Produk: won

  • Anak Shin Tae-yong Buka Suara Ayahnya Dipecat PSSI, Bilang Begini

    Anak Shin Tae-yong Buka Suara Ayahnya Dipecat PSSI, Bilang Begini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemberhentian Shin Tae-yong sebagai Pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia mengundang beragak komentar dari berbagai pihak.

    Di platform X, kata kunci ‘Shin Tae-yong’ merajai trending topic dengan menghimpun lebih dari 96.000 post, menyusul pengumuman pemecatannya oleh Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) pada hari ini, Senin (6/1/2025).

    Banyak netizen Indonesia yang menyayangkan pemecatan tersebut. Tak jarang pula yang mendoakan Shin Tae-yong dan berterima kasih atas upayanya selama ini membimbing Skuad Garuda hingga mampu beberapa kali mencetak rekor kemenangan.

    Tak cuma netizen, respons juga datang dari anak Shin Tae-yong, Shin Jae-won. Melalui unggahan di Instagram Story-nya, Shin Jae-won membagikan prestasi yang diraih Shin Tae-yong selama melatih Tim Merah Putih.

    “Ia (Shin Tae-yong) menaikkan 50 peringkat [Timnas Indonesia] di FIFA dalam 5 tahun dan mencapai peringkat 3 di Kualifikasi Piala Dunia, lalu sekarang malah dipecat” tulis Shin Jae-won dalam unggahan Instagram Story miliknya, dikutip Senin (6/1/2025).

    “Kamu (Shin Tae-yong) mengalami masa yang sulit. Keluarga kita tahu bahwa ayah telah melakukan yang terbaik buat Indonesia,” ia menambahkan.

    Shin Jae-won merupakan pemain sepak bola yang bergabung di FC Seoul pada 2019 silam. Saat ini, ia bermain dalam FC Seongnam sebagai penyerang.

    Tak cuma di Instagram Story, Shin Jae-won juga mengungkapkan kekecewaannya di kolom komentar Instagram PSSI yang mengumumkan pengakhiran kontrak Shin Tae-yong sebagai pelatih Indonesia.

    “Apa yang terjadi? Ia [Shin Tae-yong] telah menempatkan Indonesia pada tahap ini dan begini cara kalian memperlakukannya. Good job PSSI, kalian akan menyesal atas keputusan ini,” tulis Shin Jae-won.

    (fab/fab)

  • Mata Uang Asia Asia dan Rupiah Hari Ini Menguat pada Awal Perdagangan

    Mata Uang Asia Asia dan Rupiah Hari Ini Menguat pada Awal Perdagangan

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini Senin (6/1/2025) terhadap kurs dolar Amerika Serikat (AS) menguat atau terapresiasi dibandingkan perdagangan sebelumnya.

    Pergerakan positif rupiah hari ini terjadi di tengah mata uang Benua Kuning yang menguat.

    Data Bloomberg menyatakan, rupiah hari ini pukul 09.20 WIB di pasar spot exchange berada di level Rp 16.181 per dolar AS atau menguat 16,5 poin (0,10%) dibandingkan perdagangan sebelumnya.

    Berbeda dengan rupiah hari ini yang menguat, yen Jepang di pasar spot exchange melemah 0,3 poin (0,23%) mencapai 157,5 yen per dolar AS dibandingkan perdagangan sebelumnya.

    Adapun dolar Hong Kong menguat 0,0008 (0,01%) mencapai 7,7 per dolar AS, won Korea menguat 1,6 poin (0,11%) mencapai 1.469 won per dolar AS, rupe India melemah 0,02 poin (0,02%) mencapai 85,7 rupe per dolar AS, yuan Tiongkok melemah 0,005 (0,07%) mencapai 7,3 yuan per dolar AS.

