Produk: vitamin

  • NFA Luncurkan Bantuan Pangan Fortifikasi

    NFA Luncurkan Bantuan Pangan Fortifikasi

    Bogor: Pemerintah terus memperkuat ketahanan pangan dan gizi dengan intervensi yang menyasar masyarakat rentan rawan pangan melalui bantuan pangan terfortifikasi dan biofortifikasi. Bantuan pangan ini sebagai langkah strategis pemerintah dalam meningkatkan akses pangan bergizi bagi masyarakat.

    Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi mengatakan, bantuan berupa beras fortifikasi ini menyasar keluarga kriteria tertentu. 

    “Sebenarnya bantuan pangan sudah ada melalui bantuan pangan beras yang ada di Bulog. Tetapi, bantuan pangan yang menggunakan beras fortifikasi, ya baru kita kerjakan hari ini,” kata Arief dalam peluncuran bantuan pangan terfortifikasi dan biofortifikasi tahun 2025 di Kantor Kecamatan Pamijahan, Bogor.

    Peluncuran bantuan beras fortifikasi ini rintisan yang diinisiasi Badan Pangan Nasional bersama stakeholder terkait. Beras fortifikasi memiliki kandungan zat besi, seng, asam folat, Vitamin B1 dan Vitamin B12.

    “Kita harapkan selanjutnya program ini bisa diimplementasikan di seluruh wilayah Indonesia karena sangat membantu pemberian nutrisi tambahan. Kemudian jika program Makan Bergizi Gratis juga bisa mendapatkan fortifikasi, ini akan sangat baik,” kata Arief. 

    Menurut Arief, pemberian beras fortifikasi dengan menyasar masyarakat tertentu di daerah rentan rawan pangan memiliki tujuan spesifik yang selaras dengan semangat penurunan stunting sesuai Perpres 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. 

    “Ini juga mendukung upaya pemerintah menurunkan angka stunting karena memang kita berharap masyarakat penerima tentunya akan meningkat kualitas pangan dan gizinya melalui bantuan ini”, ujar Arief.

    Selain itu, program ini juga menjadi bagian strategis pembangunan ketahanan pangan nasional dalam RPJMN 2025-2029 dan merupakan inisiatif penting untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045 sebagaimana diarahkan Presiden Prabowo Subianto. 

    Untuk memastikan mutu dan kualitas beras yang dihasilkan, telah ditetapkan standar kernel beras fortifikasi melalui SNI 9314:2024 dan standar beras fortifikasi melalui SNI 9372:2025 sebagai acuan mutu dan keamanan beras fortifikasi di Indonesia yang perumusannya digawangi oleh Badan Pangan Nasional.

    Country Director GAIN Indonesia, Agnes Malipu, menyampaikan apresiasi kepada Badan Pangan Nasional dan seluruh pihak terkait, dan berharap agar program ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. 

    “Melalui kolaborasi ini, diharapkan program bantuan pangan terfortifikasi dan biofortifikasi dapat berjalan efektif dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, serta harapan kami bisa menjadi model yang dapat direplikasi di wilayah lain”, terang Agnes.

    Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor, Teuku Mulya, menyampaikan apresiasi atas dipilihnya Kabupaten Bogor sebagai lokus dan peluncuran program ini. Menurutnya, kolaborasi pemerintah pusat dan daerah sangat penting dalam mempercepat perbaikan gizi masyarakat. 

    “Kami sangat mengapresiasi dukungan dari Badan Pangan Nasional sebagai bentuk nyata komitmen bersama dalam menghadirkan solusi atas tantangan pangan nasional. Semoga kolaborasi serupa dapat diperluas kedepannya, dan ke mengingat pentingnya upaya penurunan stunting ini, ke depan akan direncanakan membeli beras fortifikasi untuk Cadangan Pangan Pemerintah Daerah kami”, ujar Teuku. 

    Lebih lanjut, Kepala NFA mengapresiasi dukungan berbagai mitra dalam menyukseskan program ini. GAIN Indonesia, KAGAMA, dan Dompet Dhuafa turut berperan penting dalam memperkuat keberlanjutan bantuan pangan terfortifikasi dan biofortifikasi.

    “Kami menyampaikan terima kasih atas sinergi lintas sektor yang terjalin. Dukungan mitra strategis sangat berarti untuk memastikan intervensi gizi mikro ini dapat berjalan efektif”, kata Arief. 

    Adapun bantuan beras fortifikasi ini menjadi program rintisan Badan Pangan Nasional di tahun 2025 yang menyasar 648 KK di 8 desa di wilayah Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. 

    Turut hadir dalam acara ini perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, Kementerian Keuangan, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Provinsi Jabar, South-East Asia Food And Agricultural Science And Technology (SEAFAST) Center IPB.

    Bogor: Pemerintah terus memperkuat ketahanan pangan dan gizi dengan intervensi yang menyasar masyarakat rentan rawan pangan melalui bantuan pangan terfortifikasi dan biofortifikasi. Bantuan pangan ini sebagai langkah strategis pemerintah dalam meningkatkan akses pangan bergizi bagi masyarakat.
     
    Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi mengatakan, bantuan berupa beras fortifikasi ini menyasar keluarga kriteria tertentu. 
     
    “Sebenarnya bantuan pangan sudah ada melalui bantuan pangan beras yang ada di Bulog. Tetapi, bantuan pangan yang menggunakan beras fortifikasi, ya baru kita kerjakan hari ini,” kata Arief dalam peluncuran bantuan pangan terfortifikasi dan biofortifikasi tahun 2025 di Kantor Kecamatan Pamijahan, Bogor.

    Peluncuran bantuan beras fortifikasi ini rintisan yang diinisiasi Badan Pangan Nasional bersama stakeholder terkait. Beras fortifikasi memiliki kandungan zat besi, seng, asam folat, Vitamin B1 dan Vitamin B12.
     
