “Kita buktikan rakyat melihat reaksi pemerintah cepat, reaksi pemerintah mengatasi masalah. Kita sudah buktikan sekarang rakyat melihat ada musibah di bagian dari wilayah tanah air kita. Tapi alat-alat negara segera hadir,” ujar Prabowo dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (7/12/2025).

    Adapun, turut mendampingi Presiden dalam penerbangan menuju wilayah terdampak bencana yakni Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo.

  • 3
                    
                        Tiba di Aceh, Prabowo Peluk Gubernur Mualem
                        Nasional

    3 Tiba di Aceh, Prabowo Peluk Gubernur Mualem Nasional

    Tiba di Aceh, Prabowo Peluk Gubernur Mualem
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo Subianto tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh, untuk meninjau penanganan bencana banjir dan longsor, Minggu (7/12/2025).
    Dilansir dari tayangan KompasTV, Prabowo tampak turun dari pesawat Kepresidenan mengenakan safari coklat dan topi biru.
    Ia lantas bersalaman dengan para pejabat yang menyambutnya di landasan udara. Kepala Negara lebih dulu bersalaman dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin.
    Kemudian, Prabowo bersalaman dengan Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem. Prabowo langsung memeluk Mualem, dan keduanya tampak berbincang-bincang. Menhan pun terlibat dalam perbincangan tersebut.
    Lantas, Prabowo memanggil Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya untuk berbincang-bincang, meskipun suara mesin pesawat masih menyala.
    Perbincangan di landasan pesawat turut diikuti Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri Sugiono, dan Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo.
    Setelahnya, Presiden beserta jajaran melanjutkan perjalanan menuju titik terdampak bencana menggunakan helikopter Kepresidenan.
    Kepala Negara diagendakan meninjau titik yang mengalami kerusakan dan dampak signifikan akibat banjir, sekaligus menerima laporan terbaru dari pemerintah daerah dan instansi terkait.
    Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan percepatan penanganan darurat serta pemulihan di daerah terdampak. Kepala Negara juga akan memantau distribusi bantuan, proses evakuasi warga, serta langkah-langkah pembukaan akses jalan.
    Pemerintah menegaskan bahwa penanganan banjir di Aceh menjadi prioritas nasional, dan seluruh sumber daya dikerahkan untuk mempercepat pemulihan kondisi masyarakat.
    Adapun Presiden lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, menuju Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, sekitar pukul 07.55 WIB.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • SKARAT Jual Mangga Podang dan Galang Donasi untuk Korban Bencana Sumatra

    SKARAT Jual Mangga Podang dan Galang Donasi untuk Korban Bencana Sumatra

    Kediri (beritajatim.com) – Komunitas Scooter Kediri Barat (SKARAT) melakukan aksi penggalangan dana untuk korban bencana di Aceh, Sumatra Utara dan Barat. Dalam gerakan kemanusiaan ini, mereka juga menjual mangga podang khas Kediri untuk para korban.

    “Kami tidak hanya membuka donasi, tetapi juga menjual hasil bumi berupa mangga podang, buah khas Desa Parang, Kecamatan Banyakan. Seluruh hasil penjualan mangga tersebut dialokasikan untuk membantu para korban bencana,” kata Ketua SKARAT Olga, Minggu (7/12/2025).

    Alsi solidaritas ini berlangsung selama tiga hari dimulai pada Jumat (5/12/2025). Mereka menggalang dana di simpang empat Banyakan, Kabupaten Kediri, Sabtu pagi di Kegiatan Kopi Pagi Pecinan Ngangeni (Kopinang) Kediri dan akan ditutup hari ini dengan aksi penggalangan dana di simpang tiga Gringging, Kabupaten Kediri.

    Pada momentum penutupan tersebut, mereka menyuguhkan live musik agar menarik perhatian masyarakat. “Kami bergerak di titik-titik yang ramai. Selain turun ke jalan, kami juga bekerja sama dengan Kopinang dan teman-teman barber shop yang hadir di event ini. Mereka memberi ruang bagi kami untuk jualan mangga demi open donasi,” tuturnya.

    Sebanyak 88 kilogram mangga podang dibawa oleh anggota SKARAT menggunakan Vespa, terdiri dari dua keranjang besar yang mereka angkut bersama. Pada hari pertama, donasi mencapai Rp3.205.000, sementara kegiatan di Kopinang mencatatkan Rp325.000 dalam satu jam sejak acara dibuka.

    Melalui media sosial, SKARAT turut menggaungkan kampanye dengan tagar #DariKitaUntukIndonesia dan #SkaratPeduliBencana untuk mengajak lebih banyak masyarakat ikut terlibat. Mereka menegaskan bahwa kontribusi tidak selalu berupa uang dan bahwa menyuarakan informasi serta kepedulian juga merupakan bentuk donasi.

    “Yang penting niatnya membantu. Mau lewat kami silakan, lewat pihak mana pun tidak masalah. Yang utama, jangan lupa sisihkan sedikit untuk saudara-saudara kita yang membutuhkan,” tambah Olga.

