Produk: won

  • ECOTON Ingatkan Warga Surabaya soal Ancaman Mikroplastik dalam Darah

    ECOTON Ingatkan Warga Surabaya soal Ancaman Mikroplastik dalam Darah

    Surabaya (beritajatim.com) – ECOTON kembali mengingatkan bahaya paparan mikroplastik setelah temuan 23 bahan kimia plastik berbahaya ditemukan dalam darah pemilah sampah di Gresik.

    Temuan ini menjadi peringatan dini bagi warga Surabaya dan Jawa Timur untuk mengurangi konsumsi air minum dalam kemasan (AMDK) serta plastik sekali pakai.

    Aksi keprihatinan digelar ECOTON bersama mahasiswa Unesa dan Unair di Perempatan Jalan Mulyorejo, Surabaya. Mereka membentang poster dan menyerukan penghentian penggunaan plastik sekali pakai, terutama botol air minum kemasan.

    “Temuan senyawa kimia plastik dalam darah pemulung di Gresik harus menjadi pelajaran. Kita harus stop penggunaan air minum dalam kemasan plastik,” kata Koordinator Kampanye Mikroplastik ECOTON, Alaika Rahmatullah, Jumat (28/11/2025).

    Ia menjelaskan bahwa 50 persen polimer mikroplastik yang terdeteksi merupakan PET dan ftalat, komponen utama botol plastik AMDK.

    Sebanyak 20 aktivis lingkungan dari ECOTON, Growgreen, River Warrior, dan mahasiswa Unair Kampus C ikut dalam aksi tersebut. Mereka menyoroti sampah botol plastik yang terus mencemari sungai, laut, dan perairan.

    “Botol plastik menjadi sumber mikroplastik yang mengancam kesehatan manusia. Sudah saatnya warga Jawa Timur menghentikan penggunaan plastik sekali pakai,” ujar Anjar, mahasiswa Komunikasi Universitas Negeri Surabaya.

    Temuan 23 bahan kimia plastik ini berasal dari biomonitoring Wonjin Institute for Occupational Environmental Health (WIOEH) Korea Selatan, ECOTON, dan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

    Penelitian dilakukan pada 32 perempuan pemilah sampah di Gresik. Analisis terhadap 65 jenis bahan kimia menunjukkan seluruh peserta terpapar 23 bahan kimia berbahaya, dengan kadar jauh lebih tinggi pada pekerja pemilah.

    “Pekerja pemilah sampah terpapar bahan kimia plastik berbahaya pada tingkat yang jauh lebih tinggi dibanding populasi umum. Ini tidak boleh diabaikan,” kata Dr. Won Kim dari WIOEH.

    Ia menyebut paparan kronis senyawa seperti BPA dan ftalat berpotensi mengganggu hormon, metabolisme, hingga kesehatan reproduksi.

    Kadar BPA pada peserta bahkan tercatat 2,3 kali lebih tinggi dibanding kelompok kontrol, 10 kali lebih tinggi dari perempuan Korea, dan 7 kali lebih tinggi dari perempuan Amerika Serikat.

    Senyawa ftalat, PAH, hingga flame retardants juga terdeteksi pada kadar 2–3 kali lebih tinggi dari populasi umum. Seluruh peserta juga memiliki kadar timbal melebihi standar negara maju.

    Situasi ini disebut sebagai risiko kesehatan serius akibat paparan plastik, debu mikroplastik, dan asap pembakaran yang terjadi setiap hari di lingkungan kerja.

    “Paparan setinggi ini sangat mengkhawatirkan, terutama bagi pekerja perempuan. Indonesia perlu standar perlindungan pekerja yang lebih baik,” ujar Dr. Lestari Sudaryanti dari Fakultas Kedokteran Unair.

    Direktur Ecoton Foundation, Dr. Daru Setyorini, menegaskan temuan tersebut mencerminkan buruknya sistem pengelolaan sampah di Indonesia. Ia menyebut 60 persen sampah plastik tidak terkelola dan sebagian besar berakhir di sungai atau ruang terbuka.

    “Ini harus menjadi alarm keras bagi pemerintah. Pengurangan plastik sekali pakai dan perlindungan bagi pekerja sektor informal tidak bisa lagi ditunda,” ujarnya. [ipl/kun]

  • Beda dengan Asabri, Ini Alasan Uang Rp883 miliar Kasus Taspen Tidak Masuk Kas Negara

    Beda dengan Asabri, Ini Alasan Uang Rp883 miliar Kasus Taspen Tidak Masuk Kas Negara

    Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menyerahkan uang rampasan terkait kasus investasi fiktif kepada PT Taspen sebesar Rp883 miliar. 

