Produk: vitamin

  • 8 Ciri Rambutan Manis, Jangan Salah Pilih!

    8 Ciri Rambutan Manis, Jangan Salah Pilih!

    Jakarta, Beritasatu.com – Buah rambutan (Nephelium lappaceum) merupakan salah satu buah tropis yang sangat populer di Indonesia. Dengan kulit berduri lunak yang menyerupai rambut, buah ini memiliki daya tarik tersendiri, baik dari segi penampilan maupun rasa. Lalu, bagaimana ciri-ciri rambutan manis?

    Rambutan yang manis dan segar banyak digemari oleh masyarakat karena memberikan sensasi rasa yang memuaskan. Namun, tidak semua rambutan memiliki rasa manis yang diinginkan.

    Untuk itu, penting mengetahui ciri-ciri rambutan manis agar bisa memilih buah dengan kualitas terbaik seperti berikut ini, dikutip dari berbagai sumber, Selasa (4/2/2025).

    1. Warna kulit rambutan
    Salah satu ciri utama rambutan yang manis adalah warna kulitnya. Pilih rambutan dengan kulit berwarna merah cerah atau sedikit kekuningan, karena ini menunjukkan tingkat kematangan yang optimal. Hindari memilih rambutan yang masih dominan berwarna hijau, karena biasanya buah tersebut belum matang dan rasanya cenderung asam. Warna kulit yang tepat menjadi indikator awal untuk mendapatkan rambutan manis dan segar.

    2. Duri atau rambut yang segar
    Duri atau rambut pada kulit rambutan juga bisa menjadi penanda kualitasnya. Rambutan yang segar dan manis biasanya memiliki duri yang berwarna cerah dan tidak layu. Sebaliknya, duri yang kecokelatan atau kering menunjukkan buah tersebut sudah tidak segar. Memilih rambutan dengan rambut yang masih segar membantu memastikan rasa manis daging buahnya.

    3. Kehadiran semut pada buah
    Semut adalah indikator alami yang dapat membantu dalam memilih rambutan manis. Rambutan yang dikerubungi semut biasanya memiliki rasa daging yang manis karena semut tertarik pada kandungan gulanya. Namun, pastikan untuk memeriksa apakah kulit rambutan masih utuh dan tidak rusak akibat serangan semut. Kehadiran semut memang menjadi salah satu ciri yang praktis untuk diperhatikan saat memilih buah.

    4. Berat buah rambutan
    Berat buah rambutan juga dapat memberikan gambaran mengenai kualitasnya. Rambutan yang terasa lebih berat biasanya memiliki kadar air yang tinggi, menandakan bahwa daging buahnya tebal dan manis. Sebaliknya, rambutan yang terasa ringan kemungkinan sudah mengering atau kehilangan kesegarannya. Dengan memperhatikan berat buah, Anda dapat lebih mudah mendapatkan rambutan yang manis dan segar.

    5.  Hindari noda putih pada kulit
    Perhatikan kondisi kulit rambutan secara saksama. Pilih buah yang tidak memiliki noda putih, karena noda tersebut biasanya menjadi tanda rambutan telah terserang hama. Serangan hama tidak hanya memengaruhi kualitas, tetapi juga kesegaran buah. Rambutan yang bebas noda putih lebih aman dan memiliki kualitas rasa yang lebih baik.

    6. Kulit tidak terbuka
    Kulit rambutan yang utuh menjadi indikator penting lainnya. Pilih rambutan dengan kulit yang masih tertutup rapat dan tidak ada bagian yang terbuka. Kulit yang terbuka dapat menjadi tanda buah tersebut sudah terlalu matang atau bahkan mulai membusuk. Memastikan kulit rambutan tetap utuh membantu Anda mendapatkan buah dengan rasa manis yang optimal.

    7. Aroma buah yang khas
    Aroma juga menjadi salah satu ciri utama rambutan manis. Buah yang matang sempurna memiliki wangi segar yang khas. Hindari memilih rambutan yang beraroma asam, karena itu menandakan buah tersebut sudah mulai membusuk. Aroma segar yang menggoda adalah penanda alami dari rambutan berkualitas tinggi.

    8. Daging mudah terlepas dari biji
    Ciri terakhir untuk memastikan rambutan yang manis adalah daging buahnya. Rambutan matang sempurna memiliki daging buah yang mudah terlepas dari bijinya. Jika daging sulit dipisahkan, kemungkinan buah tersebut belum matang sempurna dan rasanya masih asam. Hal ini penting diperhatikan untuk mendapatkan pengalaman makan rambutan yang memuaskan.

    Dengan memahami ciri-ciri rambutan manis, Anda dapat memilih buah yang tidak hanya memiliki rasa lezat tetapi juga kaya nutrisi. Rambutan mengandung berbagai vitamin, mineral, dan antioksidan yang baik untuk tubuh. Pastikan untuk memilih dengan cermat agar manfaat kesehatan dari buah ini dapat diperoleh secara maksimal.

  • 7 Obat yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Bersama Vitamin D

    7 Obat yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Bersama Vitamin D

    Jakarta

    Vitamin D merupakan salah satu nutrisi yang sangat dibutuhkan tubuh. Vitamin ini berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang, menunjang sistem imun, mencegah depresi dan risiko penyakit kronis tertentu, dan lain sebagainya.

    Karenanya, penting untuk memenuhi kebutuhan vitamin D setiap hari, baik dalam bentuk makanan atau suplemen. Dikutip dari Healthline, orang dewasa dianjurkan untuk mengonsumsi sekitar 10-20 mikrogram vitamin D (400-800 International Units/IU) untuk memenuhi kebutuhan harian.

