Produk: vitamin

  • 7 Manfaat Daun Pandan yang Kerap Dijadikan Bahan Masakan

    7 Manfaat Daun Pandan yang Kerap Dijadikan Bahan Masakan

    Jakarta

    Daun pandan kerap digunakan sebagai bumbu tambahan dalam masakan Tanah Air karena aromanya yang unik. Pandan juga sering dijadikan pengobatan herbal karena dipercaya punya banyak khasiat bagi kesehatan.

    Cara umum mengambil manfaat daun pandan adalah dengan direbus beberapa menit. Sisa airnya yang diminum rutin selama beberapa hari diyakini bantu mengelola kondisi kesehatan dan mencegah risiko penyakit tertentu. Apa saja khasiatnya?

    Manfaat Daun Pandan untuk Kesehatan

    Berikut sederet khasiat daun pandan yang sering dijadikan air rebusan, dilansir WebMD dan Healthline:

    Daun pandan bantu mengelola gula darah. Penelitian 2015 terhadap 30 orang sehat menemukan kadar glukosa darah lebih rendah setelah mengkonsumsi air rebusan pandan dibandingkan saat minum air panas.

    Studi lain turut menunjukkan gula darah turun setelah minum rebusan pandan usai makan. Meski daun pandan berpotensi menjadi obat diabetes, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasinya.

    2. Mengurangi Nyeri Sendi

    Nyeri sendi termasuk gejala rematik atau rheumatoid arthritis. Dalam Ayurveda atau pengobatan tradisional India, minyak kelapa yang dicampur daun pandan dapat digunakan untuk meredakan gejala rematik.

    Efeknya diduga berasal dari minyak dalam daun pandan yang kemungkinan memiliki sifat antiinflamasi. Minyak pandan diyakini mengandung fitokimia yang bantu mengatasi radang sendi. Minyak ini juga dapat meredakan sakit kepala, nyeri dada, dan telinga.

    Daun pandan diklaim baik untuk kesehatan jantung dan penelitian mendukungnya. Pandan mengandung karotenoid, sejenis antioksidan yang dapat mengurangi risiko berkembangnya aterosklerosis atau penyempitan arteri jantung akibat penumpukan plak.

    4. Menyembuhkan Luka

    Sejak lama daun pandan telah digunakan untuk mengobati luka bakar, dan kulit terbakar, dan masalah kulit ringan lainnya. Daun pandan biasanya dihancurkan terlebih dahulu lalu dioleskan ke area luka.

    Meski diperlukan lebih banyak penelitian, studi awal menemukan asam tanat dalam pandan punya efek pendinginan cepat sehingga cocok untuk menyembuhkan luka ringan di kulit.

    5. Mengurangi Peradangan

    Mengutip buku Potensi Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) sebagai Antioksidan Beserta Identifikasi Struktur Senyawa Aktifnya oleh Rina Wijayanti, daun pandan mengandung flavonoid, alkaloid, saponin, dan polifenol.

    Seluruh senyawa dikenal memiliki sifat antioksidan alami yang bantu mengikat radikal bebas dalam tubuh. Pada akhirnya, peradangan berkurang dan terhindar dari risiko penyakit inflamasi kronis.

    6. Memperkuat Imun Tubuh

    Selain antioksidan, daun pandan menyimpan vitamin berupa vitamin C, tiamin, riboflavin, niasin, dan beta karoten. Baik vitamin dan antioksidan sangat baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah masalah serius seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker.

    7. Meningkatkan Kesehatan Mulut

    Aroma daun pandan harum semerbak. Mengunyah daun pandan bisa jadi opsi untuk menyegarkan nafas. Daun pandan juga kerap digunakan dalam praktik pengobatan pendarahan gusi di beberapa negara. Namun efek ini perlu diteliti lebih lanjut.

    (azn/row)

  • 7 Manfaat Ceker Ayam Untuk Kesehatan, Bolehkah Dimakan Tiap Hari?

    7 Manfaat Ceker Ayam Untuk Kesehatan, Bolehkah Dimakan Tiap Hari?

    Jakarta

    Olahan ceker ayam banyak digemari meski ada juga yang tidak menyukainya karena dinilai ‘jorok’. Padahal kaki ayam punya sejumlah manfaat bagi kesehatan tubuh berkat berbagai kandungan nutrisinya.

    Ceker juga punya harga jual lebih rendah dibandingkan potongan ayam lain. Ini bisa jadi pilihan ekonomis untuk memenuhi kebutuhan gizi harian. Lalu, apa saja manfaat yang ditawarkan ceker ayam?

    Manfaat Ceker Ayam Untuk Kesehatan

    Berkat kandungannya, ceker ayam bermanfaat bagi kesehatan serta kecantikan. Dilansir Healthline, berikut penjelasannya:

    1. Menyehatkan Kulit

    Kandungan protein dalam ceker ayam tergolong tinggi dan sekitar 70 persennya adalah kolagen. Kolagen merupakan komponen utama yang dibutuhkan kulit untuk menjaga hidrasi, elastisitas, dan ketahanannya.

    Menurut studi 2015 terhadap 105 wanita yang mengkonsumsi kolagen secara teratur, kerutan dan selulit di kulit menjadi berkurang. Asupan kolagen turut memperlambat penuaan kulit serta mempercepat penyembuhan luka berdasarkan tinjauan penelitian 2019.

    Dalam ulasan terhadap 26 penelitian, elastisitas dan hidrasi kulit juga mengalami peningkatan setelah mengkonsumsi 1-12 gram kolagen per hari selama 4-12 pekan.

    Mengutip laman Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, ceker ayam mengandung kisaran 29 jenis kolagen berbeda. Kolagen sendiri baik bagi kulit karena meningkatkan kadar asam hialuronat yang dipercaya bantu mencegah penuaan kulit.

    2. Mengurangi Nyeri Sendi

    Kolagen kaki ayam juga berkhasiat untuk persendian yang sakit. Protein struktural ini merangsang regenerasi jaringan untuk mengurangi nyeri sendi, pembengkakan, dan kekakuan pada osteoartritis lutut, menurut penelitian 2016 yang dipublikasi PubMed Central.

    Berdasarkan studi 2017, intensitas nyeri lutut yang dialami 139 atlet juga menunjukkan penurunan signifikan dari mengkonsumsi 5 gram kolagen setiap hari.

    3. Mencegah Pengeroposan Tulang

    Kadar kolagen tubuh semakin menurun seiring bertambahnya usia. Hal ini mengakibatkan umumnya kasus osteoporosis atau pengeroposan tulang pada lansia.

    Asupan cukup kolagen diyakini mencegah hilangnya kepadatan mineral tulang. Hal ini didukung oleh penelitian 2018 terhadap 102 wanita pasca menopause yang mengkonsumsi 5 gram peptida kolagen per hari, menunjukkan peningkatan kepadatan dan mineral tulang.

    4. Mendukung Kesehatan Jantung

    Bersama elastin, kolagen termasuk komponen penting bagi arteri dan vena. Hasil studi 2010 memperlihatkan rasio elastin dan kolagen sangat penting untuk mencegah penyakit jantung.

    Elastisitas dan fleksibilitas arteri juga bisa berkurang tanpa kolagen cukup. Sehingga berisiko memicu aterosklerosis atau penyempitan arteri yang mengakibatkan stroke dan serangan jantung.

