Produk: yuan

  • Kenalin SUV Off Road Baru BYD, Harga Mulai Rp 400 Jutaan!

    Kenalin SUV Off Road Baru BYD, Harga Mulai Rp 400 Jutaan!

    Jakarta

    BYD lewat subbrand Fang Cheng Bao baru saja merilis SUV baru bernama Tai 7. SUV off-road ini ditawarkan mulai Rp 400 jutaan.

    BYD kembali menggebrak pasar otomotif China dengan SUV anyarnya. SUV anyar itu dihadirkan oleh subbrand mewah di bawah BYD, Fang Cheng Bao. Fang Cheng Bao baru saja meluncurkan SUV off road plug in hybrid yang diberi nama Tai 7. Dikutip Car News China, FCB Tai 7 memiliki dimensi panjang 4.999 mm, lebar 1.995 mm, dan tinggi 1.865 mm. Jarak sumbu rodanya 2.920 mm dan kedalaman air maksimum 600 mm.

    Secara struktur, FCB Tai 7 menggunakan sistem suspensi depan double wishbone dan suspensi belakang five-link. FCB Tai 7 juga sudah mengusung BYD DiSus-C serta sistem kontrol stabilitas ban. Sistem kontrol itu memungkinkan mobil tetap stabil saat ada salah satu ban yang pecah sehingga roda lain tetap bisa berputar secara independen. Ini memungkinkan mobil tetap bisa melaju pada kecepatan 80 km/jam hingga jarak 30 km.

    Konfigurasi tempat duduknya cukup untuk mengangkut lima orang. Soal bagasi, volume maksimalnya mencapai 1.880 liter saat baris kedua dilipat. Kompartemen penyimpanan barang juga cukup lengkap ada 45.

    Di balik kapnya, BYD menyematkan teknologi hybrid dengan perpaduan mesin 1.5 turbo dan motor listrik. Mesinnya memiliki tenaga maksimal 154 daya kuda. Ada dua opsi tenaga penggerak yang ditawarkan yaitu RWD (Rear Wheel Drive) dan AWD (All-wheel Drive). Versi RWD, mesinnya dipasangkan dengan motor listrik 200 kW, serta opsi baterai 26.6 kWh dan 35,6 kWh. Masing-masing baterai itu menjanjikan jarak tempuh 135 km dan 200 km.

    Sedangkan varian AWD mengusung motor listrik 160 kW dan baterai 35,6 kWG dan menjanjikan jarak tempuh 190 km. Bila kondisi tangki terisi penuh bensin dan baterai, maka mobil ini bisa menjelajah sejauh 1.300 km. Akselerasi 0-100 km/jam dapat ditempuh dalam waktu 4,5 detik. Konsumsi BBM-nya per 100 km adalah 4,9 liter. Kalau dikonversi ke km/liter, maka tiap satu liter bisa menempuh jarak 20,4 km.

    FCB Tai 7 juga sudah dilengkapi fitur ‘Mata Tuhan’ alias DiPilot 300 yang menjanjikan bantuan berkendara. Ada sekitar 30 fungsi bantuan berkendara di dalam FCB Tai 7 varian tertinggi.

    Di dalam kabin total ada tujuh layar berupa 15,6 inch pusat kontrol, instrumen panel berukuran 12,3 inch, 26 inch W-Head up Display, dua layar pengontrol AC, dan dua layar berukuran 13 inch di baris belakang.

    Harga SUV Off Road BYD

    Soal harga, di China mobil ini bisa dibawa pulang mulai 179.800 yuan atau setara Rp 400 jutaan (1 yuan = Rp 2.310). Berikut ini rincian harga SUV off road anyar BYD ini.

    135 KM RWD Pro: 179.800 yuan (setara Rp 415 jutaan)200 KM RWD Max: 189.800 yuan (setara Rp 438 jutaan)190 KM AWD Max: 206.800 yuan (setara Rp 477 jutaan)190 KM AWD Ultra: 219.800 yuan (setara 507 jutaan)

    (dry/din)

  • Perang Saudara Menggila di China, Ramai-ramai Bakar Uang

    Perang Saudara Menggila di China, Ramai-ramai Bakar Uang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pertarungan sengit di antara e-commerce besar China untuk memenangkan perang “ritel instan” di dalam negeri diperkirakan akan makin menekan laba jangka pendek hingga menengah mereka.

    Alibaba, Meituan, dan JD.com saling jor-joran diskon hingga kupon untuk merebut pangsa pasar, namun strategi ini justru membakar uang mereka hingga menekan margin keuntungan.

    Analis memperingatkan persaingan ini akan memangkas laba jangka pendek hingga menengah, sekaligus menambah tekanan deflasi di ekonomi terbesar kedua dunia tersebut. Bahkan analis memperkirakan total pembakaran uang industri ini mencapai lebih dari US$4 miliar hanya dalam kuartal II 2025 untuk promosi dan subsidi.

