Produk: vitamin

  • Ingin Kurus Tapi Doyan Gorengan? Menkes: Makan 3-4 Biji Saja Harus ‘Dibayar’ Lari 5 Km

    Ingin Kurus Tapi Doyan Gorengan? Menkes: Makan 3-4 Biji Saja Harus ‘Dibayar’ Lari 5 Km

    Jakarta

    Menteri Kesehatan mengingatkan masyarakat untuk memperhatikan pola makan, terutama saat terbiasa mengonsumsi gorengan tinggi kalori, tetapi rendah gizi. Menkes mencontohkan satu potong gorengan saja bisa berkontribusi besar pada kenaikan berat badan bila tidak diimbangi aktivitas fisik.

    “Tahu nggak kalau kita makan satu gorengan seperti ini, kalorinya 100 sampai 150 kalori. Dan biasanya nggak bikin kenyang. Aku jamin kalian pasti makannya kayak aku dulu, nggak cukup satu biji, minimal tiga atau empat. Enak banget,” bebernya dalam akun Instagram pribadi, seperti dilihat detikcom Kamis (4/12/2025).

    Menurut Menkes, banyak orang tidak menyadari menyantap tiga gorengan berarti menandakan masuknya 300 hingga 450 kalori, setara dengan satu porsi makan siang lengkap.

    Perlu dicatat, kalori dari gorengan tidak mudah dibakar tanpa aktivitas fisik yang cukup. Sebagai pria yang memiliki bobot tubuh 70 kg, Menkes menyebut kalori dari mengonsumsi tiga gorengan bahkan perlu ‘dibakar’ dengan lari 5 kilometer untuk menyeimbangkan energi yang masuk.

    “Wah, untuk orang dengan berat badan seperti saya, itu harus lari 5 kilo. Bahkan gara-gara makan cuma satu gorengan, saya mesti treadmill 15 menit,” katanya.

    Ia menegaskan keluhan berat badan naik sering kali berasal dari pola makan harian yang tidak disadari, khususnya makanan berlemak tinggi seperti gorengan.

    “Yang suka ngeluh berat badannya naik terus, habis makannya gorengan sih.”

    Menkes mengimbau masyarakat mulai membatasi gorengan dan menata pola makan sesuai pedoman Isi Piringku, seperti berikut:

    1. Setengah Piring Berisi Sayur dan Buah

    Setengah piring terdiri dari:

    Sayur-sayuran (lebih banyak)

    Buah-buahan

    Sayur memberi serat, vitamin, mineral, dan membantu kenyang lebih lama.

    Buah melengkapi kebutuhan vitamin dan antioksidan.

    2. Seperempat Piring Karbohidrat

    Setengah dari sisa piring atau seperempat piring adalah makanan pokok, seperti:

    nasi

    roti

    mie

    kentang

    singkong, ubi

    Disarankan memilih sumber karbohidrat kompleks atau berserat.

    3. Seperempat Piring Protein

    Seperempat piring lainnya diisi lauk berprotein:

    ikan

    ayam

    telur

    tahu-tempe

    daging

    kacang-kacangan

    Protein membantu perbaikan sel, kekebalan, dan menjaga massa otot.

    4. Minum Air Putih

    Anjuran 8 gelas per hari atau sesuai kebutuhan tubuh.

    5. Batasi Gula, Garam, dan Lemak

    Gula: maksimal 4 sendok makan/hari

    Garam: maksimal 1 sendok teh/hari

    Lemak: maksimal 5 sendok makan/hari

    (naf/kna)

  • 5 Minuman Alami yang Bikin Kulit Glowing dari Dalam, Efeknya Bikin Kaget!

    5 Minuman Alami yang Bikin Kulit Glowing dari Dalam, Efeknya Bikin Kaget!

    Surabaya (beritajatim.com) – Kulit cerah dan bercahaya bukan hanya hasil dari skincare mahal. Banyak yang lupa bahwa apa yang kamu minum setiap hari punya pengaruh besar terhadap kondisi kulit. Nutrisi dalam minuman tertentu dapat membantu melembapkan kulit, menangkal radikal bebas, hingga meningkatkan produksi kolagen dari dalam tubuh.

    Kalau kamu ingin wajah terlihat lebih segar dan glowing alami, lima minuman berikut bisa kamu jadikan rutinitas harian. Selain menyehatkan tubuh, semuanya memberi manfaat besar untuk kecantikan kulit.

    1. Jus Tomat dan Wortel: Kombinasi Vitamin untuk Kulit Cerah

    Jus tomat dan wortel adalah salah satu kombinasi terbaik untuk kesehatan kulit. Tomat mengandung likopen, antioksidan kuat yang melindungi kulit dari efek buruk sinar matahari dan mencegah penuaan dini.

    Wortel kaya beta karoten dan vitamin A yang membantu menjaga kelembapan serta memperbaiki jaringan kulit.
    Keduanya juga tinggi vitamin C yang membantu produksi kolagen, membuat kulit lebih kencang dan halus. Untuk hasil optimal, konsumsi 2–3 kali seminggu tanpa tambahan gula berlebih.

    2. Teh Hijau: Antioksidan Alami Penangkal Kusam

    Teh hijau dikenal kaya polifenol dan katekin, dua antioksidan penting untuk melawan radikal bebas penyebab kulit kusam, kendur, dan jerawat.
    Manfaat antiinflamasinya juga membantu menenangkan kulit dari dalam, cocok bagi yang sering mengalami iritasi atau breakout.

    Sajikan tanpa gula, bisa hangat di pagi hari atau dingin di siang hari, dua kali sehari untuk hasil terbaik.

    3. Air Kelapa: Rahasia Kulit Lembap dan Segar

    Air kelapa tidak hanya menyegarkan, tetapi juga kaya elektrolit, vitamin B, dan vitamin C yang membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh serta kelembapan kulit.
    Kandungannya yang berupa sitokinin berfungsi memperlambat penuaan sel.

    Minum air kelapa muda segar setiap dua hari sekali cukup untuk membuat kulit lebih lembap, kenyal, dan tampak segar.

    4. Air Lemon Hangat: Detoks Sekaligus Mencerahkan Wajah

    Air lemon hangat adalah minuman sederhana namun kuat efeknya untuk kecantikan. Kandungan vitamin C tinggi membantu merangsang produksi kolagen, menjaga elastisitas kulit, serta mempercepat regenerasi sel.