    Penelitian 2017 menunjukkan orang dewasa sehat yang mengkonsumsi 16 gram kolagen setiap harinya selama 6 bulan mengalami penurunan kekakuan arteri yang drastis. Kadar kolesterol ‘baik’ atau HDL yang termasuk faktor penting bagi kesehatan jantung turut meningkat hingga 6%.

    5. Meningkatkan Massa Otot

    Kolagen juga menjadi komponen penting bagi otot. Massa otot mengalami peningkatan lebih banyak pada pria lansia sarkopenia yang berolahraga sekaligus rutin mengkonsumsi 15 gram kolagen, berdasarkan studi 2015.

    6. Memperkuat Rambut dan Kuku

    Banyak orang melaporkan rambut terhindar dari kerusakan berkat mengkonsumsi kolagen. Begitu juga dengan kesehatan kuku yang meningkat dari asupan protein struktural ini. Meski begitu diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mendukung efek kolagen bagi rambut dan kuku.

    7. Mencegah Kelainan Lahir

    Ceker ayam juga merupakan sumber folat alias vitamin B9. Asupan nutrisi satu ini diyakini penting selama kehamilan untuk mencegah kelainan lahir.

    Menurut tinjauan penelitian 2017, kadar folat ibu berhubungan dengan risiko cacat tabung saraf (NTD) janin. Karena itu, vitamin B9 disarankan untuk dikonsumsi selama mengandung untuk pemeliharaan kesehatan ibu dan anaknya.

    Apakah Ceker Ayam Aman Dimakan Setiap Hari?

    Ceker ayam tidak disarankan untuk dikonsumsi setiap hari. Potongan kaki ayam ini sebaiknya dimakan dalam jumlah wajar, tidak terlalu sering maupun terlalu banyak.

    “Dikatakan sering apabila konsumsinya lebih dari 3 kali seminggu dan dalam jumlah lebih dari 1 porsi secara terus-menerus,” ujar Ahli Gizi UM Surabaya, Tri Kurniawati.

    Alasannya karena ceker ayam mengandung lemak trans cukup tinggi. Sekitar 5,5 gram lemak tak jenuh atau 60 persen dari kebutuhan harian dewasa tersimpan dalam 100 gram kaki ayam. Lemak trans berisiko membahayakan kesehatan jantung.

    Lemak tak jenuh turut meningkatkan kolesterol total, trigliserida, kolesterol ‘jahat’ LDL, serta menurunkan kolesterol ‘baik’ HDL. Hal ini pada gilirannya memicu risiko aterosklerosis atau penumpukan plak di pembuluh darah. Terlebih, ceker ayam juga menyediakan 84 miligram kolesterol atau sekitar 20 persen dari kebutuhan harian.

    Oleh karena itu, ceker ayam hendaknya tidak dimakan setiap hari. Konsumsinya juga direkomendasikan dalam jumlah yang wajar.

    (azn/row)

  • Mengenal Warna Stretch Mark serta Penyebabnya, Sudah Tahu Caranya Mengatasi?

    Mengenal Warna Stretch Mark serta Penyebabnya, Sudah Tahu Caranya Mengatasi?

    YOGYAKARTA – Kulit merupakan bagian luar tubuh yang menjaga dari zat dan mikroorganisme berbahaya. Anggapan soal menjaga kulit, juga termasuk mempertahankan penampilannya. Sehingga banyak perawatan ditawarkan untuk penampilan kulit tetap terjaga dan meningkatkan kepercayaan diri. Stretch mark salah satu keluhan yang banyak dirasakan. Stretch mark atau selulit bisa muncul pada lengan, payudara, paha, pinggul, dan bokong.

    Selulit sebenarnya tidak membahayakan kesehatan. Tetapi garis-garis berwarna putih atau silver kekuningan atau ungu, kemerahan, dan cokelat tua ini, bisa mengganggu kepercayaan diri. Untuk itu, kenali penyebab stretch mark dan arti warnanya serta caranya mengatasi.

    Ilustrasi warna stretch mark serta penyebabnya dan caranya mengatasi (Freepik)

    Stretch mark warna merah, ungu, atau cokelat tua

    Selulit atau stretch mark warna kemerahan, ungu, atau cokelat tua, biasanya muncul karena guratan baru. Ini terjadi karena peregangan pada kulit sehingga pembuluh darah di bawah lapisan terluar terlihat. Seperti yang kita tahu, selulit memang teksturnya menonjol. Tetapi selulit bisa hilang dengan sendirinya.

    Stretch mark warna putih, keperakan, atau merah muda

    Guratan kulit berwarna putih keperakan atau merah muda ini, awalnya berwarna gelap. Saat mau hilang, akan berwarna putih keperakan yang tipis. Selulit warna ini, teksturnya lebih datar dan akan tidak terlalu terlihat seiring berjalannya waktu. Melansir Laserase Medical Aesthetics, Jumat, 25 April, saat disentuh sedikit cekung.

    Sayangnya, guratan kulit yang lebih lama atau berwarna putih pekat, akan lebih sulit hilang. Ini karena produksi kolagen lebih sulit dirangsang karena pembuluh darah menyempit. Garis-garis ini juga membutuhkan waktu menahun untuk berangsur memudar.

    Cara mengatasi stretch mark atau selulit ada berbagai cara. Termasuk paling sederhana, menggunakan krim, losion, atau minyak yang membantu meminimalkan penampakan garis halusnya. Dilansir American Academy of Dermatology Association, cara menghilangkan selulit di rumah menurut penelitian tidak berhasil. Misalnya dengan minyak almond, mentega kakao, minyak zaitun, atau vitamin E. Penelitian lain dengan mengoleskan skincare berbahan asam hialuronat dan tretinoin atau retinoid, mungkin bisa membantu.

    Selain itu, cara mengatasi stretch mark ialah dengan prosedur yang dilakukan oleh dokter kulit. Seperti chemical peel, terapi laser, microdermabrasion, radiofrequency, dan ultrasonografi.

  • 7 Cara Cutting yang Benar untuk Menurunkan Kadar Lemak Namun Tetap Berotot

    7 Cara Cutting yang Benar untuk Menurunkan Kadar Lemak Namun Tetap Berotot

    YOGYAKARTA – Salah satu metode diet yang populer dilakukan oleh para atlet, binaragawan, hingga pelaku gaya hidup sehat adalah cutting. Cutting merupakan strategi diet yang fokus pada penurunan kadar lemak tubuh sambil mempertahankan massa otot sebanyak mungkin. Bagi Anda yang tertarik menjalaninya maka perlu tahu cara cutting yang benar.

    Berbeda dengan diet biasa yang hanya berfokus pada penurunan berat badan, cutting dirancang secara khusus agar hasilnya tetap terlihat fit dan berotot. Jadi diet ini tidak bertujuan membuat tubuh yang kurus lemas.

    Namun melakukan cutting tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Jika tidak dilakukan dengan cara yang tepat, proses cutting justru bisa menyebabkan hilangnya massa otot, penurunan performa tubuh, bahkan gangguan metabolisme. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara cutting yang benar agar hasil yang didapatkan sesuai harapan.

    Cara Cutting yang Benar

    Berikut ini cara melakukan program cutting yang benar untuk mendapatkan badan yang fit dan ideal sesuai keinginan:

    1. Defisit Kalori yang Tepat

    Langkah pertama dan paling utama dalam program cutting adalah menciptakan defisit kalori. Defisit ini dilakukan dengan memberikan asupan kalori harian lebih rendah dari kebutuhan tubuh. Namun defisit ini tidak boleh terlalu besar. 

