provinsi: Aceh

  • Prabowo Sebut Bencana Sumatera Jadi Ujian 1 Tahun Kepemimpinannya

    Prabowo Sebut Bencana Sumatera Jadi Ujian 1 Tahun Kepemimpinannya

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto menegaskan bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat menjadi ujian berat pada tahun pertama masa kepemimpinannya. Hal itu disampaikan Prabowo saat meninjau pembangunan jembatan bailey di Sungai Teupin Mane, Kabupaten Bireuen, Aceh, Minggu (7/12/2025).

    Di hadapan Gubernur Aceh Muzakir Manaf dan Bupati Bireuen Mukhlis Takabeya, Presiden Prabowo menyatakan meski baru satu tahun menjabat, seluruh jajaran pemerintah daerah dan pusat dipilih untuk bekerja menghadapi tantangan.

    “Ini musibah, tantangan yang kita hadapi. Presiden satu tahun, gubernur satu tahun, bupati satu tahun, tetapi kita dipilih untuk mengatasi kesulitan,” ujar Prabowo di lokasi.

    Dalam kunjungan ke wilayah banjir di Aceh, Prabowo meninjau pembangunan jembatan darurat bailey Teupin Mane, salah satu ruas penting yang menghubungkan Bireuen dan Takengon di Aceh Tengah. Jembatan dengan bentang 30 meter ini menjadi akses vital setelah jalur darat putus akibat derasnya arus sungai.

    Setibanya di lokasi, Prabowo langsung mengecek lokasi konstruksi di tepi sungai. Ia menyaksikan operasi alat berat, seperti ekskavator dan loader yang bekerja memperkuat pondasi serta timbunan batu gajah sebagai oprit jembatan.

    “Mereka kerja terus. Diharapkan satu minggu sudah bisa dibuka, dan dari sini bisa terus membuka tiga jembatan lagi menuju Bener Meriah dan Takengon,” kata Prabowo.

    Presiden menegaskan pemerintah mengerahkan seluruh kemampuan untuk memulihkan mobilitas warga dan distribusi logistik. Selain jembatan, Prabowo turut menerima laporan detail mengenai kerusakan infrastruktur lain, termasuk bendungan jebol dan area persawahan yang rusak.

    “Bendungan-bendungan banyak yang jebol. PU segera memperbaiki. Sawah-sawah yang rusak akan direhabilitasi. Petani tidak usah khawatir, semuanya akan diperbaiki,” tegasnya.

    Kunjungan Presiden ini menjadi bagian dari upaya pemerintah memastikan percepatan pemulihan fasilitas publik dan sektor pertanian pascabencana.

  • Banjir Aceh, 105 SPPG Disulap Jadi Dapur Umum, Setengah Juta Paket Makanan Disalurkan ke Warga Terdampak

    Banjir Aceh, 105 SPPG Disulap Jadi Dapur Umum, Setengah Juta Paket Makanan Disalurkan ke Warga Terdampak

    Di Aceh Tengah, dari 20 SPPG yang ada, 12 SPPG juga stop operasi, 2 SPPG menjadi dapur umum, sementara 6 SPPG lainnya masih belum bisa diketahui karena jaringan listrik dan komunikasi terputus. Sementara di Kabupaten Aceh Timur, dari 40 SPPG, sebanyak 19 SPPG berhenti operasi, 11 SPPG menjadi dapur umum, 2 SPPG sudah berjalan normal, sementara 6 SPPG belum diketahui kondisinya

    Di Kabupaten Bireun dari 40 SPPG yang seharusnya sudah beroperasi, sebanyak 17 SPPG terpaksa stop operasi, 21 SPPG menjadi dapur umum.

    “Sedangkan 2 SPPG yang telah beroperasi kemudian dikunjungi Presiden Prabowo Subianto hari ini, masing-masing SPPG Bireun Kuala Lancok-Lancok – Yayasan Babul Hida Aceh, dan SPPG Bireun Kota Juang Geulanggang Baro 2 – Yayasan Hajjah Khuzaijah Affan Mutiara Anak Bangsa,” kata Kamal.