    Kendati demikian, mereka yang sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu perlu berhati-hati jika ingin meningkatkan asupan vitamin D. Pasalnya, beberapa jenis obat-obatan dapat berinteraksi dan memengaruhi kadar vitamin D dalam tubuh.

    Lantas, apa saja obat-obatan yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan vitamin D? Dikutip dari Health, berikut daftarnya.

    1. Statin

    Statin adalah obat yang digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol. Contoh statin meliputi Lipitor (atorvastatin), lovastatin, dan Zocor (simvastatin).

    Vitamin D dapat menurunkan penyerapan statin dalam darah dan pergerakannya ke seluruh tubuh. Beberapa penelitian kecil menunjukkan bahwa suplemen vitamin D dapat menurunkan jumlah obat statin yang ditemukan dalam tubuh.

    Statin juga dapat berinteraksi dengan vitamin D dalam beberapa cara. Vitamin D diproduksi dalam tubuh dengan bantuan jenis kolesterol tertentu. Mengonsumsi obat penurun kolesterol, seperti statin, dapat memengaruhi produksi vitamin D secara alami.

    2. Orlistat

    Orlistat adalah obat yang diminum untuk membantu menurunkan berat badan.

    Orlistat memecah lemak dari makanan, menghalangi penyerapannya di lambung dan usus, serta membuangnya melalui tinja. Obat ini juga dapat menghalangi penyerapan vitamin D di lambung dan usus, sehingga menurunkan jumlah keseluruhan vitamin D dalam tubuh Anda dari makanan dan suplemen.

    3. Steroid

    Kortikosteroid sering diresepkan untuk mengurangi peradangan dan mengobati kondisi kesehatan seperti kolitis ulseratif atau asma. Contoh kortikosteroid meliputi prednison, hidrokortison, dan deksametason.

    Penelitian menunjukkan steroid dapat menurunkan penyerapan kalsium, yang memengaruhi seberapa baik vitamin D diserap dan digunakan dalam tubuh. Beberapa penelitian telah melaporkan kadar vitamin D yang rendah lebih umum terjadi pada orang yang mengonsumsi steroid.

    4. Pengikat Asam Empedu

    Bile acid sequestrant atau pengikat asam empedu adalah bat yang diresepkan untuk menurunkan kadar kolesterol dan gula darah. Contohnya termasuk cholestyramine, colesevelam, dan colestipol.

    Pengikat asam empedu mengikat asam empedu (asam yang membantu memecah lemak) di usus dan mencegahnya memasuki darah. Hal ini memaksa hati untuk mengambil kolesterol dari darah guna menghasilkan lebih banyak asam empedu, sehingga menurunkan kadar kolesterol.

    Obat ini juga dapat mengikat obat lain, termasuk vitamin D, di lambung dan usus, sehingga menurunkan jumlah vitamin D dalam tubuh.

    5. Digoxin

    Digoxin obat yang diresepkan untuk mengobati kondisi jantung seperti fibrilasi atrium dan gagal jantung. Mengonsumsi vitamin D dosis tinggi dapat meningkatkan risiko hiperkalsemia, yaitu kondisi tingginya kadar kalsium dalam darah. Hal ini dapat mengakibatkan irama jantung abnormal (aritmia) pada orang yang mengonsumsi digoxin.

    6. Diltiazem

    Diltiazem adalah obat yang diresepkan untuk mengobati kondisi jantung dan pembuluh darah tertentu.

    Interaksi antara vitamin D dan diltiazem terkait dengan bagaimana kedua obat tersebut memengaruhi kadar kalsium. Dosis tinggi vitamin D dapat meningkatkan risiko hiperkalsemia. Kadar kalsium yang tinggi dapat meningkatkan risiko aritmia pada pasien yang mengonsumsi diltiazem.

    7. Diuretik Tiazid

    Diuretik tiazid adalah salah satu obat yang digunakan untuk mengatasi kondisi jantung dan pembuluh darah, serta membantu membuang kelebihan cairan. Contoh diuretik thiazide meliputi hidroklorotiazid dan klorotiazid.

    Interaksi obat antara vitamin D dan diuretik thiazide terkait dengan bagaimana vitamin D memengaruhi kadar kalsium. Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium di lambung dan memindahkan mineral ke area lain untuk digunakan. Kalsium dan vitamin D diperlukan untuk berbagai fungsi tubuh, termasuk kesehatan tulang dan kontraksi otot

    Diuretik thiazide meningkatkan kadar kalsium dalam darah dengan menurunkan jumlah kalsium yang hilang melalui urine. Mengonsumsi thiazide dengan vitamin D juga dapat menyebabkan hiperkalsemia.

    (ath/kna)

  • Jangan Dibuang, Ini 9 Manfaat Biji Buah Manggis

    Jangan Dibuang, Ini 9 Manfaat Biji Buah Manggis

    Jakarta, Beritasatu.com – Buah manggis dikenal sebagai ratu buah karena rasanya yang manis dan kandungan gizinya yang tinggi. Namun, tak banyak yang menyadari manfaat biji buah manggis juga sangat luar biasa.

    Biji manggis sering diabaikan atau bahkan dibuang, padahal ia mengandung senyawa bioaktif yang dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan.

    Berikut ini sembilan manfaat biji buah manggis yangg dikutip dari Healthline, Selasa (4/2/2025).  

    1. Antiinflamasi
    Salah satu manfaat biji buah manggis yang paling menonjol adalah kemampuannya sebagai antiinflamasi. Senyawa xanthone yang ditemukan dalam biji manggis telah terbukti efektif dalam mengurangi peradangan.