    Perlu diketahui, korupsi dilakukan oleh eks Dirut PT Taspen Antonius N.S Kosasih pada tahun anggaran 2019 yang saat ini ditetapkan terdakwa. Sehingga terjadi di periode yang berbeda. Kosasih melakukan investasi fiktif ke PT Insight Investments Management (PT IIM) yang turut menyeret Dirut PT IIM, Ekiawan Heri Primaryanto.

    Adapun Rp883 miliar berasal dari Ekiawan dari total kerugian negara Rp1 triliun. Sisanya masih menunggu status inkrah dari Kosasih yang saat ini mengajukan banding.

    Lantas mengapa uang tersebut tidak diberikan ke kas negara?

    Plt. Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu menjelaskan hal tersebut berdasarkan putusan pengadilan bahwa uang tersebut diberikan ke PT Taspen dan terhitung masuk ke negara.

    “Putusannya dirampas untuk negara cq Taspen persero dan turut diperhitungkan sebagai pemulihan kerugian keuangan negara. Terhadap putusan aquo Jaksa telah melakukan eksekusi dengan cara melakukan penjualan kembali atau redemption untuk mendapatkan net asset value atau nilai aktiva bersih sejak tanggal 29 Oktober 2025 sampai dengan 12 November 2025,” ujar Asep, Kamis (20/11/2025).

    Cq sendiri bermakna bahwa suatu arahan dalam surat ditujukan untuk pihak tertentu melalui perantara atau struktur kepengurusan yang tepat. Sehingga dalam hal ini, negara memberikan penunjukan pelimpahan rampasan negara harus diterima oleh PT Taspen.

    Pelimpahan uang ke PT Taspen dari Ekiawan karena status perkara hukum telah inkrah atau tetap. Lalu kerugian negara telah sesuai dengan laporan hasil pemeriksaan investigatif BPK RI Nomor 14/LHP/XXI/04/2025 tanggal 22 April 2025.

    Penyerahan uang dilakukan pada tanggal 20 November 2025 ke rekening Giro THT Taspen pada BRI Cabang Veteran Jakarta. Selain itu KPK juga mengembalikan 6 unit efek pada 17 November 2025 ke rekening efek PT Taspen.

    Kepada publik, KPK menyerahkan secara simbolis Rp300 miliar dari Rp883 miliar di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.

    Sekadar informasi, Kosasih divonis pada Senin, 6 Oktober 2025. Selain kurungan 10 tahun, dia juga diminta hakim untuk 

    membayar uang pengganti sebesar Rp 29,152 miliar, 127.057 dolar Amerika Serikat (AS), 283.002 dolar Singapura, 10 ribu euro, 1.470 baht Thailand, 30 Poundsterling, 128 ribu yen Jepang, 500 dolar Hong Kong, dan 1,262 juta won Korea, dan Rp 2.877.000.

    Sedangkan mantan Direktur Utama PT Insight Investments Management Ekiawan Heri Primaryanto divonis 9 tahun penjara dan denda Rp500 juta, subsider 6 bulan penjara. 

  • Terima Hasil Rampasan Rp883 Miliar dari KPK, Taspen Bakal Investasikan di SBN

    Terima Hasil Rampasan Rp883 Miliar dari KPK, Taspen Bakal Investasikan di SBN

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Taspen (Persero) menerima uang lebih dari Rp883 miliar dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berasal dari rampasan terdakwa kasus investasi fiktif PT Taspen yakni mantan Direktur Utama PT Insight Investment Management (IIM) Ekiawan Heri Primaryanto.

    Direktur Utama PT Taspen, Rony Hanityo Aprianto, mengatakan uang akan dikembalikan ke Tabungan Hari Tua (THT) yang kemudian dikelola melalui investasi berupa Surat Berharga Negara (SBN).

    “Nah, akan ditaruh di mana investasi tersebut? Kami tetap konservatif. Kami pasti akan pilih either masuk ke SBN atau masuk ke kelas aset saham,” katanya di Gedung Merah Putih KPK, Kamis (20/11/2025).

    Dia menilai pengelolaan investasi ke SBN tidak lepas dari kebijakan pemerintah dalam hal ini Menteri Keuangan Purbaya yang dianggap efektif untuk dikelola di pasar uang.

    Pada dasarnya, kata Rony, 60% investasi Taspen disalurkan ke SBN. KPK juga menyerahkan enam unit efek, diantaranya adalah KLK EBA Garuda, 2 seri obligasi WIKA, dan 3 seri obligasi PT PP.

    Rony menjelaskan untuk saat ini, enam efek tersebut belum dikelola karena dari ketiga efek masih dalam kondisi restruct sehingga tidak memperoleh nilai penuh.

