Produk: yuan

  • Usai Tumbuh 5%, Ekonomi China 2025 Bersiap Hadapi ‘Goncangan’ Tarif Trump

    Usai Tumbuh 5%, Ekonomi China 2025 Bersiap Hadapi ‘Goncangan’ Tarif Trump

    Bisnis.com, JAKARTA — Ekonomi China pada 2025 dihadapkan pada risiko pengenaan tarif dari presiden terpilih AS Donald Trump, usai berhasil tumbuh lebih dari yang diharapkan pada 2024 karena adanya stimulus kilat dan ledakan ekspor. 

    Melansir dari Bloomberg, Sabtu (18/1/2025), produk domestik bruto (PDB) China pada kuartal IV/2024 tumbuh 5,4% dan menandai laju tercepat dalam enam kuartal. Lonjakan ini membawa pertumbuhan setahun penuh menjadi 5%. 

    Sekalipun pemerintah China memberikan stimulus pada akhir tahun tersebut, pertumbuhan konsumsi tahunan tetap berada di bawah tingkat sebelum pandemi, investasi properti mengalami kontraksi terbesar sepanjang sejarah dan deflasi berlanjut selama dua tahun berturut-turut. 

    Setelah disesuaikan dengan penurunan harga, PDB nominal hanya tumbuh 4,2% pada 2024, yang paling lambat sejak ekonomi dibuka pada akhir 1970-an, kecuali pandemi.

    Ekonom Societe Generale SA Wei Yao dan Michelle Lam menyampaikan pemulihan ekonomi tersebut hanya bersifat tentatif dan konsumsi masih cukup rapuh.  

    “Para pembuat kebijakan perlu melakukan dorongan fiskal yang lebih kuat pada tahun 2025 untuk memastikan stabilitas pertumbuhan,” ujarnya. 

    Bersiap menghadapi Trump

    China akan mengumumkan target pertumbuhannya untuk 2025 pada sidang parlemen tahunan di bulan Maret. 

    Namun, untuk mencapai pertumbuhan 5% mungkin akan lebih sulit tahun ini bagi negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini. Pasalnya Presiden terpilih AS Donald Trump, yang akan kembali ke Gedung Putih minggu depan, telah mengancam tarif setinggi 60% untuk barang-barang China. 

    Hal ini dapat menghancurkan perdagangan dengan negara Asia tersebut dan merusak pendorong pertumbuhan yang menyumbang sekitar seperempat pertumbuhan pada 2024.

    Kepala ekonom China di BNP Paribas SA Jacqueline Rong melihat titik terang terbesar dalam perekonomian tahun lalu adalah ekspor, yang sangat kuat terutama jika faktor harga dikecualikan.

    “Itu berarti masalah terbesar tahun ini adalah tarif AS,” tuturnya. 

    Ancaman tarif Trump mendorong bisnis global untuk meningkatkan pengiriman dan mendukung ekspansi ekonomi tahun lalu. Namun, dorongan tersebut dapat memudar dalam beberapa bulan mendatang karena potensi pungutan, termasuk dari Uni Eropa dan mitra dagang lainnya, membuat ekspor China menjadi kurang kompetitif.

    Meskipun pemerintah telah mengisyaratkan bahwa mereka memiliki ruang kebijakan yang cukup untuk menstimulasi ekonomi, efektivitas belanja publik telah berkurang dalam beberapa tahun terakhir. 

    Para pejabat telah berjuang untuk menemukan proyek-proyek infrastruktur yang cukup tepat untuk dibangun sementara investasi swasta telah menyusut. Dorongan manufaktur lebih lanjut akan berisiko memperburuk kelebihan kapasitas pabrik dan keluhan dari para mitra dagang bahwa negara ini membanjiri pasar global dengan barang-barang murah.

    Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah China berencana untuk memperluas program dengan mensubsidi perusahaan dan konsumen untuk meningkatkan peralatan dan perlengkapan. 

    Uang pensiun dan subsidi untuk asuransi kesehatan beberapa kelompok akan naik dan dapat mendorong rumah tangga untuk membelanjakan uangnya daripada menabung. 

    Pemerintah mengalokasikan 300 miliar yuan (US$40,9 miliar) —yang diperoleh dari penjualan obligasi khusus tahun lalu—untuk mendanai program peningkatan peralatan dan tukar tambah barang konsumen. 