    Penelitian pada tabung reaksi dan hewan menunjukkan xanthone memiliki efek antiinflamasi yang kuat, sehingga dapat membantu mengurangi risiko penyakit inflamasi seperti kanker, penyakit jantung, dan diabetes. Dengan mengonsumsi biji manggis, Anda bisa mendapatkan perlindungan alami terhadap berbagai penyakit kronis yang disebabkan oleh peradangan.  

    2. Bernutrisi tinggi  
    Biji manggis kaya akan nutrisi penting seperti protein, karbohidrat, mineral, lemak, dan asam lemak. Menurut jurnal MDPI, senyawa bioaktif dalam biji manggis, seperti alfa-mangostin, memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi.

    Nilai daya hambat DPPH yang kuat menunjukkan bahwa biji manggis mampu menetralisir radikal bebas dengan efektif. Kandungan nutrisi ini tidak hanya mendukung kesehatan secara umum, tetapi juga memberikan energi yang dibutuhkan tubuh untuk beraktivitas sehari-hari.  

    3. Kaya antioksidan 
    Manfaat biji buah manggis lainnya adalah kandungan antioksidannya yang melimpah. Antioksidan seperti asam fenolat, flavonoid, terpen, tokoferol, vitamin C, dan karotenoid memiliki nilai TPC (total phenolic content) yang tinggi.

    Senyawa-senyawa ini berperan penting dalam menetralisir radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh dan memicu penyakit kronis. Dengan mengonsumsi biji manggis, Anda dapat meningkatkan pertahanan tubuh terhadap efek buruk radikal bebas.  

    4. Antikanker  
    Senyawa xanthone dalam biji manggis tidak hanya bersifat antiinflamasi tetapi juga memiliki efek antikanker. Penelitian menunjukkan senyawa ini dapat menghambat perkembangan dan penyebaran sel kanker.

    Kemampuan antioksidan dan antiinflamasi dari xanthone membuat biji manggis menjadi bahan alami yang potensial untuk mendukung terapi kanker. Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, temuan ini memberikan harapan baru dalam pencegahan dan pengobatan kanker.  

    5. Mengontrol kadar gula darah  
    Biji manggis juga bermanfaat dalam mengontrol kadar gula darah. Senyawa xanthone dalam biji manggis telah terbukti membantu menjaga kestabilan gula darah, baik dalam penelitian tabung reaksi maupun pada hewan. Hal ini menjadikan biji manggis sebagai pilihan alami yang baik untuk penderita diabetes atau mereka yang berisiko terkena penyakit ini.  

    6. Mempertahankan sistem imun tubuh  
    Kandungan serat dan vitamin C dalam biji manggis sangat penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh. Serat membantu menjaga kesehatan usus, sementara vitamin C dikenal sebagai nutrisi yang dapat meningkatkan produksi sel darah putih, yang berperan dalam melawan infeksi. Dengan mengonsumsi biji manggis, Anda dapat memperkuat sistem imun tubuh secara alami.  

    7. Meningkatkan kesehatan otak  
    Sebuah studi menunjukkan ekstrak manggis dapat membantu mencegah penurunan mental, mengurangi peradangan otak, dan memperbaiki gejala depresi. Meskipun penelitian masih terbatas, temuan ini menunjukkan potensi manfaat biji buah manggis dalam mendukung kesehatan otak dan fungsi kognitif.  

    8. Kesehatan pencernaan  
    Biji manggis mengandung serat yang tinggi, dengan satu cangkir (196 gram) menyediakan sekitar 14% dari kebutuhan harian serat. Serat sangat penting untuk menjaga kesehatan pencernaan, mencegah sembelit, dan mendukung pertumbuhan bakteri baik pada usus.  

    9. Potensi sebagai bahan makanan dan farmasi  
    Biji manggis dapat dikonsumsi langsung atau diolah menjadi produk makanan dan farmasi. Meskipun sering dianggap sebagai limbah dalam produksi berbasis pulp, biji manggis memiliki toksisitas yang minimal dan nilai gizi yang tinggi. Beberapa orang bahkan menikmati biji manggis bersama daging buahnya ketika dikonsumsi dalam keadaan segar.  

    Dari antiinflamasi hingga antikanker, manfaat biji buah manggis sangat beragam dan menjanjikan. Dengan kandungan nutrisi, antioksidan, dan senyawa bioaktif yang tinggi, biji manggis layak menjadi bagian dari pola makan sehat Anda. Jangan ragu untuk mengeksplorasi potensinya, baik sebagai bahan makanan maupun suplemen kesehatan.

  • Kata Dokter Gizi soal Viral Vitamin D3 Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

    Kata Dokter Gizi soal Viral Vitamin D3 Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

    Jakarta

    Beredar video di media sosial yang menyebut mengonsumsi vitamin D3 dapat membantu proses penurunan berat badan. Video tersebut lantas menuai beragam komentar dari netizen. Beberapa di antaranya ada yang langsung mencoba, tetapi ada juga yang mempertanyakannya.

    Meski begitu, pengguna akun yang mengunggah video tersebut mengklaim vitamin D3 yang dikonsumsi bukan sebagai obat penurunan berat badan, melainkan vitamin dan suplemen yang berfungsi untuk membantu menurunkan berat badan. Dirinya juga menjalani intermittent fasting, olahraga jalan kaki 10 ribu langkah sehari, dan kalori defisit.

    “Kalau kamu harap konsumsi vitamin D3, kamu langsung kuruus, nggak kayak gitu. Kamu harus tetap olahraga, kamu harus tetap intermittent fasting, kamu harus tetap defisit kalori,” kata pengguna akun TikTok @shexxxxxx, dilihat detikcom Senin (3/2).

    Dokter spesialis gizi Johanes C Chandrawinata, SpGK mengatakan ada sebuah penelitian pada 218 pengidap obesitas dan overweight selama 1 tahun dan semuanya menjalani diet defisit kalori dan olahraga. Setengah dari peserta tersebut diberikan suplemen vitamin D, sementara sisanya diberikan plasebo.

