Produk: won

  • Samsung Galaxy S26 bakal Punya Banyak Asisten AI, Gandeng ChatGPT hingga Perplexity? – Page 3

    Samsung Galaxy S26 bakal Punya Banyak Asisten AI, Gandeng ChatGPT hingga Perplexity? – Page 3

    Dalam langkah yang cukup berani, Samsung dikabarkan akan memperluas dukungan asisten virtual di seri Galaxy S26.

    Tidak hanya mengandalkan Bixby, Samsung juga tengah membuka jalan bagi kehadiran Google Gemini serta asisten pihak ketiga lainnya, termasuk ChatGPT dan Perplexity.

    Hal ini diungkap langsung oleh Choi Won-Joon, eksekutif Samsung Mobile, dalam wawancara dengan Bloomberg.

    Ia menyebut bahwa perusahaan tengah menjalin komunikasi dengan berbagai penyedia AI untuk memastikan pengalaman pengguna terbaik di perangkat flagship mereka.

    “Kami tengah berbicara dengan banyak pihak. Selama asisten AI tersebut kompetitif dan mampu memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna, kami terbuka untuk semua kemungkinan,” tutur Choi.

    Samsung bahkan dikabarkan mempertimbangkan investasi langsung ke startup seperti Perplexity.

    Jika langkah ini terealisasi, Galaxy S26 bisa menjadi salah satu ponsel pertama yang hadir dengan beragam asisten AI terintegrasi, memungkinkan pengguna memilih sendiri gaya interaksi yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.

    Kehadiran beberapa AI dalam satu perangkat juga mengisyaratkan bahwa Samsung ingin menghadirkan ekosistem yang lebih fleksibel dan terbuka. Dengan kompetisi AI yang kian ketat, strategi ini bisa menjadi nilai jual utama Galaxy S26 di pasar global.

  • Pengakuan Pria di Korsel Ramai-ramai Operasi Mr P demi Kepuasan Seksual

    Pengakuan Pria di Korsel Ramai-ramai Operasi Mr P demi Kepuasan Seksual

    Jakarta

    Minat warga untuk melakukan operasi pembesaran Mr P alias penis semakin meningkat di Korea Selatan (Korsel). Dari teknik ‘sunflower’ hingga transfer lemak atau fat grafting banyak dilakukan.

    Prosedur ini semakin diminati pria demi meningkatkan kepercayaan diri dan kepuasan seksual. Masih banyak yang melakukannya meski para ahli telah mengingatkan risiko medis yang bisa terjadi dari prosedur tersebut.

    Salah satu prosedur yang cukup populer di Korsel adalah operasi ‘sunflower’ atau ‘T-Ring Surgery’. Itu merupakan prosedur pemasangan implan silikon berbentuk manik-manik atau cincin di bawah kulit kepala penis.

    Hal ini bertujuan untuk menambah ketebalan dan merangsang dinding vagina saat berhubungan intim.

    Pembesaran penis tetap menjadi salah satu operasi seksual paling umum dilakukan pria di Korea saat ini. Bagi banyak orang, ukuran memang penting.

    Pria sering kali mengalami tekanan sosial, baik eksplisit maupun implisit, yang menunjukkan ukuran penis kecil itu memalukan. Sehingga sering kali menjadi ukuran penis sebagai bahan humor atau lelucon.

    Mungkin dari latar belakang ini yang membuat para pria di Korsel banyak yang menjalani prosedur pembesaran penis ini.

    Lim, seorang wanita pekerja kantoran yang berusia 30 tahun merasa terkejut setelah tahu pacarnya menjalaninya. Pacarnya melakukan operasi pemasangan implan silikon berbentuk manik-manik atau cincin di bawa kulit kepala penis, yang membuat penis menjadi bentuk seperti bunga matahari.

    “Saya terkejut, tetapi itu kejutan yang menyenangkan. (Menurutnya) kejutan yang positif,” tutur Lim yang dikutip dari Korea Herald, Senin (28/7/2025).

    Operasi ini digunakan terutama untuk meningkatkan ketebalan dan kenikmatan seksual, dengan membiarkan implan bergesekan dengan dinding vagina saat bercinta. Menurut Lim, itu memberikan sensasi orgasme yang intens.

    Seorang pria di sana bermarga Ha juga menjalani prosedur semacam itu. Pekerja kantoran berusia 35 tahun itu menjalani operasi pembesaran penis.

    “Saya menjalani operasi pembesaran penis, dan saya adalah mantan bintara tentara. Sebagian besar rekan, junior, dan senior di unit saya juga melakukannya,” terang Ha.

    Ha menjalani operasi pembesaran penis sekitar 10 tahun yang lalu. Harga untuk prosedur dasar mulai dari sekitar 500 ribu won atau sekitar 5,9 juta rupiah, dengan fitur tambahan yang lebih mahal dan merasa puas dengan hasilnya.

    Meski puas, Ha sesekali merasakan ketidaknyamanan seperti ada benda asing yang ‘bersarang’ di dalam penis.

