provinsi: Aceh

  • Pemerintah Percepat Pembangunan 2.600 Unit Hunian untuk Masyarakat Terdampak Bencana Sumatra

    Pemerintah Percepat Pembangunan 2.600 Unit Hunian untuk Masyarakat Terdampak Bencana Sumatra

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, memastikan komitmen pemerintah dalam mengakselerasi penyediaan infrastruktur bagi masyarakat terdampak bencana hidrometeorologi di Sumatra.

    Sosok yang akrab disapa Ara tersebut mengemukakan bahwa saat ini pemerintah tengah mempercepat proses pembangunan 2.600 unit hunian tetap (huntap) yang diperuntukkan bagi korban bencana alam di wilayah Sumatra.

    “Kami memimpin rapat percepatan pembangunan 2.600 hunian tetap bagi masyarakat terdampak bencana di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara,” jelasnya dikutip dari akun Instagram resminya, Jumat (26/12/2025).

    Dalam keterangannya, Ara menekankan bahwa proyek ini tidak hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), tetapi juga mengedepankan skema kolaborasi. 

    Pemerintah menggandeng Yayasan Buddha Tzu Chi dalam semangat gotong royong untuk memastikan target pembangunan tercapai tepat waktu.

    Dari sisi teknis, Menteri PKP menginstruksikan agar pemilihan lokasi hunian tetap dilakukan dengan studi kelayakan yang komprehensif. Aspek mitigasi risiko menjadi prioritas utama agar hunian yang dibangun tidak berada di zona rawan bencana susulan seperti banjir maupun tanah longsor.

    Selain faktor keamanan fisik, Ara menegaskan pentingnya aspek legalitas lahan dan keberlanjutan lingkungan. Pemerintah pusat menuntut pemerintah daerah untuk memastikan bahwa lahan yang digunakan clean and clear secara hukum serta terintegrasi dengan akses fasilitas umum guna menunjang produktivitas warga.

    “Kecepatan dan kesiapan pemerintah daerah menjadi kunci agar pembangunan hunian gotong royong ini bisa segera diwujudkan. Lokasi harus dipersiapkan dengan baik: aman, tidak merusak lingkungan, dan jelas secara hukum,” jelasnya.

    Untuk diketahui, berdasarkan data Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) mengungkap terdapat 139.485 unit rumah masyarakat terdampak bencana banjir dan longsor yang terjadi di wilayah Aceh, Sumatra Utara, serta Sumatra Barat.

    Ara menjelaskan bahwa ratusan ribu rumah rusak tersebut tergolong ke dalam empat kategori, yakni rusak ringan, rusak sedang, rusak berat hingga hanyut. 

    “Jadi total, yang rusak ringan, rusak sedang, rusak berat, dan hanyut, total 139.485. Data per hari Minggu, 14 Desember 2005, jam 5.00 sore,” kata Ara dalam Sidang Kabinet Paripurna di Jakarta, Senin (15/12/2025).

    Dalam perinciannya, Aceh menjadi wilayah dengan tingkat kerusakan tertinggi. Berdasarkan catatannya, terdapat 38.553 unit rumah rusak ringan, 22.204 unit rusak sedang, 35.517 unit rusak berat dan 4.295 unit rumah hanyut di kawasan tersebut.

    Kemudian, terdapat 29.766 unit rumah terdampak bencana di Sumatra Utara. Perinciannya, 19.936 unit rusak ringan, 4.304 unit rusak sedang, 4.351 unit rusak berat dan 1.135 unit hanyut.

    Terakhir, total rumah terdampak bencana di wilayah Sumatra Barat mencapai 9.150 unit. Di antaranya 5.634 unit rusak ringan, 1.174 unit rusak sedang, 1.577 unit rusak berat dan 765 unit dinyatakan hanyut.