    “Kalau kita valuasi itu nilainya tidak 100% atau kalau kita jumlahkan dari 6 itu sekitar jumlahnya itu 30-an lah. Rp30 miliaran,” jelasnya

    Diketahui total nilai yang harus dikembalikan adalah Rp1 triliun, di mana sisanya berada di terdakwa Anotius Kosasih selaku mantan Direktur PT Taspen. Kosasih mengajukan banding sehingga status hukumnya belum inkrah dan kerugian negara dari Kosasih juga belum tetap.

    Pada hari ini, KPK menyerahkan secara simbolis Rp300 miliar kepada PT Taspen. 

    Plt. Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu mengatakan alasan ditampilkannya Rp300 miliar karena keterbatasan ruangan dan faktor keamanan.

    “Sementara, uang di depan ini, karena tempat dan keamanan, tidak kami tampilkan keseluruhannya. Uang yang ditampilkan hanya sejumlah Tiga Ratus Miliar Rupiah dari total Rp883 miliar,” kata Asep,

    Sekadar informasi, Kosasih divonis pada Senin, 6 Oktober 2025. Selain kurungan 10 tahun, dia juga diminta hakim untuk 

    membayar uang pengganti sebesar Rp 29,152 miliar, 127.057 dolar Amerika Serikat (AS), 283.002 dolar Singapura, 10 ribu euro, 1.470 baht Thailand, 30 Poundsterling, 128 ribu yen Jepang, 500 dolar Hong Kong, dan 1,262 juta won Korea, dan Rp 2.877.000.

    Sedangkan mantan Direktur Utama PT Insight Investments Management Ekiawan Heri Primaryanto divonis 9 tahun penjara dan denda Rp500 juta, subsider 6 bulan penjara.

  • KPK Beberkan Alasan Hanya Terima Rampasan Rp883 Miliar dari Kasus PT Taspen

    KPK Beberkan Alasan Hanya Terima Rampasan Rp883 Miliar dari Kasus PT Taspen

    Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menyerahkan lebih dari Rp883 miliar dari kasus PT Taspen (Persero). Uang tersebut berasal dari rampasan terdakwa kasus investasi fiktif bernama Ekiawan Heri Primaryanto selaku Direktur Utama PT Insight Investment Management (IIM).

    Pada hari ini, Kamis (20/11/2025) KPK secara simbolis menyerahkan Rp300 miliar di Gedung Merah Putik KPK, Jakarta Selatan. Dari kasus tersebut Pengadilan Tipikor menyatakan bahwa kerugian negara mencapai Rp1 triliun berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan Investigatif BPK RI Nomor 14/LHP/XXI/04/2025 tanggal 22 April 2025.

    Plt. Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu menjelaskan sisa uang yang belum dikembalikan masih menunggu status inkrah dari terdakwa lainnya atas nama Antonius Kosasih (ANS) selaku mantan Direktur Utama PT Taspen.

    Pasalnya, Kosasih mengajukan banding atas vonis yang diberikan oleh hakim tipikor sehingga status hukumnya belum tetap atau inkrah.

    “KPK juga berharap dari perkara ANS yang masih dalam proses banding di pengadilan tinggi DKI Jakarta akan ada penambahan nilai aset recovery. Jadi saat ini selain dari saudara Ekiawan adalah saudara ANS yang saat ini masih mengajukan banding,” kata Asep.

    Sedangkan, Ekiawan tidak mengajukan banding sehingga vonis yang diberikan berkekuatan hukum tetap. Asep menyebut bahwa kerugian negara dari Kosasih masih ada sekitar Rp100 miliar. Nantinya total kerugian negara menjadi Rp1 triliun.

    “Hal tersebut agar kerugian negara benar-benar dapat dipulihkan dari perkara Taspen ini. Selain itu pada saat ini KPK juga masih melakukan penyelidikan untuk tersangka korporasi yaitu PT IIM dalam kasus yang serupa,” ujar Asep.

    Selain itu, KPK juga menyerahkan sejumlah 6 unit Efek yang telah dipindahkan pada tanggal 17 November 2025 ke rekening efek Taspen.

    Direktur Utama PT Taspen, Rony Hanityo Aprianto, mengatakan uang Rp883 triliun akan dikembalikan ke Tabungan Hari Tua (THT) yang kemudian dikelola melalui investasi berupa Surat Berharga Negara (SBN).

    “Nah, akan ditaruh di mana investasi tersebut? Kami tetap konservatif. Kami pasti akan pilih either masuk ke SBN atau masuk ke kelas aset saham,” katanya.

    Dia menilai pengelolaan investasi ke SBN tidak lepas dari kebijakan pemerintah dalam hal ini Menteri Keuangan Purbaya yang dianggap efektif untuk dikelola di pasar uang.

    Pada dasarnya, kata Rony, 60% investasi Taspen disalurkan ke SBN. KPK juga menyerahkan enam unit efek, diantaranya adalah KLK EBA Garuda, 2 seri obligasi WIKA, dan 3 seri obligasi PT PP.