    Sedangkan dolar Singapura pagi ini ditransaksikan menguat 0,0011 (0,08%) mencapai 1,36 per dolar AS, peso Filipina melemah 0,04 (0,07%) mencapai 58,2 peso per dolar AS, ringgit Malaysia melemah 0,0005 poin (0,01%) mencapai 4,5 ringgit per dolar AS, baht Thailand menguat 0,01 poin (0,03%) mencapai 34,4 baht per dolar AS.

    Rupiah hari ini Senin (6/1/2025) terhadap kurs dolar Amerika Serikat (AS) menguat atau terapresiasi dibandingkan perdagangan sebelumnya.

  • Rupiah Berseri ke Rp16.180 di Awal Pekan

    Rupiah Berseri ke Rp16.180 di Awal Pekan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Nilai tukar rupiah dibuka berada di posisi Rp16.180 per dolar AS pada Senin (6/1). Mata uang Garuda menguat 17 poin atau plus 0,10 persen dari perdagangan sebelumnya.

    Sementara itu, mata uang di kawasan Asia terpantau dominan melemah. Tercatat, peso Filipina melemah 0,04 persen, baht Thailand minus 0,03 persen, ringgit Malaysia minus 0,02 persen, yen Jepang 0,22 persen, dan yuan China 0,07 persen.

    Di sisi lain won Korea Selatan menguat 0,09 persen, dolar Singapura plus 0,05 persen, dan dolar Hong Kong 0,02 persen.

    Sedangkan mayoritas mata uang di negara maju menguat. Poundsterling Inggris menguat 0,09 persen, dolar Australia plus 0,17 persen, euro Eropa 0,04 persen, dan dolar Kanada 0,33 persen. Hanya franc Swiss yang melemah 0,14 persen.

    Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra melihat rupiah masih bisa mendapatkan tekanan dari dolar AS hari ini.

    Menurutnya, hal itu disebabkan oleh pasar yang masih mengantisipasi sentimen penguat dolar AS yang dibawa dari tahun lalu, seperti kebijakan ekonomi Donald Trump hingga pemangkasan suku bunga The Fed.

    “Pekan ini pelaku pasar akan mendapatkan data ekonomi baru dari AS seperti data PMI dan data tenaga kerja untuk mengonfirmasi kebijakan The Fed selanjutnya. Data-data ini bisa menjadi penggerak baru dolar AS pekan ini,” ujar Ariston kepada CNNIndonesia.com.

    Berdasarkan sentimen di atas, ia memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp16.100 sampai Rp16.250 per dolar AS pada hari ini.

    (del/pta)

  • Jenazah 42 Korban Tragedi Jeju Air Diserahkan kepada Keluarga – Halaman all

    Jenazah 42 Korban Tragedi Jeju Air Diserahkan kepada Keluarga – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebanyak 42 jenazah korban kecelakaan Jeju Air di Bandara Internasional Muan di Jeolla Selatan telah diserahkan kepada keluarga mereka hingga Jumat 3(/1/2025) pagi.

    Lima korban lainnya akan dimakamkan pada hari Jumat setelah upacara pemakaman mereka di hari yang sama.

    Pada Kamis (2/1/2025), pemakaman untuk empat korban lainnya telah selesai, Korea JoongAng Daily melaporkan.

    Pada Minggu (29/12/2025), sebuah pesawat Boeing 737-800 maskapai Jeju Air tergelincir dari landasan pacu saat mendarat dan bertabrakan dengan localizer.

    Kecelakaan itu mengakibatkan 179 kematian dan dua awak kabin terluka.

    Polisi, militer, dan petugas pemadam kebakaran terus melakukan upaya pencarian di lokasi kecelakaan untuk menemukan barang-barang milik korban dan bagian tubuh yang hilang.

    Mereka berharap dapat mengembalikan jenazah yang utuh kepada keluarga korban.

    Polisi juga telah menyelesaikan operasi pencarian dan penyitaan selama 26 jam di bandara, yang dimulai pada Kamis (2/1/2025) pukul 09.00 pagi.

    Para penyelidik sedang berupaya mengamankan catatan tentang operasi penerbangan dan rekaman pengawasan yang menunjukkan jalur pesawat sebelum kecelakaan.