    Langkah tersebut diproyeksi kepala ekonom untuk Greater China di Bank of America Helen Qiao dapat berlipat ganda menjadi 600 miliar yuan tahun ini. 

    Para pejabat juga mengizinkan obligasi lokal khusus untuk digunakan oleh pemerintah kota untuk mengakuisisi rumah-rumah yang tidak terjual dan membeli kembali tanah yang tidak terpakai. 

    Namun, kemajuan telah lambat dalam inisiatif untuk mengurangi persediaan perumahan, serta dalam upaya yang dipimpin oleh pemerintah untuk merenovasi desa-desa perkotaan. 

    Hal ini berkontribusi pada sentimen yang sangat lemah di antara para pengembang China, dengan investasi real estat anjlok 10,6% tahun lalu atau menjadi yang terburuk sejak pencatatan dimulai pada 1987.

    Kepala ekonom China di Nomura Holdings Inc. Lu Ting mengkhawatirkan China tidak akan cukup untuk meningkatkan ekonominya usai tumbuh sesuai target akibat stimulus jumbo. 

    “Sederhananya, terlepas dari data yang optimis hari ini, sekarang bukan waktunya bagi Beijing untuk berpuas diri,” tuturnya. 

  • BYD Atto 3 Facelift Siap Meluncur, Begini Tampang Barunya

    BYD Atto 3 Facelift Siap Meluncur, Begini Tampang Barunya

    Jakarta

    BYD bakal meluncurkan mobil listrik Atto 3 versi facelift. Wujud dari BYD Atto 3 terbaru sudah muncul. Begini penampilannya.

    BYD Atto 3 atau di China dijual dengan nama Yuan Plus akan mendapat pembaruan. Beberapa gambar BYD Atto 3 model 2025 dirilis Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) China.

    Dikutip Carnewschina, gambar tersebut memperlihatkan perubahan eksterior dan kamera di spatbor depan. Hal itu mengisyaratkan kemampuan ADAS (sistem bantuan pengemudi tingkat lanjut) versi terbaru.

    Bumper depan Atto 3 versi facelift memiliki desain baru, sehingga terlihat lebih agresif. Kisi-kisi dan lampu depan tetap tidak berubah.

    Bagian belakang memiliki garis bumper baru yang sesuai dengan bahasa desain bagian depan. Desain spoiler atap telah diperbarui dengan lampu rem, menggantikan strip lampu tunggal pada versi sebelumnya.

    Pilar atap pada BYD Atto 3 terbaru terlihat di bagian atas, dan garis-garis perak dekoratif di tepi bawah terlihat dari samping.

    Di bumper depan terdapat kamera baru. Tampaknya BYD telah meningkatkan kemampuan ADAS pada mobil ini. Pada April, BYD mengumumkan produsen drone DJI sebagai salah satu pemasok ADAS untuk mobil-mobilnya.

    BYD Atto 3 terbaru memiliki dimensi panjang 4.455 mm, lebar 1.875 mm dan tinggi 1.615 mm dengan jarak sumbu roda 2.720 mm. SUV listrik ini dilengkapi dengan motor 150 kW. Tersedia dua pilihan baterai: 49,92 kWh dan 60,48 kWh. BYD Atto 3 dengan baterai 49,92 kWh mampu menempuh jarak hingga 430 km, sementara yang pakai baterai 60,48 kWh bisa sampai 510 km (CLTC).

    Soal tanggal peluncurannya belum diumumkan. Namun, diperkirakan mobil ini akan dirilis pada kuartal kedua tahun 2025.

    (rgr/din)

  • Siapa Pemilik Aplikasi REDnote? Ini Profil dan Asal-Usulnya

    Siapa Pemilik Aplikasi REDnote? Ini Profil dan Asal-Usulnya

    Baru-baru ini, Aplikasi REDnote tengah ramai diperbincangkan di media sosial, khususnya bagi warga di Amerika Serikat. Banyak warga AS yang mencari tahu dan mulai beralih menggunakan media sosial RedNote yang berasal dari Cina ini.

    Hal ini menyusul rencana kebijakan pelarangan aplikasi TikTok oleh pemerintah Amerika Serikat karena alasan keamanan. Lalu, sebenarnya apa itu aplikasi REDnote? Berikut ulasan lengkap seputar siapa pemilik REDnote dan seperti apa aplikasinya.