    Idealnya, pengurangan kalori sekitar 10–20% dari total kebutuhan kalori harian (TDEE). Misalnya jika kebutuhan kalori harian Anda 2.500 kalori, maka saat cutting cukup konsumsi sekitar 2.000–2.250 kalori per hari.

    Defisit kalori yang terlalu ekstrem dapat membuat tubuh kehilangan massa otot, memperlambat metabolisme, dan memicu rasa lemas yang berlebihan. Oleh karena itu, lakukan defisit kalori secara bertahap dan terukur.

    2. Prioritaskan Asupan Protein

    Ketika tubuh mengalami defisit kalori, ia akan mencari sumber energi lain—termasuk dari otot. Untuk mencegah hal ini, asupan protein tinggi sangat penting dalam fase cutting. Protein membantu mempertahankan massa otot dan mempercepat proses pemulihan setelah latihan.

    Saran umum untuk kebutuhan protein saat cutting adalah sekitar 1,6–2,2 gram per kilogram berat badan per hari. Sumber protein bisa berasal dari dada ayam, ikan, telur, daging sapi tanpa lemak, tahu, tempe, hingga whey protein jika diperlukan.

    3. Tetap Latihan Beban

    Banyak orang mengira bahwa saat melakukan cutting cukup melakukan kardio saja. Padahal, latihan beban tetap penting dilakukan untuk mempertahankan otot selama fase penurunan lemak. Latihan ini memberikan stimulus pada otot agar tetap aktif dan tidak ‘dibakar’ oleh tubuh saat kekurangan kalori.

    Latihan beban selama cutting sebaiknya tetap dilakukan minimal 3–4 kali seminggu dengan fokus pada gerakan compound seperti squat, deadlift, bench press, dan pull-up.

    4. Kombinasikan dengan Kardio Secukupnya

    Kardio dapat menjadi pelengkap yang baik dalam program cutting karena membantu membakar kalori ekstra. Namun jangan memberikan asupan kardio berlebihan. Kardio yang terlalu intens atau terlalu sering justru bisa mengganggu pemulihan otot dan menambah beban stres pada tubuh.

    Pilih jenis kardio yang sesuai, seperti LISS (Low Intensity Steady State) untuk durasi panjang atau HIIT (High Intensity Interval Training) untuk sesi singkat namun intens. Lakukan kardio sekitar 2–3 kali seminggu sebagai pelengkap dari latihan beban.

    5. Perhatikan Asupan Lemak dan Karbohidrat

    Meskipun dalam program cutting, tubuh tetap membutuhkan lemak sehat dan karbohidrat kompleks. Lemak sehat berperan dalam produksi hormon, termasuk hormon testosteron yang penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan otot. Pilih sumber lemak sehat dari alpukat, kacang-kacangan, minyak zaitun, dan ikan berlemak.

    Karbohidrat tetap dibutuhkan sebagai sumber energi utama, terutama saat latihan. Jangan menghilangkan karbohidrat sepenuhnya. Sebaiknya konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi merah, oats, ubi, atau kentang dalam jumlah moderat.

    6. Cukup Istirahat dan Tidur

    Banyak orang fokus hanya pada pola makan dan latihan, namun lupa bahwa istirahat dan tidur yang cukup sangat krusial dalam program cutting. Kurang tidur dapat meningkatkan hormon kortisol (hormon stres) yang bisa memperlambat pembakaran lemak dan menyebabkan kehilangan otot.

    Pastikan Anda tidur minimal 7–8 jam per malam, dan berikan waktu istirahat yang cukup antar sesi latihan agar tubuh bisa pulih secara optimal.

    7. Jangan Lupakan Mikronutrien

    Selain makronutrien seperti protein, karbohidrat, dan lemak, tubuh juga memerlukan vitamin dan mineral yang cukup untuk mendukung metabolisme, kekebalan tubuh, serta fungsi organ selama cutting. Konsumsi berbagai jenis sayur dan buah setiap hari agar kebutuhan mikronutrien terpenuhi.

    Jika dirasa perlu, Anda bisa menambahkan suplemen seperti multivitamin, omega-3, atau magnesium. Namun tetap prioritaskan pemenuhan dari makanan alami.

    Demikianlah tips cara cutting yang benar untuk membentuk tubuh yang sehat dan bugar. Dengan pendekatan yang tepat dan disiplin yang konsisten, cutting dapat menjadi cara yang efektif untuk mendapatkan tubuh ideal yang lebih kencang, bugar, dan sehat tanpa mengorbankan otot. Baca juga mengenai diet mediterania.

    Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.

  • 10 Makanan Kaya Vitamin B12, untuk Cegah Anemia hingga Kelelahan

    10 Makanan Kaya Vitamin B12, untuk Cegah Anemia hingga Kelelahan

    Jakarta

    Semakin lengkap asupan nutrisi yang dikonsumsi, maka tubuh akan semakin sehat. Salah satu yang tak boleh dilupakan adalah asupan vitamin B12.

    Nutrisi ini tidak harus diperoleh lewat makanan atau suplemen, karena tubuh tidak bisa memproduksinya secara alami. Untuk itu, kita sebaiknya makan makanan yang mengandung vitamin B12, di samping mengandung nutrisi penting lainnya.

    Tanpa vitamin B12, tubuh akan kesulitan membentuk sel darah merah, membantu metabolisme sel, memproduksi DNA, hingga mengoptimalkan fungsi saraf. Ini bermanfaat untuk mencegah anemia hingga mengatasi kelelahan.

    Sumber vitamin B12 bisa berasal dari produk makanan hewani maupun nabati. Simak artikel ini untuk mengetahui 10 makanan kaya vitamin B12, lengkap dengan manfaatnya.

    Makanan Sumber Vitamin B12

    Dikutip dari situs WebMD, berikut ini sederet makanan yang kaya vitamin B12 yang bisa kita konsumsi:

    1. Daging Merah

    Daging merah mengandung vitamin B12 yang tinggi. Daging merah meliputi daging sapi, kambing, dan sejenisnya. Namun jangan terlalu banyak makan daging merah, karena bisa menimbulkan masalah kesehatan lain, seperti kolesterol hingga asam urat.

    2. Daging Unggas

    Vitamin B12 juga bisa ditemukan pada ayam dan kalkun. Lebih aman jika mengonsumsi daging unggas tanpa lemak dan dimasak tanpa minyak, seperti dipanggang.

    3. Jeroan

    Jeroan hewan cenderung kaya akan vitamin B12. Kandungan terbanyak ada pada jeroan sapi. Pilihan lainnya adalah jeroan ayam atau kalkun. Namun jeroan mengandung kolesterol dan lemak jenuh yang tinggi, sehingga harus dibatasi.

    4. Seafood

    Berbagai makanan laut (seafood) mengandung banyak vitamin B12, di antaranya kerang yang dimasak, kerang kukus, tuna, kepiting, ikan trout, ikan salmon, dan ikan sarden.

    5. Produk Susu

    Berbagai produk susu dapat memenuhi asupan vitamin B12 kamu. Ini termasuk susu rendah lemak, yoghurt, keju, dan susu kedelai.

    6. Telur

    Salah satu cara mudah mendapatkan asupan vitamin B12 adalah dengan makan telur. Sebagian besar vitamin B12 berada pada kuning telur. Satu telur rebus mengandung sekitar 0,6 mikrogram vitamin B12 atau sekitar 25% dari kebutuhan tubuh harian.

