Produk: won

  • Seohyun SNSD dan Taecyeon 2PM Akan Tampil dalam Drama Fantasi Baru

    Seohyun SNSD dan Taecyeon 2PM Akan Tampil dalam Drama Fantasi Baru

    Seoul, Beritasatu.com – Dua idola K-pop, Seohyun dari SNSD dan Taecyeon dari 2PM, telah dikonfirmasi akan membintangi drama baru bergenre romantis dan fantasi. Pada Kamis (28/11/2024), diumumkan bahwa Seohyun dan Taecyeon akan beradu akting bersama Kwon Han-sol, Seo Bum-June, dan Ji Hye-won dalam drama KBS yang berjudul The First Night With the Duke (judul sementara).

    Drama tersebut berkisah tentang seorang mahasiswa biasa yang jiwanya berpindah ke dalam tubuh karakter dalam sebuah novel romantis. Ia kemudian menghabiskan malam bersama tokoh utama pria dalam novel tersebut.

    Seohyun SNSD akan memerankan Cha Sun-chaek, seorang wanita yang lahir dari keluarga kaya raya dengan status sosial dan kekuasaan besar. Mimpinya hanya ingin hidup tenang dan damai. Namun, kehidupannya berubah drastis ketika jiwa karakter dari novel memasuki tubuhnya, memaksanya untuk terlibat dalam kisah hidup pemeran utama pria dalam cerita tersebut.

    Kwon Han Sol akan memerankan Jo Eun-ae, pemeran utama wanita dalam novel, yang merupakan putri angkat seorang pedagang kaya. Seharusnya, Eun Ae hidup bahagia dengan Yi Beon, tetapi kisah cintanya terganggu ketika Cha Sun-chaek masuk ke dalam cerita novel tersebut.

    Seo Bum-june akan berperan sebagai Jung Soo-kyum, sahabat Yi Beon yang berasal dari keluarga bangsawan. Ia adalah seorang pejabat muda yang terjebak dalam cinta segitiga dengan sahabatnya.

    Menurut laporan dari Soompi, hingga saat ini belum ada informasi mengenai tanggal pasti tayangnya The First Night With the Duke yang akan dibintangi oleh Seohyun SNSD dan Taecyeon 2PM.

  • Antisipasi Kebijakan Trump, Bank of Korea Pangkas Suku Bunga ke 3%

    Antisipasi Kebijakan Trump, Bank of Korea Pangkas Suku Bunga ke 3%

    Bisnis.com, JAKARTA — Bank sentral Korea Selatan, Bank of Korea (BOK) mengejutkan para investor dengan melakukan pemangkasan suku bunga setelah menyampaikan perkiraan pertumbuhan yang lebih suram.

    Mengutip Bloomberg pada Kamis (28/11/2024) bank sentral menurunkan suku bunga pembelian kembali tujuh hari sebesar seperempat poin persentase menjadi 3%. Langkah ini kemungkinan menjadi respons awal terhadap meningkatnya kekhawatiran perdagangan dan ekonomi setelah pemilihan presiden Donald Trump.

    BOK menurunkan proyeksi pertumbuhannya untuk 2025 di bawah 2%, faktor yang mungkin telah mendorong langkah yang tidak terduga tersebut. Bank sentral sekarang memperkirakan ekonomi tumbuh 1,9% tahun depan dibandingkan dengan proyeksi 2,1% pada bulan Agustus.

    Imbal hasil obligasi pemerintah Korea Selatan dengan tenor tiga tahun turun hingga 2,65%, saham naik sekitar 0,4% dan won Korea melemah terhadap dolar AS hingga sempat mencapai 1396,25, sebelum memangkas kerugian.

    “Anda harus melihat ini sebagai respons pencegahan terhadap kemerosotan investasi dan konsumsi yang tak terelakkan jika ekonomi memburuk tahun depan dengan Trump yang menargetkan mitra dagang AS dari China hingga Korea Selatan,” kata peneliti di Korea Economic Research Institute, Lee Seung-suk, setelah langkah tersebut.

    Dia melanjutkan, BOK kemungkinaan juga mempertimbangkan meningkatnya beban utang di antara rumah tangga dan perusahaan.