    Selain itu, lemon juga bekerja sebagai detoks alami yang membantu membersihkan racun dalam tubuh sehingga kulit tampak lebih cerah dan bersih.
    Konsumsi setiap pagi sebelum sarapan. Namun, hati-hati jika memiliki masalah lambung karena rasanya cukup asam.

    5. Teh Kombucha: Fermentasi Probiotik untuk Kulit Lebih Sehat

    Kombucha adalah teh fermentasi dengan kultur bakteri dan ragi yang kaya probiotik. Sistem pencernaan yang sehat membantu penyerapan nutrisi lebih baik, mengurangi risiko jerawat akibat toksin dalam tubuh.

    Teh kombucha juga mengandung antioksidan dan asam organik yang membantu melawan radikal bebas serta memperbaiki sel kulit.
    Pilih kombucha natural tanpa gula berlebih agar manfaatnya maksimal.

    Kulit glowing bukan hanya soal perawatan luar. Rutinitas minum yang sehat juga berperan besar untuk kecantikan kulit. Dengan memasukkan jus tomat dan wortel, teh hijau, air kelapa, air lemon hangat, dan kombucha ke dalam pola hidupmu, kulit akan lebih lembap, cerah, dan bercahaya alami. [naz/ian]

  • Dokter Beberkan Kebiasaan yang Dianggap Sehat Tapi Bisa Bikin Sakit Ginjal

    Dokter Beberkan Kebiasaan yang Dianggap Sehat Tapi Bisa Bikin Sakit Ginjal

    Jakarta

    Saat membicarakan kesehatan ginjal, kebanyakan orang langsung fokus pada asupan garam dan hidrasi. Jika tidak makan asin berlebihan dan tidak sampai dehidrasi berat, banyak yang mengira ginjalnya sudah bekerja dengan baik.

    Padahal, organ penting yang bertugas menyaring darah, membuang racun, dan memproduksi sejumlah hormon ini jauh lebih kompleks dari yang dibayangkan.

    Faktanya, ada sejumlah kebiasaan yang selama ini dianggap ‘sehat’ justru dapat diam-diam membebani dan merusak fungsi ginjal. Berikut penjelasan para dokter, seperti dikutip dari Best Life.

    1. Konsumsi Protein Berlebihan

    Makan terlalu banyak protein menjadi kebiasaan ‘sehat’ paling umum yang justru membebani ginjal. Ini terutama terjadi pada orang yang minum protein shake berlebihan untuk menunjang olahraga atau program kebugaran.

    “Makan dua hingga tiga kali lipat kebutuhan protein tidak membuat otot lebih besar, hanya membuat ginjal bekerja ekstra,” ujar urolog David Shusterman, MD.

    Sebuah studi tahun 2020 di Journal of the American Society of Nephrology (JASN) menunjukkan pola makan tinggi protein berhubungan dengan meningkatnya kejadian penyakit ginjal kronis atau Chronic Kidney Disease (CKD) baru, karena ginjal bertanggung jawab menyaring produk sampingan protein. Jika dilakukan terus-menerus, beban ini bisa memicu kerusakan.

    Senada, nefrolog Tim Pflederer, MD, menjelaskan protein hewani dapat lebih berisiko bagi pengidap CKD. Namun, ia menekankan protein tidak boleh dihilangkan sama sekali. Sebagai gantinya, Pflederer merekomendasikan sumber protein nabati seperti kacang-kacangan, kedelai, serta biji-bijian seperti quinoa dan lentil.

    Secara umum, Shusterman menyarankan konsumsi 0,8-1 gram protein per kilogram berat badan per hari, kecuali ada ketentuan khusus dari dokter.

    2. Konsumsi Suplemen Tertentu

    Saat ini suplemen tersedia hampir untuk segala kebutuhan, dan pasarnya terus berkembang pesat. Banyak orang beranggapan, penting mengonsumsi suplemen untuk menjaga kesehatan. Padahal, beberapa jenis suplemen, terutama dalam dosis tinggi dapat merusak ginjal.

    Adapun beberapa kandungan suplemen juga dapat menjadi masalah baru bagi pengidap CKD, salah satunya vitamin D.

    “Vitamin D dapat berinteraksi dengan pengikat fosfat yang mengandung aluminium pada pasien CKD untuk menurunkan kadar fosfat dalam darah,” ujar HaVy Ngo-Hamilton, PharmD.

    “Oleh sebab itu, vitamin D dapat menyebabkan kadar aluminium yang membahayakan pengidap CKD,” tambahnya.

    Selain itu, suplemen kalium maupun obat herbal yang tidak disadari mengandung kalium juga berbahaya, karena dapat menyebabkan penumpukan kalium dalam darah. Sebelum mengonsumsi suplemen, konsultasikan dengan dokter untuk memastikan keamanan dan menghindari efek samping obat.

    3. Minum Teh Detoks

    Kebiasaan lain yang dianggap sehat tapi bisa merusak ginjal adalah mengonsumsi teh detoks. Minum teh detoks diyakini dapat membersihkan tubuh dari racun dan menurunkan berat badan. Padahal, tak banyak bukti ilmiah yang mendukung hal ini.

    Shusterman justru memperingatkan, bahwa teh detoks dapat membahayakan ginjal. Kandungan diuretik dalam teh ini membuat produksi urine meningkat, sehingga tubuh mudah mengalami dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit, dua kondisi yang membebani ginjal.

    Selain itu, bahan herbal seperti licorice root, St. John’s wort, dan daun senna yang sering ditemukan dalam teh detoks juga berpotensi merusak ginjal.

    Sebagai gantinya, Shusterman menyarankan untuk mempercayai ginjal sebagai alat detoks alami bagi tubuh.

    “Detoks terbaik adalah yang sudah dimiliki tubuh Anda, yaitu ginjal anda. Dukung ginjal anda dengan makanan utuh, serat, dan hidrasi. Lupakan tren detoks, percayalah pada tubuh,” saran Shusterman.

    4. Minum Terlalu Banyak Air

    Menjaga tubuh tetap terhidrasi memang penting untuk kesehatan. Namun, konsumsi air berlebihan dalam waktu singkat dapat berbahaya. Ginjal hanya mampu mengolah sekitar 0,8-1 liter air per jam.

    Jika seseorang minum lebih cepat dari kemampuan ginjal untuk menyaringnya, kadar natrium dalam darah dapat menjadi terlalu rendah.

