Produk: vitamin

  • Bapanas: Bantuan pangan beras fortifikasi-biofortifikasi bukan CBP

    Bapanas: Bantuan pangan beras fortifikasi-biofortifikasi bukan CBP

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menegaskan bantuan pangan beras terfortifikasi dan biofortifikasi bukan bersumber dari cadangan beras pemerintah (CBP).

    “Pemberian bantuan pangan beras terfortifikasi dan biofortifikasi itu bukan diambil dari stok cadangan beras pemerintah,” kata Arief dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

    Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional bersama segenap mitra telah memulai program pemberian bantuan pangan beras terfortifikasi dan biofortifikasi. Sasaran penerimanya 648 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di delapan desa pada Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

    Setiap KK diberikan secara gratis berupa beras terfortifikasi dan biofortifikasi 15 kilogram (kg) sebanyak tiga kali yang bersumber dari Bapanas.

    Selanjutnya, kata Arief, bantuan itu akan diberikan tiga kali melalui dukungan dari Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) Indonesia.

    “Selain GAIN Indonesia, mitra yang turut mendukung program baru ini antara lain Keluarga Alumni Gadjah Mada (KAGAMA) dan Dompet Dhuafa,” ujar Arief.

    Arief menuturkan program itu merupakan program rintisan yang diinisiasi pihaknya. Apabila berhasil, ia berharap dapat diimplementasikan ke wilayah Indonesia lainnya yang memiliki angka stunting (tengkes) dan rentan rawan pangan yang tinggi.

    Arief menjelaskan uji coba distribusi beras fortifikasi dilakukan di satu lokasi terlebih dahulu selama tiga bulan. Langkah ini dilakukan karena proses beras fortifikasi harus memenuhi standar sertifikasi SNI.

    Ia menekankan program rintisan bantuan pangan berupa beras khusus itu menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk menghadirkan pilihan pangan yang lebih sehat bagi masyarakat, khususnya kelompok rentan.

    Selain itu, ia menilai model bantuan pangan dengan beras fortifikasi dapat diterapkan lebih luas di masa mendatang. Menurutnya, konsumsi beras fortifikasi akan memberikan manfaat gizi lebih baik bagi masyarakat.

    “Sebenarnya saya pernah berbicara ini dengan Kementerian Kesehatan juga. Jadi kalau model bantuan seperti ini diberikan ke masyarakat rentan akan lebih baik. Kita ke depan, misalnya bantuan pangan itu agar masyarakat mengkonsumsi nasi yang ada fortifikasi, akan lebih bagus,” tambah Arief.

    Arief juga menegaskan program itu berbeda dengan program bantuan pangan beras yang dilaksanakan Perum Bulog selama ini. Dalam bantuan pangan terfortifikasi dan biofortifikasi tidak pula menggunakan beras dari stok Bulog.

    Melalui program rintisan ini, total beras khusus sebanyak 29.160 kg disalurkan Bapanas kepada 648 KK selama 3 bulan, sehingga akan ada 1.944 paket bantuan yang didistribusikan. Program itu menargetkan keluarga berisiko stunting di wilayah rentan rawan pangan.

    Beras yang disalurkan pun dipastikan memiliki kandungan mikronutrien seperti vitamin A, B1, B2, B3, B6, B12, asam folat, dan juga mineral seperti zat besi dan zinc. Kandungan itu berguna untuk meningkatkan nilai gizi bagi masyarakat rentan gizi, terutama ibu hamil, anak di bawah usia dua tahun, dan di bawah usia lima tahun.

    “Latar belakang digagasnya program bantuan pangan beras terfortifikasi dan biofortifikasi adalah Indonesia masih menghadapi beban gizi ganda atau triple burden of malnutrition seperti stunting, obesitas, dan kekurangan zat gizi mikro,” jelasnya.

    Kendati begitu, jumlah daerah rentan rawan pangan menurun menjadi 81 kabupaten/kota atau 15,76 persen.

    Fortifikasi beras juga merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan serta Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi.

    Fortifikasi pangan menjadi strategi penting untuk memperbaiki status gizi masyarakat dan beras fortifikasi telah menjadi indikator prioritas nasional dalam RPJMN 2025–2029.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kondisi Wanita Polandia Sebelum ‘Mati Kelaparan’ di Bali gegara Diet Buah Ekstrem

    Kondisi Wanita Polandia Sebelum ‘Mati Kelaparan’ di Bali gegara Diet Buah Ekstrem

    Jakarta

    Seorang wanita berusia 27 tahun meninggal dunia akibat kelaparan di Bali setelah mengikuti pola makan ekstrem fruitarian yang membuat berat badannya hanya tersisa sekitar 22 kilogram. Wanita tersebut diidentifikasi bernama Karolina Krzyzak.