    Pada akhir penelitian, mereka yang diberikan suplemen vitamin D mengalami penurunan berat badan dengan rata-rata 3,2 kg, lebih banyak dibandingkan peserta yang diberikan plasebo.

    Tak hanya itu, dr Johanes juga mengemukakan ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan efek vitamin D terhadap penurunan berat badan. Beberapa penelitian tersebut menunjukkan bahwa vitamin D mungkin berpotensi mengurangi akumulasi lemak.

    “Selain itu, vitamin D dapat meningkatkan kadar serotonin yang berperan menurunkan nafsu makan dan meningkatkan rasa kenyang, menurunkan berat badan, dan menurunkan asupan kalori,” imbuhnya kepada detikcom, Senin (3/2/2025).

    “Juga, kadar vitamin D darah yang lebih tinggi dihubungkan dengan meningkatnya kadar testosteron, hal mana memicu penurunan berat badan,” katanya lagi.

    Lantas berapa banyak vitamin D per hari yang aman dikonsumsi?

    Mengacu pada Endocrine Society, dr Johanes menjelaskan bahwa sebaiknya mengonsumsi vitamin D maksimal 5.000 IU per hari. Pasalnya, dosis yang terlalu tinggi justru bisa memberikan efek samping pada tubuh.

    “Dosis tinggi vitamin D bukan tidak mungkin menimbulkan toksisitas vitamin D,” sambungnya lagi.

    Di sisi lain, dr Johanes mengatakan hanya dengan diet defisit kalori yang disertai jalan 10 ribu langkah per hari sudah pasti bisa membantu menurunkan berat badan.

    (suc/kna)

  • 8 Makanan yang Bisa Memutihkan Gigi secara Alami

    8 Makanan yang Bisa Memutihkan Gigi secara Alami

    Jakarta, Beritasatu.com – Memiliki gigi putih yang cerah adalah impian banyak orang, karena gigi yang bersih dan putih dapat meningkatkan rasa percaya diri. Kabar baiknya, ada beberapa jenis makanan yang dapat membantu memutihkan gigi secara alami.

    Namun, sering kali makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari, seperti kopi, teh, atau makanan berwarna gelap, menjadi penyebab utama gigi menguning.

    Oleh karena itu, Anda harus mengonsumsi makanan yang tepat untuk mendapatkan gigi yang lebih putih tanpa harus menggunakan produk pemutih gigi yang mengandung bahan kimia berbahaya.

    Berikut ini delapan makanan yang dikenal dapat membantu memutihkan gigi, dikutip dari Healthline, Selasa (4/2/2025).

    1. Stroberi
    Stroberi adalah salah satu buah yang mengandung asam malat, suatu jenis asam buah yang dapat berfungsi sebagai zat astringen alami. Asam malat berperan penting dalam mengatasi perubahan warna pada permukaan gigi dengan cara membantu mengurangi penumpukan noda.

    Selain itu, enzim ini juga ditemukan dalam beberapa produk pasta gigi pemutih karena kemampuannya dalam mengurangi noda pada gigi. Stroberi juga dapat merangsang produksi air liur, yang berfungsi melindungi gigi dari kerusakan dengan cara menetralkan asam di dalam mulut.

    Air liur juga membantu membersihkan partikel makanan yang dapat menempel pada gigi, menjaga kesehatan gigi dan gusi secara keseluruhan. Oleh karena itu, mengonsumsi stroberi secara teratur bisa memberikan manfaat ganda bagi kesehatan mulut, selain memutihkan gigi.

    2. Nanas
    Nanas dikenal mengandung bromelain, enzim alami yang membantu memecah plak dan membersihkan noda pada permukaan gigi. Plak yang menumpuk pada gigi bisa menyebabkan perubahan warna yang mengganggu penampilan gigi.

    Dengan kandungan bromelain yang dimilikinya, nanas dapat berfungsi sebagai pembersih alami yang menghilangkan noda secara efektif. Enzim ini bekerja dengan mengurai protein yang menyatukan partikel plak pada gigi, sehingga noda bisa lebih mudah dihilangkan.

    Sifat alami ini membuat nanas menjadi pilihan populer bagi mereka yang ingin mempercantik senyum mereka tanpa menggunakan bahan kimia tambahan. Selain itu, nanas juga kaya akan vitamin C, yang bermanfaat untuk kesehatan gusi dan meningkatkan daya tahan tubuh.

    3. Apel
    Apel adalah salah satu buah yang kaya akan kandungan asam malat dan memiliki tekstur renyah yang membantu membersihkan gigi secara alami. Ketika Anda mengunyah apel, buah ini bertindak seperti abrasif alami yang menggosok permukaan gigi dan menghilangkan lapisan plak yang bisa menyebabkan noda.

    Selain itu, apel juga memiliki kandungan air liur yang tinggi, yang berfungsi untuk meningkatkan produksi air liur dalam mulut. Air liur sangat penting dalam menjaga keseimbangan pH mulut, yang membantu menetralkan asam yang dapat merusak enamel gigi. Dengan mengunyah apel, Anda tidak hanya merawat kesehatan gigi, tetapi juga meningkatkan kebersihan mulut secara keseluruhan.

    4. Keju
    Produk susu, terutama keju, memiliki banyak manfaat bagi kesehatan mulut. Keju kaya akan kalsium dan mengandung kasein, protein yang berperan penting dalam memperkuat email gigi dan mengurangi noda pada permukaan gigi. Mengunyah keju juga merangsang produksi air liur, yang berfungsi membersihkan gigi dari sisa makanan dan partikel lain yang menempel pada permukaan gigi.