    Pria lainnya yang melakukan operasi pembesaran penis adalah seorang mahasiswa berusia 25 tahun dengan nama samaran Kim Min-jae. Ia melakukannya di sebuah klinik urologi di Gangnam, Seoul, tahun 2024.

    Kim menjelaskan alasannya untuk operasi tersebut. Hal ini berawal dari pengalaman pribadi yang menyakitkan.

    “Saya kebetulan melihat percakapan DM Instagram beberapa tahun lalu, antara pacar saya saat itu dengan temannya. Mereka membahas pengalaman seksual dengan pasangannya,” beber Kim.

    “Dia (pacarnya saat itu) menyebut bahwa penis saya jauh lebih kecil daripada milik pacar-pacarnya sebelumnya. Dia tidak bisa merasakan banyak kenikmatan dengan saya. Melihat itu, membuat saya hancur dan depresi,” lanjutnya.

    Saat itu, Kim mengukur penisnya dan menemukan meski ukuran panjang penisnya mencapai rata-rata, lingkar penisnya sekitar 1 cm lebih kecil dari kebanyakan orang.

    Kesadaran ini yang mendorong Kim untuk melakukan operasi. Ia memilih prosedur ‘cangkok lemak’ atau faloplastia transfer lemak, yang melibatkan pengambilan lemak dari area seperti paha bagian dalam atau perut, memurnikannya, memindahkannya ke dalam jarum suntik, dan menyuntikkannya secara merata ke batang penis untuk menambah lingkar penis.

    “Setelah operasi, lingkar penis saya bertambah 1,5 hingg 2 cm. Dan setelah enam bulan, ukurannya stabil sekitar 1 cm lebih besar,” kata Kim.

    “Meskipun rasa sakit terasa saat bangun dari anestesi, saya merasa jauh lebih percaya diri sejak saat itu,” sambungnya.

    Kata Dokter soal Operasi Pembesaran Penis

    Seorang spesialis urologi, Dr Lee Haeng-nam, mengatakan menggunakan lemak tubuh sendiri untuk pembesaran penis dapat menghindari risiko alergi. Sehingga, mengurangi kemungkinan komplikasi.

    “Berkat keuntungan ini, empat dari lima pasien yang menjalani operasi pembesaran penis, tanpa memandang usia, memilih prosedur ini dan memberikan tingkat kepuasan yang tinggi,” jelas Dr Lee.

    Manfaat prosedur ini juga didukung oleh sebuah studi yang dipublikasikan dalam Aesthetic Plastic Surgery pada September 2011. Mereka melaporkan tingkat kepuasan pasien secara keseluruhan sebesar 92 persen dan tingkat kepuasan terkait bentuk penis sebesar 90 persen.

    Menurut Dr Lee, studi tersebut menemukan peningkatan rata-rata lingkar penis sebesar 2,3 cm pascaoperasi. Ia juga mencatat bahwa meskipun prosedur ini bermanfaat bagi masyarakat umum, individu dengan penis kecil alami atau kondisi mikropenis mungkin menemukan tingkat kepuasan yang sangat tinggi.

    Dr Lee mengungkapkan rata-rata lingkar penis pria Korea adalah antara 6 hingga 7 cm saat lembek. Tetapi, 25 persen pria Korea memiliki mikropenis, kurang dari 4 cm, atau mengalami ketidakpuasan, yang dikenal sebagai kompleks mikropenis.

    Efek Samping yang Parah

    Namun, prosedur ini dilaporkan tidak efektif atau memiliki efek samping parah. Asosiasi Urologi Amerika memperingatkan bahwa sebagian besar teknik pembesaran penis tidak efektif dan berisiko, dengan menyebutkan komplikasi seperti yang baru-baru ini dilaporkan di forum daring DC Gallery.

    Hal ini berisi tentang pengalaman menjalani pembesaran penis dengan pengganti dermal di Korea. Orang tersebut menceritakan bagaimana ia menahan rasa sakit yang hebat.

    Ia juga mengeluarkan biaya sebesar 4-5 juta won atau 47-59 juta rupiah untuk prosedur tersebut. Tetapi, ia mengalami peradangan yang akhirnya mengharuskan pengangkatan pengganti dermal.

    “Sebelum operasi, panjang penis saya saat lembek adalah 5 cm dan saat ereksi 11 cm, dengan lingkar penis 10 cm. Setelah operasi, panjang penis saya saat lembek hanya bertambah sedikit, tetapi saya merasakan sakit yang tak tertahankan,” ujar orang yang tidak mau disebutkan namanya itu.

    “Ingatlah, bahwa kepuasan setiap individu sangat bervariasi, pikirkan baik-baik sebelum memutuskannya,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/naf)

  • iPhone Lipat Pertama Segera Tiba, Samsung Beri Komen Tak Terduga

    iPhone Lipat Pertama Segera Tiba, Samsung Beri Komen Tak Terduga

    Jakarta, CNBC Indonesia – Apple dilaporkan akan meluncurkan iPhone lipat pertama pada 2026 mendatang. Bocoran soal iPhone lipat sudah ramai beredar di internet.