    Pada Desember 2024, Karolina sempat menginap di Sumberkima Hill Resort dan meminta sebuah vila dengan kolam renang. Namun, staf resort segera menyadari kondisi tubuhnya yang sangat kurus. Mereka menggambarkan Karolina tampak ‘sangat kurus’ dengan mata cekung dan tulang selangka yang menonjol.

    Dikutip dari News18, kesehatannya memburuk dengan cepat selama menginap. Para karyawan hotel mengenang bahwa kuku jarinya berubah menjadi kuning, giginya mulai membusuk, dan ia kerap kesulitan berjalan sendiri. Bahkan, pada suatu malam, seorang petugas resepsionis harus mengantarnya kembali ke kamar. Pihak resort berulang kali mendesak Karolina untuk mencari perawatan medis, namun ia selalu menolak.

    Ditemukan Meninggal Setelah Tiga Hari

    Tiga hari setelah check-in, staf hotel mulai khawatir ketika seorang teman lokal Karolina Krzyzak menghubungi mereka karena tidak mendapat kabar sejak kedatangannya. Pihak hotel kemudian mendatangi vila tempat Karolina menginap dan menemukan dirinya dalam keadaan tak bergerak serta tidak responsif.

    Karolina kemudian dinyatakan meninggal dunia akibat malnutrisi parah. Laporan medis yang dikutip The Sun menyebutkan ia juga mengidap osteoporosis dan kekurangan albumin, kondisi yang erat kaitannya dengan kelaparan berkepanjangan dan gizi buruk.

    Teman-teman Karolina Krzyzak menyebutkan bahwa ia sudah lama bergumul dengan masalah citra tubuh dan pernah mengalami anoreksia saat remaja. Saat menempuh studi di Inggris, Karolina mulai menekuni yoga dan pola hidup vegan, yang kemudian perlahan mendorongnya beralih ke fruitarianism, pola makan yang hampir sepenuhnya hanya terdiri dari buah-buahan mentah.

    Apakah Diet Fruitarian Berbahaya?

    Ahli gizi memperingatkan bahwa fruitarianism merupakan salah satu bentuk pola makan paling ekstrem dan sangat membatasi. Meski buah mengandung vitamin serta serat, diet ini tidak menyediakan protein, lemak, dan mineral penting yang dibutuhkan tubuh untuk bertahan hidup.

    Jika dijalani dalam jangka panjang, pola makan fruitarian dapat menyebabkan kerusakan organ, tulang rapuh, penurunan fungsi imun, hingga malnutrisi parah.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/suc)

  • Kisah Kemanusiaan di Sekitar Proses Penyelamatan Korban Runtuhan Bangunan Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo

    Kisah Kemanusiaan di Sekitar Proses Penyelamatan Korban Runtuhan Bangunan Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo

    Keluhan sederhana itu akhirnya sampai juga ke telinga sejumlah pihak. Jalan kemanusiaan berlanjut. Rombongan dari Kesirah atau Kesehatan Indonesia Raya datang membawa dukungan berbeda, bukan beras, bukan lauk, melainkan suntikan vitamin dan obat-obatan.

    “Kalau korban dan keluarga korban insyaAllah sudah cukup banyak yang membantu. Tapi relawan, terutama ibu-ibu yang masak, jarang ada yang ingat. Mereka ini juga butuh dijaga kesehatannya,” ujar dr Benjamin Kristianto, anggota komisi E DPRD Jatim.

    Sebanyak 100 ampul vitamin disiapkan. Sasarannya para relawan dapur umum, petugas gotong royong, hingga pekerja lapangan yang tak pernah mengenal lelah.

    Bagi para relawan, bantuan itu bukan sekadar cairan dalam botol kecil. Ada penghargaan yang terasa: bahwa jerih payah mereka dilihat, bahwa keringat mereka tak diabaikan.

    “Kita harus hargai mereka. Mereka rela meninggalkan keluarga, datang ke sini, membantu tanpa pamrih. Itu luar biasa,” ujar Benjamin.

    Seperti halnya doa dan makanan, vitamin itu adalah penguat. Penguat tubuh yang lelah, sekaligus penguat hati yang mulai surut oleh letih.

  • Prioritas Nutrisi Agar Anak Tumbuh Maksimal Menurut Dokter, Wajib Ada di Menu Makan

    Prioritas Nutrisi Agar Anak Tumbuh Maksimal Menurut Dokter, Wajib Ada di Menu Makan

    Jakarta

    Picky eater bukan sekadar drama makan sehari-hari. Anak yang pilih-pilih makanan berisiko mengalami penurunan berat badan karena asupan gizinya tidak tercukupi. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak.