    “Persaingan semakin menantang, mirip permainan berisiko tinggi di mana investasi awal pemain yang menyerah lebih dulu akan terbuang sia-sia. Kami memperkirakan persaingan intens ini akan berlanjut setidaknya hingga festival belanja [Singles’ Day] pada November,” kata Kenneth Fong, Kepala Riset Internet UBS Investment Bank di China, dikutip dari Reuters, Selasa (9/9/2025).

    CEO JD.com Sandy Xu bahkan menyebut adanya persaingan berlebihan yang tidak berkelanjutan, sementara CEO Meituan Wang Xing menilai industri memasuki fase baru kompetisi. PDD Holdings juga mengakui persaingan kian intensif sepanjang kuartal berjalan.

    Awal tahun, JD.com meluncurkan aplikasi baru untuk menyaingi bisnis inti pengiriman makanan Meituan. Alibaba kemudian mengikuti dengan meningkatkan investasi pada aplikasi Ele.me. Semua perusahaan berkomitmen menggelontorkan dana miliaran dolar untuk memenangkan pasar.

    S&P Global memperkirakan ketiga perusahaan besar itu akan menghabiskan sedikitnya 160 miliar yuan dalam 12-18 bulan ke depan demi mempertahankan atau memperluas pangsa pasar. Margin diprediksi sulit pulih dalam 1-2 tahun ke depan.

    Meituan diperkirakan paling terpukul karena bisnis pengiriman makanan menjadi kontributor utama pendapatannya. JD.com pun mencatat kerugian di segmen ini yang hampir menghapus laba kuartal II, sementara Alibaba dinilai relatif lebih aman.

    Meski demikian, perusahaan tetap yakin kerugian jangka pendek akan terbayar dengan potensi keuntungan jangka panjang. Alibaba memperkirakan segmen ritel instan dapat menambah 1 triliun yuan nilai transaksi tahunan dalam tiga tahun mendatang.

    Namun, regulator berulang kali mengingatkan agar perusahaan tidak terjebak dalam perang harga balapan ke dasar. Juli lalu, Meituan, Alibaba, dan JD.com bahkan terpaksa mengeluarkan pernyataan resmi berkomitmen menahan persaingan harga.

    “Kami memperkirakan komitmen perusahaan terhadap kebijakan pemerintah dalam mencegah involusi akan secara bertahap menormalkan dinamika persaingan,” kata Ying Wang, Analis Senior Moody’s Ratings.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Banyak Anak Muda di China Mendadak Pura-pura Kerja, Inikah Pemicunya?

    Banyak Anak Muda di China Mendadak Pura-pura Kerja, Inikah Pemicunya?

    Jakarta

    Banyak anak muda di China belakangan berpura-pura kerja. Seperti yang dijalani Xiao Ding (30), sehari-hari ia memulai hari seperti kebanyakan orang bekerja.

    Berpakaian, mengemasi barang-barangnya, lalu pergi ke perpustakaan umum, menyalakan laptop, dan menghabiskan hari seolah-olah tengah bekerja. Padahal, sebenarnya, ia sedang menganggur.

    “Saya belum memberi tahu keluarga saya bahwa saya berhenti bekerja,” katanya, dikutip dari CNA, Selasa (9/9/2025).

    “Sampai saya menemukan masa depan saya, saya tidak ingin menularkan kecemasan saya kepada mereka.”

    Rutinitas ini, menurutnya, bukan tentang tipu daya, melainkan soal disiplin. Setelah hampir delapan tahun berkecimpung di dunia pemasaran teknologi, ia berhenti bekerja pada 2023 dan kini telah menganggur selama 22 bulan.

    “Saya memilih untuk berpura-pura bekerja karena dua alasan: Pertama, untuk menjaga jadwal harian yang teratur. Kedua, untuk memberi diri saya tekanan untuk ‘pergi bekerja’,” cerita Xiao.

    Namun, pencarian itu sangat melelahkan. Bahkan setelah mengirimkan lebih dari seribu resume, ia hanya mendapatkan empat wawancara, yang semuanya gagal.

    “Saya mengaitkannya dengan iklim perekrutan (saat ini) yang buruk,” kata Xiao.

    Di titik terendah pencarian kerjanya, ia menghabiskan waktu berhari-hari di tempat tidur sambil hanya menghabiskan waktu di depan layar ponselnya.

    “Seluruh tubuh saya sakit karena kebanyakan tidur,” katanya. “Saat itulah saya benar-benar mengerti apa arti ‘hidup dalam keadaan linglung’. Saya merasa tidak berharga sama sekali bagi masyarakat.”

    Faktanya, Xiao tidak sendirian.

    Tren Pengangguran di China

    Di Tiongkok, lulusan baru dan dewasa muda yang kesulitan mendapatkan pekerjaan mengatasinya dengan berpura-pura, pergi ke perpustakaan dan kafe untuk mempertahankan suasana kerja yang nyaman di tengah kenyataan pahit.

    Tingkat pengangguran kaum muda di China naik ke level tertinggi dalam 11 bulan pada Juli. Tingkat pengangguran perkotaan untuk kelompok usia 16-24 tahun, tidak termasuk mahasiswa, naik menjadi 17,8 persen, karena jumlah lulusan yang memasuki pasar kerja mencapai rekor.

    Meskipun tampak main-main, tren ‘berpura-pura bekerja’ ini menutupi kenyataan. Bagi generasi yang diajarkan untuk berjuang tetapi kini menemukan tempatnya, para ahli mengatakan hal itu merupakan mekanisme koping yang dibumbui ironi dan humor.

    “Layaknya ungkapan ‘berbaring telentang’, tindakan berpura-pura bekerja mengandung nada mengejek diri sendiri dan kepasrahan yang jenaka,” kata Zhan Yang, seorang profesor madya antropologi budaya di Universitas Politeknik Hong Kong (PolyU).

    “Hal itu tidak hanya mencerminkan kekecewaan tetapi juga keterlibatan yang kreatif, bahkan ironis, dengan ekspektasi masyarakat.”

    Hal ini khususnya sulit di China, saat harga diri seseorang masih terjerat erat dengan budaya yang menghargai pekerjaan dan produktivitas, tambah Zhan.

    “Berpura-pura bekerja adalah cara bagi kaum muda untuk mempertahankan rutinitas, identitas, dan rasa memiliki sosial tanpa adanya pekerjaan yang bermakna.”

    Beberapa orang mengambil langkah lebih jauh dengan berpura-pura bekerja, menyewa meja di kantor tiruan yang menciptakan kembali ritme kerja, tanpa pemberi kerja.

    Dilengkapi dengan komputer, meja, ruang rapat, dan akses internet, ruang-ruang ini semakin populer di kota-kota besar China seperti Shanghai, Shenzhen, dan Chengdu.

    Di sebuah kantor yang disinari matahari di pinggiran Hangzhou, belasan anak muda duduk dengan tenang di meja mereka.

    Beberapa mengetik dengan intens, yang lain sibuk di depan dasbor di monitor. Beberapa bergumam ke headset sambil menerima panggilan.

    Sebuah printer berdengung di sudut ruangan. Di pintu masuk, sebuah papan nama terpasang di dinding dengan huruf yang ceria bertuliskan.

    “Anda tangani hidup, kami tangani aktingnya ,sebuah permainan peran kantor 24 jam.”

    Inilah premis dari ‘Berpura-pura Bekerja’ di Perusahaan Tanpa Batas, sebuah kantor tiruan yang telah viral di media sosial China.

    Dengan biaya serendah 30 yuan per hari, tempat ini menawarkan ‘karyawan’ cara untuk mensimulasikan pengalaman berkantor dengan menyewa meja, masuk pukul 9 pagi, bahkan mungkin mengenakan lencana perusahaan.

    Bisnis ini dijalankan oleh Chen Yingjian, seorang wirausahawan lokal yang berharap dapat menyediakan ruang aman yang fungsional bagi kaum muda dalam pencarian kerja mereka.

    Ide ini muncul pada bulan Juli, hampir secara tidak sengaja, ketika putra seorang teman yang menganggur bertanya apakah ia bisa melakukan simulasi wawancara kerja di kantornya.

    Dalam waktu kurang dari sebulan, Chen telah menerima ribuan pertanyaan. Ia menyaring pelamar secara langsung, menyambut mereka yang memiliki rencana konkret dan menolak mereka yang ia yakini tidak serius untuk bekerja di sana.

    Di ruang ini, ada beberapa aturan, dilarang tidur, dilarang bermain game, dan dilarang berisik.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Sorotan Menko PMK soal Anak Muda Terindikasi Hepatitis-Kolesterol Tinggi”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/naf)

  • PBOC perbarui “currency swap” dengan beberapa negara Eropa

    PBOC perbarui “currency swap” dengan beberapa negara Eropa

    Beijing (ANTARA) – Bank Sentral China (People’s Bank of China/PBOC) memperbarui perjanjian pertukaran mata uang (currency swap) bilateral masing-masing dengan Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB), Swiss National Bank (SNB), dan National Bank of Hungary (MNB).

    Nilai currency swap PBOC-ECB mencapai 350 miliar yuan (1 yuan = Rp2.292) atau setara 45 miliar euro (1 euro = Rp19.181), dan berlaku selama tiga tahun, menurut pernyataan PBOC.

    Kesepakatan PBOC dengan SNB bernilai 150 miliar yuan atau setara 17 miliar franc Swiss (1 franc Swiss = Rp20.541), dan berlaku selama lima tahun. Sementara itu, kesepakatan PBOC dengan MNB juga berlaku selama lima tahun dengan nilai currency swap mencapai 40 miliar yuan atau setara 1,9 triliun forint Hongaria (1 forint Hongaria = Rp49).

    Pembaruan perjanjian pertukaran mata uang itu akan lebih memperdalam kerja sama moneter dan keuangan, memfasilitasi perdagangan dan investasi bilateral antara China dan perekonomian terkait, serta menopang stabilitas pasar keuangan, demikian pernyataan tersebut.

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Indra Arief Pribadi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • China gelar pameran internasional genjot investasi dan perdagangan

    China gelar pameran internasional genjot investasi dan perdagangan

    Xiamen (ANTARA) – Pameran Investasi dan perdagangan internasional China (China International Fair for Investment and Trade/CIFIT) ke-25 dibuka pada Senin (8/9) di Xiamen, Provinsi Fujian, China timur, yang menarik pengunjung dari 120 lebih negara dan kawasan.

    Berfokus pada tiga bidang utama, “Berinvestasi di China” (Invest in China), “Investasi China” (Chinese Investment), dan “Investasi Internasional” (International Investment), acara yang berlangsung selama empat hari ini mencakup lebih dari 100 kegiatan bertema investasi dan menampilkan Inggris sebagai negara tamu kehormatan.

    Paviliun nasional Inggris seluas 400 meter persegi yang mengusung tema “Invest in GREAT” (Berinvestasi di Inggris) menyoroti sektor-sektor utama seperti layanan keuangan dan profesional, manufaktur canggih, ilmu hayati, energi bersih, dan industri kreatif.

    Komisaris Perdagangan Inggris untuk China Lewis Neal mengatakan kepada Xinhua bahwa Inggris mengirim delegasi bisnis terbesar sepanjang sejarah ke pameran ini, yang terdiri dari 100 lebih perusahaan dari seantero negara tersebut.

    Neal menambahkan bahwa mereka melihat CIFIT sebagai peluang besar bagi Inggris untuk mempromosikan sektor-sektor yang mendorong pertumbuhan, sebagaimana diuraikan dalam strategi industri modern negara itu.

    Menyatakan keyakinannya terhadap prospek ekonomi China, dia mengatakan China adalah perekonomian terbesar kedua di dunia dan diperkirakan akan tumbuh dengan kuat.

    “Kami optimistis mengenai kemampuan perusahaan Inggris untuk masuk dan berkembang di China,” ujarnya.

    CIFIT 2025 akan mencakup simposium dengan perusahaan multinasional, dialog antara perusahaan swasta terkemuka dan perusahaan Fortune 500, serta lebih dari 30 kegiatan promosi investasi khusus, yang akan mempresentasikan vitalitas dan peluang “berinvestasi di China” secara komprehensif dan multidimensi.

    Para tamu menghadiri upacara pembukaan Pameran Investasi dan Perdagangan Internasional China ke-25 di Xiamen, Provinsi Fujian, China timur, 8 September 2025. (ANTARA/Xinhua/Wei Peiquan)

    CEO ABB Group Morten Wierod menghadiri upacara pembukaan pameran tersebut dan berpartisipasi dalam sesi-sesi penting bersama para pejabat pemerintah dan perwakilan dari perusahaan multinasional.

    “Temuan-temuan kami menunjukkan bahwa China terus memegang posisi dominan dalam prioritas investasi global, dengan 39 persen perusahaan yang diteliti menempatkannya sebagai destinasi investasi utama mereka. Selain itu, 58 persen perusahaan asing dan 45 persen perusahaan Amerika Serikat menganggap China sebagai salah satu dari tiga tujuan utama dalam rencana investasi global mereka,” ungkapnya.

    “China merupakan kawasan di mana kami ingin berinvestasi, di mana kami ingin memperoleh manfaat, dan di mana kami ingin berkontribusi pada pertumbuhan China itu sendiri,” Seyedin menambahkan.

    Wierod merasa gembira kembali ke Xiamen dan dapat merasakan pengalaman berpartisipasi di CIFIT untuk pertama kalinya. Acara ini, kata dia, menyediakan platform terbuka untuk kolaborasi global, menghubungkan pemerintah, pelaku usaha, dan investor guna mendorong pertumbuhan.

    Menurut Wierod, perjalanan lokalisasi ABB dimulai di Xiamen, di mana perusahaan tersebut mendirikan usaha patungan pertamanya pada 1992. Saat ini, Xiamen telah berkembang menjadi pusat manufaktur terbesar dan pusat inovasi ABB untuk bisnis elektrifikasi di China.

    Wierod menyebutkan bahwa China merupakan pasar penting bagi ABB dan basis utama untuk penelitian dan pengembangan (litbang) serta manufaktur yang strategis.

    “Kami akan terus berinvestasi di pasar penting ini, memperkuat kemampuan litbang kami, dan menyediakan produk-produk inovatif untuk membantu pelanggan kami menjadi lebih produktif, efisien, dan berkelanjutan,” ujarnya.

    Sebuah delegasi yang terdiri dari 50 perusahaan dari Kamar Dagang Amerika di China Selatan (AmCham South China) hadir dalam ajang CIFIT 2025.

    “Sebagian besar perusahaan ini adalah perusahaan multinasional besar yang bergerak di bidang farmasi, perawatan pribadi, dan produk konsumen. Perusahaan-perusahaan kami sangat tertarik untuk menemukan peluang baru,” kata Ketua sekaligus Presiden AmCham South China Harley Seyedin. Lebih lanjut Seyedin menambahkan bahwa mereka rata-rata menandatangani kontrak baru senilai lebih dari 2 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.348) setiap tahunnya di CIFIT selama 20 tahun terakhir.

    Menurut Seyedin, China tetap menjadi destinasi investasi yang menarik.

    Suasana di Pameran Investasi dan Perdagangan Internasional China ke-25 di Xiamen, Provinsi Fujian, China timur pada 8 September 2025. (ANTARA/Xinhua/Wei Peiquan)

    “Temuan-temuan kami menunjukkan bahwa China terus memegang posisi dominan dalam prioritas investasi global, dengan 39 persen perusahaan yang diteliti menempatkannya sebagai destinasi investasi utama mereka. Selain itu, 58 persen perusahaan asing dan 45 persen perusahaan Amerika Serikat menganggap China sebagai salah satu dari tiga tujuan utama dalam rencana investasi global mereka,” ungkapnya.

    “China merupakan kawasan di mana kami ingin berinvestasi, di mana kami ingin memperoleh manfaat, dan di mana kami ingin berkontribusi pada pertumbuhan China itu sendiri,” imbuh Seyedin

    Data yang dirilis oleh Kementerian Perdagangan China menunjukkan bahwa dari Januari hingga Juni 2025, total 30.014 perusahaan berpendanaan asing baru telah didirikan di China, meningkat 11,7 persen secara tahunan (year on year/yoy). Dari perusahaan-perusahaan tersebut, penggunaan aktual modal asing di industri berteknologi tinggi mencapai 127,87 miliar yuan (1 yuan = Rp2.292)

    Direktur Divisi Investasi dan Perusahaan di Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) Nan Li Collins mengungkapkan bahwa China memiliki pasar tunggal terbesar di dunia, menjadikannya sangat menarik bagi investor global. Dia menambahkan bahwa China telah menikmati pertumbuhan stabil jangka panjang, yang didukung oleh berbagai kebijakan pemerintah yang menguntungkan investor.

    “China merupakan basis manufaktur global dengan rantai industri yang sangat lengkap. China memiliki sistem logistik yang efisien, cadangan tenaga kerja terampil yang memadai, dan kemampuan pendukung yang matang, yang memungkinkan perusahaan-perusahaan berpendanaan asing mengandalkan rantai pasokan China guna mencapai ‘produksi lokal dan pasokan global,’ mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan efisiensi,” kata Collins.

    Pertama kali diluncurkan pada 1997, CIFIT yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan China telah menjadi sebuah platform penting untuk meningkatkan investasi dan memfasilitasi pembangunan global.

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Indra Arief Pribadi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Perang Harga di E-commerce Memanas, Laba Meituan-Alibaba Tertekan

    Perang Harga di E-commerce Memanas, Laba Meituan-Alibaba Tertekan

    Bisnis.com, JAKARTA— Persaingan sengit antar raksasa e-commerce China untuk memperebutkan pasar instant retail atau layanan belanja dengan pengantaran cepat dalam satu jam diperkirakan semakin menekan laba jangka pendek hingga menengah perusahaan, sekaligus berkontribusi pada tekanan deflasi di ekonomi terbesar kedua dunia itu.

    Melansir laman Reuters pada Selasa (9/9/2025) Alibaba Group (9988.HK), Meituan (3690.HK), dan JD.com (9618.HK) terus membanjiri konsumen dengan diskon dan kupon demi merebut pangsa pasar. Strategi bakar uang ini menggerus margin keuntungan dan memicu pertanyaan investor mengenai arah strategi bisnis mereka. Selain itu, regulator China mulai mengawasi ketat tren perang harga ini. 

    Pemerintah khawatir spiral penurunan harga akan semakin menekan kondisi ekonomi domestik, yang sebelumnya sudah terguncang akibat lemahnya harga properti serta ketidakstabilan pekerjaan, sehingga membuat konsumsi masyarakat lesu.

    Dalam laporan kinerja kuartal II/2025, isu kompetisi mendominasi pernyataan eksekutif maupun diskusi dengan analis. CEO JD.com Sandy Xu menilai kompetisi yang ada sudah berlebihan dan tidak berkelanjutan.

    CEO Meituan Wang Xing menyebut adanya fase baru persaingan, sementara co-CEO PDD Holdings, Zhao Jiazhen, menegaskan kompetisi semakin intensif.

    Awal tahun ini, JD.com meluncurkan aplikasi untuk menyaingi bisnis utama Meituan di sektor food delivery. Alibaba, yang juga mengoperasikan Ele.me, ikut meningkatkan investasi pada segmen yang sama.

    Ketiga perusahaan tersebut telah berkomitmen menggelontorkan dana miliaran dolar demi menguasai pasar. Nomura memperkirakan total uang tunai yang dibakar industri mencapai lebih dari US$4 miliar atau sekitar Rp61,6 triliun hanya pada kuartal II.

    “Situasi ini semakin mirip permainan ‘adu ayam’, di mana investasi awal bisa terbuang percuma bagi pihak yang menyerah lebih dulu. Kami memperkirakan persaingan sengit ini berlanjut setidaknya hingga festival belanja Singles’ Day pada November mendatang,” kata Kepala Riset Internet UBS Investment Bank China, Kenneth Fong. 

    S&P Global memproyeksikan Meituan, JD.com, dan Alibaba akan menggelontorkan setidaknya 160 miliar yuan atau sekitar Rp349,8 triliun, dalam 12–18 bulan ke depan untuk mempertahankan atau memperluas pangsa pasar. 

    Analis memperingatkan adanya potensi revisi signifikan pada proyeksi laba karena margin diperkirakan sulit pulih dalam 1–2 tahun mendatang. Meituan diperkirakan paling terpukul, mengingat sebagian besar pendapatannya berasal dari layanan pesan-antar makanan. 

    JD.com bahkan hampir kehilangan seluruh laba kuartal II akibat kerugian dari segmen tersebut. Sementara itu, Alibaba relatif lebih aman karena kontribusi instant retail terhadap bisnis intinya lebih kecil.

    Pinduoduo, platform domestik milik PDD, sejauh ini cenderung menjauh dari persaingan instant retail. Namun, keunggulan harganya mulai tergerus akibat gempuran diskon dari pesaing.

    “Kami tidak yakin tingkat keuntungan kuartal ini bisa berlanjut. Profit kemungkinan akan berfluktuasi pada kuartal-kuartal mendatang,” kata Zhao.

    Tantangan lain adalah mempertahankan pendapatan e-commerce setelah periode Juni yang terdongkrak oleh festival belanja pertengahan tahun “618”. Meski demikian, perusahaan-perusahaan besar yakin pengorbanan jangka pendek akan terbayar pada jangka panjang. 

    CEO grup bisnis e-commerce Alibaba, Jiang Fan memperkirakan segmen instant retail bisa menambah nilai transaksi bruto (GMV) tahunan hingga 1 triliun yuan atau sekitar Rp2.187 triliun dalam tiga tahun ke depan.

    Beberapa indikator penting yang dipantau paruh kedua tahun ini adalah perpindahan pengguna instant retail ke platform e-commerce inti. JD.com melaporkan jumlah pelanggan aktif kuartalan naik lebih dari 40% secara tahunan (Year on Year/YoY) pada kuartal II, sementara aplikasi Taobao milik Alibaba mencatat kenaikan pengguna aktif bulanan 25% pada tiga minggu pertama Agustus berkat konversi dari pengguna layanan pesan-antar makanan.

    Namun, potensi penghentian perang harga bisa datang dari pihak eksternal. Regulator telah berulang kali memperingatkan agar perusahaan tidak terjebak dalam persaingan race to the bottom. 

    Pada Juli lalu, Meituan, Alibaba, dan JD.com sempat merilis pernyataan komitmen untuk mengurangi intensitas perang harga.

    “Kami memperkirakan komitmen perusahaan terhadap kebijakan pemerintah untuk mencegah involusi kompetisi akan berangsur menormalkan dinamika persaingan,” kata analis senior Moody’s Ratings, Ying Wang. 

  • SUV Mewah BYD Meluncur Minggu Depan, Ini Bocoran Harganya

    SUV Mewah BYD Meluncur Minggu Depan, Ini Bocoran Harganya

    Jakarta

    BYD melalui sub brand mewah, Yangwang bakal merilis SUV baru pada 12 September 2025. SUV super bongsor itu punya nama Yangwang U8L.

    Menurut laporan dari CarNewsChina, Yangwang U8L bakal resmi diluncurkan pada 12 September mendatang. SUV ini digadang-gadang sebagai versi yang lebih panjang dari model Yangwang U8 sebelumnya.

    Yangwang U8L bukan sekadar mobil mewah biasa. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah bobotnya yang mencapai 3,6 ton atau tepatnya 3.595 kg! Bobot kosong ini hampir setara dengan bobot sebuah truk ringan. Total berat kotor kendaraannya bahkan mencapai 4.210 kg.

    SUV ini memiliki panjang 5.400 mm, lebar 2.049 mm, dan tinggi 1.921 mm, dengan jarak sumbu roda 3.250 mm.

    Angka ini menjadikannya salah satu SUV terberat di pasaran. Bobot masif ini tentu tak lepas dari teknologi canggih dan material premium yang digunakannya. Tak hanya itu, bobot tersebut juga kemungkinan besar dipengaruhi oleh kapasitas baterai yang besar untuk menunjang performa yang buas.

    Soal harga, Yangwang U8L jelas bukan untuk semua orang. Mobil ini dibanderol 1,3 juta yuan, yang jika dikonversikan setara dengan US$ 181.130. Jika dihitung ke mata uang rupiah, harganya tembus sekitar Rp 2,7 miliar!

    Harga tersebut ini menempatkan Yangwang U8L langsung di segmen SUV ultra-mewah, bersaing dengan mobil-mobil premium dari pabrikan Eropa.

    Soal spesifikasi teknis, Yangwang U8L menggunakan kombinasi mesin bensin dan motor listrik untuk menghasilkan tenaga dan jarak tempuh yang luar biasa.

    Yangwang U8L disebut punya bekal mesin bensin 2.0-liter turbocharged. Namun, fungsinya berbeda dari mesin mobil biasa. Mesin ini tidak menggerakkan roda. Sebaliknya, ia berfungsi sebagai generator untuk mengisi ulang baterai saat mobil berjalan. Tujuannya adalah memperpanjang jarak tempuh mobil listrik, sehingga Anda tidak perlu khawatir kehabisan daya di perjalanan jauh.

    Yangwang U8L digadang-gadang punya tenaga dengan muntahan 880 kilowatt setara dengan 1.180 tenaga kuda, jumlah yang sangat besar dan biasanya hanya ditemukan pada mobil-mobil supercar. Tenaga sebesar ini menunjukkan akselerasi dan kecepatan puncak yang luar biasa.

    Selanjutnya bicara torsi, mobil ini punya 1.280 Nm. Torsi sebesar ini sangat berguna untuk akselerasi instan, mendaki tanjakan, atau membawa beban berat.

    Jangkauan gabungan 1.160 km berarti mobil ini bisa menempuh jarak sejauh itu dalam sekali pengisian daya baterai penuh dan tangki bensin penuh.

    (riar/lua)

  • Huawei Luncurkan Ponsel Pintar Lipat 3 ‘Mate XT’, Harga Segini

    Huawei Luncurkan Ponsel Pintar Lipat 3 ‘Mate XT’, Harga Segini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Huawei meluncurkan Mate XTs, yang dibanderol mulai dari 17.999 yuan Tiongkok ($2.520) hingga 21.999 yuan untuk model dengan memori terbesar.

    Ponsel lipat tiga biasanya memiliki satu engsel yang memungkinkan pengguna melipat perangkat menjadi dua. Mate XTs Huawei dijuluki trifold – artinya memiliki dua engsel yang memungkinkannya dilipat di dua titik. Ponsel ini berubah menjadi perangkat seperti tablet ketika dibuka.

    Huawei memelopori konsep ini tahun lalu ketika meluncurkan Mate XT, yang merupakan perangkat pertama dari jenisnya. Produk ini awalnya memulai debutnya di Tiongkok, sebelum memasuki pasar luar negeri tertentu awal tahun ini.

    Perusahaan berharap Mate XT akan membantunya mempertahankan momentum yang telah bangkit kembali di pasar ponsel pintar Tiongkok sejak akhir 2023.

    Pangsa pasar Huawei di Tiongkok melonjak menjadi 18% pada kuartal kedua dibandingkan 15% pada periode yang sama tahun lalu, dan perusahaan tersebut kini menjadi vendor ponsel pintar terbesar di Tiongkok, menurut data Counterpoint Research. Dalam kategori ponsel lipat Tiongkok, Huawei mendominasi dengan pangsa pasar sebesar 75%, menurut International Data Corporation (IDC).

    Huawei menjual 470.000 unit perangkat Mate XT sejak peluncuran hingga akhir kuartal kedua tahun ini, menghasilkan pendapatan lebih dari $1,3 miliar, tambah IDC.

    “Performanya cukup kuat mengingat ini adalah salah satu ponsel pintar termahal yang tersedia dan ini menunjukkan adanya permintaan untuk sesuatu yang inovatif,” ujar Francisco Jeronimo, wakil presiden divisi perangkat di IDC, kepada CNBC.

    Huawei ingin menunjukkan bahwa mereka masih mampu berinovasi, setelah bisnis ponsel pintarnya lumpuh pada tahun 2020 akibat sanksi AS yang memutus akses perusahaan terhadap perangkat lunak dan cip utama. Sejak saat itu, Huawei telah mengembangkan sistem operasinya sendiri dan berhasil mendapatkan beberapa cip yang kurang canggih yang diproduksi di Tiongkok untuk perangkat-perangkat terbarunya, yang memungkinkannya untuk kembali berkiprah.

    Namun, pangsa pasar Huawei di luar Tiongkok masih kecil, karena menghadapi sejumlah tantangan.

    Detail Huawei Mate XT

    Huawei Mate XT menjalankan HarmonyOS 5.1, versi terbaru dari sistem operasi milik perusahaan.

    Perusahaan memposisikan ponsel ini sebagai perangkat yang berfokus pada produktivitas dan akan menghadirkan aplikasi sekelas PC yang dioptimalkan untuk layar lipat tiga ponsel pintar ini.

    Layaknya PC, pengguna dapat menumpuk, mengubah ukuran, dan memindahkan berbagai jendela di layar besar ponsel.

    Ponsel ini akan hadir dalam empat warna dan dibekali baterai berkapasitas 5600 miliampere-jam (mAh), yang terbilang besar dibandingkan perangkat yang beredar di pasaran saat ini.

    Untuk menarik minat pembeli, Huawei menawarkan diskon minimal 50% untuk penggantian layar, serta dua kali janji temu gratis untuk servis ponsel di rumah atau di lokasi pilihan.

    (fys/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • BYD Yangwang U8L dengan Bobot 3,6 Ton Siap Debut 12 September

    BYD Yangwang U8L dengan Bobot 3,6 Ton Siap Debut 12 September

    JAKARTA – Pabrikan otomotif raksasa asal China BYD bersiap meramaikan pasar kendaraan mewah dengan peluncuran model terbarunya, Yangwang U8L.

    SUV premium Yangwang U8L akan diluncurkan pada 12 September pukul 19:30 waktu Beijing, menjanjikan perpaduan antara kemewahan, performa, dan teknologi mutakhir.

    Dilaporkan ChinaEVHome, Kamis, 4 September, sebagai varian extended-wheelbase dari seri U8, Yangwang U8L hadir dengan dimensi yang lebih besar. Panjangnya bertambah 81 mm dan jarak sumbu roda (wheelbase) melar 200 mm dibandingkan model U8 standar. Peningkatan ini memungkinkan konfigurasi enam kursi, dengan dua kursi zero-gravity di baris kedua yang dirancang untuk kenyamanan maksimal.

    Fitur Eksklusif dan Teknologi Unggulan

    Dibanderol seharga 1.3 juta yuan atau setara Rp2,9 miliar dan memiliki bobot kosong 3.595 kg dan berat total kendaraan 4.210 kg, BYD membekali Yangwang U8L dengan fitur-fitur eksklusif yang membedakannya dari kompetitor.

    Eksteriornya tampil mencolok dengan cat khusus yang hanya tersedia untuk model ini. Detail logo 24K gold dengan ukiran tulang orakel memberikan sentuhan mewah yang unik, sementara velg tempa 23 inci memperkuat kesan gagah dan premium.

    Di balik kemewahan tersebut, U8L ditenagai oleh sistem empat motor Yi Sifang yang canggih dengan mesin range extender 2.0T. Kombinasi ini menghasilkan tenaga total sebesar 880 kW (1.180 hp) dan torsi 1.280 Nm. Kendaraan ini memiliki jangkauan gabungan hingga 1.160 km. Mesin itu dipadukan dengan kontrol bodi hidrolik Yun Nian-P. Kombinasi ini tidak hanya memberikan performa luar biasa, tetapi juga serangkaian kemampuan unik, termasuk:

    Emergency Water Floating: Kemampuan darurat untuk mengapung di air.

    Tank Turn: Gerakan memutar di tempat yang sangat berguna di ruang sempit.

    Stable Driving with a Flat Tire: Kestabilan berkendara meskipun salah satu ban kempes.

    BYD tidak main-main dalam hal keselamatan dan kecerdasan. Yangwang U8L dilengkapi dengan tiga lidar yang menjadi bagian dari sistem berkendara canggih “God’s Eye A”. Teknologi ini menjamin pengalaman berkendara yang aman dan mulus, baik di jalanan perkotaan maupun medan berat.

    Dengan semua fitur ini, Yangwang U8L diposisikan sebagai SUV andalan yang siap menantang dominasi merek-merek mewah global. Tunggu detail selengkapnya pada acara peluncuran resmi.

  • Kisah Wanita Minta 20 Pacar Belikan iPhone, Dijual untuk Beli Rumah

    Kisah Wanita Minta 20 Pacar Belikan iPhone, Dijual untuk Beli Rumah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kisah seorang perempuan di China yang membeli rumah dengan cara tak biasa sempat viral beberapa tahun silam. Ia meminta 20 pacarnya membelikannya iPhone 7, lalu menjual semua ponsel itu untuk dijadikan uang muka rumah.

    Perempuan yang dijuluki “Xiaoli” (bukan nama sebenarnya) berasal dari Shenzhen, China selatan. Ia berhasil mengumpulkan 20 unit iPhone 7 dari pacar-pacarnya, lalu menjual ke perusahaan daur ulang ponsel Hui Shou Bao dengan total nilai 120.000 yuan. Uang tersebut langsung digunakannya untuk membayar uang muka sebuah rumah di pedesaan.

    Kisah ini pertama kali terungkap melalui tulisan seorang blogger dengan nama samaran “Proud Qiaoba” di forum populer Tian Ya Yi Du pada 2016.

    Dalam tulisannya, Qiaoba menyebut teman-temannya kaget ketika Xiaoli menunjukkan rumah barunya dan mengungkapkan cara unik mendapatkan uang muka tersebut.

    “Semua orang di kantor membicarakan hal ini. Entah apa yang dipikirkan pacarnya setelah berita ini jadi konsumsi publik,” tulis Qiaoba.

    Di media sosial Weibo, kisah Xiaoli sempat menjadi trending dengan tagar “20 ponsel untuk sebuah rumah”. Saat itu tagar itu sudah digunakan lebih dari 13 juta kali.

    Sebagian warganet mengagumi keberanian Xiaoli, namun tidak sedikit yang mengecam tindakannya sebagai tidak tahu malu. Ada pula yang curiga bahwa kisah ini hanyalah strategi pemasaran terselubung untuk Hui Shou Bao, perusahaan daur ulang ponsel.

    BBC dalam artikel yang terbit pada 29 Oktober 2016 telah mengkonfirmasi cerita ini ke perusahaan pembeli iPhone, Hui Shou Bao. Juru bicara perusahaan tersebut menyatakan benar bahwa mereka membeli 20 iPhone dari seorang perempuan pada awal Oktober.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]