    “Jadi itu adalah pemotongan yang tidak terduga, tetapi itu belum tentu merupakan pemotongan awal,” ujarnya.

    Pemangkasan suku bunga oleh Gubernur BOK Rhee Chang-yong hanya diprediksi oleh empat dari 22 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg. Sebanyak 18 ekonom lainnya memperkirakan bank akan mempertahankan suku bunga pada 3,25% dan menilai dampak dari perubahan kebijakannya pada Oktober 2024 ketika BOK memangkas suku bunga untuk pertama kalinya dalam lebih dari empat tahun.

    Perlambatan di pasar perumahan, tekanan inflasi yang mereda, dan melambatnya pertumbuhan ekspor menjadi dasar bagi pemangkasan tersebut minggu ini. Kemenangan Trump juga memberi insentif bagi para pembuat kebijakan untuk mempertimbangkan cara-cara untuk menopang ekonomi Korea Selatan yang bergantung pada perdagangan terhadap tarif yang dapat melonjak begitu ia menjabat.

    BOK menggambarkan langkah tersebut sebagai langkah yang tepat mengingat inflasi yang stabil, perlambatan utang rumah tangga, dan tekanan ke bawah pada pertumbuhan ekonomi. Dalam sebuah pernyataan setelah keputusan tersebut, dikatakan bahwa langkah tersebut akan memitigasi risiko penurunan ekonomi.

    “Informasi yang tersedia saat ini menunjukkan bahwa ekonomi global telah menghadapi ketidakpastian yang meningkat seputar pertumbuhan dan inflasi, yang didorong oleh kebijakan pemerintahan baru AS,” kata BOK.

    BOK juga mencatat peningkatan volatilitas mata uang dan mengatakan akan terus memantau won.

    “Penting untuk tetap berhati-hati terkait potensi volatilitas nilai tukar yang tinggi,” kata BOK.

    Bank sentral juga mengutip perubahan kebijakan moneter di luar negeri dan risiko geopolitik di antara faktor-faktor yang mungkin memengaruhi ekonomi global dan pasar keuangan di masa mendatang.

    “Sejak pemilihan presiden AS, di tengah munculnya hambatan terhadap ekspor, kami berharap para pembuat kebijakan telah mengalihkan fokus mereka,” kata ekonom Nomura Holdings, Jeong Woo Park sebelum keputusan tersebut.

    Park memperkirakan pemangkasan tersebut, dengan mengutip prospek ekonomi yang memburuk dan meredanya kekhawatiran stabilitas keuangan.

    Keputusan tersebut bertentangan dengan sikap umum BOK untuk menahan diri dari pemangkasan suku bunga berturut-turut kecuali jika terjadi krisis ekonomi yang sedang berlangsung. Langkah tersebut menggarisbawahi rasa urgensi di antara para anggota dewan dan menunjukkan bahwa BOK berniat untuk menjadi lebih gesit jika dan ketika lebih banyak volatilitas melanda ekonomi dunia.

    Janji kampanye Trump mencakup tarif yang lebih tinggi untuk mitra dagang dan potensi pencabutan subsidi untuk perusahaan asing yang beroperasi di wilayah Amerika, seperti Samsung Electronics Co. dan Hyundai Motor Co. dari Korea Selatan.

    Korea Selatan sangat bergantung pada ekspor untuk mempertahankan momentum ekonominya.

    “Ketidakpastian dalam kinerja ekspor di sekitar semikonduktor meningkat,” kata analis di Kiwoom Securities Co., Ahn Yea-ha, yang memperkirakan BOK akan menahan suku bunganya.

    Menurutnya, faktor-faktor seperti pengenaan tarif pada China setelah pemilihan Trump dapat meningkatkan risiko kemerosotan ekonomi.

    Publik Korea Selatan semakin khawatir. Survei BOK yang dirilis pekan ini menunjukkan, keyakinan konsumen terhadap ekonomi memburuk dalam laju tercepat dalam lebih dari dua tahun pada November.

