provinsi: Aceh

  • Prabowo tunjuk KSAD pimpin Satgas Perbaikan Jembatan di Aceh

    Prabowo tunjuk KSAD pimpin Satgas Perbaikan Jembatan di Aceh

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto menunjuk Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak untuk memimpin Satuan Tugas Percepatan Perbaikan Jembatan yang putus karena bencana banjir bandang, khususnya di Provinsi Aceh.

    Hal itu diungkapkan Presiden Prabowo setelah meninjau jembatan bailey (jembatan darurat portabel) di Sungai Teupin Mane, Bireuen, Aceh, Minggu, dalam rangkaian kunjungannya ke lokasi terdampak bencana di Provinsi Aceh.

    “Saya tunjuk nanti KSAD sebagai Satgas Percepatan Perbaikan Jembatan untuk membantu PU (Pekerjaan Umum) dan pemerintah daerah,” kata Presiden Prabowo saat memberikan keterangan di lokasi.

    Presiden menjelaskan bahwa KSAD Jenderal Maruli akan membantu Kementerian Pekerjaan Umum dan pemerintah daerah untuk melakukan percepatan pembangunan jembatan yang putus akibat bencana banjir bandang di Provinsi Aceh.

    Menurut Presiden, penugasan KSAD untuk memimpin satgas tersebut karena TNI AD memiliki banyak pasukan, mulai dari konstruksi, pembangunan, hingga teritorial.

    Prabowo pun meminta seluruh kekuatan, baik dari elemen TNI, Polri, dan pemerintah daerah serta pusat, bahu-membahu bersama rakyat untuk pemulihan bencana.

    “Karena beliau punya banyak pasukan, pasukan konstruksi, pasukan pembangunan, pasukan teritorial jadi bisa segera membantu, ya KSAD? Panglima? Kapolri? Kerahkan semua kekuatan ya?” tanya Prabowo kepada para pejabat.

    Pada kesempatan sebelumnya, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyampaikan pemerintah telah memasang dua jembatan bailey (jembatan darurat portabel) di Sungai Teupin Mane, Bireuen, Aceh, yang dilakukan TNI AD dan Kementerian Pekerjaan Umum.

    “Jembatan bailey seberat sekitar 50 ton ini adalah jembatan sementara yang juga dapat berfungsi sebagai jembatan permanen dalam kondisi darurat,” tulis Teddy dalam keterangan resminya.

    Proses pemasangan dilakukan secara gotong royong bersama masyarakat setempat dan berlangsung 24 jam tanpa henti setiap harinya guna mengejar waktu penyelesaian.

    Sungai Teupin Mane yang awalnya memiliki luas 100 meter, sejak bencana banjir menjadi lebih lebar, yakni 180 meter.

    “Dengan pembangunan jembatan bailey ini, akses darat diharapkan segera dapat difungsikan 2-3 hari ke depan sehingga jalur distribusi logistik darat dapat secepat mungkin terhubung,” kata Teddy.

    Teddy mengatakan jalur ini merupakan jalan lintas provinsi yang menghubungkan Kabupaten Bireun dan Takengon, Aceh Tengah.

    Berdasarkan hasil identifikasi Balai Teknis Kementerian PU, di Provinsi Aceh terdapat 46 titik longsor dan 34 titik banjir yang berdampak pada 35 ruas jalan nasional serta 14 jembatan putus.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati/Genta Tenri Mawangi
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 4
                    
                        Prabowo Tunjuk KSAD Maruli Pimpin Satgas Perbaikan Jembatan di Aceh
                        Nasional