    Aksi kolaboratif antara Kopinang dan SKARAT ini memperlihatkan bahwa gerakan solidaritas dapat tumbuh dari ruang-ruang sederhana, di mana kopi, Vespa, dan mangga podang menyatu menjadi wadah kepedulian bagi korban bencana di Sumatra. [nm/suf]

  • Prabowo Tiba di Aceh Tinjau Lokasi Banjir, Langsung Peluk Gubernur Mualem

    Prabowo Tiba di Aceh Tinjau Lokasi Banjir, Langsung Peluk Gubernur Mualem

    Berdasarkan informasi dihimpun, Prabowo akan mengunjungi Kabupaten Bireuen. Di sana, dia akan meninjau jembatan rusak akibat banjir serta mengunjungi dapur umum untuk warga terdampak banjir.

    Sejumlah menteri tampak mendampingi yakni, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteti ESDM Bahlil Lahadalia. Kemudian, Kepala BNPB Suharyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, hingga Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo bertolak dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta menuju Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, Minggu sekitar pukul 07.55 WIB.

    Setibanya di Aceh, Prabowo diagendakan meninjau titik yang mengalami kerusakan dan dampak signifikan akibat banjir, sekaligus menerima laporan terbaru dari pemerintah daerah dan instansi terkait.

    Kunjungan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya Prabowp memastikan percepatan penanganan darurat serta pemulihan di daerah terdampak.

    Selain itu, Prabowo juga akan memantau distribusi bantuan, proses evakuasi warga, serta langkah-langkah pembukaan akses jalan. Pemerintah menegaskan bahwa penanganan banjir di Aceh menjadi prioritas nasional dan seluruh sumber daya dikerahkan untuk mempercepat pemulihan kondisi masyarakat.

  • Bupati Aceh Selatan Akui Umrah tanpa Izin, Mendagri Telepon Minta Klarifikasi

    Bupati Aceh Selatan Akui Umrah tanpa Izin, Mendagri Telepon Minta Klarifikasi

    GELORA.CO  – Bupati Aceh Selatan Mirwan MS akhirnya buka suara soal polemik keberangkatannya ke Tanah Suci di tengah banjir besar.

    Ia menyebut ada miskomunikasi terkait izin perjalanan luar negeri karena gangguan listrik dan jaringan di daerahnya, sehingga baru mengetahui penolakan izin setelah tiba di Makkah.

    Menteri Dalam Negeri ( Mendagri) Tito Karnavian menelepon langsung Bupati Aceh Selatan Mirwan MS yang sedang umrah di tengah bencana banjir melanda wilayahnya.

    Mendagri menelepon Bupati Aceh Selatan untuk meminta klarifikasi soal kepergiannya saat Aceh dilanda banjir besar, termasuk Aceh Selatan.

    Kepada Tito Karnavian, Mirwan mengakui pergi umrah tanpa mengantongi izin dari Mendagri Tito Karnavian, maupun Gubernur Aceh.

    Hal itu diungkap Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Benni Irwan dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Sabtu (6/12/2025).

    Kepala Pusat Penerangan Kemendagri, Benni Irwan, mengatakan bahwa dalam pembicaraan tersebut Mirwan mengakui berangkat umrah tanpa mengantongi izin dari Mendagri maupun Gubernur Aceh.

    Mirwan juga menyampaikan akan tiba kembali di Indonesia pada Minggu (7/12/2025).

    “Kemendagri sudah mengirim tim Inspektorat Jenderal ke Aceh. Pemeriksaan akan dilakukan setelah yang bersangkutan pulang,” ujar Benni, Sabtu (6/12/2025).

    Sebelumnya, Wakil Mendagri Bima Arya Sugiarto juga menegaskan bahwa Mirwan berangkat umrah tanpa izin resmi. Gubernur Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem, turut membenarkan bahwa ia tidak menandatangani permohonan izin perjalanan luar negeri Mirwan, bahkan sempat melarang keberangkatan tersebut.

    Di tengah kritik publik, Mirwan memberikan klarifikasinya.

    Ia menyebut adanya miskomunikasi karena gangguan listrik dan jaringan telekomunikasi di Aceh Selatan membuat informasi penolakan izin baru ia ketahui setelah tiba di Makkah.

    Mirwan juga menegaskan bahwa ia telah turun ke lapangan lebih dulu untuk memantau warga terdampak dan memastikan OPD bekerja sebelum memenuhi nazar umrah yang sudah lama direncanakan.

    Plt Sekda Aceh Selatan, Diva Samudra Putra, membantah narasi bahwa Mirwan meninggalkan warganya.

    Menurutnya, bupati telah meninjau sejumlah lokasi banjir dan turut menyalurkan bantuan logistik sebelum berangkat.