    7. Rumput Laut

    Sebagai variasi, detikers bisa memasukkan rumput laut atau nori ke dalam menu makanan kamu. Rumput laut sering digunakan untuk membuat makanan jepang seperti sushi.

    8. Tempe

    Tempe merupakan makanan hasil fermentasi dari kedelai. Satu porsi tempe bisa mengandung hingga 8 mikrogram vitamin B12.

    9. Jamur Shiitake

    Bagian tubuh jamur shiitake kering mengandung vitamin B12. Makan 50 gram jamur shiitake kering dapat mencukupi kebutuhan vitamin B12 harian untuk orang dewasa.

    10. Daging Nabati

    Terakhir, vitamin B12 mungkin bisa diperoleh dari beberapa jenis daging nabati yang biasa dikonsumsi para vegetarian. Namun dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kadar vitamin B12-nya.

    Manfaat Vitamin B12

    Lantas apa saja manfaat dari vitamin B12? Berikut 8 manfaat vitamin B12 yang dikutip dari Healthline:

    Membantu pembentukan sel darah merah, sehingga penting untuk mencegah anemia.Mencegah masalah kehamilan, seperti kecacatan saraf, kelahiran prematur, atau keguguran.Mendukung kesehatan tulang, sehingga mencegah osteoporosis.Mengurangi risiko degenerasi makula yang berpengaruh pada kesehatan mata.Memperbaiki suasana hati, sehingga bisa mengatasi gejala depresi.Bermanfaat bagi kesehatan otak, sehingga daya ingat tidak mudah menurun.Mendukung kesehatan rambut, kulit, dan kuku.Mencegah kelelahan, karena vitamin B12 bisa mempengaruhi tingkat energi.

    Itulah tadi berbagai makanan yang kaya akan vitamin B12. Beberapa jenis makanan perlu dibatasi konsumsinya, karena bisa mempengaruhi masalah kesehatan lainnya.

    (bai/row)

  • 7 Buah yang Bagus untuk Asam Lambung, Termasuk Pisang hingga Pepaya

    7 Buah yang Bagus untuk Asam Lambung, Termasuk Pisang hingga Pepaya

    Jakarta

    Asam lambung merupakan sejenis cairan asam yang normalnya diproduksi oleh lapisan lambung. Dikutip dari Healthline, cairan asam lambung cenderung encer dan tidak berwarna.

    Cairan ini berfungsi untuk memecah makanan agar lebih mudah dicerna. Cairan asam yang diproduksi lambung dikenal sebagai asam klorida (HCl).

    Produksi asam lambung berlebihan memicu refluks asam, saat cairan asam lambung mengalir dari kerongkongan ke lambung, sehingga mengiritasi lapisan di dalamnya. Refluks asam dapat menyebabkan sensasi terbakar di area dada bagian bawah karena aliran asam kembali ke kerongkongan.

    Dikutip dari Food NDTV, refluks asam menyebabkan rasa asam di mulut, muntah, nyeri dada, masalah pernapasan, dan gigi. Sfingter esofagus bagian bawah, yaitu cincin otot di dekat katup lambung, biasanya menutup segera setelah makanan melewatinya.

    Namun, saat sfingter ini tidak segera menutup atau sering terbuka, asam yang diproduksi di lambung akan naik ke kerongkongan. Hal ini menyebabkan refluks asam atau penyakit refluks gastroesofageal (GERD).

    “Penyebab utama refluks asam lambung adalah stres. Budaya kerja di kota-kota besar menuntut banyak tugas yang sering kali menyebabkan peningkatan tingkat stres dan fenomena ini terus berkembang setiap harinya,” tutur ahli gizi di Max Super Specialty Hospital Dr Divya Choudhary.

    “Makan makanan berat dan dalam jumlah besar dengan interval yang tidak teratur juga menyebabkan refluks asam lambung. Konsumsi makanan asam dan pedas juga berkontribusi terhadap refluks asam lambung,” sambungnya.

    Untuk mengatasinya, konsultan penyakit dalam di Max Super Speciality Hospital, Dr Rommel Tickoo, menyarankan untuk mengonsumsi makanan yang mampu menetralkan kelebihan asam di lambung. Misalnya seperti buah yang bagus untuk asam lambung.

    Buah yang Bagus untuk Asam Lambung

    Berikut daftar buah yang bagus untuk asam lambung yang bisa dikonsumsi:

    1. Pisang

    Pisang merupakan sumber kalium, serat, vitamin C, antioksidan, dan fitonutrien. Serat yang ada di dalam pisang mampu meningkatkan fungsi pencernaan dan mengurangi refluks asam di lambung.

    2. Pepaya

    Buah yang terkenal karena rasa manisnya ini ternyata sangat bermanfaat untuk kesehatan. Pepaya dapat melawan penyakit jantung, diabetes, kanker, kesehatan tulang, dan asma.

    Buah ini juga mengandung vitamin K, beta-karoten, kalsium, dan juga merupakan sumber vitamin A. Pepaya mengandung enzim yang disebut papain yang membantu meningkatkan pencernaan serta mengurangi nyeri ulu hati.

    3. Semangka

    Semangka populer karena kandungan antioksidan, vitamin C, vitamin A, dan asam amino. Sebab, semangka tinggi kandungan airnya yang dapat membantu sistem pencernaan serta menjaga tubuh tetap terhidrasi.

    Buah ini juga dapat menetralkan asam dalam lambung, sehingga mengurangi refluks asam.

    4. Buah tin (fig)

    Buah fig atau dikenal sebagai buah tin mengandung gula alami, mineral, kalium, kalsium, dan zat besi. Kandungan seratnya membantu pergerakan usus dan gangguan pencernaan.

    Buah tin ini juga mampu mencegah terjadinya sembelit.

    5. Apel

    Buah yang bagus untuk asam lambung lainnya adalah apel. Apel mengandung vitamin A, C, D, B16, dan B12. Selain itu, apel juga kaya akan kalsium, zat besi, dan magnesium.

    Buah ini meningkatkan pencernaan yang sehat dan pergerakan usus yang teratur, dan tentunya dapat mengurangi asam serta menenangkan perut.

    6. Peach atau persik

    Buah persik atau peach ternyata mengandung kalsium, zat besi, magnesium, vitamin A, B6, B12, dan C. Peach juga sangat membantu dalam mengatasi diabetes, masalah kulit, hingga kanker kolorektal.

    Buah ini rendah kandungan asam, sehingga termasuk buah yang bagus untuk asam lambung.

    7. Melon

    Dikutip dari NetMeds, buah yang bagus untuk asam lambung lainnya adalah melon, seperti melon madu. Buah ini mengandung sedikit asam dengan pH 6,1 yang cocok untuk meredakan refluks asam.

    Melon juga kaya akan magnesium yang membantu menetralkan sekresi asam dalam lambung dan meredakan refluks asam.

    (sao/naf)

  • 10 Ikan Tinggi Protein untuk Diet dan Cegah Stunting pada Anak

    10 Ikan Tinggi Protein untuk Diet dan Cegah Stunting pada Anak

    Jakarta

    Ikan merupakan salah satu sumber protein yang baik untuk kesehatan. Bagi anak, protein sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya, serta dapat mencegah stunting.

    Orang dewasa pun dapat memanfaatkan ikan untuk mencukupi kebutuhan protein, termasuk bagi detikers yang sedang diet. Ikan kaya lemak sehat yang digunakan sebagai zat pembangun dan mencukupi kebutuhan tubuh.