    Rony menjelaskan untuk saat ini, enam efek tersebut belum dikelola karena dari ketiga efek masih dalam kondisi restruct sehingga tidak memperoleh nilai penuh.

    Sekadar informasi, Kosasih divonis pada Senin, 6 Oktober 2025. Selain kurungan 10 tahun, dia juga diminta hakim untuk 

    membayar uang pengganti sebesar Rp 29,152 miliar, 127.057 dolar Amerika Serikat (AS), 283.002 dolar Singapura, 10 ribu euro, 1.470 baht Thailand, 30 Poundsterling, 128 ribu yen Jepang, 500 dolar Hong Kong, dan 1,262 juta won Korea, dan Rp 2.877.000.

    Sedangkan mantan Direktur Utama PT Insight Investments Management Ekiawan Heri Primaryanto divonis 9 tahun penjara dan denda Rp500 juta, subsider 6 bulan penjara. tetap.

  • KPK Pamer Duit Rp883 Miliar Hasil Rampasan Perkara Investasi Fiktif PT Taspen

    KPK Pamer Duit Rp883 Miliar Hasil Rampasan Perkara Investasi Fiktif PT Taspen

    Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyerahkan uang Rp883 miliar dari Rp883 miliar yang disita dari terdakwa kasus investasi fiktif PT Taspen (Persero), yakni mantan Direktur Utama PT Insight Investment Management (IIM) Ekiawan Heri Primaryanto.

    Uang tersebut diberikan secara simbolis. Sebab, secara keseluruhan uang telah ditransfer oleh KPK ke rekening Giro THT Taspen pada BRI Cabang Veteran Jakarta pada 20 November 2025.

    Plt. Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu mengatakan alasan ditampilkannya hanya Rp300 miliar karena keterbatasan ruangan dan faktor keamanan.

    “Sementara, uang di depan ini, karena tempat dan keamanan, tidak kami tampilkan keseluruhannya. Uang yang ditampilkan hanya sejumlah Tiga Ratus Miliar Rupiah dari total Rp883 miliar,” kata Asep, Kamis (20/11/2025).

    KPK juga menyerahkan sejumlah 6 unit Efek yang telah dipindahkan pada tanggal 17 November 2025 ke rekening efek PT Taspen (persero).

    Pada kasus ini kerugian negara mencapai Rp1 triliun. Asep menjelaskan sisa uang lainnya menunggu mantan Dirut PT Taspen Antonius Kosasih.

    Pasalnya, terdakwa Kosasih masih mengajukan banding atas putusannya sehingga belum berstatus hukum tetap. Sekadar informasi, Kosasih divonis pada Senin, 6 Oktober 2025. Selain kurungan 10 tahun, dia juga diminta hakim untuk membayar uang pengganti sebesar Rp29,152 miliar, US$127.057, 283.002 dolar Singapura, 10 ribu euro, 1.470 baht Thailand, 30 Poundsterling, 128 ribu yen Jepang, 500 dolar Hong Kong, dan 1,262 juta won Korea, dan Rp 2.877.000.

    Sementara itu, mantan Direktur Utama PT Insight Investments Management Ekiawan Heri Primaryanto divonis 9 tahun penjara dan denda Rp500 juta, subsider 6 bulan penjara. tetap.

  • Makin Mahal! Dolar AS Pagi Ini Tembus ke Level Rp 16.746

    Makin Mahal! Dolar AS Pagi Ini Tembus ke Level Rp 16.746

    Jakarta

    Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap rupiah pada pembukaan perdagangan hari ini. Penguatan membawa mata uang Paman Sam itu sempat mencapai level Rp 16.746/US$ pada pagi ini.

    Dikutip dari data Bloomberg, Kamis (20/11/2025), dolar AS dibuka di Rp 16.748. Lalu sekitar pukul 09.15, nilai tukar dolar AS turun tipis ke posisi Rp 16.746. Nilainya naik 38,0 poin atau 0,23% dari penutupan perdagangan hari kemarin di Rp 16.708.

    Adapun pergerakan nilai dolar tertinggi hingga terendah pada pagi hari ini berada di rentang Rp 16.731 s.d Rp 16.752. Sedangkan dalam periode 52 minggu atau dalam satu tahun ke belakang, nilainya bergerak pada rentang Rp 15.828 s.d 17.224.

    Sementara itu, pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang Asia-Pasifik lainnya cukup bervariasi. Dolar AS terpantau menguat terhadap dolar baru Taiwan 0,02%. Begitu juga terhadap won Korea Selatan 0,08%.