    Digadang-gadang iPhone lipat pertama akan memiliki ukuran layar 7,8-inci ketika dibuka, serta layar depan (cover screen) 5,5-inci ketika ditutup. Rumor soal harganya juga sudah mencuat, diprediksi di kisaran US$2.000 atau Rp 32 jutaan.

    Samsung yang merupakan pelopor ponsel lipat kawakan lewat seri Galaxy Z Fold/Flip, merespons kabar soal kehadiran iPhone lipat pertama pada tahun depan. Tak terduga, Samsung justru memberikan komentar positif dengan kehadiran iPhone lipat pada tahun depan. 

    Dalam wawancara baru-baru ini dengan Bloomberg, President Mobile eXperience (MX) Samsung, Won-Joon Choi, ditanya bagaimana strategi Samsung untuk tetap mempertahankan dominasinya di pasar HP lipat setelah kemunculan iPhone lipat pertama.

    Won-Joon mengatakan Samsung Galaxy Z Fold/Flip 7 yang baru dirilis tahun ini telah menawarkan peningkatan yang sangat besar di tengah kompetisi sengit dengan China.

    “Kami telah mengerjakan ini [HP lipat] selama bertahun-tahun. Kami telah mengakumulasi banyak teknologi dan strategi. Menghadapi kompetisi global untuk kategori ini dari perusahaan teknologi lain adalah hal yang baik untuk industri,” jawab Won-Joon, dikutip dari 9to5Google, Senin (28/7/2025).

    “Ini [kompetisi] juga bagi bagi konsumen,” ia menambahkan.

    Menurut analis kawakan Ming-Chi Kuo, dikutip dari Gizchina, Apple akan bereksperimen dengan pelat layar logam yang dibor laser. Cara ini dapat mengurangi tekanan karena bengkokan yang berulang.

    Salah satu isu yang menghambat ponsel lipat terletak pada ketahanan perangkat. Namun, kabarnya Apple akan menghadirkan iPhone lipat yang memberikan solusi pada masalah tersebut.

    Gizchina mencatat bisa jadi iPhone lipat akan tampil lebih halus dan rata serta tanpa kerutan.

    Untuk kamera, akan ada dua lensa di bagian belakang dan satu kamera depan. Namun iPhone lipat tidak akan hadir dengan Face ID, Apple kemungkinan akan menggantinya dengan Touch ID.

    Kita tunggu saja hingga iPhone lipat pertama benar-benar rilis untuk publik!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Banyak Kemiripan, Acara Masak China Diduga Jiplak Culinary Class Wars

    Banyak Kemiripan, Acara Masak China Diduga Jiplak Culinary Class Wars

    Seoul, Beritaasatu.com– Sebuah acara kompetisi kuliner di China menuai kontroversi setelah dituding menjiplak acara masak populer Korea produksi Netflix, Culinary Class Wars.

    Acara Chef of China yang tayang di platform Tencent Video itu disebut memiliki banyak kesamaan dengan kontes memasak hit Korea Selatan, Culinary Class Wars yang dipandu dua koki senior ternama, Baek Jong Won dan Ahn Sung Jae.

    Sama halnya dengan Culinary Class Wars, Chef of China juga menampilkan sebanyak 100 koki profesional sebagai peserta. Saling bertanding menggunakan konsep dua kelas, yakni “Black Spoons” dan “White Spoons”, serupa dengan format yang digunakan dalam Culinary Class Wars.

    Dalam program Chef of China, sebanyak 84 koki junior dipertemukan untuk melawan sebanyak 16 koki profesional atau celebrity chef yang lebih senior. Bahkan, para kontestan menggunakan nama panggilan, serta mengenakan kostum hitam dan putih serupa dengan kostum peserta Culinary Class Wars.

    Tak hanya itu, tata letak panggung, desain set, pencahayaan, dan gaya edit acara tersebut disebut-sebut sangat mirip dengan Culinary Class Wars. Akhirnya, semua faktor ini menimbulkan spekulasi Chef of China meniru langsung  Culinary Class Wars.

    Pada Kamis (24/7/20025) Netflix secara resmi menyatakan pihaknya tak pernah menjual format acara Culinary Class Wars kepada siapa pun.

    “Kami tidak pernah menjual hak apa pun untuk program ini. Kami saat ini sedang melakukan peninjauan secara internal terhadap kesamaan acara tersebut,” bunyi pernyataan resmi Netflix, Dilansir dari Allkop, Sabtu (26/7/2025).

    Sejumlah netizen di China juga menilai acara Chef of China menjiplak Culinary Class Wars secara keseluruhan. 

    “Mereka menjiplak semuanya, mulai dari set hingga formatnya,” kata salah seorang netizen.

    “Bahkan sistem kompetisi dan gaya pembuatan rekaman videonya pun sama,” tambah netizen lain.