    Pilihan Ikan Tinggi Protein

    Ikan tinggi protein tentunya tak harus mahal hingga sulit diperoleh. Dirangkum dari situs RSUD Awet Muda Narmada Lombok Barat dan Verywell Health, berikut pilihan ikan tinggi protein yang murah dan bergizi.

    1. Nila

    Ikan nila mengandung 20,1 gram protein per porsi 100 gram. Selain protein, ikan ini kaya akan fosfor, yang membantu menjaga gigi dan tulang serta menangkal osteoporosis.

    Kandungan lainnya adalah selenium yang berguna dalam pembentukan DNA. Ikan nila juga dianggap salah satu pilihan terbaik karena kandungan merkurinya rendah.

    2. Kakap

    Selanjutnya ada ikan kakap yang juga mudah didapatkan. Kakap mudah dikonsumsi karena berduri besar dengan daging yang relatif tebal.

    Kandungan protein kakap mencapai 20 gram untuk setiap 100 gram. Selain itu, ikan ini memiliki sekitar 92 kalori dan 0,7 gram lemak. Kandungan lainnya adalah kalsium, fosfor, dan zat besi.

    3. Lele

    Ikan lele bisa dikatakan sebagai yang paling mudah diakses masyarakat. Lele tersedia dengan harga murah, bisa dibeli di berbagai tempat, dan mudah diolah. Ikan ini mengandung 16 gram protein per porsi 100 gram.

    4. Bandeng

    Ikan bandeng mengandung sekitar 20 gram protein tiap 100 gramnya. Ikan air payau ini sering menjadi sajian di meja makan atau di warung-warung.

    Satu porsi bandeng setidaknya memiliki 123 kalori dan 4,8 gram lemak. Kandungan lainnya seperti kalsium, fosfor, zat besi, natrium, kalium, thiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), serta niacin.

    5. Cakalang

    Ikan air laut ini banyak ditemukan di perairan Indonesia dan diolah menjadi berbagai hidangan. Kandungan protein cakalang mencapai 19,6 gram protein tiap 100 gram. Dengan bobot sama, cakalang juga mengandung sekitar 107 kalori dan 0,7 gram lemak dalam keadaan mentah.

    6. Kembung

    Satu porsi ikan kembung 100 gram mentah mengandung 21,3 protein, 125 kalori, 3,4 gram lemak, dan 2,2 gram karbohidrat. Ikan ini juga mengandung kalsium, fosfor, zat besi, natrium, dan kalium. Seperti lele, ikan kembung mudah diperoleh di mana saja dengan harga terjangkau.

    7. Tuna

    Ikan jenis ini banyak diolah menjadi hidangan siap makan, dikonsumsi segar, atau menu sehari-hari. Tiap 100 gram ikan tuna mengandung 19 gram protein.

    Beberapa jenis tuna mengandung tinggi merkuri yang bisa mengakibatkan keracunan. Karena itu sebaiknya pilih albacore dan tuna sirip kuning untuk mengurangi risiko paparan merkuri. Hindari tuna mata besar, terutama saat hamil.

    8. Kerapu

    Ikan kerapu porsi 100 gram mengandung 19,4 gram protein. Ikan kerapu juga kaya lemak, vitamin, dan mineral. Selain sebagai sumber protein dan lemak baik, ikan ini membantu meningkatkan kemampuan tubuh untuk memproduksi insulin sebagai pencegahan diabetes.

    9. Tenggiri

    Ikan tenggiri juga mengandung banyak protein sebanyak 18,6 gram per porsi 100 gram. Tenggiri banyak digunakan sebagai bahan olahan makanan khas Indonesia, seperti pempek, bakso, dan otak-otak. Jenis ikan ini banyak ditemukan di perairan Indonesia mulai Sumatra hingga Papua.

    10. Salmon

    Ikan salmon yang dibudidayakan mengandung 20,4 gram protein per porsi 100 gram. Sementara salmon dari sumber alami mengandung 22,3 gram protein tiap 100 gram.

    Jenis ikan ini tidak ditemukan di Indonesia, sehingga konsumsi salmon harus diimpor dari luar negeri. Karena itu, harga salmon kerap dirasa lebih mahal dibanding ikan tinggi protein lainnya.

    Dengan banyaknya pilihan ikan tinggi protein, kebutuhan nutrisi di segala umur menjadi lebih mudah terpenuhi. Dengan nutrisi yang baik, angka stunting dan pasien dengan penyakit tidak menular diharapkan bisa terus menurun.

    (bai/row)

  • Apa Itu Varises? Kenali Gejala hingga Pengobatannya

    Apa Itu Varises? Kenali Gejala hingga Pengobatannya

    Jakarta

    Varises sering dianggap sekedar masalah sepele bagi banyak orang. Padahal, sebenarnya, varises merupakan kondisi medis yang cukup serius jika tidak ditangani dengan baik dan cepat.

    Secara medis, varises dikenal dengan istilah chronic venous insufficiency atau insufisiensi vena kronis. Kondisi ini terjadi ketika katup di dalam pembuluh darah vena mengalami kerusakan atau tidak bekerja dengan baik.

    Normalnya, katup vena bertugas memastikan darah mengalir satu arah ke jantung dan mencegah darah kembali turun karena gaya gravitasi.

    Ketika katup ini rusak, darah akan cenderung mengendap di bagian tubuh bawah, terutama di tungkai dan betis. Akibatnya, tekanan meningkat dan pembuluh vena menjadi melebar hingga akhirnya menonjol di permukaan kulit. Inilah yang dikenal sebagai varises.

    “Jadi sebenarnya varises secara istilah medisnya merupakan suatu penyakit yang nama resminya adalah insufisiensi vena kronis, ada terjadi gangguan aliran vena yang diakibatkan keadaan kelainan di katup di segmen pembuluh darah vena, akhirnya aliran darah yang seharusnya dikirim kembali ke jantung, dia ada stagnan di area mungkin di tungkai, bisa di paha atau di betis,” kata spesialis jantung dan pembuluh darah di Jakarta Varices Clinic (JVC), dr. Melisa Aziz, SpJP, saat ditemui Selasa, (22/4/2025).

    Banyak pengidap varises justru mengalami berbagai gejala yang mengganggu aktivitas. Sensasi berat atau pegal di kaki adalah keluhan yang paling umum, terutama setelah berdiri atau berjalan dalam waktu lama.

    Beberapa orang juga mengeluhkan rasa nyeri, kram di malam hari, atau pembengkakan di sekitar pergelangan kaki. Sayangnya, karena sering dianggap hanya sebagai gangguan estetika, banyak orang tidak menyadari bahwa varises bisa berkembang menjadi komplikasi medis yang lebih serius. Padahal, semakin dini kondisi ini ditangani, semakin besar peluang untuk mencegah perburukan.

    “Sebenarnya mungkin masalah varises ini, selain masalah medis juga, orang kadang pikir hanya masalah estetika saja sih. Padahal sebenarnya ini gabungan keduanya, jadi ada medis, ada estetika juga,” kata spesialis dermatologi, venerologi dan estetika dari JVC, dr. Nana Novia Jayadi, Sp. DVE, dalam kesempatan yang sama.

    Dari segi jenis kelamin, kasus varises memang lebih banyak ditemukan pada perempuan dibandingkan laki-laki. Meski begitu, kondisi ini masih tergolong underdiagnosed di Indonesia. Hingga kini, belum ada data pasti mengenai prevalensinya secara nasional.