    Pihak berwenang dilaporkan sedang meninjau komunikasi antara pengendali lalu lintas udara dan pilot.

    Mereka juga memeriksa kesesuaian localizer dan struktur pendukungnya yang berbasis beton, serta catatan perawatan pesawat yang dimaksud.

    Operasi pencarian dan penyitaan di Kantor Penerbangan Regional Busan cabang Muan dan kantor Jeju Air Seoul telah selesai masing-masing pada pukul 14.00 dan 19.00 waktu setempat pada Kamis (2/1/2025).

    Sementara itu, polisi telah memperoleh surat perintah penggeledahan dan penyitaan atas tuduhan kelalaian pekerjaan yang mengakibatkan kematian dan cedera, belum ada individu yang didakwa atas tuduhan tersebut.

    Jeju Air Terancam Penangguhan 150 Hari

    Jeju Air menghadapi konsekuensi serius, termasuk penghentian operasi, sembari menunggu hasil investigasi atas tragedi di Bandara Internasional Muan.

    Kecelakaan tersebut melibatkan tabrakan pesawat dengan struktur eksternal, yang mengakibatkan 179 korban jiwa.

    Jika ditemukan kesalahan operasional atau kelalaian, maskapai ini berisiko dikenai sanksi berat, Chosun Daily melaporkan.

    Para ahli mengatakan bahwa Jeju Air mungkin akan bertanggung jawab secara hukum jika kecelakaan tersebut disebabkan oleh kelalaian atau kesalahan operasional.

    Kecuali jika faktor luar yang tak terhindarkan, seperti tabrakan dengan burung, menjadi penyebab kecelakaan.

    Dalam hal ini, maskapai dapat menghindari tanggung jawab hukum.

    Kecelakaan yang disebabkan oleh kesalahan pilot tersebut menjadi preseden bagi pertanggungjawaban maskapai terkait kelalaian dalam pengawasan.

    Kasus ini mirip dengan kecelakaan tahun 2013 yang melibatkan Asiana Airlines, yang terpaksa menghadapi penangguhan setelah insiden di Bandara Internasional San Francisco.

    Pada Juli 2013, Penerbangan 214 milik Asiana Airlines jatuh saat mendarat di San Francisco.

    Boeing 777-28E/ER yang terlibat menabrak tanggul dekat landasan pacu, mengakibatkan tiga orang meninggal dan 187 lainnya cedera, termasuk 49 orang yang mengalami luka serius.

    Penyelidikan mengungkapkan bahwa pilot gagal melakukan go-around (putar balik) meskipun pesawat dalam kondisi pendekatan yang tidak stabil.

    Kecepatan turunnya yang terlalu cepat menyebabkan pesawat jatuh di bawah jalur pendaratan yang aman.

    Penyelidikan lebih lanjut menemukan bahwa awak pesawat terdiri dari seorang pilot yang sedang menjalani pelatihan dan seorang instruktur yang mengawasi untuk pertama kalinya.

    Pada November 2014, Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan (MOLIT) menetapkan bahwa Asiana Airlines melanggar kewajibannya dalam menugaskan dan mengawasi pilotnya.

    Sebagai hukuman, maskapai tersebut dilarang mengoperasikan rute Incheon-San Francisco selama 45 hari, dikurangi dari maksimum 90 hari karena upaya awak pesawat untuk meminimalkan korban.

    Meskipun Asiana Airlines menentang keputusan tersebut, Mahkamah Agung Korea Selatan menguatkan penangguhan pada tahun 2019.

    Keputusan ini memperkuat standar akuntabilitas maskapai terkait pengawasan.

    Pihak dalam industri penerbangan memperkirakan Jeju Air dapat menghadapi sanksi serupa.

    Jika kelalaian atau kesalahan operasional ditemukan dalam kecelakaan Muan, maskapai ini berisiko dijatuhi sanksi berdasarkan Undang-Undang Keselamatan Penerbangan.