    Nilai tukar dolar AS juga mengalami penguatan terhadap peso Filipina 0,29%, yuan China 0,05%, dan terhadap ringgit Malaysia sebesar 0,28%.

    Dolar AS juga menguat terhadap bath Thailand 0,09% dan juga terhadap mata uang yen Jepang 0,17%. Selain itu, nilainya juga mengalami penguatan terhadap dolar Singapura juga menguat 0,05% dan dolar Australia 0,02%.

    Namun demikian, dolar AS justru mengalami pelemahan terhadap mata uang rupee India sebesar 0,02% dan juga terhadap dolar Hong Kong 0,07%.

    (shc/eds)

  • Perusahaan Pencipta Baby Shark Melantai di Bursa, Sahamnya Meroket 62%

    Perusahaan Pencipta Baby Shark Melantai di Bursa, Sahamnya Meroket 62%

    Jakarta

    Perusahaan pencipta tokoh fiksi Baby Shark telah melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) di bursa efek Korea Selatan. Saham Pinkfong Company melonjak 62% dalam debut perdagangannya menyusul permintaan tinggi pada saat IPO.

    Dilansir dari Bangkok Post, Selasa (18/11/2025), saham Pinkfong melonjak ke level tertinggi 61.500 won pada perdagangan Selasa pagi setelah dibuka pada harga 58.000 won. Pada pukul 11.21 waktu Seoul, sahamnya diperdagangkan pada harga 51.100 won.

    Berbekal kesuksesan Baby Shark, yang telah ditonton lebih dari 16 miliar kali di YouTube, perusahaan ini mencoba peruntungan dengan melantai di bursa untuk memperluas jangkauannya.

    Rencananya perusahaan ingin membuktikan diri bahwa bisnisnya dapat menjadi studio media yang lengkap dan mampu menghasilkan konten yang digemari masyarakat melebihi penonton balita saja.

    Debut IPO Pinkfong juga terjadi seiring dengan semakin populernya dunia hiburan Korea Selatan berkat band-band pop Korea (K-pop) seperti BlackPink dan BTS.

    Meskipun IPO tersebut hanya menargetkan dana 76 miliar won atau sekitar Rp 867 miliar (pada kurs Rp 11,42). Tetapi harga sahamnya telah mencapai 38.000 won per lembar, atau harga tertinggi dari kisaran yang dipasarkan.

    Model bisnis perusahaan berpusat pada pembuatan video pendek dan menarik di YouTube, platform streaming, televisi, dan aplikasi seluler. Setelah lagu-lagu ini mendapatkan daya tarik, Pinkfong memonetisasinya melalui iklan, royalti streaming, lisensi, dan merchandise. Bahkan perusahaan juga melakukan pertunjukan langsung, mengembangkan game, dan program lain berdurasi lebih panjang.

    Banyak karakter Pinkfong, termasuk maskot rubahnya Pinkfong juga telah dipatenkan, membantu perusahaan mengurangi ketergantungannya pada Baby Shark untuk pendapatan. Waralaba Bebefinn yang dibuahkan perusahaan ini juga telah melampaui Baby Shark dalam hal pendapatan konten.

    Perusahaan ini didirikan pada tahun 2010 oleh Kim Min-seok dan Son Dongwoo, keduanya adalah veteran di industri game dan teknologi di Korea Selatan. Investasi awal dan kemitraan distribusi diperoleh melalui Samsung Publishing Co, yang dikelola oleh ayah Kim.

    (hal/fdl)

  • Korsel Menyerah Dipalak Amerika, Dampaknya Sudah Terasa

    Korsel Menyerah Dipalak Amerika, Dampaknya Sudah Terasa

    Jakarta, CNBC Indonesia – Korea Selatan (Korsel) mulai merasakan dampak dari kesepakatan dagang terbarunya dengan Amerika Serikat (AS), setelah pemerintah Seoul berkomitmen menanamkan investasi jumbo US$350 miliar (Rp5,8 triliun) di sektor-sektor strategis Negeri Paman Sam.

    Presiden Korsel Lee Jae Myung secara terbuka mengungkapkan kegelisahan tersebut dalam pertemuan dengan para pemimpin bisnis pada akhir pekan lalu. Ia menekankan bahwa arus modal yang semakin kuat ke AS berpotensi membuat investasi domestik menyusut. Karena itu, Lee meminta konglomerat Korea untuk kembali menoleh ke pasar dalam negeri.

    “Ada kekhawatiran bahwa investasi domestik bisa menyusut seiring meningkatnya investasi menuju Amerika Serikat,” ujarnya, dikutip dari Reuters, Senin (17/11/2025).

    Lee turut meminta perusahaan berkonsultasi dengan pemerintah agar dapat memanfaatkan paket investasi US$350 miliar tersebut secara optimal.