    Sementara di Kabupaten Pidie, dari 43 SPPG yang seharusnya sudah beroperasi, 11 SPPG masih belum bisa beroperasi, 24 SPPG sudah beroperasi normal, dan 8 menjadi dapur umum. Adapun di Kota Langsa, dari 19 SPPG yang ada, 17 SPPG sampai hari ini masih belum bisa beroperasi, sementara 2 SPPG menjadi dapur umum.

    Di Kabupaten Aceh Besar, dari 37 SPPG yang sudah beroperasi, 9 SPPG terpaksa menghentikan operasi, 20 SPPG telah beroperasi normal, dan 8 SPPG menjadi dapur umum. Sedangkan di Kabupaten Aceh Tenggara, dari 28 SPPG yang sudah beroperasi, 24 SPPG berfungsi normal, sementara 8 SPPG berubah menjadi dapur, namun tidak ada satu pun SPPG yang berhenti beroperasi.

    Kondisi serupa juga terjadi di Kota Banda Aceh. Di wilayah Ibu Kota Provinsi Nangroe Aceh Darussalam ini, ada 27 SPPG yang sudah beroperasi. Namun, 7 SPPG terpaksa berhenti operasi, 10 SPPG mulai berjalan normal, dan 10 SPPG mengalihkan penerima manfaat dari para siswa ke warga masyarakat yang terdampak bencana banjir

  • PDIP: Bencana Ekologi Muncul karena Tiadanya Penegakan Hukum yang Adil

    PDIP: Bencana Ekologi Muncul karena Tiadanya Penegakan Hukum yang Adil

    Bandung, Beritasatu.com – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan bencana ekologi yang melanda sejumlah daerah belakangan ini, termasuk Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat merupakan hasil dari lemahnya penegakan hukum. 

    “Bencana ekologi ini muncul karena tiadanya penegakan hukum yang berkeadilan,” kata Hasto saat membuka Konferensi Daerah (Konferda) DPD PDIP Jawa Barat di Bandung, Minggu (7/12/2025).

    Dalam pidatonya, Hasto menekankan urgensi politik lingkungan yang bukan sekadar program, melainkan kesadaran kolektif untuk menjaga keberlangsungan hidup. Oleh sebab itu, ia menilai, tema konferda yang mengangkat semangat merawat bumi relevan dengan kondisi Indonesia.

    “Tema Konferda ‘Sabilulungan Ngarawat Bumi’ sangat tepat karena mengingatkan kita akan makna kehidupan yang harus dimulai dari merawat Pertiwi,” ujar Hasto dikutip dari Antara.

    Di hadapan peserta konferda, Hasto juga menyampaikan pesan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri agar kader tidak meninggalkan sejarah perjuangan atau dikenal dengan istilah jasmerah (jangan sekali-kali meninggalkan sejarah), sekaligus tetap menjaga spirit ideologis.

    Menurut dia, perjuangan masa kini harus diwujudkan dalam tindakan nyata, terutama dalam menjaga kelestarian lingkungan.

    “Kalau kita rajin merawat bumi ini, maka keyakinan Bung Karno dan Ibu Mega, alam pun akan mencintai kita,” katanya.

    Hasto pun mengajak seluruh kader PDIP, khususnya di Jabar, menjadikan politik lingkungan sebagai prioritas. “Rawat pertiwi sebagai prioritas utama,” tuturnya.

    Hasto lanjut mengingatkan kader PDIP untuk menghindari watak political-industrial complex. Dalam hal ini, dia menyinggung kecenderungan aktor politik untuk menjadikan bencana sebagai komoditas elektoral.

    “Kita melakukan koreksi terhadap watak political-industrial complex, di mana sekarang bencana saja dijadikan elektoral, saudara-saudara sekalian. Kasih bantuan saja dicoba dibawa untuk dikonversikan secara elektoral,” ucapnya.

    Ia menilai, kaburnya batas antara kekuatan industri dan politik menjadi tantangan dalam dunia politik saat ini. Padahal, menurut Hasto, “politik ini bukan persoalan elektoral.”

    Dalam kesempatan itu, Hasto turut mengapresiasi dukungan gotong royong kader PDIP Jabar yang telah mengumpulkan donasi senilai Rp 1 miliar untuk korban banjir di wilayah utara Sumatera. “Ini akan kita pakai untuk operasi Laksamana Malahayati,” tuturnya.

