Progres Perbaikan Tanjakan Ujung-ujung Kabupaten Semarang, Mundur dari Target

Progres Perbaikan Tanjakan Ujung-ujung Kabupaten Semarang, Mundur dari Target

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Pemerintah akan segera menyelesaikan perbaikan tanjakan Ujung-ujung, jalur Dadapayam-Salatiga, Desa Ujung-ujung, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang.

Sebelumnya, proyek yang dikerjakan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jateng-DIY tersebut ditargetkan selesai pada 20 Desember 2024.

Dari pantauan Tribunjateng.com pada Kamis (19/12/2024), para pekerja masih menyusun bebatuan untuk membangun talud di bagian atas sisi tanjakan tersebut.

Hal tersebut juga dikonfirmasi oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Semarang, Valeanto Soekendro.

“Saat ini tanjakan Ujung-ujung masih proses pembuatan atau pembangunan dinding penahan tanah,” kata dia kepada Tribunjateng.com.

Tanjakan sebagai akses penghubung antara Kabupaten Semarang dengan Kota Salatiga yang sebelumnya ditutup total tersebut kini sudah dibuka.

Para pemotor sudah bisa melintas di sana meskipun medannya masih berupa tanah.

Soekendro menambahkan, pihaknya akan segera menyelesaikan perbaikan tanjakan berkelok yang membentang sepanjang sekitar 400 meter tersebut pada akhir Desember 2024 ini.

“Perkiraan sebelum Natal (selesai),” imbuh Soekendro.

Diberitakan sebelumnya, tanjakan tersebut diperbaiki karena kerusakan yang sudah cukup parah dan juga rawan kecelakaan.

Jalan di sana tersebut sebelumnya memiliki kontur menanjak atau menurun yang relatif curam, berkelok, serta memiliki lebar kurang dari lima meter.

Ditambah lagi, kedua sisi jalan tersebut memiliki jurang yang cukup dalam.

Soekendro mengatakan, perbaikan tersebut menggunakan dana prioritas dan dikerjakan oleh BBPJN Jateng-DIY.

“Diperbaiki karena banyak laporan dari masyarakat kepada Bupati Semarang, mulai dari kerusakan jalan, kecelakaan dan lain sebagainya.

Yang berubah nanti lebarnya menjadi 5.5 meter, disesuaikan dengan standar jalan kabupaten,” kata Soekendro.

Seorang pengguna jalan, Hanes Walda (28) mengaku cukup lega karena sudah bisa melintasi jalan tersebut meskipun masih belum aspal.

Pasalnya, jalan tersebut menjadi satu di antara jalur alternatif dia dari domisilinya di Desa Plumbon, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang menuju tempat kerjanya di Kota Salatiga.

“Senang saja lewat Ujung-ujung karena jalannya sepi, enak, serta tidak terlalu padat jika lewat jalan di dekat Exit Tol Tingkir dan Terminal Tingkir,” pungkas Hanes. (*)