Produk: yuan

  • Data Inflasi AS Bikin Rupiah Terpental

    Data Inflasi AS Bikin Rupiah Terpental

    Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada akhir perdagangan Selasa merosot seiring pelaku pasar menunggu rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).
     
    Pada akhir perdagangan Selasa, rupiah tergelincir 92 poin atau 0,59 persen menjadi Rp15.782 per USD dari sebelumnya sebesar Rp15.690 per USD.
     
    Sedangkan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Selasa turun ke level Rp15.771 per USD dari sebelumnya sebesar Rp15.677 per USD.
    “Fokus pekan ini adalah pada data inflasi indeks harga konsumen AS yang utama, yang diperkirakan akan menunjukkan inflasi tetap stabil pada Oktober. Pembacaan tersebut juga kemungkinan akan menjadi faktor ekspektasi terhadap suku bunga,” kata pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi, dilansir Antara, Selasa, 12 November 2024.
     
    Pasar bertaruh kebijakan inflasi di bawah Presiden AS Donald Trump akan mempertahankan suku bunga tinggi dalam jangka panjang. Dolar melesat ke level tertinggi empat bulan pekan ini. Sementara imbal hasil Treasury juga bergerak naik. Sikap proteksionis Trump terhadap perdagangan dan imigrasi diperkirakan akan menjadi faktor inflasi yang lebih tinggi.
     

    Ilustrasi. Foto: dok MI/Atet
     
     

     

    Menanti pejabat The Fed berpidato

    Di luar pembacaan inflasi, sejumlah pejabat Federal Reserve juga akan berpidato pekan ini, memberikan lebih banyak isyarat tentang kebijakan setelah bank sentral memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pekan lalu.
     
    Para pedagang terlihat memperkirakan peluang 66,7 persen untuk pemangkasan 25 bps lagi pada Desember 2024, dan peluang 33,3 persen suku bunga akan tetap tidak berubah, CME Fedwatch menunjukkan.
     
    Selain itu, Kongres Rakyat Nasional Tiongkok menyetujui 10 triliun yuan dalam langkah-langkah utang baru untuk mendukung pemerintah daerah. Namun, para pedagang menolak karena kurangnya langkah-langkah yang ditargetkan untuk konsumsi pribadi dan pasar properti, terutama dalam menghadapi peningkatan tarif perdagangan di bawah kepresidenan Trump.
     
    Meski begitu, analis di JPMorgan mengatakan Tiongkok kemungkinan akan meluncurkan lebih banyak tindakan fiskal yang terarah dalam beberapa bulan mendatang, dan Beijing kemungkinan mencoba mengukur konsekuensi dari kepresidenan Trump.
     
    Sementara dari dalam negeri, kinerja penjualan eceran pada Oktober 2024 diperkirakan mengalami penurunan. Hal tersebut tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Oktober 2024 yang diprakirakan mencapai 209,5 atau tumbuh melambat sebesar satu persen year on year (yoy).
     
    Namun, jika dilihat secara bulanan, IPR Oktober mengalami kontraksi 0,5 persen month to month (mtm). Adapun, IPR Oktober 2024 ini lebih rendah dari IPR bulan September lalu yang mencapai 210,6.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AHL)

  • Rupiah merosot seiring pasar tunggu rilis data inflasi AS

    Rupiah merosot seiring pasar tunggu rilis data inflasi AS

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah merosot seiring pasar tunggu rilis data inflasi AS
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Selasa, 12 November 2024 – 17:57 WIB

    Elshinta.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada akhir perdagangan Selasa merosot seiring pelaku pasar menunggu rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).

    Pada akhir perdagangan Selasa, rupiah tergelincir 92 poin atau 0,59 persen menjadi Rp15.782 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.690 per dolar AS.

    “Fokus pekan ini adalah pada data inflasi indeks harga konsumen AS yang utama, yang diperkirakan akan menunjukkan inflasi tetap stabil pada bulan Oktober. Pembacaan tersebut juga kemungkinan akan menjadi faktor ekspektasi terhadap suku bunga,” kata pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi dalam keterangan di Jakarta, Selasa (12/11).

