Produk: yuan

  • Wuling Luncurkan Mobil Hybrid Baru, Harganya Mulai Rp 160 Jutaan!

    Wuling Luncurkan Mobil Hybrid Baru, Harganya Mulai Rp 160 Jutaan!

    Jakarta

    Wuling kembali menunjukkan keseriusannya di kancah elektrifikasi dengan meluncurkan MPV hybrid, Hongguang EREV. Punya tampang yang mirip dengan Wuling Confero di Indonesia, mobil ini dibanderol dengan harga mulai dari Rp 160 jutaan.

    Dilansir dari Car News China, Wuling Hongguang EREV ini resmi diluncurkan untuk pasar China pada awal April 2025 ini. Perusahaan gabungan SAIC-GM-Wuling menghadirkan minivan ini dengan harga 68.800 hingga 73.800 yuan atau setara dengan Rp 160 jutaan hingga Rp 175 jutaan.

    Wuling Hongguang EREV Foto: dok. Wuling

    Perlu diketahui bahwa istilah EREV berarti Extended Range Electric Vehicle. Sebutan ini umumnya diberikan kepada mobil hybrid berjenis serial hybrid. Sebagai sebuah hybrid, Wuling mengklaim Hongguang EREV dapat menempuh 1.000 km dengan sekali pengisian penuh tangki BBM 55 liternya.

    Wuling mengandalkan mesin bensin 1.500 cc naturally aspirated berkode LBH untuk Hongguang EREV. Mesin ini lantas dikawinkan dengan baterai LFP berkapasitas 8,5 kWh.

    Diklaim, tenaga maksimal Wuling Hongguang EREV ini tembus 100 HP dan torsi 180 Nm. Menariknya, ketika mobil melaju hanya mengandalkan baterai atau masuk mode EV, Wuling ‘Confero’ hybrid ini konon bisa dibawa hingga 50 km.

    Menariknya, diklaim mobil ini bisa meraih angka 41,3 km per liter. Data itu didapat saat kondisi baterainya bekerja optimal membantu mesin bensin. Namun saat baterai habis, mesin bensinnya diklaim masih bisa meraih 19,3 km per liter.

    Wuling Hongguang EREV Foto: dok. Wuling

    Bicara soal Confero, sejatinya Hongguang EREV ini lebih besar secara dimensi. Panjang totalnya tembus 4.515 mm, lebar 1.725 mm, dan tinggi 1.790 mm. Sementara untuk ukuran sumbu rodanya tembus 2.850 mm.

    Mirip dengan Confero, Wuling menghadirkan Hongguang EREV dengan opsi 5 atau 7-seater. Selain itu, terlihat dari gambar yang mereka rilis resmi, interior mobil ini juga terlihat basik dengan sedikit cover panel, hanya dua airbag, hingga head unit ukuran 8 inci tak mencolok.

    (mhg/rgr)

  • Di balik mencla-mencle DonaldTrump dalam perang tarif

    Di balik mencla-mencle DonaldTrump dalam perang tarif

    Dia (Trump) juga menghadapi bayangan mengerikan dari fakta bahwa investor kini tak ragu mencampakkan US Treasury.

    Jakarta (ANTARA) – Obligasi atau surat utang adalah sertifikat yang menunjukkan pemiliknya telah meminjamkan uang kepada peminjam tertentu yang akan dibayar kembali pada periode tertentu.

    Seperti perusahaan menerbitkan obligasi untuk meminjam uang, pemerintah pun menerbitkan surat utang guna membayar investasi dan pengeluaran-pengeluaran lain.

    Investor akan mendapatkan yield atau imbal hasil, yang kasarnya adalah jumlah uang sebagai bunga untuk obligasi yang dimilikinya.

    Obligasi merupakan safe haven atau instrumen investasi teraman ketika produk-produk investasi lain bergolak karena banyak faktor.

    Di antara obligasi yang dianggap paling aman dan paling dipercaya investor global, adalah surat utang pemerintah AS atau “US Treasury”, karena dijamin oleh sebuah perekonomian terbesar di dunia.

    Ketika terjadi ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global, investor biasanya meninggalkan aset-aset berisiko seperti saham untuk mereka alihkan ke obligasi, khususnya “US Treasury”.

    Ketika kecenderungan itu terjadi, yield turun. Tapi belakangan hari ini, pergerakan yield US Treasury malah menolak keumuman.

    Terutama sejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump melancarkan perang tarif ke banyak negara, US Treasury menunjukkan perilaku ganjil. Bukannya turun, malah naik.

    Trump pada awalnya percaya pasar obligasi bakal tenang. Ternyata, Trump salah menaksir reaksi pasar, karena yang terjadi kemudian perang tarif justru memicu kekhawatiran resesi di AS.

    Ini karena tarif impor yang besar kepada puluhan negara yang juga eksportir ke AS, seketika menaikkan harga barang di AS, yang sudah sangat tergantung kepada impor, sehingga inflasi pun meninggi. Dalam kata lain, prakarsa tarif Trump malah meminta tumbal dari pasar dan konsumen domestik AS.

    Kekhawatiran resesi juga membuat investor menjadi ragu mengutangi pemerintah AS, sehingga minat memiliki US Treasury pun berkurang. Mereka tak lagi menganggap US Treasury aman dan terpercaya, melainkan instrumen asset yang berisiko tinggi.

    “Jika US Treasury bukan lagi tempat aman untuk menyimpan uang kita, di mana lagi kita harus menyimpan uang kita? Apakah ada obligasi lain yang lebih likuid?”, kata Brian Rehling, kepala strategi pendapatan tetap Wells Fargo Investment Institute, seperti dikutip AP.

    Perang dagang berkepanjangan antara AS dan China, yang berpotensi memangkas pertumbuhan ekonomi global dan menciptakan resesi, membuat risiko itu bertambah tinggi.

    Maka, yang terjadi kemudian adalah aksi jual US Treasury malah membesar.

    Tak ragu campakkan US Treasury

    Ada dugaan Jepang dan China, yang menjadi dua negara asing pemilik terbesar US Treasury, melepas obligasi pemerintah AS itu sebagai balasan atas tarif yang dijatuhkan Trump kepada mereka.

    Akibat aksi jual yang masif itu, nilai US Treasury turun dan sebaliknya, yield-nya naik, sehingga utang pemerintah AS mendatang menjadi lebih mahal untuk diterbitkan.

    Fakta pasar obligasi pemerintah AS yang senilai 29 triliun dolar AS itu merupakan fondasi sistem keuangan global dan AS, membuat tekanan jual yang besar pada obligasi berpengaruh buruk ke semua sendi perekonomian AS, termasuk perbankan.

    Jika bank tertular demam risiko investasi yang meninggi, maka mereka berisiko gagal bayar untuk kemudian membawa AS ke krisis keuangan.