    “Kita harapkan selanjutnya program ini bisa diimplementasikan di seluruh wilayah Indonesia karena sangat membantu pemberian nutrisi tambahan. Kemudian jika program Makan Bergizi Gratis juga bisa mendapatkan fortifikasi, ini akan sangat baik,” kata Arief. 
     
    Menurut Arief, pemberian beras fortifikasi dengan menyasar masyarakat tertentu di daerah rentan rawan pangan memiliki tujuan spesifik yang selaras dengan semangat penurunan stunting sesuai Perpres 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. 
     
    “Ini juga mendukung upaya pemerintah menurunkan angka stunting karena memang kita berharap masyarakat penerima tentunya akan meningkat kualitas pangan dan gizinya melalui bantuan ini”, ujar Arief.
     
    Selain itu, program ini juga menjadi bagian strategis pembangunan ketahanan pangan nasional dalam RPJMN 2025-2029 dan merupakan inisiatif penting untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045 sebagaimana diarahkan Presiden Prabowo Subianto. 
     
    Untuk memastikan mutu dan kualitas beras yang dihasilkan, telah ditetapkan standar kernel beras fortifikasi melalui SNI 9314:2024 dan standar beras fortifikasi melalui SNI 9372:2025 sebagai acuan mutu dan keamanan beras fortifikasi di Indonesia yang perumusannya digawangi oleh Badan Pangan Nasional.
     
    Country Director GAIN Indonesia, Agnes Malipu, menyampaikan apresiasi kepada Badan Pangan Nasional dan seluruh pihak terkait, dan berharap agar program ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. 
     
    “Melalui kolaborasi ini, diharapkan program bantuan pangan terfortifikasi dan biofortifikasi dapat berjalan efektif dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, serta harapan kami bisa menjadi model yang dapat direplikasi di wilayah lain”, terang Agnes.
     
    Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor, Teuku Mulya, menyampaikan apresiasi atas dipilihnya Kabupaten Bogor sebagai lokus dan peluncuran program ini. Menurutnya, kolaborasi pemerintah pusat dan daerah sangat penting dalam mempercepat perbaikan gizi masyarakat. 
     
    “Kami sangat mengapresiasi dukungan dari Badan Pangan Nasional sebagai bentuk nyata komitmen bersama dalam menghadirkan solusi atas tantangan pangan nasional. Semoga kolaborasi serupa dapat diperluas kedepannya, dan ke mengingat pentingnya upaya penurunan stunting ini, ke depan akan direncanakan membeli beras fortifikasi untuk Cadangan Pangan Pemerintah Daerah kami”, ujar Teuku. 
     
    Lebih lanjut, Kepala NFA mengapresiasi dukungan berbagai mitra dalam menyukseskan program ini. GAIN Indonesia, KAGAMA, dan Dompet Dhuafa turut berperan penting dalam memperkuat keberlanjutan bantuan pangan terfortifikasi dan biofortifikasi.
     
    “Kami menyampaikan terima kasih atas sinergi lintas sektor yang terjalin. Dukungan mitra strategis sangat berarti untuk memastikan intervensi gizi mikro ini dapat berjalan efektif”, kata Arief. 
     
    Adapun bantuan beras fortifikasi ini menjadi program rintisan Badan Pangan Nasional di tahun 2025 yang menyasar 648 KK di 8 desa di wilayah Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. 
     
    Turut hadir dalam acara ini perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, Kementerian Keuangan, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Provinsi Jabar, South-East Asia Food And Agricultural Science And Technology (SEAFAST) Center IPB.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (FZN)

  • Manfaat Selada Air, Sayuran Super untuk Kesehatan Tubuh

    Manfaat Selada Air, Sayuran Super untuk Kesehatan Tubuh

    Jakarta

    Selada air memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa. Sayuran hijau ini kaya akan vitamin A, vitamin C, vitamin K, kalsium, hingga mangan.

    Selada air dikenal sebagai makanan yang sangat padat nutrisi. Menariknya, selada air bahkan menduduki peringkat pertama dalam daftar buah dan sayuran terbaik versi Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat.

    Manfaat Selada Air

    Selada air bermanfaat dalam menurunkan risiko penyakit kronis, mencegah jenis kanker tertentu, hingga melindungi kesehatan mata. Dikutip dari laman Healthline, berikut penjelasannya:

    Selada air kaya akan antioksidan yang berperan melindungi tubuh dari kerusakan sel akibat radikal bebas. Dikutip dari laman Healthline, radikal bebas merupakan molekul berbahaya yang dapat memicu stres oksidatif.

    Stres oksidatif sendiri dikaitkan dengan berbagai penyakit kronis, seperti diabetes, kanker, dan penyakit kardiovaskular. Pola makan yang kaya akan makanan tinggi antioksidan, termasuk selada air, dapat membantu mengurangi stres oksidatif sekaligus menurunkan risiko penyakit tersebut.

    Sebuah penelitian yang menganalisis senyawa antioksidan dalam 12 jenis sayuran silangan menemukan lebih dari 40 flavonoid unik, salah satu jenis senyawa kimia alami, pada selada air. Menariknya, selada air menempati peringkat tertinggi dibandingkan semua sayuran lain dalam penelitian tersebut, baik dari segi jumlah total fenol maupun kemampuannya menetralkan radikal bebas.

    2. Mengurangi Risiko Kanker Tertentu

    Kaya akan fitokimia, selada air bisa mengurangi risiko terkena beberapa jenis kanker. Selada air dan sayuran lainnya mengandung glukosinolat yang diaktifkan menjadi senyawa isotiosianat saat dipotong dengan pisau atau dikunyah.

    Isotiosianat mencakup bahan kimia seperti sulforafan dan fenetil isotiosianat, yang melindungi terhadap kanker. Caranya dengan menjaga sel-sel dari kerusakan, menonaktifkan bahan kimia karsinogenik dan menghalangi pertumbuhan dan penyebaran tumor.

    Isotiosianat dalam selada air telah terbukti mencegah kanker usus besar, paru-paru, prostat dan kulit. Penelitian juga menunjukkan bahwa isotiosianat dan sulforafan yang ditemukan dalam selada air bisa menghambat pertumbuhan sel kanker payudara.

