Produk: vitamin

  • Minum Jus Bit Dapat Tingkatkan Gairah Seks, Ini Resep Membuatnya

    Minum Jus Bit Dapat Tingkatkan Gairah Seks, Ini Resep Membuatnya

    JAKARTA – Bit merupakan salah satu tanaman umbi yang memiliki banyak manfaat kesehatan. Ini karena bit kaya akan nutrisi penting seperti vitamin, mineral, dan antioksidan seperti vitamin C, kalium, hingga magnesium.

    Selain untuk kesehatan fisik, bit juga dapat melancarkan aliran darah meningkatkan gairah seksual. Bit dapat meningkatkan hasrat dan peningkatkan fungsi seksual pada pria dan wanita.

    “Minum jus bit membantu tubuh untuk memetabolisme dan menggunakan estrogen untuk wanita dan meningkatkan kadar testosteron pada pria,” kata ilmuwan ahli makanan, Christina Jax, dikutip dari Express UK.

    Dalam mengonsumsi bit untuk meningkatkan gairah seks, Anda dapat mengolahnya menjadi jus. Berikut resep membuat jus bit yang nikmat, dikutip dari Healthshots.

    Bahan-bahan yang dibutuhkan:

    2 buah bit

    1 apel untuk menambah cita rasa

    Es batu secukupnya

    3 sdm air perasan lemon

    Cara membuatnya:

    1. Bersihkan buah bit dari sisa tanah yang menempel dengan air mengalir.

    2. Kupas dan potong buah bit dan apel menjadi beberapa bagian.

    3. Masukkan semua potongan bit dan apel ke dalam blender atau juicer.

    4. Tambahkan es batu dan air perasan lemon untuk menambah kesegarannya.

    5. Jika jusnya terlalu kental, tambahkan air untuk mendapatkan konsistensi yang Anda inginkan, maka jus but bisa dinikmati.

  • Gaza Hadapi Wabah Virus Mematikan, Gejalanya Disebut Mirip COVID-19

    Gaza Hadapi Wabah Virus Mematikan, Gejalanya Disebut Mirip COVID-19

    Jakarta

    Sebuah strain virus baru dilaporkan menyebar cepat di kalangan warga Palestina yang mengungsi di Jalur Gaza, dengan anak-anak menjadi kelompok paling terdampak.

    Dikutip dari The Palestine Chronicle, gejalanya mirip dengan yang muncul saat pandemi COVID-19, namun penyakit ini terbukti lebih mematikan. Kondisi malnutrisi, kelaparan, serta blokade yang terus berlangsung membuat daya tahan tubuh warga sangat lemah.

    Pejabat kesehatan Gaza melaporkan infeksi terus meningkat setiap hari, membuat rumah sakit kewalahan. Fasilitas medis sudah sejak lama tidak mampu menangani lonjakan pasien karena kekurangan obat-obatan, bahan bakar, dan peralatan.

    Munir al-Bursh, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, mengatakan kepada Al-Jazeera bahwa virus ini paling banyak menyerang kelompok rentan, terutama anak-anak.

    Rumah sakit kini dipenuhi pasien dengan gejala mirip flu parah. Menurutnya, malnutrisi serta ketiadaan nutrisi dasar seperti buah-buahan dan vitamin C membuat sistem kekebalan tubuh anak-anak tidak mampu melawan infeksi, yang berujung pada meningkatnya angka kematian.

    Tidak adanya laboratorium dan alat diagnostik semakin memperparah krisis, sehingga penyakit musiman yang biasanya ringan berubah menjadi ancaman mematikan, terutama di tempat penampungan pengungsi yang padat di seluruh Jalur Gaza.

    Rumah Sakit Kolaps

    Ismail al-Thawabta, Kepala Kantor Media Pemerintah Gaza, mengatakan ribuan kasus telah tercatat pada anak-anak, lansia, serta pasien dengan penyakit kronis, dengan jumlah yang terus meningkat secara mengkhawatirkan setiap harinya.

    Ia menambahkan, sedikit rumah sakit yang masih bertahan setelah berulang kali dibombardir Israel kini beroperasi dalam kondisi yang sangat buruk. Fasilitas kesehatan tersebut menghadapi kekurangan tenaga medis dan pasokan, sehingga hanya mampu memberikan perawatan terbatas dan sering kali bersifat darurat atau seadanya.

    Obat-obatan efektif untuk strain virus baru ini hampir sepenuhnya tidak tersedia, sementara jumlah yang ada jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan pasien.

    Al-Thawabta menegaskan bahwa blokade Israel yang terus berlangsung telah menghalangi masuknya puluhan jenis obat penting, melanggar Pasal 56 Konvensi Jenewa IV, dan semakin memperparah bencana kesehatan di Gaza.

    Sejak Oktober 2023, Israel terus melancarkan serangan ke Gaza dengan menyasar rumah sakit dan infrastruktur kesehatan, sekaligus memperketat blokade yang mencekik hingga membuat sistem kesehatan di wilayah itu nyaris kolaps total.

    Sementara itu, kondisi kelaparan yang secara resmi dinyatakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) semakin memperburuk malnutrisi di seluruh Jalur Gaza. Jutaan warga Palestina kini kehilangan akses terhadap kebutuhan dasar, sementara krisis kesehatan yang belum pernah terjadi sebelumnya mengancam nyawa anak-anak, lansia, dan orang sakit.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Warga Gaza Malnutrisi Parah, Sampai Makanan Harus Dikenalkan Ulang”
    [Gambas:Video 20detik]
    (suc/naf)

  • Cuma Modal Ayam RI, Peneliti Belanda Raih Nobel Kedokteran

    Cuma Modal Ayam RI, Peneliti Belanda Raih Nobel Kedokteran

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia pernah menjadi salah satu pusat penelitian dunia. Dari tanah jajahan yang kala itu bernama Hindia Belanda, lahir temuan besar yang mengubah wajah ilmu kedokteran internasional.

    Sebab memberi titik terang atas penyakit yang semula dianggap misterius. Salah satu tokoh sentral dalam kisah itu adalah seorang dokter yang bekerja di Batavia, yakni Christiaan Eijkman.

    Sejak 1629, dunia kedokteran percaya penyakit yang menyerang saraf dan darah atau dikenal sebagai beri-beri, disebabkan oleh infeksi bakteri. Keyakinan ini bertahan selama ratusan tahun. Dengan dasar itu, para peneliti mencoba menemukan obat yang dianggap bisa membasmi bakteri penyebab penyakit tersebut.

    Namun, dua abad kemudian, seluruh asumsi itu harus dikoreksi. Di Batavia, pada 1889, Eijkman yang saat itu bertugas di laboratorium rumah sakit militer Weltevreden (kini RSPAD Gatot Subroto), menemukan fakta mengejutkan.

    Dia melakukan serangkaian eksperimen sederhana terhadap ayam yang menunjukkan gejala beri-beri. Sejarawan Universitas Sydney, Hans Pols, dalam bukunya Merawat Bangsa: Sejarah Pergerakan Para Dokter Indonesia (2019), menuliskan bagaimana percobaan itu dilakukan.

    Awalnya, ayam-ayam tersebut diberi makan beras putih halus. Tak lama kemudian, hewan-hewan itu mengalami gejala mirip beri-beri, yakni lemah, gemetar, dan sulit bergerak. Setelah pakan diganti dengan beras kasar, gejala itu hilang dengan sendirinya.

    Dari sini, Eijkman berkesimpulan ada zat tertentu dalam beras kasar yang mampu melawan beri-beri. Dengan kata lain, penyakit itu tidak ada hubungannya dengan infeksi bakteri, melainkan berakar pada kekurangan zat gizi dalam makanan. Kesimpulan ini mengguncang dunia medis yang selama berabad-abad percaya teori lama.

    Sayangnya, penelitian Eijkman tidak bisa dia lanjutkan lebih jauh. Pada 1896, dia terpaksa kembali ke Belanda. Meski demikian, hasil risetnya tetap dipublikasikan dalam jurnal ilmiah bergengsi, sehingga menarik perhatian ilmuwan lain di seluruh dunia.

    Publikasi itu kemudian menjadi pijakan penting bagi penelitian lanjutan mengenai hubungan antara makanan dan kesehatan. Beruntung, setelah Eijkman, muncul ilmuwan lain yang melanjutkan temuan tersebut. Salah satu yang paling berpengaruh adalah Frederick Gowland Hopkins, seorang ilmuwan Inggris.

    Hopkins menegaskan manusia dan hewan membutuhkan zat tryptophan atau asam amino yang terdapat dalam protein. Zat ini tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga harus diperoleh dari bahan makanan.

    Dalam konteks penelitian Eijkman, tryptophan inilah yang terkandung dalam pakan beras kasar dan menyelamatkan ayam dari beri-beri. Dari penelitian lanjutan yang dilakukan Hopkins serta sejumlah ilmuwan lain, zat itu kemudian diidentifikasi lebih luas sebagai vitamin.

    Temuan ini menandai revolusi baru dalam ilmu kesehatan. Untuk pertama kalinya, penyakit seperti beri-beri dipahami bukan karena serangan bakteri, tetapi murni akibat kekurangan vitamin. Dengan pemahaman itu, dunia medis menemukan cara baru untuk mengatasi penyakit kekurangan gizi yang selama ini menghantui banyak masyarakat di Asia, termasuk di Hindia Belanda.

    Atas jasa besar itu, pada 1929, Christiaan Eijkman dan Frederick Gowland Hopkins dianugerahi Nobel bidang Kedokteran. Komite Nobel menilai riset-riset keduanya yang dilakukan di Hindia Belanda telah menjadi dasar penting dalam penemuan vitamin.

    Naskah ini merupakan bagian dari CNBC Insight, rubrik yang menyajikan ulasan sejarah untuk menjelaskan kondisi masa kini lewat relevansinya di masa lalu.

    (mfa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Cuma Modal Ayam RI, Peneliti Belanda Raih Nobel Kedokteran

    Orang Belanda Menang Nobel Berkat Ayam Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia pernah menjadi salah satu pusat penelitian dunia. Dari tanah jajahan yang kala itu bernama Hindia Belanda, lahir temuan besar yang mengubah wajah ilmu kedokteran internasional.

    Sebab memberi titik terang atas penyakit yang semula dianggap misterius. Salah satu tokoh sentral dalam kisah itu adalah seorang dokter yang bekerja di Batavia, yakni Christiaan Eijkman.

    Sejak 1629, dunia kedokteran percaya penyakit yang menyerang saraf dan darah atau dikenal sebagai beri-beri, disebabkan oleh infeksi bakteri. Keyakinan ini bertahan selama ratusan tahun. Dengan dasar itu, para peneliti mencoba menemukan obat yang dianggap bisa membasmi bakteri penyebab penyakit tersebut.

    Namun, dua abad kemudian, seluruh asumsi itu harus dikoreksi. Di Batavia, pada 1889, Eijkman yang saat itu bertugas di laboratorium rumah sakit militer Weltevreden (kini RSPAD Gatot Subroto), menemukan fakta mengejutkan.

    Dia melakukan serangkaian eksperimen sederhana terhadap ayam yang menunjukkan gejala beri-beri. Sejarawan Universitas Sydney, Hans Pols, dalam bukunya Merawat Bangsa: Sejarah Pergerakan Para Dokter Indonesia (2019), menuliskan bagaimana percobaan itu dilakukan.

    Awalnya, ayam-ayam tersebut diberi makan beras putih halus. Tak lama kemudian, hewan-hewan itu mengalami gejala mirip beri-beri, yakni lemah, gemetar, dan sulit bergerak. Setelah pakan diganti dengan beras kasar, gejala itu hilang dengan sendirinya.

    Dari sini, Eijkman berkesimpulan ada zat tertentu dalam beras kasar yang mampu melawan beri-beri. Dengan kata lain, penyakit itu tidak ada hubungannya dengan infeksi bakteri, melainkan berakar pada kekurangan zat gizi dalam makanan. Kesimpulan ini mengguncang dunia medis yang selama berabad-abad percaya teori lama.

    Sayangnya, penelitian Eijkman tidak bisa dia lanjutkan lebih jauh. Pada 1896, dia terpaksa kembali ke Belanda. Meski demikian, hasil risetnya tetap dipublikasikan dalam jurnal ilmiah bergengsi, sehingga menarik perhatian ilmuwan lain di seluruh dunia.

    Publikasi itu kemudian menjadi pijakan penting bagi penelitian lanjutan mengenai hubungan antara makanan dan kesehatan. Beruntung, setelah Eijkman, muncul ilmuwan lain yang melanjutkan temuan tersebut. Salah satu yang paling berpengaruh adalah Frederick Gowland Hopkins, seorang ilmuwan Inggris.

    Hopkins menegaskan manusia dan hewan membutuhkan zat tryptophan atau asam amino yang terdapat dalam protein. Zat ini tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga harus diperoleh dari bahan makanan.

    Dalam konteks penelitian Eijkman, tryptophan inilah yang terkandung dalam pakan beras kasar dan menyelamatkan ayam dari beri-beri. Dari penelitian lanjutan yang dilakukan Hopkins serta sejumlah ilmuwan lain, zat itu kemudian diidentifikasi lebih luas sebagai vitamin.

    Temuan ini menandai revolusi baru dalam ilmu kesehatan. Untuk pertama kalinya, penyakit seperti beri-beri dipahami bukan karena serangan bakteri, tetapi murni akibat kekurangan vitamin. Dengan pemahaman itu, dunia medis menemukan cara baru untuk mengatasi penyakit kekurangan gizi yang selama ini menghantui banyak masyarakat di Asia, termasuk di Hindia Belanda.

    Atas jasa besar itu, pada 1929, Christiaan Eijkman dan Frederick Gowland Hopkins dianugerahi Nobel bidang Kedokteran. Komite Nobel menilai riset-riset keduanya yang dilakukan di Hindia Belanda telah menjadi dasar penting dalam penemuan vitamin.

    Naskah ini merupakan bagian dari CNBC Insight, rubrik yang menyajikan ulasan sejarah untuk menjelaskan kondisi masa kini lewat relevansinya di masa lalu.

    (mfa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Anak GTM? Ini Cara Penuhi Nutrisi agar Tumbuh Maksimal Meski Susah Makan

    Anak GTM? Ini Cara Penuhi Nutrisi agar Tumbuh Maksimal Meski Susah Makan

    Jakarta

    Hampir setiap orangtua pernah menghadapi fase ketika anak mengalami Gerakan Tutup Mulut (GTM). Kondisi ini biasanya ditandai dengan anak yang menolak makan, memilih-milih makanan, atau bahkan hanya mau makan satu jenis makanan saja.

    Meski wajar terjadi, fase GTM kerap membuat orangtua khawatir apakah kebutuhan nutrisi Si Kecil tetap bisa terpenuhi. Padahal, pemenuhan nutrisi di masa pertumbuhan tidak bisa ditunda. Tubuh anak membutuhkan zat gizi penting setiap hari untuk mendukung pertumbuhan tinggi badan, kekuatan tulang, perkembangan otak, hingga menjaga daya tahan tubuh.

    Jika kebutuhan nutrisi ini terlewat, risiko pertumbuhan tidak optimal bisa meningkat. Beberapa nutrisi yang sangat penting untuk diperhatikan di fase pertumbuhan antara lain:

    Protein hewani dan nabati untuk membangun jaringan tubuh dan otot.Kalsium & Vitamin D yang berperan dalam pertumbuhan tulang dan tinggi badan Si Kecil.Zat besi untuk mendukung konsentrasi serta energi.Probiotik BB536 dan Prebiotik Serat FOS untuk menjaga kesehatan saluran cerna sehingga penyerapan nutrisi dan daya tahan tubuh Si Kecil lebih optimal.AA, DHA, Omega 3 & 6 yang penting untuk membantu pertumbuhan otak dan kecerdasan Si Kecil

    Menghadapi anak GTM, orangtua tidak perlu panik. Ada beberapa strategi yang bisa dilakukan, seperti:

    Menyajikan makanan dalam porsi kecil namun lebih sering, sehingga anak tidak merasa terbebani dengan porsi besar.Membuat variasi menu dengan tampilan menarik agar menstimulasi rasa ingin tahu anak.Melibatkan anak dalam proses menyiapkan makanan, misalnya memilih sayur atau buah, agar anak lebih antusias mencoba.Memberikan alternatif nutrisi, misalnya camilan sehat atau susu tinggi protein, yang bisa membantu melengkapi kebutuhan gizi harian.

    Penting untuk diingat, genetik bukanlah satu-satunya faktor penentu tinggi badan atau optimalnya tumbuh kembang Si Kecil. Pola makan seimbang, tidur cukup, aktivitas fisik, dan stimulasi yang tepat memiliki peran besar dalam menentukan keberhasilan tumbuh kembang anak.

    Dengan pola asuh yang sabar dan strategi yang tepat, fase GTM bukanlah penghalang besar. Nutrisi tetap bisa dipenuhi, sehingga Si Kecil tetap tumbuh sehat, kuat, dan aktif sesuai potensinya.

    (akd/akd)

  • Lebih Sehat Mana, Telur Rebus Setengah Matang atau Matang Sempurna?

    Lebih Sehat Mana, Telur Rebus Setengah Matang atau Matang Sempurna?

    Jakarta

    Salah satu makanan yang kerap dikonsumsi karena gizi dan rasanya adalah telur rebus. Selain mudah memasaknya, makanan ini bisa memberikan manfaat bagi kesehatan.

    Namun, ada hal yang sering menjadi perdebatan, sebenarnya lebih sehat mana telur rebus setengah matang atau yang matang sempurna?

    Sebagian orang menyukai telur rebus setengah matang karena teksturnya lembut dan kuning telur yang meleleh. Di sisi lain, telur rebus yang matang dianggap lebih aman karena dimasak hingga matang sempurna.

    Telur Rebus Setengah Matang Vs Telur Rebus Matang

    Telur Rebus Setengah Matang

    Telur rebus setengah matang atau soft-boiled egg memang menggoda, tetapi ada risiko yang perlu diketahui. Salah satunya kemungkinan terpapar bakteri Salmonella, yang bisa menyebabkan keracunan makanan dengan gejala diare, mual, muntah, hingga demam.

    Dikutip dari Times of India, risiko utama dari telur yang dimasak tidak sampai matang adalah bakteri yang mungkin masih bertahan hidup. Maka, sangat penting untuk mengetahui dari mana telur itu berasal.

    Demi mengurangi risiko, pastikan telur yang dimasak masih segar, bersih, dan sudah dipasteurisasi. Cuci kulit telur sebelum merebusnya, dan pastikan putih telurnya matang meski kuningnya masih sedikit cair.

    Telur Rebus Matang

    Dikutip dari Healthline, telur rebus matang atau hard-boiled egg dimasak hingga kuning dan putih telurnya padat. Dari sisi keamanan pangan, telur seperti ini jelas lebih aman karena bakteri berbahaya yang mungkin ada di dalamnya sudah mati akibat panas.

    Meski dimasak lebih lama, kandungan gizi pada telur rebus matang maupun setengah matang sebenarnya tidak jauh berbeda. Kandungan protein, vitamin, dan mineralnya masih terjaga, hanya saja proses pemasakan yang terlalu lama bisa sedikit mengurangi beberapa nutrisi dari telur.

    Namun, protein dari telur yang dimasak hingga matang sempurna lebih mudah diserap oleh tubuh. Sebuah studi menemukan bahwa protein yang diserap dari telur matang mencapai 90 persen, sedangkan dari telur mentah hanya sekitar 50 persen.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Dewi Perssik Bekukan Sel Telur, Ungkap Keinginan Punya Anak Kembar”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/naf)

  • Tak Cuma Pencernaan, Probiotik Susu Morigro Bantu Jaga Mental Anak

    Tak Cuma Pencernaan, Probiotik Susu Morigro Bantu Jaga Mental Anak

    Jakarta

    Untuk mendukung tumbuh kembang yang optimal, makanan bergizi seimbang juga perlu disertai dengan dukungan dari susu. Sebab, pertumbuhan anak membutuhkan perhatian ekstra dari orang tua.

    Pada masa pertumbuhan, anak-anak sedang aktif belajar, berkembang, hingga membentuk fondasi bagi kesehatan mereka. Salah satunya, dengan susu pertumbuhan dari Morigro yang diperkaya probiotik untuk menjaga kesehatan pencernaan.

    Dilansir dari website Morigro, probiotik tidak hanya berperan pada kesehatan fisik, tetapi juga berperan terhadap kesehatan mental. Probiotik memiliki pengaruh terhadap neurotransmitter dan hormon yang mengatur suasana hati. Hal ini menyebabkan probiotik mampu membantu anak mengurangi gejala depresi, cemas, hingga meminimalisir respons tubuh terhadap stres.

    Ditambah, probiotik juga berperan besar untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan merangsang produksi antibodi serta memperkuat sel-sel penting dalam imun untuk melindungi anak dari berbagai infeksi penyakit.

    Selain itu, Morigro tidak hanya mengandung probiotik yang bermanfaat untuk pencernaan anak, tetapi juga diperkaya dengan protein, lemak, mineral, hingga vitamin yang memberi kemudahan orang tua dalam memastikan berbagai manfaat ini diterima anak dalam jumlah konsisten.

    (anl/ega)

  • Kaya Probiotik, Morinaga Morigro Bantu Sehatkan Sistem Pencernaan Anak

    Kaya Probiotik, Morinaga Morigro Bantu Sehatkan Sistem Pencernaan Anak

    Jakarta

    Pertumbuhan anak membutuhkan perhatian ekstra dari orang tua. Pada masa pertumbuhan, anak-anak sedang aktif belajar, berkembang, hingga membentuk fondasi bagi kesehatan mereka.

    Sebab itu, untuk mendukung tumbuh kembang yang optimal, makanan bergizi seimbang juga perlu disertai dengan dukungan dari susu. Salah satunya, dengan susu pertumbuhan dari Morigro yang diperkaya probiotik untuk menjaga kesehatan pencernaan.

    Dilansir dari website Morigro, probiotik membantu menjaga keseimbangan usus anak dengan meningkatkan jumlah bakteri baik serta menekan pertumbuhan bakteri jahat. Dengan menekan pertumbuhan bakteri jahat, orang tua bisa mencegah gangguan pencernaan seperti diare, hingga penyakit radang usus.

    Ditambah, probiotik juga berperan besar untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan merangsang produksi antibodi serta memperkuat sel-sel penting dalam imun untuk melindungi anak dari berbagai infeksi penyakit.

    Selain itu, Morigro tidak hanya mengandung probiotik yang bermanfaat untuk pencernaan anak, tetapi juga diperkaya dengan protein, lemak, mineral, hingga vitamin yang memberi kemudahan orang tua dalam memastikan berbagai manfaat ini diterima anak dalam jumlah konsisten.

    (anl/ega)

  • 5 Rekomendasi Vitamin Anak, Baik untuk Perkembangan Otak-Nafsu Makan

    5 Rekomendasi Vitamin Anak, Baik untuk Perkembangan Otak-Nafsu Makan

    Jakarta

    Menjaga tumbuh kembang anak tak hanya soal asupan makanan bergizi, tapi juga bisa dibantu dengan pemberian vitamin yang tepat. Apalagi saat ini beberapa vitamin anak sudah diformulasikan khusus untuk mendukung perkembangan otak sekaligus membantu menambah nafsu makan. Berikut ini 5 rekomendasi vitamin anak yang bisa jadi pilihan dikutip dari Haibunda:

    1. Sakatonik ABC Curcuma Madu

    Sakatonik ABC Curcuma Madu adalah multivitamin yang mengandung curcuma, multivitamin, dan madu, yang bisa diberikan untuk anak. Suplemen ini bisa membantu meningkatkan nafsu makan serta menjaga daya tahan tubuh.

    2. Curcuma Plus

    Curcuma Plus adalah suplemen untuk membantu pertumbuhan tulang, gigi, perkembangan otak, serta memperbaiki nafsu makan anak. Di dalam vitamin yang satu ini turut mengandung cod liver oil, ekstrak curcuma, kalsium, vitamin D, dan multivitamin, Curcuma Plus juga mengandung vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, vitamin B12, dan vitamin B5.

    3. Scott’s Emulsion Vita Orange

    Scott’s Emulsion Vita Orange mengandung minyak ikan kod, kalsium, dan jus jeruk. Vitamin ini membantu memelihara kesehatan tubuh, memenuhi kebutuhan vitamin A, serta vitamin D.

    4. Vidoran Smart

    Vidoran Smart mengandung curcuma dan lysine yang berguna untuk memperbaiki nafsu makan di masa pertumbuhan. Tidak hanya itu, Vidorant Smart juga dilengkapi dengan multivitamin untuk membantu memenuhi kebutuhan vitamin.

    5. Cerebrofort Gold Orange

    Cerebrofort Gold Orange mengandung DHA, AA, EPA, L-Glutamic Acid, dan Folic Acid, yang merupakan zat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Tidak hanya itu, Cerebrofort Gold Orange juga mampu meningkatkan nafsu makan anak.

    Itulah beberapa rekomendasi vitamin untuk anak. Dengan asupan vitamin yang tepat, anak bisa tumbuh aktif, sehat, dan cerdas sesuai tahapan usianya.

    (anl/ega)

  • 7 Makanan Rendah Kalori untuk Diet, Bikin Kenyang!

    7 Makanan Rendah Kalori untuk Diet, Bikin Kenyang!

    Jakarta

    Salah satu kunci sukses menjalani diet terletak pada pemilihan makanan yang tepat. Makanan rendah kalori bisa menjadi solusi, sebab tidak hanya membantu mengontrol asupan energi, tapi tetap merasa kenyang.

    Menariknya, banyak pilihan makanan rendah kalori yang mudah didapatkan.

    7 Makanan Rendah Kalori untuk Diet, Mudah Didapatkan dan Bikin Kenyang

    Mulai dari sayuran, buah, hingga daging tanpa lemak, makanan-makanan ini bisa memberikan rasa kenyang dengan kalori yang rendah. Dikutip dari Healthline dan Prevention, berikut informasinya.

    1. Oat

    Oat bisa menjadi tambahan yang sangat baik untuk diet harian. Tak hanya rendah kalori, oat juga tinggi protein dan serat yang bisa membuat tubuh merasa kenyang. Setengah cangkir oat kering hanya mengandung 154 kalori, 5 gram protein, dan serat. Protein dan serat diketahui bisa berdampak signifikan pada rasa lapar dan nafsu makan.

    Sebuah penelitian yang melibatkan 48 orang dewasa menunjukkan, konsumsi oatmeal bisa meningkatkan rasa kenyang dan dan mengurangi rasa lapar.

    2. Buah Beri

    Buah beri, seperti strawberry, blueberry, raspberry, dan blackberry kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan yang bisa mengoptimalkan kesehatan.
    Secangkir blueberry hanya mengandung 86 kalori dan 3,6 gram serat.

    Buah beri juga merupakan sumber pektin yang baik, yaitu jenis serat makanan yang terbukti bisa memperlambat pengosongan lambung dan meningkatkan rasa kenyang. Selain itu, buah ini juga bisa membantu mengurangi konsumsi kalori.

    Sebuah penelitian menunjukkan, camilan sore hari berisi buah beri dengan 65 kalori menurunkan asupan kalori di kemudian hari, dibandingkan dengan camilan permen gummy dengan 65 kalori.

    3. Bayam

    Bayam kaya akan nutrisi dan antioksidan seperti vitamin K, mangan, folat, dan magnesium. Secangkir bayam hanya mengandung 7 kalori.

    Sayuran ini juga mengandung serat yang tinggi, sehingga bisa lebih mengenyangkan dan bermanfaat bagi pencernaan.

    4. Telur

    Telur sangat padat nutrisi. Sebutir telur berukuran besar mengandung sekitar 72 kalori, 6 gram protein, dan berbagai macam vitamin serta mineral penting.

    Sebuah penelitian melibatkan sebanyak 30 orang. Mereka yang makan telur untuk sarapan merasakan kenyang lebih lama dibandingkan mengonsumsi bagel. Setelah makan telur, mereka juga mengonsumsi 105 kalori lebih sedikit di kemudian hari.

    Penelitian lainnya mengamati, sarapan berprotein tinggi bisa mengurangi keinginan untuk ngemil, memperlambat pengosongan lambung, serta mengurangi kadar ghrelin, hormon yang bertanggung jawab atas rasa lapar.

    5. Kentang

    Kentang seringkali dianggap tidak sehat karena dikaitkan dengan kentang goreng dan keripik kentang yang memiliki lemak tinggi. Tapi, pada kenyataannya kentang bisa mengenyangkan dan menjadi bagian penting dari diet kaya nutrisi.

    Satu kentang panggang ukuran sedang beserta kulitnya mengandung 161 kalori, tapi juga menyediakan 4 gram protein dan serat.

    Pada faktanya, sebuah studi yang mengevaluasi makanan tertentu yang bisa memberikan rasa kenyang menempatkan kentang sebagai makanan yang paling mengenyangkan, dengan skor 323 pada indeks rasa kenyang.

    6. Daging Tanpa Lemak

    Daging tanpa lemak dapat secara efektif mengurangi rasa lapar dan nafsu makan di antara waktu makan. Ayam, kalkun, serta potongan daging merah redah lemak mengandung kalori yang rendah tapi kaya protein.

    Misalnya, 113 gram dada ayam yang dimasak mengandung sekitar 163 kalori dan 32 gram protein. Menurut penelitian, orang yang mengonsumsi makanan berprotein tinggi, termasuk daging mengonsumsi 12 persen lebih sedikit makanan berdasarkan beratnya saat makan malam, dibandingkan mereka yang mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan tanpa daging.

    7. Kacang-kacangan

    Mengandung serat tinggi, kacang-kacangan seperti buncis, kacang polong, dan lentil bisa sangat mengenyangkan. Secangkir lentil (198 gram) yang dimasak menyediakan sekitar 230 kalori, 15,6 gram serat, dan hampir 18 gram protein.

    Sebuah penelitian yang melibatkan 43 orang dewasa menemukan, makanan berprotein tinggi dengan kacang-kacangan dan polong-polongan meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi nafsu makan dan rasa lapar, lebih dari makanan berprotein tinggi dengan daging sapi muda dan daging babi.

    Tinjauan lainnya dari sembilan studi menunjukkan, orang merasa 31 persen lebih kenyang setelah makan kacang-kacangan seperti buncis, lentil, dan kacang polong kering, dibandingkan dengan makanan tinggi karbohidrat seperti pasta dan roti.

    (elk/suc)