    Akibat lebih jauhnya adalah kewajiban AS untuk membayar bunga menjadi lebih tinggi daripada utangnya sendiri.

    Dengan demikian, alih-alih memangkas defisit, tarif malah memicu defisit anggaran yang besar yang membuat utang pemerintah makin menggunung hingga berisiko gagal bayar.

    Hal yang juga muncul dari perang tarif adalah performa dolar AS yang tergerus. Mengapa? Karena, defisit perdagangan AS yang terpangkas oleh tarif impor ke sejumlah negara, khususnya China, justru mengurangi kebutuhan negara-negara untuk memarkir cadangan devisa mereka dalam aset berdenominasi dolar AS.

    Semua skenario itu sangat mengganggu pikiran investor, pebisnis, politisi dan elemen-elemen pemerintahan Presiden Trump.

    Kekhawatiran itulah yang diyakini sebagai alasan sebenarnya di balik keputusan Trump mengurangi tarif ke sejumlah negara menjadi flat 10 persen dan pelaksanaan tarif ditunda sampai 90 hari ke depan.

    Trump sesumbar dia melakukan hal itu karena banyak pemimpin dunia menghubunginya untuk menegosiasi ulang perdagangan dengan AS. Tapi, sejumlah media massa di AS dengan mengutip sejumlah sumber Gedung Putih, mengungkapkan fakta lain bahwa kekhawatiran akibat tekanan jual US Treasury yang semakin luas yang membuat Trump berubah pikiran.

    Trump memang berhasil menenangkan pasar, tapi sepertinya itu untuk sementara waktu. Dia juga menghadapi bayangan mengerikan dari fakta bahwa investor kini tak ragu mencampakkan US Treasury.

    Menurut laporan AP, yield obligasi bertenor 10 tahun masih 4,01 persen pada pekan lalu. Tapi sampai Jumat pekan ini telah melonjak menjadi 4,58 persen.

    Bagi pasar obligasi yang pergerakannya diukur dalam basis seperseratus poin persentase, pergerakan yield seperti itu sudah teramat besar yang semestinya mengusik banyak sistem kebijakan.

    Tak akan segera sirna

    Jika hal itu dibiarkan, akan fatal akibatnya terhadap rakyat biasa, karena salah satunya bisa menaikkan bunga pinjaman, termasuk kredit kepemilikan rumah dan kendaraan.

    Ini karena bank atau lembaga bisnis yang memanfaatkan pasar obligasi untuk pendanaan, akan dipaksa meneruskan beban kenaikan yield kepada konsumen.

    Jika pun tak melakukan hal itu, mereka akan dipaksa memangkas lapangan kerja. Sungguh dua pilihan yang sama buruknya untuk rakyat biasa.

    Sayang, kecenderungan seperti ini tampaknya belum akan segera sirna, apalagi China terus meladeni tantangan perang dagang dari AS.

    Menteri Keuangan Scott Bessent mengakui tekanan akibat kecenderungan aneh di pasar obligasi.

    Bessent yang sebelum menjadi menteri adalah manajer hedge fund yang tahu luar dalam pasar obligasi, menuding investor meminjam terlalu banyak sehingga pasar obligasi bergerak liar.

    Ada yang bilang China sengaja mengurangi kepemilikan US Treasury sebagai balasan atas serangan tarif dari Trump kepada negara itu. Namun, analisis itu terlalu spekulatif karena dengan menjual US Treasury, sama saja bunuh diri untuk China..

    Mengingat menjual US Treasury pada dasarnya menukarkan dolar AS dengan yuan, maka melepas US Treasury sama artinya membiarkan yuan terapresiasi, yang akibatnya buruk bagi ekspor China.

    Sementara itu di Inggris, orang-orang mengaitkan pergerakan aneh di pasar obligasi AS itu dengan reaksi pasar obligasi di Inggris pada 2022, ketika pasar menanggapi kebijakan fiskal dan anggaran yang dikeluarkan PM Inggris saat itu, Liz Truss.

    Reaksi buruk pasar membuat pasar obligasi Inggris jatuh untuk kemudian meruntuhkan kepercayaan investor kepada perekonomian Inggris, sehingga bayangan krisis pun terlihat jelas.

    Inggris lalu bertindak cepat mematikan pangkal masalah, dengan menjatuhkan Liz Truss dari posisi perdana menteri. Truss pun menjadi kepala pemerintahan paling singkat di Inggris, karena hanya menjabat 49 hari.

    Banyak kalangan, termasuk di AS, yang mengkhawatirkan nasib Truss yang “dijatuhkan” oleh pasar obligasi, bisa dialami pula oleh Trump.

    Trump sendiri tak mau dijadikan biang keladi tunggal seperti Inggris menuding Lizz Truss, jika semua gonjang ganjing akibat perang tarif membesar untuk kemudian menciptakan resesi seperti dibayangkan para ekonom. Dia akan cepat bergerak sehingga kecil kemungkinan akan bernasib seperti Lizz Truss.

    Namun, Trump akan terus menghadapi masalah-masalah besar yang tak dia harapkan, yang akan kian membesar seiring sikap keras beberapa negara, terutama China, yang terus meladeni manuver perang tarif Trump.

    Copyright © ANTARA 2025

  • Kasus Suap Ketua PN Jaksel, Kejagung Sita Duit Rp2,1 Miliar dan 4 Mobil Mewah

    Kasus Suap Ketua PN Jaksel, Kejagung Sita Duit Rp2,1 Miliar dan 4 Mobil Mewah

    Bisnis.com, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menyita alat bukti elektronik dan uang total Rp2,1 miliar dalam kasus dugaan suap Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) Muhammad Arif Nuryanta.

    Dirdik Jampidsus Kejagung RI, Abdul Qohar mengatakan uang Rp2,1 miliar itu merupakan gabungan pecahan rupiah dan valuta asing atau valas.

    Adapun, penggeledahan itu dilakukan di Jakarta maupun luar Jakarta, khususnya kediaman para tersangka pada 11-12 April 2025.

    “Dalam tindakan penggeledahan tersebut, Penyidik menemukan adanya alat bukti [dokumen dan uang] yang mengarah pada dugaan adanya tindak pidana korupsi suap dan/atau gratifikasi terkait penanganan perkara di PN Jakpus,” ujar Qohar di Kejagung, Sabtu (12/4/2025).

    Selain uang, Kapuspenkum Kejagung RI Harli Siregar menyampaikan bahwa pihaknya telah menyita empat mobil mewah dalam perkara dugaan suap tersebut.

    Secara terperinci, empat mobil mewah itu, yakni Ferrari Spider berkelir merah, Nissan GTR, Mercedes-Benz G Class hingga Lexus. Keempat mobil ini disita dari kediaman tersangka Aryanto.