    Meski investasinya ke AS kian besar, raksasa teknologi Samsung memastikan bahwa mereka tidak akan meninggalkan pasar lokal. Chairman Samsung Electronics Jay Y. Lee menegaskan bahwa perusahaan akan meningkatkan investasi domestik, menciptakan lapangan kerja berkualitas bagi anak muda, dan memperkuat kolaborasi dengan perusahaan kecil, menengah, serta startup.

    Dalam forum yang sama, Hyundai Motor Group mencuri perhatian dengan pengumuman investasi domestik senilai 125,2 triliun won (Rp1.435 triliun) untuk periode 2026-2030. Dua raksasa galangan kapal, Hanwha Ocean dan HD Hyundai, juga membeberkan rencana investasi besar mereka.

    Dampak kesepakatan dengan AS ini sudah mulai terasa di sektor semikonduktor. Samsung mengonfirmasi pembangunan pabrik chip memori baru, P5, yang sebelumnya tertunda sejak 2023 karena lemahnya permintaan smartphone dan PC. Pabrik ini akan memasok chip untuk server tradisional dan server AI, di tengah lonjakan harga semikonduktor global akibat ketatnya pasokan.

    Bulan ini, Samsung bahkan menaikkan harga sejumlah chip memori hingga 60% dibandingkan September, menandakan kekuatan pasar mulai berpindah ke produk-produk yang diburu untuk pengembangan AI.

    Produksi massal di pabrik P5 dijadwalkan dimulai pada 2028, dengan rencana investasi infrastruktur tambahan untuk menopang ekspansi jangka panjang. Samsung menyatakan, memasuki era AI global, permintaan chip memori diprediksi melonjak sehingga perusahaan harus mengamankan kapasitas produksi lebih awal.

    “Dengan era AI global yang memasuki tahap penuh, Samsung Electronics memperkirakan adanya peningkatan permintaan jangka menengah hingga panjang untuk semikonduktor memori. Untuk merespons perubahan pasar dengan cepat, perusahaan berencana mengamankan lini produksi lebih awal,” kata Samsung Electronics dalam pernyataannya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Perusahaan Kecil dan Menengah Inovatif dari Seoul Mempercepat Masuk ke Pasar Indonesia

    Perusahaan Kecil dan Menengah Inovatif dari Seoul Mempercepat Masuk ke Pasar Indonesia

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Perusahaan kecil dan menengah yang menjanjikan dari Kota Seoul akan mengunjungi Jakarta, Indonesia, dari tanggal 24 hingga 28 November untuk mencari peluang kerja sama ekspor dan pertumbuhan bersama melalui pertukaran dengan perusahaan serta lembaga lokal.

    Kunjungan ini merupakan bagian dari proyek “Delegasi Perusahaan HI SEOUL untuk Pengembangan Pasar Indonesia (2025 HI SEOUL 1:1 Business Matching in Indonesia)” yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Seoul dan Seoul Business Agency (SBA).

    Sebanyak 20 perusahaan kecil dan menengah unggulan yang berbasis di Seoul akan berpartisipasi dalam kegiatan ini. Program sertifikasi “HI SEOUL” yang dijalankan oleh Pemerintah Kota Seoul sejak tahun 2004 bertujuan untuk mempercepat ekspansi global bagi perusahaan kecil dan menengah yang memiliki inovasi dan daya saing teknologi tinggi.

    Setiap tahun, sekitar 100 perusahaan baru ditetapkan melalui proses seleksi ketat berdasarkan kriteria inovasi dan kapabilitas teknologi. Hingga saat ini, lebih dari 1.100 perusahaan telah memperoleh sertifikasi HI SEOUL.

    Berdasarkan data tahun 2024, total penjualan gabungan mencapai 16 triliun won, dengan rata-rata penjualan sebesar 14,5 miliar won per perusahaan. Sekitar 550 perusahaan di antaranya telah aktif memperluas bisnis ke pasar global, dengan Amerika Serikat, Jepang, dan Tiongkok sebagai mitra utama, sementara Indonesia menempati posisi keempat sebagai tujuan ekspor utama.

    Indonesia memiliki potensi pertumbuhan tinggi karena laju ekonomi yang stabil, populasi besar, serta meningkatnya minat terhadap produk dan budaya Korea (Hallyu).

  • Terlama di Dunia, Siswa Tunanetra di Korsel Hadapi Ujian Akhir 13 Jam

    Terlama di Dunia, Siswa Tunanetra di Korsel Hadapi Ujian Akhir 13 Jam

    Jakarta

    Setiap November, kehidupan warga Korea Selatan melambat. Setiap tahun pada bulan ini, berbagai perguruan tinggi di negara itu menggelar penerimaan mahasiswa, termasuk ujian selama 13 jam untuk para pelajar penyandang disabilitas netra.