    Undang-undang tersebut memberi wewenang pada MOLIT untuk mencabut lisensi operator atau menjatuhkan penangguhan hingga enam bulan jika kelalaian berat atau pengawasan personel gagal dijalankan.

    Mengingat skala tragedi Muan, Jeju Air dapat menghadapi hukuman penangguhan hingga 150 hari untuk rute Thailand–Muan jika terbukti bersalah.

    Hukuman ini akan menjadi sanksi tertinggi kedua menurut undang-undang tersebut, dengan hukuman maksimum untuk kecelakaan yang melibatkan 200 kematian atau lebih.

    Jeju Air Pangkas 1.900 Penerbangan

    Jeju Air akan memangkas 1.900 penerbangan pada periode Januari-Maret menyusul kecelakaan fatal yang terjadi.

    Keputusan ini diambil setelah kritik terhadap maskapai yang mencatat jam operasional tinggi serta staf perawatan yang rendah.

    Direktur Divisi Administrasi Manajemen Jeju Air, Song Kyung-hoon mengatakan dalam konferensi pers pada Jumat (3/1/2025) kalau Jeju Air akan mengurangi penerbangan yang sering dilalui, termasuk penerbangan domestik.

    “Untuk penerbangan internasional, pengurangan akan difokuskan pada rute Jepang dan Asia Tenggara,” katanya, dikutip dari Korea JongAng Daily.

    “Sudah saatnya untuk tidak memikirkan pendapatan kami tetapi mempertimbangkan keamanan rute,” tambahnya.

    Sebelumnya, maskapai ini mengumumkan rencana untuk mengurangi penerbangan “sebesar 10 hingga 15 persen” hingga Maret setelah kecelakaan fatal di Kabupaten Muan, Jeolla Selatan, yang terjadi pada 31 Desember.

    Selain itu, Jeju Air mengungkapkan bahwa sejumlah pembayaran di muka sebesar 260 miliar won ($177 juta) yang diterima telah terancam setelah pelanggan membatalkan reservasi.

    “Beberapa bagian dari 260 miliar won telah dibatalkan,” kata Song.

    “Namun, kami telah mendapatkan reservasi baru [dan] kami telah mengamankan 140 miliar won dalam bentuk tunai.”

    Jeju Air juga telah mencapai kesepakatan dengan keluarga korban terkait dukungan keuangan pemakaman.

    Akan tetapi masih dalam proses negosiasi dengan perusahaan asuransi mengenai pembayaran klaim asuransi.

    lihat foto
    Personel forensik polisi dan pejabat Biro Investigasi Nasional bekerja di lokasi kejadian pesawat Boeing 737-800 Jeju Air jatuh dan terbakar di Bandara Internasional Muan di Muan, sekitar 288 kilometer barat daya Seoul pada 31 Desember 2024. – Boeing 737 -800 membawa 181 orang dari Thailand ke Korea Selatan ketika pesawat tersebut jatuh pada saat kedatangan pada tanggal 29 Desember, menewaskan semua orang di dalamnya — kecuali dua pramugari yang ditarik dari kecelakaan tersebut. puing-puing bencana penerbangan terburuk di tanah Korea Selatan. (Photo by YONHAP / AFP)

    Kronologi Kecelakaan Jeju Air

    Kecelakaan Jeju Air terjadi pukul 09.00 pagi waktu setempat.

    Mengutip The Korea Herald, maskapai berbiaya rendah itu awalnya diperingatkan oleh petugas menara kontrol tentang potensi serangan burung.

    Insiden ini terjadi saat pesawat berusaha melakukan pendaratan awal setelah pukul 09.00 waktu setempat.

    Pilot sempat mengeluarkan peringatan “mayday” sebelum mencoba mendarat kembali.

    Setelah itu, komando lalu lintas udara memberikan izin bagi pesawat untuk mendarat dari arah yang berlawanan.