    “Diambil dari rumah Aryanto,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, Kejagung telah menetapkan empat tersangka mulai dari Ketua PN Jaksel Muhammad Arif Nuryanta (MAN); Panitera Muda Perdata pada PN Jakarta Utara Wahyu Gunawan ; serta dua pengacara atau advokat bernama Marcella Santoso (MR) dan Aryanto.

    Mereka diduga terlibat dalam kasus suap Rp60 miliar yang diberikan Marcella dan Aryanto terhadap Arif Nuryanta. Pemberian uang terhadap Arif dilakukan melalui Wahyu Gunawan.

    Foto mobil Ferrari yang disita Kejaksaan Agung (Kejagung) di kasus dugaan suap Ketua PN Jakarta Selatan, pada Sabtu (13/4/2025)/Bisnis-Anshary Madya Sukma

    Berikut barang bukti yang diperoleh dalam penggeledahan oleh penyidik dalam kasus suap Ketua PN Jaksel 

    1. SGD 40.000, USD 5.700, 200 Yuan, Rp 10.804.000 di rumah tinggal Wahyu Gunawan di Villa Gading Indah.

    2. SGD 3.400, USD 600 dan Rp 11.100.000, di dalam mobil Wahyu Gunawan.

    3. Uang senilai Rp 136.950.000, disita dari rumah Ariyanto.

    4. 1 buah amplop berwarna coklat yang berisi 65 lembar uang pecahan SGD 1.000 di dalam tas Arif Nuryanta.

    5. 1 buah amplop berwarna putih yang berisi 72 lembar uang pecahan USD 100 di dalam tas Arif Nuryanta. 

    6. 1 buah dompet berwarna hitam yang berisi ratusan berbagai macam lembar dollar singapura, ringgit Malaysia hingga rupiah di dalam tas Arif Nuryanta.

    7. 4 mobil mewah dengan merek Ferrari Spider berkelir merah, Nissan GTR, Mercedes-Benz G Class, hingga Lexus

  • Kode Diduga Calon Mobil Listrik Murah BYD Terdaftar di Indonesia

    Kode Diduga Calon Mobil Listrik Murah BYD Terdaftar di Indonesia

    Jakarta

    Kode mobil diduga calon mobil listrik termurah BYD terdaftar di Indonesia. Kode mobil baru tersebut merujuk kepada BYD Seagull, mobil listrik terjangkau dari BYD.

    BYD Seagull sejatinya sudah diluncurkan di beberapa negara. Hanya, di Indonesia BYD belum meluncurkan mobil listrik ‘murah’ tersebut.

    Kini, muncul kode diduga calon mobil listrik termurah BYD tersebut. Kode itu terdaftar di situs resmi Informasi Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi DKI Jakarta.

    Setidaknya ada dua tipe yang didaftarkan. NJKB kedua mobil listrik itu terdaftar sebesar Rp 200 jutaan. Berikut detailnya:

    EQ-STD-1 (4X2) AT: Rp 218.000.000EQ-ETD-1 (4X2) AT: Rp 233.000.000

    Dari NJKB di atas, bisa dipastikan mobil tersebut akan menjadi mobil ‘termurah’ BYD di Indonesia. Sebab, NJKB-nya menjadi yang paling rendah dibandingkan model BYD lain yang sudah dijual di Indonesia.

    Perlu dicatat, NJKB bukanlah harga final kendaraan bermotor. NJKB merupakan harga dasar yang digunakan buat menghitung besaran pajak yang harus dibayar oleh pemilik kendaraan bermotor, baik itu roda dua, roda empat, maupun jenis kendaraan lainnya. Jadi, kalau dijual massal nantinya, dapat dipastikan harga on the road mobil tersebut akan lebih tinggi dari NJKB.

    Mobil ‘Murah’ BYD Seagull

    BYD Seagull menjadi mobil ‘murah’ dari BYD. Dikutip situs Electrek, BYD Seagull di China dijual mulai dari 56.800 yuan sampai 69.800 yuan atau setara Rp 130 jutaan-Rp 160 jutaan.

    BYD Seagull memiliki dimensi panjang 3.780 mm, lebar 1.715 mm, dan tinggi 1.580 mm dengan wheelbase 2.500 mm. Mobil ini memiliki ground clearance 120 mm dengan bobot total 1.160 kg.

    BYD Seagull dibekali motor berjenis Permanent Magnet Synchronous yang menggerakkan roda depan. Tenaganya mencapai 75 PS dengan torsi maksimal 135 Nm.

    Baterainya berkapasitas 30 kWh dengan jenis Blade Battery (Lithium Iron Phosphate/LFP). Dengan bekal baterai itu, mobil murah BYD tersebut bisa menjangkau jarak hingga 300 km (NEDC).

    (rgr/mhg)

  • 6 Fakta Suap Rp 60 M ke Ketua PN Jaksel Demi Atur Vonis Lepas Korporasi Migor

    6 Fakta Suap Rp 60 M ke Ketua PN Jaksel Demi Atur Vonis Lepas Korporasi Migor

    Jakarta

    Kejaksaan Agung menangkap Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Muhammad Arif Nuryanta (MAN), terkait kasus suap. Arif ditangkap usai diduga menerima suap dan mengatur vonis onslag atau lepas yang diterima tiga terdakwa korporasi kasus korupsi ekspor crude palm oil (CPO) atau bahan baku minyak goreng.

    Dirangkum detikcom, Minggu (13/4/2025), tiga terdakwa korporasi itu ialah Permata Hijau Group, Wilmar Group, dan Musim Mas Group. Ketiganya menerima vonis lepas dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 19 Maret 2025.

    Putusan itu menyentak Kejagung selaku jaksa penuntut umum dalam kasus tersebut. Pasalnya, vonis lepas itu berbanding terbalik dengan tuntutan jaksa di mana jaksa menuntut uang pengganti sebesar Rp 937 miliar kepada Permata Hijau Group, uang pengganti kepada Wilmar Group sebesar Rp 11,8 triliun, dan uang pengganti sebesar Rp 4,8 triliun kepada Musim Mas Group.

    Dalam konferensi pers yang digelar Kejagung pada Sabtu (12/4), Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung Abdul Qohar menyatakan ada tindakan suap di balik vonis lepas tiga terdakwa korporasi kasus korupsi minyak goreng. Suap itu melibatkan Muhammad Arif Nuryanta yang saat ini menjabat sebagai Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

    4 Orang Tersangka Suap Penanganan Perkara

    Qohar mengatakan ada empat orang tersangka dalam kasus suap vonis lepas terdakwa korporasi korupsi minyak goreng. Para tersangka itu terdiri dari hakim hingga pengacara.

    “Pada hari ini Sabtu, 12 April 2025 penyidik Kejaksaan Agung, menetapkan empat orang tersebut sebagai tersangka karena telah ditemui bukti yang cukup terjadinya tindak pidana suap dan atau gratifikasi terkait penanganan perkara di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat,” kata Qohar.