    Apa itu aplikasi REDnote?

    Ilustrasi tampilan explore Red Note. (Dok. Xiaohongshu.com)

    REDnote adalah aplikasi media sosial asal Cina yang diperuntukkan bagi pasar global. Di Cina, REDnote lebih dikenal dengan nama Xiaohongsu, yang artinya little red book atau buku merah kecil. Dilansir New York Times, Kamis (16/1), REDnote menjadi aplikasi gratis yang paling banyak diunduh di Apple Store AS pada hari Selasa (14/1).

    Aplikasi REDnote menggabungkan e-commerce yang dibangun berdasarkan unggahan video pendek dari para penggunanya. Penggunanya bisa berbagi video pendek hingga unggahan berbasis teks.

    Hal itu lantas membuat REDnote dianggap mirip dengan TikTok. Mulai dari fitur dan layanan utamanya, tampilan aplikasi, hingga asal-usul yang sama-sama berasal dari Cina.

    Aplikasi REDnote mengeklaim telah memiliki lebih dari 300 juta pengguna yang sebagian besarnya berada di Cina. Per 16 Januari 2025, REDnote telah diunduh lebih dari 10 juta kali di Google Play Store.

    Siapa pemilik aplikasi REDnote?

    Miranda Qu, salah satu pendiri aplikasi REDnote (forbes.com)

    Menukil Reuters, aplikasi REDnote didirikan oleh Miranda Qu dan Charlwin Mao pada 2013 di Shanghai, Cina. Qu menjabat sebagai presiden, sedangkan Mao menjadi CEO REDnote.

    Awalnya mereka menyebut REDnote sebagai “Hong Kong Shopping Guide” dan menargetkan wisatawan Cina yang mencari rekomendasi barang-barang tertentu.

    REDnote juga dipandang sebagai salah satu kandidat initial public offering (IPO) yang potensial. Pengendali saham REDnote saat ini dikuasai oleh beberapa perusahaan raksasa seperti Alibaba, Tencent, hingga perusahaan pemodal asal Singapura, yaitu GSR Ventures, DST Global, dan GGV Capital.

    Kekayaan pemilik aplikasi REDnote

    Untuk diketahui, CEO REDnote Charlwin Mao ditaksir memiliki kekayaan pribadi sekitar 18 miliar yuan atau setara Rp40,2 miliar. Sementara Presiden REDnote, Miranda Qu diperkirakan mempunyai kekayaan 12 miliar yuan atau setara Rp26,8 miliar.

    Sebagian besar pengguna REDnote memang diketahui berasal dari Cina, sehingga konten-kontennya pun menggunakan bahasa Mandarin. Dengan masuknya REDnote ke pasar global, tentu akan membuat perusahaan harus menyesuaikan diri.

    Dilansir Reuters, pihak REDnote sedang berusaha untuk memoderasi konten berbahasa Inggris dan membangun alat terjemahan Inggris-Mandarin.

    REDnote juga memilih untuk mempertahankan satu versi aplikasinya. Berbeda dengan Tencent yang telah menjalankan aplikasi WeChat versi luar negeri dan domestik, atau ByteDance yang mengembangkan aplikasi Douyin sebagai aplikasi TikTok untuk pengguna di Cina.

    Kenapa aplikasi REDnote viral?

    ilustrasi tiktok (unsplash/solen feyissa)

    Aplikasi REDnote belakangan ini ramai digunakan oleh warga Amerika Serikat karena makin dekatnya kebijakan pelarangan aplikasi TikTok oleh pemerintah.

    Melansir New York Times, Kamis (16/1), TikTok telah mengajukan kasusnya ke Mahkamah Agung (MA) AS pada Jumat (10/1). Hal ini dilakukan untuk menantang UU federal yang berupaya melarang aplikasi video pendek tersebut di AS.

    Awal mula kebijakan pelarangan TikTok di AS

    UU di AS yang melarang TikTok adalah “Protecting Americans from Foreign Adversary Controlled Applications Act” atau Perlindungan Warga dan Aplikasi yang Dikendalikan Pesaing Asing.

    UU tersebut berawal dari kekhawatiran AS bahwa pemerintah Cina dapat memanipulasi konten dan memperoleh akses ke data sensitif pengguna lewat aplikasi TikTok. Hal itu mendorong Kongres meloloskan UU yang bakal melarang platform tersebut, kecuali jika dijual kepada pembeli yang disetujui oleh pemerintah.

