Produk: won

  • Eks Kepala Intelijen Militer Korsel Ditangkap Terkait Darurat Militer

    Eks Kepala Intelijen Militer Korsel Ditangkap Terkait Darurat Militer

    Jakarta, CNN Indonesia

    Mantan Kepala Komando Kontra Intelijen Pertahanan Korea Selatan Yeo In-hyung ditangkap pada Sabtu (14/12) terkait keterlibatannya dalam deklarasi darurat militer Presiden Yoon Suk Yeol pada 3 Desember lalu.

    Ia menjadi pejabat tinggi kedua yang ditahan setelah mantan Menteri Pertahanan Kim Yong-hyun. Sebab, keduanya terlibat dalam pertemuan rapat deklarasi militer.

    Yeo diduga mengatur operasi untuk mengerahkan pasukan militer dan polisi ke Gedung Majelis Nasional dan Komisi Pemilihan Nasional (NEC).

    Mengutip Korean Times, berdasarkan bukti yang ada, Yeo diduga memerintahkan penangkapan segera terhadap Ketua Dewan Nasional Woo Won-shik dan sejumlah pemimpin politik utama saat badan legislatif hendak melakukan pemungutan suara untuk mencabut darurat militer.

    Satuan tugas khusus yang dipimpin oleh jaksa Park Se-hyun, yang menyelidiki deklarasi darurat militer tersebut, menuntut Yeo dengan tuduhan pemberontakan dan penyalahgunaan wewenang.

    Jaksa militer yang ditugaskan dalam satuan tugas itu mengajukan surat perintah penahanan pra-persidangan ke Pengadilan Militer Pusat karena Yeo masih bertugas sebagai perwira aktif.

    Pengadilan mengeluarkan surat perintah penahanan pada hari ini (14/12) pukul 15.30 waktu setempat dengan alasan keseriusan tindak pidana dan risiko pelarian.

    Jaksa menduga Yeo memainkan peran penting dalam operasi darurat militer. Ia diduga menyampaikan daftar 14 orang yang harus ditahan, termasuk Ketua Partai Demokrat Korea (DPK) Lee Jae-myung dan Ketua Partai Kekuatan Rakyat (PPP) Han Dong-hoon.

    Penyelidikan kini berfokus pada apakah tindakan Yeo dimaksudkan untuk menghalangi upaya Dewan Nasional untuk mencabut darurat militer tersebut.

    Jaksa telah mengungkapkan bukti sejumlah panggilan yang dilakukan Yeo untuk memastikan penangkapan cepat terhadap Ketua Dewan dan para pemimpin DPK serta PPP hanya 20 menit sebelum pemungutan suara darurat di legislatif.

    (ldy/wiw)

    [Gambas:Video CNN]

  • Yoon Suk Yeol – Halaman all

    Yoon Suk Yeol – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Yoon Suk Yeol adalah Presiden Korea Selatan.

    Pria bertinggi di 1,78 m ini juga dikenal sebagai pengacara. Ia juga pernah menjabat sebagai jaksa agung.

    Yoon Suk Yeol lahir pada tanggal 18 Desember 1960 di Seoul, Korea. 

    Presiden Yoon Suk Yeol lahir di lingkungan Bomun-dong, distrik Seongbuk, Seoul.

    Yoon Suk Yeol merupakan anak dari pasangan profesor. 

    Dilansir Britannica, ayah Yoon Suk Yeol bernama Yoon Ki-Jung yang merupakan ekonom terkemuka di Universitas Yonsei.

    Ayah Yoon Suk Yeol mendirikan Korean Statistical Society dan menjadi anggota National Academy of Sciences. 

    Sementara sang ibu adalah Choi Jeong-Ja.

    Ibu Yoon Suk Yeol mengajar di Ewha Womans University sebelum meninggalkan jabatannya untuk menikah. 

    Pasangan itu membesarkan Presiden Yoon Suk Yeol dan adik-adiknya di Yeonhui-dong, distrik Gangnam, tempat Yoon bersekolah di Sekolah Dasar Daegwang, Sekolah Menengah Pertama Jungnang, dan Sekolah Menengah Atas Chungam.

    Yoon Suk Yeol diketahui telah menikah dengan Kim Keon-hee sejak tanggal 11 Maret 2012.