  • Bahlil ke Prabowo: Malam Ini, 93 Persen Listrik Aceh Menyala

    Bahlil ke Prabowo: Malam Ini, 93 Persen Listrik Aceh Menyala

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto menerima laporan langsung dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengenai pemulihan listrik di Provinsi Aceh pascabencana. Bahlil memastikan aliran listrik di Aceh akan kembali menyala pada Minggu (7/12/2025) malam.

    Saat meninjau jembatan bailey Teupin Mane di Kabupaten Bireuen, Aceh, Presiden Prabowo menanyakan perkembangan pemulihan infrastruktur listrik yang sangat dibutuhkan warga untuk penerangan dan aktivitas malam hari.

    “Lampu menyala sudah cepat?” tanya Prabowo.
    “Malam ini nyala, Pak, semua, malam ini,” jawab Bahlil.

    Menurut Bahlil, hingga Minggu malam sekitar 93% wilayah Aceh sudah siap dialiri listrik. “Seluruh Aceh, 93%, malam ini Aceh semua nyala, Pak,” tambahnya.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo telah memerintahkan jajarannya untuk mempercepat pemulihan listrik di daerah-daerah terdampak banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Tenggat yang diberikan adalah paling lambat Minggu (7/12/2025) malam.

    Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menjelaskan instruksi tersebut disampaikan Presiden dalam rapat terbatas di kediaman Prabowo di Bukit Hambalang, Kabupaten Bogor, pada Sabtu (6/12/2025). Rapat itu dihadiri sejumlah menteri, Dirut PLN Darmawan Prasodjo, serta pimpinan lembaga terkait.

    “Di Sumatera Barat aliran listrik sudah hampir menyala seluruhnya. Di Sumatera Utara masih ada beberapa lokasi, seperti Langkat dan Tapanuli yang belum menyala. Begitu juga beberapa wilayah di Aceh. Presiden memerintahkan paling lambat besok malam listrik sudah menyala seluruhnya,” kata Teddy.

    Kepastian pulihnya aliran listrik di Aceh pada Minggu malam menjadi kabar penting bagi warga yang terdampak, sekaligus menandai percepatan pemulihan layanan vital di kawasan bencana.

  • Komdigi Pasang Internet 100 Mbps di Lokasi Bencana Aceh, Sumut, dan Sumbar

    Komdigi Pasang Internet 100 Mbps di Lokasi Bencana Aceh, Sumut, dan Sumbar

    Jakarta

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengungkapkan perkembangan terbaru jaringan telekomunikasi pasca-banjir dan tanah longsor yang terdampak di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    Berdasarkan data Sabtu (6/12/2025) tercatat ada 413 titik internet publik di tiga provinsi terdampak bencana yang telah berhasil dipulihkan dan digunakan masyarakat setempat. Sedangkan, 189 titik di lokasi bencana masih dalam proses pemulihan secara bertahap seiring mulai masuknya pasokan listrik dan BBM.

    Selain itu, Komdigi juga mengaktifkan 17 titik internet darurat berbasis satelit pemerintah, yakni Satria-1, untuk mem-backup layanan di lokasi yang infrastruktur telekomunikasinya masih belum pulih.

    Bahkan, Komdigi menyebutkan 17 titik layanan internet darurat itu dipastikan dibekali dengan kapasitas minimal 100 Mbps. Berikut daftar lokasinya:

    1. Bandara Dr Fredric Lumban Tobing, Pinangsori, Sibolga, Sumatera Utara
    2. SMAN 1 Plus Matauli Pandan, Sibuluan Indah, Pandan, Tapanuni Tengah, Sumatera Utara
    3. RSUD Pandan, Sibolga, Tapanuni Tengah, Sumatera Utara
    4. Posko Kantor Kecamatan Tapian Nanuli, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara
    5. Kantor BPBD Pandan, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara
    6. Masjid Raya Pase Panton Labu, Tanah Jumbo Aye, Aceh Utara
    7. Masjid At Taqwa, Padang Meriah, Langkahan, Aceh Utara
    8. Posko Kantor Cmaat Indra Makmur, Aceh Timur
    9. Psko GOR Aceh Tamiang, Aceh Timur
    10. Pokso Masjid Al Ikhsan Sungapi Liput, Kejuruan Muda, Aceh Tamiang
    11. Posko Jorong Bukik Malanca, Malalak Timur, Agam, Sumatera Barat
    12. UPT BNPB Regional Padang, Padang, Sumatera Barat
    13. Posko Basarnas Koto Alam, Salareh Aia Timur, Agam, Sumatera Barat
    14. Posko Subarang Aia, Palembayan, Agam, Sumatera Barat
    15. Posko SDN 04 Koto Ranah, Bayang Utara, Pesisir Selatan, Sumatera Barat
    16. Posko Utama BPBD Rumah Dinas Bupati, Agam, Sumatera Barat
    17. Gedung Nasional Jl. Dr. FL Tobing, Kota Sibolga, Sumatera Utara.