    Penurunan berat badan pada anak bukan berarti timbangan fisik anak harus benar-benar turun. Beberapa panduan kesehatan anak menganggap bahwa ketika berat atau tinggi anak tidak mengikuti kurva pertumbuhan sesuai usia, itu sudah tanda peringatan – bahkan jika beratnya belum turun drastis. Panduan The National Institute for Health and Care Excellence (NICE) menyebut bahwa ‘faltering growth’ harus diwaspadai bila terjadi keterlambatan kenaikan berat atau tinggi badan dibanding yang diharapkan.

    Pilih-pilih makan merupakan masalah serius karena dapat menyebabkan asupan nutrisi esensial yang tidak cukup, meningkatkan risiko kekurangan gizi, penurunan berat badan, dan masalah pertumbuhan, terutama pada anak usia prasekolah.

    Menurut Prof Dr dr Damayanti Rusli Sjarif, SpA(K), pakar nutrisi dan metabolik anak, protein hewani adalah nutrisi yang wajib ada dalam menu makan anak sehari-hari.

    “Harus protein hewani. Kenapa? Karena asam amino esensialnya lengkap. Asam amino esensial itu nggak bisa diproduksi badan kita sendiri,” beber Prof Damayanti.

    Dibandingkan protein nabati, protein hewani lebih mudah diserap tubuh sekaligus kaya mikronutrien penting, mulai dari zat besi, vitamin D, omega-3, hingga zinc. Semua zat ini berperan dalam mendukung fungsi otak, sistem imun, serta pertumbuhan sel dan organ tubuh.

    Anak yang kekurangan asupan protein hewani berisiko mengalami hambatan pertumbuhan, bahkan stunting. Kondisi ini dapat berdampak jangka panjang, mulai dari gangguan kognitif hingga masalah perkembangan fisik.

    Ragam pilihan protein hewani

    Bukan cuma daging sapi atau ayam, protein hewani juga bisa diperoleh dari berbagai sumber makanan sehari-hari. Susu dan produk olahannya dapat menjadi pilihan, sementara telur dikenal sebagai sumber protein lengkap yang praktis. Ikan pun penting, terutama ikan laut yang kaya omega-3.

    Prof Damayanti juga menekankan pentingnya hati ayam sebagai salah satu sumber nutrisi terbaik bagi anak.

    “Hati ayam itu sumber zat besi yang terbaik. Hati unggas ya. Hati ayam, hati angsa, hati bebek. Sengnya ada. Di dalam hati ayam itu vitamin A-nya tinggi,” ucap Prof Damayanti.

    Risiko kekurangan protein hewani

    Anak yang kekurangan asupan protein hewani akan lebih rentan mengalami pertumbuhan terhambat. Kondisi ini tidak hanya meningkatkan risiko stunting, tetapi juga berdampak pada perkembangan otak, kecerdasan, serta daya tahan tubuh.

    “Asupan protein hewani yang tidak memadai bisa mengganggu pertumbuhan sel dan organ tubuh, yang berakibat pada gangguan kognitif dan perkembangan fisik anak,” ujar Prof. Damayanti.

    Dengan memberi prioritas pada protein hewani dan sumber mikronutrien, anak bisa tumbuh sehat, cerdas, dan mencapai potensi maksimalnya.

    Waktu emas pertumbuhan Si Kecil hanya terjadi sekali, & tak bisa terulang kembali. Jangan biarkan Gerakan Tutup Mulut (GTM) menghalangi tumbuh kembangnya. Setiap pilihan apapun, kapanpun – terasa seperti momen penentu yang akan membentuk masa depan Si Kecil. Yuk Moms kita ubah Gerakan Tutup Mulut (GTM) menjadi Gerakan Tumbuh Maximal karena pilihan terbaik Bunda hari ini, menentukan masa depan Si Kecil esok hari.

    Kini GTM bukan lagi drama, tapi #GerakanTumbuhMaximal #KarenaWaktuTakBisaKembali!

    (kna/kna)

  • Apa Itu Ultra Processed Food? Jadi Polemik karena Muncul di Menu MBG

    Apa Itu Ultra Processed Food? Jadi Polemik karena Muncul di Menu MBG

    Jakarta

    Istilah Ultra-Processed Food (UPF) belakangan ini ramai dibicarakan. Jenis makanan ini banyak ditemukan dalam menu Makanan Bergizi Gratis (MBG), program yang sebenarnya ditujukan untuk meningkatkan kualitas gizi anak sekolah.