    Mirwan menjadi sorotan publik setelah fotonya berangkat umrah bersama istri tersebar luas, terlebih keberangkatannya dilakukan beberapa hari setelah ia menandatangani surat ketidaksanggupan menangani banjir tanpa bantuan pemerintah provinsi dan pusat.

    Sementara itu, Gubernur Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem, mengakui ia memang tidak menandatangani surat izin perjalanan luar negeri Mirwan.

    Mualem juga mengatakan ia sudah melarang Mirwan untuk pergi umrah di tengah bencana banjir.

    Namun, menurut Mualem, Mirwan mengabaikan larangannya tersebut.

    “Tidak saya teken (surat izin perjalanan luar negeri). Walaupun Mendagri yang teken ya udah, itu terserah sama dia.”

     “Tapi, kami tidak teken. (Sudah diimbau) untuk sementara waktu jangan pergi, (tapi tetap) dia pergi juga, terserah,” ujar Mualem, Jumat sore, dikutip dari Serambinews.com.

    Sebut Ada Miskomunikasi

    Mengenai dirinya yang viral karena umrah di tengah bencana banjir, Mirwan MS menyampaikan klarifikasinya.

    Ia mengaku baru mengetahui ada penolakan dari Gubernur Aceh dalam hal pemberian izin perjalanan ke luar negeri, setelah sudah tiba di Makkah.

    Keterlambatan informasi itu dialami Mirwan sebab katanya, Aceh Selatan mengalami gangguan listrik akibat bencana.

    “Surat dari Gubernur Aceh saya ketahui setelah saya berada di Tanah Suci. Informasi dari daerah juga terlambat diterima karena jaringan telekomunikasi dan listrik di Aceh Selatan sempat padam akibat gangguan listrik di Aceh.”

    “Inilah yang  menyebabkan adanya miskomunikasi,” jelas Mirwan, Jumat, masih dari Kompas.com.

    Lebih lanjut, Mirwan mengatakan ia sudah lebih dulu turun ke lapangan untuk meninjau korban banjir dan situasi wilayahnya, sebelum berangkat umrah.

    Ia juga telah meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk bekerja sesuai alur komando, agar penanganan korban banjir bisa dilakukan semaksimal mungkin.

    Situasi yang sudah terkendali jadi alasan Mirwan tetap berangkat ibadah umrah untuk menunaikan nazar pribadinya.

    “Sebelum saya berangkat, saya sudah turun langsung mengecek kondisi masyarakat terdampak banjir dan memastikan seluruh OPD bekerja sesuai alur komando.”

    “Dari hasil koordinasi, situasi saat itu terkendali sehingga saya dapat menunaikan nazar saya untuk melaksanakan ibadah umrah,” tuturnya.

    Hal serupa juga disampaikan Plt Sekretaris Daerah Aceh Selatan, Diva Samudra Putra.

    Menurut Diva, keberangkatan Mirwan MS dan istri menuju tanah suci, dilakukan setelah meninjau kondisi wilayahnya pasca-banjir menerjang.

    Diva mengatakan, sebelum berangkat umrah, Mirwan telah meninjau Aceh Selatan dan memastikan situasi sudah stabil.

    Atas hal itu, Diva membantah narasi  yang mengatakan Mirwan meninggalkan warganya di tengah bencana banjir.

    “Terkait dengan narasi yang menyatakan Bupati meninggalkan rakyatnya ketika bencana banjir melanda kami sampaikan hal ini tidak tepat.”

    “Bupati beserta Istri sebelum berangkat telah beberapa kali mengunjungi dan menyambangi beberapa lokasi terdampak, seperti wilayah Trumon Raya dan Bakongan Raya,” jelas Diva, Jumat, masih dari Serambinews.com.

    Lebih lanjut, Diva mengatakan Mirwan bahkan tuurn tangan mengantarkan logistik ke wilayah terdampak.

    Mirwan, kata Diva, juga telah memerintahkan Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) untuk bergerak cepat menangani banjir.

    “Bapak Bupati juga turut berhadir bersama jajaran Forkopimda untuk menyalurkan bantuan logistik ke lokasi pengungsian di beberapa titik lokasi wilayah Trumon Raya,” tutur dia.

    “Jadi tidak benar narasi yang menyebutkan Bupati meninggalkan masyarakat dalam kondisi tidak tertangani,” imbuhnya.

    Diketahui, Mirwan menjadi sorotan setelah fotonya bersama sang istri berangkat umrah, beredar di media sosial.

    Keputusan Mirwan berangkat umrah menuai kritik keras dari publik karena dilakukan di tengah bencana banjir yang melanda wilayahnya.

    Terlebih, Mirwan berangkat umrah setelah menandatangani surat ketidaksanggupan menangani bencana banjir di wilayahnya tanpa bantuan pemerintah provinsi maupun pusat.

    Surat itu ditandatangani Mirwan pada Kamis (27/11/2025). Kemudian, ia berangkat umrah bersama keluarga pada Selasa (2/12/2025)