  • Pemerintah Klaim Cabut Izin Jutaan Hektare Lahan Sawit Pascabanjir Sumatra

    Pemerintah Klaim Cabut Izin Jutaan Hektare Lahan Sawit Pascabanjir Sumatra

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah mengklaim telah mencabut izin jutaan hektare perkebunan sawit sebagai langkah pencegahan agar bencana banjir dan longsor tidak kembali terulang. Penegasan ini disampaikan sebulan setelah bencana hidrometeorologi melanda Sumatera Barat, Aceh, dan Sumatera Utara.

    Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyampaikan hal tersebut dalam press update penanganan banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, Kamis (25/12/2025), di Banda Aceh, usai meninjau langsung sejumlah lokasi terdampak.

    Pratikno mengatakan pemerintah pusat telah mengambil langkah tegas dengan menata ulang pengelolaan hutan dan sumber daya alam di Pulau Sumatra. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah pencabutan izin usaha skala besar yang dinilai berpotensi merusak lingkungan dan memperparah dampak bencana.

    “Pemerintah pusat melalui Menteri Kehutanan telah mencabut izin pemanfaatan lahan skala besar, termasuk jutaan hektare izin perkebunan sawit serta izin pemanfaatan kayu hasil hutan,” ujar Pratikno.

     Menurutnya, kebijakan tersebut merupakan bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap praktik pemanfaatan lahan yang tidak berkelanjutan dan terbukti menimbulkan kerusakan ekosistem, terutama di wilayah yang rawan bencana.

     Selain sektor kehutanan, pemerintah juga menindak tegas aktivitas pertambangan yang dinilai berisiko terhadap kelestarian lingkungan. Pratikno menyebut Kementerian Lingkungan Hidup telah melakukan penyegelan terhadap sejumlah perusahaan tambang.

    Langkah penegakan hukum tersebut, lanjut Pratikno, menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah tidak lagi mentolerir praktik usaha yang mengabaikan aspek lingkungan dan keselamatan masyarakat.

    Dia menegaskan, kebijakan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar penanganan pascabencana tidak berhenti pada pemulihan fisik semata, tetapi juga menyentuh akar persoalan, termasuk perbaikan tata kelola SDA demi keberlanjutan lingkungan dan keselamatan warga di masa depan.

    “Sebanyak lima perusahaan tambang telah disegel karena dinilai berpotensi menimbulkan kerusakan lingkungan,” tegasnya.

  • Menko PMK Pratikno Imbau Warga Waspadai Cuaca Selama Libur Nataru

    Menko PMK Pratikno Imbau Warga Waspadai Cuaca Selama Libur Nataru

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah mengimbau masyarakat yang melakukan perjalanan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem serta rutin memantau peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

    Imbauan tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno usai mengikuti rapat penanganan bencana di Kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh, Kamis (25/12/2025) malam.

    Pratikno menekankan pentingnya keselamatan masyarakat selama masa libur akhir tahun, terutama bagi mereka yang melakukan perjalanan ke berbagai daerah.

    “Bagi masyarakat Indonesia yang bepergian selama libur Natal dan Tahun Baru, agar senantiasa memantau peringatan dari BMKG, BNPB, serta pihak berwenang di daerah masing-masing. Keselamatan harus menjadi prioritas utama,” ujar Pratikno.

    Secara khusus, Menko PMK juga mengingatkan masyarakat di wilayah terdampak bencana hidrometeorologi, seperti Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, agar tetap siaga. Pasalnya, berdasarkan prakiraan BMKG, hujan masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan meski dengan intensitas relatif ringan.

    “Untuk warga Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, diharapkan tetap waspada terhadap dinamika cuaca. BMKG memperkirakan, dalam sepekan ke depan hujan masih akan turun meskipun intensitasnya ringan,” katanya.

    Selain itu, Pratikno mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus memperkuat semangat gotong royong dalam membantu warga yang terdampak bencana, baik di wilayah Sumatera maupun daerah lain di Indonesia.

    Menurutnya, pergantian tahun dari 2025 menuju 2026 berlangsung dalam suasana keprihatinan akibat bencana yang melanda sejumlah daerah.

    Oleh karena itu, dia mengajak masyarakat untuk mendoakan serta memberikan dukungan agar para korban dapat segera bangkit dan pulih.