    Badan Gizi Nasional (BGN) sendiri dalam sebuah surat memberi restu untuk menghadirkan UPF dalam menu MBG selama mengutamakan produk lokal. Di sisi lain, para pakar gizi mengkritik kebijakan tersebut karena seharusnya lebih mengutamakan makanan segar.

    Terlepas dari polemik tersebut, sebenarnya apa yang disebut Ultra Processed Food? Apa definisinya dan kenapa identik dengan menu tidak sehat?

    Pengertian Ultra-Processed Food

    Ultra-processed food (UPF) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan makanan yang telah mengalami banyak tahapan pemrosesan industri. Tidak hanya sekadar dimasak atau diawetkan, UPF biasanya dibuat dari bahan hasil ekstraksi (seperti pati, protein terisolasi, minyak terhidrogenasi) yang kemudian dicampur dengan zat aditif seperti pemanis buatan, pewarna, penguat rasa, pengawet, dan pengemulsi. Bahan-bahan ini jarang sekali ditemukan di dapur rumah tangga.

    Ciri khas UPF adalah tampilannya yang sangat menarik, rasanya intens, praktis dikonsumsi, dan bisa bertahan lama di rak toko. Tidak heran kalau produk seperti mi instan, biskuit manis, sosis, nugget, snack kemasan, minuman bersoda, hingga makanan beku siap saji masuk dalam kategori ini.

    Industri makanan mengandalkan UPF karena beberapa alasan. Pertama, produk ini lebih murah diproduksi dengan bahan dasar yang bisa diolah massal. Kedua, daya simpannya lebih lama, sehingga mudah didistribusikan ke berbagai daerah. Ketiga, UPF cenderung seragam rasanya, membuat konsumen lebih mudah menerima dan terbiasa.

    Klasifikasi NOVA

    Istilah Ultra Processed Food diperkenalkan dalam Sistem NOVA, sebuah sistem pengkategorian pangan yang dibuat tahun 2009 oleh Prof Carlos Monteiro dan tim penelitian dari Universitas Sao Paulo, Brasil. Ide ini lahir karena masyarakat makin bergantung pada makanan olahan industri, sementara konsumsi pangan segar menurun.

    Berbeda dengan klasifikasi gizi biasa, NOVA menilai makanan dari tingkat pemrosesannya. Meski bukan acuan resmi WHO, sistem ini populer di dunia riset dan bahkan dipakai Pan American Health Organization (PAHO) sebagai rujukan kebijakan gizi, khususnya untuk melihat kaitan antara pola makan modern dan penyakit tidak menular.

    Untuk memahami posisi UPF, sistem NOVA membagi makanan menjadi empat kelompok berdasarkan tingkat pengolahannya:

    NOVA 1 (Unprocessed or Minimally Processed Foods) adalah makanan segar dan minim proses. Makanan segar atau makanan yang tidak diolah contohnya adalah buah, sayur, ikan segar, telur, biji-bijian, dan jamur. Makanan minim proses adalah makanan yang diolah secara sederhana seperti menghilangkan bagian yang tidak diinginkan, penggilingan, pemotongan, pendinginan, dan pemanasan.NOVA 2 (Processed Culinary Ingredients) adalah bahan hasil ekstraksi atau bahan masak olahan, contohnya minyak goreng, gula, garam, mentega, cuka, dan madu.NOVA 3 (Processed Food): makanan olahan sederhana, contohnya roti tradisional, keju, ikan asin, dan tempe.NOVA 4 (Ultra Processed Food): produk industri dengan banyak tambahan, seperti nugget, sosis, mi instan, biskuit, dan minuman kemasan berpemanis.

    Sejauh ini tidak ada istilah resmi dalam Bahasa Indonesia yang digunakan sebagai padanan Ultra Processed Food. Beberapa publikasi di media massa menggunakan istilah ‘Makanan Ultra Proses’ sebagai padanannya, walaupun sebenarnya kurang tepat karena tidak konsisten dengan terjemahan untuk kategori lain dalam sistem klasifikasi NOVA. Kategori ‘Processed Food‘ tidak diterjemahkan jadi ‘Makanan Proses’ kan?

    Kenapa UPF Identik dengan Makanan Tidak Sehat?

    UPF kerap diasosiasikan dengan makanan tidak sehat karena biasanya tinggi kalori, gula, garam, serta lemak jenuh, tetapi rendah serat, vitamin, dan mineral. Konsumsi berlebihan berpotensi mengubah pola makan jadi tidak sehat dan meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, hingga kanker.