    Tersangka lainnya ialah dua orang pengacara masing-masing bernama Marcella Santoso (MS) dan Ariyanto (AR). Kejagung juga menetapkan Wahyu Gunawan (WG) selaku panitera muda pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara tersangka dalam kasus ini.

    Suap Terkait Kongkalikong Vonis Lepas Terdakwa Korporasi

    Qohar menjelaskan suap penanganan perkara yang menjerat Ketua PN Jakarta Selatan, Muhammad Arif Nuryanta. Kasus yang menjerat Arif ini berkaitan dengan vonis onstslag atau putusan lepas pada perkara korupsi ekspor crude palm oil (CPO) atau bahan baku minyak goreng (goreng).

    Qohar mengatakan ada pemberian suap yang diberikan pengacara terdakwa korporasi kepada Arif Nuryanta. Saat kasus itu terjadi, Arif menjabat sebagai Wakil Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Kejagung menduga suap itu membuat hakim menjatuhkan vonis lepas.

    “Kemudian terhadap tuntutan tersebut, masing-masing terdakwa korporasi diputus oleh majelis hakim, yaitu terbukti melakukan perbuatan yang didakwakan kepadanya akan tetapi perbuatan itu bukanlah merupakan suatu tindak pidana oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat,” tutur Qohar.

    Nilai Suap ke Ketua PN Jaksel Rp 60 Miliar

    Kejagung mengungkap nilai suap yang diterima Muhammad Arif Nuryanta (MAN) dalam pengurusan vonis lepas terdakwa korporasi kasus korupsi minyak goreng. Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan itu menerima suap senilai Rp 60 miliar.

    “Dan terkait dengan putusan onslag tersebut, penyidik menemukan fakta dan alat bukti bahwa MS dan AR melakukan perbuatan pemberian suap dan atau gratifikasi kepada MAN sebanyak, ya diduga sebanyak Rp 60 miliar,” kata Qohar.

    Suap kepada Arif itu diberikan oleh Marcella Santoso dan Ariyanto yang merupakan pengacara terdakwa korporasi kasus korupsi minyak goreng. Sama seperti Arif, keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.

    Qohar mengatakan uang suap dari Marcella Santoso dan Ariyanto kepada Muhammad Arif Nuryanta diberikan melalui Wahyu Gunawan selaku panitera muda pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

    “Di mana pemberian suap tersebut atau gratifikasi diberikan melalui WG, WG tadi saya sebut panitera. Pemberian ini dalam rangka pengurusan perkara dimaksud agar majelis hakim yang mengadili perkara tersebut memberikan putusan onslagt,” kata Qohar.

    “Jadi perkaranya tidak terbukti, walaupun secara unsur memenuhi pasal yang didakwakan, tetapi menurut pertimbangan majelis hakim bukan merupakan tindak pidana,” tambahnya.

    Qohar mengatakan Arif Nuryanta menggunakan jabatannya sebagai Wakil Ketua PN Jakarta Pusat saat itu dalam mengatur vonis lepas kepada tiga terdakwa korporasi kasus korupsi minyak goreng.

    “Jadi MAN saat itu menjabat sebagai Wakil Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang saat ini yang bersangkutan menjabat sebagai Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Terkait dengan aliran uang, penyidik telah menemukan bukti yang cukup bahwa yang bersangkutan telah menerima, diduga menerima uang sebesar 60 miliar rupiah untuk pengaturan putusan agar putusan tersebut dinyatakan onslag,” jelas Qohar.

    Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

    Jemput Majelis Hakim Pemberi Vonis Lepas

    Penyidikan kasus ini juga masih dilakukan Kejagung. Tim Kejagung mengatakan pihaknya tengah menjemput majelis hakim yang memberikan vonis lepas kepada tiga terdakwa korporasi kasus korupsi minyak goreng.

    Tim Kejagung saat ini juga sedang menjemput majelis hakim pemberi vonis lepas kasus tersebut.

    “Ya, jadi majelis hakim yang menangani perkara tersebut sampai saat ini sedang kami lakukan penjemputan karena kebetulan yang bersangkutan tidak sedang di Jakarta pas hari libur. Jadi tim secara proaktif melakukan penjemputan terhadap yang bersangkutan,” kata Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung Abdul Qohar.

    Vonis lepas itu diberikan kepada tiga terdakwa korporasi kasus korupsi minyak goreng. Vonis yang diketok pada 19 Maret 2025 itu diputuskan oleh majelis hakim yang diketuai Djuyamto, hakim anggota Ali Muhtarom dan Agam Syarief Baharudin, serta panitera pengganti Agnasia Marliana Tubalawony.

    Hakim Ketua Pemberi Vonis Lepas Datangi Kejagung

    Tak berselang lama setelah konferensi pers, Hakim ketua pemberi vonis lepas terdakwa korporasi di kasus korupsi minyak goreng, Djuyamto, mendatangi gedung Kejagung pada dini hari tadi. Dia datang untuk memberikan keterangan.

    Dalam foto yang diterima, Djuyamto terlihat mengenakan pakaian berwarna hitam. Dia tampak tengah mengisi daftar tamu sebelum masuk ke ruangan pemeriksaan di gedung Kejagung.

    “Malam ini saya mau datang ke Kejagung untuk itikad baik memberikan keterangan sebagai ketua majelis perkara tersebut,” kata Djuyamto kepada wartawan, Minggu (13/4/2025).

    Sita Mobil Mewah dan Valas

    Penyidik Kejagung juga telah melakukan penggeledahan di sejumlah lokasi dalam kasus suap penanganan perkara yang menjerat Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Barang bukti uang asing hingga mobil mewah disita penyidik Kejagung.

    “Dalam tindakan penggeledahan tersebut, penyidik menemukan adanya alat bukti, baik berupa dokumen dan berupa uang yang mengarah pada dugaan adanya tindak pidana korupsi suap dan atau gratifikasi terkait penanganan perkara di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat,” kata Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung Abdul Qohar.

    “Kemudian pada tanggal 12 ini, pada hari ini April 2025, penyidik juga kembali melakukan penggeledahan di berbagai tempat di Jakarta dan malam hari ini juga ada, tadi sampaikan, di beberapa wilayah provinsi di luar Jakarta,” ujarnya.