    Namun, berdasarkan data secara global, sekitar 1 hingga 20 persen pria dewasa mengalami insufficiency vena chronic, sementara pada perempuan angkanya bisa mencapai hingga 35 – 40 persen.

    “Jadi kalau melihat prevalensinya, antara laki-laki dan perempuan, memang lebih banyak perempuan,” kata dr. Melisa.

    dr. Nana juga mengakui banyak pasien perempuan yang kerap datang ke Jakarta Varices Clinic (JVC). Kebanyakan pasien datang dengan keluhan di kaki. Namun, kasus pelebaran pembuluh darah atau disebut spider vein di wajah juga cukup sering ditemukan.

    Sementara dari segi usia, risiko varises memang meningkat seiring bertambahnya usia. Namun, bukan berarti usia muda bebas dari kondisi ini. Tidak sedikit pasien berusia 30-an hingga 40-an yang sudah mengalami varises dan datang untuk konsultasi. Meski jumlahnya tidak sebanyak kelompok usia 50 tahun ke atas, kasus pada usia lebih muda tetap ada dan perlu diperhatikan.

    Varises Tak Hanya di Kaki

    Adapun lokasi paling umum munculnya varises adalah di tungkai bawah. Ini karena kaki berada di posisi paling bawah dari tubuh saat berdiri, sehingga aliran darah balik ke jantung harus melawan gaya gravitasi.

    Tungkai juga menjadi tempat penampungan darah sementara sebelum akhirnya dipompa kembali ke jantung. Saat katup vena tidak berfungsi dengan baik, darah lebih mudah terkumpul di daerah tersebut.

    Meski pada dasarnya kerap ditemukan di kaki, pelebaran pembuluh darah juga bisa terjadi di bagian tubuh lain, misalnya wajah. Tak sedikit orang yang menyebut kondisi ini sebagai varises wajah. Padahal, istilah yang lebih tepat untuk kondisi ini adalah spider vein.

    “Tapi kalau di wajah penyebabnya agak berbeda, sehingga memang tidak lazim kalau kita sebutnya itu varises juga,” kata dr. Nana.

    “Tidak bisa serta-merta kita sebut varises pada wajah, tapi mungkin lebih ke spider vein pada wajah. Kalau kaki memang kita lazim sebut dengan varises seperti itu,” sambungnya lagi.

    Spider vein merupakan pelebaran pembuluh darah kapiler kecil yang tampak seperti garis merah atau biru di permukaan kulit. Meski tampak mirip, spider vein berbeda dari varises karena ukurannya lebih kecil dan penyebabnya pun berbeda.

    Penyebab Varises dan Spider Vein

    Spider vein pada wajah biasanya disebabkan oleh paparan sinar matahari yang berlebihan, penuaan, penipisan lapisan lemak kulit, atau penggunaan produk wajah tertentu seperti krim steroid dalam jangka panjang.

    “Pemakaian krim-krim yang sifatnya iritatif sehingga kulitnya jadi tipis atau mungkin pemakaian krim steroid yang tanpa pengawasan dokter dalam jangka waktu lama, sehingga muncul urat-urat baru yang terlihat,” kata dr. Nana.

    Sering kali, spider vein tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi bisa mengganggu secara estetika. Pada orang dengan kulit terang, pembuluh darah ini juga lebih mudah terlihat, meskipun belum tentu merupakan gangguan medis.

    Sementara itu, penyebab varises di kaki cukup kompleks dan sering kali merupakan gabungan dari berbagai faktor. Genetik memiliki peran besar, saat seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan varises lebih rentan mengalami kondisi yang sama.

    Perubahan hormonal, kelebihan berat badan, kebiasaan berdiri atau duduk terlalu lama tanpa bergerak, kurangnya aktivitas fisik, hingga kehamilan juga bisa memicu munculnya varises.

    dr. Melisa menegaskan meski varises bisa dipicu oleh kondisi seperti kehamilan, bukan berarti wanita dengan varises tidak boleh hamil. Varises memang bisa muncul atau bertambah selama masa kehamilan, tetapi dalam banyak kasus, kondisi ini bisa membaik setelah melahirkan.

    Selain itu, kebiasaan buruk seperti merokok juga turut berkontribusi dalam merusak struktur pembuluh darah, bukan hanya arteri tetapi juga vena. Karena itu, gaya hidup sehat sangat penting untuk mencegah maupun mengurangi gejala varises.

    “Jangan salah ya, sekarang ini semua orang mungkin sudah tahu rokok itu merusak dinding pembuluh darah arteri, jadi sebenarnya yang dirusak bukan cuma pembuluh darah arteri, tapi vena juga,” tutur dr. Melisa.

    Dampak Varises

    Apabila tak segera ditangani, varises di kaki maupun spider vein di wajah dapat memberikan dampak, bahkan bisa mengganggu kualitas hidup pengidapnya. dr. Melisa menjelaskan, varises di kaki memiliki tahapan atau staging yang akan terus berkembang seiring waktu.

    Jika dibiarkan, keluhan akan semakin parah. Awalnya mungkin hanya terasa pegal setelah berjalan jauh, namun lama-lama bisa muncul hanya dengan berjalan sebentar. Kondisi ini membuat pengidapnya enggan beraktivitas. Bukan karena malas, tapi karena rasa tidak nyaman yang semakin mengganggu.

    Kurangnya aktivitas fisik bisa meningkatkan risiko terkena penyakit lain, seperti hipertensi dan diabetes. dr. Melisa mengatakan beberapa data menunjukkan bahwa sekitar 20 persen pengidap insufficiency vena chronic berisiko mengalami kematian akibat gangguan jantung atau pembuluh darah lainnya.

    Sementara dari sisi estetika dan psikologis, kondisi ini juga dapat mengganggu kepercayaan diri pengidapnya. dr. Nana menjelaskan bahwa varises di kaki maupun spider vein yang muncul di wajah sering membuat seseorang merasa kurang nyaman dengan penampilannya.

    Meski masih berada dalam tahap awal atau early stage, dan belum membahayakan secara medis, kondisi ini tetap berdampak pada kualitas hidup, misalnya dalam hal berpakaian hingga ketidakpercayaan diri.

    Spider vein yang muncul di wajah sering kali langsung terlihat sehingga bisa memengaruhi kepercayaan diri sejak awal kemunculannya. Masalah ini tidak hanya berkaitan dengan kesehatan fisik, tetapi juga berdampak pada aspek emosional dan sosial.

    “Even in the early stage itu juga bisa mempengaruhi seseorang, sama seperti jerawat, dan lain-lainnya, jadi inginnya tentu, secara penampilan bersih, dan tentunya juga sehat.” kata dr. Nana.

    Bagaimana Cara Mengatasinya?

    dr. Nana mengatakan seseorang yang mengidap varises di kaki maupun spider vein di wajah umumnya tak akan hilang dengan sendirinya, sehingga membutuhkan pengobatan atau perawatan lebih lanjut. Misalnya spider vein, pembuluh darah kecil yang sudah terbentuk di permukaan kulit memiliki kemungkinan sangat kecil untuk menutup secara alami.

    Langkah awal yang perlu dilakukan adalah mencari tahu penyebab utama munculnya spider vein tersebut. Apakah karena faktor genetik, penggunaan skincare yang tidak tepat, atau adanya penyakit kulit seperti rosacea. Begitu juga dengan varises di kaki.

    Bila terdapat kondisi medis yang mendasari, maka penyakit itulah yang harus diobati terlebih dahulu. Setelah kondisi dasar terkendali, barulah tindakan seperti laser treatment bisa dilakukan untuk menghilangkan sisa pembuluh darah yang terlihat.

    Ini menunjukkan bahwa tidak semua kasus varises di kaki maupun spider vein di wajah bisa langsung ditangani dengan tindakan estetika saja, terkadang dibutuhkan pendekatan medis lebih dulu.

    Pilihan penanganan pun juga sangat beragam dan disesuaikan dengan tingkat keparahannya. Di klinik Jakarta Varices Clinic (JVC), tersedia berbagai metode terapi seperti Cryolaser Therapy Micro Sclerotherapy, Ultrasound-Guided Sclerotherapy, hingga UVLT (Ultrasound-Guided Vein Laser Therapy).

    Bagi pasien dengan varises yang sudah cukup besar, bahkan sampai menimbulkan luka, terdapat pula opsi UVLT yang menggunakan teknologi laser dari luar pembuluh darah. Semua metode ini disesuaikan dengan kondisi pasien dan derajat varises maupun spider vein yang dialami.

    Terkait treatment, baik spider vein di wajah maupun varises di kaki umumnya memerlukan beberapa kali sesi perawatan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Jumlah sesi tergantung pada ukuran pembuluh darah yang terlihat. Semakin besar diameternya, maka semakin banyak sesi yang dibutuhkan.

    “Untuk leg (kaki) yang kita butuhkan sampai 2-3 kali, ada yang 1 kali sudah hilang. Memang secara teori kita membutuhkan sampai beberapa tahun, beberapa sesi,” kata dr Melisa.

    Selain perawatan, perubahan gaya hidup juga penting untuk mencegah kekambuhan atau munculnya varises di bagian tubuh lain. Begitu juga dengan aktivitas yang menyebabkan tekanan pada pembuluh darah seperti terlalu lama duduk atau berdiri juga harus diperhatikan.

    Bagi mereka yang pekerjaannya mengharuskan posisi tersebut, disarankan menggunakan stoking kompresi sebagai solusi pencegahan varises di kaki. Stoking kompresi berfungsi untuk membantu aliran darah dari tungkai ke bagian atas tubuh. Saat otot tungkai berkontraksi, darah akan terdorong ke atas.

    Tekanan dari stoking membuat proses aliran darah menjadi lebih efektif. Aliran yang lebih lancar tak hanya menurunkan risiko varises, tapi juga membantu meredakan keluhan seperti nyeri, bengkak, dan rasa berat di kaki setelah lama berdiri atau duduk.

    Dalam beberapa kasus, stoking kompresi perlu dipakai setiap hari selama periode tertentu. Setelahnya, kondisi pasien akan dievaluasi ulang untuk menentukan apakah terapi masih perlu dilanjutkan atau bisa dihentikan.

    Sementara itu, untuk spider vein di wajah, dr. Nana menjelaskan bahwa salah satu penyebab utamanya adalah paparan sinar matahari atau sinar ultraviolet (UV) yang berlebihan. Faktor ini cukup sulit dihindari, terutama bagi mereka yang sering beraktivitas di luar ruangan.

    Karena itu, langkah pencegahan perlu dilakukan sejak dini. Salah satunya adalah rutin memakai sunscreen. dr. Nana menyarankan penggunaan sunscreen dengan minimal SPF 30 setiap hari untuk melindungi kulit wajah dari efek buruk sinar UV.

    Jika berada di luar ruangan dalam waktu lama, sunscreen perlu dipakai ulang setiap dua hingga tiga jam agar perlindungannya tetap efektif. Selain itu, sebaiknya hindari paparan langsung sinar matahari pada jam-jam dengan intensitas tertinggi, yaitu antara pukul 10 pagi hingga 4 sore.

    Sebagai perlindungan tambahan, disarankan untuk menggunakan topi, kacamata hitam, atau payung. Berteduh di tempat yang terlindung juga bisa membantu mengurangi paparan sinar UV.

    dr. Nana menambahkan, banyak orang khawatir menghindari matahari bisa mengurangi asupan vitamin D. Padahal, tubuh tetap bisa menyerapnya dari bagian lain yang tidak tertutup.

    “Masih ada penyerapan dari tempat-tempat (tubuh) lain sebenarnya. Tapi hindari terpaparnya juga di atas jam 10, jadi lebih baik di bawah jam 10 atau setelah jam 4 sore,” ucapnya.

    Pemilihan produk skincare juga perlu diperhatikan. dr. Nana menjelaskan beberapa bahan aktif dalam skincare dapat bersifat iritatif dan berisiko memperburuk kondisi kulit jika digunakan tanpa pengawasan.

    Karenanya, ia menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan produk yang mengandung bahan aktif, terutama jika produk tersebut memiliki efek pengelupasan. Jika muncul tanda-tanda iritasi, sebaiknya pemakaian dihentikan segera untuk mencegah efek samping yang lebih parah.

    Jakarta Varices Clinic (JVC) Foto: detikHealth/Suci Risanti Rahmadania

    Di sisi lain, Jakarta Varises Clinic menyediakan layanan dari dokter spesialis jantung (cardiologist), dokter kulit (dermatologist), dan ahli gizi atau nutritionist. Dengan bantuan ahli gizi, pasien bisa mengontrol berat badan agar risiko kekambuhan atau munculnya varises di bagian tubuh lain setelah perawatan bisa diminimalkan.

    Baik spider vein di wajah maupun varises di kaki, semuanya perlu ditangani dengan pendekatan menyeluruh yang memperhatikan aspek medis, estetika, dan gaya hidup pasien.

    Di JVC juga tersedia Ladies Team yang terdiri dari dokter perempuan, perawat, hingga ahli gizi perempuan. Kehadiran tim khusus ini bukan hanya untuk memberikan kenyamanan lebih bagi pasien perempuan yang mungkin merasa enggan saat menjalani pemeriksaan, tapi juga berangkat dari pemahaman mendalam terhadap kebutuhan dan perspektif perempuan.

    Masalah varises, yang banyak dialami oleh perempuan, sering kali tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga pada kepercayaan diri karena faktor estetik.

    Sayangnya, pemeriksaan dan penanganan varises di Indonesia belum sepopuler keluhan kesehatan lainnya, bahkan kerap dianggap sepele. Banyak perempuan juga merasa tidak nyaman jika harus ditangani oleh tenaga medis laki-laki, apalagi jika area yang diperiksa termasuk area kaki yang sensitif.

    Karena itulah, Ladies Team di JVC dibentuk untuk menjawab kebutuhan ini. Dari wanita untuk wanita, tim ini hadir untuk memberikan perawatan menyeluruh yang tidak hanya fokus pada pengobatan, tetapi juga membantu pasien perempuan merasa lebih percaya diri dan nyaman selama proses perawatan.