    Video dramatis menunjukkan pesawat mencoba “pendaratan miring” tanpa roda pendaratan yang diaktifkan.

    Rekaman video menunjukkan pesawat meluncur di sepanjang landasan pacu dengan asap mengepul.

    Kecepatan yang tidak terkendali membuat pesawat keluar dari landasan.

    Pesawat akhirnya menabrak dinding di ujung landasan dan terbakar.

    “Mendengar ledakan keras diikuti oleh serangkaian ledakan,” kata saksi yang dikutip Yonhap.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Jeju Air Pangkas 1.900 Penerbangan Domestik dan Internasional Buntut Kecelakaan Maut – Halaman all

    Jeju Air Pangkas 1.900 Penerbangan Domestik dan Internasional Buntut Kecelakaan Maut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Maskapai penerbangan Korea Selatan (Korsel) Jeju Air memangkas sekitar 1.900 penerbangan domestik dan internasional hingga Maret 2025.

    Adapun rute-rute utama Jeju Air yang dipangkas termasuk ke Tokyo, Osaka, dan Fukuoka di Jepang, serta ke Da Nang, Vietnam.

    Keputusan itu diambil menyusul insiden kecelakaan yang menewaskan 179 orang di Muan pada 29 Desember lalu.

    “Jeju Air akan mengurangi penerbangan yang sering kami terbangi, termasuk penerbangan domestik, dan untuk penerbangan internasional, pengurangan akan dipusatkan di sekitar rute Jepang dan Asia Tenggara,” kata direktur divisi administrasi manajemen Jeju Air, Song Kyung-hoon, mengutip dari Korea joongAng Daily.

    “Sudah saatnya untuk tidak memikirkan pendapatan kami tetapi mempertimbangkan keamanan rute,” imbuh Kyung-hoon, dalam konferensi pers yang diadakan di Seoul bagian barat.

    Sebelum pemangkasan dilakukan, maskapai tersebut awalnya telah membatalkan 67.000 pemesanan tiket hanya dalam 2 hari.

    Yakni sejak kecelakaan pada 29 Desember lepas pukul 09.00 hingga 30 Desember pukul 13.00 waktu setempat.

    Imbas pembatalan reservasi penerbangan, Jeju Air merugi sebesar 260 miliar won atau 177 juta dollar AS.

    Pihak Jeju Air menjelaskan pengurangan jumlah penerbangan tersebut juga dilakukan pihak maskapai untuk membenahi manajemen operasional seluruh penerbangan.

    Polisi Korsel Geledah Kantor Jeju Air

    Terpisah, pada tanggal 2 Januari kemarin kepolisian Korea Selatan menggeledah kantor maskapai penerbangan Jeju Air usai insiden kecelakaan tragis yang menimpa pesawat Jeju Air 7C2216 jenis Boeing 737-800.

    Dilansir dari The Guardian, penggeledahan dilakukan sebagai bagian dari investigasi atas kecelakaan hari Minggu yang menewaskan 179 orang.

    Adapun penggeledahan ini dilakukan pihak berwenang setempat untuk mencari dan menyita dokumen yang terkait dengan pengoperasian dan pemeliharaan pesawat Boeing 737-800.

    “Sehubungan dengan kecelakaan pesawat operasi pencarian dan penyitaan sedang dilakukan mulai pukul 09.00 pagi pada tanggal 2 Januari di tiga lokasi,” demikian pernyataan polisi Korea Selatan.

    “Polisi berencana untuk segera dan tegas menentukan penyebab dan tanggung jawab atas kecelakaan ini sesuai dengan hukum dan prinsip,” lanjut mereka.

    Merespon penggrebekan itu, Song Kyeong-hoon, Direktur Jeju Air mengatakan maskapai siap bekerja sama dengan polisi untuk mengungkap tragedi itu.

    Tak hanya kantor Jeju Air, penggeledahan juga dilakukan di Bandara Internasional Muan.

