Jakarta, Beritasatu.com – Harga emas mengalami koreksi pada perdagangan Senin (10/3/2025), akibat aksi ambil untung (profit taking). Penurunan ini terjadi di tengah minat terhadap aset safe haven yang disebut tetap tinggi di tengah ketidakpastian geopolitik.
Mengutip CNBC Internasional, Selasa (11/3/2025), harga emas spot tercatat melemah 0,2% ke level US$ 2.904,5 per ons setelah sebelumnya mencatat kenaikan 2% dalam sepekan terakhir. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS terkoreksi tipis 0,1% menjadi US$ 2.910,9 per ons.
Selain aksi profit taking, harga emas turun juga karena para pelaku pasar saat ini menantikan rilis data inflasi Amerika Serikat (AS), yang diperkirakan akan memengaruhi pergerakan harga emas ke depan.
“Penurunan harga emas ini lebih disebabkan oleh aksi ambil untung dan pelemahan di pasar saham. Namun, permintaan terhadap aset safe haven masih berpotensi meningkat kembali,” ujar analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff.
Bursa saham AS mengalami tekanan di tengah kekhawatiran dampak kebijakan tarif terhadap perekonomian. Presiden AS Donald Trump menolak berkomentar mengenai kemungkinan resesi yang bisa timbul akibat ketidakpastian kebijakan tarif yang diterapkannya.
Pekan lalu, Trump memberlakukan tarif baru sebesar 25% terhadap impor dari Meksiko dan Kanada, tetapi kemudian memberikan pengecualian sementara untuk beberapa produk dari kedua negara selama satu bulan.
Menurut Wyckoff, ketidakpastian yang muncul dari perang dagang serta ancaman resesi global cenderung mendukung kenaikan harga emas.
“Jika ketidakpastian ini terus berlanjut, harga emas bisa kembali mendekati rekor tertingginya. Data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan juga dapat memperkuat posisi emas,” jelasnya.
Saat ini, pasar menantikan data inflasi AS, yaitu indeks harga konsumen (CPI) yang akan dirilis pada Rabu (12/3/2025) dan indeks harga produsen (PPI) pada Kamis (13/3/2025). Para pelaku pasar memperkirakan kemungkinan besar The Fed akan memangkas suku bunga pada Juni mendatang.
Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan, dampak inflasi dari kebijakan tarif pemerintahan Trump masih perlu dianalisis lebih lanjut. Biasanya, suku bunga yang lebih rendah membuat emas lebih menarik bagi investor karena logam mulia ini tidak memberikan imbal hasil.
Saat harga emas turun, harga perak ikut turun 0,9% menjadi US$ 32,23 per ons. Sementara itu, harga platinum naik tipis 0,04% ke US$ 963,3 per ons, dan palladium melemah 0,4% menjadi US$ 945 per ons.