  • Nilai Tukar Mata Uang Asia dan Rupiah Hari Ini Naik

    Nilai Tukar Mata Uang Asia dan Rupiah Hari Ini Naik

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Senin (25/11/2024) pagi naik. Senada dengan rupiah, mayoritas mata uang Asia menguat dari dolar AS.

    Mengutip Bloomberg Asian Pacific Currencies, rupiah hingga pukul 09.42 WIB di pasar spot exchange berada di level Rp 15.852 per dolar AS atau naik 22,5 poin atau 0,14%.

    Sementara, yen Jepang di pasar spot exchange naik 0,76% menjadi 153,6 yen per dolar AS, dolar Hong Kong bertambah 0,05% menjadi 7,78 dolar Hong Kong per dolar AS, dolar Singapura naik 0,33% menjadi 1,34 dolar Singapura per dolar AS, dan dolar Taiwan bertambah 0,24% menjadi 32,4 dolar Taiwan per dolar AS.

    Kemudian, mengikuti rupiah hari ini yang naik, won Korea bertambah 0,63% menjadi 1,39 won per dolar AS, peso Filipina bertambah 0,04% menjadi 58,8 peso per dolar AS, rupe India naik 0,05% menjadi 84.4 rupe per dolar AS, yan China naik 0,02% menjadi 7,24 yuan per dolar S, ringgit Malaysia bertambah 0,19% menjadi 4,4 ringgit per dolar AS, dan baht Thailand bertambah 0,06% menjadi 34,4 baht per dolar AS.

  • Ribuan Tentara Korut di Rusia Segera Masuki Perang Ukraina

    Ribuan Tentara Korut di Rusia Segera Masuki Perang Ukraina

    Suva

    Pentagon atau Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) menyebut ribuan tentara Korea Utara (Korut) yang berkumpul di Rusia akan “segera” memasuki pertempuran melawan Ukraina. Tentara-tentara Pyongyang itu dilaporkan menyatu dengan formasi pasukan militer Moskow.

    Menteri Pertahanan (Menhan) AS Lloyd Austin dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (23/11/2024), menyebut sekitar 10.000 tentara Korut diyakini kini bermarkas di Kursk, wilayah perbatasan Rusia, di mana mereka “diintegrasikan ke dalam formasi Rusia”.

    “Berdasarkan apa yang telah mereka dapatkan dalam pelatihan, cara mereka diintegrasikan ke dalam formasi Rusia, saya sepenuhnya memperkirakan akan melihat mereka terlibat dalam pertempuran segera,” kata Austin saat berbicara kepada wartawan saat singgah di Fiji, negara kepulauan di Pasifik.

    Austin mengatakan dirinya “belum melihat laporan signifikan” mengenai pasukan Korut yang “terlibat secara aktif dalam pertempuran” sejauh ini.

    Para pejabat pemerintah Korea Selatan (Korsel) dan kelompok penelitian setempat melaporkan pada Kamis (21/11) waktu setempat bahwa Rusia telah memasok rudal anti-pesawat, memberikan minyak dan bantuan ekonomi sebagai imbalan atas pengiriman pasukan Korut ke Moskow.

    Penasihat keamanan utama Korsel Shin Won Sik menyebut Seoul mendeteksi “peralatan dan rudal anti-pesawat yang bertujuan untuk memperkuat sistem pertahanan udara Pyongyang yang rentan” telah dikirimkan ke Korut.

    Menurut Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris David Lammy, seperti dikutip BBC, pasokan minyak itu merupakan “pembayaran” untuk persenjataan dan pasukan yang dikirimkan Pyongyang ke Moskow.

  • Prediksi Ending Family By Choice, Apakah Dal Akan Berhasil Menaklukan Hae Joon?

    Prediksi Ending Family By Choice, Apakah Dal Akan Berhasil Menaklukan Hae Joon?

    JABAR EKSPRES – Drama Korea Family By Choice sudah memasuki ending atau episode-episode akhir penayangan. Beberapa masalah sudah mulai terselesaikan, namun banyak penonton yang masih kesal karena second lead drama ini belum juga berlayar.

    Drama Family By Choice yang di adaptasi dari drama China Go Ahead ini memang memiliki perbedaan dari versi aslinya.

    Jika aslinya tokoh Kang Hae Joon (Bae Hyun Sung) yang merupakan kakak kedua dari kelaurga ini mengalami cinta segitiga dengan para tokoh utamanya Kim San Ha (Hwang In Yeop) dan Yoon Joo Won (Jung Chae Yeon) , namun di versi Koreanya ini, Hae Joon memiliki pasangan sendiri bernama Park Dal (Seo Ji hye) yang merupakan sahabat dari Joo Won.

    Sayangnya, Hae Joon sama sekali tidak peka dengan perasaan terpendam Dal, padahal berulang kali Dal menunjukkan perhatian dan perasaannya.

    Baca juga : Link Nonton Family By Choice Episode 3-4, Drakor Paling Favorit Oktober 2024

    Bahkan Joo Won dan San Ha bisa mengetahuinya, tapi Hae Joon malah salah paham jika Dal menyukai San Ha.

    Di episode 14, banyak hal baik terjadi, seperti ibunya San Ha yang akhirnya menyerah untuk membawa anaknya pulang ke Seoul.

    Juga ibu Hae Joon yang akhirnya punya keberanian mengungkapkkan alasannya tidak menemui anaknya selama ini.

    Meski awalnya Hae Joon tidak bisa menerima, namun akhirnya dia bisa memahami ibunya, karena ternyata selama ini dia tidak ditelantarkan oleh ibunya, melainkan karena terpaksa.

    Baca juga : Link Nonton Drama China Go Ahead, Kembali Viral Setelah Versi Koreanya Family By Choice Tayang

    Selain itu, hubungan rahasia antara San Ha dan Joo Won juga akhirnya terungkap oleh Hae Jun setelah memergoki keduanya berciuman.

    Meski awalnya menolak, namun Hae Joon Akhirnya merestui mereka, masalah berikutnya adalah bagaimana memberitahukan hal tersebut kepada para ayahnya.

    Di akhir episode 14 terjadi ketegangan, saat San Ha dan Joo Won berniat memberi tahu hubungan mereka kepada ayah mereka.

    Sementara dari review episode 15, ada bocoran akan terciptanya kembali cinta lama antara ayah Joo Won dengan Ibu Hae Joon.

  • Rusia Pasok Rudal Pertahanan Udara ke Korut, Imbalan Pengiriman Pasukan

    Rusia Pasok Rudal Pertahanan Udara ke Korut, Imbalan Pengiriman Pasukan

    Moskow

    Rusia dilaporkan telah memasok rudal pertahanan udara dan memberikan pasokan minyak serta bantuan ekonomi kepada Korea Utara (Korut), sebagai imbalan atas pengiriman pasukan oleh Pyongyang untuk mendukung perang Moskow melawan Ukraina.

    Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) menuduh Korut telah mengirimkan lebih dari 10.000 tentaranya ke Rusia untuk membantu pertempuran melawan Ukraina, dalam perang yang berkecamuk sejak invasi militer pada Februari 2022 lalu.

    Para pakar menyebut pemimpin Korut, Kim Jong Un, sangat ingin mendapatkan teknologi canggih dan pengalaman bertempur untuk pasukannya, sebagai imbalan.

    Diungkapkan oleh penasihat keamanan utama Korsel Shin Won Sik, seperti dilansir AFP dan Associated Press, Jumat (22/11/2024), bahwa Seoul mendapati Rusia telah memasok rudal dan peralatan militer lainnya untuk memperkuat jaringan pertahanan udara di Pyongyang, ibu kota Korut.

    “Telah diidentifikasi bahwa peralatan dan rudal anti-pesawat, yang bertujuan untuk memperkuat sistem pertahanan udara Pyongyang yang rentan, telah dikirimkan ke Korea Utara,” sebut Shin, yang merupakan penasihat keamanan nasional untuk Presiden Yoon Suk Yeol, dalam pernyataannya kepada wartawan.

    Berbicara kepada televisi lokal SBS, Shin juga mengungkapkan bahwa Moskow telah memberikan “berbagai bentuk dukungan ekonomi” kepada Pyongyang dan berbagai teknologi militer, termasuk yang dibutuhkan untuk membantu Korut membangun sistem pengawasan berbasis luar angkasa yang bisa diandalkan.

    Secara terpisah, kelompok riset nirlaba Open Source Centre melaporkan Pyongyang telah mendapatkan pengiriman pasokan minyak dari Moskow.

  • Rupiah stabil didukung imbal hasil menarik dan prospek ekonomi RI

    Rupiah stabil didukung imbal hasil menarik dan prospek ekonomi RI

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    BI: Rupiah stabil didukung imbal hasil menarik dan prospek ekonomi RI
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 20 November 2024 – 19:06 WIB

    Elshinta.com – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan Rupiah ke depan akan stabil didukung upaya stabilisasi nilai tukar Rupiah, imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi domestik yang baik.

    “Ke depan, nilai tukar Rupiah diprakirakan stabil didukung komitmen Bank Indonesia menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap baik,” kata Perry dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan November 2024 di Jakarta, Rabu (20/11).

    Perry menuturkan kebijakan nilai tukar Bank Indonesia terus diarahkan untuk menjaga stabilitas rupiah dari dampak menguatnya dolar AS secara luas.

    Seluruh instrumen moneter akan terus dioptimalkan, termasuk penguatan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valuta Asing Bank Indonesia (SVBI) dan Sukuk Valuta Asing Bank Indonesia (SUVBI).

    Upaya tersebut dilakukan untuk memperkuat efektivitas kebijakan dalam menarik aliran masuk investasi portofolio asing dan mendukung penguatan nilai tukar rupiah.

    Nilai tukar rupiah pada awal November hingga 19 November 2024 melemah sebesar 0,84 persen point-to-point (ptp) dari bulan sebelumnya.

    Pelemahan nilai tukar tersebut diakibatkan oleh menguatnya mata uang dolar AS secara luas, serta berbaliknya preferensi investor global dengan memindahkan alokasi portofolionya kembali ke AS pascahasil pemilihan umum di Amerika Serikat.

    Secara umum pelemahan nilai tukar rupiah tetap terkendali, yang jika dibandingkan dengan level akhir Desember 2023 tercatat depresiasi sebesar 2,74 persen, lebih kecil dibandingkan dengan pelemahan Dolar Taiwan, Peso Filipina, dan Won Korea yang masing-masing terdepresiasi sebesar 5,26 persen, 5,83 persen, dan 7,53 persen.

    Sumber : Antara

  • Nilai Tukar Rupiah Melemah 0,84 Persen Per 19 November 2024, BI: Masih Terkendali

    Nilai Tukar Rupiah Melemah 0,84 Persen Per 19 November 2024, BI: Masih Terkendali

    Jakarta, Beritasatu.com – Bank Indonesia (BI) menyatakan nilai tukar rupiah pada November 2024 melemah sebesar 0,84% (point to point) per 19 November 2024. Pelemahan nilai tukar tersebut diakibatkan oleh menguatnya mata uang dolar Amerika Serikat (AS) secara luas, serta berbaliknya preferensi investor global dengan memindahkan alokasi portofolionya kembali ke AS pascahasil pilpres di AS.

    Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, secara umum pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tetap terkendali, apabila dibandingkan dengan level akhir Desember 2023 tercatat depresiasi sebesar 2,74%, lebih kecil dibandingkan dengan pelemahan dolar Taiwan, peso Filipina, dan won Korea yang masing-masing terdepresiasi sebesar 5,26%, 5,83%, dan 7,53%.

    “Kebijakan nilai tukar BI terus diarahkan untuk menjaga stabilitas rupiah dari dampak menguatnya dolar AS secara luas,” ucap Perry dalam konferensi pers hasil rapat Dewan Gubernur Oktober 2024 di gedung Thamrin, BI, pada Rabu (20/11/2024).

    Menurut dia, nilai tukar rupiah diperkirakan bakal stabil didukung komitmen BI menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap baik.

    Seluruh instrumen moneter akan terus dioptimalkan, termasuk penguatan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen sekuritas rupiah Bank Indonesia (SRBI), sekuritas valas Bank Indonesia (SVBI), dan sukuk valas Bank Indonesia (SUVBI), untuk memperkuat efektivitas kebijakan dalam menarik aliran masuk investasi portofolio asing dan mendukung penguatan nilai tukar rupiah.

    “Stabilitas nilai tukar rupiah terjaga sesuai dengan komitmen kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia,” terang Perry.

    Adapun suku bunga pasar uang (IndONIA) bergerak di sekitar BI rate, yaitu 6,16% pada 15 Oktober 2024. Suku bunga SRBI untuk tenor 6, 9, dan 12 bulan tanggal 11 Oktober 2024 tercatat masing-masing pada level 6,69%, 6,79%, dan 6,84%, tetap menarik untuk mendukung aliran masuk modal asing.

    Sementara, imbal hasil SBN tenor 2 tahun, per 15 Oktober 2024, menurun menjadi 6,31%, sementara imbal hasil SBN tenor 10 tahun meningkat menjadi 6,67% sejalan kenaikan yield UST tenor 10 tahun.

    “Transmisi kebijakan moneter berjalan baik,” pungkas dia.

  • Dolar AS Menguat Pagi Ini Jelang Pengumuman Suku Bunga Acuan

    Dolar AS Menguat Pagi Ini Jelang Pengumuman Suku Bunga Acuan

    Jakarta

    Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap rupiah pagi ini. Mata uang Paman Sam itu menghijau di level Rp 15.800-an.

    Dikutip dari data RTI, Rabu (20/11/2024), dolar AS dibuka pada level Rp 15.825. Lalu, posisinya terus menguat ke Rp 15.839 atau naik 14 poin (0,09%).

    Dolar AS bergerak di rentang tertinggi Rp 15.867 dan terendah Rp 15.819. Dolar AS secara mingguan melemah 0,23%, tapi secara bulanan masih menguat 1,37%.

    Kemudian secara tiga bulanan dolar AS menguat 2,25% dan dalam enam bulan melemah 1,09%. Lalu secara year to date dolar AS menguat 2,82% dan secara tahunan menguat 1,66%.

    Dolar AS terhadap sejumlah mata uang lainnya hari ini beragam. Terhadap yuan China melemah 0,02%, baht Thailand melemah 0,20%, dolar Australia melemah 0,02%, dan euro melemah 0,06%.

    Dolar menguat terhadap yen Jepang menguat 0,15%, terhadap won Korea menguat 0,05% dan terhadap dolar Singapura menguat 0,04%.

    Sebagai tambahan informasi, Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan suku bunga acuan pada hari ini.

    Saksikan juga video: Ekonom: Dukung Produk Lokal Bisa Selamatkan Nilai Tukar Rupiah

    (acd/acd)

  • Rupiah Hari Ini Cerah, Simak Analisisnya – Page 3

    Rupiah Hari Ini Cerah, Simak Analisisnya – Page 3

    Namun, posisi tersebut tidak berlangsung lama, lantaran adanya perubahan sentimen global imbas ekspektasi penurunan Fed Fund Rate oleh The Fed memengaruhi kondisi pasar.

    “Dengan terpilihnya kembali Presiden Trump, indeks Dolar AS mengalami penguatan, sehingga nilai tukar Rupiah kita kemarin cenderung mengalami tekanan,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa di kantor Kemenkeu, Jumat (8/11/2024).

    Secara keseluruhan, depresiasi nilai tukar Rupiah mencapai 2,68 persen.

    Namun, Sri Mulyani juga mencatat bahwa kinerja Rupiah masih relatif baik jika dibandingkan dengan negara-negara G7 dan G20 lainnya.

    Sebagai contoh, Dolar Kanada mengalami depresiasi hingga 4,46 persen, Peso Filipina 5,69 persen, dan Won Korea Selatan mencapai 6,79 persen.

    “Kita relatif masih cukup baik dari sisi nilai tukar kita,” imbuhnya.

    Sri Mulyani pun menegaskan bahwa kondisi ekonomi Indonesia akan terus dipantau dan dikelola dengan cermat hingga akhir tahun.

    “Kami berharap perekonomian tetap terjaga dalam posisi yang positif hingga akhir tahun,” tutup Sri Mulyani.