    Berikut detail barang bukti yang disita:

    1. SGD 40.000, USD 5.700, 200 Yuan, Rp 10.804.000 di rumah tinggal Wahyu Gunawan di Villa Gading Indah
    2. SGD 3.400, USD 600 dan Rp 11.100.000, di dalam mobil Wahyu Gunawan
    3. Uang senilai Rp 136.950.000, disita dari rumah Ariyanto

    Ditemukan di dalam tas milik Muhammad Arif Nuryanta:

    a. 1 buah amplop berwarna coklat yang berisi 65 lembar uang pecahan SGD 1.000, ditemukan di dalam tas milik Muhammad Arif Nuryanta
    b. 1 buah amplop berwarna putih yang berisi 72 lembar uang pecahan USD 100
    c. 1 buah dompet berwarna hitam yang berisi:

    – 23 lembar uang pecahan USD 100;
    – 1 lembar uang pecahan SGD 1.000;
    – 3 lembar uang pecahan SGD 50;
    – 11 lembar uang pecahan SGD 100;
    – 5 lembar uang pecahan SGD 10;
    – 8 lembar uang pecahan SGD 2;
    – 7 lembar uang pecahan Rp 100.000;
    – 235 lembar uang pecahan Rp 100.000;
    – 33 lembar uang pecahan Rp50.000;
    – 3 lembar uang pecahan RM 50 (lima puluh ringgit);
    – 1 lembar uang pecahan RM 100
    – 1 lembar uang pecahan RM 5;
    – 1 lembar uang pecahan RM 1

    5. Satu unit mobil Ferrari Spider. disita dari rumah Ariyanto
    6. Satu unit mobil Nissan GT-R, disita dari rumah Ariyanto
    7. Satu unit mobil Mercedes Benz, disita dari rumah Ariyanto
    8. Satu unit mobil Lexus, disita dari rumah Ariyanto

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Bos BYD Klaim Mobilnya 10 Kali Lebih Bagus dari Rival-rivalnya

    Bos BYD Klaim Mobilnya 10 Kali Lebih Bagus dari Rival-rivalnya

    Jakarta

    Bos Build Your Dreams (BYD) menganggap mobil barunya, BYD Denza Z9 GT merupakan model terbaik di kelasnya. Bahkan, kendaraan asal China itu diklaim 10 kali lebih bagus dibandingkan kompetitor!

    Disitat dari Carscoops, Wakil Presiden Eksekutif BYD, Stella Li mengatakan, Denza Z9 GT jauh lebih unggul ketimbang mobil-mobil premium buatan Audi, Mercedes-Benz, BMW maupun Porsche. Sehingga, dia yakin, kendaraan barunya itu akan memenangkan persaingan di segmen terkait.

    “Mobil ini, sungguh, 10 kali lipat lebih bagus dibandingkan mobil-mobil pesaingnya. Kami (membekalinya) dengan banyak fitur unik yang tak dimiliki model sekelasnya,” ujar Li, dikutip Jumat (11/4).

    Denza Z9 GT Foto: Dok. BYD

    Li menjelaskan, selain lebih canggih, mobil buatannya tersebut juga lebih kencang dan murah. Itulah mengapa, dia yakin, jika konsumen melakukan komparasi sebelum membeli kendaraan, mereka pasti akan menjatuhkan pilihannya ke Denza Z9 GT.

    “Kami yakin bahwa pembeli akan menemukan daya tarik yang khas dan unik dalam perpaduan desain mobil yang canggih dan elegan, performa yang kuat, dan teknologi yang menakjubkan,” kata dia.

    Sebagai catatan, Denza Z9 GT telah meluncur untuk pasar domestik. Kendaraan tersebut dibanderol mulai dari 334.800 yuan atau sekira Rp 770 jutaan. Banderol tersebut jauh lebih murah dibandingkan para pesaingnya seperti Panamera Sport Turismo dan Taycan Cross Turismo.

    Denza Z9 GT merupakan mobil yang didesain langsung mantan desainer Alfa Romeo dan Lamborghini, Woflgang Egger. Kendaraan tersebut hadir dalam opsi listrik dengan tenaga 952 dk dan hybrid dengan tenaga 858 dk.

    Fitur mobil kencang tersebut cukup banyak dan canggih, salah satunya kemampuan bergerak seperti kepiting. Sehingga, pemilik mobil tak perlu repot-repot saat hendak memarkir kendaraan di lokasi ramai.

    (sfn/dry)

  • Tesla Setop Pemesanan Model S dan X di China, Efek Perang Dagang AS-China

    Tesla Setop Pemesanan Model S dan X di China, Efek Perang Dagang AS-China

    Bisnis.com, JAKARTA — Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China kian memanas dan mulai menimbulkan dampak langsung ke sektor otomotif. Imbasnya, produsen kendaraan listrik asal AS Tesla Inc. menghentikan layanan pemesanan untuk model S dan model X di pasar China.

    Langkah ini diambil setelah Pemerintah China resmi mengumumkan kenaikan tarif impor terhadap seluruh produk asal AS menjadi 125% mulai 12 April 2025. 

    Adapun, kebijakan ini merupakan respons atas tarif impor balasan setara yang sebelumnya diberlakukan oleh Pemerintah AS, dalam upaya menekan defisit perdagangan dan memberikan sanksi atas tindakan retaliasi Beijing terhadap pajak barang impor AS.

    “Penyesuaian tarif tersebut juga memperhitungkan bea tambahan 20% yang diberlakukan awal tahun ini terkait peran China dalam peredaran fentanil, sehingga total tarif kumulatif yang dikenakan terhadap barang AS menjadi 145%,” tulis laporan Bloomberg, dikutip pada Sabtu (12/4/2025).

    Langkah Tesla ini terekam melalui situs resminya di China, hingga akhir Maret 2025 konsumen masih bisa melakukan pemesanan untuk Model S dan Model X, menurut arsip Wayback Machine. Namun, pada Jumat (11/4/2025), opsi tersebut sudah tidak lagi tersedia. 

    Kendati demikian, unit dalam stok ada yang masih tersedia, termasuk Tesla model S berkelir putih yang ditawarkan dengan harga 759.900 yuan atau sekitar US$103.800.

    Kontribusi China terhadap Kinerja Global Tesla

    Mengacu laman resmi pemerintah China, penjualan kendaraan listrik (EV) Tesla di Negeri Tirai Bambu itu mencapai rekor tertinggi sebanyak 657.000 unit pada 2024, atau naik 8,8% secara tahunan (year on year/YoY).

    Itu artinya, China merupakan pasar penting bagi Tesla, dengan menyumbang sebanyak 36,7% dari total penjualan Tesla secara global sebanyak 1,79 juta unit pada 2024.

    Di Shanghai, pabrik raksasa Tesla yang merakit baterai yang dikenal sebagai Megapack, telah memulai uji coba produksi. Produksi massal di fasilitas ini dimulai sepenuhnya pada kuartal I/2025.

    Adapun pabrik Tesla di Shanghai hanya memproduksi Model 3 dan Model Y, yang sebagian besar dijual di pasar domestik atau diekspor ke wilayah Asia lainnya. Sementara itu, Model S dan X masih diproduksi eksklusif di Fremont, California.