    “Marilah kita menyambut tahun 2026 dengan penuh harapan, saling bahu-membahu, bangkit bersama, dan membangun Indonesia yang lebih baik,” tandas Pratikno.

  • BMKG Prakirakan Cuaca Sejumlah Wilayah Bakal Diguyur Hujan Lebat hingga Sangat Lebat Hari ini

    BMKG Prakirakan Cuaca Sejumlah Wilayah Bakal Diguyur Hujan Lebat hingga Sangat Lebat Hari ini

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan publik untuk siap siaga menghadapi potensi hujan lebat hingga sangat lebat yang disebabkan dinamika atmosfer di sejumlah wilayah pada Jumat.  

    Dalam keterangan yang dikutip dari Antara pada Jumat (26/12/2025), Prakirawan cuaca BMKG Masayu mengatakan, kondisi tersebut terdapat di wilayah Aceh, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.  

    Adapun kombinasi sejumlah dinamika atmosfer menyebabkan potensi cuaca cukup signifikan di beberapa wilayah Indonesia.

    “Siklon Tropis GRANT terpantau di Samudera Hindia Selatan Bengkulu dengan kecepatan angin maksimum 35 knot atau 65 km per jam dan tekanan udara minimum 997 hektopaskal dengan arah gerak ke barat,” katanya. 

    Masayu menyebutkan bahwa dalam 24 jam ke depan, Siklon Tropis ini menjadi kategori 2, atau berbahaya.

    Siklon Tropis ini, katanya, dapat meningkatkan kecepatan angin di sekitar sistem atau low level jet hingga mencapai lebih dari 25 knot di Samudera Hindia Barat Lampung dan juga membentuk daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi dan pertemuan angin atau konfluensi di wilayah Samudera Hindia Barat Bengkulu Lampung hingga Selatan Banten.

    Bibit Siklon Tropis 96S terpantau di Selatan Nusa Tenggara Barat dengan kecepatan maksimum 15 knot atau 28 km per jam dengan tekanan udara minimum 1008 hektopaskal dan arah gerak ke barat.

    “Bibit ini memiliki potensi rendah untuk menjadi Siklon Tropis dalam 24 jam ke depan,” katanya.

    Adapun bibit siklon tropis itu menginduksi terbentuknya daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi pertemuan angin atau konfluensi di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur bagian Selatan.  

    Daerah konvergensi lainnya memanjang di Selat Malaka hingga Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Jawa Tengah, Jawa Timur Daerah Istimewa Yogyakarta Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur Maluku, Maluku Utara, dan Papua.

    “Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertemuan awan hujan di sekitar Siklon Tropis, Bibit Siklon Tropis, Sirkulasi Siklonik, dan di sepanjang daerah konvergensi-konfluensi tersebut,” katanya.

    Terkait cuaca di daerah lain, dia mengingatkan untuk publik di Indonesia bagian barat mewaspadai potensi hujan petir di Palembang dan Palangka Raya, potensi hujan sedang di Bengkulu dan Jakarta.

    Dia juga menyebutkan terdapat juga potensi hujan ringan sebagian besar Sumatera, Jawa, dan Kalimantan, dan potensi berawan hingga berawan tebal di Banda Aceh.

    Untuk Indonesia bagian timur, katanya, perlu mewaspadai potensi hujan sedang di Mamuju, Kendari, Makassar, dan Merauke.

    “Terdapat juga potensi hujan ringan di Denpasar, Mataram, Kupang, Palu, Makassar, Manado, Ternate, Ambon, dan sebagian Papua, dan potensi berawan tebal di Gorontalo, potensi asap dan kabut di Sorong,” katanya.

  • Banjir Susulan Terjadi di Sumatera Sesuai Prediksi Prof. Dwikorita Karnawati, Usul Inspeksi Menyeluruh di Wilayah Hulu DAS

    Banjir Susulan Terjadi di Sumatera Sesuai Prediksi Prof. Dwikorita Karnawati, Usul Inspeksi Menyeluruh di Wilayah Hulu DAS

    Di sisi lain, pembersihan sedimen, lumpur, gelondongan kayu, serta bangkai hewan pada lahan dan sarana prasarana kehidupan—seperti jalan, saluran irigasi, dan rumah—perlu segera dilakukan.