    “Ini masalah karena natrium membantu mengatur keseimbangan cairan di dalam dan di luar sel anda dan jika terlalu sedikit, dapat menyebabkan pembengkakan,” jelas para ahli.
    “Hal ini dapat memengaruhi berbagai bagian tubuh anda, termasuk otak, yang dapat menyebabkan beberapa gejala serius dan, dalam kasus yang sangat jarang, kondisi yang mengancam jiwa.”

    Dengan demikian, Shusterman menyarankan untuk minum sesuai rasa haus dan memastikan warna urine tetap kuning pucat sebagai tanda hidrasi yang cukup.

    Pflederer menjelaskan bahwa CKD dapat terdeteksi sejak tahap awal melalui pemeriksaan darah dan urine yang sederhana. Pemeriksaan darah tersebut disebut glomerular filtration rate (GFR), sedangkan pemeriksaan urine dikenal sebagai urine albumin to creatinine ratio (UACR).

    “Kedua tes ini dapat mengidentifikasi kerusakan ginjal dini sehingga langkah pencegahan dapat dilakukan sebelum kondisinya memburuk, termasuk mencegah komplikasi gagal ginjal yang pada akhirnya mungkin memerlukan transplantasi ginjal atau dialisis,” tambahnya.

    Untuk menjaga kesehatan ginjal, Pflederer menyarankan menghindari produk tembakau, menjaga berat badan ideal, rutin berolahraga, membatasi asupan garam, serta memantau tekanan darah secara berkala.

    Halaman 2 dari 3

    (suc/kna)

  • Dokter Beberkan Kebiasaan yang Dianggap Sehat Tapi Bisa Bikin Sakit Ginjal

    Dokter Beberkan Kebiasaan yang Dianggap Sehat Tapi Bisa Bikin Sakit Ginjal

    Jakarta

    Saat membicarakan kesehatan ginjal, kebanyakan orang langsung fokus pada asupan garam dan hidrasi. Jika tidak makan asin berlebihan dan tidak sampai dehidrasi berat, banyak yang mengira ginjalnya sudah bekerja dengan baik.

    Padahal, organ penting yang bertugas menyaring darah, membuang racun, dan memproduksi sejumlah hormon ini jauh lebih kompleks dari yang dibayangkan.

    Faktanya, ada sejumlah kebiasaan yang selama ini dianggap ‘sehat’ justru dapat diam-diam membebani dan merusak fungsi ginjal. Berikut penjelasan para dokter, seperti dikutip dari Best Life.

    1. Konsumsi Protein Berlebihan

    Makan terlalu banyak protein menjadi kebiasaan ‘sehat’ paling umum yang justru membebani ginjal. Ini terutama terjadi pada orang yang minum protein shake berlebihan untuk menunjang olahraga atau program kebugaran.

    “Makan dua hingga tiga kali lipat kebutuhan protein tidak membuat otot lebih besar, hanya membuat ginjal bekerja ekstra,” ujar urolog David Shusterman, MD.

    Sebuah studi tahun 2020 di Journal of the American Society of Nephrology (JASN) menunjukkan pola makan tinggi protein berhubungan dengan meningkatnya kejadian penyakit ginjal kronis atau Chronic Kidney Disease (CKD) baru, karena ginjal bertanggung jawab menyaring produk sampingan protein. Jika dilakukan terus-menerus, beban ini bisa memicu kerusakan.

    Senada, nefrolog Tim Pflederer, MD, menjelaskan protein hewani dapat lebih berisiko bagi pengidap CKD. Namun, ia menekankan protein tidak boleh dihilangkan sama sekali. Sebagai gantinya, Pflederer merekomendasikan sumber protein nabati seperti kacang-kacangan, kedelai, serta biji-bijian seperti quinoa dan lentil.

    Secara umum, Shusterman menyarankan konsumsi 0,8-1 gram protein per kilogram berat badan per hari, kecuali ada ketentuan khusus dari dokter.

    2. Konsumsi Suplemen Tertentu

    Saat ini suplemen tersedia hampir untuk segala kebutuhan, dan pasarnya terus berkembang pesat. Banyak orang beranggapan, penting mengonsumsi suplemen untuk menjaga kesehatan. Padahal, beberapa jenis suplemen, terutama dalam dosis tinggi dapat merusak ginjal.

    Adapun beberapa kandungan suplemen juga dapat menjadi masalah baru bagi pengidap CKD, salah satunya vitamin D.

    “Vitamin D dapat berinteraksi dengan pengikat fosfat yang mengandung aluminium pada pasien CKD untuk menurunkan kadar fosfat dalam darah,” ujar HaVy Ngo-Hamilton, PharmD.

    “Oleh sebab itu, vitamin D dapat menyebabkan kadar aluminium yang membahayakan pengidap CKD,” tambahnya.

    Selain itu, suplemen kalium maupun obat herbal yang tidak disadari mengandung kalium juga berbahaya, karena dapat menyebabkan penumpukan kalium dalam darah. Sebelum mengonsumsi suplemen, konsultasikan dengan dokter untuk memastikan keamanan dan menghindari efek samping obat.

    3. Minum Teh Detoks

    Kebiasaan lain yang dianggap sehat tapi bisa merusak ginjal adalah mengonsumsi teh detoks. Minum teh detoks diyakini dapat membersihkan tubuh dari racun dan menurunkan berat badan. Padahal, tak banyak bukti ilmiah yang mendukung hal ini.

    Shusterman justru memperingatkan, bahwa teh detoks dapat membahayakan ginjal. Kandungan diuretik dalam teh ini membuat produksi urine meningkat, sehingga tubuh mudah mengalami dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit, dua kondisi yang membebani ginjal.

    Selain itu, bahan herbal seperti licorice root, St. John’s wort, dan daun senna yang sering ditemukan dalam teh detoks juga berpotensi merusak ginjal.

    Sebagai gantinya, Shusterman menyarankan untuk mempercayai ginjal sebagai alat detoks alami bagi tubuh.

    “Detoks terbaik adalah yang sudah dimiliki tubuh Anda, yaitu ginjal anda. Dukung ginjal anda dengan makanan utuh, serat, dan hidrasi. Lupakan tren detoks, percayalah pada tubuh,” saran Shusterman.

    4. Minum Terlalu Banyak Air

    Menjaga tubuh tetap terhidrasi memang penting untuk kesehatan. Namun, konsumsi air berlebihan dalam waktu singkat dapat berbahaya. Ginjal hanya mampu mengolah sekitar 0,8-1 liter air per jam.