    Persaingan Ketat dan Tekanan Operasional

    Tesla tengah menghadapi tekanan dari sisi permintaan maupun persaingan. Pengiriman kendaraan dari pabrik Tesla di Shanghai anjlok selama enam bulan berturut-turut, dengan penurunan pengiriman sebesar 22% pada kuartal I/2025, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Pada waktu yang sama, BYD Co. kian memperkuat dominasinya. Produsen mobil listrik raksasa asal China itu mencatatkan total pengiriman selama tiga bulan pertama 2025 menembus 986.098 unit.

    Di lain sisi, Tesla juga mengalami tekanan dari sisi pasar global. Pengiriman kendaraan Tesla pada kuartal I/2025 turun ke level terendah sejak 2022, dipengaruhi oleh sentimen negatif terhadap CEO Elon Musk terkait keterlibatannya dalam isu geopolitik.

    Alhasil, kondisi tersebut menciptakan kekhawatiran di kalangan investor. Analis Wall Street memangkas target harga saham Tesla pada awal pekan ini. Sementara itu, harga saham Tesla sempat melemah hingga 2,6% dalam perdagangan pra-pembukaan setelah kabar penghentian pemesanan Model S dan X beredar.

    Langkah Tesla untuk menghentikan penjualan dua model premiumnya di China selain berdampak besar terhadap volume penjualan, juga menjadi indikator bahwa risiko geopolitik dapat mengganggu strategi distribusi dan penetrasi pasar global.

  • BYD Mulai Jual Sedan Han L di China, Segini Harganya

    BYD Mulai Jual Sedan Han L di China, Segini Harganya

    JAKARTA – BYD belum berpuas diri dalam menawarkan kendaraan ramah lingkungannya. Kini, pabrikan ternama dari China ini memperkenalkan sedan terbaru Han L untuk pasar kandang sendiri.

    Dilansir dari CarNewsChina, Jumat, 11 April, sedan berdesain mewah ini akan tersedia dalam varian Electric Vehicle (EV) dan Plug-In Hybrid (PHEV).

    Diposisikan sebagai sedan mid-to-large, BYD Han L memiliki dimensi yang luas dengan panjang 5.050 mm, lebar 1.960 mm, tinggi 1.505 mm, dan wheelbase mencapai 2.970 mm. Pabrikan menawarkannya dalam pilihan warna Silver, Ink Green, Black, dan Gray.

    Mobil satu ini dibangun di atas arsitektur Super e-Platform yang dikembangan sendiri oleh BYD, yang diklaim memiliki tegangan 1.000 V untuk varian EV murni dengan kemampuan motor listrik 30.000 rpm, dual-gun charging, dan masih banyak lagi.

    Seperti model terbaru BYD lainnya, Han L telah dibekali dengan fitur “God’s Eye” DiPilot 300. Ini demi mengakomodir sistem navigasi di kota dan jalan raya dengan autopilot, Autonomous Valet Parking, Autonomous Parking Assistance, Remote Parking Assistance, Automatic Emergency Braking, hingga Blind Spot Monitoring.

    Perangkat tersebut dilengkapi sensor yang meliputi LiDAR, lima radar millimeter-wave, 12 radar ultrasonic, dan 12 kamera.

    Berpindah ke bagian dalam, dasbor diselimuti oleh material kayu yang memiliki layar kontrol tengah berukuran 15,6 inci, instrumen panel LCD berukuran 10,25 inci, W-HUD, dan setir kemudi berpola flat-bottom.

    Sistem layar tengah dan instrumen panelnya ditenagai oleh DiLink 150 yang dikembangkan oleh BYD bersama chip 4nm. Kemudian, terdapat fitur yang berfokus pada kenyamanan seperti kursi depan berpemanas, ventilasi, hingga berpijat. Kursi belakangnya telah dilengkapi dengan armrest di tengahnya.

    Perlengkapan lainnya yang menjadi daya tarik mobil ini adalah hadirnya refrigerator pendingin dan pemanas 7 liter, charging nirkabel 50W, 12 airbag, hingga sistem audio dari Dynaudio.

    Berbicara performanya, versi EV tersedia dalam varian RWD yang memiliki motor listrik berkekuatan 671 hp dan torsi 420 Nm, memberinya akselerasi dari 0 ke 100 km/jam dalam 5,5 detik dengan kecepatan tertinggi 240 km/jam. Sementara itu, tipe AWD memiliki motor listrik bertenaga 308 hp di depan dan 778 hp di belakangnya, yang memberinya dorongan akselerasi 0 ke 100 km/jam dalam 2,7 detik saja.

    Keduanya memiliki jarak tempuh yang impresif dengan baterai 83,2 kWh pada RWD, memberinya jangkauan 701 km dan AWD hingga 601 km menurut siklus CLTC.

    Varian PHEV ditawarkan dalam dua varian, yakni FWD dengan mesin 1.5T bertenaga 154 hp dan torsi 225 Nm digabungkan dengan motor listrik 268 hp dan torsi 315 Nm.

    Tipe AWD juga memiliki mesin yang sama, namun berbekal dua motor listrik bertenaga 268 hp dan torsi 315 Nm di depan dan belakangnya 268 hp serta torsi 355 Nm.

    Disenjatai oleh baterai 29,4 kWh, Han L PHEV memiliki jangkauan listrik murni hingga 180-200 km menurut CLTC dan total jarak tempuh komprehensif 1.400 km.

    BYD Han L versi EV dibanderol dengan harga mulai dari 219.800 yuan hingga termahalnya 279.800 yuan atau setara Rp504,8 juta sampai Rp642,6 juta. Lalu, tipe PHEV dipatok senilai 209.800 yuan (Rp482 juta) dan tertingginya 259.800 yuan (Rp596,9 juta).

  • China Hajar Tarif AS Jadi 125 Persen, Sindir Trump Lelucon Ekonomi

    China Hajar Tarif AS Jadi 125 Persen, Sindir Trump Lelucon Ekonomi

    Beijing, Beritasatu.com – Pemerintah China resmi menaikkan bea masuk atas produk impor atau tarif dari barang Amerika Serikat (AS) hingga 125%. Hal ini sebagai respons terhadap kebijakan tarif baru Presiden Donald Trump yang meningkatkan tekanan terhadap ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.

    Kementerian Keuangan Tiongkok mengutuk langkah Trump sebagai lelucon dan tindakan sepihak yang melanggar aturan perdagangan internasional. Mereka juga menyebut strategi tersebut tidak masuk akal serta bertentangan dengan prinsip ekonomi dasar.

    “Jika AS terus menaikkan tarif, itu tidak lagi relevan secara ekonomi dan hanya akan tercatat sebagai lelucon dalam sejarah ekonomi global,” demikian pernyataan resmi dari Beijing seperti dikutip dari Reuters, Jumat (11/4/2025).