    Presiden ke-46 AS, Joe Biden telah menandatangani UU federal larangan TikTok tersebut pada April 2024. Hal ini memberikan ByteDance tenggat waktu hingga 19 Januari 2025 untuk menjual operasionalnya atau menghadapi pelarangan penggunaan aplikasi medsosnya.

    Pada 6 Desember 2024 lalu, ByteDance mengalami kekalahan dalam upaya hukum pertamanya untuk membatalkan UU tersebut. Saat itu, panel yang terdiri dari tiga hakim federal dengan suara bulat menolak argumen TikTok bahwa UU melanggar amandemen pertama.

    Mungkin diselamatkan oleh Donald Trump

    Ada kemungkinan Presiden terpilih AS, Donald Trump akan mencoba menyelamatkan TikTok yang kini 170 juta pengguna di AS. Namun, UU federal pelarangan TikTok dijadwalkan mulai berlaku sehari sebelum pelantikannya. Sedangkan Trump baru dilantik pada 20 Januari 2025 mendatang.

    Dengan makin dekatnya pelarangan TikTok, banyak pengguna di AS beralih ke platform alternatif, termasuk REDnote. Bahkan, pengguna media sosial di AS menyebut diri mereka sebagai “pengungsi TikTok” untuk berbondong-bondong mendaftarkan akun di REDnote.

  • BYD Kalahkan Toyota di Jepang…soal Jualan Mobil Listrik

    BYD Kalahkan Toyota di Jepang…soal Jualan Mobil Listrik

    Jakarta

    BYD menyalip Toyota di negeri asalnya, Jepang. Namun capaian itu berlaku dalam hal penjualan mobil listrik.

    Dikutip Carnewschina, BYD masuk pasar Jepang sejak tahun 2023. Padahal di Jepang, sudah banyak produsen otomotif ternama yang produknya sudah dikenal dunia. Ditambah lagi, warga lokal juga lebih memilih produk dalam negeri. Namun demikian, hal itu tak membuat produsen China gentar. Setahun berlalu, merek asal China itu menyalip penjualan mobil listrik raksasa otomotif di pasar Jepang.

    BYD memasuki pasar domestik Toyota pada tahun 2023 dengan crossover Atto 3 dan hatchback Dolphin. Atto 3 adalah nama internasional untuk Yuan Plus. Kemudian, sedan BYD Seal EV bergabung dengannya. Pada tahun 2025, pembuat mobil yang berbasis di Shenzhen akan meluncurkan mobil keempatnya di Jepang, BYD Sealion 07 EV.

    Merek asal China itu coba menawarkan harga yang lebih kompetitif. BYD Dolphin misalnya dijual 2,99 juta Yen (Rp 300 jutaan).

    EV pertama Toyota, bZ4X naik 10 persen menjadi 1.012 mobil pada tahun 2024. Mobil listrik itu dijual mulai dari 5,5 juta Yen (Rp 570 jutaan) di Jepang.

    Sebanyak 59.736 kendaraan listrik dijual di Jepang pada tahun 2024, turun 33 persen dari tahun sebelumnya. Angka ini dilaporkan turun pertama kalinya dalam empat tahun terakhir.

    Dari total penjualan itu, BYD berhasil membukukan penjualan 2.223 unit pada 2024, naik 54 persen dari tahun sebelumnya. Toyota yang mengalami penurunan 30 persen, atau angkanya menjadi 2.038 unit. Data ini didapat menurut Asosiasi Dealer Mobil Jepang (Japan Automobile Dealers Association).

    Nissan adalah pemimpin pasar di Jepang, menguasai sekitar 50 persen pasar mobil listrik. Namun, penjualan Nissan Leaf turun 44% menjadi 30.749 unit, angka terendah sejak 2021. Penjualan Sakura, mobil kei car listrik yang merupakan minicar ringan ikonik Jepang, turun tajam sebesar 38% menjadi 22.926 unit.

    Secara global, BYD China sedang menikmati lonjakan penjualan. Tercatat sudah menjadi 4,25 juta mobil penumpang tahun lalu.