    4 Prabowo Tunjuk KSAD Maruli Pimpin Satgas Perbaikan Jembatan di Aceh Nasional

    Prabowo Tunjuk KSAD Maruli Pimpin Satgas Perbaikan Jembatan di Aceh
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo Subianto menunjuk Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak sebagai komandan satuan tugas (satgas) percepatan perbaikan jembatan di wilayah Aceh yang terdampak banjir dan longsor.
    Penunjukan itu disampaikan Presiden saat memimpin koordinasi di lokasi peninjauan Jembatan Bailey Teupin Mane, Kabupaten Bireuen, Minggu (7/12/2025).
    “Saya tunjuk nanti KSAD sebagai satgas percepatan
    perbaikan jembatan
    , nanti dibantu pemerintah daerah,” kata Prabowo, dilansir dari tayangan Breaking News Kompas TV, Minggu.
    “Karena beliau punya banyak pasukan zeni, pasukan konstruksi, pasukan pembangunan, pasukan teritorial, jadi bisa segera membantu,” kata Presiden.
    Prabowo menilai seluruh instansi telah bekerja dengan baik dan saling bahu-membahu bersama pemerintah daerah, TNI–Polri, serta masyarakat.
    “Saya lihat kondisi kerja semua instansi baik, bahu-membahu dengan rakyat dan pemerintah daerah. Polisi, tentara, semua bekerja,” kata Prabowo.
    Dalam dialognya, Prabowo langsung memberikan instruksi kepada KSAD.
    Instruksi itu langsung dijawab “Siap, Bapak” oleh KSAD
    Jenderal Maruli Simanjuntak
    .
    Prabowo juga memerintahkan Panglima TNI Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengerahkan seluruh kekuatan dalam percepatan penanganan dampak bencana tersebut.
    “Panglima?” tanya Prabowo. “Siap,” jawab Panglima TNI.
    “Kapolri? Kerahkan semua kekuatan,” lanjut Prabowo. “Siap,” jawab Kapolri.
    Selain itu, Prabowo meminta laporan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia terkait pemulihan listrik.
    Bahlil yang mendampingi Presiden memastikan pemulihan jaringan hampir tuntas.
    “Malam ini nyala semua, Pak. Seluruh
    Aceh
    , 97 persen sudah menyala malam ini,” kata Bahlil.
    “Terima kasih, alhamdulillah,” timpal Presiden.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Nusron Wahid Wanti-wanti Pengembang Perumahan Setop Alih Fungsi Sawah

    Nusron Wahid Wanti-wanti Pengembang Perumahan Setop Alih Fungsi Sawah

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid meminta para pengembang perumahan untuk tidak melakukan alih fungsi lahan sawah menjadi area permukiman.

    Nusron menekankan hal tersebut penting dilakukan guna mendorong perubahan pola pengadaan tanah oleh pelaku industri perumahan agar lebih selaras dengan agenda ketahanan pangan nasional. 

    “Saya imbau, kalau pengadaan tanah untuk perumahan kalau bisa jangan beli sawah, terutama yang masuk kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B),” jelasnya dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (7/12/2025).

    Nusron menyebut, pelarangan alih fungsi lahan sawah tersebut sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 41/2009 dan diperkuat oleh penerbitan Perpres No. 59/2019 tentang Pengendalian Alih Fungsi Lahan Sawah.

    Pasalnya, tambah Nusron, Indonesia saat ini membutuhkan penguatan ketahanan pangan yang salah satunya ditopang oleh keberadaan sawah. 

    Dia menjabarkan, penyusutan luas lahan sawah di Indonesia masih terjadi setiap tahun, kisaran antara 60.000 hingga 80.000 hektare per tahun atau sekitar 165 hingga 220 hektare per hari. Angka tersebut diketahui berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021. 

    Menurutnya, hilangnya lahan sawah secara masif berpotensi mengancam ketahanan pangan nasional jika tidak dikendalikan secara serius.

    “Kami dikasih mandat oleh undang-undang dan keputusan kabinet, sawah tidak dialihfungsikan. Kenapa? Ini untuk kepentingan generasi mendatang,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengungkapkan dua langkah utama yang bisa dilakukan untuk meningkatkan ketersediaan pangan nasional. Dia juga menekankan pentingnya revisi Perpres No. 59/2019 yang akan menyesuaikan nomenklatur terkait perubahan kementerian dan posisi Menko.

    Revisi ini akan memperluas cakupan Lahan Sawah yang Dilindungi (LSD) dari yang sebelumnya delapan provinsi, akan ditambah 12 provinsi untuk meningkatkan pemerataan pengelolaan lahan pertanian.

    Adapun penambahan 12 provinsi yang lahan sawahnya akan ditetapkan menjadi LSD ialah Aceh, Sumatra Utara, Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu, Lampung, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.

  • Momen Prabowo Cek Pengungsian Bencana di Bireuen-Makan Bareng Pengungsi

    Momen Prabowo Cek Pengungsian Bencana di Bireuen-Makan Bareng Pengungsi

    Bireuen

    Presiden Prabowo Subianto meninjau lokasi pengungsian korban banjir dan longsor di Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Aceh. Prabowo tampak makan bareng pengungsi bencana di tenda.