    Langkah ini penting agar fasilitas yang masih memungkinkan dapat segera difungsikan kembali, setidaknya sebagai hunian dan prasarana sementara, sambil menunggu penyediaan hunian tetap (Huntap) dalam tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.

    Pada tahap rehabilitasi dan rekonstruksi, perlu dilakukan evaluasi menyeluruh serta pemetaan ulang zona bahaya ke depan dan tingkat kerusakan lingkungan saat ini. Mekanisme dan penyebab bencana harus dikaji melalui fact-finding langsung di lapangan, kemudian disimulasikan kembali dengan pemodelan fisika-matematis yang divalidasi dan diverifikasi menggunakan data empiris.

    Dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi, keterlibatan aktif pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan di daerah—termasuk relawan, organisasi non pemerintah (NGO), sektor swasta, akademisi, serta masyarakat lokal yang tidak terdampak langsung perlu dioptimalkan.

    Pelibatan ini dilakukan melalui dialog yang intensif, penguatan pemahaman terhadap kearifan dan pengetahuan lokal, serta keterlibatan langsung dalam pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi.

    “Pendekatan partisipatif tersebut penting untuk menjamin efektivitas dan relevansi pemulihan, sehingga hunian serta sarana prasarana yang dibangun benar-benar sesuai dengan kebutuhan, kondisi sosial, dan tradisi budaya setempat,” katanya.

    Mengingat luasnya wilayah terdampak serta kompleksitas tantangan rehabilitasi dan rekonstruksi yang harus ditangani secara cepat dan tepat, Dwikorita mengusulkan diperlukan pembentukan suatu badan khusus yang fokus pada pemulihan kehidupan dan penghidupan pasca bencana di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