    Toko-toko tutup, penerbangan ditunda, dan ritme lalu lintas pagi pun melambat. Semua itu berlangsung demi mengurangi kebisingan yang mungkin bisa membuyarkan fokus para pelajar.

    Menjelang sore, sebagian besar peserta ujian keluar dari gerbang sekolah. Mereka menarik napas lega dan memeluk kerabat yang menunggu di luar.

    Namun, tidak semua pelajar menyelesaikan ujian pada jam yang sama. Setelah hari benar-benar gelap, beberapa siswa masih berada di ruang ujian. Mereka baru selesai sekitar pukul 22.00.

    Para pelajar ini adalah siswa tunanetra. Setiap tahun, mereka mengikuti ujian berdurasi lebih dari 12 jam. Ujian yang dalam bahasa Korea disebut Suneung itu adalah ujian masuk kampus terlama di seluruh Korsel.

    Kamis (13/11), lebih dari 550.000 siswa di seluruh Korsel akan mengikuti Suneung. Jumlah ini adalah yang tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.

    Ujian ini tidak hanya menentukan apakah seseorang akan bisa melanjutkan pendidikan ke universitas, tapi juga memengaruhi prospek pekerjaan, pendapatan, tempat tinggal, dan bahkan hubungan percintaan mereka di masa depan.

    Mereka juga wajib mengikuti tes matematika, bahasa Inggris, ilmu sosial atau ilmu pengetahuan alam, satu bahasa asing tambahan, dan Hanja (aksara Han klasik yang digunakan dalam bahasa Korea).

    Bagi sebagian besar siswa, ini adalah ujian berturut-turut selama delapan jam. Mereka memulai tes Suneung pukul 08.40 dan selesai sekitar pukul 17.40.

    Namun, siswa tunanetra dengan gangguan penglihatan berat diberikan durasi 1,7 kali lipat dari durasi tes tadi.

    Artinya, jika para pelajar tunanetra mengikuti bagian bahasa asing tambahan, ujian dapat selesai paling lambat pukul 21.48 atau sekitar 13 jam setelah dimulai.

    Tidak ada jeda makan malam bagi mereka. Ujian tetap berlangsung hingga selesai.

    Ukuran fisik kertas tes braille juga berkontribusi pada panjangnya durasi ujian.

    Ketika setiap kalimat, simbol, dan diagram diubah menjadi braille, setiap buklet tes menjadi enam hingga sembilan kali lebih tebal daripada standarnya.

    BBC/Hosu LeeGesekan yang terus-menerus dengan huruf braille berisiko membuat tangan siswa terasa sakit.

    Di Sekolah Tunanetra Hanbit Seoul, pelajar Han Dong-hyun yang berusia 18 tahun merupakan salah satu peserta Suneung.

    Pada 2024 terdapat 111 peserta tes tunanetra di seluruh Korsel. Dari jumlah itu, 99 di antaranya memiliki gangguan penglihatan berupa low vision dan 12 pelajar lainnya, termasuk seperti Dong-hyun memiliki gangguan penglihatan berat, menurut data dari Kementerian Pendidikan dan Institut Kurikulum dan Evaluasi Korea.

    Dong-hyun terlahir buta total dan tidak dapat membedakan cahaya.

    Ketika BBC menemui Dong-hyun di sekolahnya, 7 November lalu, jari-jarinya bergerak cepat di atas buku latihan braille berisi soal-soal ujian tahun sebelumnya.

    Dong-hyun fokus mengelola stamina dan kondisinya. Dong-hyun mengikuti Suneung menggunakan kertas ujian braille dan komputer pembaca layar.

    “Sangat melelahkan karena ujiannya sangat lama,” ujarnya.

    “Tapi tidak ada trik khusus. Saya hanya mengikuti jadwal belajar dan berusaha mengelola kondisi saya. Itulah satu-satunya strategi,” tuturnya.

    Dong-hyun mengatakan, ujian bahasa Korea sangat sulit baginya.

    Buku ujian standar untuk ujian bahasa Korea mencakup 16 halaman, tapi versi braille mencapai 100 halaman.

    Bahkan dengan perangkat lunak pembaca layar, soal yang dibacakan secara lisan akan langsung hilang, tak seperti teks yang dapat dilihat dan dibaca ulang.

    Alhasil, Dong-hyun harus mengingat detailnya saat mengerjakan soal.

    Bagian matematika juga tidak lebih mudah baginya.

    Dong-hyun harus menginterpretasikan grafik dan tabel rumit yang telah dikonversi ke braille, hanya menggunakan ujung jarinya.

    Namun, Dong-hyun merasa ujian tahun lebih baik daripada era sebelumnya. Dulu, siswa harus melakukan hampir semua perhitungan di dalam kepala mereka.