    Pantauan detikcom, Minggu (7/12/2025), Prabowo tiba di posko pukul 12.20 WIB. Prabowo langsung mendatangi warga yang berada di posko.

    Prabowo juga mengecek dapur umum posko. Setelah berbincang dengan warga, Prabowo pun ikut makan bersama warga.

    “Makan pakai ikan tongkol,” kata Prabowo.

    Ini merupakan kedua kalinya Prabowo ke Aceh untuk mengecek dampak bencana. Pada 1 Desember lalu, Prabowo meninjau Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara.

    (fca/haf)

  • 1
                    
                        Saat Prabowo Ikut Santap Menu Korban Banjir di Aceh: Ada Sendok? Saya Mau Coba
                        Nasional

    1 Saat Prabowo Ikut Santap Menu Korban Banjir di Aceh: Ada Sendok? Saya Mau Coba Nasional

    Saat Prabowo Ikut Santap Menu Korban Banjir di Aceh: Ada Sendok? Saya Mau Coba
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo Subianto turut menyantap hidangan yang disiapkan dapur umum untuk para korban bencana banjir di Kabupaten Bireuen, Aceh Minggu (7/12/2025).
    Momen itu terekam saat Prabowo, yang didampingi Gubernur
    Aceh
    Muzakir Manaf, memasuki
    dapur umum
    yang beroperasi di dalam tenda berukuran besar.
    Berdasarkan siaran langsung YouTube Sekretariat Presiden, Prabowo mulanya melepas topi birunya sebelum memasuki tenda.
    Dia disambut oleh salah satu prajurit TNI yang memberikan hormat.
    Setelah itu, Kepala Negara langsung berbincang dengan seorang ibu yang membantu di dapur umum bersama anggota TNI yang menyendok nasi dari dandang ke bungkus ala warteg.
    “Lauknya apa itu?” tanya Prabowo.
    “Ikan tongkol,” jawab salah satu warga.
    “Wah, enak ya,” sahut Prabowo.
    Tanpa basa-basi, Prabowo terlihat menggulung kedua lengan panjang kemeja safarinya.
    Ia kemudian menanyakan sendok kepada salah satu prajurit.
    “Ada sendok? Saya mau coba,” kata Prabowo.
    Prabowo pun menyodorkan piring agar diisi oleh nasi, sayur, dan lauk.
    “Pedes ya ini?” tanya Prabowo sambil mengaduk makanannya.
    Sambil berdiri, Prabowo pun menyantap menu makanan untuk korban banjir tersebut.
    Diketahui, Presiden Prabowo kembali mengunjungi ke Aceh untuk meninjau penanganan bencana pada Minggu (7/12/2025).
    Dalam kunjungan ini, Prabowo juga dijadwalkan akan mengunjubgi Posko Pengungsian di Desa Balee Panah, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen.
    Sebelumnya, Prabowo bertolak dari Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta menuju Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, pada pukul 07.55 WIB.
    Dalam penerbangan tersebut, Presiden turut didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, serta Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 110 Keluarga di Nagan Raya Terisolir Akibat Jembatan Putus

    110 Keluarga di Nagan Raya Terisolir Akibat Jembatan Putus

    Nagan Raya, Beritasatu.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, memastikan sebanyak 110 keluarga di Desa Gunong Kong, Kecamatan Darul Makmur, hingga Minggu (7/12/2025) masih terisolir setelah jembatan rangka baja yang menjadi akses utama warga putus dihantam banjir bandang pada pekan lalu.

    “Saat ini akses transportasi masyarakat masih terputus, banyak warga terkurung akibat putusnya jembatan,” kata Kepala BPBD Kabupaten Nagan Raya, Irfanda Rinaldi, dikutip dari Antara.

    Jembatan rangka baja tersebut memiliki panjang sekitar 120 meter dengan lebar 5-6 meter. Struktur itu selama ini menjadi satu-satunya penghubung warga dari Desa Gunong Kong menuju pusat kecamatan dan kabupaten. Putusnya jembatan membuat mobilitas masyarakat lumpuh total.

    Sebagai alternatif, warga kini terpaksa menggunakan perahu mesin untuk keluar dari desa, baik untuk mendapatkan bahan pokok, layanan kesehatan, maupun akses kebutuhan mendesak lainnya.