    3. Menyehatkan Jantung

    Pola makan tinggi silangan, seperti selada air bisa bermanfaat untuk kesehatan jantung. Sebuah tinjauan studi pada lebih dari 500.000 individu menghubungkan konsumsi sayuran silangan dengan penurunan risiko penyakit jantung sebesar 16%.

    Selada air juga mengandung antioksidan beta karoten, zeaxanthin, dan lutein. Kadar karotenoid yang rendah dikaitkan dengan penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.

    Penelitian menunjukkan, kadar karotenoid yang tinggi tak hanya melindungi terhadap perkembangan penyakit jantung, tapi juga menurunkan risiko serangan jantung dan stroke.

    4. Melindungi dari Osteoporosis

    Selada air mengandung banyak mineral yang diperlukan untuk kesehatan tulang, termasuk kalsium, magnesium, kalium, dan fosfor. Meski kalsium terkenal dengan efeknya pada kesehatan tulang, magnesium, vitamin K, dan kalium juga memegang peran penting.

    Diet seimbang yang kaya akan sayuran padat nutrisi berkorelasi dengan efek positif untuk kesehatan tulang. Tak hanya itu, secangkir selada air (34 g) menyediakan lebih dari 100% rekomendasi harian untuk vitamin K.

    Vitamin K merupakan komponen osteocalcin, protein yang membentuk jaringan tulang sehat dan membantu mengatur pergantian tulang. Sebuah penelitian menemukan, orang dengan asupan vitamin K tertinggi mempunyai kemungkinan 35% lebih kecil mengalami patah tulang pinggul, dibandingkan orang dengan asupan terendah.

    5. Meningkatkan Fungsi Kekebalan Tubuh

    Selada air mengandung 15 mg vitamin C per cangkir. Vitamin C dikenal dengan manfaatnya untuk kekebalan tubuh. Kekurangan vitamin C dikaitkan dengan penurunan fungsi kekebalan tubuh dan peningkatan peradangan.

    Vitamin C meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan meningkatkan produksi sel darah putih yang melawan infeksi. Meski penelitian pada masyarakat umum belum menunjukkan secara meyakinkan bahwa vitamin C menurunkan risiko terkena flu biasa, tapi vitamin C bisa mengurangi durasi gejalanya hingga 8 persen.

    6. Melindungi Kesehatan Mata

    Lutein dan zeaxanthin senyawa antioksidan yang penting untuk kesehatan mata dimiliki oleh selada air. Secara khusus, senyawa ini melindungi mata dari kerusakan akibat cahaya biru.

    Lutein dan zeaxanthin juga dikaitkan dengan risiko lebih rendah terkena degenerasi makula, terkait usia dan katarak. Selain itu, vitamin C dalam selada air juga dikaitkan dengan risiko lebih rendah terkena katarak.

    Ditinjau oleh:Mhd. Alrdian, S.Gz, lulusan ilmu gizi Universitas Andalas, saat ini menjadi penulis lepas di detikcom.

    (elk/elk)

  • Paparan Matahari Bikin Kulit Hitam, Bisakah Kembali Cerah? Ini Caranya dari Dokter

    Paparan Matahari Bikin Kulit Hitam, Bisakah Kembali Cerah? Ini Caranya dari Dokter

    Jakarta

    Banyak orang merasa insecure ketika kulitnya menggelap karena sering beraktivitas di luar ruangan dan terlalu lama terpapar sinar matahari. Warna kulit yang berubah menjadi lebih kusam atau gosong sering membuat kepercayaan diri menurun.

    Kondisi ini sebenarnya wajar dan bisa diatasi. Spesialis dermatologi, Dr dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpDVE, SubspOBK, FINSDV, FAADV, menjelaskan proses ini disebut tanning, terjadi ketika sel melanosit di kulit memproduksi lebih banyak melanin sebagai respons terhadap sinar UV.

    Setelah paparan matahari berkurang, sel-sel kulit yang terpigmentasi ini akan luruh secara alami dalam siklus pergantian kulit (14-28 hari) dan digantikan oleh sel baru yang belum terpapar.

    Namun, lanjutnya, proses ini tidak selalu sempurna, terutama jika paparan matahari berulang atau dipengaruhi faktor seperti usia atau jenis kulit.

    “Ya, kulit yang menggelap akibat sinar matahari biasanya bisa kembali ke warna aslinya,” kata pria yang akrab disapa dr Darma tersebut saat dihubungi detikcom, Selasa (30/9/2025).

    Berapa Lama Kulit Bisa Kembali Cerah?

    dr Darma mengatakan, waktu pemudaran tanning dapat bervariasi, tergantung jenis kulit, intensitas paparan, dan kedalaman tanning. Secara umum, tanning bisa memudar dalam 7-10 hari.

    “Namun, jika tanning cukup dalam atau regenerasi kulit lambat, bisa memakan waktu 2-4 minggu, bahkan berbulan-bulan. Misalnya, tanning akibat liburan panjang mungkin butuh beberapa minggu hingga hilang sepenuhnya,” lanjutnya.

    Cara Mempercepat Proses Kulit Kembali Cerah

    Menurut dr Darma, ada beberapa cara untuk mempercepat pemudaran tanning. Meski begitu, ia mengingatkan untuk menghindari perawatan berlebihan agar kulit tak teriritasi. Adapun fokus utama adalah melindungi kulit dari paparan lebih lanjut dan mendukung regenerasi sel. Berikut tipsnya.

    Gunakan sunscreen: Pakai sunscreen SPF 30+ setiap hari, bahkan di dalam ruangan, untuk mencegah tanning bertambah parah. Ini langkah terpenting.Eksfoliasi ringan: Gunakan scrub atau exfoliant lembut (misalnya mengandung AHA/BHA) 2-3 kali seminggu untuk membantu mengelupas sel kulit mati berpigmen. Hindari eksfoliasi kasar agar kulit tidak iritasi.Jaga kelembapan dan hidrasi: Kulit lembap regenerasi lebih cepat. Gunakan pelembap setiap hari dan minum banyak air untuk mendukung dari dalam.Produk pencerah: Gunakan krim dengan kandungan vitamin C atau niacinamide untuk membantu mencerahkan kulit.Kondisi Tertentu yang Membuat Kulit Tetap Gelap

    dr Darma menjelaskan ada sejumlah kondisi tertentu yang bisa menyebabkan kulit mengalami penggelapan lebih permanen atau sulit memudar, bukan hanya tanning biasa, seperti:

    Hiperpigmentasi pasca-inflamasi: Melanin berlebih akibat peradangan dari luka, jerawat, atau paparan kronis, menyebabkan bercak gelap.Melasma: Bercak cokelat di wajah, sering dipicu perubahan hormon (misalnya saat hamil atau konsumsi pil KB), sulit hilang karena dipengaruhi hormon dan matahari.

    “Jika kulit tetap gelap tanpa sebab jelas atau ada gejala lain (misalnya lelah atau gatal), segera konsultasikan ke dokter kulit untuk diagnosis dan perawatan tepat,” imbuhnya.

    (suc/suc)

  • Ahli Gizi Spill Minuman yang Bisa Hempaskan Lemak di Perut

    Ahli Gizi Spill Minuman yang Bisa Hempaskan Lemak di Perut

    Jakarta

    Lemak tubuh memiliki berbagai fungsi penting dalam tubuh, mulai dari menyimpan vitamin tertentu hingga menjaga tubuh tetap hangat. Tetapi, ada satu jenis lemak tubuh yang kurang baik bagi kesehatan, yaitu lemak visceral atau lemak perut.

    Di dalam rongga perut, bentuk jaringan adiposa atau jaringan lemak ini mengelilingi organ-organ penting, seperti lambung, hati, dan usus. Untungnya, ada satu minuman yang membantu mengurangi lemak di perut, yakni kopi.

    Dikutip dari Eating Well, penelitian telah mengaitkan minum kopi dengan penurunan lemak di tubuh. Misalnya, sebuah studi tahun 2025 yang melibatkan lebih dari 45 ribu orang menemukan bahwa mereka yang minum kopi, rata-rata 1,7 cangkir per hari, memiliki lemak perut yang jauh lebih rendah dibandingkan yang tidak minum.

    Meskipun penting untuk memiliki sedikit lemak visceral melindungi organ-organ, terlalu banyak lemak itu dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

    “Jika seorang peminum kopi rutin, Anda dapat terus melakukannya (dalam jumlah sedang). Atau, jika Anda biasanya tidak menikmati kopi pagi, mungkin ini bisa menjadi alasan untuk mulai meminumnya,” tulis para peneliti.

    Mengapa Kopi dapat Membantu Mengurangi Lemak Visceral?

    Menurut ahli diet Megan Byrd, RD, ada beberapa faktor yang berperan. Berikut deretan manfaat kopi untuk mengurangi lemak di perut.

    1. Kafein dapat mendukung metabolisme

    Kandungan kafein dalam kopi yang terkenal sebagai penambah energi bisa menjadi salah satu kunci penurunan lemak visceral. Byrd mengatakan para ahli telah lama meyakini bahwa kemampuan kafein untuk meningkatkan metabolisme yang membuat kopi dapat mendorong penurunan berat badan.

    Namun, ia menunjukkan bahwa studi terbaru tidak menemukan efek yang sama dari teh hijau, yang juga mengandung kafein.

    “Kopi biasanya mengandung lebih banyak kafein dibandingkan teh hijau, yang dapat meningkatkan laju metabolisme istirahat lebih lanjut. Bahkan, beberapa studi telah menetapkan bahwa kopi dapat meningkatkan metabolisme antara 5-20 persen, setidaknya selama tiga jam setelah dikonsumsi,” jelas Byrd.

    2. Kopi mengandung antioksidan

    Kopi mengandung antioksidan yang tinggi. Setiap cangkir mengandung 200-550 mg antioksidan, yang membantu melindungi tubuh dari kerusakan sel.

    Selain itu, memasukkan banyak antioksidan ke dalam pola makan merupakan cara lain untuk berpotensi mengurangi lemak di perut. Sebuah studi tahun 2024 menunjukkan bahwa mengonsumsi lebih banyak antioksidan dapat dikaitkan dengan berkurangnya jaringan adiposa viseral.

    Di dalam kopi, juga ditemukan kandungan asam klorogenat dan kafestol, yang merupakan antioksidan yang dapat membantu mengurangi lemak visceral. Selain itu, asam klorogenat dapat mengurangi berat badan dan lingkar pinggang.

    Sementara kafestol, telah dikaitkan dengan penurunan berat badan dan volume lemak visceral.

    “Diperkirakan senyawa-senyawa ini dapat mempengaruhi metabolisme dan pemecahan lemak, menawarkan mekanisme potensial di balik efek kopi terhadap lemak visceral,” tulis studi.

    3. Kopi mengurangi nafsu makan

    Manfaat potensial lain dari kafein untuk lemak visceral adalah mengurangi rasa lapar. Ahli gizi Beth Conlon, PhD, RDN, mengatakan kafein dalam kopi dapat merangsang sistem saraf dan berpotensi mengurangi nafsu makan.

    “Dengan demikian, kopi dapat berkontribusi pada penurunan asupan kalori, yang secara tidak langsung mengurangi lemak perut seiring waktu,” beber Conlon.

    Conlon juga mencatat bahwa pengurangan nafsu makan akibat kopi tidak berarti harus mengganti waktu makan dengan kopi saja.

    “Kopi itu sendiri bukanlah makanan. Penting untuk mengonsumsi nutrisi yang cukup dan makanan seimbang sepanjang hari demi nutrisi dan kesehatan yang baik,” tegasnya.

    Cara Minum Kopi untuk Hempaskan Lemak Perut

    Tidak semua minuman kopi merupakan cara ampuh untuk menghilangkan lemak di perut. Hal terpenting adalah apa yang dimasukkan atau dicampurkan ke dalam kopi.

    “Jika Anda menambahkan banyak lemak dan gula ke dalam kopi, manfaat kesehatannya mungkin tidak sesegar hanya dengan minum kopi hitam,” tutur Byrd.

    Namun, jika tidak terbiasa merasakan rasa sepat kopi hitam, ada banyak pilihan sehat lainnya. Bisa dengan menambahkan sedikit susu atau alternatif susu, seperti oat atau almond yang dapat memberikan rasa manis pada kopi tanpa terlalu banyak banyak gula tambahan.

    “Juga, memperhatikan waktu minum itu penting. Nikmati kopi Anda lebih awal agar tidak mengganggu tidur,” pungkas Conlon.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Kopi Panas atau Dingin, Mana yang Lebih Sehat?”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/kna)

  • Alfamart dan Zwitsal Lanjutkan Program “Sahabat Posyandu” di Kediri

    Alfamart dan Zwitsal Lanjutkan Program “Sahabat Posyandu” di Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Alfamart bersama Zwitsal kembali menggelar program “Alfamart Sahabat Posyandu” yang menyasar ibu dan anak di 34 kota/kabupaten di Indonesia.

    Sepanjang September 2025, ribuan keluarga berkesempatan mendapatkan pelayanan kesehatan dasar sekaligus edukasi pentingnya menjaga kesehatan kulit bayi.

    Program yang pertama kali diluncurkan pada 2023 ini terus berlanjut setiap bulan. Hingga kini, kegiatan tersebut telah menjangkau puluhan ribu keluarga melalui ribuan titik posyandu yang bekerja sama dengan kader posyandu dan dinas kesehatan setempat.

    Untuk wilayah Cabang Madiun, pelaksanaan berlangsung di halaman gerai Alfamart Harinjing, Desa Kepung, Kabupaten Kediri, Jumat (26/9).

    Corporate Communications General Manager Alfamart, Rani Wijaya, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung kesehatan masyarakat.

    “Alfamart berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat, terutama ibu dan anak. Melalui program Alfamart Sahabat Posyandu, kami ingin memastikan edukasi gizi, pelayanan kesehatan dasar, termasuk pengecekan kesehatan kulit bayi bisa diakses lebih dekat oleh keluarga,” ujarnya.

    Dalam kegiatan yang digelar di halaman gerai Alfamart maupun posyandu sekitar, para ibu membawa anak-anak mereka untuk mengikuti berbagai layanan, mulai dari pemeriksaan tumbuh kembang, pengukuran tinggi dan berat badan, pemberian vitamin, imunisasi, pengecekan kesehatan kulit, hingga distribusi Pemberian Makanan Tambahan (PMT).

    Senior Brand Manager Zwitsal, Niken Kinanti Suryanto, menjelaskan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari komitmen Zwitsal untuk mendampingi ibu dalam menjaga kesehatan kulit bayi, khususnya pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

    “Dalam kegiatan Sahabat Posyandu, Zwitsal juga mengedukasi pentingnya melakukan pengecekan kesehatan kulit bayi secara teratur dengan ‘Analisis Kulit Si Kecil’ atau AKSI,” ungkapnya.

    Niken menambahkan, “Selama lebih dari 50 tahun, Zwitsal dengan kelembutannya telah menemani perjalanan ibu bersama buah hati melalui rangkaian produk yang teruji hypoallergenic sehingga aman digunakan untuk kulit bayi yang sensitif sekalipun sejak hari pertama.

    Melalui berbagai kampanye edukatif, Zwitsal ingin mendampingi ibu menjaga kesehatan kulit Si Kecil melalui edukasi 4 Langkah AKSI: cek ruam dan lecet, cek tekstur kulit, cek luka di kulit, dan cek tangisan si kecil.”

    Program “Alfamart Sahabat Posyandu” tahun ini ditargetkan menjangkau lebih dari 3.400 ibu dan anak dari barat hingga timur Indonesia. Antusiasme masyarakat terlihat dari tingginya partisipasi orang tua yang memanfaatkan layanan kesehatan gratis ini.

    Salah satu peserta, Siti Fatimai, mengaku sangat terbantu. “Anak saya bisa diperiksa kesehatannya tanpa harus jauh-jauh ke puskesmas. Lokasinya dekat rumah, di halaman Alfamart, jadi praktis sekali,” tuturnya.

    Ketua Posyandu Desa Kepung, Umi Hanik, juga mengapresiasi sinergi antara sektor swasta dan komunitas kesehatan. “Respon masyarakat sangat positif, dan kegiatan ini menjadi contoh baik sinergi antara sektor swasta dan komunitas kesehatan,” ujarnya.

    Dengan kolaborasi Alfamart dan Zwitsal, program ini tidak hanya mendukung agenda pemerintah dalam memperkuat kesehatan ibu dan anak, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa edukasi dan layanan kesehatan dapat dihadirkan lebih dekat ke masyarakat. (ted)

  • 4 Makanan-Minuman Ini Dipercaya Bisa Atasi Keracunan, Faktanya Belum Ada Bukti Ilmiah

    4 Makanan-Minuman Ini Dipercaya Bisa Atasi Keracunan, Faktanya Belum Ada Bukti Ilmiah

    Jakarta

    Kasus keracunan makanan kembali menjadi sorotan di Indonesia. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sepanjang tahun 2025 sempat diwarnai sejumlah kasus keracunan di berbagai daerah. Menurut laporan Badan Gizi Nasional (BGN), hingga September 2025 sudah tercatat lebih dari 4.700 penerima manfaat mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan MBG. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyebut faktor penyebab utamanya antara lain kualitas bahan mentah yang kurang baik, penyimpanan makanan di suhu yang tidak aman, serta proses pengolahan yang tidak sesuai standar.

    Kejadian ini memicu keresahan publik. Tak sedikit yang kemudian mencari cara cepat untuk mengatasi keracunan makanan, misalnya dengan minum air kelapa, makan kacang hijau, minum susu, hingga ramuan jahe madu. Informasi semacam ini cepat menyebar dan banyak dipercaya, seolah bisa menjadi solusi darurat di rumah.

    Namun, apakah benar makanan dan minuman tersebut mampu mencegah atau mengatasi keracunan makanan? Berikut ini ulasannya.

    1. Air Kelapa

    Air kelapa merupakan minuman yang paling sering didengar dapat mengatasi keracunan makanan. Faktanya, air kelapa tidak mampu mengatasi atau menyembuhkan keracunan makanan secara langsung.

    Air kelapa dikenal sebagai minuman alami yang menyegarkan dan membantu mengembalikan cairan tubuh. Kandungan elektrolit seperti kalium dan natrium bermanfaat menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat muntah atau diare.

    Memang ada studi yang menemukan air kelapa memiliki sifat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab diare yaitu Shigella sp., tetapi belum ada penelitian lanjut apakah efektif membunuh bakteri yang sudah berlimpah di saluran pencernaan atau mengatasi toksin yang dikeluarkan oleh bakteri.

    Klaim bahwa air kelapa bisa menetralisir racun secara langsung belum terbukti dalam penelitian klinis. Jadi, air kelapa lebih tepat dipandang sebagai minuman pendukung hidrasi, bukan untuk mengatasi keracunan makanan.

    2. Jahe + Madu

    Ramuan jahe madu kerap digunakan secara tradisional untuk “mengobati keracunan. Faktanya, jahe memang terbukti efektif mengurangi mual dan muntah. Sebuah meta-analisis pada International Journal of Food Science and Nutrition tahun 2024 menyimpulkan konsumsi jahe dapat meredakan mual dan muntah. Sedangkan, madu mengandung antioksidan alami dan dapat memberikan energi yang cepat, karena biasanya orang yang keracunan makanan mengalami lemas.

    Meski bermanfaat, tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan jahe dan madu bisa mengikat atau menetralisir racun dalam tubuh. Ramuan ini lebih tepat digunakan sebagai pereda gejala, misalnya mengurangi rasa mual saat keracunan, tetapi tidak bisa dianggap sebagai penangkal keracunan makanan.

    3. Susu

    Ada anggapan bahwa susu dapat membantu mengatasi keracunan makanan. Sayangnya, hal ini justru berbahaya dalam beberapa kasus. Pemberian susu pada keracunan makanan tertentu malah bisa memperburuk kondisi, misalnya mempercepat penyerapan zat toksin dari bakteri atau malah mempercepat pertumbuhan bakteri.

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa laktosa yang terkandung di dalam susu dapat digunakan oleh bakteri sebagai sumber energi. Jadi, kalau sudah keracunan makanan, ada indikasi kuat disebabkan oleh bakteri. Jika diatasi dengan minum susu, malah akan memungkinkan bakteri jahat berkembang lebih banyak di dalam saluran pencernaan.

    4. Kacang Hijau

    Kacang hijau kaya protein nabati, vitamin, mineral, dan antioksidan. Beberapa orang percaya bubur kacang hijau dapat menetralkan racun dalam tubuh. Faktanya, hingga kini belum ada bukti ilmiah yang menyebutkan kacang hijau bisa mengikat racun dari makanan.

    Kandungan serat dan antioksidannya memang mendukung kesehatan pencernaan dan sistem imun, tetapi tidak berfungsi sebagai penawar keracunan yang disebabkan oleh makanan atau minuman yang terkontaminasi.

    Jadi, Apa yang Harus Dilakukan?

    Dari berbagai pilihan makanan dan minuman yang beredar, belum ada satupun yang terbukti secara ilmiah mampu menangkal atau menyembuhkan keracunan makanan. Klaim tersebut sebagian besar adalah mitos.

    Yang dapat dilakukan ketika terjadi keracunan adalah:

    Menjaga asupan cairan untuk mencegah dehidrasi (misalnya dengan air putih atau oralit).Menghindari makanan dan minuman yang justru bisa memperparah kondisi.Segera mencari pertolongan medis bila gejala berat muncul, seperti muntah hebat, diare terus-menerus, atau demam tinggi.

    Kasus keracunan massal, termasuk dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), menunjukkan bahwa keamanan pangan adalah isu krusial yang harus mendapat perhatian serius. Dengan memahami fakta ini, kita dapat lebih bijak dalam memilah informasi. Alih-alih bergantung pada makanan atau minuman yang dapat menyembuhkan keracunan makanan yang belum terbukti, langkah yang lebih bijak adalah segera mencari pertolongan medis jika gejala keracunan muncul.

    Halaman 2 dari 5

    Simak Video “Video KuTips: Catat Pertolongan Pertama Jika Anak Keracunan Makanan!”
    [Gambas:Video 20detik]
    (mal/up)

  • Dialami Santri di Riau, Kenali Gejala Awal Cacar Monyet yang Perlu Diwaspadai

    Dialami Santri di Riau, Kenali Gejala Awal Cacar Monyet yang Perlu Diwaspadai

    JAKARTA – Belakangan masyarakat Riau, khususnya di Kabupaten Kepulauan Meranti, sempat dihebohkan isu warga terjangkit cacar monyet (mpox/monkeypox). Seorang santri berinisial BS mengalami demam, muncul bintik merah yang berkembang menjadi lesi, lalu meninggal dunia pada 20 September 2025.

    Namun, hasil uji laboratorium Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan dua warga Meranti yang sebelumnya diduga terinfeksi negatif mpox.

    Dinas Kesehatan setempat juga langsung melakukan langkah pencegahan, mulai dari penyemprotan disinfektan, pemberian vitamin, hingga penyelidikan epidemiologi di pondok pesantren.

    Lantas apa Itu mpox?

    Dilansir dari laman Cleveland Clinic, Mpox atau cacar monyet adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Gejalanya mirip cacar, meski biasanya lebih ringan.

    Gejala yang Perlu Diwaspadai

    – Demam, menggigil, dan nyeri otot.

    – Kelenjar getah bening bengkak.

    – Ruam atau luka pada kulit, bisa mulai dari wajah lalu menyebar ke tubuh, termasuk area genital.

    Cara Penularan

    – Kontak langsung dengan luka penderita.

    – Cairan tubuh atau benda yang terkontaminasi.

    – Kontak erat seperti ciuman, pelukan, atau hubungan seksual.

    – Dari hewan terinfeksi ke manusia.

    Meski bisa menyerang siapa saja, risiko lebih tinggi pada:

    – Anak-anak, ibu hamil, dan orang dengan daya tahan tubuh lemah.

    – Penderita penyakit kulit tertentu seperti eksim.

    Pengobatan dan Pencegahan

    Belum ada obat khusus untuk mpox. Sebagian besar pasien sembuh sendiri dalam 2–4 minggu. Pada kasus berat, dokter dapat memberikan obat antivirus tertentu.

    Pencegahan bisa dilakukan dengan:

    – Menjaga kebersihan diri.

    – Menghindari kontak dengan penderita.

    – Tidak berbagi barang pribadi.

    – Vaksinasi untuk kelompok berisiko tinggi.

  • Melihat Kebersihan dan Cara Masak Dapur MBG Cibadak yang Bikin 69 Siswa Keracunan

    Melihat Kebersihan dan Cara Masak Dapur MBG Cibadak yang Bikin 69 Siswa Keracunan

    Dugaan kuat mengarah pada kesalahan pemilihan bahan makanan mentah dan matang yang menyebabkan kontaminasi silang.

    Menanggapi hal ini, Reza Amalia, Ahli Gizi SPPG, tidak membantah adanya kendala ruang. Ia menegaskan bahwa praktik tersebut hanya insidental.

    “Sejatinya, untuk pemisahan bahan makanan mentah dan matang itu terpisah. Cuma kemarin karena sedang ada pemorsian dan kebetulan bahan akhir buah itu banyak sekali, jadi digeser dulu ke gudang basah, ini sementara,” terang Reza.

    “Tapi untuk sehari-hari kita tidak pernah menyatukan bahan mentah dan bahan matang di dalam satu tempat,” tambahnya.

    Mencegah insiden serupa, pihaknya memastikan akan memperketat pengawasan.

    “Mitigasi yang dilakukan pasti tetap akan dipisahkan. Jadi bagaimanapun, sekecil apapun ruangan yang ada, bahan mentah dan bahan matang tetap harus dipisahkan,” tegasnya.

    Untuk menjamin standar operasional, ia juga menyebutkan bahwa semua relawan telah mengantongi sertifikasi penjamah makanan dan mendapat pelatihan sebulan sekali.

    Di balik insiden ini, terkuak bahwa dapur SPPG Cibadak adalah ‘dapur raksasa’ yang melayani 4 sekolah dan 1 posyandu, dengan total 3.980 porsi per hari.

    Porsi terbesar ke SMKN 1 Cibadak dengan 2.192 porsi (disajikan pukul 11.30 WIB). Sisanya dibagi ke SMPN 3 Cibadak (833 porsi), SDN 1 Karang Tengah (738 porsi), PAUD Quran Adzikru (27 porsi), dan Posyandu (190 porsi). Dengan rentan waktu distribusi mulai pukul 08.00 WIB hingga 10.00 WIB.

    Dapur dengan luas bangunan 500 meter persegi ini terbagi menjadi empat ruang utama: persiapan, pengolahan, pemorsian, dan pencucian alat (ompreng).

    Selain itu, mereka juga menjamin kebutuhan gizi dengan mempertimbangkan makro gizi (kalori, karbohidrat, protein, lemak) dan mikro gizi (natrium, gula, lemak, vitamin, mineral).

     

  • Sengkarut Masalah di Balik Ribuan Anak Keracunan Makanan Bergizi Gratis

    Sengkarut Masalah di Balik Ribuan Anak Keracunan Makanan Bergizi Gratis

    Jakarta

    Program makan bergizi gratis (MBG) yang sedang digencarkan pemerintah kembali menuai kritik setelah berulang kali terjadi kasus keracunan pangan di berbagai daerah. Pakar epidemiologi dari Universitas Griffith, Dicky Budiman, menilai kejadian ini bukanlah insiden wajar, melainkan sinyal kegagalan sistemik dalam tata kelola keamanan pangan.

    “Ini bukan soal sekali-dua kali salah masak. Ini kegagalan sistemik food safety dan governance pengadaan,” ujar Dicky kepada detikcom, Jumat (26/9/2025).

    Menurut Dicky, pola keracunan yang berulang dan bahkan terjadi lintas daerah hampir selalu mengindikasikan adanya masalah di banyak titik rantai makanan.

    Masalah pertama biasanya muncul dari kontrol suhu dan waktu. Dalam standar internasional, makanan tidak boleh terlalu lama berada di ‘zona bahaya’ antara 5 sampai 60 derajat Celsius, karena pada rentang ini bakteri berkembang biak sangat cepat.

    Idealnya ada aturan praktis yang disebut ‘2-jam/4-jam rule’, tetapi di lapangan sering dilanggar. Pendinginan cepat menggunakan teknologi seperti blast chiller jarang tersedia, begitu pula fasilitas penyimpanan panas. Akibatnya, makanan yang seharusnya aman justru menjadi medium pertumbuhan bakteri.

    Kedua, sistem distribusi dan logistik juga sering tidak sesuai dengan kebutuhan. Banyak makanan yang harus menempuh perjalanan jauh tanpa wadah dingin khusus atau data logger untuk memantau suhu. Kemasan pun kerap tidak kedap udara dan mudah disusupi bakteri.

    Ketiga, higiene dan sanitasi dapur, menurutnya masih menjadi persoalan klasik. Mulai dari cuci tangan yang tidak disiplin, peralatan masak yang bercampur antara bahan mentah dan matang, hingga air bersih yang tidak terjamin. Kontaminasi silang menjadi hal sangat mungkin terjadi, apalagi jika tidak ada sistem kontrol hama.

    Selain itu, kualitas bahan baku dan pemasok juga rawan. Banyak bahan pangan berisiko tinggi seperti telur, ayam, nasi, santan, atau saus kelapa tidak melalui proses uji mikrobiologi maupun sertifikasi. Dalam praktiknya, pergantian pemasok lebih sering didasarkan pada harga murah atau kejar volume, bukan pada rekam jejak keamanan pangan.

    “Tak kalah penting adalah lemahnya sistem mutu dan tata kelola. Standar seperti HACCP atau ISO 22000 yang seharusnya memastikan keamanan pangan, sering kali hanya berhenti di tataran administratif. Audit dilakukan sebatas dokumen, tanpa menelusuri kondisi nyata di lapangan. Kontrak pengadaan pun tidak mencantumkan aturan ketat tentang suhu dan waktu penyajian, apalagi sanksi, mekanisme recall, atau asuransi jika terjadi insiden,” sorotnya.

    “Terakhir, perencanaan menu juga sering tidak adaptif. Menu dengan bahan rawan, misalnya berbasis santan atau saus basah, tetap disajikan walaupun disimpan berjam-jam pada suhu ruang. Padahal, jenis makanan seperti ini justru paling sering memicu insiden keracunan,” lanjutnya.

    Tidak Bisa Disamaratakan

    Dicky menekankan, Indonesia tidak bisa memaksakan satu model penyediaan makanan untuk seluruh wilayah. “Konteks kita besar, bukan hanya geografis, tapi juga budaya dan akses. Kalau dipaksakan seragam, justru berisiko,” jelasnya.

    Menurutnya, konsep hybrid lebih realistis. Di kota besar, sekolah bisa bekerja sama dengan katering berskala besar yang memiliki rantai dingin dan sistem distribusi digital. Di daerah dengan akses sedang, penyediaan makanan bisa melibatkan warung atau unit pangan lokal dengan pengawasan ketat dari dinas kesehatan.

    Sementara itu, untuk wilayah terpencil dengan transportasi sulit, pendekatan berbeda diperlukan: misalnya penyediaan dry pack atau ready-to-cook pack seperti abon atau kacang kedelai. Produk-produk ini lebih tahan lama, bergizi tinggi, bisa difortifikasi dengan zat besi, vitamin A, serta protein hewani, dan juga berfungsi sebagai cadangan darurat (emergency supply).

    “Tantangan berikutnya tentu variasi menu agar anak tidak bosan. Tapi secara gizi dan keamanan jauh lebih aman ketimbang memaksakan satu model distribusi nasional,” tambahnya.

    Belajar dari Negara Lain

    Dicky menegaskan, kunci keberhasilan program makan sekolah di berbagai negara terletak pada disiplin standar keamanan pangan dan transparansi penuh pada publik. Pemerintah harus berani membuka data secara apa adanya, termasuk jika ada kelemahan atau temuan lapangan.

    “Kalau mau MBG berhasil, Indonesia harus transparan, adaptif pada kondisi tiap daerah, dan tidak hanya berhenti pada administrasi di atas kertas. Standar keamanan pangan dan gizi harus nyata dijalankan di lapangan,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: PM Israel Benjamin Netanyahu Keracunan Makanan Basi”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/kna)

    Gaduh Keracunan MBG

    8 Konten

    Ribuan anak sekolah dilaporkan mengalami keracunan usai menerima Makan Bergizi Gratis (MBG). Apa saja kemungkinan penyebabnya, dan bagaimana mencegahnya di kemudian hari?

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Bahayakah Makan Ayam Setiap Hari? Ini Penjelasan Pakar

    Bahayakah Makan Ayam Setiap Hari? Ini Penjelasan Pakar

    JAKARTA – Ayam merupakan salah satu makanan yang disukai dan menjadi andalan asupan sehari-hari banyak orang. Daging ayam juga selalu menjadi pilihan untuk orang yang sedang menjalani diet untuk menurunkan berat badan.

    Dikutip dari Eating Well, pada Kamis, 25 September 2025, daging ayam kaya akan nutrisi penting, seperti selenium, fosfor, vitamin B3 hingga protein yang mengandung sembilan jenis asam amino yang penting untuk kesehatan tubuh.

    “Memilih makan ayam daripada protein yang kurang sehat seperti steak dan daging olahan dapat membantu melindungi tubuh dari penyakit jantung dan stroke di kemudian hari,” kata ahli gizi Jessica Cording.

    Meski menyehatkan, konsumsi ayam secara rutin setiap hari kini menjadi pertanyaan, apakah baik atau tidak. Mengenai hal tersebut, Cording mengatakan bahwa pada dasarnya makan ayam setiap hari bukan pilihan yang tergolong tidak sehat.

    Namun, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan. Detail seperti jenis ayam dan cara memasaknya sangat mempengaruhi sehat atau tidaknya makan ayam setiap hari.

    Tak hanya itu, penting juga untuk mengingat bahwa pola makan yang bervariasi harus tetap diterapkan dalam menu makan sehari-hari. Mengonsumsi ayam tanpa memperhatikan hal-hal lain bisa berujung kekurangan nutrisi untuk tubuh.

    “Saya selalu menganjurkan untuk mencampur makanan. Jika kita hanya mengonsumsi beberapa makanan, kita mungkin kehilangan nutrisi tertentu yang dibutuhkan,” tambahnya.

    Perlu diperhatikan juga bahwa konsumsi ayam setiap hari terdapat beberapa risiko yang mungkin saja terjadi. Mulai dari kenaikan berat badan, risiko keracunan dari ayam yang terkontaminasi dengan bakteri seperti Salmonella, hingga lemak jenuh dan kolesterol yang meningkat.