  • Rupiah dan Mata Uang Asia Pagi Ini Loyo Hadapi Dolar AS

    Rupiah dan Mata Uang Asia Pagi Ini Loyo Hadapi Dolar AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan Jumat (25/7/2025) pagi.

    Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.47 WIB, rupiah di pasar spot exchange berada di posisi Rp 16.336 per dolar AS, turun 41 poin atau 0,25% dibandingkan posisi penutupan kemarin.

    Untuk mata uang Asia lainnya, Yen Jepang juga melemah 0,31%, dolar Hong Kong stagnan, dolar Singapura melemah 0,19%, dan dolar Taiwan turun 0,44%.

    Won Korea Selatan juga tercatat turun 0,46%, peso Filipina turun 0,42%, rupe India menguat 0,01%, Yuan Tiongkok melemah 0,12%, ringgit Malaysia melemah 0,11%, dan baht Thailand melemah 0,20%.

    Di pasar saham, indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan Jumat pagi. IHSG pada pukul 09.56 WIB menguat sebesar 0,08% atau 5,86 poin ke level 7.536,7.

  • Pertama Kalinya, Samsung Galaxy Z Fold7 Lebih Laris Ketimbang Flip7

    Pertama Kalinya, Samsung Galaxy Z Fold7 Lebih Laris Ketimbang Flip7

    Jakarta

    Galaxy Z Flip series biasanya jadi ponsel layar lipat Samsung yang paling populer dibandingkan model Fold. Namun, sepertinya tren itu berubah di untuk Galaxy Z Fold7 dan Galaxy Z Flip7.

    Menurut laporan FNN News, Galaxy Z Fold7 lebih banyak dipesan lewat pre-order di Korea Selatan dibandingkan Galaxy Z Flip7. Ini pertama kalinya Galaxy Z Fold lebih laris dibandingkan model Flip sejak lini ponsel layar lipat Samsung debut pada tahun 2019.

    Lebih spesifiknya, FNN melaporkan bahwa Fold7 menyumbangkan 60% dari total pre-order di Korea Selatan, sedangkan Flip7 menyumbangkan 40%. Padahal harga Galaxy Z Fold7 di Korea naik hampir 150.000 Won atau sekitar Rp 1,7 juta dibandingkan generasi sebelumnya.

    Sebagai perbandingan, Galaxy Z Flip6 tahun lalu menyumbangkan 60% dari seluruh pre-order di Korea, dibandingkan 40% yang disumbangkan Fold6. Sementara itu, Galaxy Z Flip5 mendominasi 70% dari seluruh pre-order, dibandingkan 30% untuk Fold5.

    Secara total, Samsung menerima lebih dari 1,04 juta pre-order untuk Galaxy Z Fold7 dan Galaxy Z Flip7 di Korea. Periode pre-order Galaxy Z Fold7 dan Flip7 di Korea akan berakhir pada 28 Juli, jadi kemungkinan totalnya bisa bertambah.

    Angka ini sedikit lebih tinggi dari 1,02 juta pre-order yang diterima untuk Galaxy Z Fold5 dan Flip5 di negara asalnya. Kenaikannya cukup signifikan dibandingkan Galaxy Z Fold6 dan Flip6 yang total pre-ordernya mencapai 0,91 juta, seperti dikutip dari SamMobile, Rabu (23/7/2025).

    Tingginya minat konsumen terhadap Galaxy Z Fold7 tidak mengagetkan. Galaxy Z Fold7 merupakan ponsel layar lipat model buku paling tipis dan ringan saat ini dengan ketebalan 4,2mm saat dibuka dan bobot 215 gram.

    Ukuran layar eksternal dan utamanya lebih besar, bahkan layar utamanya bisa dibuka tutup hingga 500.000 kali yang setara dengan penggunaan normal selama 10 tahun atau penggunaan berat selama enam tahun.

    Samsung menggunakan panel ultra thin glass (UTG) yang lebih tebal, pelat titanium, engsel baru, dan perekat yang lebih elastis untuk membuat layar Galaxy Z Fold7 2,5 kali lebih tahan lama dibandingkan generasi sebelumnya.

    (vmp/vmp)

  • Im Si Wan ‘Squid Game’ Sumbang Rp 587 Juta untuk Korban Banjir Korea

    Im Si Wan ‘Squid Game’ Sumbang Rp 587 Juta untuk Korban Banjir Korea

    Seoul, Beritasatu.com- Bintang serial hit Squid Game, Im Si Wan menyumbangkan uang sebesar 50 juta won Korea atau sekitar Rp 587,3 juta untuk membantu upaya pemulihan kerusakan akibat banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Korea Selatan.

    Dikutip dari Allkpop, Minggu (20/7/2025), Asosiasi Bantuan Bencana Hope Bridge Korea menyampaikan, donasi dari sang aktor akan digunakan untuk membantu para korban terdampak hujan deras dan banjir yang telah menewaskan setidaknya empat orang tersebut.