    Irfanda menjelaskan, BPBD telah menyalurkan berbagai bantuan logistik kepada 110 keluarga tersebut. Bantuan mencakup bahan makanan, kebutuhan harian, serta barang-barang pendukung masa tanggap darurat.

    “Kami memastikan masyarakat di wilayah pedalaman tidak kekurangan pasokan bahan pokok,” ujarnya.

    Ia menambahkan, pendataan terhadap kerusakan jembatan sudah dilakukan. Lokasi bencana juga telah ditinjau oleh Bupati Nagan Raya, Teuku Raja Keumangan, Wakil Bupati Raja Sayang, dan sejumlah pejabat daerah lainnya.

    Pendistribusian bantuan terus dilakukan BPBD ke beberapa lokasi terdampak, mengingat kondisi di sejumlah desa masih rentan dan akses sebagian lokasi masih sulit dijangkau. Pemerintah daerah menegaskan siap menjaga ketersediaan logistik hingga masa darurat berakhir.

    Sebelumnya, Pemkab Nagan Raya melaporkan sebanyak 1.807 rumah warga di tiga kecamatan, yakni Beutong Ateuh Banggalang, Darul Makmur, dan Tripa Makmur, mengalami kerusakan akibat banjir bandang. Dari jumlah tersebut, 487 rumah rusak berat, 283 rumah rusak sedang, dan 1.043 rumah rusak ringan.

    Dengan kerusakan infrastruktur yang meluas tersebut, pemerintah daerah kini memprioritaskan perbaikan akses vital, termasuk pembangunan kembali jembatan utama agar aktivitas warga dapat segera pulih.

  • Sepekan di Lokasi Bencana Sumatera, Wamensos: Listrik Mati, Air Bersih Minim, BBM Menipis
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        7 Desember 2025

    Sepekan di Lokasi Bencana Sumatera, Wamensos: Listrik Mati, Air Bersih Minim, BBM Menipis Nasional 7 Desember 2025