  • Ajakan Prabowo Jadikan Natal 2025 Momen Bangkit dari Bencana

    Ajakan Prabowo Jadikan Natal 2025 Momen Bangkit dari Bencana

    Ajakan Prabowo Jadikan Natal 2025 Momen Bangkit dari Bencana
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Satu bulan telah terlewati sejak bencana banjir bandang dan tanah longsor melanda sejumlah wilayah di Sumatera.
    Hingga Kamis (25/12/2025) kemarin, tercatat 1.135 orang dinyatakan meninggal dunia akibat bencana tersebut.
    Sejumlah pejabat, termasuk Presiden RI
    Prabowo Subianto
    , pun menjadikan momen
    Natal 2025
    dan Tahun Baru 2026 sebagai ajang agar Indonesia bangkit kembali.
    Prabowo mendoakan para korban diringankan penderitaannya, sekaligus memastikan pemerintah bekerja keras dalam melakukan
    pemulihan pascabencana
    .
    Pada Rabu (24/12/2025) malam, Prabowo sudah lebih dulu mengucapkan selamat Natal dan Tahun Baru 2026.
    Prabowo menyampaikan, Natal merupakan momentum kasih dan kepedulian terhadap sesama.
    Meskipun begitu, Prabowo mengingatkan, Indonesia kini sedang diuji dengan bencana alam yang membawa duka.
    “Saudara-saudari sebangsa dan setanah air, Natal adalah momentum kasih, harapan, dan kepedulian terhadap sesama. Pada saat yang bersamaan, bangsa kita juga tengah diuji oleh bencana alam yang membawa duka dan tantangan bagi saudara-saudari kita di Sumatera,” ujar Prabowo dalam akun Instagram-nya.
    Prabowo mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk terus memperkuat semangat gotong royong dan solidaritas, saling menolong, serta mengerahkan kemampuan terbaik sebagai bangsa yang tangguh karena persatuan.
    Dia mengajak semua pihak menjadikan masa ini sebagai sumber pengharapan dan langkah untuk bangkit bersama.
    “Semoga damai Natal menyertai kita semua, dan semoga tahun yang baru membawa kesehatan, kekuatan, serta semangat kebersamaan bagi seluruh rakyat Indonesia,” ucapnya.
    “Selamat Natal dan Tahun Baru 2026. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu melindungi dan menyertai perjuangan kita,” imbuh Prabowo.
    Selanjutnya, pada Kamis sore, Prabowo kembali mengajak masyarakat untuk mendoakan korban
    banjir Sumatera
    dalam perayaan Natal 2025.
    Sembari mengucapkan selamat Natal, Prabowo berdoa masyarakat terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) diringankan penderitaannya.
    Prabowo berharap, damai Natal membawa kasih, berkah pengharapan, dan kekuatan.
    “Saudara-saudara sekalian, di tengah perayaan Natal tahun ini, hati kita juga tertuju kepada saudara-saudara kita yang tengah menghadapi akibat bencana di sejumlah tempat di tanah air. Di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat, dan juga di beberapa tempat di tanah air kita,” kata Prabowo dikutip dari tayangan
    YouTube
    Sekretariat Presiden.
    “Semoga saudara-saudara kita di tempat-tempat tersebut diberi lindungan oleh Yang Maha Kuasa, diringankan penderitaan mereka,” imbuh dia.
    Prabowo pun meminta kementerian/lembaga untuk terus bekerja keras melakukan pemulihan pascabencana.
    “Juga marilah kita terus bekerja keras untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh saudara-saudara kita,” bebernya.
    Lebih lanjut, Prabowo mengajak umat Kristiani untuk menjadikan Natal sebagai momentum memperkuat persatuan nasional, memperdalam solidaritas sosial, dan meneguhkan semangat gotong royong.
    Menurutnya, bangsa Indonesia harus bersatu, serta bekerja sama mengatasi segala perbedaan untuk kepentingan rakyat kita yang kita cintai.
    “Sekali lagi, atas nama pemerintah dan pribadi, saya ucapkan Selamat Hari Natal kepada seluruh umat Kristiani di Tanah Air. Semoga damai dan pengharapan Natal menyertai saudara-saudara sekalian,” tandas Prabowo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Korban Bencana Sumatera yang Mengungsi di Rumah Saudara Kini Dapat Bantuan Rp600 Ribu Per Bulan

    Korban Bencana Sumatera yang Mengungsi di Rumah Saudara Kini Dapat Bantuan Rp600 Ribu Per Bulan

    GELORA.CO -Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mulai menyalurkan bantuan finansial bagi korban bencana di Sumatera yang saat ini memilih tinggal bersama keluarga. 

    Dana Tunggu Hunian (DTH) ini menjadi solusi bagi warga yang rumahnya rusak berat namun tidak menempati hunian sementara (huntara) yang disediakan pemerintah.

    Kepala BNPB, Suharyanto, menjelaskan bahwa setiap kepala keluarga (KK) akan mendapatkan bantuan sebesar Rp600 ribu setiap bulannya sebagai uang sewa atau kompensasi selama mereka menumpang di rumah saudara. 

    “Pemerintah mulai besok mencairkan dana tunggu hunian sebesar Rp600 ribu per KK setiap bulan. Dana ini diberikan kepada masyarakat korban bencana yang tidak tinggal di hunian sementara, tetapi ditampung di rumah kerabat atau saudaranya,” ujar Suharyanto di Banda Aceh, Kamis 25 Desember 2025. 

    Penyaluran dana ini dilakukan secara modern melalui transfer langsung ke rekening penerima di bank pemerintah daerah setempat. 

    Untuk tahap awal, bantuan telah dialokasikan untuk periode tiga bulan, mulai dari Desember 2025 hingga Februari 2026, dan akan terus diberikan hingga hunian tetap (huntap) siap dihuni oleh para warga.

    Meskipun pendataan masih berlangsung, BNPB berkomitmen untuk bergerak cepat tanpa harus menunggu seluruh data rampung secara kolektif. Strategi jemput bola diterapkan agar warga yang sudah terverifikasi bisa segera merasakan manfaatnya. 