    Jika seseorang minum lebih cepat dari kemampuan ginjal untuk menyaringnya, kadar natrium dalam darah dapat menjadi terlalu rendah.

    “Ini masalah karena natrium membantu mengatur keseimbangan cairan di dalam dan di luar sel anda dan jika terlalu sedikit, dapat menyebabkan pembengkakan,” jelas para ahli.
    “Hal ini dapat memengaruhi berbagai bagian tubuh anda, termasuk otak, yang dapat menyebabkan beberapa gejala serius dan, dalam kasus yang sangat jarang, kondisi yang mengancam jiwa.”

    Dengan demikian, Shusterman menyarankan untuk minum sesuai rasa haus dan memastikan warna urine tetap kuning pucat sebagai tanda hidrasi yang cukup.

    Pflederer menjelaskan bahwa CKD dapat terdeteksi sejak tahap awal melalui pemeriksaan darah dan urine yang sederhana. Pemeriksaan darah tersebut disebut glomerular filtration rate (GFR), sedangkan pemeriksaan urine dikenal sebagai urine albumin to creatinine ratio (UACR).

    “Kedua tes ini dapat mengidentifikasi kerusakan ginjal dini sehingga langkah pencegahan dapat dilakukan sebelum kondisinya memburuk, termasuk mencegah komplikasi gagal ginjal yang pada akhirnya mungkin memerlukan transplantasi ginjal atau dialisis,” tambahnya.

    Untuk menjaga kesehatan ginjal, Pflederer menyarankan menghindari produk tembakau, menjaga berat badan ideal, rutin berolahraga, membatasi asupan garam, serta memantau tekanan darah secara berkala.

    Halaman 2 dari 3

    (suc/kna)

  • Apakah Biotin Benar-Benar Bisa Wujudkan Rambut Tebal dan Minim Rontok?

    Apakah Biotin Benar-Benar Bisa Wujudkan Rambut Tebal dan Minim Rontok?

    JAKARTA – Biotin atau vitamin B7, kerap dijanjikan sebagai “jalan pintas” menuju rambut yang lebih tebal, kuat, dan bebas rontok. Entah dalam bentuk kapsul, gummy, serum, atau suplemen rambut. Di toko kecantikan, klaim seperti “hair growth”, “stronger hair”, atau “fuller hair” dengan cepat menarik perhatian siapa saja yang mendambakan mahkota rambut lebat tanpa harus repot. Namun, seperti banyak rahasia kecantikan lainnya, sebelum Anda tergiur, ada baiknya menelisik dulu, apa realitas di balik janji tersebut? 

    Biotin sejatinya berperan penting dalam metabolisme tubuh, membantu mengubah karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi dan mendukung struktur keratin, protein yang membentuk rambut, kulit, dan kuku. 

    Tetapi, untuk kebanyakan orang dengan pola makan berimbang (yang sudah mencakup telur, kacang-kacangan, daging, ikan, dan sayuran), asupan biotin dari makanan sehari-hari sudah 

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplemen dengan biotin bisa membantu memperbaiki tampilan rambut, tapi hanya pada orang yang memiliki kekurangan biotin secara klinis, bukan pada mereka dengan kadar normal. Di luar kondisi tersebut, bukti ilmiah yang menyatakan bahwa konsumsi biotin akan membuat rambut bertumbuh lebih cepat, lebih tebal, atau lebih kuat sangat terbatas. 

    Dengan kata lain: “coba saja” suplemen biotin mungkin tidak merugikan tetapi harapan bahwa rambut akan secara ajaib “lebat dan tebal” hanya karena suplemen semata sebaiknya diredam. Masalah rambut rontok atau tipis seringkali terkait faktor lain: stres, ketidakseimbangan hormon, pola makan yang kurang, gangguan kesehatan, atau defisiensi zat gizi lain seperti zat besi, zinc, dan protein. 

    Jika Anda mempertimbangkan biotin sebagai solusi rambut, pendekatan yang paling bijak adalah melihatnya sebagai satu bagian, bukan jawaban tunggal. Memperkuat asupan nutrisi secara keseluruhan, menjaga gaya hidup sehat (tidur cukup, kelola stres, konsumsi makanan bergizi), serta bila perlu konsultasi dengan profesional kesehatan untuk mengetahui apakah Anda memang mengalami defisiensi, itu jauh lebih penting daripada sekadar berharap “pillenya saja yang bisa mengubah rambut”.

    Pada akhirnya, biotin bisa jadi sahabat bagi mereka yang membutuhkan, tapi bukan sihir bagi semua orang. Selalu ingat bahwa kecantikan sejati dari rambut tumbuh bukan hanya seberapa rapat atau panjang, melainkan seberapa sehat akar dan tubuh Anda secara keseluruhan.

  • 9 Asupan Vitamin dan Mineral yang Wajib Dikonsumsi Pejuang Rupiah

    9 Asupan Vitamin dan Mineral yang Wajib Dikonsumsi Pejuang Rupiah

    Jakarta

    Pekerja kantoran biasanya kerap mengalami stres, mood swing, hingga melemahnya imun tubuh. Perjalanan kantor macet, desak-desakan di transportasi umum, sampai deadline yang menumpuk merupakan sejumlah pemicunya.

    Di samping itu, vitamin dan mineral menjadi dua nutrisi penting bagi tubuh, khususnya bagi para budak kantoran. Pasalnya, kedua nutrisi ini sangat dibutuhkan untuk kerja organ-organ dalam tubuh lebih maksimal, berikut di antaranya:

    1. Vitamin D

    Vitamin D adalah salah satu mikronutrien yang dibutuhkan oleh tubuh. Dikutip dari Medlineplus, vitamin D secara umum memiliki banyak sekali manfaat, seperti membantu penyerapan kalsium.

    Vitamin D juga menjaga sistem kekebalan tubuh dibutuhkan untuk melawan bakteri dan virus. Di samping itu, Dokter Spesialis Gizi Klinik dr Metta Satyani, SpGK, mengatakan Vitamin D juga membantu seseorang mengatasi mood swing atau perubahan suasana hati yang cepat dan signifikan.

    “Vitamin D berperan dalam produksi serotonin hormon ‘bahagia’ di otak,” ujar dr Metta, dikutip dari Instagram detikcom, Jumat (7/11/2025).