    Sepekan di Lokasi Bencana Sumatera, Wamensos: Listrik Mati, Air Bersih Minim, BBM Menipis
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, menceritakan pengalaman kunjungan kerja (kunker) selama satu pekan ke sejumlah wilayah terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera.
    “Memang kondisinya masih cukup parah, belum ada listrik, kemudian stok air bersih juga berkurang, BBM juga, apa namanya, terbatas,” ungkap Agus di Bundaran HI, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/12/2025).
    Agus mengatakan kelangkaan BBM di
    Aceh Tamiang
    terjadi karena hanya satu SPBU yang beroperasi. Ia pun mengaku sempat kehabisan BBM saat kunjungan kerja di sana.
    Saat itu, dia tengah dalam perjalanan dari Kota Medan, Sumatera Utara, ke Kutacane, Aceh Tenggara, untuk menyambut kedatangan Presiden Prabowo Subianto.
    “Di Kutacane sampai ke Medan itu antrian BBM luar biasa. Itu pada waktu itu memang stoknya mungkin terbatas dan saya sendiri juga bersama rombongan kehabisan bensin,” ujar Agus saat ditemui di Bundaran HI, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/12/2025).
    Agus pun tidak ada pilihan lain untuk menepikan kendaraan. Dia bersama rombongan turut antre bersama warga yang lain.
    “Tetapi kemudian sekitar 4 jam (atau) 5 jam akhirnya kita mendapatkan BBM,” jelasnya.
    Setelah mendapatkan BBM ini, Agus dan rombongan kembali melanjutkan perjalanan ke daerah di Provinsi Aceh lain yang turut terdampak akibat bencana ini.
    Di sisi lain, Agus memastikan berbagai kendala yang ia hadapi selama sepekan di lokasi bencana kini sudah banyak membaik.
    “Tapi sepertinya sekarang ini, ya, untuk kendala BBM mungkin sudah mulai terantisipasi karena akses, ya, akses untuk distribusi BBM ke daerah-daerah yang terkena dampak bencana untuk jalur daratnya sudah mulai kondusif,” katanya.
    Dalam kunkernya itu, Agus juga memastikan bahwa bantuan oleh pemerintah sudah sangat masif ke sejumlah daerah.
    “Memang karena aksesnya terbatas, kemudian bantuan-bantuan itu disalurkan lewat jalur udara, baik menggunakan helikopter maupun menggunakan pesawat-pesawat Hercules,” kata dia.
    “Tetapi terhitung sejak tanggal 2 Desember atau 3 Desember setelah jalur darat bisa terakses, ya, oleh kendaraan logistik, itu bantuan-bantuan sudah hampir merata masuk ke daerah-daerah yang terdampak bencana,” tambahnya.
    Menurut dia, ini merupakan sinergisitas kementerian dan lembaga terkait untuk menyalurkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.
    “Untuk urusan logistik ini aman, cuman proses distribusinya memang harus bersabar, ya,” ucapnya.
    Dalam hal ini, Agus menekankan bahwa kebutuhan tanggap darurat untuk korban bencana Sumatera terbilang aman.
    Sebab,
    Kementerian Sosial
    telah memberikan bantuan dan membuka dapur umum, salah satunya adalah Aceh Tamiang, daerah yang sebelumnya dinyatakan terisolasi.
    Pada Minggu (7/12/2025) pukul 11.00 WIB, Kementerian Sosial menjadwalkan pengiriman bantuan ke Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah.
    Kedua wilayah itu masih sulit dijangkau karena akses darat terputus saat Agus melakukan kunjungan kerja.
    Sejauh ini, Kementerian Sosial telah mengeluarkan uang senilai Rp 66 miliar untuk korban bencana di Sumatera.
    “Jadi untuk saat ini yang sudah dikeluarkan oleh Kemensos untuk membantu saudara-saudara kita yang terdampak
    bencana banjir
    itu kurang lebih Rp 66 miliar,” kata dia.
    “Kita akan masuk ke seluruh kota, ke seluruh daerah yang benar-benar terdampak bencana itu, ya, dan pada hari ini yang kemarin-kemarin kita belum masuk di Aceh Tengah dan Bener Meriah, Insya Allah kita hari ini sudah bisa masuk,” tambahnya.
    Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 6 Desember 2025 mencatat jumlah korban tewas akibat banjir di Sumatera bertambah menjadi 914 orang.
    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan data ini diperoleh berdasarkan rekapitulasi hasil pencarian dan pertolongan yang dilakukan pada Sabtu (6/12/2025) sore.
    “Di hari ini, Sabtu, 6 Desember 2025, jumlah korban meninggal secara total itu 914 jiwa,” ucap Abdul Muhari, dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB, Sabtu (6/12/2025).
    Angka ini bertambah 47 orang dari data Jumat (5/12/2025) kemarin.
    Rinciannya, jumlah korban meninggal di Aceh sebanyak 359 jiwa, di Sumatera Utara 329 jiwa, dan di Sumatera Barat 226 jiwa.
    “Untuk detail per provinsi, untuk Provinsi Aceh per hari ini itu berjumlah 359 jiwa, bertambah 14. Kemudian, Sumatera Utara itu 329 jiwa dan Sumatera Barat 226 jiwa,” ujar dia.
    Abdul menegaskan, BNPB akan terus mengoptimalkan dan melakukan percepatan operasi pencarian dan pertolongan untuk para korban yang masih hilang.
    “Sekali lagi inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Tentu saja simpati yang sangat mendalam kepada para korban,” imbuhnya.
    Selain itu, ia juga memaparkan ada 389 korban hilang dari tiga provinsi di Sumatera akibat bencana banjir dan longsor.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Cek Pembangunan Jembatan Bailey di Bireuen yang Rusak Akibat Banjir

    Prabowo Cek Pembangunan Jembatan Bailey di Bireuen yang Rusak Akibat Banjir

    Pemasangan dua Jembatan Bailey di Sungai Teupin, Kabupaten Bireuen, Aceh, menjadi langkah strategis pemerintah dalam mengatasi dampak bencana banjir.

    Jembatan ini dirancang untuk dapat berfungsi sebagai struktur sementara sekaligus permanen, memberikan solusi cepat untuk masalah aksesibilitas. Keberadaan Jembatan Bailey sangat krusial untuk menyambungkan kembali beberapa wilayah di Aceh dan Sumatra Utara.

    Teddy Indra Wijaya menegaskan bahwa pemasangan Jembatan Bailey ini akan memulihkan akses darat ke beberapa daerah penting. Termasuk di antaranya adalah jalur penghubung antara Banda Aceh dan Medan yang sempat terganggu. Pemerintah dan militer bekerja tanpa henti bersama warga lokal untuk menyelesaikan instalasi jembatan ini.