    “Penyaluran dana tunggu hunian ini tidak menunggu semuanya terdata. Jika sudah ada 10, 100, atau 1.000 KK, dana langsung ditransfer. Sebab, datanya dinamis dan terus diperbarui dari lapangan,” tegas Suharyanto.

    Langkah ini diambil untuk meringankan beban ekonomi warga sekaligus menghargai ikatan kekeluargaan yang menjadi tumpuan sementara bagi para korban bencana. Sambil proses pembangunan huntara dan huntap berjalan, pemerintah memastikan masyarakat yang mengungsi secara mandiri di rumah kerabat tidak terabaikan dan tetap mendapatkan hak mereka.

  • Hati Kita Tertuju kepada Sumatera

    Hati Kita Tertuju kepada Sumatera

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto berpesan kepada semua pihak untuk bekerja keras mengatasi kesulitan yang dihadapi bangsa, termasuk bencana banjir dan longsor di Sumatra. Prabowo menyatakan dalam perayaan Hari Natal tahun ini hati dan pikiran hampir seluruh rakyat Indonesia tertuju kepada masyarakat yang terdampak banjir di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

    “Saudara-saudara sekalian, di tengah perayaan Natal tahun ini, hati kita juga tertuju kepada saudara-saudara kita yang tengah menghadapi akibat bencana di sejumlah tempat di Tanah Air, di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat, dan juga di beberapa tempat di Tanah Air kita,” kata Prabowo dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (25/12). Dikutip dari Antara.

    “Semoga saudara-saudara kita di tempat-tempat tersebut diberi lindungan Yang Maha Kuasa, diringankan penderitaan mereka, juga marilah kita terus bekerja keras untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi saudara-saudara kita,” ucap Prabowo.

    Dalam ucapan yang sama, Prabowo kemudian mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk memperkuat persatuan, semangat solidaritas dan kepedulian terhadap sesama.

    “Mari kita jadikan Natal sebagai momentum untuk memperkuat persatuan nasional, memperdalam solidaritas sosial dan meneguhkan semangat gotong royong. Kita harus bersatu, bekerja sama mengatasi segala perbedaan untuk kepentingan rakyat yang kita cintai,” ujar Presiden Prabowo.

    “Atas nama Pemerintah, dan pribadi, saya ucapkan Selamat Hari Natal kepada seluruh umat Kristiani di Tanah Air. Semoga damai dan pengharapan Natal menyertai saudara-saudara sekalian, dan semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa melindungi seluruh bangsa Indonesia,” sambung Presiden.

    Di sejumlah kabupaten/kota yang terdampak bencana, khususnya di Sumatera Utara, masyarakat merayakan Natal dengan sederhana di bangunan-bangunan gereja yang telah dibersihkan dari timbunan lumpur bekas banjir bandang. Di daerah-daerah lainnya, para jemaat melaksanakan ibadat bersama di tenda-tenda pengungsian.

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan per Kamis (25/12) jumlah korban jiwa akibat banjir bandang dan longsor di Sumatera mencapai 1.135 orang, sementara 173 orang dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian tim SAR gabungan. Kemudian, BNPB juga melaporkan per Kamis, terdapat 489.864 warga yang tinggal di pengungsian.

  • Desa di Bener Meriah Aceh Kembali Dihantam Banjir, Bantuan Terbatas

    Desa di Bener Meriah Aceh Kembali Dihantam Banjir, Bantuan Terbatas

    Liputan6.com, Jakarta – Banjir susulan kembali menerjang rumah dan tempat ibadah di Desa Lampahan Induk dan Lampahan Timur, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, Rabu (24/12). Seorang warga Lampahan Timur, Sopian Saming menuturkan bantuan pascabencana saat ini di sana masih terbatas, hanya berupa paket kebutuhan dasar dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

    Kepala Desa Lampahan Induk Azhari saat dikonfirmasi di Bener Meriah, Kamis (25/12), menyebutkan sebanyak 10 rumah warga di sana kembali terendam banjir, dengan total sebanyak 242 jiwa yang berada di kawasan rawan bencana, sehingga diprioritaskan untuk diungsikan.