    Pasar bertaruh bahwa kebijakan inflasi di bawah Presiden AS Donald Trump akan mempertahankan suku bunga tinggi dalam jangka panjang. Dolar melesat ke level tertinggi empat bulan pekan ini, sementara imbal hasil Treasury juga bergerak naik. Sikap proteksionis Trump terhadap perdagangan dan imigrasi diperkirakan akan menjadi faktor inflasi yang lebih tinggi.

    Di luar pembacaan inflasi, sejumlah pejabat Federal Reserve juga akan berpidato pekan ini, memberikan lebih banyak isyarat tentang kebijakan setelah bank sentral memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pekan lalu.

    Para pedagang terlihat memperkirakan peluang 66,7 persen untuk pemangkasan 25 bps lagi pada Desember 2024, dan peluang 33,3 persen suku bunga akan tetap tidak berubah, CME Fedwatch menunjukkan.

    Selain itu, Kongres Rakyat Nasional China menyetujui 10 triliun yuan dalam langkah-langkah utang baru untuk mendukung pemerintah daerah. Namun, para pedagang menolak karena kurangnya langkah-langkah yang ditargetkan untuk konsumsi pribadi dan pasar properti, terutama dalam menghadapi peningkatan tarif perdagangan di bawah kepresidenan Trump.

    Meski begitu, analis di JPMorgan mengatakan Tiongkok kemungkinan akan meluncurkan lebih banyak tindakan fiskal yang terarah dalam beberapa bulan mendatang, dan bahwa Beijing kemungkinan mencoba mengukur konsekuensi dari kepresidenan Trump.

    Sementara dari dalam negeri, kinerja penjualan eceran pada Oktober 2024 diperkirakan mengalami penurunan. Hal tersebut tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Oktober 2024 yang diprakirakan mencapai 209,5 atau tumbuh melambat sebesar satu persen year on year (yoy).

    Namun, jika dilihat secara bulanan, IPR Oktober mengalami kontraksi 0,5 persen month to month (mtm). Adapun, IPR Oktober 2024 ini lebih rendah dari IPR bulan September lalu yang mencapai 210,6.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa turun ke level Rp15.771 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.677 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • Buset! Orang China Merokok Sampai 2,44 Triliun Batang Setahun

    Buset! Orang China Merokok Sampai 2,44 Triliun Batang Setahun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penjualan rokok eceran di China selama 4 tahun terakhir dilaporkan terus melesat hingga menjadi 2,44 triliun batang di tahun 2023. Angka ini diprediksi terus naik hingga menyentuh 2,48 triliun batang pada tahun 2028 nanti.

    Disebutkan, ada sekitar 300 juta orang perokok di China. Jumlah ini hampir sepertiga dari total perokok di dunia.

    Hal ini terjadi di tengah kebijakan Beijing yang menekan prevalensi merokok. Tampaknya, hal itu tak berdampak signifikan terhadap penjualan produk tembakau di negara tersebut.

    Demikian data Euromonitor yang dilansir CNBC International. Disebutkan, tren ini terjadi seiring dengan semakin populernya rokok “ramping”.

    Menyusul tren pasar yang terus naik, industri tembakau China, yang dikuasai oleh perusahaan milik negara, China Tobacco, memperoleh pendapatan sekitar 1,5 triliun yuan (US$210 miliar) pada tahun fiskal 2023.

    Pencapaian ini melonjak 4,3% dari tahun sebelumnya, dan enam kali lipat pendapatan bersih Philip Morris International, perusahaan tembakau terbesar kedua di dunia.

    Kondisi ini berbalik dengan penurunan penjualan rokok secara global. Euromonitor mencatat, pada tahun 2019 dan 2023, penjualan rokok tahunan di seluruh dunia turun sekitar 2,7% menjadi 5,18 triliun batang.

    China Tobacco sendiri berdiri 1982. Tugasnya bukan hanya sebagai perusahaan, namun pengatur pasar tembakau dalam negeri.

    “Menggunakan pengaruhnya pada pemerintahan secara efektif memblokir penerapan kebijakan pengendalian tembakau,” jelas Quan, STMA China, dikutip dari CNBC International, Selasa (12/11/2024).

    Selama bertahun-tahun, China Tobacco tumbuh menjadi raksasa di negara tersebut. Pada 2014, tercatat adalah lebih dari setengah juta karyawan, mengendalikan 33 biro pengawas tembakau provinsi, 57 perusahaan roko, dan lebih dari 1.000 bisnis komersial kecil.

    Bahkan pendapatannya juga berdampak pada ekonomi China. Universitas Bath mencatat perusahaan menyumbang 12% pada pendapatan pajak China.

    (dce)

  • Rupiah Ditutup Keok dari Dolar AS, Pasar Tunggu Data Inflasi AS – Page 3

    Rupiah Ditutup Keok dari Dolar AS, Pasar Tunggu Data Inflasi AS – Page 3

    Sementara itu, dari sisi ekonomi global, Kongres Rakyat Nasional China telah menyetujui tambahan utang senilai 10 triliun yuan untuk mendukung pemerintah daerah.

    Namun, para pelaku pasar menunjukkan ketidakpuasan atas langkah-langkah tersebut karena kurangnya dukungan untuk konsumsi pribadi dan pasar properti, khususnya di tengah meningkatnya tarif perdagangan di bawah Trump.

    Meskipun demikian, analis JPMorgan memproyeksikan bahwa China akan meluncurkan lebih banyak kebijakan fiskal yang terarah dalam beberapa bulan mendatang untuk mengantisipasi dampak ekonomi dari kebijakan AS.

    Dari sisi domestik, kinerja penjualan eceran Indonesia pada Oktober 2024 diperkirakan mengalami penurunan. Berdasarkan Indeks Penjualan Riil (IPR), penjualan diprakirakan mencapai 209,5, atau melambat sebesar satu persen secara tahunan (yoy).

    IPR Oktober 2024 juga menunjukkan kontraksi 0,5 persen secara bulanan (mtm), lebih rendah dari IPR September yang tercatat pada 210,6.

    Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa juga menunjukkan pelemahan, berada di level 15.771 per dolar AS dari sebelumnya 15.677 per dolar AS.

    Pelemahan nilai tukar rupiah ini mencerminkan kombinasi faktor global dan domestik yang mempengaruhi sentimen investor terhadap aset-aset berisiko, di tengah ketidakpastian yang masih menguasai pasar global.

  • IHSG diprediksi variatif di tengah “wait and see” data inflasi AS

    IHSG diprediksi variatif di tengah “wait and see” data inflasi AS

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, diperkirakan bergerak variatif di tengah pelaku pasar bersikap wait and see’terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS).

    IHSG dibuka menguat 6,27 poin atau 0,09 persen ke posisi 7.272,72. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,00 poin atau 0,11 persen ke posisi 880,10.

    “IHSG hari ini (12/11) diprediksi bergerak mixed (variatif) dalam range 7.150 sampai 7.300,” ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Selasa.

    Dari mancanegara, reli bursa saham AS terjadi setelah respon positif pelaku pasar atas kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2024 dan pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 bps.

    Di sisi lain, pada pekan ini pelaku pasar tengah mencermati data inflasi AS yang akan dirilis pada Kamis (14/11).

    Dari Asia, penyaluran kredit baru di China melanjutkan perlambatan meskipun berbagai stimulus telah diberikan.

    Bank Sentral China (PBoC) melaporkan jumlah kredit baru pada Oktober 2024 tercatat 500 miliar yuan China atau turun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 1.590 miliar yuan China, permintaan kredit menyusut akibat kinerja industri manufaktur yang juga menurun di tengah lesunya daya beli.

    Dari dalam negeri, melemahnya daya beli masyarakat menjadi kekhawatiran pelaku pasar, pasalnya, Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Oktober 2024 turun ke level 121,1 dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 123,5.

    Meskipun masih di atas level optimis, namun perolehan tersebut merupakan yang terendah sejak Desember 2022.

    Sementara itu, bursa saham AS diantaranya indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,69 persen ke level 44.293,13 melampaui angka 44.000 untuk pertama kali, indeks S&P 500 mencapai rekor naik 0,1 persen ke 6.001,35, dan Nasdaq Composite bergerak tipis 0,06 persen ke 19.298,76.

    Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 259,39 poin atau 0,66 persen ke level 39792,69, indeks Hang Seng melemah 43,15 poin atau 0,21 persen ke level 20.383,77, indeks Shanghai menguat 13,27 poin atau 0,38 persen ke 3.483,34, dan indeks Straits Times melemah 22,14 poin atau 0,59 persen ke 3.717,32.

  • GoTo dan dua perusahaan China perkuat infrastruktur “cloud” Indonesia

    GoTo dan dua perusahaan China perkuat infrastruktur “cloud” Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – GoTo Group menjalin kerja sama dengan dua perusahaan asal China, yakni Tencent Cloud dan Alibaba Cloud untuk memperkuat infrastruktur komputasi awan (cloud) serta pengembangan talenta digital lokal di Indonesia.

    Perjanjian ini diumumkan dalam Forum Bisnis Indonesia-China yang difasilitasi oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) di Beijing dan disaksikan oleh Presiden Prabowo Subianto.

    “Langkah ini menegaskan komitmen bersama untuk mempercepat transformasi digital Indonesia serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kata Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo dalam di Jakarta, Senin.

    Ada beberapa poin dalam kerja sama tersebut. Dalam upaya untuk semakin memperkuat infrastruktur cloud, Tencent Cloud akan membangun Pusat Data Internet (IDC) ketiganya di Indonesia, sebagai bagian dari komitmen baru senilai sekitar 500 juta dolar AS dalam bentuk infrastruktur, sumber daya, dan investasi di Indonesia hingga tahun 2030.

    Investasi ini bertujuan untuk memberdayakan perusahaan-perusahaan lokal dengan solusi cloud dan kecerdasan artifisial (artificial intelligence/AI), mendorong ekonomi digital, dan adopsi teknologi AI.

    Sementara itu, Alibaba Cloud, yang merupakan penyedia layanan cloud besar pertama yang membangun infrastruktur lokal di Indonesia, telah mendirikan tiga pusat data dan bekerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan lokal untuk melatih hampir 400.000 individu dalam bidang cloud dan AI.

    Alibaba Cloud juga berencana menggandakan jumlahnya menjadi 800.000 orang pada tahun 2033 dan akan mendirikan Pusat Keterampilan di Universitas Indonesia(UI) untuk menawarkan pelatihan khusus sebagai bagian dari Program Pemberdayaan Akademik Alibaba Cloud atau Alibaba Cloud Academic Empowerment Program (AAEP).

    Patrick mengatakan, komitmen Tencent Cloud dan Alibaba Cloud dibangun berdasarkan kontrak layanan cloud yang lebih luas antara kedua perusahaan tersebut dengan GoTo.

    Kesepakatan ini memastikan bahwa data GoTo akan tetap disimpan di Indonesia, mendukung kedaulatan data nasional serta meningkatkan keamanan data bagi pengguna dan bisnis Indonesia.

    “Melalui kemitraan dengan Tencent Cloud dan Alibaba Cloud, kami tidak hanya memastikan platform GoTo tetap aman dan tangguh, tetapi juga memberdayakan ekonomi digital Indonesia dengan investasi besar dalam infrastruktur cloud serta pelatihan untuk mengembangkan talenta digital lokal,” jelasnya.

    Dengan keahlian kedua perusahaan dalam analitik data, AI, dan keamanan siber, Alibaba Cloud dan Tencent Cloud akan meningkatkan infrastruktur digital GoTo, menciptakan fondasi yang aman dan berskala besar untuk memenuhi kebutuhan basis pengguna yang luas.

    Wakil Presiden Senior Tencent Cloud Internasional Poshu Yeung mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk memberdayakan perusahaan-perusahaan Indonesia dengan teknologi canggih dan berskala besar untuk mendorong inovasi.

    “Komitmen ini sejalan dengan visi Pemerintah Indonesia untuk Indonesia Emas 2045 dan mempertegas komitmen Tencent untuk mendukung Indonesia dalam perjalanan transformasi digital, memanfaatkan potensi luar biasa dari revolusi penggunaan AI guna memberdayakan perusahaan lokal dengan solusi cloud dan AI yang handal,” ucapnya.

    Kolaborasi ini juga akan berperan penting untuk memperkuat berbagai inisiatif GoTo dalam mendukung Indonesia yang lebih inklusif secara digital, memperkuat infrastruktur inti GoTo dalam mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di seluruh negeri.

    “Kami berkomitmen mendukung ekosistem digital Indonesia dengan solusi lokal dan berkinerja tinggi yang membuka peluang baru bagi berbagai perusahaan, mendorong kemajuan ekonomi, serta mempercepat langkah menuju Indonesia yang inklusif secara digital,” kata Wakil Presiden Alibaba Cloud Internasional Sean Yuan.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2024

  • Tencent-Alibaba Gandeng GOTO Investasi Rp7,8 Triliun di RI, Ini Tantangannya

    Tencent-Alibaba Gandeng GOTO Investasi Rp7,8 Triliun di RI, Ini Tantangannya

    Bisnis.com, JAKARTA – Tencent dan Alibaba Cloud diyakini bakal membuat persaingan bisnis data center dan komputasi awan dalam negeri makin bergairah, ketat dan berdaya. Keduanya memutuskan memperkuat posisinya di Indonesia setelah menjalin kerja sama dengan PT GOTO Gojek Tokopedia Tbk. 

    Ketua Bidang Network dan Infrastruktur Indonesian Digital Empowerment Community (IDIEC) Ariyanto A. Setyawan menilai kepastian dan keberlanjutan bisnis menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh kedua perusahaan teknologi tersebut ke depan. 

    Tencent dan Alibaba, kata Ariyanto, mungkin mendapat pasar ekosistem PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dari komitmen yang terjalin, tetapi hal itu belum cukup bagi keberlanjutan bisnis mereka. Keduanya perlu masuk ke pasar yang lebih luas agar investasi yang dikeluarkan memberikan imbal hasil yang optimal.  

    “Tantangan selanjutnya adalah memastikan bahwa Tencent mendapat pasar lainnya di Indonesia, di luar ekosistem GOTO,” kata Ariyanto kepada Bisnis, Senin (11/11/2024). 

    Mengenai investasi untuk melatih sumber daya manusia (SDM), kata Ariyanto, perlu dioptimalkan agar Indonesia tidak hanya menjadi pasar pemain teknologi asing. 

    Sebelumya, Tencent Cloud akan menggelontorkan investasi sekitar US$500 juta atau setara dengan Rp7,8 triliun usai menandatangani kerja sama dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan Alibaba Cloud.

    Tencent diketahui akan membangun Pusat Data Internet (IDC) ketiganya di Indonesia, sebagai bagian dari komitmen baru senilai sekitar US$500 juta dalam bentuk infrastruktur, sumber daya, dan investasi di Indonesia hingga 2030.

    Investasi tersebut bertujuan memberdayakan perusahaan-perusahaan lokal dengan solusi cloud dan kecerdasan (artificial intelligence/AI), mendorong ekonomi digital, dan adopsi teknologi AI buatan.

    Sementara itu, Alibaba Cloud, telah mendirikan tiga pusat data dan bekerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan lokal untuk melatih hampir 400.000 individu dalam bidang cloud dan AI.

    Alibaba Cloud juga berencana menggandakan jumlahnya menjadi 800.000 orang pada 2033 dan akan mendirikan Pusat Keterampilan di Universitas Indonesia.

    Komitmen Tencent Cloud dan Alibaba Cloud ini dibangun berdasarkan kontrak layanan cloud yang lebih luas antara kedua perusahaan tersebut dengan GoTo pada September 2024.

    Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo mengatakan memastikan bahwa data GoTo akan tetap disimpan di Indonesia, mendukung kedaulatan data nasional serta meningkatkan keamanan data bagi pengguna dan bisnis Indonesia.

    “Melalui kemitraan dengan Tencent Cloud Dan Alibaba Cloud, kami tidak hanya memastikan platform GoTo tetap aman dan tangguh, tetapi juga memberdayakan ekonomi digital Indonesia dengan investasi besar dalam infrastruktur cloud serta pelatihan untuk mengembangkan talenta digital lokal,” katanya dalam siaran pers, Minggu (10/11/2024).

    Menurutnya, dengan keahlian kedua perusahaan dalam analitik data, AI, dan keamanan siber, Alibaba Cloud dan Tencent Cloud akan meningkatkan infrastruktur digital GoTo, menciptakan fondasi yang aman dan berskala besar untuk memenuhi kebutuhan basis pengguna yang luas.

    Sementara itu, Wakil Presiden Senior Tencent Cloud Internasional, Poshu Yeung menyebut Indonesia memiliki ekonomi yang dinamis dengan potensi yang luar biasa.

    “Kami berkomitmen untuk memberdayakan perusahaan-perusahaan Indonesia dengan teknologi canggih dan berskala besar yang mendorong inovasi serta konektivitas kepada seluruh masyarakat,” ujarnya.

    Dia menambahkan komitmen tersebut sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 dan mempertegas komitmen Tencent untuk mendukung Indonesia dalam perjalanan transformasi digital.

    Wakil Presiden Alibaba Cloud International, Sean Yuan mengatakan Indonesia merupakan pasar penting perusahaan di Asia Tenggara.

    “Kami berkomitmen mendukung ekosistem digital Indonesia dengan solusi lokal dan berkinerja tinggi yang membuka peluang baru bagi berbagai perusahaan, mendorong kemajuan ekonomi, serta mempercepat langkah menuju Indonesia yang inklusif secara digital,” tuturnya.

  • China Dongkrak Angka Kelahiran Anak setelah Catat Rekor Penurunan, Iming-iming Subsidi dan Pajak Ringan

    China Dongkrak Angka Kelahiran Anak setelah Catat Rekor Penurunan, Iming-iming Subsidi dan Pajak Ringan

    Jakarta, Beritasatu.com – China mendorong masyarakat untuk mendongkrak angka kelahiran setelah terjadi penurunan hingga mencatat rekor terendah. Sebelumnya, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada Juli meramal China akan kehilangan lebih dari separuh populasi pada 2.100.

    Mengutip CNBC International, Senin (11/11/12204), Pemerintah China mengeluarkan rencana subsidi dan keringanan pajak untuk rumah tangga dengan usia 3 tahun. Kebijakan ini menargetkan keluarga yang sudah memiliki anak.

    Para keluarga ini akan didorong untuk memiliki anak kedua dan ketiga, sehingga program ini akan meringankan biaya hidup mereka.

    Profesor madya Pusat Studi Tiongkok di Universitas Sydney Lauren Johnston mengatakan, upaya China untuk mendorong angka kelahiran ini bukan terletak pada mendukung mendorong rumah tangga baru, tetapi lebih mendukung keluarga yang sudah ada.

    “Langkah kecil dari China yang dilakukan untuk agenda jangka panjang,” ucapnya.

    Diketahui, jumlah angka kelahiran di China menurun dengan rekor terendah mencapai 9 juta bayi lahir di negara itu pada 2023. Diketahui, angka kelahiran bayi di China pada 2014 mencapai 17 juta.

    Sementara, jumlah pendaftaran pernikahan baru China anjlok sebesar 25% tahun ke tahun pada kuartal III. Hal ini menunjukkan total selama setahun akan turun menjadi 6,4 juta, terendah sejak 1979.

    Pada Oktober, Pemerintah China mengumumkan rencana untuk memberikan subsidi dan keringanan pajak bagi rumah tangga dengan anak-anak berusia di bawah 3 tahun.

    Langkah-langkah tersebut juga memperpanjang cuti hamil dari 98 hari menjadi 158 hari. Pada 2023, China menggandakan keringanan pajak pengasuhan anak menjadi 2.000 yuan atau US$280, yang setara Rp 4,3 juta per bulan.

    Angka kelahiran di Tiongkok mengalami tren penurunan yang drastis sejak pemerintah menerapkan kebijakan satu anak secara nasional pada 1980.

  • GOTO Gandeng Alibaba-Tencent, Bawa Investasi Rp7,8 Triliun ke RI

    GOTO Gandeng Alibaba-Tencent, Bawa Investasi Rp7,8 Triliun ke RI

    Bisnis.com, JAKARTA – Tencent Cloud akan menggelontorkan investasi sekitar US$500 juta atau setara dengan Rp7,8 triliun usai menandatangani kerja sama dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan Alibaba Cloud.

    GoTo Group, Tencent Cloud, dan Alibaba Cloud hari ini menandatangani perjanjian yang mencakup penguatan infrastruktur komputasi awan (cloud) dan pengembangan talenta digital lokal di Indonesi.

    Adapun, perjanjian ini diumumkan dalam Forum Bisnis Indonesia-China yang difasilitasi oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) di Beijing dan disaksikan oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Tencent diketahui akan membangun Pusat Data Internet (IDC) ketiganya di Indonesia, sebagai bagian dari komitmen baru senilai sekitar US$500 juta dalam bentuk infrastruktur, sumber daya, dan investasi di Indonesia hingga 2030.

    Investasi tersebut bertujuan memberdayakan perusahaan-perusahaan lokal dengan solusi cloud dan kecerdasan (articial intelligence/AI), mendorong ekonomi digital, dan adopsi teknologi AI buatan.

    Sementara itu, Alibaba Cloud, telah mendirikan tiga pusat data dan bekerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan lokal untuk melatih hampir 400.000 individu dalam bidang cloud dan AI.

    Alibaba Cloud juga berencana menggandakan jumlahnya menjadi 800.000 orang pada 2033 dan akan mendirikan Pusat Keterampilan di Universitas Indonesia.

    Komitmen Tencent Cloud dan Alibaba Cloud ini dibangun berdasarkan kontrak layanan cloud yang lebih luas antara kedua perusahaan tersebut dengan GoTo pada September 2024.

    Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo mengatakan memastikan bahwa data GoTo akan tetap disimpan di Indonesia, mendukung kedaulatan data nasional serta meningkatkan keamanan data bagipengguna dan bisnis Indonesia.

    “Melalui kemitraan dengan Tencent Clouddan Alibaba Cloud, kami tidak hanya memastikan platform GoTo tetap aman dan tangguh, tetapi juga memberdayakan ekonomi digital Indonesia dengan investasi besar dalam infrastruktur cloud serta pelatihan untuk mengembangkan talenta digital lokal,” katanya dalam siaran pers, Minggu (10/11/2024).

    Menurutnya, dengan keahlian kedua perusahaan dalam analitik data, AI, dan keamanan siber, Alibaba Cloud dan Tencent Cloud akan meningkatkan infrastruktur digital GoTo, menciptakan fondasi yang aman dan berskala besar untuk memenuhi kebutuhan basis pengguna yang luas.

    Sementara itu, Wakil Presiden Senior Tencent Cloud Internasional, Poshu Yeung menyebut Indonesia memiliki ekonomi yang dinamis dengan potensi yang luar biasa.

    “Kami berkomitmen untuk memberdayakan perusahaan-perusahaan Indonesia dengan teknologi canggih dan berskala besar yang mendorong inovasi serta konektivitas kepada seluruh masyarakat,” ujarnya.

    Dia menambahkan komitmen tersebut sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 dan mempertegas komitmen Tencent untuk mendukung Indonesia dalam perjalanan transformasi digital.

    Wakil Presiden Alibaba Cloud International, Sean Yuan mengatakan Indonesia merupakan pasar penting perusahaan di Asia Tenggara.

    “Kami berkomitmen mendukung ekosistem digital Indonesia dengan solusi lokal dan berkinerja tinggi yang membuka peluang baru bagi berbagai perusahaan, mendorong kemajuan ekonomi, serta mempercepat langkah menuju Indonesia yang inklusif secara digital,” tuturnya.

  • Gandeng GoTo-Alibaba, Tencent Cloud Siap Investasi Baru Rp7,8 T di RI

    Gandeng GoTo-Alibaba, Tencent Cloud Siap Investasi Baru Rp7,8 T di RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tencent Cloud akan berinvestasi senilai US$500 atau sekitar Rp7,8 triliun di Indonesia untuk memperkuat infrastruktur komputasi awan (cloud). Hal ini terungkap usai Tencent Cloud bersama GoTo Group dan Alibaba Cloud menandatangani perjanjian yang mencakup penguatan infrastruktur cloud dan pengembangan talenta digital lokal Indonesia, Minggu (10/11/2024).

    Perjanjian ini diumumkan dalam Forum Bisnis Indonesia-China yang difasilitasi oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) di Beijing dan disaksikan oleh Presiden Prabowo Subianto yang tengah melakukan kunjungan kenegaraan ke China. Langkah ini menegaskan komitmen bersama untuk mempercepat transformasi digital Indonesia serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

    Tencent Cloud akan membangun pusat data internet (IDC) ketiganya di Indonesia, sebagai bagian dari komitmen baru senilai sekitar US$500 juta dalam bentuk infrastruktur, sumber daya, dan investasi di Indonesia hingga 2030. Investasi ini bertujuan untuk memberdayakan perusahaan-perusahaan lokal dengan solusi cloud dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang canggih, mendorong ekonomi digital, dan adopsi teknologi AI.

    “Indonesia adalah negara dengan ekonomi yang dinamis dengan potensi yang luar biasa dan kami merasa terhormat Bapak Presiden Prabowo Subianto dapat hadir menyaksikan peresmian kemitraan ini. Kami berkomitmen untuk memberdayakan perusahaan-perusahaan Indonesia dengan teknologi canggih dan berskala besar yang mendorong inovasi serta konektivitas kepada seluruh masyarakat,” kata Poshu Yeung, Wakil Presiden Senior Tencent Cloud Internasional, melalui keterangan resmi.

    Menurutnya, komitmen ini sejalan dengan visi Pemerintah Indonesia untuk Indonesia Emas 2045.

    Sementara itu, Alibaba Cloud, yang merupakan penyedia layanan cloud besar pertama yang membangun infrastruktur lokal di Indonesia, telah mendirikan tiga pusat data dan bekerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan lokal untuk melatih hampir 400.000 individu dalam bidang cloud dan AI. Alibaba Cloud juga berencana menggandakan jumlahnya menjadi 800.000 orang pada 2033 dan akan mendirikan Pusat Keterampilan di Universitas Indonesia untuk menawarkan pelatihan khusus sebagai bagian dari Program Pemberdayaan Akademik Alibaba Cloud atau Alibaba Cloud Academic Empowerment Program (AAEP).

    “Kami berkomitmen mendukung ekosistem digital Indonesia dengan solusi lokal dan berkinerja tinggi yang membuka peluang baru bagi berbagai perusahaan, mendorong kemajuan ekonomi, serta mempercepat langkah menuju Indonesia yang inklusif secara digital,” tutur Sean Yuan, Wakil Presiden Alibaba Cloud International.

    Komitmen Tencent Cloud dan Alibaba Cloud ini dibangun berdasarkan kontrak layanan cloud yang lebih luas antara kedua perusahaan tersebut dengan GoTo, perusahaan ekosistem digital terbesar di Indonesia, yang diumumkan pada September 2024.

    “Melalui kemitraan dengan Tencent Cloud dan Alibaba Cloud, kami tidak hanya memastikan platform GoTo tetap aman dan tangguh, tetapi juga memberdayakan ekonomi digital Indonesia dengan investasi besar dalam infrastruktur cloud serta 1 pelatihan untuk mengembangkan talenta digital lokal,” kata Direktur Utama GoTo Patrick Walujo.

    (luc/luc)