    Keputusan Trump yang diumumkan Rabu (9/4/2025) lalu mencakup kenaikan tarif hingga 145% terhadap barang-barang Tiongkok, disertai dengan penangguhan sementara bea masuk terhadap sejumlah produk dari negara lain selama 90 hari. Hal ini membuat para investor menanti langkah balasan dari Tiongkok.

    Pada Kamis (10/4/2025), nilai tukar yuan anjlok ke titik terendah sejak krisis keuangan global, meski sempat menguat kembali pada Jumat.

    Analis menyatakan bahwa perang tarif AS dan China ini telah membuat perdagangan antara kedua negara nyaris tidak mungkin dilakukan.

    “Dengan tarif yang melampaui 100%, keuntungan eksportir terhapus dan harga barang impor menjadi tidak kompetitif,” ucap dia.

    Menurut UBS, keputusan China untuk tidak membalas tarif lebih lanjut mencerminkan bahwa hubungan dagang dengan AS telah nyaris terputus sepenuhnya.

    Meski tidak akan lagi membalas dalam bentuk tarif, Tiongkok membuka kemungkinan pembalasan dalam bentuk lain. Beijing telah mengumumkan pembatasan impor film-film Hollywood dan memperingatkan warganya untuk berhati-hati saat bepergian ke AS. Imbauan juga diberikan kepada mahasiswa yang ingin belajar di Ohio.

    Saat ini, hampir seluruh perdagangan barang antara kedua negara dikenakan tarif tinggi. Porsi barang yang dikenai bea masuk oleh China naik menjadi 100% sejak Rabu (9/4/2025) menyusul perluasan tarif oleh AS yang sebelumnya mencapai 67%.

    Data dari Peterson Institute for International Economics menunjukkan bahwa rata-rata tarif AS atas barang China kini mencapai 135% dan meningkat drastis dibandingkan sebelum perang dagang dimulai pada 2018.

  • China Tak Gentar Hadapi Ancaman Tarif Tambahan Trump

    China Tak Gentar Hadapi Ancaman Tarif Tambahan Trump

    Jakarta

    Perang dagang antara Amerika Serikat dan China tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda, dengan Presiden China Xi Jinping menyerukan Uni Eropa bergabung dengan Beijing menentang “intimidasi” dari AS terkait tarif.

    Beijing mengumumkan tarif sebesar 125% terhadap barang-barang AS pada Jumat (11/04). Jumlah ini naik dari 84% yang diumumkan pada Rabu (09/04) silam.

    Tarif baru China terhadap barang-barang AS ini sama dengan tarif AS saat ini terhadap barang-barang China.

    Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan bahwa ia masih berharap untuk mendapatkan kesepakatan dengan Beijing, dengan mengatakan bahwa kesepakatan itu akan “berakhir dengan hasil yang sangat baik bagi kedua negara”.

    Ketika Trump pertama kali mengumumkan skema pajak impornya, China dikenai tarif resiprokal sebesar 34%. Beijing membalas dengan mengenakan tarif sebesar 34% terhadap barang-barang Amerika.

    AS menanggapi dengan menaikkan tarif mereka hingga total 104%, sehingga China menaikkan tarif mereka menjadi 84%. AS merespons lagi, dan sebagaimana keadaannya saat ini, tarif AS terhadap barang-barang China adalah sebesar 125%.

    Namun tarif AS terhadap Beijing dapat meningkat lebih jauh, hingga 145% untuk beberapa produk karena pungutan sebelumnya telah dikenakan pada perusahaan yang memproduksi fentanil.

    Beijing “dengan tegas menentang dan tidak akan pernah menerima praktik hegemonik dan intimidasi seperti itu,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Lin Jian kepada wartawan.

    Kementerian Perdagangan China sebelumnya menyebut pungutan tambahan AS tersebut sebagai “kesalahan di atas kesalahan” dan mengatakan bahwa mereka tidak akan pernah menerima “aksi pemerasan” AS.

    Sementara itu, Presiden AS menuduh China tidak menghormati AS dan “merampok” AS.

    Dengan kedua negara yang saling membalas pengenaan tarif ini, siapa yang akan mengalah terlebih dahulu?

    “Salah jika berpikir bahwa China akan mundur dan menghapus tarif secara sepihak,” kata Alfredo Montufar-Helu, penasihat senior di China Center di lembaga kajian The Conference Board.

    Baca juga:

    “Langkah seperti itu tidak hanya akan membuat China tampak lemah, tetapi juga akan mendorong AS untuk meminta lebih banyak. Kita sekarang telah mencapai jalan buntu yang kemungkinan akan menyebabkan kesengsaraan ekonomi jangka panjang,” tambahnya.

    Sebagian besar tarif ini akan menghantam ekonomi Asia: tarif untuk Tiongkok akan naik menjadi 54%, tarif untuk Vietnam akan melonjak menjadi 46%, tarif untuk Kamboja mencapai 49%, dan tarif untuk Indonesia menyentuh 32%.

    Para ahli khawatir pemerintah, dunia bisnis, dan investor tidak punya banyak waktu untuk menyesuaikan diri atau bersiap menghadapi ekonomi global yang sangat berbeda.

    Pasar global telah merosot sejak pekan lalu ketika tarif baru yang dikenakan Trump terhadap hampir setiap negara, mulai berlaku.

    Bagaimana China merespons tarif Trump?

    “Tidak ada pemenang dalam perang tarif,” kata Presiden China Xi Jinping setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez Jumat (11/04).

    Ia menyerukan China dan Uni Eropa untuk bersama-sama “menentang praktik intimidasi sepihak”, merujuk pada tarif global besar-besaran yang diberlakukan AS.

    Dia juga menganjurkan agar kedua kekuatan internasional tersebut melanjutkan globalisasi ekonomi.

    “Melawan dunia hanya akan menyebabkan isolasi,” tambahnya.

    Getty Images

    China telah merespons putaran pertama tarif Trump dengan mengenakan tarif balasan pada impor tertentu dari AS, kontrol ekspor pada logam langka, dan penyelidikan antimonopoli terhadap perusahaan-perusahaan AS, termasuk Google.

    China juga telah mengumumkan tarif balasan, tetapi tampaknya juga bersiap menghadapi rasa sakit akibat perang dagang dengan AS.

    China telah membiarkan mata uangnya, yuan, melemah, yang membuat ekspor China lebih menarik. Dan perusahaan-perusahaan yang terkait dengan negara telah membeli saham yang dinilai sejumlah ekonom sebagai langkah menstabilkan pasar.

    Namun, pertikaian antara China dan AS tetap menjadi perhatian utama.

    Getty ImagesKaryawan bekerja di produksi topi yang diekspor ke Amerika Serikat di sebuah pabrik di Suqian, provinsi Jiangsu, Tiongkok timur, pada 7 April 2025. Pasar saham Asia anjlok pada Senin yang suram pada 7 April setelah Tiongkok menghantam Amerika Serikat dengan tarifnya yang tinggi, meningkatkan perang dagang yang ditakutkan banyak orang dapat memicu resesi.