    “Saya harap bantuan kecil ini dapat membantu para korban yang telah kehilangan rumah karena bencana banjir ini. Saya sungguh berharap hujan segera berhenti dan semua kerusakan bisa segera pulih,” kata Im Siwan.

    Im Si Wan dikenal sebagai salah satu aktor Korea yang aktif dalam kegiatan sosial. Ia diketahui telah beberapa kali menyalurkan bantuan melalui Hope Bridge dalam penanganan bencana alam yang melanda Korea Selatan  seperti kebakaran hutan, banjir, dan gempa bumi.

    Sekretaris Jenderal Hope Bridge Shin Hoon menyatakan, pihaknya sangat berterima kasih untuk bantuan nyata dari Im Siwan.

    “Kami berterima kasih kepada aktor Im Siwan atas ketulusan hatinya. Kami berharap lebih banyak orang akan berempati dengan penderitaan para korban dan orang-orang di sekitarnya,” ujar Hoon.

  • Tingkat Kelahiran Korsel Terendah di Dunia, Tapi Klinik Fertilitas Laku Keras

    Tingkat Kelahiran Korsel Terendah di Dunia, Tapi Klinik Fertilitas Laku Keras

    Seoul

    Meskipun menghadapi tekanan finansial dan budaya selama menjalani program IVF di Korea Selatan, Jang Sae-ryeon tetap bermimpi untuk memiliki anak (Jang Sae-ryeon)

    Ketika Kim Mi-ae memulai program bayi tabung (IVF) pada November lalu, dia tahu itu akan menjadi ujian kesabaran yang berat sesuatu yang sudah dia alami saat hamil anak pertamanya tiga tahun lalu.

    Namun, yang mengejutkannya kali ini adalah antrean yang “gila” di klinik fertilitas.

    “Ketika saya datang pada Januari, rasanya seolah-olah semua orang telah membuat resolusi tahun baru untuk punya bayi! Bahkan dengan reservasi, saya menunggu lebih dari tiga jam,” kata warga Seoul berusia 36 tahun itu.

    Ketika Korea Selatan terus berjuang dengan tingkat kelahiran terendah di dunia, klinik kesuburan semakin diminati — titik terang dalam krisis demografis negara tersebut.

    Antara 2018 dan 2022, jumlah perawatan kesuburan yang dilakukan di negara tersebut meningkat hampir 50% menjadi 200.000. Tahun lalu, satu dari enam bayi di Seoul lahir dengan bantuan perawatan kesuburan.

    “Kita memiliki generasi muda yang terbiasa mengendalikan hidupnya,” kata Sarah Harper CBE, profesor Gerontologi di Universitas Oxford.

    Kontrol tersebut, tambahnya, dapat berupa perempuan lajang yang membekukan telurnya atau mencoba program bayi tabung ketika tidak dapat hamil.

    “Pada generasi sebelumnya, ada sikap menerima bahwa hamil atau tidak hamil adalah sesuatu yang kurang direncanakan. Kini perempuan Korea mengatakan, ‘Saya ingin merencanakan hidup saya.’”

    Ini adalah kabar baik bagi pemerintah Korea Selatan, yang berusaha mengangkat negara tersebut dari krisis demografis.

    Satu dari lima orang di Korea Selatan kini berusia 65 tahun atau lebih. Sebagai proporsi dari total populasi negara, belum pernah ada jumlah bayi sesedikit ini.

    Pada 2024, tingkat kelahiran di Korea Selatan naik untuk pertama kalinya dalam sembilan tahun (Getty Images)

    Negara ini telah berulang kali memecahkan rekornya sendiri sebagai negara dengan tingkat kelahiran terendah di dunia:

    0,98 bayi per perempuan pada 2018;

    Jika tren ini berlanjut, para ahli memperingatkan bahwa populasi 50 juta orang dapat berkurang setengahnya dalam 60 tahun.

    Namun, baru-baru ini ada alasan untuk bersikap optimis dengan hati-hati: alih-alih mencapai rekor terendah lagi, tingkat kelahiran Korea Selatan naik sedikit menjadi 0,75 pada tahun 2024kenaikan pertama dalam sembilan tahun.

    “Ini adalah kenaikan kecil, tetapi tetap berarti,” kata Seulki Choi, seorang profesor di Sekolah Kebijakan Publik dan Manajemen Institut Pengembangan Korea.

    Masih terlalu dini untuk menentukan apakah ini awal dari pembalikan yang sangat dibutuhkan atau hanya fluktuasi sementara.

    Angka kelahiran Korea Selatan tetap jauh di bawah rata-rata global sebesar 2,2. Namun, banyak pihak seperti Choi tetap optimis dengan waspada.

    “Jika tren ini berlanjut, ini bisa menandakan pergeseran jangka panjang,” kata Choi. “Kita perlu memantau bagaimana sikap generasi muda terhadap pernikahan dan memiliki anak berubah.”

    Selama bertahun-tahun, memiliki anak bukanlah hal yang ada di pikiran Park Soo-in. Dia sibuk bekerja, sering kali baru pulang dari pekerjaannya di bidang periklanan pada pukul 04:00.

    “Saya bekerja di perusahaan dengan jam lembur yang tak ada habisnya, jadi itu bahkan bukan sesuatu yang bisa saya pertimbangkan secara realistis,” kata perempuan berusia 35 tahun itu.

    Segalanya mulai berubah setelah dia menikah dua tahun lalu. Dia mendapatkan pekerjaan baru dengan jam kerja yang lebih baikdan teman-temannya mulai memiliki keturunan.

    “Melihat dan berinteraksi dengan anak-anak mereka bikin saya merasa tidak terlalu tertekan, ” katanya. “Dan melihat suami saya mengambil inisiatif, melakukan riset tentang kehamilan dan persalinan, serta menunjukkan usaha yang nyata, bikin saya yakin bahwa kita bisa melakukannya.”

    Angka kelahiran di Korea Selatan mengalami peningkatan tipis pada 2024 (Getty Images)

    Ketika Park dan suaminya mengalami kesulitan untuk memiliki anak, mereka memutuskan untuk mencoba pengobatan kesuburan. Banyak orang lain juga melakukan hal yang sama, yang memperkuat proyeksi bahwa industri yang sedang berkembang ini dapat bernilai lebih dari US$2 miliar pada 2030.

    “Ini sebenarnya merupakan sinyal penting bagi pembuat kebijakan bahwa masih ada perempuan yang ingin memulai keluarga tetapi menghadapi hambatan untuk melakukannya,” kata Jennifer Sciubba, Presiden dan CEO Population Reference Bureau, sebuah organisasi nirlaba di Washington, DC.

    “Lebih dari segalanya, ini adalah tanda bahwa orang-orang tidak mampu memenuhi keinginan mereka untuk memiliki anak.”

    Sulitnya hamil hanyalah salah satu hambatan. Di balik krisis populasi Korea Selatan terdapat berbagai tekanan sosial dan finansial mulai dari norma patriarki yang menempatkan sebagian besar tanggung jawab pengasuhan anak pada perempuan hingga jam kerja yang panjang dan biaya pendidikan yang tinggi yang membuat banyak orang muda enggan memiliki anak.

    Bagi sebagian orang, impian tersebut hanya tertunda. Lebih dari setengah penduduk Korea Selatan mengatakan mereka ingin memiliki anak tetapi tidak mampu membiayainya, menurut laporan PBB. Saat perempuan Korea Selatan melahirkan anak pertama, usia rata-rata mereka adalah 33,6 tahun salah satu yang tertinggi di dunia.

    “Jika melihat ke belakang, mungkin lebih baik memulai lebih awal,” kata Park. “Tapi secara realistis sekarang terasa seperti waktu yang tepat. Di akhir usia 20-an, saya tidak memiliki kemampuan finansial untuk memikirkan pernikahan atau anak.”

    Hal yang sama berlaku bagi Kim, yang menghabiskan tiga tahun menabung untuk pernikahan dan empat tahun lagi untuk memiliki anak.

    “Orang-orang menghabiskan masa mudanya untuk belajar, mencari pekerjaan, dan menghabiskan uang untuk mempersiapkan hidup. Dan saat mereka siap untuk menetap, seringkali sudah terlambat,” katanya. “Tapi semakin lama menunda, semakin sulit [untuk hamil], baik secara fisik maupun emosional.”

    Bagi mereka yang memilih bayi tabung, proses mencoba hamil juga menjadi jauh lebih mahal.

    “Sulit untuk mengatakan berapa tepatnya biaya IVF karena sangat bervariasi tergantung pada orang dan siklusnya,” kata Kim. “Ini adalah pengeluaran besar dan tidak terduga yang benar-benar dapat mempengaruhi keuangan Anda.”

    Sebagai bagian dari upaya terkoordinasi untuk meningkatkan tingkat kelahiran, pemerintah Korea Selatan telah memperluas dukungan untuk perawatan kesuburan. Seoul kini memberikan subsidi hingga 2 juta won Korea ($1.460; Pound 1.100) untuk pembekuan sel telur dan 1,1 juta won untuk setiap perawatan bayi tabung

    Namun, meskipun ada subsidi pemerintah, Kim mengatakan dia menghabiskan lebih dari 2 juta won pada Januari untuk bayi tabung sebagian besar untuk biaya tambahan yang tidak ditanggung subsidi, seperti suplemen dan tes tambahan.

    Dan dengan kurang dari setengah siklus bayi tabung yang berhasil, biaya dapat menumpuk dengan cepat.

    Hal ini juga dialami oleh Jang Sae-ryeon di Provinsi Jeolla bagian barat daya. Perempuan berusia 37 tahun ini memulai pengobatan kesuburan dua tahun lalu dan telah menjalani lima siklus IVF, masing-masing menghabiskan sekitar 1,5 juta won.

    “Saya berharap semuanya berhasil setelah satu atau dua kali mencoba, tapi bagi kebanyakan orang, itu tidak terjadi,” katanya. “Tanpa uang, Anda tidak bisa melanjutkan. Itu kenyataannya. Dan menurut saya, itulah bagian yang paling membuat frustrasi.”

    Tantangan yang sama beratnya, kata mereka, adalah tekanan di tempat kerja saat berkomitmen pada jadwal bayi tabung yang padat.

    Meskipun perusahaan di Korea Selatan menawarkan beberapa hari cuti untuk perawatan kesuburan, mereka mengatakan bahwa dalam praktiknya sulit untuk memanfaatkannya. Kim mengatakan dia menjalani IVF untuk anak pertamanya tanpa mengambil cuti sama sekali. Jang, sementara itu, mengatakan rekan kerjanya meminta dia menunda perawatannya.

    “Hal itu membuat saya merasa bahwa IVF dan pekerjaan penuh waktu tidak bisa dipadukan,” kata Jang. “Jadi saya resign. Tapi setelah keluar, saya mengalami kesulitan finansial. Hal itu membuat saya harus resign lagi dan mencari pekerjaan baru.”

    Tekanan finansial dan budaya seperti itu mungkin telah meredam impian banyak orang Korea Selatan untuk memiliki anak, tetapi tidak bagi Jang.

    Dia masih menangis saat mengingat dua kehamilan di awal pernikahannya keduanya berakhir dengan keguguran.

    “Anda tahu, kan, orang bilang saat punya anak, Anda merasa cinta yang tak terbatas?” katanya. “Saya pikir memiliki anak yang mirip dengan kami berdua dan membangun keluarga bersama adalah salah satu bentuk kebahagiaan terbesar yang bisa dirasakan seseorang.”

    Lihat juga Video: 23 Ribu Bayi Lahir di Korea Selatan, Naik 11 Persen dari Tahun Lalu

    (nvc/nvc)

  • Siasat Pemerintah Korsel usai Lebih dari 3 Ribu Warganya ‘Mati Kesepian’

    Siasat Pemerintah Korsel usai Lebih dari 3 Ribu Warganya ‘Mati Kesepian’

    Jakarta

    Lebih dari 3.600 orang meninggal karena kesepian pada 2023, di Seoul, Korea Selatan. Ini merupakan kasus orang yang meninggal dalam kesendirian, jenazah baru ditemukan pasca berhari-hari hingga hitungan bulan setelah meninggal.

    Pemerintah setempat akhirnya membentuk sebuah pusat di Dongdaemun, sebelah timur Seoul, yang ditujukan untuk orang-orang merasa kesepian. Tempat inilah yang disebut ‘mind convenience stores’ atau semacam toko serba ada (toserba).

    Eom Mi-hui menjadi salah satu orang yang menikmati fasilitas tersebut. Wanita itu duduk di spa kaki infra-red dengan ekspresi puas di wajahnya.

    “Rasanya sangat nyaman. Badan saya sedang tidak enak, jadi saya rasa spa kaki bisa membantu,” tutur wanita 53 tahun itu yang dikutip dari The Guardian.

    Inilah toko serba ada atau ‘mind convenience stores’ bagi warga kesepian. Mereka dapat duduk dengan nyaman, menikmati hidangan sederhana, menonton film, atau sekadar menghabiskan waktu bersama.

    Orang-orang tidak perlu berbicara. Idenya adalah bahwa interaksi pasif sekalipun dapat membantu memerangi epidemi kesepian di kota ini. Konselor pun tersedia bagi mereka yang membutuhkan dukungan lebih mendalam.

    Survei Seoul Institute tahun 2022 menemukan bahwa 62 persen satu orang dalam sebuah rumah tangga mengalami kesepian. Sementara perkiraan kota menunjukkan 130.000 anak muda menderita isolasi sosial.

    Akhir tahun lalu, Wali Kota Oh Se-hoon meluncurkan inisiatif ‘Seoul tanpa kesepian’, sebuah program lima tahun yang menginvestasikan ratusan miliar won untuk mengatasi ini.

    “Tingkat kebahagiaan yang rendah, tingkat bunuh diri yang tinggi, dan depresi semuanya berkaitan dengan kesepian. Kita perlu mengatasi kesepian itu sendiri,” kata Oh Se-hoon.

    Perwakilan departemen anti-kesepian baru di Seoul, Kim Se-heon mengatakan kebijakan kesepian yang sebelumnya berlaku di negara itu ditujukan bagi orang-orang di negara-negara terisolasi yang berada di titik krisis.

    “Namun, kami menyadari bahwa kami perlu mengatasi kesepian itu sendiri, yaitu dengan keadaan emosional subjektif yang ada sebelum isolasi dan penarikan diri,” lanjutnya.

    Eom merupakan seorang wanita yang tinggal sendiri dan berjuang melawan masalah kesehatan mental. Ia merasa sedih bila tinggal di rumah, yang menurutnya bisa memperburuk keadaan.