    2. Vitamin B Kompleks

    Vitamin B Kompleks (khususnya B6, B9, dan B12) berperan untuk menjaga mood. Vitamin B kompleks sering digunakan untuk mengurangi kelelahan dan meningkatkan suasana hati. Beberapa studi menunjukkan bahwa vitamin B dapat meningkatkan semangat dan kinerja kognitif Anda.

    “Vitamin B kompleks, terutama B6, B12, dan folat, penting untuk menjaga fungsi otak, energi, dan kestabilan mood,” tambah dr Metta.

    Vitamin B Kompleks juga berperan dalam memproduksi sel darah putih yang menjadi bagian dari sistem imun tubuh. Vitamin B Kompleks, khususnya B6 dan B12 ini juga memiliki peran dalam sintesis DNA yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perbaikan sel.

    3. Vitamin C

    Vitamin C berperan sebagai antioksidan yang melawan radikal bebas dan memperkuat imun tubuh. Selain itu, vitamin ini juga membantu tubuh lebih cepat pulih saat stres atau sakit.

    Kamu bisa mendapatkannya dari jeruk, kiwi, tomat, dan paprika merah. Vitamin C sangat diperlukan bagi pekerja dengan side hustle (pekerjaan sampingan).

    “Kondisi tubuh kamu yang kerja nonstop itu butuh lebih dari sekadar kopi dan semangat. Apalagi buat Gen Z yang aktif banget, penting banget untuk mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral harian,” kata dr Metta.

    4. Zinc

    Seng atau Zat Besi merupakan jenis mineral membantu pembentukan sel imun, mempercepat penyembuhan luka, dan menjaga metabolisme tubuh. Kekurangan zinc bisa membuat kamu gampang lelah, sariawan, atau rambut rontok.

    5. Selenium

    Dikutip dari National Institute of Health (NIH), selenium merupakan mineral esensial yang terdapat di sejumlah makanan dan suplemen. Mineral ini berperan untuk melindungi sel tubuh dari kerusakan oksidatif dan mendukung kerja hormon tiroid.

    6. Natrium

    Dikenal dengan nama lain Sodium, mineral ini adalah elektrolit penting yang membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Natrium juga penting untuk kontraksi otot, transmisi sinyal saraf, dan fungsi jantung yang sehat.

    Namun, konsumsi natrium yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, sehingga perlu diatur dengan bijak.

    7. Kalium

    Selain Natrium, Kalium juga merupakan mineral kunci dalam menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Mineral ini bantu mengatur tekanan darah, memelihara kesehatan jantung, dan mendukung fungsi otot yang normal.

    Konsumsi yang cukup dari kalium juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Sehingga, cocok bagi karyawan yang duduk di ruangan ber-AC selama berjam-jam.

    8. Magnesium

    Magnesium adalah mineral esensial yang berperan pada lebih dari 300 reaksi biokimia dalam tubuh. Mineral ini bantu menjaga fungsi otot dan saraf yang sehat, mengatur tekanan darah, mendukung sistem kekebalan tubuh dan meregulasi stres.

    Magnesium juga dapat memperbaiki kualitas tidur dan membantu mengatasi gangguan mood.

    “Magnesium juga nggak kalah penting. Mineral ini membantu menenangkan sistem saraf, mengurangi stres, dan menjaga kestabilan emosi,” jelas dr Metta.

    9. Kalsium

    Selain menjaga kekuatan tulang, Kalsium juga berperan penting dalam kontraksi otot, detak jantung, dan transmisi saraf. Kekurangan kalsium bisa bikin tubuh mudah lemas, otot tegang, sulit menyimak hingga memicu penyakit arthritis

    dr Metta mengatakan kehilangan tubuh kehilangan cairan, bukan hanya air yang hilang, tetapi juga mineral penting. Salah satu cara mudah menjaga mood dan memperkuat imun tubuh adalah mengonsumsi air mineral alami.

    “Ingat, dengan memenuhi cairan tubuh dan mineral yang baik bukan cuma soal kuantitas air, tapi juga kualitasnya. Pilih air mineral yang mendukung keseimbangan tubuh, apalagi jika aktivitas harian banyak dilakukan di ruangan dingin dan kering seperti kantor ber-AC,” pungkasnya.

    (akd/ega)

  • Gen Z Kerja Nonstop? Begini Pentingnya Mineral Biar Nggak Gampang Tumbang

    Gen Z Kerja Nonstop? Begini Pentingnya Mineral Biar Nggak Gampang Tumbang

    Jakarta

    Setelah kembali ke ritme kerja normal, banyak Gen Z kini menjalani pola aktivitas yang jauh lebih padat dari sebelumnya. Siang bekerja 9 to 5, malamnya masih menyempatkan side hustle sebagai tambahan pemasukan atau menyalurkan kreativitas.

    Aktivitas ganda ini memang bikin produktif dan seru dijalani, tapi tubuh juga butuh dukungan ekstra untuk tetap optimal. Namun, di tengah kesibukan tersebut, tak sedikit yang terlalu menyimak menyelesaikan target hingga lupa menjaga kondisi tubuh.

    Lebih lanjut, pola makan sering berantakan, istirahat jadi sekadarnya, dan kebutuhan cairan serta mineral alami tubuh pun kerap terabaikan. Jika berlangsung terus menerus, kebiasaan ini bisa membuat tubuh mudah drop meski semangat kerja masih tinggi.

    Karena itu, penting bagi pekerja aktif terutama Gen Z yang mobilitasnya tinggi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian. Bukan hanya dari makanan bergizi, tetapi juga dari vitamin dan mineral yang membantu tubuh tetap kuat menjalani aktivitas panjang dari pagi hingga malam.

    Dokter Gizi, dr. Metta mengatakan kondisi tubuh yang bekerja tanpa henti membutuhkan lebih dari sekadar kopi dan semangat. Apalagi bagi Gen Z yang aktivitasnya padat, penting untuk mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral harian. Ia juga menambahkan, mineral harian tak boleh luput dari perhatian.

    “Nah vitamin yang dibutuhkan itu seperti Vitamin C & D serta Vitamin B kompleks, terutama B12 & B6,” ujar dr. Metta kepada detikcom, Kamis (6/11/2025).

    “Mineral seperti zinc, magnesium, dan selenium penting dipenuhi. Nggak harus selalu lewat suplemen, karena mineral juga bisa didapat dari makanan sehat dan air mineral,” imbuhnya.

