TRIBUNNEWS.COM – Reynhard Sinaga memiliki nama lengkap Reynhard Tambos Maruli Tua Sinaga.
Reynhard Sinaga merupakan pria asal Indonesia yang menggegerkan dunia karena kelakuan minusnya.
Renyhard Sinaga mendapatkan sebutan predator seks atas aksi bejat yang dilakukannya.
Diketahui, Reynhhard Sinaga lahir 19 Februari 1983 di kota Jambi.
Renyhard Sinaga menamatkan jenjang sarjana di Universitas Indonesia jurusan arsitektur tahun 2006 lalu.
Kemudian, ia melanjutkan jenjang pendidikan selanjutnya di luar negeri.
Reynhard Sinaga lahir dari pasangan Saibun Sinaga dan Normawati Silaen.
Reynhard Sinaga mengambil jurusan arsitektur di Universitas Indonesia (UI) tahun 2006.
Usai menyelesaikan pendidikannya tersebut, ia melanjutkan ke Universitas Manchester pada bulan Agustus 2007.
Reynhard Sinaga menyelesaikan S2 dari jurusan tata kota tahun 2009 lalu.
Selain tata kota, ia juga mengambil jurusan sosial.
Pria kelahiran Jambi ini lulus dari jurusan sosial tersebut tahun 2011.
Tak hanya sampai situ saja, kemudian Reynhard Sinaga mengambil S3 jurusan geografi manusia di Universitas Leeds pada bulan Agustus 2012.
Sayangnya, jenjang pendidikan S3 tersebut tidak ia selesaikan.
Kasus
Sosok Reynhard Sinaga menggegerkan dunia karena kelakuannya.
Reynhard Sinaga didakwa melakukan kasus pemerkosaan sampai serangan seksual.
Sejak tinggal di luar negeri, Reynhard Sinaga secara terang-terangan mengaku bahwa dirinya seorang gay.
Reynhard juga tinggal di sekitar area perkampungan gay Manchester.
Sebanyak ratusan pria menjadi korban atas kejahatan yang dilakukan Reynhard.
Setidaknya, ada 159 kasus pemerkosaan yang ia lakukan.
Selain itu, Reynhard Sinaga juga melakukan serangan seksual terhadap 48 korban pria yang ada di Manchester, Inggris.
Tindak pidana tersebut Reynhard Sinaga lakukan sejak tahun 2015 hingga 2 Juni 2017.
Atas perbuatannya itu, ia pun menjalani empat kali sidang pada 2018 hingga 2020.
Reynhard pun menjalani 88 hukuman penjara seumur hidup secara bersamaan dengan masa kurungan minimal 30 tahun.
Hakim di Manchester, Inggris menyebut Reynhard sebagai pemerkosa yang produktif dalam sejarah hukum Inggris.
Pihak berwajib mengungkapkan, Reynhard Sinaga telah melakukan penyerangan kepada 206 pria sejak tahun 2005 silam.
Ia kerap menunggu para korban di luar klub malam serta tempat-tempat hiburan malam lainnya.
Reynhard kemudian membawa korban tersebut ke apartemennya, membius, dan memperkosa mereka.
Setelah beberapa serangan, dia membagikan tentang tindakannya di WhatsApp.
Reynhard mengaku bahwa semua tindakan yang ia lakukan atas dasar suka sama suka.
Namun, klaim ini tidak terbukti karena beberapa korban terdengar mendengkur di rekaman video akibat obat bius GHB.
Dilansir Tribunnewswiki, Reynhard Sinaga telah menjalani empat sidang terpisah.
Keempatnya dilaksanakan pada:
– 1 Juni hingga 10 Juli 2018 (13 korban)
– 1 April hingga 7 Mei 2019 (12 korban)
– 16 September hingga 4 Oktober 2019 (10 korban), dan
– Desember 2019 (13 korban).
Kabar Terbaru
Reynhard Sinaga (Facebook via Cavendish Press via Daily Mail)
Kabar terbaru predator seks Reynhard Sinaga yang menghebohkan publik Inggris pada 2020 silam.
Pria berusia 41 tahun asal Jambi tersebut mengalami nasib nahas.
Reynhard Sinaga sampai saat ini masih menjadi sasaran serangan para napi lain di penjara.
Hal ini terjadi lantaran kejahatan yang dilakukan Reynhard Sinaga adalah kejahatan yang paling dibenci.
Dikutip dari Daily Mail, Reynhard Sinaga nyaris tewas setelah mengalami cedera serius dalam serangan di HMP Wakefield pada Juli, sebelum dihentikan oleh sipir penjara.
Selain kejatahan yang paling dibenci, sikap arogan Sinaga juga menjadi alasan napi lain memukulinya.
“Sinaga arogan dan dibenci semua orang. Dia jelas menjadi sasaran di penjara karena kejahatannya yang keji,” terang sumber kepada The Sun.
“Dia hampir mengalami cedera serius. Dia dalam bahaya,” tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Reynhard Sinaga dinyatakan secara sah bersalah pada Januari 2020 atas 159 serangan seksual terhadap 48 pria berbeda.
Sinaga menggunakan modus penipuan agar korban mengonsumsi obat lalu diperkosa.
Kini Sinaga tengah menjalani hukuman seumur hidup dengan hukuman penjara minimal 40 tahun.
Dikutip dari Daily Mail, korban Reynhard Sinaga berkisar usia 18 hingga 36 tahun.
Namun kebanyakan korban masih berusia 21 tahun, demikian keterangan dari Pengadilan Crown Court.
Tak hanya kejahatan seksual, Reynhard juga merekam adegan pemerkosaan tersebut di dua ponsel.
Reynhard telah digambarkan oleh seorang detektif sebagai “narsisis dan psikopat”, dan oleh hakim yang memenjarakannya sebagai “individu yang sangat berbahaya, licik, dan penipu yang tidak akan pernah aman untuk dibebaskan”
Tapi, kedok Reynhard baru terbuka setelah tindakan seorang remaja pemberani, yang berhasil memukulinya.
Seperti banyak korban sebelumnya, remaja itu telah dibujuk kembali ke apartemen Reynhard Sinaga dengan alasan palsu.
Reynhard pun menyamar sebagai ‘Orang Samaria Baik hati’ yang membantunya memindahkan teman-temannya.
Tapi tidak seperti korban yang lain, dia terbangun di tengah serangan pelecehan, berhasil melawan dan melemparkan Reynhard ke tanah dan meninggalkannya terluka parah di lantai kamar mandi.
Dalam kebingungan, korban meraih iPhone Reynhard dan melarikan diri.
Dia kemudian membuat panggilan 999 yang memicu penyelidikan luar biasa, mengungkapkan bagaimana Reynhard mengintai klub Manchester selama bertahun-tahun.
Sebelumnya pada tahun 2021 lalu, juga beredar foto Reynhard Sinaga yang mukanya penuh lebam.
Wajah pria asal Indonesia itu tampak babak belur.
Masih dilansir dari Tribunewswiki, foto Reynhard babak belur itu dirilis oleh Kepolisian Manchester pada Senin (4/10/2021), jelang penayangan dilm dokumenter BBC berjudul Catching a Predator.
Foto tersebut diambil pada 2017 saat Reynhard Sinaga ditangkap.
Kala itu, ada korban yang memukul wajahnya hingga memar.
Di bagian matanya terlihat membiru dan lebam serta terdapat luka lainnya.
(TRIBUNNEWS.COM/Ika Wahyuningsih/Siti N/ Maliana)