Program MBG Sasar 18.000 Siswa SD-SMP di Solo Regional 8 Oktober 2025

Program MBG Sasar 18.000 Siswa SD-SMP di Solo
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        8 Oktober 2025

Program MBG Sasar 18.000 Siswa SD-SMP di Solo
Tim Redaksi
SOLO, KOMPAS.com –
Program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menyasar sekitar 18.000 siswa jenjang SD-SMP di Solo, Jawa Tengah.
Distribusi MBG untuk belasan ribu siswa itu berasal dari enam dapur SPPG, yakni SPPG Laweyan Purwosari 2 dan SPPG Laweyan Purwosari 1, SPPG khusus Jebres, SPPG Banyuanyar 1, SPPG Banjarsari Banyuanyar 2, SPPG Gilingan, SPPG Penumping Laweyan 1, dan SPPG Banjarsari Nusukan.
Adapun kapasitas tiap dapur SPPG tersebut rata-rata 3.000-3.600 porsi MBG.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Solo, Dwi Ariyatno, berharap program MBG bisa menyasar ke seluruh siswa penerima manfaat di Solo.
Mengenai adanya sekolah yang sudah memiliki dapur sehat untuk program tersebut, katanya tidak menjadi persoalan.
Justru program MBG dari pemerintah ini bisa dialihkan kepada sekolah lain yang lebih membutuhkan.
“Dengan adanya sekolahan yang sudah ada program, mungkin sebelum MBG mereka sudah punya program yang lain, yang sasarannya kurang lebih sama dengan kualitas mungkin lebih bagus, dengan swadaya dan kontribusi masyarakat, sebenarnya ya tidak masalah,” kata Dwi kepada Kompas.com di Solo, Jawa Tengah, Selasa (7/10/2025).
“Tinggal nanti dilaporkan saja kepada sekolah. Kemudian sekolah melaporkan ke dinas, nanti akan kita evaluasi,” sambung dia.
Dwi menyampaikan, pihaknya akan mengusulkan sasaran MBG kepada sekolah lain yang belum melaksanakan.
“Nanti akan kita usulkan beberapa sekolah sasaran lain yang tentunya mereka belum menjalankan program seperti itu (MBG),” ungkap dia.
Sebelumnya, Wali Kota Solo, Respati Ardi, mengatakan Badan Gizi Nasional (BGN) memberi kelonggaran kepada sekolah untuk tidak mengikuti program Makan Bergizi Gratis (MBG) karena telah memiliki dapur sehat sendiri.
Dia telah menyampaikan kepada Kepala BGN Dadan Hindayana terkait adanya sekolah di Solo yang ingin mengelola dapur sehat untuk program MBG dalam Rapat Koordinasi Program MBG dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (6/10/2025).
“Beliau (Kepala BGN) menyampaikan tidak apa-apa, tidak masalah,” kata Respati di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa (7/10/2025).
Menurut Respati, BGN menyarankan agar program nasional MBG nantinya bisa dialihkan kepada sekolah lain yang lebih membutuhkan.
“Jadi ketika ada yang memang menolak dari perwakilan sekolah, itu orangtua murid di atas 50 persen tidak menerima, bisa dialihkan ke lebih yang bermanfaat, lebih mau yang menerima (MBG) biar tepat sasaran,” kata dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.