    Aceh sendiri mencatat 46 titik tanah longsor dan 34 titik banjir, yang berdampak pada 35 ruas jalan nasional dan 14 jembatan. Sementara itu, Sumatra Utara melaporkan 144 titik tanah longsor dan 20 titik banjir, merusak 25 ruas jalan nasional dan empat jembatan. Kondisi ini memperlihatkan betapa parahnya dampak bencana terhadap konektivitas antar wilayah.

  • Cerita Wamensos Agus Jabo Kehabisan Bensin saat Tinjau Bencana di Aceh, Antre SPBU sampai 5 Jam

    Cerita Wamensos Agus Jabo Kehabisan Bensin saat Tinjau Bencana di Aceh, Antre SPBU sampai 5 Jam

    Liputan6.com, Jakarta – Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo membagikan pengalaman pribadinya saat meninjau lokasi terdampak banjir di Sumatra, beberapa waktu lalu.

    Ia mengaku sempat kehabisan bahan bakar minyak (BBM) saat berada dalam perjalanan dari Medan menuju Kutacane, Aceh Tenggara.

    “Waktu itu saya berangkat dari Medan ke Kutacane untuk menyambut kedatangan Presiden. Antrian BBM luar biasa! Saya sendiri bersama rombongan kehabisan bensin,” kata Agus saat ditemui di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (7/12/2025).

    Menurut Agus, saat itu ketersediaan BBM di wilayah terdampak bencana sangat terbatas karena akses distribusi terputus. Warga dan kendaraan operasional pemerintah harus bergantian menunggu pasokan BBM tiba.

    Ia menyebut rombongannya harus menunggu sekitar 5 jam sebelum akhirnya mendapatkan BBM dan dapat melanjutkan perjalanan ke wilayah terdampak bencana.

    Meski beberapa kendala masih terjadi, Agus menegaskan situasi hari ini mulai membaik. Distribusi BBM melalui jalur darat dapat dilakukan lebih lancar setelah sebagian akses transportasi kembali terbuka.

    “Sepertinya sekarang kendala BBM sudah mulai terantisipasi karena aksesnya sudah lebih kondusif,” jelasnya.

     

  • #BAKRIETANGGAP jadi Salah Satu First Responder yang Berhasil Tembus Wilayah Aceh yang Lumpuh karena Banjir Bandang dan Longsor

    #BAKRIETANGGAP jadi Salah Satu First Responder yang Berhasil Tembus Wilayah Aceh yang Lumpuh karena Banjir Bandang dan Longsor

    Jakarta: Banjir bandang dan longsor besar yang melanda sejumlah wilayah di Aceh menyebabkan banyak daerah terisolasi selama lebih dari sepekan. Akses  darat terputus total, jembatan rusak, dan jalur logistik lumpuh sehingga bantuan sulit menjangkau masyarakat terdampak. Di tengah kondisi itu, #BakrieTanggap—program kemanusiaan milik Bakrie Group—menjadi salah satu first responder yang berhasil menembus  lokasi bencana dan mengantarkan bantuan bagi ribuan warga yang belum tersentuh bantuan apa pun hingga hari ke-10 pascabencana. 

    Upaya penyaluran bantuan ini dilakukan melalui kolaborasi antara Yayasan Bakrie Untuk Negeri dan LAZNAS Bakrie Amanah, dengan dukungan dari dua Kelompok Usaha Bakrie: PT  Bumi Resources Minerals Tbk dan Linge Minerals Resources. Bantuan diberangkatkan dari Jakarta pada Selasa, 02 Desember 2025, melalui perjalanan darat dan udara yang penuh hambatan. Setelah menempuh rute ekstrem selama dua hari, tim #BakrieTanggap akhirnya berhasil mencapai wilayah terdampak, menjadikan mereka salah satu pihak pertama yang mampu masuk ke area lumpuh total tersebut. 

    Titik distribusi pertama berada di Aceh Tamiang, dengan sekitar 2.000 penerima manfaat. Sebanyak 700 paket sembako dan perlengkapan darurat berhasil disalurkan setelah akses jalan di wilayah ini dibuka secara terbatas. 

    Baca Juga :

    Agam Kembali Menyala, Sistem Kelistrikan Sumbar Pulih 100% Pascabencana

    Titik kedua berada di Aceh Tengah, di mana bantuan diterima langsung oleh Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga. Selain sembako dan kebutuhan darurat lainnya, #BakrieTanggap turut menyerahkan perangkat Starlink, power station, dan solar panel untuk memulihkan akses komunikasi yang terputus total. Di wilayah ini, distribusi bantuan dilakukan menggunakan helikopter menuju tiga desa terdampak utama—Lumut, Iseise, dan Owaq—serta desa-desa sekitarnya.
     