    “Kami sudah berkoordinasi dengan aparat desa untuk mengantisipasi kelompok rentan seperti ibu hamil, anak-anak dan lansia,” kata Azhari. Dikutip dari Antara.

    Dia menyampaikan, saat ini terdapat dua lokasi siaga pengungsian masyarakat terdampak, yakni di SD Negeri 2 Lampahan dan SMP Negeri 2 Timang Gajah.

    “Kami berharap pemerintah daerah memprioritaskan perbaikan sungai agar kepanikan masyarakat dapat diminimalisir dan aktivitas warga kembali normal,” ujarnya.

    Selain rumah warga di Lampahan Induk, Meunasah (mushala) Al-Taqwa Desa Lampahan Timur juga kembali digenangi air yang juga meluap ke jalan serta sejumlah toko yang berada di hilir sungai.

    Sopian Saming menjelaskan, meski ketinggian air dinilai lebih rendah dari banjir sebelumnya, namun warga masih diliputi kepanikan. Banjir pada November lalu menyebabkan putusnya jalan dan merusak sejumlah rumah di Lampahan.

    “Meunasah ini baru selesai kami bersihkan, baru dua kali kami gunakan untuk Salat Asar dan Magrib, sekarang sudah terendam lumpur lagi,” kata Sopian Saming.

    Banjir juga dipicu oleh kondisi gorong-gorong di bawah jembatan yang semakin dangkal akibat tertutup material batu dan pasir yang terbawa arus sungai.

    Warga Lampahan Induk lainnya Nur Ainun mengaku banjir kembali merendam rumahnya pada Rabu malam, padahal rumahnya baru saja selesai dibersihkan dari lumpur dan material banjir sebelumnya.

    “Setiap hujan, airnya selalu masuk ke rumah kami. Banyak barang yang rusak dan sampai saat ini kami belum bisa menempati rumah setelah banjir sebulan lalu,” katanya lagi.

    Hingga kini, warga masih mengalami trauma akibat banjir yang kembali terjadi kurang dari satu bulan setelah bencana sebelumnya. Masyarakat berharap pemerintah segera menangani normalisasi sungai dan menyalurkan bantuan secara tepat sasaran.

    Di sisi lain, Kepala Pusat Data dan Informasi Posko Penanganan Bencana Hidrometeorologi Bener Meriah Ilham Abdi menyatakan, pemerintah terus melakukan penanganan, salah satunya normalisasi sungai guna mencegah banjir kembali ketika hujan turun.

    “Sebagai langkah penanganan, pagi tadi sudah dilakukan normalisasi sungai, agar kalau hujan lagi tidak menggenangi rumah dan jalan,” demikian Ilham Abdi.

  • Cerita Relawan Medis di Aceh, Berjuang Selamatkan Nyawa di Tengah Keterbatasan

    Cerita Relawan Medis di Aceh, Berjuang Selamatkan Nyawa di Tengah Keterbatasan

    Jakarta

    Bencana yang melanda sejumlah wilayah di Aceh menyisakan duka mendalam, bukan hanya karena kerusakan fisik, tetapi juga keterbatasan layanan kesehatan di hari-hari awal pascakejadian. Seorang relawan medis dari Aceh Tengah mengungkapkan, banyak pasien stroke perdarahan tak tertolong lantaran tak bisa segera menjalani operasi.

    Gemma, relawan medis yang bertugas di Aceh Tengah, mengatakan sejak awal bencana hingga beberapa hari setelahnya, rumah sakit dan fasilitas kesehatan mengalami keterbatasan serius, terutama untuk penanganan kasus-kasus berat.

    “Untuk operasi sendiri sebenarnya sudah mulai berjalan. Tapi sejak awal bencana, banyak pasien stroke perdarahan yang tidak bisa dioperasi karena keterbatasan. Cukup banyak pasien akhirnya meninggal,” kata Gemma dalam diskusi bersama Menkes, via zoom, Selasa (24/12/2025).