    Pendidikan

    Tahun 1988 : Magister Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Nasional Seoul

    Tahun 1983 : Sarjana Hukum, Jurusan Hukum, Universitas Nasional Seoul

    Karier

    Dilansir dari laman eng.president.go.kr, Yoon Suk Yeol menempuh pendidikan di Universitas Nasional Seoul, tempat ia meraih gelar Sarjana dan Magister Hukum. 

    Yoon Suk Yeol mengawali kariernya sebagai jaksa pada tahun 1994. 

    Presiden Yoon Suk Yeol menjabat sebagai Kepala Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul dan diangkat sebagai Jaksa Agung pada tahun 2019.

    Dengan keyakinannya, tidak setia kepada siapa pun kecuali kepada Konstitusi, ia adalah seorang jaksa yang hanya berpedoman pada hukum dan prinsip. 

    Yoon Suk Yeol melakukan investigasi korupsi terhadap tokoh-tokoh penting pemerintahan.

    Presiden Yoon terjun ke dunia politik dengan tujuan menjadikan Republik Korea sebagai negara yang menjunjung tinggi kebebasan dan kreativitas, negara yang menjunjung tinggi generasi masa depan dan masyarakat yang kurang mampu, serta negara yang memenuhi tanggung jawabnya dan berbagi nilai-nilai universal dengan masyarakat internasional.

    Didorong oleh aspirasi rakyat untuk pemulihan keadilan dan supremasi hukum, ia terpilih sebagai Presiden pada bulan Maret 2022.

    Berikut rincian lengkap karier Presiden Yoon Suk Yeol :

    2010 – 2022

    Mei 2022 Presiden Republik Korea ke-20
    Maret 2022 Presiden terpilih ke-20 Republik Korea
    Juli 2019 Jaksa Agung, Kejaksaan Agung
    Mei 2017 Kepala Jaksa, Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul
    April 2013 Kepala Jaksa, Cabang Yeoju, Kantor Kejaksaan Distrik Suwon
    September 2011 Kepala Jaksa, Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul & Kepala Divisi Investigasi Pusat 1, Kantor Kejaksaan Agung (merangkap jabatan)

    2001 – 2009

    Januari 2009 Kepala Jaksa, Departemen Investigasi Khusus, Kantor Kejaksaan Distrik Daegu
    Januari 2008 Dikirim ke Kejaksaan Khusus untuk menyelidiki kejahatan yang diduga dilakukan oleh calon presiden dari Partai Nasional Besar
    Maret 2007 Petugas Riset Penuntutan, Kejaksaan Agung
    Januari 2002 Pengacara, Bae, Kim & Lee LLC

    1990 – 1999

    Maret 1999 Jaksa, Kantor Kejaksaan Distrik Seoul

    Maret 1994 Jaksa, Kantor Kejaksaan Distrik Daegu

    Februari 1994 Lulus dari Angkatan ke-23 Lembaga Penelitian dan Pelatihan Peradilan

    Oktober 1991 Lulus Ujian Advokat ke-33

    Deklarasi Darurat Militer

    Presiden Yoon Suk Yeol – Selebaran dari Kantor Kepresidenan Korea Selatan yang diambil pada tanggal 3 Desember 2024 ini menunjukkan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menyampaikan pidato untuk mengumumkan darurat militer di Seoul. – Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada tanggal 3 Desember mengumumkan darurat militer, menuduh pihak oposisi sebagai “pasukan anti-negara” dan mengatakan bahwa ia bertindak untuk melindungi negara dari “ancaman” yang ditimbulkan oleh Korea Utara. (Photo by Handout / South Korean Presidential Office / AFP) (AFP/HANDOUT)

    Pada Selasa (3/12/2024), Yoon mengumumkan darurat militer di Korea Selatan dalam rangkaian peristiwa yang dramatis dan tak terduga. 

    Ia menuduh Majelis Nasional yang dipimpin oposisi, dan khususnya Partai Demokrat Korea sebagai “sarang penjahat” dan “monster yang meruntuhkan sistem demokrasi liberal .”

    Ia mengklaim bahwa negara itu telah menjadi “surga narkoba” dan menuduh lawan-lawannya berpihak pada Korea Utara.

    Yoon menyatakan, keputusannya untuk memberlakukan darurat militer ditujukan untuk memberantas “kekuatan anti-negara pro-Korea Utara yang tidak tahu malu ini.”

    Segera setelah pengumuman Yoon, Kepala Staf Angkatan Darat Park An-Su diangkat menjadi komandan darurat militer.

    Park menyatakan bahwa semua kegiatan politik, termasuk protes publik dan pertemuan Majelis Nasional, dilarang.

    Ia mengumumkan “semua media berita dan publikasi” akan dikontrol oleh otoritas darurat militer dan memperingatkan bahwa siapa pun yang melanggar darurat militer dapat ditangkap tanpa surat perintah.

    Meskipun demikian, para pengunjuk rasa mulai berkumpul di luar Majelis Nasional, di mana mereka bentrok dengan polisi.

    Pernyataan Yoon segera dikecam oleh politisi oposisi dan partai penguasa Korea Selatan, Partai Kekuatan Rakyat (PPP).

    Majelis Nasional bersidang dengan 190 dari 300 anggota parlemennya dan mengeluarkan resolusi dengan semua anggota yang hadir memberikan suara untuk membatalkan pernyataan darurat militer.

    Ini menandai deklarasi darurat militer pertama di Korea Selatan sejak 1980.

    Setelah pemungutan suara Majelis Nasional, Yoon membatalkan keputusannya dan mengumumkan akan mencabut darurat militer setelah menyusun kabinetnya, hanya beberapa jam setelah deklarasi awalnya.

    Keesokan harinya, sejumlah anggota staf Yoon mengundurkan diri. Partai-partai oposisi liberal Korea Selatan mengajukan mosi untuk memberikan suara atas pemakzulan Yoon pada 7 Desember.

    Yoon selamat dari pemungutan suara pemakzulan setelah partainya keluar dari Majelis Nasional, memboikot prosesnya.

    Sebagai hasil dari boikot tersebut, hanya 195 anggota parlemen yang memilih untuk pemakzulan, kurang dari 200 suara yang dibutuhkan. 

    Pimpinan PPP, Han Dong-hoon menyatakan, Yoon akan segera mengundurkan diri dan selama sisa masa jabatan, Yoon ia tidak akan menangani tugas kepresidenan apa pun.

    Sebaliknya, Perdana Menteri Han Duck-Soo akan memikul tanggung jawab tersebut dengan arahan dari PPP.

    Sementara itu, anggota parlemen oposisi mengajukan mosi untuk pemungutan suara pemakzulan lainnya pada 14 Desember.

    Selain itu, Yoon dilarang meninggalkan negara itu oleh kementerian kehakiman, dan jaksa membuka kasus pidana terhadapnya karena pengkhianatan.

    Pemakzulan

    Pada 14 Desember 2024, para anggota parlemen Korea Selatan mengambil langkah bersejarah dengan memutuskan untuk memakzulkan Yoon Suk Yeol.

    Dalam pemungutan suara yang melibatkan 300 anggota parlemen, 204 suara mendukung pemakzulan, 85 menolak, dan tiga abstain, sementara delapan suara dibatalkan.

    Ketua Majelis Nasional (DPR) Woo Won-shik dalam pembukaan rapat Majelis Nasional menekankan, beban sejarah kini berada di tangan para anggota majelis.

    Dia mendorong mereka untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan tanggung jawab konstitusional mereka.

    Sementara itu, Park Chandae, pemimpin Partai Demokratik Korea menyatakan, Yoon dianggap sebagai “dalang pemberontakan”.

    Ia menekankan bahwa pemakzulan adalah satu-satunya cara untuk melindungi konstitusi Korea Selatan.

    (Tribunnews.com/Ika Wahyuningsih)

  • Presiden Yoon Suk Yeol Resmi Dimakzulkan, Rakyat Korea Selatan Raih Kemenangan

    Presiden Yoon Suk Yeol Resmi Dimakzulkan, Rakyat Korea Selatan Raih Kemenangan

    ERA.id – Majelis Nasional mengesahkan pemakzulan Presiden Yoon Suk-yeol atas penerapan darurat militer yang gagal. Yoon diskors dari tugas-tugasnya sebagai kepala negara.

    Usulan pemakzulan Yoon disahkan dengan perolehan suara 204-85, dengan tiga abstain dan delapan surat suara tidak sah. Pemungutan suara itu diikuti oleh seluruh anggota Majelis Nasional yang berjumlah 300 orang.

    “Sejak darurat militer diumumkan hingga saat ini, kesungguhan, keberanian, dan dedikasi yang ditunjukkan rakyat untuk demokrasi menghasilkan keputusan ini,” kata Ketua Majelis Nasional Woo Won-shik, dikutip Yonhap News, Sabtu (14/12/2024).

    Yoon akan diskors dari tugas-tugasnya segera setelah resolusi pemakzulan disampaikan ke kantornya. Selama diskors, Perdana Menteri Han Duck-soo akan menjabat sebagai penjabat presiden hingga Mahkamah Konstitusi menyampaikan putusannya.

    “Kami meraih kemenangan bersejarah bagi demokrasi berkat semua orang yang berkumpul di depan Majelis Nasional dan dengan penuh semangat menyerukan perlindungan Konstitusi dan demokrasi,” kata pemimpin DP Park Chan-dae.

    Mayoritas dua pertiga suara diperlukan untuk menyetujui usulan tersebut, dengan blok oposisi yang mencakup 192 dari 300 anggota parlemen.

    Partai Kekuatan Rakyat (PPP) pimpinan Yoon memutuskan sesaat sebelum sidang untuk ikut serta dalam pemungutan suara tetapi menentang pemakzulan. Hasilnya menunjukkan 12 anggota parlemen PPP kemungkinan besar keluar dari garis partai mereka untuk memberikan suara mendukung pemakzulan.

    Upaya pertama untuk memakzulkan Yoon minggu lalu gagal setelah hampir semua anggota parlemen PPP memboikot pemungutan suara.

    Usulan pemakzulan kedua terhadap Yoon diajukan pada hari Kamis oleh oposisi utama Partai Demokrat dan lima partai oposisi kecil lainnya, menuduhnya melanggar Konstitusi dan undang-undang lainnya dengan mengumumkan darurat militer pada tanggal 3 Desember. Keputusan tersebut dicabut enam jam kemudian setelah Majelis memberikan suara untuk mencabutnya.

    Usulan kedua direvisi dari usulan pertama untuk menghapus beberapa tuduhan terhadap Yoon tetapi menambahkan yang lain, termasuk tuduhan bahwa Yoon memerintahkan pasukan dan polisi untuk menangkap anggota parlemen saat darurat militer diberlakukan.

    Usulan tersebut sekarang akan dikirim ke Mahkamah Konstitusi, yang akan memutuskan apakah akan mengembalikan Yoon atau mencopotnya dari jabatan.

    Sidang pemakzulan dapat memakan waktu hingga 180 hari. Jika pemakzulan ditegakkan, Yoon akan menjadi presiden kedua yang digulingkan setelah mantan Presiden Park Geun-hye pada tahun 2017, yang memicu pemilihan presiden dadakan dalam waktu 60 hari.

  • Parlemen Gelar Voting Pemakzulan Kedua Presiden Korsel Yoon Hari Ini

    Parlemen Gelar Voting Pemakzulan Kedua Presiden Korsel Yoon Hari Ini

    Jakarta, CNN Indonesia

    Majelis Nasional Korea Selatan menggelar pemungutan suara terkait pemakzulan untuk kedua kalinya terhadap Presiden Yoon Suk Yeol hari ini, Sabtu (14/12).

    Ketua DPR Korsel Woo Won Shin mengatakan pemungutan suara dijadwalkan berlangsung pukul 16.00 waktu setempat atau pukul 14.00 WIB.

    Langkah tersebut muncul usai 190 anggota DPR dari enam partai oposisi sepakat mengajukan mosi pemakzulan di Majelis Nasional, demikian dikutip Korea Herald.

    Mosi pemakzulan ini merupakan yang kedua setelah upaya pertama diboikot partai berkuasa People Power Party (PPP).

    PPP kini pindah haluan dengan menyatakan akan mendukung pemakzulan Yoon.

    Dalam konstitusi Korsel, pemakzulan bisa lolos jika mengantongi dua pertiga atau 200 suara parlemen. Aliansi Demokratik memiliki sekitar 176 kursi, sementara PPP 108 kursi.

    Korea Selatan mengalami peristiwa politik paling dramatis usai Yoon mengumumkan darurat militer pada 3 Desember.

    Namun, status ini hanya bertahan enam jam karena parlemen mengeluarkan resolusi penolakan terhadap darurat militer.

    Meski berakhir, kemarahan publik Korsel tak sirna dan meminta Yoon mundur. Namun, dia menegaskan akan menghadapi pemakzulan dan membawa kasus ini ke pengadilan.

    Artinya, Yoon kemungkinan tak akan mundur secara suka rela.

    (isa/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Rupiah Dibuka Layu di Rp15.965 per Dolar AS

    Rupiah Dibuka Layu di Rp15.965 per Dolar AS

    Jakarta, CNN Indonesia

    Nilai tukar rupiah dibuka di posisi Rp15.965 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Jumat (13/12) pagi. Mata uang Garuda turun 20 poin atau minus 0,13 persen.

    Mata uang Asia lain juga takluk atas dolar AS. Dolar Singapura dan dolar Hong Kong minus 0,02 persen, yen Jepang dan rupee India merosot 0,03 persen, yuan China jatuh 0,09 persen.

    Peso Filipina turun 0,15 persen, won Korea Selatan ambruk 0,28 persen, baht Thailand jatuh 0,30 persen, serta ringgit Malaysia amblas 0,34 persen.

    Mirip, mata uang utama negara maju dibuka lesu. Poundsterling Inggris layu 0,05 persen, euro Eropa merosot 0,03 persen, franc Swiss minus 0,04 persen, dolar Australia melemah 0,17 persen, dan dolar Kanada turun 0,12 persen.

    Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong menyebut rupiah akan melemah. Pasalnya, dolar AS kembali menguat usai data inflasi indeks harga produsen (PPI) AS yang lebih tinggi dari perkiraan.

    “(Sentimen dari AS) menurunkan prospek pemangkasan suku bunga The Fed. Namun, (rupiah) mendekati level psikologis Rp16 ribu, ada potensi Bank Indonesia (BI) akan mengintervensi,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.

    Ia memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp15.900 sampai Rp16.050 per dolar AS pada hari ini.

    (skt/sfr)

  • Rupiah dan IHSG Kompak Melemah di Hari Kamis – Halaman all

    Rupiah dan IHSG Kompak Melemah di Hari Kamis – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM — Perdagangan rupiah dan saham gabungan pada Kamis (12/12/2024) kompak melemah.

    Rupiah spot ditutup turun ke level Rp 15.945 per dolar Amerika Serikat (AS), sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah ke 7.403,56 pada perdagangan sepanjang hari ini.

    Rupiah mengalami pelemahan 0,16 persen dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 15.919 per dolar AS.

    Di Asia, mayoritas mata uang melemah terhadap dolar AS sore ini. Pukul 15.00 WIB, Won Korea mencatat pelemahan terdalam yakni 0,26%, disusul rupiah yang melemah 0,16%, yen Jepang melemah 0,14%, ringgit Malaysia melemah 0,12%, rupee India melemah 0,02%, yuan China melemah 0,01?n dolar Hong Kong yang melemah 0,005% terhadap dolar AS.

    Sedangkan mata uang Asia lainnya menguat terhadap dolar AS sore ini. Baht Thailand menguat 0,24%, dolar Taiwan menguat 0,18%, pesso Filipina menguat 0,10?n dolar Singapura menguat 0,08% terhadap dolar AS.

    Sementara itu, indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia ada di 106,48, turun dari sehari sebelumnya yang ada di 106,71.

    Sektor Teknologi Tumbang 1,04 Persen

    Sementara IHSG berakhir di zona merah pada siang ini. Kamis (12/12), IHSG turun 0,82% atau 61,19 poin ke 7.403,56 hingga akhir perdagangan sesi I di Bursa Efek Indonesia (BEI).

    Sembilan indeks sektoral menyeret IHSG ke zona merah. Sektor teknologi tumbang 1,04%. Sektor keuangan merosot 0,97%. Sektor infrastruktur tergerus 0,76%. Sektor perindustrian melorot 0,69%.

    Sektor properti dan real estat melemah 0,64%. Sektor kesehatan turun 0,62%. Sektor barang konsumsi primer turun 0,59%. Sektor transportasi dan logistik turun 0,34%. Sektor barang baku turun 0,25%.

    Hanya dua sektor yang menguat pada hari ini. Sektor energi melaju 0,46%. Sektor barang konsumsi nonprimer menguat 0,23%.

    Top gainers LQ45 hingga siang ini adalah:

    PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) 1,50%
    PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) 1,47%
    PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) 0,93%

    Top losers LQ45 terdiri dari:

    PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) -4,20%
    PT Astra International Tbk (ASII) -3,33%
    PT Bank Jago Tbk (ARTO) -2,62%

    Total volume transaksi bursa mencapai 13,71 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 6,72 triliun. Sebanyak 339 saham turun harga. Ada 201 saham yang menguat dan 242 saham flat.

    IHSG tercatat menguat 1,23?lam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG naik 1,80%.

  • Rekomendasi Film yang Bisa Ditonton Bersama Ayah

    Rekomendasi Film yang Bisa Ditonton Bersama Ayah

    JAKARTA – Hari Ayah Nasional diperingati setiap tanggal 12 November di Indonesia. Tanggal ini berbeda dengan negara-negara lain yang biasa merayakan Hari Ayah pada minggu ketiga bulan Juni. Hari Ayah muncul karena paguyuban Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP) di tahun 2014. Awalnya, PPIP mengadakan Sayembara Menulis Surat untuk Ibu di Solo dalam rangka merayakan Hari Ibu. 

    Kemudian, suatu hal mengejutkan panitia ketika beberapa peserta menanyakan “Kapan diadakan Sayembara Menulis Surat untuk Ayah? Kapan Peringatan Hari Ayah? Kami pasti ikut lagi.” Lalu PPIP mencari tahu dan menemukan belum ada yang mendeklarasi Hari Ayah di Indonesia. PPIP pun mendeklarasikan Peringatan Hari Ayah Nasional pada 12 November sekaligus bergabung dengan Hari Kesehatan dengan mengambil semboyan ‘Semoga Bapak Bijak, Ayah Sehat, Papah Jaya’.

    Ada banyak materi mengenai cerita tentang ayah dan anak, termasuk industri perfilman yang banyak mengangkat isu ini. Selama ini, figur ibu selalu dikenal sosok yang menyayangi anak, tapi ada juga figur ayah yang berperan besar dalam perkembangan seorang anak. Tim VOI ingin memberikan rekomendasi film tentang hubungan ayah dan anak yang bisa Anda tonton di Hari Ayah Nasional.

    Like Father, Like Son – 2013

    Hirokazu Koreeda memang populer karena karyanya, Shoplifters menerima Palme d’Or di ajang Festival Film Cannes 2018 lalu. Film Shoplifters juga baru saja diumumkan menerima nominasi dalam Oscar 2019 untuk Foreign Language Film. Film yang mengangkat tentang keluarga miskin di Jepang itu meraih apresiasi sekaligus membawa Koreeda banyak dibicarakan. Tetapi, sebelum memproduksi Shoplifters, ada film Like Father, Like Son yang tidak kalah bagusnya.

    Ryota Nonomiya (Masaharu Fukuyama) adalah seorang pebisnis dengan hidup berkecukupan serta keluarga ideal. Suatu hari, Ryota menemukan fakta bahwa anak semata wayangnya tertukar dengan anak yang lahir di keluarga lain. Menjelang lima tahun, Ryota harus memutuskan apa tetap mengurus anak yang Ia urus atau anak kandungnya.

    Beautiful Boy – 2018

    Film besutan sutradara Felix van Groeningen ini mempertemukan aktor kawakan Steve Carell dengan aktor muda Timothée Chalamet sebagai duet ayah dan anak yang memiliki konflik. Berkat aktingnya yang kuat, Timothée Chalamet meraih banyak penghargaan termasuk Golden Globe dan Critis’ Choice Movie Awards. Film yang diproduseri oleh Brad Pitt ini bisa ditonton di Amazon Prime. 

    Nic Sheff (Timothée Chalamet) adalah seorang laki-laki muda yang kecanduan meth, salah satu jenis narkoba adiktif yang merusak kariernya. Setelah berpisah dengan istri pertamanya, David Sheff (Steve Carell) berusaha menyelamatkan kehidupan anaknya, Nic sebelum jatuh lebih dalam. Cerita nyata ini bergulir dengan hangat dan manis, apalagi cerita dari buku aslinya ditulis David Sheff atas perspektifnya memiliki anak yang kecanduan narkoba.

    Cargo – 2017

    Film yang beredar di Netflix memang wajib masuk rekomendasi film tentang ayah dan anak. Menariknya, film Cargo adalah debut kedua sutradara Ben Howling dan Yolanda Ramke. Masih bercerita soal ayah yang menyelamat anak, Cargo bisa Anda tonton lewat aplikasi streaming Netflix.

    Sebuah virus zombi mengerikan yang terjadi di kawasan pedesaan Australia membuat para penduduk hanya memiliki 48 jam untuk menyelamatkan diri. Andy (Martin Freeman) yang baru memiliki seorang bayi memutuskan mencari cara menemukan rumah baru demi menyelamatkan sang anak sebelum virus zombi menyerbunya.

    Searching – 2018

    Sempat menjadi omongan warganet, Searching juga perlu disebutkan sebagai bagian dari rekomendasi film. Debut Aneesh Chaganty itu patut diberi acungan jempol sebab plot yang berbeda dan proses kreatifnya membuat film Searching menarik untuk diikuti sejak menit pertama ceritanya bergulir.

    Ketika Margot (Michelle La) anak David (John Cho) menghilang secara misterius, David mencoba mencari keberadaan Margot. Margot dan David memiliki hubungan yang tidak dekat, maka itu ini menjadi ujian bagi David dalam mengetahui anaknya. Pencarian Margot membuka mata David tentang kehidupan Margot yang selama ini tidak pernah Ia bayangkan.

    The Wailing – 2016

    Film horor ini memang sepenuhnya memiliki cerita soal ilmu gaib yang terjadi, tetapi jangan lupakan seorang ayah yang menyayangi anaknya. Film buatan Na Hong-Jin ini memberikan sensasi seram dan pusing saat menontonnya. The Wailing berhasil meraih penghargaan di dalam negeri ginseng tersebut semacam Grand Bell Awards dan Blue Dragon Awards.

    Seorang kakek tua tinggal di desa yang ditempati Jong-Goo (Kwak Do-Won) membuat curiga warga desa lantaran sejak kehadiran si kakek membuat penyakit misterius menular. Jong-Goo yang awalnya tidak peduli menjadi penasaran karena anaknya Hyo-Jin (Kim Kwan Hee) bersikap aneh kepadanya. Jong-Goo yang bertugas sebagai polisi mulai mencari tahu penyakit Hyo-Jin demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

    Lovely Man – 2011

    Rasanya kurang afdol jika tidak menyebutkan film produksi Indonesia. Lovely Man mungkin menjadi salah satu film tentang ayah dan anak yang mengharukan. Performa Donny Damara dan Raihaanun perlu diapresiasi setinggi-tingginya. Menjadi sutradara, Teddy Soeriaatmadja menyulap cerita ini dengan manis.

    Cahaya (Raihaanun), seorang remaja yang tinggal di pesantren mencoba mencari ayahnya, Syaiful (Donny Damara) yang bekerja di kota Jakarta. Sudah lama tidak berjumpa, Cahaya menemukan ayahnya bekerja mencari uang dengan menjadi seorang waria menggunakan nama Ipuy. Kemudian, keduanya berjalan bersama dan mencoba mencari hubungan ayah dan anak yang telah lama hilang.

    Itu dia film-film tentang ayah dan anak dari berbagai mancanegara yang VOI rekomendasikan. Ada yang sudah Anda pernah tonton? Bagikan kepada kami ya!

  • Palsukan Dokumen Anaknya Demi Masuk Kampus Bergengsi, Oposisi Korsel Dipenjara Dua Tahun

    Palsukan Dokumen Anaknya Demi Masuk Kampus Bergengsi, Oposisi Korsel Dipenjara Dua Tahun

    ERA.id

    Pemimpin oposisi terkemuka Cho Kuk dijatuhi hukuman dua tahun penjara atas pemalusan dokumen akademis. Pemalsuan itu dia lakukan demi anak-anaknya bisa diterima di sekolah bergengsi.

    Mahkamah Agung Korea Selatan menguatkan hukuman dua tahun penjara terhadap Cho Kuk. Dalam dakwaan, Mahkamah Agung menekankan perbuatan Cho yang memalsukan dokumen akademis dinyatakan secara sah sebagai perbuatan melanggar hukum.

    “Mahkamah Agung menyatakan dakwaan menghalangi bisnis, dan pemalsuan dokumen publik dan pribadi terhadap para terdakwa adalah sah,” demikian putusan tersebut, dikutip AFP, Kamis (12/12/2024).

    Cho, mantan profesor hukum di Universitas Nasional Seoul, menjabat sebagai sekretaris senior presiden untuk urusan sipil pada tahun 2017-19 pada masa kepresidenan Moon Jae-in. Dia diangkat sebagai menteri kehakiman pada September 2019 sebelum mengundurkan diri sekitar sebulan kemudian di tengah skandal tersebut.

    Cho yang berada di garis depan dalam upaya pemakzulan Presien Yoon Suk-yeol didakwa pada Desember 2019 atas berbagai dakwaan, termasuk memalsukan berbagai dokumen untuk membantu kedua anaknya masuk universitas dan sekolah pascasarjana.

    Bukan hanya itu saja, ia juga diduga menerima suap sebesar 6 juta won (Rp66 juta) dalam bentuk beasiswa untuk putrinya, yang diketahui menempuh pendidikan di sekolah kedokteran di kota tenggara Busan.

    Cho juga didakwa atas tuduhan menggunakan kekuasaanya sebagai bantuan presiden untuk mengakhiri pemeriksaan atas klain suap yang melibatkan mantan wakil walikota Busan.

    Pengadilan Distrik Pusat Seoul menjatuhkan hukuman dua tahun penjara kepadanya pada tahun 2023

    “Sifat kejahatannya sangat serius, karena ia mengeksploitasi posisinya sebagai profesor perguruan tinggi untuk menghalangi proses penerimaan selama bertahun-tahun,” kata pengadilan saat itu.

    Atas kasus yang menjerat Cho, dia yang sudah lama dipandang sebagai calon presiden akan kehilangan kursinya di Kongres. Dia diperintahkan untuk melapor ke lembaga pemasyarakatan untuk menjalani hukumannya.

    Lebih lanjut, jaksa menuntut Cho untuk menyerahkan tuntutannya paling cepat pada Jumat (13/12). Jika Cho tidak memenuhi permintaan jaksa, pihak berwenang akan mengambil tindakan untuk mengamankan hak asuhnya secara paksa.

  • Rupiah Lesu ke Rp15.938 per Dolar AS Pagi Ini

    Rupiah Lesu ke Rp15.938 per Dolar AS Pagi Ini

    Jakarta, CNN Indonesia

    Nilai tukar rupiah dibuka berada di posisi Rp15.938 per dolar AS pada Kamis (12/12). Mata uang Garuda melemah 19 poin atau minus 0,12 persen dari perdagangan sebelumnya.

    Mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi. Tercatat, won Korea Selatan melemah 0,16 persen, peso Filipina minus 0,07 persen, baht Thailand minus 0,14 persen, dan dolar Hong Kong minus 0,02 persen.

    Di sisi lain, ringgit Malaysia menguat 0,06 persen, dolar Singapura menguat 0,15 persen, dan yen Jepang plus 0,30 persen. Sementara, yuan China mandek di posisi sebelumnya.

    Mata uang negara maju kompak menguat. Poundsterling Inggris menguat 0,11 persen, dolar Australia menguat 0,64 persen, euro Eropa 0,10 persen, dolar Kanada 0,05 persen, dan franc Swiss 0,07 persen.

    Analis pasar uang Lukman Leong memperkirakan rupiah akan melemah terhadap dolar AS yang menguat setelah rilisnya data inflasi AS semalam. Salah satu sentimen yang menekan rupiah termasuk rencana pemerintah China yang akan melemahkan yuan tahun depan.

    “Namun mendekati level psikologis Rp16 ribu, ada peluang besar BI akan mengintervensi,” ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.

    Berdasarkan sentimen di atas, ia pun memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp15.850 sampai Rp16 ribu per dolar AS pada hari ini.

    (del/pta)

  • Rupiah Layu ke Rp15.919 Sore Ini, Kompak Merah Bersama Mata Uang Lain

    Rupiah Layu ke Rp15.919 Sore Ini, Kompak Merah Bersama Mata Uang Lain

    Jakarta, CNN Indonesia

    Nilai tukar rupiah bertengger di Rp15.919 per dolar AS pada Rabu (11/12) sore. Mata uang Garuda melemah 48 poin atau minus 0,31 persen dari perdagangan sebelumnya.

    Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp15.905 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

    Selanjutnya, mayoritas mata uang di kawasan Asia melemah. Tercatat, won Korea Selatan melemah 0,14 persen, ringgit Malaysia minus 0,06 persen, dolar Singapura 0,16 persen, yuan China minus 0,20 persen, peso Filipina melemah 0,51 persen, dan baht Thailand melemah 0,25 persen.

    Hanya yen Jepang yang plus 0,17 persen.

    Senada, mata uang di negara maju pun dominan melemah. Dolar Australia minus 0,36 persen, euro Eropa melemah 0,28 persen, dan franc Swiss melemah 0,25 persen, dan dolar Kanada melemah 0,04 persen.

    Hanya poundsterling Inggris yang menguat 0,36 persen.

    Analis pasar uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan rupiah melemah jelang rilis data inflasi AS.

    “Dolar AS melanjutkan penguatan oleh antisipasi investor menjelang rilis data inflasi AS malam ini,” kata Lukman kepada CNNIndonesia.com.

    (fby/pta)