    Selain itu, keju membantu menetralkan asam yang dihasilkan oleh bakteri dalam mulut, yang dapat menyebabkan kerusakan pada gigi. Dengan rutin mengonsumsi keju, gigi dapat tetap kuat dan terlindungi dari kerusakan serta noda.

    5. Sayuran hijau
    Sayuran hijau seperti bayam dan kangkung tidak hanya kaya akan nutrisi penting seperti vitamin dan mineral, tetapi juga memberikan manfaat untuk kesehatan mulut. Teksturnya yang berserat membantu meningkatkan produksi air liur, yang penting untuk menjaga kebersihan mulut.

    Air liur membantu membersihkan partikel makanan, mengurangi keberadaan bakteri di mulut, dan mengurangi risiko pembentukan noda pada gigi. Serat dalam sayuran hijau juga bertindak seperti sikat gigi alami yang membersihkan gigi secara perlahan saat dikunyah. Selain itu, kandungan klorofil dalam sayuran hijau dapat membantu mengurangi bau mulut dan menjaga keseimbangan pH mulut.

    6. Wortel dan seledri
    Sayuran renyah seperti wortel dan seledri juga dapat membantu memutihkan gigi secara alami. Kedua sayuran ini bertindak seperti sikat gigi alami, menggosok plak dan kotoran pada permukaan gigi saat Anda mengunyahnya. Selain itu, mereka juga meningkatkan produksi air liur, yang membantu menetralkan asam yang bisa merusak gigi dan menyebabkan perubahan warna.

    Air liur juga berfungsi untuk membersihkan mulut dari sisa makanan yang bisa menempel di gigi dan menyebabkan penumpukan plak. Mengonsumsi wortel dan seledri secara teratur tidak hanya membantu menjaga kesehatan gigi tetapi juga memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan.

    7. Kacang-kacangan dan biji-bijian
    Kacang-kacangan dan biji-bijian memiliki tekstur yang abrasif, yang membantu menghilangkan noda permukaan pada gigi saat dikunyah. Selain itu, kacang-kacangan dan biji-bijian juga mengandung banyak nutrisi penting, seperti kalsium dan fosfor, yang berperan dalam memperkuat email gigi.

    Kandungan kalsium yang tinggi pada kacang-kacangan juga membantu menjaga kesehatan gigi dan gusi, sehingga gigi tetap kuat dan terlindungi dari kerusakan. Kacang almond, kacang kenari, dan biji chia adalah beberapa contoh kacang-kacangan dan biji-bijian yang dapat Anda konsumsi untuk menjaga kebersihan mulut dan mendukung pemutihan gigi secara alami.

    8. Semangka
    Semangka adalah buah yang kaya akan asam malat, lebih banyak dari stroberi, yang berperan dalam proses pemutihan gigi. Asam malat dalam semangka membantu menghilangkan noda yang ada pada permukaan gigi. Semangka juga memiliki kandungan air yang tinggi, yang dapat merangsang produksi air liur, membantu membersihkan mulut dari bakteri dan partikel makanan yang dapat menimbulkan noda.

    Meskipun beberapa orang mengeklaim tekstur semangka yang berserat dapat menggosok gigi dan membantu menghilangkan noda, klaim ini belum didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. Namun, semangka tetap menjadi pilihan buah yang menyegarkan dan bermanfaat bagi kesehatan mulut, terutama dalam meningkatkan kelembapan mulut dan menjaga kebersihan gigi secara alami.

    Dengan mengonsumsi makanan-makanan tersebut secara teratur, Anda dapat membantu memutihkan gigi secara alami tanpa harus menggunakan produk pemutih gigi yang mengandung bahan kimia.

    Selain itu, makanan ini juga memberikan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut secara keseluruhan. Jadi, mulailah memasukkan makanan pemutih gigi ini ke dalam diet harian Anda dan nikmati senyum yang lebih cerah dan sehat!

  • Bolehkah Penderita Diabetes Makan Cokelat Saat Valentine?

    Bolehkah Penderita Diabetes Makan Cokelat Saat Valentine?

    Jakarta, Beritasatu.com – Tanggal 14 Februari dikenal sebagai Hari Kasih Sayang atau Hari Valentine, di mana cokelat sering menjadi hadiah utama untuk orang terkasih. Namun, bagi penderita diabetes, momen ini bisa menimbulkan dilema.

    Mereka disarankan untuk membatasi konsumsi makanan manis, termasuk cokelat, karena dapat memengaruhi kadar gula darah.

    Diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi ketika kadar gula (glukosa) dalam darah terlalu tinggi. Kondisi ini disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh memproduksi insulin yang cukup atau menggunakan insulin secara efektif.

    Insulin adalah hormon yang berperan penting dalam mengatur kadar gula darah. Oleh karena itu, penderita diabetes perlu berhati-hati dalam memilih makanan, terutama yang mengandung gula tinggi seperti cokelat.

    Bagaimana Cokelat Memengaruhi Gula Darah?
    Dikutip dari Eating Well, Selasa (4/2/2025), cokelat terbuat dari campuran kakao, mentega kakao, gula, dan susu atau padatan susu. Kandungan gula inilah yang dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah, terutama bagi penderita diabetes.

    Ketika penderita diabetes mengonsumsi gula, tubuh mereka kesulitan menyerapnya dalam jumlah besar, sehingga kadar gula darah bisa melonjak melebihi batas normal.

    Hal ini terjadi karena pankreas tidak menghasilkan cukup insulin (pada diabetes tipe 1) atau sel-sel tubuh tidak merespons insulin dengan baik (pada diabetes tipe 2). Akibatnya, gula menumpuk dalam aliran darah.