    Menurutnya, sejumlah layanan penunjang kini sudah mulai pulih. Layanan radiologi seperti CT scan dan rontgen telah berfungsi, begitu juga dengan laboratorium serta ketersediaan air bersih. Namun, pada fase awal bencana, kekurangan alat medis krusial menjadi kendala utama.

    “Masih ada kekurangan seperti kasa steril bedah, bed saraf, kantong urine, infus set, dan jarum suntik. Untuk ICU sudah berjalan, ada enam pasien dan belum ada yang perlu ventilator. PICU ada tiga pasien,” jelasnya.

    Unit transfusi darah (UTD) juga disebut sudah kembali beroperasi. Selain layanan medis, relawan turut melakukan asesmen kesehatan mental masyarakat. Trauma healing dilakukan di sejumlah posko, termasuk di Kecamatan Ketol dan Posko Kebayakan.

    “Saat ini kami menggunakan starlink untuk koordinasi, termasuk melakukan asesmen kejiwaan masyarakat lewat Zoom,” ujar Gemma.

    Sementara itu, Direktur Utama RSUP H Adam Malik Medan, dr Zainal Safri, yang turut terlibat dalam upaya pendampingan rumah sakit terdampak, menyebut kondisi paling berat justru terjadi di wilayah pesisir Aceh.

    “Rumah sakit di Aceh Tengah dan Bener Meriah relatif tidak bermasalah. Yang paling berat itu di pesisir, seperti Aceh Tamiang dan Langsa. Paling berat Tamiang,” kata Zainal.

    Ia mengungkapkan, tiga hari setelah melihat kondisi pascabencana, seluruh aktivitas pelayanan masih terpusat di ruang IGD karena ruangan lain belum bisa digunakan.

    “Kita lihat hanya IGD yang bisa dipakai. Semua aktivitas menumpuk di situ, rawat inap, tindakan medis, semuanya. IGD-nya memang cukup besar, tapi tetap berat,” ujarnya.

    Untuk mengurai kepadatan, tim mulai memisahkan layanan poliklinik agar IGD tidak terlalu penuh, meski dengan peralatan terbatas. Tahap berikutnya, rumah sakit mulai diarahkan untuk membuka layanan rawat inap.

    “Luas rumah sakit sekitar lima hektar. Lumpur masih menumpuk, jadi tidak bisa sembarangan diseret ke depan, harus dibuang ke belakang. Kita sudah mulai masuk tahap rawat inap, sesuai arahan Kemenkes. Sudah dikirim 65 matras,” kata Zainal.

    Menteri Kesehatan RI dalam arahannya kepada para relawan menekankan pentingnya dukungan moral selain pelayanan medis. Ia mengingatkan relawan tidak hanya fokus pada fisik korban, tetapi juga kondisi psikologis masyarakat terdampak.

    “Terima kasih untuk teman-teman relawan yang meninggalkan zona nyaman. Selain melayani secara fisik, jangan lupa menyemangati moral masyarakat. Mereka kehilangan rumah, kehilangan harta,” beber Menkes.

    Ia mengingatkan relawan untuk menghadirkan energi positif di tengah masyarakat. “Jangan membawa kesedihan berlebihan. Kalau kita nangis dan terlihat sangat sedih, masyarakat bisa tambah sedih. Tugas kita membantu mereka agar bisa hidup normal kembali dan sehat,” katanya.

    Menkes juga membuka ruang komunikasi seluas-luasnya bagi relawan dan pimpinan rumah sakit daerah untuk menyampaikan kendala di lapangan. Ia memastikan akan turun kembali ke Aceh pada akhir bulan, termasuk meninjau Aceh Tamiang, Langsa, Perlak, hingga wilayah pesisir Sumatera Utara.

    “Selain rumah sakit, kita juga akan melihat apakah ada desa yang terisolasi. Kalau ada, kita siapkan posko-posko kesehatan,” pungkasnya.