    Pejabat presiden Korea Selatan , Choi Sang-mok, menyatakan tindakan harus segera diambil jika penyelidikan mengungkap ada masalah dengan model pesawat tersebut.

    “Karena ada kekhawatiran publik yang besar tentang model pesawat yang sama yang terlibat dalam kecelakaan tersebut, Kementerian Perhubungan dan lembaga terkait harus melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap operasi pemeliharaan, pendidikan, dan pelatihan,” kata Choi.

    Korsel Gelar Inspeksi Massal

    Lebih lanjut, untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan serupa Pemerintah Korea Selatan  berencana untuk menginspeksi semua pesawat jenis Boeing 737-800 yang dioperasikan di negeri tersebut.

    Seorang pejabat Kementerian Transportasi Korsel menyatakan pemerintah bakal melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mengetahui apakah seluruh maskapai penerbangan telah mengikuti aturan dengan benar.

    Mengutip dari NPR, inspeksi tersebut rencananya akan mencakup pemeriksaan terhadap tingkat pemanfaatan pesawat.

    Kemudian ada pemeriksaan penerbangan, hingga penelusuran terhadap catatan pemeliharaan pesawat.

    Sejauh ini jenis Boeing 737-800 yang dioperasikan secara luas oleh maskapai bertarif rendah (LCC) di Korea Selatan seperti Jeju Air yakni sebanyak 39 pesawat.

    Sementara itu maskapai LCC lain yang mengoperasikan Boeing 737-800 ada T’way Air dengan 27 pesawat, Jin Air dengan 19 pesawat.

    Sementara Eastar Jet dengan 10 pesawat, dan Air Incheon dengan dua pesawat.

    (Tribunnews.com / Namira Yunia)

  • J-Hope BTS dan Im Si-wan Berikan Donasi untuk Keluarga Korban Kecelakaan Jeju Air

    J-Hope BTS dan Im Si-wan Berikan Donasi untuk Keluarga Korban Kecelakaan Jeju Air

    Jakarta, Beritasatu.com – Kecelakaan fatal yang menimpa penerbangan Jeju Air 2216 pada 29 Desember 2024 telah menarik perhatian dan rasa simpati dari sejumlah selebritas Korea Selatan, termasuk persnonel grup idola K-Pop, J-Hope BTS dan aktor Squid Game 2 Im Si-wan sebagai Lee Myung- Gi peserta nomor 333.

    Dilansir dari Channel News Asia pada Sabtu, (4/1/2024), Asosiasi Bantuan Bencana Hope Bridge Korea Selatan mengungkapkan bahwa J-Hope BTS telah menyumbangkan 100 juta won (sekitar Rp 1,1 miliar) untuk membantu keluarga yang terdampak oleh kecelakaan pesawat tersebut.

    Dalam pernyataannya, J-Hope, yang memiliki nama asli Jung Ho-seok mengungkapkan rasa simpati setelah mendengar berita kecelakaan tersebut. 

    “Saya memutuskan untuk memberikan donasi sebagai bentuk dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan. Saya menyampaikan belasungkawa dan rasa simpati yang mendalam kepada keluarga korban dan semua orang yang sedang berduka akibat tragedi ini,” ujar J-Hope BTS.

    Perwakilan dari Hope Bridge mengungkapkan rasa terima kasih mereka atas sumbangan J-Hope untuk korban pesawat Jeju Air dan memastikan, dana tersebut akan sepenuhnya disalurkan untuk membantu keluarga yang terdampak.

    Selain itu, Im Si-wan juga turut memberikan sumbangannya kepada organisasi yang sama. Ia mengungkapkan rasa sedihnya akibat peristiwa besar tersebut.

    “Saya ingin mengungkapkan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga yang kehilangan orang tercinta dalam tragedi ini,” kata Im dalam sebuah pernyataan.