    Kadar gula darah yang tinggi secara terus-menerus dapat menyebabkan komplikasi kesehatan serius, seperti penyakit jantung, gangguan penglihatan, dan masalah ginjal.

    Namun, cokelat tidak hanya mengandung gula. Jika penderita diabetes memilih jenis cokelat yang tepat dan mengonsumsinya dalam porsi terkontrol, kadar gula darah mungkin tetap stabil.

    Cokelat yang Cocok untuk Penderita Diabetes
    Tidak semua cokelat buruk bagi penderita diabetes. Cokelat hitam, misalnya, mengandung 70-80% kakao dan biasanya memiliki lebih sedikit gula tambahan.

    Jenis cokelat ini juga kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh. Kakao dalam cokelat hitam mengandung polifenol, senyawa tanaman yang dikenal memiliki manfaat bagi kesehatan, termasuk membantu mengontrol kadar gula darah.

    Selain polifenol, kakao juga kaya akan nutrisi seperti protein, kafein, kalium, fosfor, zinc, zat besi, dan magnesium. Kandungan flavonoid dalam cokelat hitam juga berperan dalam mencegah resistensi insulin, sehingga cocok dikonsumsi oleh penderita diabetes.

    Namun, meski cokelat hitam lebih aman, penderita diabetes tetap perlu memperhatikan porsi dan frekuensi konsumsinya.

    Bagi penderita diabetes, memilih cokelat yang tepat adalah kunci untuk tetap bisa menikmati momen Valentine tanpa khawatir akan kenaikan gula darah. Cokelat hitam dengan kandungan kakao tinggi bisa menjadi pilihan terbaik karena rendah gula dan kaya nutrisi.

    Namun, penderita diabetes harus makan cokelat dalam porsi kecil dan selalu perhatikan reaksi tubuh setelah mengonsumsinya. Dengan demikian, penderita diabetes tetap bisa merayakan Hari Kasih Sayang dengan aman dan sehat.

  • 5 Kelompok Orang yang Sebaiknya Batasi Konsumsi Alpukat

    5 Kelompok Orang yang Sebaiknya Batasi Konsumsi Alpukat

    Jakarta

    Pakar kesehatan Huynh Tan Vu di Rumah Sakit Universitas Kedokteran dan Farmasi HCMC Vietnam mewanti-wanti sejumlah kelompok untuk membatasi konsumsi alpukat.

    Meski kaya nutrisi sebagai sumber karbohidrat, protein, kalium, serat, vitamin B, vitamin E, vitamin C, vitamin K, konsumsi alpukat terlalu banyak bagi beberapa orang bisa membahayakan kesehatan.

    Misalnya, pasien dengan masalah usus. Pada kondisi ini, asupan alpukat berlebihan dapat menyebabkan keluhan lain muncul yakni dispepsia, kembung, dan diare.

    Untuk menghindari masalah tersebut, orang dengan gangguan pencernaan atau masalah di usus disarankan hanya mengonsumsi setengah buah alpukat per hari. Berikut kelompok orang yang tidak disarankan mengonsumsi alpukat berlebihan:

    1. Ibu menyusui

    Mengonsumsi alpukat terlalu banyak bisa berdampak pada penurunan produksi ASI. Ibu menyusui tidak disarankan mengonsumsi alpikat secara berlebihan. Pada kondisi normal, disarankan hanya menyantap setengah hingga satu buah sehari.

    2. Reaksi alergi

    Orang yang alergi terhadap senyawa dalam alpukat rentan mengalami sejumlah gejala termasuk mual, sakit kepala, atau sesak napas setelah makan alpukat, sebagai reaksi alergi tubuh mereka.

    3. Gangguan liver

    Mereka dengan riwayat masalah liver juga tidak disarankan mengonsumsi terlalu banyak alpukat. Alpukat mengandung kolagen dalam jumlah tinggi, yang dapat membahayakan sel-sel di liver jika tidak dicerna secara sempurna.

    4. Menjalani pengobatan

    Jenis obat tertentu, misalnya antikoagulan atau obat antiinflamasi nonsteroid, dapat kehilangan efeknya saat dikonsumsi bersama dan bereaksi terhadap alpukat. Alpukat juga dapat meningkatkan kemungkinan efek samping bagi mereka yang mengonsumsi obat penurun kolesterol.

    Orang yang sedang menjalani pengobatan harus berkonsultasi dengan dokter mereka jika mereka ingin mengonsumsi buah ini.

    5. Riwayat obesitas

    Pasien obesitas, atau orang yang ingin menurunkan berat badan tidak dianjurkan mengonsumsi banyak alpukat. Alpukat kaya akan lemak, memakan terlalu banyak buah ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan tidak terkendali. Oleh karena itu, disarankan untuk mengurangi jumlah alpukat dalam makanan sehari-hari, jika ingin menurunkan berat badan berlebih.

    Meski begitu, selama dikonsumsi dalam batas wajar dan tidak sedang dalam pengobatan tertentu, alpukat dapat meningkatkan penglihatan, sistem kardiovaskular, dan pencernaan, serta mencegah osteoporosis juga kanker.

    (naf/kna)

  • Ahli Ungkap Manfaat Mentimun untuk Kesehatan, Baik Dikonsumsi Pengidap Diebetes

    Ahli Ungkap Manfaat Mentimun untuk Kesehatan, Baik Dikonsumsi Pengidap Diebetes

    Jakarta

    Asisten profesor kesehatan masyarakat dan pencegahan penyakit di University of California, Irvine, Dr Matthew Landry, mengungkapkan sederet manfaat makan mentimun bagi kesehatan. Pasalnya, makanan yang satu ini mengandung nutrisi penting untuk tubuh.

    “Setiap kali kita dapat membuat orang makan lebih banyak buah dan sayuran – saya senang melihatnya,” kata Dr Landry, dikutip dari South China Morning Post.