    Komdigi menjelaskan titik akses internet ini guna membantu posko, rumah sakit, sekolah, hingga bandara tetap terhubung di saat akses darat dan pasokan energi masih terbatas.

    “Selama pemulihan jaringan telekomunikasi masih berlangsung, akses internet darurat melalui satelit menjadi solusi. Fasilitas ini dapat dimanfaatkan masyarakat dan petugas untuk melakukan koordinasi dan komunikasi dalam rangka pemulihan bencana,” ujar Menkomdigi Meutya Hafid dikutip dari akun Instagram @kemkomdigi, Minggu (7/12/2025).

    (agt/agt)

  • Video Pembalakan Liar di Lampung Bikin Warga Resah, Polisi Selidiki

    Video Pembalakan Liar di Lampung Bikin Warga Resah, Polisi Selidiki

    Heboh beredar video diduga aktivitas pembalakan liar di Pesisir Barat, Lampung. Tampak dalam video tersebut sejumlah pria terlihat memotong kayu berukuran besar di area perbukitan Pugung Penengahan.

    Warga meminta aktivitas ini dihentikan karena khawatir memicu bencana seperti yang terjadi di Sumbar, Sumut, dan Aceh. Kapolda Lampung menegaskan tim sudah diterjunkan ke lokasi untuk menyelidiki aktivitas tersebut.

  • BPOM Galang Donasi-Bangun Posko Kemanusiaan untuk Korban Bencana di Sumatera

    BPOM Galang Donasi-Bangun Posko Kemanusiaan untuk Korban Bencana di Sumatera

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mendirikan posko kemanusiaan dan membuka layanan trauma healing. Hal ini dilakukan untuk membantu korban bencana yang melanda wilayah Sumatera menjelang akhir 2025.

    Sebanyak tiga provinsi yang terdampak, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat mengalami kerusakan parah, baik pada infrastruktur publik maupun rumah warga.

    Sebagai respons cepat, gerakan BPOM Peduli Kemanusiaan membuka penggalangan donasi sejak 28 November 2025. Hingga 5 Desember, dana yang terkumpul mencapai Rp 435 juta, disertai bantuan logistik berupa paket makanan, minuman, susu, vitamin, obat-obatan, selimut, dan perlengkapan darurat lainnya.

    Kepala BPOM Taruna Ikrar bersama jajaran turun langsung ke lokasi bencana, mengunjungi Aceh pada 6 Desember dan Medan 7 Desember. Dalam kunjungannya, Taruna menyerahkan bantuan tunai dan logistik secara langsung kepada masyarakat terdampak.

    Rinciannya, BPOM menyalurkan bantuan untuk Provinsi Aceh berupa uang tunai Rp 100 juta dan 1.546 paket bantuan senilai lebih dari Rp 235 juta. Sementara untuk Provinsi Sumatera Utara, diserahkan bantuan tunai Rp 100 juta dan 1.489 paket bantuan senilai lebih dari Rp 136 juta. Sebagian bantuan juga dialokasikan untuk pegawai BPOM di enam UPT yang terdampak bencana.

    Tak hanya fokus pada bantuan fisik, Taruna turut meresmikan Posko BPOM Peduli dan layanan konseling trauma di wilayah terdampak. Posko tersebut difungsikan sebagai pusat penyimpanan sekaligus titik distribusi logistik, khususnya obat-obatan, makanan, minuman, dan suplemen kesehatan bagi masyarakat.