    (suc/up)

  • 10
                    
                        Marak Kasus Keracunan MBG, ICW Desak Program Dihentikan
                        Nasional

    10 Marak Kasus Keracunan MBG, ICW Desak Program Dihentikan Nasional

    Marak Kasus Keracunan MBG, ICW Desak Program Dihentikan
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Indonesia Corruption Watch (ICW) mendesak agar program Makan Bergizi Gratis (MBG) dihentikan setelah rentetan kasus
    keracunan MBG
    yang menimpa siswa di berbagai daerah.
    Setidaknya, sudah terdapat lebih dari 200 siswa yang menjadi korban keracunan akibat menyantap menu MBG.
    “Kualitas makanan yang disediakan tidak memenuhi standar gizi minimal. Itu mencakup segi kandungan protein, vitamin, maupun keragaman menu. Terdapat temuan siswa di sekolah disajikan telur rebus yang tak layak dikonsumsi. Di beberapa sekolah, siswa bahkan membuang makanan karena rasa yang tak sedap,” tulis peneliti ICW lewat keterangan resminya, dikutip Jumat (25/4/2025).
    ICW juga melihat adanya ketimpangan layanan dan kualitas MBG antara satu sekolah dengan sekolah lainnya.
    Salah satunya adalah temuan wadah makanan yang berbahan plastik tipis. Hal itu tentu berbahaya karena bahan kimia dapat keluar jika wadah ditaruh makanan panas.
    “Hal ini menunjukan tidak adanya standarisasi layanan dalam pelaksanaan MBG,” tulis ICW.
    “Mengacu pada hal-hal di atas, Presiden Prabowo harus menunjukkan tanggung jawabnya dengan menghentikan proyek MBG,” sambung ICW menegaskan.
    Setidaknya sudah terjadi sederet kasus keracunan massal akibat menu MBG selama 2025. Mulai kasus keracunan yang menimpa 78 siswa dari MAN 1 dan SMP PGRI 1 Cianjur, Jawa Barat.
    Bahkan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) karena kejadian tersebut.
    Kedua adalah 13 siswa yang mengalami gejala muntah dan sakit perut akibat menu MBG ayam tepung yang diduga basi SDN 33 Kasipute, Bombana, Sulawesi Tenggara.
    Kemudian, sebanyak 60 siswa mengalami mual dan sakit perut setelah mengonsumsi makanan program MBG di SDN Proyonanggan 5 Batang, Jawa Tengah.
    Selanjutnya terjadi di SD Katolik Andaluri, Waingapu, Sumba Timur, di mana 29 siswa mengalami keracunan.
    Kelima, sebanyak 40 siswa juga mengalami keracunan massal usai mengkonsumsi menu MBG di SDN Alaswangi 2, Pandeglang, Jawa Barat.
    Terakhir, keracunan makanan juga dialami oleh 40 siswa setelah mengkonsumsi MBG di SDN 3 Dukuh, Sukoharjo, Jawa Tengah.
    Jika mengacu pada kasus-kasus keracunan MBG di atas, setidaknya terdapat 260 siswa yang menjadi korban. Mayoritas korban MBG tersebut mengeluhkan gejala mual, diare, hingga sakit perut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 6 Makanan yang Bisa Bikin Awet Muda, Ada Putih Telur

    6 Makanan yang Bisa Bikin Awet Muda, Ada Putih Telur

    Jakarta

    Penuaan adalah proses yang pasti akan terjadi. Namun, proses penuaan setiap orang berbeda-beda, tergantung dari sejumlah faktor.

    Salah satunya adalah pola makan yang diterapkan sehari-hari. Misalnya, mengonsumsi makanan yang tinggi kolagen dapat membantu mempertahankan tekstur dan fleksibilitas kulit, sehingga membuat kulit wajah tampak awet muda.

    Dikutip dari Cleveland Clinic, kolagen adalah sejenis protein yang menjadi bahan pembangun utama kulit, tulang, tendon, ligamen, serta jaringan ikat lainnya. Kolagen berperan dalam mengganti sel kulit mati, memberikan struktur, kekuatan, dan elastisitas pada kulit, hingga menyediakan lapisan pelindung untuk organ tubuh.

    Kolagen tidak dapat diserap oleh tubuh secara utuh. Saat masuk ke dalam tubuh, kolagen akan dipecah menjadi asam amino. Karenanya, mengonsumsi makanan tinggi kolagen tidak secara langsung meningkatkan kadar kolagen dalam tubuh.

    Meskipun begitu, banyak makanan yang menyediakan ‘bahan mentah’ yang dibutuhkan tubuh untuk memproduksi kolagen. Bahan-bahan tersebut antara lain asam amino prolin, glisin, vitamin C, zinc, dan tembaga.

    Dikutip dari Healthline, berikut sederet makanan yang dapat membantu tubuh memproduksi lebih banyak kolagen.

    1. Kaldu Tulang

    Sebenarnya, kandungan kolagen dalam kaldu tulang tidak terlalu tinggi. Meskipun demikian, kaldu tulang tetap menjadi salah satu makanan yang bisa dipertimbangkan untuk membantu meningkatkan produksi kolagen dalam tubuh.

    Kaldu tulang dibuat dengan merebus tulang hewan dalam air. Proses ini yang diyakini dapat mengekstrak kolagen.

    “Karena kaldu tulang terbuat dari tulang dan jaringan ikat, kaldu tulang mengandung kalsium, magnesium, fosfor, kolagen, glukosamin, kondroitin, asam amino, dan banyak nutrisi lainnya,” ujar ahli nutrisi dan kecantikan Katey Davidson, MScFN, RD.

    2. Ayam

    Ada alasan mengapa banyak suplemen kolagen berasal dari ayam – ayam mengandung protein yang relatif tinggi.

    Studi yang dilakukan terhadap tikus pada 2022 menemukan tulang dan tulang rawan sebagai sumber kolagen dapat membantu meredakan radang sendi, peradangan, dan masih banyak lagi.

    Kandungan kolagen bervariasi pada seluruh bagian ayam. Misalnya, daging paha mengandung lebih banyak kolagen dibandingkan daging dada.

    3. Ikan

    Seperti hewan lainnya, ikan juga memiliki tulang dan ligamen yang terbuat dari kolagen. Sebuah tinjauan pada 2023 menunjukkan kolagen pada ikan mungkin lebih mudah diperoleh dan sangat bermanfaat untuk kesehatan serta elastisitas kulit.

    Kendati demikian, daging ikan mengandung lebih sedikit kolagen dibandingkan bagian lainnya.

    “Kita cenderung tidak mengonsumsi bagian ikan yang mengandung kolagen paling tinggi, seperti kepala, sisik, atau bola mata,” kata ahli nutrisi Carrie Gabriel, MS, RDN.

    4. Putih telur

    Meskipun putih telur tidak mengandung jaringan ikat seperti produk hewani lainnya, makanan ini memiliki kandungan prolin dalam jumlah relatif tinggi. Prolin merupakan salah satu asam amino yang dibutuhkan untuk produksi kolagen.

    5. Buah citrus

    Vitamin C berperan utama dalam produksi pro-kolagen, prekursor kolagen dalam tubuh. Artinya, vitamin C membantu sintesis kolagen.

    Buah citrus, seperti jeruk, jeruk bali, lemon, dan jeruk nipis memiliki kandungan vitamin C yang relatif tinggi. Cobalah untuk menambahkan aneka buah citrus ke makanan sehari-hari, seperti sayur mayur atau salad.

    6. Bawang putih

    Bawang putih tidak hanya sekadar bumbu untuk masakan. Rempah ini juga dapat membantu meningkatkan produksi kolagen dalam tubuh.

    “Bawang putih mengandung banyak sulfur, yang merupakan mineral yang membantu mensintesis dan mencegah kerusakan kolagen,” ujar Gabriel.

    Namun, perhatikan jumlah bawang putih yang dikonsumsi. Mengonsumsi bawang putih secara berlebihan dapat menyebabkan mulas dan sakit perut.

    (ath/naf)