    Menurutnya, air mineral dengan kandungan magnesium, kalsium, hingga zinc dapat membantu menjaga daya tahan tubuh, terutama bagi mereka yang menjalani kerja dua shift atau masih harus mengurus side hustle setelah jam kantor.

    “Jangan lupa recharge! Karena yang perlu kuat bukan cuma mental, tapi juga imun,” pungkas dr. Metta.

    Memenuhi kebutuhan cairan dan mineral alami tubuh menjadi langkah penting agar tubuh tetap siap menjalani aktivitas panjang mulai dari jam kantor hingga side hustle malam hari. Bukan hanya soal seberapa sering minum, tetapi juga kualitas air mineral yang kamu konsumsi.

    Air mineral yang mengandung mineral alami seperti magnesium, kalsium, dan zinc dapat membantu menjaga fungsi tubuh tetap optimal sepanjang hari. Kandungan mineral alami juga memberikan rasa air yang lebih segar, ringan, dan tidak bikin eneg, sehingga lebih mudah dikonsumsi meski aktivitas lagi padat-padatnya.

    Dengan begitu, kebutuhan cairan harian tetap terpenuhi dan tubuh mendapat dukungan yang diperlukan untuk menjalani ritme kerja yang intens. Membiasakan diri memilih air mineral berkualitas seperti Le Minerale menjadi langkah sederhana namun penting untuk mendukung daya tahan tubuh.

    Kebiasaan kecil ini bisa membantu Gen Z tetap kuat menghadapi aktivitas 9 to 5 sekaligus side hustle, tanpa cepat merasa kewalahan di tengah padatnya agenda.

    (anl/ega)

  • Gampang Mood Swing saat Bekerja? Mungkin Ini Penyebabnya

    Gampang Mood Swing saat Bekerja? Mungkin Ini Penyebabnya

    Jakarta

    Sebagai pekerja, tekanan kerja memang tidak bisa dihindari. Belum lagi dengan kegiatan komuter dari kota-kota satelit seperti Jabodetabek. Kondisi ini memicu stres dan mood swing saat di kantor.

    Mood swing adalah perubahan suasana hati yang cepat dan signifikan. Fenomena mood swing adalah konsep umum yang digunakan untuk menggambarkan emosi yang berfluktuasi dengan cepat dan intens.

    Saat mood swing, seseorang dapat dengan cepat beralih dari perasaan bahagia dan optimis menjadi sedih, mudah tersinggung, atau marah. Biasanya orang banyak menggambarkan keadaan mood swing dengan kata ‘roller coaster’.

    Kondisi ini merupakan sinyal tubuh seseorang yang sedang kekurangan vitamin dan mineral penting. Dikatakan Dokter Spesialis Gizi Klinik dr Metta Satyani, SpGK, banyak yang tidak sadar jika mood seseorang dipengaruhi oleh asupan vitamin dan mineral, khususnya vitamin D, vitamin B Kompleks (B6, B12, Folat), dan magnesium.

    “Yang pertama, Vitamin D. Vitamin D berperan dalam produksi serotonin hormon ‘bahagia’ di otak,” ujar dr Metta, dikutip dari Instagram detikcom, Kamis (6/11/2025).

    “Vitamin B kompleks, terutama B6, B12, dan folat, penting untuk menjaga fungsi otak, energi, dan kestabilan mood. Magnesium juga nggak kalah penting. Mineral ini membantu menenangkan sistem saraf, mengurangi stres, dan menjaga kestabilan emosi,” sambungnya.

    Salah satu cara mudah menjaga keseimbangan mineral tubuh adalah dengan rutin minum air mineral yang mengandung mineral alami. Bukan sekadar pelepas dahaga, tapi sebagai sumber magnesium, kalsium, kalium yang bisa bantu jaga fungsi saraf dan mood tetap stabil.

    Tubuh butuh lebih dari sekadar air, melainkan butuh asupan mineral juga. Jadi, jangan sampai salah pilih air mineral.

    Kamu bisa memilih air mineral yang ada kandungan mineral alami seperti Le Minerale. Kandungan mineral alami seperti kalsium, kalium, magnesium, klorida, dan bikarbonat bisa bantu penuhi kebutuhan cairan dan mineral tubuh kamu.

    (anl/ega)

  • Labu Siam Bakar Obati Asam Urat, Benarkah? Cek Kata Dokter

    Labu Siam Bakar Obati Asam Urat, Benarkah? Cek Kata Dokter

    Jakarta

    Asam urat merupakan bentuk artritis umum dan kompleks yang bisa menyerang siapa saja. Penyakit ini ditandai dengan serangan nyeri, pembengkakan, kemerahan, dan nyeri tekan yang tiba-tiba dan parah pada satu atau beberapa sendi. Banyak orang yang mencari pengobatan alami untuk penyakit ini.

    Media sosial sempat ramai dengan informasi yang mengatakan bahwa labu siam bakar bisa mengobati penyakit asam urat. Postingan yang beredar menyarankan untuk mengonsumsi labu siam sebelum tidur. Namun, bagaimana faktanya?

    Labu Siam Bakar Bisa Obati Asam Urat?

    Spesialis penyakit dalam, dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH menyebut, informasi yang mengatakan labu siam bakar bisa obati asam urat adalah hoaks. Labu siam tidak bisa digunakan untuk mengobati asam urat.

    Menurut dr Aru, mengonsumsi labu siam yang cukup memang akan membantu mengurangi asupan purin ke dalam tubuh. Kendati demikian makanan ini tidak bisa menyembuhkan penyakit asam urat.

    “Labu siam adalah makanan yang mengandung serat tinggi dan rendah purin. Selain itu, juga kaya akan vitamin C, vitamin K, vitamin B6, dan beberapa mineral penting lainnya,” jelas dr Aru pada detikcom beberapa waktu lalu.

    Mengenai jumlah labu siam yang dapat dikonsumsi, dr Aru mengatakan, tidak ada batasan khusus soal ini.

    “Kadar asam urat bisa turun bila seseorang mengkonsumsi bahan makanan rendah purin yang membantu menurunkan kadar asam urat di dalam darah,” imbuhnya lagi.

    Dikutip dari laman National Kidney Foundation, beberapa makanan-minuman yang baik untuk menurunkan asam urat dan mengurangi peradangan di antaranya produk susu rendah lemak, buah-buahan seperti ceri, beri, dan jeruk, kacang-kacangan seperti lentil, buncis, edamame, hingga air putih agar tetap terhdirasi.