    Sementara layanan trauma healing disiapkan sebagai ruang pemulihan psikologis bagi warga dan relawan yang bekerja di lapangan. BPOM menilai pemulihan kesehatan mental menjadi bagian penting dalam proses bangkit dari bencana, seiring pemenuhan kebutuhan fisik.

    “Kehadiran kami di sini bukan hanya menjalankan tugas, tetapi sebagai sahabat dan saudara yang ingin melihat langsung kondisi masyarakat Aceh dan Sumatera Utara. Di masa sulit seperti ini, kita harus saling menguatkan,” beber Taruna lewat keterangan tertulis yang diterima detikcom, Minggu (7/12).

    Ia menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam penanganan bencana. Menurut Taruna, Posko BPOM Peduli dan layanan konseling trauma bukan sekadar fasilitas, tetapi ruang kolaborasi warga, relawan, tenaga kesehatan, dan pemerintah untuk saling menguatkan.

    Taruna juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pegawai, mitra BPOM, dan pelaku usaha obat serta makanan yang telah bergerak cepat mendukung penggalangan donasi. Penyaluran bantuan akan terus dikoordinasikan melalui kantor BPOM daerah dan pemerintah setempat agar tepat sasaran.

    Dalam kunjungan tersebut, Taruna juga melakukan penanaman pohon di halaman Balai Besar POM Aceh dan Balai Besar POM Medan, sebagai simbol komitmen BPOM dalam menjaga keseimbangan alam dan upaya pencegahan bencana ke depan.

    Ia juga berdialog langsung dengan warga terdampak untuk mendengar keluhan sekaligus memberi dukungan moril.

    “Saya percaya, saat kita bersatu, sebesar apapun musibah akan terasa lebih ringan. Kami berdiri bersama masyarakat agar bisa bangkit kembali,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: 286 SPPG Disiapkan untuk Korban Bencana Alam di Aceh-Sumbar”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/naf)

  • Bahlil Jamin 93% Wilayah Aceh Diterangi Lampu Mulai Malam Ini, Minggu 7 Desember 2025

    Bahlil Jamin 93% Wilayah Aceh Diterangi Lampu Mulai Malam Ini, Minggu 7 Desember 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia mengungkap progres perbaikan energi di wilayah Aceh yang terdampak bencana banjir pada akhir November 2025.

    Bahlil mengatakan bahwa layanan listrik akan kembali beroperasi normal di 93% wilayah Aceh sehingga akan kembali diterangi lampu mulai malam ini, Minggu (7/12/2025).

    Hal itu dinyatakan Bahlil saat Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan ke sejumlah wilayah terdampak di Aceh pada hari ini, Minggu (7/12/2025).

    “Lampu menyala sudah cepat?” tanya Prabowo.

    “Malam ini nyala pak, semua malam ini pak,” jawab Bahlil.

    “Seluruh Aceh?” kata Prabowo

    “Seluruh Aceh, 93 persen malam ini listrik semua menyala,” jawab Bahlil lagi.

    Kemudian, Prabowo juga mengapresiasi seluruh pihak yang telah terlibat memberikan bantuan terhadap bencana alam di Sumatra ini. Dia juga meminta agar kementerian atau lembaga terkait serta TNI-Polri agar terus memberikan kontribusi maksimal untuk memulihkan kondisi Aceh dan wilayah Sumatra lain yang terdampak bencana.

    “Panglima, Kapolri, kerahkan semua kekuatan ya. Terima kasih juga ESDM,” pungkas Prabowo.

    Sekadar informasi, Prabowo akan meninjau titik yang mengalami kerusakan dan dampak signifikan akibat banjir, sekaligus menerima laporan terbaru dari pemerintah daerah dan instansi terkait pada Minggu (7/12/2025).

    Selain itu, orang nomor satu di Indonesia ini juga akan memantau distribusi bantuan, proses evakuasi warga, serta langkah-langkah pembukaan akses jalan.

    Pemerintah menegaskan bahwa penanganan banjir di Aceh menjadi prioritas nasional dan seluruh sumber daya dikerahkan untuk mempercepat pemulihan kondisi masyarakat.

