Produk: won

  • Rupiah Dibuka Perkasa di Rp15.861 Pagi Ini

    Rupiah Dibuka Perkasa di Rp15.861 Pagi Ini

    Jakarta, CNN Indonesia

    Nilai tukar rupiah berada di level Rp15.861 per dolar AS pada Selasa (10/12) pagi. Mata uang Garuda menguat 5,5 poin atau 0,03 persen dari perdagangan sebelumnya.

    Mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi. Yen Jepang melemah 0,06 persen, baht Thailand menguat 0,10 persen, yuan China melemah 0,02 persen, peso Filipina menguat 0,11 persen, dan won Korea Selatan menguat 0,15 persen.

    Dolar Singapura melemah 0,01 persen dan dolar Hong Kong terpantau menguat 0,01 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini.

    Sementara, mayoritas mata uang utama negara maju kompak berada di zona merah. Tercatat euro Eropa melemah 0,02 persen, poundsterling Inggris melemah 0,03 persen, dan franc Swiss menguat 0,02 persen.

    Mengikuti dolar Australia melemah 0,23 persen, dan dolar Kanada juga melemah 0,04 persen.

    Analis Mata Uang Doo Financial Futures Lukman Leong memperkirakan rupiah akan berkonsolidasi dengan kecenderungan menguat terbatas oleh harapan stimulus yang lebih besar dari China.

    “Namun investor masih wait and see oleh antisipasi menjelang data inflasi AS besok. Investor juga menantikan data penjualan ritel siang ini,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.

    Hari ini, Lukman memperkirakan rupiah bergerak di rentang Rp15.800 per dolar AS – Rp15.900 per dolar AS.

    (ldy/pta)

  • Rupiah ‘Nyungsep’ ke Rp 15.867/Dolar AS, IHSG Moncer Naik ke 7.437 – Halaman all

    Rupiah ‘Nyungsep’ ke Rp 15.867/Dolar AS, IHSG Moncer Naik ke 7.437 – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (9/12/2024) bernasib beda.

    Rupiah bernasib apes, mengikuti pergerakan mayoritas mata uang Asia yang nyungsep.

    Rupiah spot ditutup di level Rp 15.867 per dolar Amerika Serikat (AS).

    Berbeda dengan IHSG yang hari ini moncer. IHSG  menguat 54,94 poin ke 7.437,73 pada akhir perdagangan.

    Ini membuat rupiah melemah 0,14 persen dibanding penutupan Jumat (6/12) di Rp 15.845 per dolar AS. Pergerakan rupiah sejalan dengan mayoritas mata uang di Asia.

    Hingga pukul 15.00 WIB, won Korea Selatan menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah ditutup anjlok 0,72%.

    Selanjutnya, peso Filipina yang sudah ditutup ambles 0,47?n yen Jepang yang koreksi 0,25%. Disusul, dolar Taiwan yang sudah ditutup tertekan 0,15%.

    Berikutnya, ringgit Malaysia yang tergelincir 0,11?n yuan China turun 0,04%. Lalu ada rupee India yang melemah tipis 0,006%.

    Sementara itu, baht Thailand menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia setelah menanjak 0,54%.

    Kemudian, dolar Singapura terlihat naik 0,19?n dolar Hongkong menguat tipis 0,01% terhadap the greenback.

    Sementara itu IHSG  ditutup menguat 54,94 poin atau 0,74% ke 7.437,73 pada akhir perdagangan Senin (9/12).

    Sebanyak 330 saham naik, 237 saham turun dan 228 saham stagnan.

    Dari 11 indeks sektoral, 10 indeks sektoral menguat menopang kenaikan IHSG. 

    Indeks sektoral dengan kenaikan terbesar adalah sektor energi yang naik 2,12%, sektor transportasi naik 1,34?n sektor teknologi naik 1,18%.

    Sedangkan satu indeks sektoral yakni sektor kesehatan tergelincir ke zona merah dengan pelemahan 0,09%.

    Total volume perdagangan saham di bursa hari ini mencapai 29,95 miliar saham dengan total nilai Rp 44,51 triliun.

    Top gainers LQ45 hari ini adalah:

    1. PT Alamtri Resources Tbk (ADRO) (16,52%)
    2. PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) (4,88%)
    3. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) (3,47%)

    Top losers LQ45 hari ini adalah:

    1. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) (-4,23%)
    2. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) (-2,12%)
    3. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) (-2,10%)

    (Kontan/Anna Suci Perwitasari/Herlina Kartika Dewi)

  • Krisis Politik di Korsel Bawa Malapetaka, Buat Mata Uang Won Anjlok Hingga Saham Ambruk – Halaman all

    Krisis Politik di Korsel Bawa Malapetaka, Buat Mata Uang Won Anjlok Hingga Saham Ambruk – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

    TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Konflik politik di Korea Selatan yang tak kunjung rampung memicu dampak negatif bagi volatilitas mata uang won, hingga nilainya anjlok ke level terendah, Senin (9/12/2024).