    Selain keduanya, selebritas Korea Selatan lainnya yang turut membantu keluarga korban kecelakaan pesawat Jeju Air adalah rapper DinDin, komedian Park Na-rae, dan kontestan Culinary Class Wars, Ahn Yu-seong. Mereka bekerja sama dengan koki dan pemilik restoran untuk menyiapkan 1.000 porsi bubur abalon, 200 gimbap, dan 200 sandwich untuk disalurkan kepada para korban.

  • Aksi Mulia Huening Kai TXT, Donasi Rp 551,7 Juta untuk Korban Kecelakaan Pesawat Jeju Air

    Aksi Mulia Huening Kai TXT, Donasi Rp 551,7 Juta untuk Korban Kecelakaan Pesawat Jeju Air

    Jakarta, Beritasatu.com – Personel grup idola K-Pop TXT, Huening Kai memberikan donasi untuk keluarga korban kecelakaan pesawat Jeju Air. Donasi tersebut diberikan melalui organisasi Palang Merah Korea.

    “Huening Kai memberikan donasi 50 juta won (sekitar Rp 551,7 juta) pada 1 Januari 2025 untuk korban kecelakaan pesawat Jeju Air,” jelas Palang Merah Korea dilansir dari KpopStarz pada Sabtu (4/1/2025).

    Donasi yang diberikan Huening Kai akan digunakan untuk mendukung keluarga korban yang terdampak oleh peristiwa kecelakaan maut tersebut. Selain itu, bantuan yang diberikan sang idola juga untuk membantu proses pemulihan pascakejadian.

    Atas kejadian kecelakaan pesawat Jeju Air, duka mendalam dirasakan oleh Huening Kai. Maka dari itu, hatinya  tergerak untuk membantu para korban dan keluarganya.

    “Saya merasakan kesedihan yang mendalam saat mendengar kabar mendadak tentang kecelakaan tersebut. Saya ingin memberikan bantuan, sekecil apa pun, kepada keluarga yang berduka,” kata Huening Kai dalam sebuah pernyataan.

    Sementara itu, selain Huening Kai TXT sejumlah selebritas Korea Selatan juga telah memberikan donasi untuk korban kecelakaan Jeju Air, di antaranya Im Siwan, Park Na-rae, J-Hope BTS, Lee Young-ji, hingga Jin Lovelyz.

    Diberitakan sebelumnya, tragedi Jeju Air sendiri terjadi ketika pesawat Boeing 737-800 jatuh saat mendarat di Bandara Muan pada 29 Desember 2024. 

    Pesawat tergelincir setelah menabrak burung dan mengalami masalah pada roda pendaratan, sebelum akhirnya terbakar hebat. Peristiwa tersebut membuat Huening Kai TXT merasa tersentuh dan memberikan bantuan donasi untuk para korban.

  • Puing Pesawat Jeju Air Mulai Diangkat Pasca Kecelakaan Tragis

    Puing Pesawat Jeju Air Mulai Diangkat Pasca Kecelakaan Tragis

    Jakarta, CNN Indonesia

    Tim investigasi Korea Selatan (Korsel) mulai mengangkat puing-puing pesawat Jeju Air pada Jumat (3/1), usai mengalami kecelakaan tragis di Bandara Internasional Muan akhir pada 29 Desember lalu.

    Kepala investigasi kepolisian Provinsi Jeolla Selatan, Na Won Ho, mengatakan tim bakal mengangkat bagian ekor pesawat.

    “Kami menduga mungkin ada sisa-sisa yang ditemukan di bagian itu. Agar semua tuntas dan mendapat hasil kita harus menunggu sampai besok,” kata Na saat konferensi pers di Bandara Muan Internasional, dikutip Korea Times.

    Pantauan jurnalis AFP di lokasi tampak petugas menggunakan derek kuning besar untuk mengangkat reruntuhan pesawat.

    Para pejabat sebelumnya menyatakan tubuh pesawat rusak parah sehingga butuh waktu untuk menyusun kembali dan mencari bukti-buktinya.

    Polisi juga menegaskan akan segera menentukan penyebab kecelakaan pesawat dan pihak-pihak yang bertanggung jawab.

    Namun, Kementerian Perhubungan menyatakan perlu waktu enam bulan hingga tiga tahun untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan Jeju Air.

    Jeju Air mengalami kecelakaan fatal pada pekan lalu dan menyebabkan 179 dari 181 orang tewas.

    Sejumlah pakar menyebut tabrakan burung atau bird strike menjadi penyebab kecelakaan. Namun, beberapa yang lain menduga kemungkinan ada kegagalan mesin pesawat.

    (isa/dna)

    [Gambas:Video CNN]

  • Setelah Squid Game 2., Won Ji An Dikabarkan Bakal Adu Akting dengan Park Seo Joon di Drama Waiting for Gyeongdo

    Setelah Squid Game 2., Won Ji An Dikabarkan Bakal Adu Akting dengan Park Seo Joon di Drama Waiting for Gyeongdo

    JAKARTA – Aktris asal Korea Selatan, Won Ji An dikabarkan akan beradu akting dengan Park Seo Joon sebagai projek terbarunya setelah membintangi serial Squid Game 2. Melansir dari Koreaboo, Won Ji An saat ini tengah dalam proses pembicaraan untuk bisa bergabung dalam serial drama berjudul Waiting for Gyeongdo.

    Menanggapi laporan tersebut, agensi Won Ji An, Hiin Entertaiment mencoba memberikan konfirmasi. “Waiting for Gyeongdo adalah proyek yang saat ini sedang ditinjau oleh Won Ji An untuk tawaran casting-nya,” ujar Hiin Entertainment dikutip VOI, Jumat, 3 Januari.

    Sebelumnya, pada bulan Juli 2024, Park Seo Joon terungkap tengah dalam pembicaraan untuk memerankan karakter utama pria Lee Gyeong Do.

    Drama Waiting for Gyeongdo sendiri merupakan drama komedi romantis yang menceritakan soal mantan pasangan, Lee Gyeong Do dan Seo Ji Woo.

    Usai putus dari hubungan yang terjalin saat usia mereka 20 tahun, Gyeong Do dan Ji Woo tak sengaja kembali bertemu. Dari situ mereka akan mengalami kejadian yang penuh romansa dan humor.

    Waiting for Gyeongdo akan disutradarai oleh Lim Hyun Wook, yang juga sutradara dari drama King The Land.

    Waiting for Gyeongdo akan segera memulai produksinya setelah proses pemilihan pemain selesai dan saat ini sedang dalam tahap diskusi untuk ditayangkan di JTBC.

  • Terbantu Lelang SBRI, Rupiah Tersenyum ke Rp16.197 Sore Ini

    Terbantu Lelang SBRI, Rupiah Tersenyum ke Rp16.197 Sore Ini

    Jakarta, CNN Indonesia

    Nilai tukar rupiah bertengger di Rp16.197 per dolar AS pada Jumat (3/1) sore. Mata uang Garuda menguat 1 poin atau plus 0,01 persen dari perdagangan sebelumnya.

    Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp16.217 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

    Mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi. Tercatat, peso Filipina melemah 0,50 persen, baht Thailand minus 0,14 persen, ringgit Malaysia minus 0,43 persen, dan dolar Hong Kong 0,03 persen.

    Sedangkan won Korea Selatan menguat 0,12 persen, dolar Singapura plus 0,04 persen, dan yen Jepang plus 0,17 persen.

    Sedangkan mata uang di negara maju menguat. Poundsterling Inggris menguat 0,11 persen, euro Eropa plus 0,16 persen, dan franc Swiss plus 0,21 persen, dolar Australia menguat 0,13 persen, dan dolar Kanada plus 0,04 persen.

    Analis Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan rupiah menguat terhadap dolar AS karena tingginya minat investor dalam lelang SBRI.

    “Selain itu, indeks dolar AS juga terpantau terkoreksi dari level tertinggi dalam dua tahun,” katanya.

    (fby/agt)