    Manfaat Labu Siam untuk Kesehatan

    Beberapa manfaat labu siam untuk kesehatan di antaranya:

    1. Meningkatkan Kontrol Gula Darah

    Labu siam rendah karbohidrat total dan merupakan sumber larut dan tidak larut yang baik. Dikutip dari laman Healthline, kandungan ini bisa membantu mengatur kadar gula darah.

    Serat larut memperlambat pencernaan dan penyerapan karbohidrat yang mengurangi respons gula darah setelah makan. Sementara serat tidak larut meningkatkan sensitivitas insulin dan menjaga usus tetap sehat.

    2. Mendukung Kehamilan yang Sehat

    Kandungan folat penting bagi semua orang, namun sangat penting bagi orang yang sedang atau berencana hamil. Labu siam merupakan sumber folat yang sangat baik.

    Selama awal kehamilan, folat dibutuhkan untuk perkembangan otak dan sumsum tulang belakang yang optimal. Asupan folat yang cukup juga bisa berperan dalam mencegah kehamilan prematur.

    3. Meningkatkan Fungsi Hati

    Hati berlemak merupakan kondisi yang berbahaya. Dikutip dari laman NetMeds, berbagai penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi labu siam secara teratur bisa mengurangi timbunan lemak di hati.

    (elk/kna)

  • 1
                    
                        Perjuangan Ria Rawat Anaknya yang Lumpuh Akibat Digigit Ular Weling, Butuh 5 Tahun Berdamai dengan Kenyataan
                        Yogyakarta

    1 Perjuangan Ria Rawat Anaknya yang Lumpuh Akibat Digigit Ular Weling, Butuh 5 Tahun Berdamai dengan Kenyataan Yogyakarta