  • Aksi Swadaya Masjid di Nagan Raya Salurkan 1 Ton Beras untuk Korban Banjir Aceh
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Desember 2025

    Aksi Swadaya Masjid di Nagan Raya Salurkan 1 Ton Beras untuk Korban Banjir Aceh Megapolitan 7 Desember 2025

    Aksi Swadaya Masjid di Nagan Raya Salurkan 1 Ton Beras untuk Korban Banjir Aceh
    Editor

    KOMPAS.com –
    Aksi solidaritas dari jaringan Masjid Baburrayan di Jeuram, Nagan Raya, terus mengalir bagi warga terdampak banjir di lintas barat Aceh.
    Per Minggu, (7/12/2025), lebih dari satu ton beras telah terkumpul dan disalurkan melalui Posko Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Baburrayan Peduli sebagai bagian dari tahap ketiga penggalangan dana yang berjalan sejak November.
    Bantuan tersebut tercatat sebagai tahap ketiga sejak penggalangan dana dilakukan pada November lalu dan kini diarahkan ke Kuta Trieng, Kecamatan Darul Makmur.
    Zulfikar Akbar, perwakilan BKM Masjid Baburrayan di Jakarta, menjelaskan bahwa inisiatif ini lahir dari kesadaran bahwa pengurus masjid berada paling dekat dengan titik-titik banjir di lintas barat Aceh, terutama Nagan Raya.
    “Jadi, kami gerakkan aksi galang dana ini secara gerilya, mulai dari pintu ke pintu di kota kecamatan, Jeuram, selain juga memanfaatkan WhatsApp hingga Facebook,” tutur Zulfikar.
    “Juga, untuk menghubungkan gerakan di masjid ini sendiri dengan banyak pihak di luar Aceh, bahwa ada komunitas masjid yang juga bisa dipercaya sekaligus dapat diandalkan untuk kegiatan kemanusiaan, dan lebih dekat dengan titik-titik bencana banjir ini,” sambungnya.
    Ia menambahkan, sebagian pengurus masjid tersebut berlatar belakang relawan tsunami 2004.
    Di dalamnya terdapat figur seperti Drs Zulkifli Is, Ardiansyah, Abdi Yusrizal, dan Teuku Meurah Iskandar yang pernah terlibat dalam aksi kemanusiaan 21 tahun silam.
    “Jadi, kami lakukan aksi galang donasi dan bantuan untuk korban ini, sejak bantuan belum kunjung datang untuk korban di Beutong Ateuh Banggalang,” kata Zulfikar.
    Bantuan itu terdiri dari 705 kilogram beras, 900 butir telur, 54 kilogram gula, 53 dus mi instan, 50 kilogram minyak goreng, perlengkapan bayi satu dus, makanan ringan tiga dus, perlengkapan wanita satu dus, pakaian layak pakai 10 karung, serta garam 10 sak.
    Sementara itu, Ketua BKM Baburrayan, Zulkifli, menjelaskan sumber bantuan tersebut yang berasal dari hasil swadaya masyarakat.
    “Ini adalah hasil swadaya, sekaligus hasil dari upaya galang dana di Posko BKM Baburrayan Peduli. Kami manfaatkan apa saja, mulai dari WhatsApp hingga Facebook. Sehingga, semua pihak yang tertarik berdonasi, dari luar Aceh pun ada yang turut berdonasi hingga hingga bisa mengumpulkan lebih dari 1 ton beras, uang mencapai Rp 36 juta, dan berbagai keperluan mendesak untuk korban,” kata Zulkifli.
    Ia menegaskan bahwa gerakan ini dilakukan karena banyak akses menuju lintas barat Aceh terputus.
    “Jadi, kami usahakan, mesti ada yang bisa dilakukan dari masjid kami yang kebetulan tidak terdampak banjir. Selain juga karena menimbang bahwa aktivis masjid ini pun banyak berlatar belakang relawan tsunami 2004 lalu,” katanya lebih jauh.
    Pada tahap kedua, bantuan telah disalurkan ke Tripa Makmur pada Kamis (4/12). Bantuan tersebut mencakup 459 kilogram beras, 900 butir telur, 50 kilogram gula, 100 dus air mineral, 50 dus mi instan, serta 15 karung pakaian layak pakai.
    Abdi Yusrizal, penanggung jawab gerakan tersebut menjelaskan efektivitas jaringan masjid dalam mempercepat distribusi.
    “Jadi, kami membuka kerja sama terutama dengan jaringan masjid, terutama di lokasi-lokasi yang terdampak langsung dengan bencana banjir ini,” katanya.
    Abdi juga menggambarkan sejumlah wilayah yang masih terisolasi.
    “Jadi, kami membuka kerja sama terutama dengan jaringan masjid, terutama di lokasi-lokasi yang terdampak langsung dengan bencana banjir ini,” katanya.
    Ia menambahkan bahwa wilayah seperti Beutong Ateuh Banggalang hingga Gunong Kong di Darul Makmur masih sulit dijangkau karena jembatan sepanjang 120 meter putus. Selain itu, sebanyak 1.807 rumah warga rusak di Nagan Raya.
    “Maka itu, kami terus membuka jejaring dengan berbagai pihak, karena di sini juga terdapat 2.510 berada di pengungsian dari 25 ribu jiwa lebih terdampak bencana kali ini. Dari sisi impact, yang terjadi atas kabupaten kami melampaui yang terjadi saat tsunami 2004 lalu dari sisi kerusakan terjadi,” tutur Abdi.
    “Ini jadi indikasi, mereka butuh lebih banyak tangan yang membantu agar mereka bisa kembali membaik,” imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jalan Nasional di Langkat Kembali Normal Pasca-Banjir Sumatra