    “Tidak ada tempat untuk pergi, dan hanya memakai sepatu saja bisa sulit. Tapi, saat ada tempat seperti ini, saya berpikir akan ke sana (mind convenience stores), dan keluar terasa lebih mudah,” terangnya.

    Cabang di Dongdaemun adalah salah satu dari empat lokasi toserba yang telah resmi dibuka pada Maret 2025. Konsep toserba ini sengaja untuk menghindari stigma sekaligus mengambil nilai budaya Korea.

    Pyeonuijeom adalah tempat umum di lingkungan tempat orang-orang mampir sepanjang hari untuk membeli camilan atau minuman. Keakraban ini membuat tempat di Dongdaemun terasa mudah diakses.

    “Tempat ini seperti perpaduan kafe dan toko serba ada,” beber Eom.

    Tempat yang Bersahabat

    Di lokasi Dongdaemun, pengunjung mengisi penilaian kesepian singkat yang terdiri dari lima pertanyaan sebelum menggunakan fasilitas. Mereka dapat menyajikan mi instan, dengan frekuensi makan tergantung pada tingkat isolasi mereka yang dinilai.

    Pria bernama Lee Won-tae (51) mengungkapkan bahwa pusat tersebut dengan cepat menjadi bagian dari rutinitas hariannya. Sebab, baru di daerah ini ia masih membangun koneksi, ia berkunjung hampir setiap hari sebagai bagian dari rutinitas berjalan kaki untuk mengatasi masalah kakinya.

    “Saya belum punya banyak teman dekat. Saya sering berjalan, tetapi saat saya melangkah terlalu jauh, rasanya sulit. Saya datang ke sini, istirahat sejenak, lalu melanjutkan perjalanan,” ujarnya.

    Won-tae tidak mencari sosialisasi yang intens. Tempat itu menjadi lokasi beristirahat yang tepat baginya.

    Konseling Bagi Pengunjung

    Yoo Dong-heon, pekerja sosial yang mengelola pusat Dongdaemun dan memberikan konseling kepada pengunjung, mengatakan permintaan telah melampaui semua ekspektasi dengan peningkatan jumlah pengunjung harian yang stabil.

    “Orang-orang datang tidak hanya dari distrik lain di Seoul tetapi juga dari kota-kota di luar ibu kota, termasuk Gimpo, Uijeongbu, dan bahkan Ansan,” kata Dong-heon.

    “Pagi ini, seseorang datang dan telah mencoba bunuh diri beberapa kali, dengan luka yang masih terlihat di tangannya. Untuk orang-orang seperti itu, kami segera menghubungkan mereka dengan layanan kesejahteraan,” tambahnya.

    Menurut sukarelawan konselor aktivitas penyembuhan di pusat tersebut, Lee In-sook, pemulihan untuk kondisi kesepian ini panjang dan sulit. Tetapi, sekarang ia menggunakan pengalaman pribadinya untuk membimbing orang lain.

    Ia bekerja di pusat tersebut seminggu sekali. In-sook mengungkapkan pendekatannya pada orang-orang yang datang diperlukan kesabaran.

    “Beberapa orang datang ke sini dan awalnya tidak mau berbicara dengan orang asing. Itu normal,” terang In-sook.

    “Tetapi secara bertahap, seiring mereka terbiasa dengan tempat ini, mereka mulai merasa nyaman untuk berbagi,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Kesepian Ternyata Tingkatkan Risiko Pikun”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/naf)

  • Rupiah dan Mata Uang Asia Perkasa Lawan Dolar AS

    Rupiah dan Mata Uang Asia Perkasa Lawan Dolar AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Jumat (18/7/2025) pagi.

    Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.21 WIB, rupiah di pasar spot exchange berada di posisi Rp 16.301 per dolar AS, naik 39,5 poin atau 0,24% dibandingkan posisi penutupan kemarin. 

    Untuk mata uang Asia lainnya, Yen Jepang juga menguat 0,10%, dolar Hong Kong menguat 0,01%, dolar Singapura menguat 0,12%, dan dolar Taiwan naik 0,19%.

    Sementara itu, won Korea Selatan tercatat naik 0,07, peso Filipina naik 0,23%, rupee India melemah 0,16%, Yuan Tiongkok menguat 0,01%, ringgit Malaysia melemah 0,01%, dan baht Thailand menguat 0,35%.

    Sehari sebelumnya, nilai tukar rupiah ditutup melemah 0,33% ke level Rp 16.341 per dolar AS di tengah tekanan sentimen pasar global akibat isu penggantian Ketua The Fed Jerome Powell oleh Pemerintahan Donald Trump. Namun, dampak isu ini terhadap penguatan dolar AS hanya sesaat. 

    Sementara itu di pasar saham, indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini dibuka menguat. Pada pukul 09.32 WIB, IHSG naik 1,51% ke level 7.397.

    Kenaikan IHSG ini didorong oleh kesepakatan tarif dagang Amerika Serikat-Indonesia yang dipangkas menjadi 19% dari semula 32%, serta keputusan Bank Indonesia (BI) yang melakukan pemotongan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 5,25%.