    Di Indonesia, berdasarkan data penjualan wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), MPV listrik BYD M6 menjadi mobil paling laris di Indonesia sepanjang tahun 2024. Padahal, distribusi BYD M6 baru dimulai pada Juli 2024.

    Sepanjang tahun 2024, BYD menjual M6 sebanyak 6.124 unit. Itu menjadi penjualan mobil listrik tertinggi di Indonesia tahun lalu.

    BYD juga menjadi merek China yang masuk peringkat kedua di Indonesia. Meski terhitung sebagai pendatang baru, BYD juga sanggup bersaing dengan deretan merek China lainnya, bahkan merek Jepang. BYD secara wholesales mendistribusikan 15.429 unit sementara yang dikirim ke garasi konsumen mencapai 13.946 unit. Dari data Gaikindo, BYD baru tujuh bulan berjualan di Indonesia.

    (riar/din)

  • Dolar AS Tembus Rp 16.300 Lagi!

    Dolar AS Tembus Rp 16.300 Lagi!

    Jakarta

    Dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap rupiah pagi ini. Mata uang Paman Sam sudah menyentuh level Rp 16.300.

    Dikutip dari data RTI, Kamis (16/1/2025), nilai tukar dolar AS pukul 09.07 WIB berada pada level Rp 16.370 atau naik 75 poin (0,46%). Pada perdagangan pagi ini, dolar AS dibuka di level Rp 16.295.

    Selanjutnya, pergerakan dolar AS terhadap mata uang lainnya cenderung menguat.

    Nilai tukar dolar AS menguat 0,11% terhadap dolar Australia, menguat 0,04% terhadap euro. Mata uang Paman Sam naik terhadap dolar Singapura 0,01% dan menguat juga terhadap yuan China 0,06%. Sementara itu, melemah 0,50% terhadap yen.

    Sementara, data Reuters menunjukkan, dolar AS berada di Rp 16.272,08. Dolar AS melemah 0,29%.

    Pada hari ini, dolar AS bergerak di antara level Rp 16.272 hingga Rp 16.315.

    Tonton juga Video: Dolar AS Nyaris Rp 16.300, Jokowi: Semua Negara Tertekan!

    (acd/acd)

  • Bocoran Spek Mobil Terbaru BYD yang Desainnya Terdaftar di Indonesia

    Bocoran Spek Mobil Terbaru BYD yang Desainnya Terdaftar di Indonesia

    Jakarta

    BYD mendaftarkan desain mobil terbaru di Indonesia. Melihat dari sketsa desain, mobil itu merujuk pada model Ocean-M.

    Sketsa desain mobil BYD muncul di laman Berita Resmi Desain Industri no.3/DI/2025 yang dirilis Direktorat Hak Cipta dan Design Industri Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual. Dalam laman tersebut, BYD Company Limited mendaftarkan desain mobil berupa bentuk, konfigurasi. Lebih lanjut dijelaskan produk desain tersebut digunakan untuk mengangkut penumpang dan transportasi.

    Tertulis ada lima nama pendesain yaitu Wolfgang Josef Egger, Yubo Lian, Xin Tan, Yuan Wang, dan Gensheng Zhang. Wolfgang Josef Egger saat ini tercatat sebagai Global Director of BYD Design.

    Bila diperhatikan sketsa desain itu terlihat menyerupai BYD Ocean-M. Paten desain BYD Ocean-M sebelumnya sudah pernah terdaftar pada Berita Resmi Desain Industri No. 59/DI/2024.

    Spesifikasi BYD Ocean-MBYD Ocean-M Foto: Dok. BYD

    Dari gambar yang tersedia, tampilannya begitu identik dengan BYD Ocean-M yang belum lama ini meluncur. BYD Ocean-M merupakan mobil hatchback performa tinggi. BYD mengklaim, Ocean-M akan menjadi hatchback listrik performa tinggi dengan penggerak roda belakang pertama di industri. Ocean-M akan ditempatkan di antara BYD Dolphin dan BYD Seal yang saat ini sudah dijual di Indonesia. Ocean-M akan dibangun di atas platform listrik baru BYD dan akan ditenagai oleh baterai C2B (cell to body) generasi baru.

    BYD Ocean-M kabarnya akan dibekali pilihan sistem penggerak rear wheel drive (RWD) dan four wheel drive (AWD). Versi motor tunggal pada sistem RWD akan memiliki tenaga maksimal hingga 160 kW. Sedangkan versi dual motor untuk sistem AWD memiliki tenaga gabungan hingga 310 kW.