    Namun sejak 2016, peserta tes tunanetra diizinkan menggunakan alat tulis braille, yang dikenal sebagai hansone.

    “Sama seperti siswa yang dapat melihat yang menuliskan perhitungan mereka dengan pensil, kami memasukkannya dalam braille di hansone,” ujarnya.

    BBC/Hosu LeeSiswa bernama Oh Jeong-won menggunakan perangkat tampilan braille selama ujian.

    Siswa lain di Sekolah Tunanetra Hanbit adalah Oh Jeong-won yang berusia 18 tahun. Dia mengatakan, sore hari adalah titik tersulit dalam ujian yang berlangsung sepanjang hari.

    “Sampai makan siang, masih bisa diatasi,” katanya.

    “Tapi sekitar pukul 4 atau 5 sore, setelah Bahasa Inggris dan sebelum Sejarah Korea, saat itulah rasanya benar-benar berat. Tidak ada istirahat makan malam.

    “Kami memecahkan soal di waktu makan normal, jadi rasanya lebih melelahkan. Meski begitu, saya terus berjuang karena saya tahu akan ada rasa pencapaian di akhir,” ujar Jeong-won.

    Bagi Jeong-won, kelelahan diperparah oleh kebutuhan untuk tetap fokus dengan kedua tangan dan pendengarannya.

    “Ketika saya membaca braille dengan jari-jari saya dan juga menyerap informasi melalui audio, rasanya jauh lebih melelahkan daripada bagi siswa yang dapat melihat,” ujarnya.

    Bagaimanapun, durasi ujian dan jam belajar yang panjang bukanlah bagian tersulit dari Suneung. Yang paling menantang, bagi sebagian pelajar tunanetra, adalah mengakses materi pelajaran.

    Buku teks populer dan kuliah daring yang diandalkan oleh siswa tunanetra seringkali sulit dijangkau.

    Versi braille sangat terbatas. Adapun, mengonversi materi menjadi audio membutuhkan berkas teks yang sulit diperoleh.

    Sering kali, pelajar tunanetra harus mengetik seluruh buku kerja secara manual agar dapat digunakan.

    Kuliah daring juga menimbulkan kesulitan karena banyak instruktur menjelaskan konsep menggunakan catatan visual, diagram, dan grafik di layar, yang tidak dapat dipahami hanya melalui audio.

    Satu kendala paling signifikan lainnya adalah buku ujian nasional versi braille yang kerap datang terlambat.

    Akibat keterlambatan ini, siswa tunanetra seringkali menerima materi tersebut beberapa bulan lebih lambat daripada siswa lainnya.

    “Siswa yang dapat melihat menerima buku EBS mereka antara Januari dan Maret dan mempelajarinya sepanjang tahun,” kata Jeong-won.

    “Kami baru menerima berkas braille sekitar Agustus atau September, ketika ujian tinggal beberapa bulan lagi.”

    Dong-hyun menyampaikan kekhawatiran yang sama.

    “Materi braille baru selesai kurang dari 90 hari sebelum ujian,” ujarnya. “Saya selalu berharap proses penerbitannya bisa lebih cepat.”

    BBC telah meminta otoritas pendidikan Korea untuk menjelaskan keterlambatan tersebut, tapi belum mendapat jawaban.

    BBC/Hosu LeeSebuah kelas bagi para siswa tuna netra.

    Bagi para siswa tunanetra, Suneung bukan sekadar ujian masuk perguruan tinggi. Ini adalah ajang pembuktian perjuangan mereka selama bertahun-tahun untuk mencapai titik ini.

    Jeong-won menggambarkan ujian itu sebagai “ketekunan.”

    “Hampir tidak ada yang bisa Anda lakukan dalam hidup tanpa ketekunan,” katanya. “Saya pikir kali ini adalah proses melatih tekad saya.”

    Guru mereka, Kang Seok-ju, menyaksikan para siswa menjalani ujian setiap tahun. Dia berkata, daya tahan para siswa tunanetra itu “luar biasa”.

    “Membaca braille dilakukan dengan menelusuri titik-titik timbul dengan ujung jari. Gesekan yang konstan dapat membuat tangan mereka cukup pegal,” ujarnya. “Tapi mereka melakukannya berjam-jam.”

    Seok-ju mendorong para siswanya menyelesaikan ujian daripada menghadapi penyesalan.

    “Ujian ini adalah tempat Anda menuangkan semua yang telah Anda pelajari sejak kelas satu ke dalam satu hari,” katanya.

    “Banyak siswa merasa kecewa setelahnya, tapi saya hanya ingin mereka pulang dengan mengetahui bahwa mereka telah melakukan yang terbaik.

    “Ujian bukanlah segalanya,” kata guru itu.

    (ita/ita)