    “Mentimun mengandung beberapa nutrisi. Yang paling dominan adalah vitamin K, yang penting bagi tubuh kita untuk pembekuan darah,” sambungnya.

    Mentimun mengandung vitamin K, vitamin A, dan C. Selain itu, beberapa sumber medis menunjukkan bahwa kadar kalium pada mentimun dapat bermanfaat dalam mengendalikan tekanan darah tinggi atau hipertensi.

    Dr Landry mengungkapkan mentimun mengandung 95 persen air yang dapat membantu menghidrasi tubuh. Meski begitu, makanan ini juga memiliki kalori dalam jumlah yang rendah, hanya sekitar 45 kalori per buahnya.

    “Anda bisa makan beberapa buah mentimun, dan hampir tidak mencapai 100 kalori atau lebih,” tuturnya.

    Camilan untuk Orang dengan Diabetes

    Manfaat lainnya dari mentimun, ternyata sangat baik untuk orang dengan diabetes. Pasalnya, makanan ini memiliki indeks glikemik yang rendah, sehingga dapat menjadi camilan yang sehat.

    “Mentimun mengandung serat yang dibutuhkan tubuh. Namun, beberapa orang mengupas mentimun karena tidak menyukai rasa atau tekstur kulitnya. Itu mengurangi sedikit serat yang mereka sediakan,” jelas Dr Landry.

    Meski memiliki banyak manfaat, perlu diperhatikan juga berbagai bahan tambahan yang digunakan dalam mengolah mentimun.

    “Anda tetap harus memperhatikan semua hal lain yang dicampurkan dengannya. Saus salad, mayones, dan saus bisa mengandung gula atau garam yang tinggi dan dapat menambah kalori dan lemak yang tidak sehat,” lanjutnya.

    Selain itu, perlu diperhatikan juga konsumsi olahan mentimun seperti acar. Sebab, itu dapat meningkatkan kadar natrium di dalam tubuh.

    Dalam satu acar timun besar terkandung lebih dari 1.000 mg natrium. Sementara pedoman diet federal AS merekomendasikan kebanyakan orang dewasa untuk mengonsumsi tidak lebih dari 2.300 mg natrium sehari.

    Dari American Heart Association juga menyarankan batas harian yang ideal untuk kebanyakan orang dewasa yakni 1.500 mg.

    (sao/kna)

  • Terungkap! Rutin Makan Alpukat dalam Jumlah Segini Bisa Bikin Umur Panjang

    Terungkap! Rutin Makan Alpukat dalam Jumlah Segini Bisa Bikin Umur Panjang

    Jakarta

    Menambahkan satu alpukat ke dalam menu harian dapat membantu seseorang hidup lebih lama dan terhindar dari penyakit. Hal ini terkuak dari sebuah studi baru yang dipimpin oleh para ilmuwan dari departemen Ilmu Gizi di Penn State, AS.

    Di antara sekian banyak makanan super, alpukat sering kali menjadi yang teratas. Buah hijau lembut ini telah menjadi makanan pokok di seluruh dunia, muncul di roti panggang, dalam smoothie, salad, dan lainnya.

    Namun di balik popularitasnya, penelitian terkini menunjukkan bahwa mengonsumsi alpukat setiap hari menawarkan manfaat yang jauh melampaui rasa. Satu buah alpukat berukuran sedang mengandung banyak nutrisi penting.

    Buah ini kaya akan lemak tak jenuh tunggal yang menyehatkan jantung, khususnya asam oleat, yang dikenal karena efek perlindungannya terhadap kesehatan kardiovaskular. Selain itu, alpukat merupakan sumber serat yang baik. Buah ini mengandung sekitar 10 gram per buah yang mendukung pencernaan dan kesehatan usus.

    Alpukat juga memiliki berbagai macam vitamin dan mineral, seperti:

    vitamin Kvitamin EVitamin Cbeberapa vitamin B, termasuk folatkalium, bahkan melampaui pisang dalam kandungan kalium per sajianantioksidan kuat, seperti lutein, zeaxanthin, dan beta karoten.

    Manfaat Alpukat untuk Hidup Lebih Lama

    Kandungan kaliumnya yang tinggi membantu mengatur tekanan darah dengan menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh. Menjaga berat badan yang sehat merupakan faktor kunci lain dalam umur panjang, dan alpukat mendukung hal ini dengan meningkatkan rasa kenyang, sehingga mengurangi kemungkinan makan berlebihan.

    Selain itu, konsumsi alpukat secara teratur telah dikaitkan dengan lebih rendahnya risiko penyakit kronis, termasuk diabetes, kanker, dan kondisi peradangan, yang semuanya secara signifikan memengaruhi harapan hidup.

    Lemak sehat dalam alpukat juga berkontribusi pada fungsi kognitif dengan menjaga struktur dan fungsi neuron. Bahkan kulit pun mendapat manfaat, berkat vitamin E dan vitamin C, yang meningkatkan elastisitas dan mendukung perbaikan, membantu memperlambat tanda-tanda penuaan.

    Untuk meneliti potensi manfaat dari konsumsi alpukat setiap hari, para peneliti melakukan studi yang dipublikasikan dalam jurnal Current Developments in Nutrition.

    Studi ini melibatkan 1.008 peserta yang dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok mempertahankan pola makan mereka seperti biasa dengan asupan alpukat minimal, sementara kelompok lainnya memasukkan alpukat setiap hari ke dalam makanan mereka selama 26 minggu.

    Temuan ini menunjukkan bahwa menambahkan alpukat ke dalam rutinitas harian dapat memberikan kontribusi bagi kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan.

    Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi lebih jauh manfaat ini, bukti menunjukkan bahwa alpukat merupakan tambahan yang berharga untuk diet seimbang.

    “Kami menemukan bahwa peserta yang mengonsumsi satu alpukat per hari secara signifikan meningkatkan kepatuhan mereka terhadap pedoman diet. Hal ini menunjukkan bahwa strategi seperti mengonsumsi satu alpukat per hari dapat membantu orang mengikuti pedoman diet dan meningkatkan kualitas diet mereka,” kata Kristina Petersen, profesor madya ilmu gizi dan salah satu penulis studi tersebut,” dikutip dari Mirror.

    Penelitian ini serupa dengan temuan yang dipublikasikan dalam Journal of the American Heart Association, yang menyebutkan bahwa mengonsumsi dua porsi alpukat setiap minggu (satu alpukat) dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung koroner hingga 21 persen.

    “Studi tersebut juga menyatakan bahwa mengganti setengah porsi makanan berlemak lainnya (termasuk mentega, margarin, mayones, telur, yoghurt, keju, atau daging olahan) dengan jumlah alpukat yang setara dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner (antara 16 dan 22 persen lebih rendah).”

    (suc/kna)

  • Viral Vitamin D3 Disebut Bisa Bantu Turunkan BB, Dokter Gizi Bilang Gini

    Viral Vitamin D3 Disebut Bisa Bantu Turunkan BB, Dokter Gizi Bilang Gini

    Jakarta

    Baru-baru ini viral video di media sosial TikTok yang menyebut konsumsi vitamin D3 dapat membantu menurunkan berat badan.

    Video tersebut menuai beragam komentar dari warganet. Beberapa di antaranya mengamini klaim itu, tetapi tak sedikit juga warganet yang mempertanyakannya.

    “Di umur berapa kalian tahu kalau konsumsi vitamin D3 itu sangat membantu penurunan berat badan? Ini testimoni jujur ya selama gua program penurunan berat badan, selain intermittent fasting, jalan 10 ribu langkah sehari, kalori defisit,” ujar sang pengunggah dalam akun TikToknya @shexxxxxx, dilihat detikcom Senin (3/2/2025).

    Meski begitu, pengunggah akun video tersebut mengklaim vitamin D3 yang dikonsumsi bukan sebagai obat penurunan berat badan, melainkan vitamin dan suplemen yang berfungsi untuk membantu menurunkan berat badan.

    “Kalau kamu harap konsumsi vitamin D3, kamu langsung kurus, nggak kayak gitu. Kamu harus tetap olahraga, kamu harus tetap intermittent fasting, kamu harus tetap defisit kalori,” kata pengunggah tersebut.

    Lantas, benarkah bisa membantu proses penurunan berat badan?

    Dokter spesialis gizi Johanes C Chandrawinata, SpGK, mengatakan banyak penelitian yang menunjukkan bahwa IMT(indeks massa tubuh) dan kadar lemak tubuh yang tinggi dihubungkan dengan kadar vitamin D darah yang lebih rendah. Mengapa demikian?

    “Ada pendapat yang mengatakan mungkin pengidap obesitas cenderung kurang asupan makanan kaya vitamin D. Ada pula yang menunjukkan perbedaan perilaku pengidap obesitas jarang terpapar matahari dan kemampuan konversi vitamin D oleh sinar matahari di kulit kurang,” katanya saat dihubungi detikcom, Senin (3/2).

    “Lagi pula ada beberapa enzim yang diperlukan untuk mengubah vitamin D menjadi bentuk aktifnya mungkin lebih rendah pada pengidap obesitas,” katanya lagi.

    Meski begitu, lanjut dr Johanes, penelitian tahun 2012 mengemukakan bahwa bila kadar vitamin D pengidap obesitas disesuaikan dengan ukuran tubuh, maka tidak terdapat perbedaan kadar vitamin D antara pengidap obesitas dan mereka yang memiliki berat badan normal.

    Pengidap obesitas yang turun berat badannya, kata dr Johanes, kemungkinan akan mengalami kenaikan kadar vitamin D di dalam darah, sesuai dengan besarnya penurunan berat badan.

    “Kadar vitamin D darah sedikitnya 20 ng/ml (50nmol/L) dianggap cukup untuk menjaga kekuatan tulang dan kesehatan secara keseluruhan,” imbuhnya.

    Tak hanya itu, dr Johanes juga mengemukakan ada penelitian pada 218 pengidap obesitas dan overweight selama 1 tahun dan semuanya menjalani diet defisit kalori dan olahraga. Setengah peserta diberikan suplemen vitamin D, dan yang lainnya diberikan plasebo.

    Pada akhir penelitian ternyata mereka yang diberikan suplemen vitamin D turun berat badan lebih banyak rata-rata 3,2 kg lebih daripada yang diberikan plasebo.

    “Ada beberapa teori yg mencoba menjelaskan efek vitamin D terhadap penurunan berat badan. Beberapa penelitian menunjukkan vitamin D mungkin berpotensi mengurangi pembentukan sel lemak baru di dalam tubuh. Vitamin D juga dapat menekan penyimpanan sel lemak sehingga mengurangi akumulasi lemak,” katanya.

    “Selain itu, vitamin D dapat meningkatkan kadar serotonin yang berperan menurunkan nafsu makan dan meningkatkan rasa kenyang, menurunkan berat badan dan menurunkan asupan kalori. Juga, kadar vitamin D darah yang lebih tinggi dihubungkan dengan meningkatnya kadar testosteron, hal mana memacu penurunan berat badan

    Di sisi lain, dr Johanes mengatakan hanya dengan diet defisit kalori yang disertai jalan 10 ribu langkah per hari sudah pasti bisa membantu menurunkan berat badan.

    (suc/kna)