    Baterainya tetap menggunakan Blade Battery khas BYD. Kabarnya, mobil ini akan menggunakan baterai Blade generasi kedua. Baterai Blade 2.0 diklaim menawarkan jangkauan hingga 1.000 km dan menawarkan kepadatan energi 25% lebih tinggi dibandingkan baterai Blade 1.0 yang digunakan pada model BYD saat ini seperti Seal, Dolphin, dan Atto 3.

    (dry/din)

  • China Bagi-bagi Duit Ratusan Juta Buat Para Ortu, Angka Kelahiran Perlahan Naik

    China Bagi-bagi Duit Ratusan Juta Buat Para Ortu, Angka Kelahiran Perlahan Naik

    Jakarta

    Sebuah kota di China perlahan mengalami kenaikan angka kelahiran semenjak program insentif diberlakukan. Hal ini menjadi sebuah tanda positif mengingat China merupakan salah satu negara yang mengalami masalah angka kelahiran hingga memicu penurunan populasi.

    Kota Tianmen di China mengalami lonjakan angka kelahiran sebanyak 17 persen pada tahun 2024. Ini bertentangan dengan tren yang selama ini menurun sejak tahun 2014.

    Tercatat Tianmen menyambut 1.050 lebih banyak bayi baru dibandingkan dengan tahun 2024. Hingga saat ini, kota yang ada di Provinsi Hubei itu diperkirakan memiliki penduduk sekitar 1 juta orang.

    Dikutip dari SCMP, banyak daerah dan perusahaan di China mengeluarkan program insentif untuk meningkatkan angka kelahiran. Misalnya seperti salah satu perusahaan mobil listrik China, menawarkan hadiah sebesar 30 ribu yuan (Rp 66,6 juta) bagi karyawan yang memiliki tiga orang anak.

    Kenaikan angka kelahiran yang mengejutkan itu terungkap dalam sebuah laporan yang diserahkan ke sidang tahunan badan legislatif setempat.

    Sedangkan menurut data harian resmi Hubei, tercatat ada sekitar 6.530 bayi yang lahir di kota tersebut selama Januari-November 2024. Jumlah tersebut meningkat sekitar 16 persen dibandingkan pada periode yang sama pada tahun 2023.

    Perubahan positif ini disebut tidak lepas dari semakin banyaknya manfaat dari program insentif pemerintah. Total nilai yang bisa didapatkan keluarga dengan tiga anak bisa mencapai total 220 ribu yuan (Rp 488 juta).

    Jumlah tersebut meliputi kupon 120 ribu yuan (Rp 266 juta) untuk pembelian rumah, pembayaran tunai satu kali sebanyak 3 ribu yuan (Rp 6,6 juta), dan subsidi bulanan sebesar 1.000 yuan (Rp 2,2 juta) yang diberikan hingga anak ketiga berusia 3 tahun.

    Meski di Tianmen pemberian insentif berhasil, di beberapa daerah lainnya usaha ini belum menampakan hasil yang diinginkan. Pada tahun 2023, lebih dari 9 juta bayi lahir di China. Jumlah tersebut menjadi yang terendah sejak pencatatan dimulai pada tahun 1949.

    “Kasus Tianmen membuktikan bahwa insentif tunai memberikan perbedaan. Jika subsidi kelahiran tidak berpengaruh, itu karena jumlahnya terlalu kecil dan perlu ditingkatkan,” ucap ahli demografi He Yafu.

    Data populasi nasional resmi tahun 2024 diharapkan akan segera rilis. Ahli demografi memperkirakan peningkatan populasi tingkat sedang yang terjadi di China mungkin juga dipengaruhi oleh Tahun Naga, yang dalam tradisi China dianggap sebagai waktu yang baik untuk kelahiran.

    (avk/kna)

  • LPEM UI harap BI tahan suku bunga di 6 persen pada RDG Januari 2025

    LPEM UI harap BI tahan suku bunga di 6 persen pada RDG Januari 2025

    Penyesuaian ini mencerminkan inflasi yang masih tinggi di AS dan potensi dampak inflasi dari kebijakan-kebijakan yang mungkin diambil oleh presiden terpilih Trump

    Jakarta (ANTARA) – Ekonom Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) Teuku Riefky mengharapkan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga di angka 6 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Januari 2025.

    Dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu, ia mengatakan bahwa penahanan suku bunga Bank Indonesia tersebut diperlukan untuk menopang rupiah yang masih berada di bawah tekanan sepanjang Desember 2024.

    Ia menyatakan bahwa tertekannya rupiah terutama karena revisi ekspektasi bahwa bank sentral Amerika Serikat The Fed akan menurunkan suku bunga hanya dua kali pada 2025, dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya yaitu empat kali penurunan suku bunga.

    “Penyesuaian ini mencerminkan inflasi yang masih tinggi di AS dan potensi dampak inflasi dari kebijakan-kebijakan yang mungkin diambil oleh presiden terpilih Trump,” jelasnya.

    Riefky menuturkan meskipun The Fed menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin ke kisaran 4,25 persen hingga 4,5 persen pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Desember 2024, arus keluar modal dari pasar negara berkembang, termasuk Indonesia, masih berlanjut.

    Pihaknya mencatat bahwa sejak pertengahan Desember 2024 hingga pertengahan Januari 2025, arus modal keluar dari Indonesia mencapai 750 juta dolar AS (Rp12,22 triliun, kurs per Rabu 1 dolar AS = Rp16.292).

    Angka tersebut terdiri atas 120 juta dolar AS (Rp1,96 triliun) yang keluar dari pasar obligasi dan 630 juta dolar AS (Rp10,26 triliun) yang keluar dari pasar saham.

    Selama periode tersebut, Riefky mengatakan bahwa rupiah melanjutkan depresiasi, mencapai Rp16.195 per dolar AS pada 9 Januari 2025, turun 2,11 persen dari level bulan sebelumnya sebesar Rp15.860 per dolar AS.

    Sementara secara year-to-date (ytd), rupiah terdepresiasi sebesar 0,67 persen, berkinerja lebih buruk dibandingkan sebagian besar mata uang negara berkembang lainnya, termasuk peso Argentina, ringgit Malaysia, rand Afrika Selatan, rupee India, peso Filipina, lira Turki, real Brasil, dan rubel Rusia.

    Berbagai mata uang negara berkembang tersebut semuanya mencatatkan pelemahan yang lebih kecil atau bahkan penguatan terhadap dolar AS.

    Walau demikian, kinerja rupiah setara dengan yuan Tiongkok, tapi sedikit lebih baik dibandingkan baht Thailand, yang mengalami depresiasi sebesar 0,90 persen ytd.

    “Kami melihat bahwa Bank Indonesia perlu mempertahankan suku bunga BI tidak berubah di level 6 persen pada pertemuan Dewan Gubernur pertama di tahun 2025 untuk mencegah rupiah melemah lebih lanjut,” imbuh Teuku Riefky.

    Pewarta: Uyu Septiyati Liman
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Guo Jing Fei Hadapi Krisis Jadi Polisi

    Guo Jing Fei Hadapi Krisis Jadi Polisi

    JAKARTA – Guo Jing Fei menjadi pemeran utama dalam drama terbarunya, Small Police Station. Drama ini merupakan adaptasi dari novel Zhu Zhan karya Xiao Zhong.

    Drama ini turut diperankan Chen Shu, Li Hao Fei, Alan Aruna, Zhang Rui Han, Song Yuan Fu, Leo Li, Chi Peng dan sebagainya.

    Berikut sinopsis drama Small Police Station:

    Small Police Station mengisahkan Chang Sheng (Guo Jing Fei), seorang sersan polisi di Kantor Polisi Huacheng, menghadapi dua krisis dalam karier dan kehidupan pribadinya: harapannya untuk dipromosikan menjadi wakil direktur telah pupus, dan pernikahannya yang telah lama terjalin dengan istrinya, Zhou Ying (Chen Shu), akan segera berakhir.

    Selama masa sulit ini, sebuah kesempatan tak terduga muncul ketika Lao Sun, seorang petugas yang ditempatkan di Kantor Polisi Dongzhai dalam wilayah hukumnya, tiba-tiba meninggal dunia saat bertugas.

    Berusaha untuk melarikan diri dari masalahnya, Chang Sheng memutuskan untuk mengambil alih Kantor Polisi Dongzhai yang terpencil.

