Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Profil Henry Kissinger, Pemenang Nobel Perdamaian yang Kontroversial

Profil Henry Kissinger, Pemenang Nobel Perdamaian yang Kontroversial

Jakarta, CNN Indonesia

Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Henry Kissinger meninggal dunia pada Rabu (29/11) waktu setempat. Ia wafat di usia 100 tahun di rumahnya di Connecticut.

Meski demikian, pihak keluarga dan perusahaan konsultannya tidak menjelaskan penyebab kematian Kissinger.

“Dr. Henry Kissinger, seorang akademisi Amerika yang dihormati dan negarawan di rumahnya di Connecticut,” bunyi pengumuman Kissinger Associates melalui pernyataan seperti dikutip AFP.

Henry Kissinger merupakan seorang Yahudi yang lahir di Jerman pada 27 Mei 1923. Ia berhasil melarikan diri dari kekejaman Nazi dan akhirnya tinggal di Amerika Serikat pada 1938.

Kissinger menjadi warga negara AS pada 1943 sebelum mengemban tugas dalam Perang Dunia II.

Ia juga merupakan seorang doktor di Universitas Harvard dan mengajar di kampus tersebut. Ketertarikannya pada pelayanan publik membawanya terjun ke pemerintahan.

Kissinger memulai pekerjaannya di pemerintahan di Departemen Luar Negeri, lalu dilanjutkan sebagai Penasihat Keamanan Nasional. Ia kemudian ditarik menjadi Menteri Luar Negeri di bawah pemerintahan Richard Nixon padadan Gerald Ford.

Henry Kissinger dinilai sebagai salah satu menlu AS yang paling berpengaruh dalam membentuk geopolitik dunia saat ini, terutama pasca Perang Dunia II.

Namun, Kissinger juga menjadi menlu AS yang paling kontroversial semasa menjabat.

Lanjut ke sebelah…

Selama menjabat sebagai menlu, Kissinger dituduh melanggar hukum internasional dengan diam-diam mengizinkan pengeboman di Kamboja pada 1969-1970 yang saat itu sedang perang sipil.

Salah satu alasan AS mengizinkan pengeboman adalah demi membasmi pasukan Vietkong yang pro-Komunis dan sempat beroperasi di beberapa pangkalan di perbatasan Kamboja.

Kissinger juga disebut memerintahkan militer menyerang “apa pun yang terbang atau apa pun yang bergerak” di kawasan itu. Setidaknya 50 ribu warga sipil tewas akibat bombardir AS tersebut.

Selain itu, Kissinger dan Presiden AS Gerald Ford dilaporkan diam-diam menyetujui invasi Indonesia ke Timor Timur.

AS khawatir Timor Timur juga akan berubah menjadi pemerintahan komunis setelah kekalahan di Perang Vietnam.

Menurut dokumen rahasia dari perpustakaan kepresidenan Ford, saat itu Kissinger disebut mengatakan kepada Presiden Soeharto bahwa operasi militer ke Timor Timur harus berhasil dengan cepat dan “akan lebih baik jika dilakukan setelah kami kembali” ke Amerika Serikat.

Lebih dari 100.000 warga Timor Timur terbunuh atau mati kelaparan selama agresi tersebut.

Meskipun menjadi menlu kontroversial, Henry Kissinger tetap dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada 1973 atas negosiasinya yang dianggap mampu mengakhiri Perang Vietnam. Padahal, saat itu konflik terus berlanjut di negara tersebut.

Kissinger dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian itu bersama diplomat Vietnam saat itu, Le Duc Tho. Namun, Le menolak menerima penghargaan tersebut.

Dalam dunia teori Hubungan Internasional, Kissinger juga menjadi salah satupencetus teori realisme yang terkenal. Menurutnya, setiap negara akan mengejar kepentingannya sendiri melalui kekuasaan.

[Gambas:Photo CNN]