Liputan6.com, Jakarta – Bill Gates bukan hanya dikenal sebagai pendiri Microsoft, perusahaan perangkat lunak terbesar di dunia, tapi juga sebagai salah satu filantropis paling berpengaruh di era modern.
Lewat kombinasi inovasi teknologi, dan strategi bisnis yang tajam, Gates berhasil mengubah dunia digital dan terus berkontribusi untuk mengatasi tantangan global lewat yayasan amalnya yakni Gates Foundation.
Siapa Bill Gates?
Lahir pada 28 Oktober 1955 di Seattle, Washington, Bill Gates tumbuh dalam keluarga kelas menengah atas. Ayahnya seorang pengacara, dan ibunya aktif dalam berbagai organisasi nirlaba.
Ketertarikannya pada komputer dimulai saat ia bersekolah di Lakeside School. Di sana, Gates bertemu Paul Allen, sahabat sekaligus rekan bisnisnya di masa depan.
Mengutip Biography, Rabu (7/5/2025), Bill Gates dan Paul Allen mulai mengeksplorasi dunia pemrograman dan bahkan sempat membuat program pengatur lalu lintas bernama Traf-O-Data saat masih berusia 15 tahun.
Lahirnya Microsoft
Pada 1975, setelah melihat potensi komputer pribadi Altair 8800, Gates dan Allen menciptakan perangkat lunak BASIC untuk komputer tersebut.
Mereka lalu mendirikan Microsoft, nama yang berasal dari gabungan kata “micro-computers” dan “software.” Gates bahkan rela keluar dari Harvard demi fokus pada perusahaan ini.
Walau awalnya penuh tantangan, Microsoft perlahan tumbuh dan menjadi raksasa di industri teknologi. Gates dikenal sebagai pemimpin yang visioner namun keras.
Ia sering menantang ide-ide karyawannya dengan tajam dengan tujuan mendorong inovasi.
Microsoft benar-benar melejit ketika merilis sistem operasi Windows dan paket aplikasi Microsoft Office, yang kini dikenal sebagai Microsoft 365.
Di bawah kepemimpinan Gates, perusahaan ini melantai di bursa saham pada 1986 dan menjadikannya miliarder di usia 30 tahun.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1075014/original/038576300_1449200376-20151204-Bill-Gates-AFP-1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)