    Setibanya di Dongzhai, Chang Sheng merasa kewalahan oleh pencurian kargo yang sering terjadi di kantor polisi dan berbagai tantangan yang ditimbulkan oleh penduduk desa setempat.

    Hidup menjadi semakin sulit baginya sampai ia menerima bantuan dari Wang Dong Yu (Li Hao Fei), seorang guru sekolah setempat, yang mengajarinya cara berkomunikasi dan berurusan dengan penduduk desa. Awalnya, Chang Sheng dan Wang Dong Yu berselisih, tetapi mereka secara bertahap menjadi tim yang sangat efektif.

    Selama berada di kantor polisi, Chang Sheng menggunakan kebaikan, humor, dan kepribadiannya yang karismatik untuk menyelesaikan berbagai masalah. Dia juga sangat tertarik untuk membantu penduduk desa keluar dari kemiskinan, bahkan mempertaruhkan nyawanya untuk melawan penjahat.

    Melalui usahanya, dia akhirnya mendapatkan pijakan yang kuat di Dongzhai dan mengungkap kebenaran tersembunyi tentang kematian Lao Sun.

    Small Police Station berjumlah 33 episode dan episode terbarunya tayang setiap hari di Tencent Video.

  • Imbas Trump Bahas Kenaikan Tarif, Dolar AS Melemah

    Imbas Trump Bahas Kenaikan Tarif, Dolar AS Melemah

    Jakarta, FORTUNE – Mata uang dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap hampir semua mata uang utama. Hal ini imbas adanya kabar soal anggota tim ekonomi Presiden Terpilih AS Donald Trump tengah membahas kenaikan tarif secara bertahap untuk menghindari lonjakan inflasi.

    Dilansir Bloomberg pada Selasa (14/1), Indeks Spot Dolar Bloomberg turun sebanyak 0,4 persen pada awal perdagangan Asia. Hal ini usai penasihat ekonomi Trump dikabarkan mendiskusikan pendekatan tarif secara perlahan dan stabil, dibandingkan kenaikan besar-besaran yang hanya terjadi satu kali saja.

    Langkah ini dinilai bisa memperlambat tekanan inflasi akibat tarif tersebut dan berpotensi memberikan lebih banyak ruang bagi Federal Reserve guna menurunkan suku bunga.

    Sejak 6 Januari 2025 lalu, penurunan mata uang Negeri Paman Sam kali ini yang paling besar dalam indeks dolar. Saat itu juga, menyusul berita Washington Post yang mengeklaim bahwa Trump memiliki rencana guna mengurangi rencana tarifnya.

    Namun, dia mengelak berita tersebut dalam sebuah postingan di Truth Social.

    “Pelemahan dolar bisa berlanjut, kecuali Presiden Trump membantah laporan tersebut, seperti yang dilakukannya sebagai reaksi terhadap laporan Washington Post,” tutur Ahli Strategi Commonwealth Bank of Australia, Carol Kong.

    Pengaruhnya terhadap mata uang lain

    Mata uang yang sensitif terhadap risiko seperti dolar Australia dan dolar Selandia Baru melonjak terhadap Dolar As, menunjukkan rasa lega bahwa guncangan tarif yang besar dapat dihindari. Yuan China di luar negeri yang menjadi target penjualan utama bagi para pedagang yang bertaruh pada tarif AS, juga menguat.

    Menukil Economic Times pada Selasa (14/1), Indeks dolar turun pada hari pertama di pekan ini dengan dolar Selandia Baru memimpin kenaikan di antara rekan-rekannya di mata uang Kelompok 10 (G10).

    “Ada kemungkinan pelemahan dolar AS (USD) pasca pelantikan Trump, jika tarif memang diterapkan secara bertahap dibandingkan perkiraan pasar,” kata Analis Valuta Asing di ANZ Group Holdings Ltd, Felix Ryan.

    Lanjut Felix, akan tetapi mengingat dinamika pertumbuhan global dan berdasarkan prospek suku bunga AS dan secara global, mereka tak melihat adanya kemungkinan skenario di mana USD akan kembali ke levelnya sebelum pemilu digelar.

    Untuk diketahui, nilai tukar rupiah pada Selasa (14/1) terhadap dolar AS sebesar Rp16.251 pada perdagangan pagi ini, dikutip Bloomberg, Selasa (14/1).