    Dalam video call dengan Rama Anugrah, Ketua Harian Bakrie Untuk Negeri, Bupati Haili Yoga menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi tim #BakrieTanggap: 

    “Sudah hari ke-10 sasaran lokasi kita belum tersentuh. Lewat jalur darat pun nggak bisa karena longsor, badan jalan dan jembatannya rusak. #BakrieTanggap ini tamu istimewa, masyarakat kita sangat membutuhkan. Terharu kita,” kata Yoga.

    Keberhasilan #BakrieTanggap menembus wilayah terisolasi ini menegaskan komitmen Bakrie Group sebagai salah satu first responder dalam penanganan bencana, dengan memprioritaskan akses cepat, kehadiran langsung, dan solusi yang memungkinkan masyarakat kembali terkoneksi. 

    Rencana pendistribusian bantuan tambahan juga telah disiapkan dalam waktu dekat untuk menjangkau lebih banyak warga terdampak di wilayah Aceh.
     

    Jakarta: Banjir bandang dan longsor besar yang melanda sejumlah wilayah di Aceh menyebabkan banyak daerah terisolasi selama lebih dari sepekan. Akses  darat terputus total, jembatan rusak, dan jalur logistik lumpuh sehingga bantuan sulit menjangkau masyarakat terdampak. Di tengah kondisi itu, #BakrieTanggap—program kemanusiaan milik Bakrie Group—menjadi salah satu first responder yang berhasil menembus  lokasi bencana dan mengantarkan bantuan bagi ribuan warga yang belum tersentuh bantuan apa pun hingga hari ke-10 pascabencana. 
     
    Upaya penyaluran bantuan ini dilakukan melalui kolaborasi antara Yayasan Bakrie Untuk Negeri dan LAZNAS Bakrie Amanah, dengan dukungan dari dua Kelompok Usaha Bakrie: PT  Bumi Resources Minerals Tbk dan Linge Minerals Resources. Bantuan diberangkatkan dari Jakarta pada Selasa, 02 Desember 2025, melalui perjalanan darat dan udara yang penuh hambatan. Setelah menempuh rute ekstrem selama dua hari, tim #BakrieTanggap akhirnya berhasil mencapai wilayah terdampak, menjadikan mereka salah satu pihak pertama yang mampu masuk ke area lumpuh total tersebut. 
     
    Titik distribusi pertama berada di Aceh Tamiang, dengan sekitar 2.000 penerima manfaat. Sebanyak 700 paket sembako dan perlengkapan darurat berhasil disalurkan setelah akses jalan di wilayah ini dibuka secara terbatas. 

    Titik kedua berada di Aceh Tengah, di mana bantuan diterima langsung oleh Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga. Selain sembako dan kebutuhan darurat lainnya, #BakrieTanggap turut menyerahkan perangkat Starlink, power station, dan solar panel untuk memulihkan akses komunikasi yang terputus total. Di wilayah ini, distribusi bantuan dilakukan menggunakan helikopter menuju tiga desa terdampak utama—Lumut, Iseise, dan Owaq—serta desa-desa sekitarnya.
     
    Dalam video call dengan Rama Anugrah, Ketua Harian Bakrie Untuk Negeri, Bupati Haili Yoga menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi tim #BakrieTanggap: 

    “Sudah hari ke-10 sasaran lokasi kita belum tersentuh. Lewat jalur darat pun nggak bisa karena longsor, badan jalan dan jembatannya rusak. #BakrieTanggap ini tamu istimewa, masyarakat kita sangat membutuhkan. Terharu kita,” kata Yoga.
     
    Keberhasilan #BakrieTanggap menembus wilayah terisolasi ini menegaskan komitmen Bakrie Group sebagai salah satu first responder dalam penanganan bencana, dengan memprioritaskan akses cepat, kehadiran langsung, dan solusi yang memungkinkan masyarakat kembali terkoneksi. 
     
    Rencana pendistribusian bantuan tambahan juga telah disiapkan dalam waktu dekat untuk menjangkau lebih banyak warga terdampak di wilayah Aceh.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (ASM)