    Jalan Nasional di Langkat Kembali Normal Pasca-Banjir Sumatra

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan bahwa penanganan pasca-bencana banjir di jalan nasional Kabupaten Langkat, Sumatra Utara telah rampung sepenuhnya. Saat ini, jalan nasional lintas Medan–Batas Aceh serta ruas Tol Medan–Pangkalan Brandan dapat dilintasi secara normal.

    Menteri PU Dody Hanggodo menjelaskan bahwa arus lalu lintas di seluruh ruas terdampak saat ini telah kembali berfungsi normal dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mendukung aktivitas harian dan distribusi logistik. 

    Dody menyebut, percepatan penanganan ini merupakan bagian dari arahan langsung Presiden Prabowo Subianto agar seluruh unsur pemerintah bergerak cepat, terpadu, dan responsif dalam penanganan bencana di Pulau Sumatra.

    “Kami memastikan dukungan peralatan dari balai-balai teknis bisa digerakkan kapanpun diperlukan, termasuk untuk membuka akses dan membantu proses evakuasi,” jelasnya dalam keterangannya, Minggu (7/12/2025).

    Sebagai bagian dari upaya pemulihan, Kementerian PU melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Utara terus melaksanakan pekerjaan penanganan di lapangan, meliputi pembersihan material sisa banjir di badan jalan serta pengembalian kondisi jalan melalui penutupan lubang-lubang yang berpotensi membahayakan pengguna jalan. 

    Kepala BBPJN Sumatera Utara Hardy Siahaan menjelaskan bahwa langkah tersebut dilakukan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan tetap terjaga.

    “Kami terus memantau kondisi infrastruktur di wilayah terdampak bencana serta melakukan langkah-langkah cepat dan tepat guna menjaga konektivitas antarwilayah tetap terjaga, salah satunya di Kabupaten Langkat yang saat ini lalu lintas sudah bisa diakses normal,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Menteri PU Dody Hanggodo menyebut akan mengalokasikan sejumlah anggaran untuk mempercepat pelaksanaan pengamanan tanggap bencana khususnya yang terjadi di Sumatra imbas tingginya curah hujan. 

    Dody menjelaskan, di tengah minimnya anggaran tanggap bencana, pihaknya berencana merelokasi pos anggaran Kementerian PU untuk mendukung penanganan di wilayah Sumatra. Akan tetapi, dia belum dapat merinci pagu pos mana saja yang bakal direlokasi. 

    “Anggaran kalau sudah begini nggak pakai anggaran [sesuai pos]. Yang anggaran sudah ada saja kita cemplungin di situ, kalau kurang kita minta lagi,” kata Dody.

    Pasalnya, Mengutip laman Kementerian PU, alokasi anggaran program kesiapsiagaan dan tanggap darurat bencana sepanjang 2025 hanya ditetapkan sebesar Rp351,83 miliar. Sedangkan, hingga awal November 2025, realisasi penyerapan anggarannya dilaporkan telah mencapai Rp261,9 miliar atau sekitar 74,4% dari total pagu tersedia.