    “Apa yang kita lihat adalah permainan siapa yang dapat menanggung lebih banyak rasa sakit. Kita telah berhenti berbicara tentang rasa untung,” kata Mary Lovely, seorang pakar perdagangan AS-China di Peterson Institute di Washington DC, kepada program Newshour BBC.

    Meskipun ekonominya melambat, China mungkin “sangat bersedia menanggung rasa sakit untuk menghindari menyerah pada tindakan yang mereka yakini sebagai agresi AS”, tambahnya.

    Terguncang oleh krisis pasar properti yang berkepanjangan dan meningkatnya pengangguran, masyarakat Tiongkok tidak banyak berbelanja. Pemerintah daerah yang terlilit utang di China juga telah berjuang untuk meningkatkan investasi atau memperluas jaring pengaman sosial.

    “Tarif memperburuk masalah ini,” kata Andrew Collier, Peneliti Senior di Mossavar-Rahmani Center for Business and Government di Harvard Kennedy School.

    Baca juga:

    Jika ekspor China terpukul, pemasukan negara akan kena dampak yang menyakitkan.

    Ekspor telah lama menjadi faktor utama dalam pertumbuhan eksplosif Tiongkok. Ekspor juga menjadi pendorong signifikan, meskipun negara tersebut mencoba untuk mendiversifikasi ekonominya dengan manufaktur teknologi canggih dan konsumsi domestik yang lebih besar.

    Sulit untuk mengatakan kapan tepatnya tarif “akan berdampak tetapi kemungkinan besar segera,” kata Collier, seraya menambahkan bahwa “[Presiden Xi] menghadapi pilihan yang semakin sulit karena ekonomi yang melambat dan sumber daya yang semakin menipis”.

    Bagaimana dampaknya terhadap AS dan negara lain?

    Namun, bukan hanya China yang akan merasakan dampaknya.

    Menurut Kantor Perwakilan Dagang AS, AS mengimpor barang senilai US$438 miliar dari China pada 2024. Adapun ekspor AS ke China senilai US$143 miliar, sehingga terjadi defisit perdagangan sebesar US$295 miliar.

    Belum jelas bagaimana AS akan menemukan pengganti barang-barang China dalam waktu sesingkat itu.

    Selain pajak atas barang fisik, kedua negara “saling terkait secara ekonomi dalam banyak halada sejumlah besar investasi di kedua belah pihak, banyak perdagangan digital dan aliran data”, kata Deborah Elms, Kepala Kebijakan Perdagangan di Hinrich Foundation di Singapura.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    “Suatu negara hanya dapat mengenakan tarif dalam jumlah tertentu untuk jangka waktu tertentu. Namun, ada cara lain yang dapat dilakukan kedua negara untuk saling menyerang.”

    “Jadi, mungkin situasinya tidak mungkin menjadi lebih buruk, tetapi ada banyak cara yang dapat dilakukan.”

    Seluruh dunia juga mengamati, untuk melihat ke mana barang-barang impor China yang tidak masuk ke pasar AS akan mengarah.

    Mereka akan berakhir di pasar lain seperti di Asia Tenggara, tambah Elms.

    “Negara-negara ini [berurusan] dengan tarif mereka sendiri dan harus memikirkan di mana lagi kami dapat menjual produk kami?”

    “Jadi kita berada di dunia yang sangat berbeda, dunia yang benar-benar tidak jelas.”

    Bagaimana peluang negosiasi AS-China?

    Dalam sebuah postingan di Truth Social, platform media sosial yang dibuat perusahaan milik Trump, Trump memperingatkan bahwa “semua pembicaraan dengan China mengenai permintaan pertemuan mereka dengan kami [soal tarif] akan dihentikan!”

    Trump mengomentari tindakan balasan China dengan berkata “meskipun saya sudah memperingatkan bahwa negara mana pun yang membalas AS dengan mengenakan tarif tambahan… akan segera dikenai tarif baru yang jauh lebih tinggi”.

    Beijing mengatakan bahwa “menekan atau mengancam China bukanlah cara yang tepat”.

    “Langkah hegemonik AS atas nama ‘timbal balik’ adalah pemenuhan kepentingan egois dengan mengorbankan kepentingan negara lain dan mengutamakan ‘Amerika’ daripada aturan internasional,” kata juru bicara Kedutaan Besar China, Liu Pengyu, dalam sebuah pernyataan.

    Baca juga:

    “Ini adalah langkah khas unilateralisme, proteksionisme, dan intimidasi ekonomi.”

    Dari Gedung Putih, Trump berbicara soal kemungkinan tarif bersifat permanen dan peluang negosiasi.

    “Kita punya utang US$36 triliun [sekitar Rp608 kuadriliun] karena suatu alasan,” katanya, seraya menambahkan bahwa AS akan berbicara dengan China dan negara-negara lain untuk membuat “kesepakatan yang adil dan kesepakatan yang baik”.

    “Sekarang Amerika yang utama,” kata Trump.

    Apa sebenarnya tujuan Trump?

    Ketika Trump memberlakukan tarif kepada sejumlah negara, dua pertanyaan mengemuka: Apa sebenarnya tujuan akhir Trump? Apakah itu sepadan dengan kehancuran ekonomi global?

    Satu teori mencuat bahwa Trump memiliki rencana dengan beberapa penasihat utamanya yang disebut “kesepakatan Mar-a-Lago”.

    Kesepakatan ini bertujuan memaksa mitra dagang Amerika melemahkan dolar AS di bursa mata uang internasional.

    Langkah ini dinilai dapat membuat ekspor Amerika lebih terjangkau bagi pasar luar negeri sekaligus mengurangi nilai cadangan mata uang AS di China.

    Penasihat ekonomi Trump, Stephen Miran, disebut-sebut mendorong rencana ini. Mirran telah membantah bahwa itu adalah kebijakan pemerintahan Trump.

    Teori ini hanya salah satu kemungkinan penjelasan atas kekacauan pasar saham yang sengaja dipicu Trump yang sangat berisiko menurut banyak ekonom terkemuka. Itu bukanlah satu-satunya.

    Sejak Trump mengejutkan dunia dengan rencana tarifnya, pejabat-pejabat Gedung Putih telah berbicara ke media dengan penjelasan yang terkadang bertentangan.

    Trump disebut menerapkan tarif untuk meningkatkan pendapatan dan melindungi industri Amerika atau sebagai alat negosiasi.

    Tarif itu disebut bersifat permanen atau sementara. Tarif itu disebut akan mendorong kesepakatan individual dengan negara lain atau memaksakan beberapa perjanjian multilateral yang besar.

    Saat Trump meneken tarif pada Rabu (09/04) , ia tampak ingin membuat khalayak dunia terus menduga-duga.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini