Produk: yuan

  • Rupiah Lunglai ke Rp16.237 per Dolar AS Pagi Ini

    Rupiah Lunglai ke Rp16.237 per Dolar AS Pagi Ini

    Jakarta, CNN Indonesia

    Nilai tukar rupiah bertengger di Rp16.237 per dolar AS pada Jumat (27/12) pagi. Mata uang Garuda melemah 47 poin atau minus 0,27 persen dari perdagangan sebelumnya.

    Mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi. Tercatat, won Korea Selatan melemah 0,98 persen, baht Thailand melemah 0,12 persen, ringgit Malaysia minus 0,13 persen, dolar Singapura 0,04 persen, dan yuan China 0,02 persen.

    Di sisi lain, peso Filipina menguat 0,19 persen, yen Jepang plus 0,18 persen, dan dolar Hong Kong menguat 0,02 persen.

    Sedangkan mata uang di negara maju kompak melemah. Poundsterling Inggris melemah 0,01 persen, dolar Australia minus 0,06 persen dan euro Eropa 0,09 persen.

    Kemudian dolar Kanada minus 0,03 persen dan franc Swiss melemah 0,03 persen.

    Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra melihat indeks dolar AS pagi ini masih di level tinggi sepanjang 2024.

    Menurutnya, pasar masih mempertimbangkan potensi market mover tahun depan yang bisa mendorong penguatan dolar AS seperti kebijakan Presiden Terpilih AS Donald Trump hingga perang dagang yang melambatkan perekonomian global.

    “Sementara dari internal, pasar mungkin masih pesimis dengan potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan kondisi eksternal tersebut dan kebijakan internal seperti PPN 12 persen, penurunan daya beli kelas menengah,” ujar dia kepada CNNIndonesia.com.

    Berdasarkan sentimen di atas, ia pun memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp16.150 sampai Rp16.200 per dolar AS pada hari ini.

    (del/agt)

  • Bank Dunia Bawa Kabar Baik Buat China di 2024 & 2025

    Bank Dunia Bawa Kabar Baik Buat China di 2024 & 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bank Dunia (World Bank) pada Kamis menaikkan perkiraannya untuk pertumbuhan ekonomi China pada tahun 2024 dan 2025. Hal ini terjadi setelah Negeri Tirai Bambu diliputi prospek yang lesu akibat hambatan di sektor properti.

    Dalam laporan CNBC International yang mengutip Reuters, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) China sebesar 4,9% tahun ini, naik dari perkiraan pada bulan Juni sebesar 4,8%. Ini disebabkan efek pelonggaran kebijakan terkini Beijing dan kekuatan ekspor jangka pendek.

    “Mengatasi tantangan di sektor properti, memperkuat jaring pengaman sosial, dan meningkatkan keuangan pemerintah daerah akan sangat penting untuk membuka pemulihan yang berkelanjutan,” kata Mara Warwick, direktur negara Bank Dunia untuk China, dikutip Jumat (27/12/2024).

    “Penting untuk menyeimbangkan dukungan jangka pendek terhadap pertumbuhan dengan reformasi struktural jangka panjang,” tambahnya dalam sebuah pernyataan.

    Perekonomian terbesar kedua di dunia itu telah berjuang tahun ini, terutama karena krisis properti dan permintaan domestik yang lesu. Beijing sendiri telah menetapkan target pertumbuhan sekitar 5% tahun ini, sebuah tujuan yang menurutnya dapat dicapai.

    Meski begitu, masih banyak tantangan yang mungkin dihadapi Negeri Panda itu. Di tahun 2025, Bank Dunia memperkirakan bahwa China hanya akan mengalami pertumbuhan hingga 4,5%.

    Hal ini dipengaruhi masih lemahnya konsumsi rumah tangga. Di sisi lain, tarif AS yang diprediksi akan dijatuhkan kepada barang-barang Beijing saat Presiden terpilih AS Donald Trump menjabat pada bulan Januari, juga dapat mempengaruhi pertumbuhan ke depan.

    Untuk menghidupkan kembali pertumbuhan, otoritas China dilaporkan telah sepakat untuk menerbitkan obligasi pemerintah khusus senilai 3 triliun yuan (Rp 6.665 triliun) tahun depan.

    Meski begitu, angka-angka tersebut belum akan diumumkan secara resmi hingga pertemuan tahunan parlemen China, Kongres Rakyat Nasional, pada bulan Maret 2025, sehingga masih dapat berubah sebelum itu.

    Sementara regulator perumahan akan terus berupaya untuk membendung penurunan lebih lanjut di pasar real estat China tahun depan, Bank Dunia mengatakan pemulihan sektor tersebut tidak diantisipasi hingga akhir tahun 2025.

    “Pertumbuhan pendapatan rumah tangga yang lebih lambat dan efek kekayaan negatif dari harga rumah yang lebih rendah diperkirakan akan membebani konsumsi hingga tahun 2025,” imbuh Bank tersebut.

    “Kelas menengah China telah berkembang secara signifikan sejak tahun 2010-an, mencakup 32% dari populasi pada tahun 2021, tetapi 55% masih tidak aman secara ekonomi, yang menggarisbawahi perlunya menciptakan peluang,” tambah Bank Dunia.

    (sef/sef)

  • Harga Minyak Lesu Imbas Libur Natal

    Harga Minyak Lesu Imbas Libur Natal

    Jakarta, CNN Indonesia

    Harga minyak melemah pada Kamis (26/12) sore waktu AS imbas sepinya perdagangan karena perayaan Natal.

    Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent turun 32 sen atau 0,43 persen  ke US$73,26 per barel. Sementara itu harga minyak mentah West Texas Intermediate AS ditutup di US$69,62 per barel atau turun 0,68 persen dibanding sebelum  Selasa (24/12) atau sebelum Natal.

    Selain sepinya perdagangan, analis juga menyebut minyak tertekan penguatan dolar AS terus mencapai tonggak sejarah minggu lalu. Mereka menyebut dolar yang kuat membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya sehingga membuat permintaan turun dan harganya terjungkal.

    Namun tekanan akibat sepinya aktivitas perdagangan tertahan sentimen persetujuan  yang diberikan Otoritas  China terhadap penerbitan obligasi negara khusus senilai 3 triliun yuan (US$411 miliar) tahun depan untuk menghidupkan kembali perekonomian yang melemah beberapa waktu belakangan ini.

    “Menyuntikkan stimulus ke dalam perekonomian suatu negara menciptakan peningkatan permintaan, dan peningkatan permintaan mendorong harga lebih tinggi,” kata Tim Snyder, kepala ekonom di Matador Economics.

    Tekanan juga tertahan proyeksi Bank Dunia yang dikeluarkan pada Kamis (26/12) kemarin bahwa pertumbuhan ekonomi China pada 2024 dan 2025 akan naik.

    Meski naik, Bank Dunia memperingatkan bahwa lemahnya kepercayaan rumah tangga dan bisnis, serta hambatan di sektor properti, akan terus membebani pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada tahun depan.

    Pelemahan juga tertahan laporan mingguan terbaru  American Petroleum Institute mengenai persediaan minyak AS yang menunjukkan stok minyak mentah turun pekan lalu sebesar 3,2 juta barel.

    (agt/agt)

  • Jelang Libur Tahun Baru, IHSG Berpotensi Melemah Hari Ini

    Jelang Libur Tahun Baru, IHSG Berpotensi Melemah Hari Ini

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi mengalami pelemahan pada perdagangan Jumat (27/12/2024). Sebelumnya, IHSG ditutup melemah 0,43% ke level 7.066 pada perdagangan Selasa (24/12/2024).

    Analis Phintraco Sekuritas Nur Wachidah mengatakan, secara teknikal pada IHSG terbentuk upper shadow panjang serta masih terbentuk negative slope pada MACD.

    “Dengan demikian, IHSG berpotensi melemah uji support 7.000 pada Jumat (27/12/2024),” ujar Wachidah dalam risetnya di Jakarta, Jumat (27/12/2024).

    Beberapa sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG hari ini, antara lain China kembali mengesahkan rencana pemberian stimulus, pada Kamis (26/12/2024). Stimulus tersebut berupa penerbitan obligasi khusus senilai 3 triliun yuan atau setara dengan US$ 411 miliar pada 2025.

    Pada hari yang sama, World Bank juga menaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi China pada 2024 dan 2025. PDB China diperkirakan tumbuh sebesar 4,9% pada 2024 naik dari 4,8% pada proyeksi sebelumnya.

    “Untuk 2025 PDB China diperkirakan sebesar 4,5% vs 4,1% pada proyeksi sebelumnya. Kedua hal tersebut berpotensi kembali memicu capital outflow di Indonesia,” tandasnya.

    Dari dalam negeri, hari perdagangan lebih singkat pada pekan ini, menyusul libur Natal. Hal ini turut memengaruhi sikap hati-hati pelaku pasar.

    Meskipun IHSG hari ini berpotensi terkoreksi, tetapi kinerja investasi berpotensi meningkat sejalan dengan kepercayaan investor terhadap fundamental perekonomian domestik.

  • Pekan Pendek, IHSG Diprediksi Lanjut Koreksi

    Pekan Pendek, IHSG Diprediksi Lanjut Koreksi

    Jakarta, FORTUNE – Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diprediksi terkoreksi pada Jumat (27/12), setelah ditutup melemah 0,43 persen pada 24 Desember lalu.

    Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan, IHSG masih tertahan oleh resisten di level 7.143. “Sehingga apabila terjadi pelemahan di bawah level 7.000 akan membuka peluang melanjutkan tren turun sebelumnya menuju level 6.875 yang merupakan support Fibonacci berikutnya,” jelas Ivan dalam riset hariannnya.

    Adapun, level support IHSG berada di 6.875, 6.800 dan 6.738. Sementara level resistennya di 7.143, 7.216, dan 7.297. Indikator MACD menunjukkan adanya
    momentum bearish.

    Ivan memproyeksikan IHSG hari ini bergerak di antara level 7.005 dan 7.080. Saham-saham yang ia soroti hari ini adalah ANTM dan PTBA. 

    Sementara itu, Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG hari ini bergerak di antara support 7.000, pivot 7.100, dan resisten 7.150. Analis Phintraco Sekuritas, Nurwachidah menjelaskan, secara teknikal, pada IHSG terbentuk upper shadow panjang serta masih terbentuk negative slope pada MACD.

    “Dengan demikian, IHSG berpotensi melemah uji support 7.000 di Jumat (27/12),” katanya dalam riset harian.

    Apa saja sentimen IHSG hari ini? Dari pasar Asia, Cina kembali mengesahkan rencana pemberian stimulus, pada Kamis (26/12). Stimulus tersebut berupa penerbitan obligasi khusus senilai 3 triliun Yuan (US$ 411 miliar) di tahun depan.

    Pada hari yang sama, World Bank juga menaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi Cina pada 2024 dan 2025. PDB China diperkirakan tumbuh sebesar 4,9 persen di 2024 vs. 4,8 persen pada proyeksi sebelumnya. Untuk tahun 2025 PDB China diperkirakan sebesar 4,5 persen vs. 4,1 persen. Kedua hal tersebut berpotensi kembali memicu capital outflow di Indonesia.

    Dari dalam negeri, hari perdagangan yang lebih singkat pada pekan ini, menyusul libur pergantian tahun. Hal ini turut mempengaruhi sikap hati-hati pelaku pasar. Akan tetapi, kinerja investasi berpotensi meningkat sejalan dengan kepercayaan investor terhadap fundamental perekonomian domestik.

    Pelaku pasar dapat memperhatikan saham-saham dengan peluang rebound seperti TINS, ANTM, LSIP, JPFA dan MAPI di Jumat (27/12).

  • Harga Minyak Melemah di Tengah Sepinya Perdagangan pada Musim Liburan

    Harga Minyak Melemah di Tengah Sepinya Perdagangan pada Musim Liburan

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga minyak melemah pada perdagangan Kamis (26/12/2024), waktu Amerika Serikat (AS) di tengah perdagangan yang sepi selama musim liburan. Sentimen pasar tetap tertekan meskipun ada rencana stimulus fiskal tambahan dari China, sementara dolar AS terus menguat.

    Mengutip Reuters, Jumat (27/12/2024), harga minyak mentah Brent turun 32 sen atau 0,43% menjadi US$ 73,26 per barel. Di sisi lain, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS melemah 48 sen atau 0,68% ke level US$ 69,62 per barel.

    China telah mengumumkan rencana penerbitan obligasi khusus senilai 3 triliun yuan atau US$ 411 miliar untuk 2025. Langkah ini diambil untuk memperkuat stimulus fiskal dalam upaya memulihkan ekonomi yang sedang tertekan.

    “Stimulus ekonomi dapat meningkatkan permintaan, dan kenaikan permintaan biasanya mendorong harga minbyak naik,” ujar kepala ekonom Matador Economics Tim Snyder.

    Pada Kamis (26/12/2024), Bank Dunia menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi China untuk 2024 dan 2025. Namun, tantangan di sektor properti serta rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat dan dunia usaha diperkirakan akan tetap menjadi penghambat utama pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

    Sementara itu, dolar AS terus menunjukkan penguatan setelah mencapai titik tertinggi baru minggu lalu. Dolar yang lebih kuat membuat harga minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lain, yang memberikan tekanan tambahan pada pasar energi.

    Di sisi lain, data terbaru dari American Petroleum Institute menunjukkan penurunan stok minyak mentah AS sebesar 3,2 juta barel pada pekan lalu. Investor kini menunggu laporan resmi dari Energy Information Administration (EIA), yang akan dirilis pada Jumat mendatang setelah tertunda karena libur Natal.

    Hasil survei Reuters menunjukkan bahwa analis memperkirakan persediaan minyak mentah AS berkurang sekitar 1,9 juta barel pada pekan yang berakhir 20 Desember. Selain itu, stok bensin dan distilat diperkirakan turun masing-masing sebesar 1,1 juta barel dan 0,3 juta barel.

    Dalam perkembangan lain terkait harga minyak, lalu lintas kapal di Selat Bosporus, Turki, kembali dibuka pada Kamis setelah sebelumnya sempat terganggu akibat kerusakan mesin pada salah satu tanker.

  • China Mau Bangun Bendungan PLTA Terbesar di Dunia Senilai Rp564 Triliun

    China Mau Bangun Bendungan PLTA Terbesar di Dunia Senilai Rp564 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA – China akan membangun bendungan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) terbesar di dunia. proyek ambisius itu akan dibangun tepi timur dataran tinggi Tibet.

    Melansir Reuters, Kamis (26/12/2024), bendungan tersebut tepatnya dibangun di bagian hilir Sungai Yarlung Zangbo. Adapun PLTA pada bendungan itu nantinya dapat menghasilkan 300 miliar kWh listrik setiap tahunnya.

    Jumlah tersebut tiga kali lebih besar dari 88,2 miliar kWh listrik yang dihasilkan PLTA di Bendungan Tiga Ngarai, China Bagian Tengah. PLTA Bendungan Tiga Ngarai saat ini merupakan penghasil listrik terbesar di dunia.

    Oleh karena itu, proyek pembangunan bendungan di Tibet diproyeksi bisa menghasilkan lapangan kerja baru dan merangsang industri terkait. Proyek tersebut juga dinilai akan memainkan peran utama dalam memenuhi tujuan puncak karbon dan netralitas karbon China.

    Bendungan di hilir Sungai Yarlung Zangbo rencananya dibangun setinggi 2.000 meter dan luas 50 km. Bendungan itu menawarkan potensi tenaga air yang besar serta tantangan teknik yang unik.

    Biaya pembangunan bendungan, termasuk biaya teknik, juga diperkirakan akan melampaui biaya pembangunan bendungan Tiga Ngarai, yang menelan biaya 254,2 miliar yuan atau setara Rp564,14 triliun (asumsi kurs Rp2.219 per yuan). Biaya ini termasuk untuk relokasi pemukiman 1,4 juta orang.

    Saat ini, pemerintah China belum resmi mengungkapkan secara detil bagaimana dampak proyek tersebut terhadap ekosistem lokal.

    Namun, menurut pejabat China, proyek pembangkit listrik tenaga air di Tibet itu tidak akan berdampak besar pada lingkungan atau pasokan air di hilir.

    Di sisi lain, India dan Bangladesh telah menyuarakan kekhawatiran tentang proyek bendungan tersebut. Pasalnya, proyek itu berpotensi mengubah ekologi lokal dan aliran sungai di hilir.

  • Gokil! Kereta Cepat China Sudah 47.000 Km, RI Baru Punya 150 Km

    Gokil! Kereta Cepat China Sudah 47.000 Km, RI Baru Punya 150 Km

    Jakarta, CNBC Indonesia – Administrasi Perkeretaapian Nasional China melaporkan, panjang total rel kereta api berkecepatan tinggi yang beroperasi di China saat ini telah mencapai sekitar 47.000 km. Adapun untuk total jaringan kereta api China kini berjumlah 162.000 km. Jumlah ini tentu sangat luar biasa, dibandingkan dengan jaringan kereta cepat di Indonesia yang hanya baru 150 km, Jakarta-Bandung.

    Melansir China Daily, Kepala Administrasi Perkeretaapian China, Fei Dongbin mengatakan investasi aset tetap di sektor perkeretaapian negara itu diperkirakan akan melebihi 800 miliar yuan atau setara dengan US$111,3 miliar pada tahun 2024.

    Fei mengatakan, sebanyak 3.000 km jalur kereta baru mulai beroperasi tahun ini, termasuk sekitar 2.300 km jalur kereta api berkecepatan tinggi.

    “Pembangunan sektor perkeretaapian yang berkualitas tinggi telah mendukung momentum pemulihan ekonomi Tiongkok,” kata Fei, dikutip dari China Daily, Kamis (26/12/2024).

    Pemerintah China memproyeksikan, pada tahun 2024 kereta api China diperkirakan akan mengangkut 4,3 miliar penumpang, angka ini naik 11,7% secara tahunan (year-on-year). Sementara volume pengiriman kargo kereta api diperkirakan akan naik sekitar 3% tahun ke tahun hingga mencapai 5,18 miliar ton.

    “Mobilitas yang kuat, dengan jelas menunjukkan momentum positif dalam peningkatan ekonomi China yang lebih luas berkat serangkaian kebijakan pro-pertumbuhan,” ucap Fei.

    Fei menyebut lonjakan transportasi penumpang kereta api juga berkaitan erat dengan sektor pariwisata yang berkembang pesat di China. Kebijakan pemerintah, termasuk langkah-langkah untuk merangsang konsumsi dan meningkatkan kebijakan transit bebas visa China, telah memacu peningkatan minat dari wisatawan domestik dan internasional.

    (hoi/hoi)

  • Harga Minyak Mentah Naik Lebih dari 1 Persen

    Harga Minyak Mentah Naik Lebih dari 1 Persen

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga minyak mentah naik lebih dari 1 persen pada Selasa (24/12/2024), membalikkan pelemahan di sesi sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh ekspektasi jangka pendek akan pengetatan pasokan, sementara aktivitas perdagangan menurun menjelang libur Natal dan Hanukkah.

    Dilansir dari Reuters, minyak mentah Brent ditutup pada level US$ 73,58 per barel, naik 95 sen atau 1,3 persen. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS menguat 86 sen atau 1,2 persen menjadi US$ 70,10 per barel.

    Menurut catatan analis FGE, harga minyak mentah diperkirakan akan tetap berfluktuasi di sekitar level saat ini dalam waktu dekat. Penurunan aktivitas di pasar selama musim liburan membuat pelaku pasar cenderung menunggu gambaran lebih jelas terkait neraca minyak global untuk 2024 dan 2025.

    “Perubahan dalam keseimbangan penawaran dan permintaan pada Desember mendukung pandangan yang lebih optimistis,” ungkapnya.

    FGE menambahkan, gangguan pasokan di tengah kondisi pasar saat ini dapat memicu kenaikan harga secara tiba-tiba.

    Harga minyak mentah yang saat ini naik juga didukung rencana China untuk menerbitkan obligasi pemerintah khusus senilai 3 triliun yuan (US$ 411 miliar). Langkah ini bertujuan mempercepat stimulus fiskal guna memulihkan ekonomi yang melambat.

    Kelvin Wong, analis pasar senior Oanda mengatakan kebijakan ini dapat memberikan dukungan jangka pendek bagi harga minyak mentah WTI di sekitar US$ 67 per barel.

    Di sisi lain, pasar turut mencermati data ekonomi AS sebagai konsumen minyak terbesar dunia. Meski kepercayaan konsumen menurun pada Desember 2024, pesanan barang modal utama melonjak pada November 2024, dan penjualan rumah baru menunjukkan pemulihan. Hal ini mengindikasikan perekonomian AS tetap stabil menjelang akhir tahun, sehingga ikut mendorong harga minyak mentah naik.

  • Mobil Listrik Nio Firefly Meluncur, Head Lamp Mirip Kamera ‘Boba’ iPhone

    Mobil Listrik Nio Firefly Meluncur, Head Lamp Mirip Kamera ‘Boba’ iPhone

    Jakarta

    Produsen mobil listrik asal China, Nio, resmi memperkenalkan mobil listrik terbarunya yang diberi nama Firefly. Mobil listrik bergaya hatchback ini memiliki desain head lamp juga rear lamp yang unik, mirip seperti layout kamera ‘boba’ iPhone yang berjumlah tiga.

    Dikutip dari laman Carscoops, Nio Firefly bakal dijual dengan harga mulai 148.800 yuan (sekitar Rp 320 juta). Mobil mungil ini diposisikan untuk bersaing dengan merek lain seperti Smart dari Mercedes-Benz dan Mini dari BMW. Nio Firefly dijadwalkan dijual resmi mulai pertengahan tahun 2025.

    CEO Nio, William Li, menyatakan bahwa peluncuran Firefly di Eropa merupakan strategi untuk memperluas pangsa pasar perusahaan di wilayah tersebut. Namun, keputusan Komisi Eropa yang memberlakukan tarif tambahan pada kendaraan listrik buatan China dapat mempengaruhi daya saing Firefly.

    Nio Firefly Foto: Dok. Nio

    Meskipun demikian, Li optimis bahwa investasi Nio selama satu dekade dalam teknologi kendaraan listrik pintar akan membuat Firefly tetap kompetitif dan diminati konsumen.

    Secara spesifikasi, Nio Firefly menawarkan radius putar 4,7 m, cocok untuk jalanan sempit di Eropa. Terlebih mobil ini dilengkapi dengan teknologi parkir otonom yang canggih.

    Kendati buatan China, Nio Firefly kental nuansa Eropa karena mobil ini didesain oleh mantan desainer BMW dan Ford, Kris Tomasson. Eksteriornya sedikit mengingatkan pada mobil listrik Honda e yang sudah tidak diproduksi lagi.

    Ciri khas Firefly adalah lampu depan dan belakang LED melingkar tiga bagian yang tampak seperti kamera iPhone. Secara tampilan, mobil listrik ini punya tampang yang bersih dengan door handle yang rata dengan atap berwarna hitam.

    Nio Firefly Foto: Dok. Nio

    Menurut Firefly, lapisan plastik pada bagian bawah bodi mobil terbuat dari bahan yang berkelanjutan. Perusahaan tidak mengungkapkan dimensi EV, tapi kemungkinan mirip-mirip seperti dimensi BYD Dolphin, Citroen e-C3, Fiat Grande Panda, dan Renault 5 .

    Secara struktur, Nio Firefly kabarnya menggunakan baja dan aluminium berkekuatan tinggi yang mencakup 83,4% dari struktur bodi. Mobil listrik ini juga dilengkapi struktur pelindung tambahan di pintu depan, juga sembilan airbag sebagai standar.

    Rincian tentang motor listrik dan paket baterai belum diumumkan. Tapi menurut informasi, baterai mobil listrik ini bisa mendukung fitur battery swap. Ini tentunya membuat penggunaannya jadi lebih mudah.

    Nio Firefly Foto: Dok. Nio

    Untuk mendukung operasional Firefly, Nio berencana mempercepat pembangunan stasiun penukaran baterai di Eropa. Stasiun ini akan memiliki desain yang lebih sederhana dan biaya konstruksi yang lebih rendah dibandingkan dengan stasiun untuk model Nio lainnya. Ini diharapkan dapat mengatasi tantangan infrastruktur yang sering menjadi hambatan dalam pertumbuhan kendaraan listrik secara global.

    Selain itu, Nio juga mempertimbangkan untuk meluncurkan model hybrid di bawah merek Firefly khusus untuk pasar luar negeri, seperti Timur Tengah dan Afrika Utara, pada tahun 2026. Langkah ini bertujuan untuk mengatasi tantangan infrastruktur pengisian daya yang belum memadai di beberapa wilayah tersebut.

    Dengan berbagai inisiatif ini, Nio berharap dapat memperluas jangkauan pasarnya dan juga meningkatkan daya saing di kancah internasional, sambil terus berinovasi dalam teknologi kendaraan listrik.

    (lua/dry)