    Perjuangan Ria Rawat Anaknya yang Lumpuh Akibat Digigit Ular Weling, Butuh 5 Tahun Berdamai dengan Kenyataan
    Tim Redaksi
    KULON PROGO, KOMPAS.com
    – Adzan dzuhur sudah lewat cukup lama ketika Deni Rianingsih—atau Ria—bergegas menuju kamar depan sambil membawa gelas untuk bikin susu.
    Di rumahnya di Padukuhan Dhisil, Kalurahan Salamrejo, Kapanewon Sentolo,
    Kulon Progo
    , Daerah Istimewa Yogyakarta, ibu rumah tangga berumur 40 tahun ini menyiapkan waktu minum susu bagi putranya, Ananda Yue Riastanto (16), yang sejak kelas awal sekolah dasar lumpuh total setelah digigit
    ular weling
    .
    Susu SGM BBLR itu diberikan atas saran rumah sakit untuk menjaga keseimbangan pertumbuhan Ananda.
    Bukan diminum lewat mulut, melainkan melalui selang NGT Fr. 8 yang masuk dari hidung kanan menuju lambung.
    Saat berkunjung ke rumahnya, Minggu (30/11/2025), tampak Ria dengan gerakan tenang namun penuh perhatian menyedot sekitar 300 cc susu menggunakan spuit, lalu perlahan memasukkannya ke dalam selang.
    Sesekali ia menoleh memastikan kondisi Nanda aman.
    “Ini sudah masuk tahun kedelapan sejak sakit itu datang,” ujar Ria, mengenang masa pahit yang mengubah hidup keluarganya.
    Remaja yang ia panggil Nanda itu terbaring miring ke kiri di atas kasur springbed besar di kamar sederhana berdinding hijau.
    Dindingnya penuh coretan warna-warni karya sang adik, Aini Zia Riastanti, yang masih TK.
    Bantalan tisu selalu terpasang di ujung bibir kiri Nanda untuk menampung air liur yang terus menetes.
    Tubuhnya sangat kurus, nyaris tinggal tulang, dengan tangan menggenggam kaku dan keringat tipis karena panas siang hari.
    Bola mata dan kepala tampak menonjol, tak lagi seimbang dengan tubuhnya.
    Ria tidak pernah melupakan pukul 03.00 suatu hari pada awal 2017.
    Waktu itu Nanda dan keluarga baru menempati rumah baru di hari ke-17.
    Nanda yang masih lincah tiba-tiba datang tergopoh sambil berkata, “Bu, aku digigit ular…”
    Sesudah itu, semuanya berubah cepat dan traumatis.
    Meski ia sudah meyakinkan tenaga kesehatan bahwa itu gigitan ular weling dan membutuhkan antibisa segera, penanganan tak secepat harapan keluarga hingga akhirnya dirujuk ke rumah sakit besar.
    Racun weling membuat Nanda harus dirawat lebih dari sebulan di RSUP Dr. Sardjito.
    Ia selamat, tetapi kehilangan hampir seluruh kemampuan motorik dan penglihatannya.
    Sejak itu, hidup keluarga ini berputar mengelilingi perawatan intensif untuk Nanda yang hanya bisa tidur di rumah dengan sekeliling berupa rimbun pohon jati dan kelapa, bambu, dan tumbuhan pakan ternak, dan satu rumah kerabat di sebelahnya.
    Dari luar, rumah batako lebih 80 meter persegi sederhana itu tampak tenang.
    Terdengar suara kambing mengembik dan ramai anak ayam di bagian belakang rumah.
    Namun, di dalam rumah, perjuangan hidup sejatinya tidak pernah berhenti.
    Ria menjalani rutinitas yang tak semua ibu sanggup menanggung: mengganti selang NGT, memantau pernapasan Nanda, menyiapkan makanan khusus, hingga memasukkan enam kali makanan cair, satu kali susu, dan dua kali puyer obat, setiap hari melalui sonde.
    Isinya nasi, sayuran seperti wortel, brokoli, buncis sampai ubi ungu, harus direbus lalu diblender, tanpa banyak bumbu, garam sedikit, gula hampir tidak pernah. Lauk biasanya kaldu ayam atau tahu.
    “Nanda makan setiap tiga jam sekali. Satu hari bisa enam tujuh kali makan, satu kali susu, obat dua kali. Belum air putihnya beberapa kali,” ujarnya.
    Seluruh waktu dan tenaganya terserap untuk menjaga stabilitas Nanda.
    Buang air kecil maupun besar diatur lewat pispot dan hanya Ria yang paham isyarat kecil tubuh anaknya.
    Ia jarang meninggalkan rumah kecuali ke pasar, konsultasi dokter, atau tes laboratorium.
    Obat vitamin otak, anti-kejang, dan penenang ringan menjadi bagian dari ritme harian.
    Lima tahun pertama adalah masa paling berat.
    Perlahan, ada perkembangan kecil.
    Nanda yang dulu tak mampu batuk dan harus disedot di rumah sakit, kini mulai bisa mengeluarkan dahak sendiri.
    Ia tidur lebih tenang, otot-ototnya sedikit lebih lentur.
    Meski begitu, sesekali kejang singkat 2–3 detik masih bisa datang, tapi tidak sepanjang dulu.
    Menjaga dari sleep apnea, Ria selalu sigap terjaga bila mendengar keanehan.
    Suaminya, Sugiyanto, adalah satu-satunya pencari nafkah.
    Ia bekerja sebagai tukang bangunan dari pagi hingga malam, dengan penghasilan rata-rata Rp100.000 per hari.
    “Dibilang sedikit enggak, dibilang banyak juga enggak. Tapi ya itulah. Selagi badan sehat, siang malam kerja. Kalau enggak masuk, berat,” ujar Sugiyanto.
    Susu menjadi kebutuhan terbesar.
    Satu kaleng seharga Rp108.000 hanya bertahan tiga hari.
    Seminggu minimal dua kaleng—belum termasuk obat, selang, dan spuit yang banyak harus dibeli di luar tanggungan BPJS.
    Kebutuhan Nanda jadi prioritas pertama.
    Selesai bekerja, Sugiyanto langsung pulang untuk gantian menjaga Nanda.
    Soal menjaga Nanda, Sugiyanto biasa memandikan anaknya setiap pukul 16.00 WIB.
    Sesekali, ia menjemur Nanda bila sinar matahari menjangkau teras rumah.
    Ria membutuhkan waktu lama untuk berdamai dengan kenyataan.
    Kedamaian datang seiring Nanda juga semakin membaik dalam keterbatasan, seperti tidur lebih alami, dsb.
    Tapi, rasa sesal sesekali muncul semaunya.
    Sesak itu tiba-tiba datang tanpa aba-aba, bahkan pernah muncul selagi memasak untuk Nanda.
    Kata Ria, tantangan terberat justru terjadi di ranah mental.
    “Kadang tiba-tiba saya diam, terus nangis sendiri sambil sesak. Saya bertanya, ‘Kenapa harus anak saya?’” ujarnya.
    Pernah pula muncul tidak disangka ketika teman-teman Nanda sepermainan dulu melintas di depan rumah.
    Mereka sudah besar, remaja, dan terlihat bahagia.
    Air mata meleleh tak kuasa dibendung.
    Enam bulan pertama menjadi periode paling berat, hingga berat badannya turun 14 kilogram.
    Ia mengaku membutuhkan lima tahun untuk benar-benar bisa menerima kenyataan tersebut.
    Di tengah tekanan itu, Ria tetap memikul beban perawatan fisik anaknya.
    Ia belajar memasang selang makan sendiri setelah hampir pingsan melihat prosesnya.
    Risiko salah pasang sangat tinggi karena selang dapat masuk ke paru-paru.
    “Makanya beli stetoskop sendiri buat memastikan,” ujarnya.
    Upaya Ria tidak sia-sia.
    Nanda menunjukkan kemajuan kecil namun berarti, seperti mulai bisa mengangkat tangan.
    Meski perintah motorik dari otak belum pulih sepenuhnya, terapi membesarkan harapan Nanda punya potensi lebih baik dari hari ini.
    Ria menegaskan ia tidak ingin dikasihani. “Saya cuma minta yang terbaik. Kalau memang sembuh masih mungkin, saya mohon diberi jalan,” katanya.
    Dalam perjuangan panjang melawan rasa takut, kelelahan, dan ketidakpastian, Ria tetap bertahan.
    “Ngomongnya pasrah, tapi hati sebenarnya susah. Ada masa saya enggak bisa terima. Harusnya kan enggak begini… Tapi lama-lama belajar legawa,” ujarnya lirih.
    Air mata menetes saat ia berkata pelan, hampir seperti berbicara pada dirinya sendiri.
    Di tengah keterbatasan, ia menemukan sesuatu yang justru menguatkannya: menulis.
    Berawal dari kegemarannya membaca dan rasa tak puas pada alur cerita bacaan tertentu, ia mulai menulis dan mengunggahnya ke platform novel daring.
    “Saya mulai dua tahun belakangan. Iseng-iseng saja, lama-lama jadi hiburan, seperti pelarian (penghiburan),” kata lulusan SMK Negeri di Pengasih ini.
    Saat pandemi, ketika usaha umbi gadung olahan terhenti, ia mulai fokus menulis genre populer yang disukai pembaca digital.
    Cerita bikinannya harus ikut pasar kalau mau mendulang banyak viewers.
    Menulis menjadi perjuangan di jalan lain demi anak.
    Penghasilannya memang tidak besar, tetapi cukup membantu membeli kebutuhan harian, obat, atau susu.
    Setiap kali ia mengetik di ponsel, Ria yakin anaknya tahu.
    “Dia paham, Mas. Dia tahu kalau saya buka HP bukan mainan, tapi kerja,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
    Sedikit demi sedikit, menulis memberi hasil.
    Ria memproduksi belasan novel digital di salah satu platform, itu belum termasuk dua platform lain.
    Ia punya nama pena sendiri tapi masih malu-malu untuk diungkap.
    Penghasilan dari menulis rupanya bisa memenuhi perlahan beberapa perabot rumah.
    Meski dinding masih banyak yang belum dicat dan plafon masih menganga, Ria berusaha ikut melengkapi kebutuhan rumah dan kebutuhan anaknya.
    Ia juga sambil menyisihkan penghasilan agar ke depan bisa membeli laptop biar semakin produktif menulis lebih nyaman sambil tetap menjaga Nanda yang terbaring.
    Waktu berjalan tanpa kompromi di tengah Ria yang terus menjahit luka hati dengan tangannya sendiri.
    Rumah di tengah jati itu mungkin tampak tak menarik bagi orang lain, namun bagi Ria, di situlah ia belajar arti kekuatan yang paling radikal: mencintai tanpa syarat ketika hidup tak memberi jaminan apa pun.
    Dan Nanda, dengan keheningan, justru menjadi pusat gravitasi yang membuat Ria tetap berpijak.
    Seorang ibu tidak mengalah.
    Tidak hari ini.
    Tidak besok.
    Tidak juga lusa, karena kasihnya sepanjang jalan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.