Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Proposal Perayaan Malam Tahun Baru Budget Rp44 Juta Viral, Polisi Ingatkan Waspada Pungli: Abaikan

Proposal Perayaan Malam Tahun Baru Budget Rp44 Juta Viral, Polisi Ingatkan Waspada Pungli: Abaikan

TRIBUNJATIM.COM – Media sosial dihebohkan dengan foto proposal perayaan malam tahun baru yang menelan biaya Rp44 juta viral.

Adapun proposal tersebut tertulis di Kota Bekasi.

Foto tersebut diunggah akun Instagram @folkkonoha, dikutip dari Tribun Jakarta.

Dalam proposal yang viral di media sosial tersebut, berisi susunan anggaran penyelenggaraan acara yang hendak digelar salah satu ormas besar di wilayah Kecamatan Bekasi Selatan. 

Susunan anggaran berupa biaya pembuatan proposal, sewa tenda kursi, penyediaan konsumsi hiburan seni dan musik dangdut yang ditotal mencapai Rp44.000.000. 

Tidak diketahui proposal tersebut ditunjukkan ke siapa.

Hingga kini belum ada laporan dari masyarakat atau pelaku usaha di wilayah Bekasi Selatan yang mengeluh dugaan pungli dengan dalih sumbangan anggaran kegiatan ormas. 

Namun pihak kepolisian mengingatkan masyarakat untuk waspada pungutan liar atau pungli.

“Tidak ada laporan dari masyarakat ataupun warga ataupun pengusaha,” kata Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Untung Riswaji, Jumat (27/12/2024). 

Meski begitu, Untung memastikan pihaknya tetap mengantisipasi dengan mengimbau kepada masyarakat agar segera melaporkan jika menemukan praktik pungli dengan dalih proposal tersebut. 

“Kami mengantisipasi (megimbau) kepada warga pengusaha ataupun tentang beredarnya surat-surat tersebut, ya kalau memang itu abaikan dan laporankan kepada pihak kepolisian,” tegas Untung. 

Media sosial dihebohkan dengan foto proposal perayaan malam tahun baru yang menelan biaya Rp44 juta viral. (SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com)

Sementara itu kisah viral lainnya soal pungli, menolak beri uang yang diminta warga yang melakukan pungutan liar (pungli), seorang wisatawan dilempar sandal.

Warga tersebut melakukan pungutan liar di obyek wisata Tirta Sambara, Magelang, Jawa Tengah.

Hal itu membuat warga marah dan melempar sandal ke wisatawan yang menolak.

Kini kejadian tersebut terekam dalam sebuah video hingga viral.

Dalam video tersebut, terlihat seorang warga mengeluh tentang adanya tarikan uang.

Tepatnya saat hendak menuju lokasi wisata air yang terletak di Desa Sumberarum, Magelang. 

Akun Instagram yang membagikan video tersebut juga menyebutkan bahwa seorang warga dilempar sandal karena menolak memberikan uang yang diminta warga sekitar.

Pemilik Tirta Sambara, Joko Wiseno, menyayangkan kejadian pungli yang terjadi di akses jalan menuju obyek wisata tersebut.

“Semoga peringatan dari masyarakat melalui mass media ini menjadi momentum untuk perbaikan,” ujarnya dikutip dari Kompas.com, Senin (23/12/2024).

Joko menambahkan bahwa pihaknya bersama pengusaha obyek wisata air di Sumberarum berencana melibatkan masyarakat setempat dalam program pemberdayaan.

Agar mereka juga merasakan dampak ekonomi dari keberadaan obyek wisata tersebut.

“Dan juga pengunjung merasakan kenyamanan pelayanan dalam mengakses atau menuju ke lokasi wisata,” imbuhnya.

Selain Tirta Sambara, setidaknya terdapat empat obyek wisata serupa di Sumberarum, seperti Umbul Banyu Roso, Ngasinan, Lintang Waterpark, dan Tirto Madu.

Kepala Desa Sumberarum, Muhzen Fanani, menjelaskan bahwa video viral tersebut menunjukkan kejadian yang berlangsung di Dusun Kasuran.

Ia mengaku telah berulang kali memperingatkan warganya untuk tidak mematok tarif, melainkan memberlakukan tarif seikhlasnya.

“Lebih kurang satu tahun terakhir, masyarakat berjaga di seputaran akses menuju obyek wisata air di Desa Sumberarum.”

“Tapi, di lapangan (berbeda). Kan, saya tidak (selalu) menunggu (mengawasi),” cetusnya kepada Kompas.com saat ditemui di rumahnya, Senin (23/12/2024).

Muhzen menambahkan bahwa jalur di Dusun Kasuran, yang curam dan memiliki tikungan tajam, cukup berbahaya.

Terutama bagi pengendara yang tidak terbiasa, apalagi kondisi jalan masih berlubang.

Ia menyarankan agar warga setempat yang berjaga di sekitar lokasi dapat berperan sebagai penunjuk jalan tanpa menarik pungli.

“Karena jika masyarakat wegah (enggan berkunjung), nanti (warga Sumberarum) rugi sendiri,” tukasnya.

Terkait lemparan sandal atau perlakuan tidak menyenangkan yang diterima warga yang menolak pungli, Muhzen mengaku tidak mengetahuinya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com