    Dilansir dari Refinitiv, won Korea Selatan sejak beberapa hari terakhir terus mencatatkan penurunan terdepresiasi sebesar 2,11 persen, menyentuh angka KRW1.424,14 per dolar AS pada 6 Desember 2024.

    Sedangkan pada siang hari ini pukul 11:09 WIB, won Korea Selatan kembali terpuruk ke kisaran KRW1.435,29 dollar AS, mendekati level terlemahnya sejak 2009.

    Tak hanya won yang mencatatkan penurunan, mayoritas saham Korsel juga ikut ambruk diantaranya seperti Indeks acuan Kospi yang anjlok 2,8 persen, disusul penurunan Indeks Kosdaq berkapitalisasi kecil yang merosot lebih dari 5 persen, jadi yang terendah sejak April 2020.

    Kemerosotan ini terjadi buntut krisis politik Korsel pasca Presiden Yoon Suk Yeol mendeklarasikan darurat militer dengan pengerahan pasukan yang mengepung gedung parlemen pada Selasa (3/12/2024) tengah malam.

    Langkah ini dilakukan Yoon dengan dalih munculnya isu kudeta dari kelompok pro-Korea Utara. Ia menuduh oposisi sebagai “kekuatan anti-negara pro-Korea Utara” dan menyebut mereka telah menciptakan krisis yang mengancam tatanan konstitusional.

    Namun belakangan terkuak alasan presiden Yoon memberlakukan status darurat militer lantaran adanya perselisihan antara presiden Yoon dan parlemen yang dikendalikan oposisi mengenai anggaran dan tindakan lainnya, bukan karena ancaman eksternal.

    Para politikus Korea Selatan  menyebutkan deklarasi Yoon Suk Yeol ilegal dan tidak konstitusional. Pemimpin partai Yoon Suk Yeol, Partai Kekuatan Rakyat yang konservatif, menyebutkan langkah Yoon Suk Yeol adalah “langkah yang salah”.

    Meski darurat militer tersebut dicabut setelah enam jam diumumkan, namun buntut ketegangan tersebut Presiden Yoon harus menghadapi resiko pemakzulan dari berbagai pihak.

    Saat Presiden Yoon menghadapi tekanan kuat untuk mengundurkan diri, pemimpin Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa, Han Dong-hoon, pada hari Minggu mengatakan Perdana Menteri Han Duck-soo akan mengelola urusan negara sementara partainya menyusun rencana untuk presiden.

    Para anggota parlemen oposisi mengecam keputusan tersebut sebagai tidak konstitusional dan ribuan orang turun ke jalan untuk memprotesnya. 

    Krisis politik ini yang membuat investor ketar-ketir, hingga pasar saham dan keuangan Korsel mengalami kemerosotan. Kendati para pejabat di Seoul telah berusaha keras untuk mencegah keruntuhan pasar, akan tetapi ketidakpastian atas kepemimpinan negara tersebut telah memperburuk sentiment.

    “Kemungkinan skenario terburuk untuk Kospi telah meningkat, bahkan pada perkembangan kecil, Kospi dapat goyah karena akumulasi kelelahan, kekecewaan, sentimen investor yang sangat buruk dan situasi penawaran dan permintaan,” kata Lee Kyoung-Min, seorang ahli strategi di Daishin Securities Co.

    Para analis di Bloomberg Intelligence. berspekulasi kemerosotan pasar saham dan Won mungkin akan terus berlanjut selama liburan Tahun Baru Imlek, mengingat situasi politik Korsel saat ini tak menemukan titik terang.

  • Penjelasan dan Teori Drakor Light Shop dari Setiap Karakter, Semua Menyimpan Misteri

    Penjelasan dan Teori Drakor Light Shop dari Setiap Karakter, Semua Menyimpan Misteri

    JABAR EKSPRES – Sudah menonton drakor Light Shop episode 1-4 tapi masih bingung dengan alur ceritanya?, tenang, kamu tidak sendiri, banyak yang mengaku seperti itu, dan memang naskahnya dibuat agar penonton bingung juga penasaran hingga akan terus mengikuti kelanjutannya.

    Namun kamu jangan kuatir, Jabar Ekspres telah merangkum penjelasan dan teori yang dibuat oleh netizen tentang drama ini.

    Paling tidak kamu akan memiliki gambaran tentang berbagai misteri yang ada didalam drama garapan sutradara Kim Hee Won ini.

    Baca juga : Tayang Hari ini, Jam Berapa dan Dimana Nonton Drakor Light Shop yang Dibintangi Ju Ji Hoon dan Park Bo Young

    Drama Light Shop bercerita tentang sebuah toko lampu yang berada di ujung gang kecil, saat siang, toko ini tidak begitu terlihat, namun saat malam sangat mencolok, karena lampu-lampunya menyala terang.

    Namun ada yang aneh dari toko lampu yang satu ini, karena pengunjungnya adalah orang-orang di ambang kehidupan dan kematian atau biasa di sebut KOMA.

    Orang-orang yang datang ke Light shop ini adalah orang-orang yang tidak tahu bahwa dia sedang dalam keadaan koma, makanya mereka sendiri merasa bingung kenapa bisa datang ke Light shop itu.

    Dari unggahan satu akun di Facebook bernama XRyu Jiminshi menyebutkan tiga teori tentang lampu dalam toko tersebut:

    “Lampu yang ada di Light shop ini menggambarkan jiwa seseorang” ungkapnya.

    Baca juga : Kapan Drakor Light Shop Episode 5 – 8 Tayang? Cek Jadwal Lengkapnya

    Dia lantas menjelaskan tentan tanda-tanda di ampu tersebut:

    – Lampu yang hidup artinya mereka masih hidup.

    – Lampu yang sudah mati berarti mereka sudah mati.

    – Lampu yang remang-remang artinya orang itu belum punya motivasi untuk hidup tapi mereka belum mau mati.

    “Mereka adalah jiwa-jiwa orang yang kebingungan dan sedang mencari arah dan tujuan untuk hidup.” terangnya.

    Penjelasan Karakter dalam Light Shop

    1. Siswi SMA Hyun Joo (Shin Eun Soo)

    Hyun Joo adalah siswi SMA yang setiap hari datang untuk membeli lampu karena disuruh ibunya.

  • Rupiah Melemah pada Awal Perdagangan Hari Ini Senin 9 Desember 2024

    Rupiah Melemah pada Awal Perdagangan Hari Ini Senin 9 Desember 2024

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini Senin (9/12/2024) terhadap kurs dolar Amerika Serikat (AS) melemah atau terdepresiasi dibandingkan perdagangan sebelumnya.

    Pergerakan negatif rupiah terjadi di tengah mata uang Benua Kuning yang bervariasi.

    Data Bloomberg menyatakan, rupiah hari ini pukul 09.27 WIB di pasar spot exchange berada di level Rp 15.857 per dolar AS atau melemah 12,5 poin (0,08%) dibandingkan perdagangan sebelumnya.

    Berbeda dengan rupiah yang menguat, yen Jepang di pasar spot exchange menguat 0,04 poin (0,03%) mencapai 149,9 yen per dolar AS dibandingkan perdagangan sebelumnya.

    Adapun dolar Hong Kong melemah 0,0002 (0,001%) mencapai 7,7 per dolar AS, won Korea melemah 13,6 poin (0,96%) mencapai 1.436 won per dolar AS, rupe India menguat 0,03 poin (0,05%) mencapai 84,6 rupe per dolar AS, yuan Tiongkok melemah 0,003 (0,05%) mencapai 7,2 yuan per dolar AS.

    Sedangkan dolar Singapura pagi ini ditransaksikan menguat 0,0007 (0,05%) mencapai 1,34 per dolar AS, peso Filipina melemah 0,2 (0,41%) mencapai 57,9 peso per dolar AS, ringgit Malaysia melemah 0,007 poin (0,16%) mencapai 4,4 ringgit per dolar AS, baht Thailand menguat 0,04 poin (0,12%) mencapai 34,1 baht per dolar AS.

    Rupiah hari ini Senin (9/12/2024) terhadap kurs dolar Amerika Serikat (AS) melemah atau terdepresiasi dibandingkan perdagangan sebelumnya.

  • Rupiah Mendung ke Rp15.856 Pagi Ini

    Rupiah Mendung ke Rp15.856 Pagi Ini

    Jakarta, CNN Indonesia

    Nilai tukar rupiah dibuka di posisi Rp15.856 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Senin (9/12) pagi. Mata uang Garuda turun 11 poin atau minus 0,07 persen.

    Sedangkan mata uang Asia lain masih sanggup melawan dolar AS. Yen Jepang naik 0,02 persen, rupee India dan dolar Singapura menguat 0,05 persen, dan baht Thailand melesat 0,15 persen.

    Namun, ada juga yang layu bersama rupiah. Yuan China merosot 0,05 persen, ringgit Malaysia amblas 0,26 persen, peso Filipina jatuh 0,39 persen, dan won Korea Selatan ambruk 0,85 persen.

    Di lain sisi, mata uang utama negara maju dominan dibuka melemah. Poundsterling Inggris layu 0,01 persen, euro Eropa minus 0,12 persen, franc Swiss turun 0,02 persen, dolar Australia menguat 0,15 persen, dan dolar Kanada tumbuh 0,05 persen.

    Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong memperkirakan rupiah akan jatuh hari ini. Pasalnya, dolar AS kokoh setelah data tenaga kerja AS non-farm payroll (NFP) lebih kuat dari perkiraan.

    “Investor menantikan data indeks kepercayaan Indonesia November (2024),” katanya kepada CNNIndonesia.com.

    Ia memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp15.800 sampai Rp15.900 per dolar AS pada hari ini.

    (skt/pta)

  • Dampak Krisis Politik Korea Selatan, Won hingga Pasar Saham ‘Kebakaran’

    Dampak Krisis Politik Korea Selatan, Won hingga Pasar Saham ‘Kebakaran’

    Bisnis.com, JAKARTA – Pasar saham Korea Selatan merosot dan mata uang won melemah pada perdagangan Senin (9/12/2024) seiring dengan sikap pelaku pasar yang bersiap menghadapi periode volatilitas berkelanjutan akibat krisis politik yang semakin dalam.

    Mengutip Bloomberg, indeks Kospi turun sebanyak 2,2%, dan Indeks Kosdaq berkapitalisasi kecil anjlok lebih dari 3% ke level terendah sejak Mei 2020. Sementara itu, mata uang won merosot sekitar 0,4% terhadap dolar AS, sedangkan obligasi berjangka sedikit berubah.

    Investor menghadapi risiko kebuntuan yang berkepanjangan setelah mosi pemakzulan terhadap Presiden Yoon Suk-yeol pada Sabtu (7/12/2024) pekan lalu gagal. Partai oposisi utama mengatakan akan segera mendorong pemungutan suara lagi. 

    Meski para pejabat di Seoul berusaha keras untuk mencegah keruntuhan pasar, ketidakpastian atas kepemimpinan negara tersebut telah memperburuk sentimen.

    “Kemungkinan terjadinya skenario terburuk bagi Kospi telah meningkat. Bahkan dengan perkembangan yang kecil, Kospi dapat goyah karena akumulasi kelelahan, kekecewaan, sentimen investor yang sangat terpuruk, serta situasi penawaran dan permintaan,” kata ahli strategi di Daishin Securities Co, Lee Kyoung-Min.

    Dengan Yoon menghadapi tekanan kuat untuk mengundurkan diri, pemimpin Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa Han Dong-hoon mengatakan Perdana Menteri Han Duck-soo akan mengelola urusan negara sementara partainya menyiapkan rencana keluar yang tertib bagi presiden. 

    Anggota parlemen oposisi mengecam keputusan itu sebagai inkonstitusional dan ribuan orang turun ke jalan untuk memprotes. 

    Kebuntuan itu terjadi pada saat yang sangat buruk bagi pasar lokal. Pengukur Kospi dan won termasuk di antara yang berkinerja terburuk di Asia tahun ini bahkan sebelum kegagalan darurat militer.

    Stabilisasi Pasar

    Para investor menaruh harapan mereka pada kepemimpinan negara tersebut untuk menavigasi lingkungan perdagangan global yang tidak menentu menyusul kemenangan pemilihan Donald Trump. 

    Inisiatif “Value-Up” — sebuah program untuk meningkatkan tata kelola perusahaan dan pengembalian pemegang saham — juga dibutuhkan untuk dorongan yang lebih kuat guna menyegarkan kembali pasar saham yang sedang lesu. 

    Meski pejabat ekonomi dan keuangan papan atas telah bertemu hampir setiap hari untuk meredakan kegelisahan finansial, muncul pertanyaan besar tentang siapa yang bertanggung jawab atas Korea. 

    Otoritas keuangan Korea Selatan dalam pernyataannya menyebut, akan memobilisasi setiap tindakan yang mungkin untuk meminimalkan dampak pada ekonomi dan akan memantau pasar keuangannya secara ketat sepanjang waktu. 

    Mereka berencana untuk meluncurkan dana 300 miliar won atau US$209 juta minggu depan untuk membeli saham “value-up” guna membantu menopang pasar, sambil terus menggunakan dana 200 miliar won sebelumnya.

    “Dana stabilisasi saham senilai 10 triliun won siap dimobilisasi segera ketika dibutuhkan,” kata pernyataan itu.

    Mata uang Korea telah merangkak turun dalam beberapa hari setelah Yoon secara mengejutkan mengumumkan darurat militer pada Selasa pekan lalu. Keputusan itu kemudian dibatalkan dalam beberapa jam setelah parlemen dengan suara bulat menolaknya. 

    Adapun, won telah melemah 1,6% terhadap dolar selama lima sesi terakhir, satu-satunya mata uang negara berkembang Asia yang jatuh terhadap dolar AS. 

    Goldman Sachs Group Inc. mengatakan pihaknya mempertahankan perkiraan pertumbuhan di bawah konsensus sebesar 1,8% pada 2025 untuk Korea, dengan “risiko semakin condong ke sisi negatif,” menurut catatan oleh para ekonom termasuk Kwon Goohoon. 

    Turis China yang mengunjungi Korea dapat turun sebesar 19% menjadi 830.000 pada kuartal pertama tahun 2025 dari tahun lalu karena kekhawatiran akan kerusuhan sosial setelah pemberlakuan darurat militer singkat, dan kekhawatiran tersebut mungkin akan bertahan hingga liburan Tahun Baru Imlek, menurut laporan Bloomberg Intelligence.

    CEO Fibonacci Asset Management Global, Jung In Yun, mengatakan, ketidakstabilan politik ini akan menimbulkan dampak berbeda pada berbagai sektor. Dai juga memperkirakan drama ini akan terus berlanjut sepanjang tahun depan.

    Sementara itu, dia mengatakan, perusahaan ekspor kemungkinan akan segera pulih.

    “Investor akan fokus pada laba perusahaan untuk kuartal berikutnya dan menilai dampak dari pelemahan won. Kospi kemungkinan akan pulih pada akhir Desember karena investor mulai memisahkan isu politik dan pasar,” kata Yun. 

  • Ketika Nasib X1 dan IZ*ONE Digantung Agensi

    Ketika Nasib X1 dan IZ*ONE Digantung Agensi

    JAKARTA – Sejak mengonfirmasi kecurangan jumlah voting yang dilakukannya pada ajang kompetisi Produce, Producing Director (PD) Ahn Joo Young menerima hujatan bertubi-tubi dari para penggemar. Bagaimana tidak, sistem voting yang mengeluarkan biaya tersebut ternyata diketahui memiliki beberapa perjanjian dengan pihak-pihak tertentu dalam meloloskan trainee yang ikut berkompetisi.

    PD Ahn Joo Young sebelumnya mengonfirmasi telah melakukan kecurangan pada kompetisi Produce 48 dan Produce X 101 yaitu seri ketiga dan keempat kompetisi Produce. Suap yang diterima PD Ahn diduga berupa pelayanan hiburan malam dari agensi lebih dari 40 kali pada 2018. Ia juga menerima lebih dari 100 juta won dan pelayanan hiburan ini diberikan kepadanya di area Gangnam. 

    Meski begitu, ada banyak pihak yang merasa dirugikan dengan kejadian ini termasuk grup jebolan kompetisi Produce 48 dan Produce X 101 yaitu IZ*ONE dan X1. Kejadian ini membawa dampak bagi karier kedua grup dan bukan tidak mungkin keduanya terancam bubar.

    IZ*ONE, grup yang sudah berjalan setahun ini hendak comeback dengan album terbaru berjudul BLOOM*IZ. Namun, karena kejadian ini, mereka langsung membatalkan showcase di mana mereka seharusnya menampilkan lagu baru untuk penggemar dan awak media. Awalnya, hanya showcase saja yang dibatalkan, namun karena backlash yang diterima cukup besar, IZ*ONE secara resmi menunda perilisan BLOOM*IZ yang dijadwalkan beredar Senin, 11 November.

    Tidak berhenti sampai situ, kemunculan IZ*ONE dalam acara-acara variety Korea seperti My Little Television, Amazing Saturday, dan Idol Room dikonfirmasi tidak akan tayang karena kasus yang terjadi. Kecuali variety show milik Netflix Korea, Busted! 2 yang mengonfirmasi tetap menayangkan episode di mana beberapa member IZ*ONE hadir. Film dokumenter IZ*ONE yaitu Eyes on Me: The Movie juga juga ditunda perilisannya.

    IZ*ONE (#아이즈원) – 1st Album [BLOOM*IZ] OFFICIAL PHOTO ‘I WILL’ ver.#IZONE #アイズワン#BLOOMIZ #20191111_6PM pic.twitter.com/BmGRD9bP6i

    — official_IZONE (@official_izone) November 1, 2019

    X1, grup terbaru lulusan ajang Produce X 101 berada di posisi menyedihkan. Kabarnya, grup X1 belum menandatangani kontrak apapun dengan agensi yang akan menaungi aktivitas mereka. Padahal, mereka sudah debut sejak bulan Agustus dan menjalani promosi hingga ke luar Korea Selatan. Album debut mereka langsung meraih penjualan meningkat yaitu mencapai 570 ribu keping album.

    Kondisi ini sempat dialami oleh IZ*ONE di awal debut di mana mereka membutuhkan 6 bulan untuk menandatangani kontrak. X1 sebagai grup pemenang direncanakan menandatangani kontrak dengan CJ ENM dengan durasi 5 tahun yang dibagi menjadi 2,5 kontrak eksklusif dan sisanya kontrak non-eksklusif yang berarti anggota X1 nantinya bisa mengikuti promosi bersama grup mereka sebelumnya.

    Kasus ini memang menggantungkan karier IZ*ONE dan X1 untuk sementara. Representatif dari industri sempat mengatakan, sulit untuk mengetahui nasib kedua grup saat ini.

    “Dengan situasi seperti ini, tidak menjamin pembayaran layak akan dilakukan untuk aktivitas yang dilakukan sampai sekarang,” kata dia, dilansir dari Soompi.

    Tetapi, sebuah sumber dari agensi salah satu member mengklarifikasi laporan tersebut dengan mengatakan X1 belum saatnya menerima pembayaran lantaran baru debut selama tiga bulan.  

    “Bahkan butuh waktu untuk menerima profit dari penjualan album digital dan fisik. Belum menerima pembayaran seperti sekarang ini merupakan kondisi yang normal,” jelas sumber tersebut.

    [#X1NOTE]

    뜻깊은 자리에 엑스원이 함께 할 수 있어서 영광이였고, 응원해주는 원잇이 곁에 있어서 더욱 행복했던 순간이었습니다.

    오늘도 감사합니다! #X1 #엑스원 pic.twitter.com/f6mPMkwDH1

    — X1 (@x1official101) October 4, 2019

    Mnet selaku saluran televisi tempat kompetisi Produce ditayangkan juga memberi komentar. “Kami berdiskusi tentang rencana mendatang untuk IZ*ONE dan X1. Bagaimana pun, tidak ada yang dikonfirmasi mengenai pembubaran grup. Karena investigasi masih berjalan, kami menunggu hasilnya.”

    Sementara itu Off The Record selaku agensi IZ*ONE dan Swing Entertainment untuk X1 merespons bahwa mereka akan merilis pernyataan resmi setelah mengonfirmasi rencana kedua grup yang akan datang. 

  • Beda Nasib Presiden Korsel dan Eks Menhan Usai Darurat Militer

    Beda Nasib Presiden Korsel dan Eks Menhan Usai Darurat Militer

    Seoul

    Nasib berbeda dialami Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol dengan mantan Menteri Pertahanan Korsel Kim Yong-hyun. Yoon selamat dari pemakzulan, sementara Kim ditangkap dan ditahan kejaksaan.

    Yoon lolos dari upaya pemakzulan yang digulirkan oleh oposisi di Parlemen Korsel. Upaya pemakzulan itu merupakan buntut pengumuman darurat militer kontroversial pada Selasa (3/12/2024) malam.

    Darurat militer itu dicabut pada Rabu (4/12) dini hari. Pencabutan darurat militer dilakukan setelah anggota Parlemen Korsel menggelar voting yang menuntut pencabutan darurat militer.

    Pada Sabtu (7/12) malam, parlemen menggelar rapat untuk menggulingkan Yoon dari kursi Presiden Korsel. Namun, Partai Kekuatan Rakyat (PPP), yang menaungi Yoon, memboikot pemungutan suara melalui aksi walkout hampir seluruh anggota parlemen PPP.

    Tayangan siaran langsung televisi setempat dari ruang sidang pleno, seperti dilansir AFP, menunjukkan para anggota parlemen yang hadir mulai memberikan suara mereka secara rahasia. Saat itu, tidak diketahui secara jelas apakah ada cukup suara anggota parlemen untuk meloloskan mosi pemakzulan tersebut.

    Berdasarkan aturan yang berlaku, dibutuhkan dua pertiga mayoritas suara anggota parlemen atau sekitar 200 anggota dari total 300 anggota parlemen untuk meloloskan mosi pemakzulan Presiden Korsel. Partai Demokrat, sebagai oposisi utama, dan partai-partai oposisi kecil lainnya secara total menguasai 192 kursi dalam parlemen.

    PPP pun menggunakan strategi boikot untuk mencegah pembelotan anggotanya karena pemungutan suara pemakzulan dilakukan melalui pemungutan suara yang anonim. Dari 108 anggota parlemen Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang berkuasa, 107 telah meninggalkan ruang pemungutan suara.

    Laporan AFP menyebut hanya ada satu anggota parlemen PPP yang tetap duduk di kursinya ketika rekan-rekannya yang lain melakukan walk out. Proses voting sendiri tetap digelar, namun jumlah anggota parlemen yang menyetujui pemakzulan Yoon tidak mencukupi batas minimal yang diatur.

    Upaya Pemakzulan Akan Dilakukan Lagi

    Partai oposisi utama Korsel pun mengaku akan mencoba lagi upaya memakzulkan Yoon. Dilansir AFP, Minggu (8/12), Yoon juga sedang diselidiki atas tuduhan pemberontakan.

    Lee Jae-myung, pemimpin Partai Demokrat (DP) yang merupakan oposisi utama, mengatakan mereka akan mencoba lagi pemakzulan pada 14 Desember. Dia mengatakan hanya ada dua pilihan bagi Yoon, mundur atau dimakzulkan.

    “Yoon, pelaku utama di balik pemberontakan dan kudeta militer yang menghancurkan tatanan konstitusional Korea Selatan, harus segera mengundurkan diri atau dimakzulkan tanpa penundaan,” kata Lee.

    “Pada tanggal 14 Desember, Partai Demokrat kami akan memakzulkan Yoon atas nama rakyat,” sambungnya.

    Sebagai imbalan atas pemblokiran pemakzulan, Partai Kekuatan Rakyat mengatakan mereka telah ‘secara efektif memperoleh janji dari Yoon untuk mengundurkan diri’.

    “Bahkan sebelum presiden mengundurkan diri, dia tidak akan mencampuri urusan negara, termasuk urusan luar negeri,” kata pemimpin PPP Han Dong-hoon pada hari Minggu setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Han Duck-soo.

    “Ini akan meminimalkan kebingungan bagi Korea Selatan dan rakyatnya, menyelesaikan situasi politik secara stabil dan memulihkan demokrasi liberal”, kata Han.

    Namun Lee dan juru bicara Majelis Nasional Woo Won-shik yang sama-sama dari partai oposisi bersikeras darurat militer yang sempat diterapkan merupakan tindakan ilegal. Dia mengatakan Yoon telah melakukan pelanggaran konstitusi.

    “Bagi perdana menteri dan partai yang berkuasa untuk bersama-sama menjalankan kewenangan presidensial, yang tidak diberikan kepada mereka oleh siapa pun, tanpa berpartisipasi dalam proses konstitusional untuk menangani darurat militer yang tidak konstitusional, merupakan pelanggaran yang jelas terhadap konstitusi,” kata Woo.

    “Kekuasaan presiden bukanlah milik pribadi Presiden Yoon Suk Yeol Bukankah ini kudeta lain yang menghancurkan tatanan konstitusional?” sambungnya.

    Yoon sudah meminta maaf atas ‘kecemasan dan ketidaknyamanan’ yang disebabkan oleh deklarasi darurat militer pada Selasa (3/12) malam. Namun, dia tidak mengundurkan diri dengan mengatakan bahwa dia akan menyerahkan nasibnya kepada partainya.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

  • 6 Fakta Pemakzulan Yoon Suk Yeol Gagal, Mosi Tidak Percaya Part 2 Segera Diluncurkan – Halaman all

    6 Fakta Pemakzulan Yoon Suk Yeol Gagal, Mosi Tidak Percaya Part 2 Segera Diluncurkan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemakzulan adalah isu yang seringkali mengundang perhatian publik dan media.

    Baru-baru ini, Majelis Nasional Korea Selatan mengalami kegaduhan ketika terjadi upaya untuk memakzulkan Presiden Yoon Suk Yeol.

    Namun, proses pemakzulan ini tidak berjalan mulus dan pada akhirnya gagal.

    Butuh minimal 200 suara dari total 300 suara di parlemen Korsel untuk bisa melanjutkan proses pemakzulan ke fase berikutnya. Total suara kubu oposisi mencapai 192.

    Mereka harus mampu menggaet minimal delapan suara lagi dari partai berkuasa, Partai Kekuatan Rakyat.

    “Dengan total 195 suara, jumlah tersebut tak memenuhi kuota minimal dua pertiga dari total suara di parlemen. Karenanya, saya putuskan mosi (tidak percaya) ini tidak valid,” kata Ketua Parlemen Korsel Woo Won-shik.

    Yoon menerapkan darurat militer yang hanya bertahan beberapa jam pada Selasa (3/12/2024) lalu, setelah dibatalkan parlemen

    Itu adalah darurat militer pertama yang diterapkan di Korsel selama empat dekade terakhir.

    Juga yang pertama sejak Negeri Ginseng itu, lepas dari rezim militer dan menerapkan pemilihan presiden langsung kali pertama pada 1987.

    Simak beberapa hal penting terkait dengan situasi ini:

    1. Mengapa Pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol Muncul?

    Pemakzulan terhadap Presiden Yoon Suk Yeol mulai mencuat setelah keputusan kontroversialnya untuk menetapkan darurat militer.

    Keputusan ini, meskipun hanya berlangsung selama enam jam, cukup mengejutkan para anggota majelis dan masyarakat, yang menimbulkan kegaduhan.

    Upaya pemakzulan tersebut, dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan terhadap kepemimpinan Yoon dan dianggap perlu oleh partai oposisi, terutama Partai Demokrat.

    2. Apa yang Terjadi Selama Proses Pemakzulan?

    Setelah pengumuman pemakzulan, situasi menjadi semakin tegang.

    Di pagi hari sebelum pemungutan suara, Presiden Yoon muncul untuk pertama kalinya dan meminta maaf kepada negara.

    Dia berjanji untuk menyerahkan urusan pemerintahan kepada partai yang berkuasa, termasuk mempertimbangkan pengurangan masa jabatannya.

    Saat pemungutan suara berlangsung pada pukul 5 sore di Seoul, Han Donghoon, pemimpin partai yang berkuasa, mengunjungi Perdana Menteri Han Ducksoo.

    Mereka berdua menyampaikan pesan yang berfokus pada pemulihan ekonomi, sebuah langkah yang dimaksudkan untuk mengembalikan kepercayaan publik.

    3. Mengapa Pemungutan Suara Gagal?

    Meskipun banyak harapan dari pihak oposisi, hampir semua anggota parlemen dari Partai Kekuatan Rakyat memboikot pemungutan suara tersebut.

    Hal ini mengejutkan pihak oposisi yang telah memperkirakan akan ada beberapa anggota dari partai yang berkuasa yang akan mendukung pemakzulan.

    Akibatnya, pengumpulan suara yang cukup untuk mengesahkan mosi pemakzulan menjadi mustahil.

    Pemimpin oposisi, Lee Jaemyung dari Partai Demokrat, berjanji untuk terus mendorong pemakzulan dan bahkan menjanjikan hadiah Natal bagi yang mendukungnya.

    4. Respons Masyarakat

    Sementara itu, situasi di luar parlemen tidak kalah menarik.

    Sekelompok besar demonstran berkumpul untuk menyatakan dukungan bagi pemakzulan Yoon, sementara di sisi lain kota, terdapat demonstrasi tandingan yang menuntut agar mosi pemakzulan dibatalkan.

    Keberadaan demonstrasi ini menunjukkan bahwa masyarakat Korea Selatan memiliki pendapat yang terpolarisasi mengenai kepemimpinan Yoon dan langkah-langkah yang diambilnya.

    5. Gagalnya Pemakzulan

    Kegagalan pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol menunjukkan dinamika politik yang kompleks di Korea Selatan.

    Di satu sisi, upaya pemakzulan mencerminkan ketidakpuasan publik terhadap kepemimpinan Yoon, namun di sisi lain, dukungan dari partai yang berkuasa menunjukkan bahwa ada harapan untuk stabilitas pemerintahan.

    Bagaimana situasi ini akan berkembang di masa depan masih belum bisa diprediksi, tetapi yang jelas, politik Korea Selatan tetap menarik untuk diikuti.

    6. Mosi Tidak Percaya Part 2

    Sebagian demonstran tampak menangis atas kegagalan parlemen memakzulkan Yoon.

    Sebagian lainnya meneriakkan kekecewaan kepada para legislator.

    ’’Meskipun kami gagal mendapatkan yang kami inginkan hari ini (kemarin), kami tidak putus asa karena pada akhirnya kami akan mendapatkannya,” kata Jo Ah-gyeong, salah seorang demonstran, kepada AFP.

    Kalangan oposisi akan mengajukan mosi tidak percaya lagi untuk memakzulkan Yoon pada Rabu (11/12/2024 mendatang.

    Para demonstran juga menyatakan siap kembali mendukung.

    ”Saya akan memakzulkan Yoon Suk-yeol yang telah menjadi ancaman paling membahayakan bagi Korea Selatan dengan segala cara,” kata Lee Jae-myung, pemimpin oposisi.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)