Profil Alex Pastoor dan Denny Landzaat Calon Asisten Patrick Kluivert Kandidat Pelatih Timnas Indonesia
TRIBUNJATENG.COM – Setelah nama Patrick Kluivert mencuat sebagai kandidat Pelatih Timnas Indonesia, kini muncul nama-nama baru yang digadang akan menjadi asisten pelatih.
Ada dua nama yang santer diberitakan bakal menjadi Asisten Pelatih Timnas Indonesia.
Mereka adalah Alex Pastoor dan Denny Landzaat.
Salah satu asisten pelatih Timnas Indonesia, Denny Landzaat saat menjadi asisten pelatih di Lech Poznan. (Lech Poznan)
Siapakah Alex Pastoor dan Denny Landzaat? Berikut ini ulasannya.
Alex Pastoor
Nama Alex Pastoor sebagai kandidat asisten pelatih Timnas Indonesia pertama kali dibeberkan oleh pundit sepak bola Bung Harpa.
“Ini info A1 soal asisten pelatih bukan yang megang U-23 tapi asisten langsung, yang pasti gua akan memberikan clue ini usianya sudah setengah abad lebih,” ujar Bung Harpa di akun Youtube pribadinya.
“Kemudian rutin atau handal dalam membawa tim promosi dari Eerste Divisie ke Eredivisie.
“Ada beberapa kali lah dia bawa promosi Eredivisie.”
“Dan tentunya punya pemahaman teknik yang bukan hanya bagus tapi selaras dengan Patrick Kluivert.”
“Dan memiliki prefensi yang sama yakni 3-4-1-2,” ujarnya.
Alex Pastor cukup kenyang pengalaman di Liga Belanda.
Ia membawa Almere City, Sparta Rotterdam, dan Excelsior promosi ke Eredivisie.
Selain itu ia juga sering kali menggunakan formasi 3-4-1-2.
Malang melintang di Liga Belanda, rupanya Alex Pastoor sempat bersua Pieter Huistra yang saat ini melatih klub Liga 1 Borneo FC.
Melansir dari Transfermarkt, Alex Pastoor bersua Pieter Huistra empat kali di Eredivisie musim 2010/2011 dan 2011/2012.
Kala itu, Alex Pastoor melatih NEC Nijmegen dan Excelsior.
Sementara Pieter Huistra menangani FC Groningen.
Duel dua pelatih asal Belanda dalam empat pertemuan itu menunjukkan Alex Pastoor lebih unggul dari Pieter Huistra.
Denny Landzaat
Selain Alex Pastoor, nama Denny Landzaat juga dikabarkan menjadi kandidat Asisten Timnas Indonesia.
Nama Landzaat tidak asing lagi karena pernah melamar sebagai penggawa salah satu klub di Tanah Air.
Pria 48 tahun tersebut juga malang melintang di dunia sepak bola semasa menjadi pemain.
Sejumlah tim besar di Belanda dan Inggris pernah ia bela selama kariernya.
Feyenoord, FC Twente, AZ Alkmaar, dan Wigan Athletic adalah beberapa klub yang pernah dibela Landzaat.
Pemain berdarah Maluku tersebut juga pernah mengantongi 38 caps bersama Timnas Belanda.
Dirinya tampil pada periode 2001-2008 dan terpilih dalam skuad akhir di ajang Piala Dunia 2006.
Meski sudah makan asam garam di dunia sepak bola Eropa, Landzaat sempat kesulitan mencari klub baru.
Momen tersebut terjadi usai kontraknya berakhir bersama FC Twente setelah musim 2012/2013 tuntas.
Pada bursa transfer musim panas 2013, dirinya melamar di banyak klub.
Tak ada angin dan hujan, pria 48 tahun tersebut juga mengirim lamaran ke klub Indonesia.
Sriwijaya FC jadi tim yang ingin dituju pria asal Amsterdam tersebut.
Namun, sampai Liga Super Indonesia musim 2013 berakhir, nama Landzaat tidak pernah mendarat di klub kebanggaan Kota Palembang tersebut.
Sampai musim berakhir, Sriwijaya FC tidak pernah merekrut eks pemain Feyenoord tersebut.
Sriwijaya FC hanya merekrut Erick Weeks (Liberia), Boakay Eddy Foday (Liberia), Herman Dzumafo (Kamerun), dan Lee Dong-won (Korea Selatan) untuk mengisi slot pemain asing sampai akhir musim.
Penantian Denny Landzaat akhirnya terwujud pada awal 2014 saat direkrut oleh Willem II.
Itu juga jadi klub terakhirnya dalam karier profesional sebagai pemain.
Landzaat pensiun dengan hanya tampil sembilan kali bersama Willem II.
Eks pemain Feyenoord tersebut pensiun di usia 38 tahun.
Usai pensiun sebagai pemain, Denny Landzaat banting setir sebagai pelatih.
Namun, kariernya lebih banyak menjadi asisten pelatih.
Dirinya pernah bekerja sama dengan Giovanni van Bronckhorst dan Japp Stam saat masih melatih Feyenoord Rotterdam pada 2018-2019.
(*)