    Sejumlah penelitian mendukung hal ini. Publikasi tahun 2025 dalam Critical Reviews in Food Science and Nutrition menyebutkan konsumsi UPF tinggi berhubungan dengan peningkatan risiko kematian dini, diabetes tipe 2, kanker kolorektal, dan penyakit jantung. Studi lain yang dipublikasikan di Nutrition Journal tahun 2020 meneliti ratusan ribu peserta yang juga dikaitkan dengan konsumsi UPF dengan penyakit obesitas, sindrom metabolik, serta depresi.

    Jika ditarik lebih jauh, masalah utama bukan hanya soal zat tambahan di dalam UPF, melainkan bagaimana makanan ini memengaruhi pola makan seseorang secara keseluruhan. UPF cenderung membuat orang makan lebih banyak karena rasanya dirancang agar sangat enak dan sulit dihentikan (palatable). Selain itu, teksturnya biasanya lembut dan praktis, serta minim serat membuat proses makan lebih cepat, sehingga otak tidak sempat mengirim sinyal kenyang. Hasilnya, kalori yang masuk bisa berlebih tanpa disadari.

    Pada anak-anak, kebiasaan ini bisa berdampak lebih serius. Konsumsi UPF berlebihan sejak usia dini dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas, gigi berlubang, hingga menurunnya kualitas pola makan seimbang. Studi jangka panjang juga menunjukkan bahwa pola makan yang terbentuk di masa kecil cenderung bertahan hingga dewasa. Artinya, jika sejak sekolah anak sudah terbiasa dengan nugget atau mi instan, besar kemungkinan kebiasaan itu akan terbawa sampai mereka dewasa.

    Isu ini relevan bila dikaitkan dengan program MBG. Jika menu yang diberikan berisi UPF seperti nugget, sosis, dll, maka tujuan untuk memperbaiki status gizi anak agar menjadi generasi emas bisa tidak tercapai. Memang, UPF lebih mudah diproduksi massal dan tahan lama, tetapi kualitas gizi yang ditawarkan tidak sebaik makanan segar. Di sinilah pentingnya memastikan MBG lebih menekankan buah, sayur, telur, ikan, atau daging segar agar manfaatnya benar-benar optimal bagi anak.

    Meski demikian, tidak semua UPF otomatis berarti buruk. Ada yang memang bermanfaat, misalnya makanan medis tertentu atau produk fortifikasi pangan.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Ombudsman Ungkap Ada Yayasan MBG Terafiliasi Politik”
    [Gambas:Video 20detik]
    (mal/up)

    Polemik UPF di Menu MBG

    5 Konten

    Hadirnya Ultra Processed Food (UPF) dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG) menuai polemik. Di satu sisi Badan Gizi Nasional (BGN) merestui, di sisi lain para pakar mengingatkan dampaknya bagi kesehatan.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Pola Makan Sehat yang Bantu Jaga Kesuburan Perempuan di Usia 30-an

    Pola Makan Sehat yang Bantu Jaga Kesuburan Perempuan di Usia 30-an

    JAKARTA – Memasuki usia 30-an, perhatian pada kesehatan reproduksi perempuan semakin mengetat. Ini karena kesuburan bisa menurun secara perlahan jika tidak dirawat dengan baik.

    Selain faktor genetik, gaya hidup dan nutrisi harian sangat berpengaruh pada kualitas sel telur. Mengonsumsi makanan sehat jadi salah satu cara untuk mendukung hormon reproduksi.

    Dengan demikian, melakukan pola diet makan sehat patut diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa pola makan sehat yang dapat membantu jaga kesuburan perempuan di usia 30-an, dikutip dari Mayo Clinic, pada Rabu, 1 Oktober 2025.

    1. Perbanyak konsumsi protein

    Hal utama untuk meningkatkan kesuburan reproduksi perempuan di usia 30-an adalah rutin mengonsumsi protein, baik protein hewani maupun nabati. Protein hewani seperti dari ayam, ikan, dan telur mendukung produksi hormon reproduksi.

    Protein nabati dari kacang-kacangan juga penting untuk keseimbangan tubuh. Oleh karena itu, pastikan setiap kali makan Anda mengonsumsi sumber protein agar tubuh mampu membentuk sel telur yang sehat.

    2. Perbanyak konsumsi antioksidan

    Memenuhi asupan antioksidan pada tubuh juga sangat berpengaruh pada kesuburan. Anda bisa dengan rutin mengonsumsi vitamin C dan vitamin E, yang kaya akan antioksidan.

    Vitamin tersebut dapat meningkatkan kualitas sel telur. Anda juga bisa mendapatkan asupan antioskidan dengan konsumsi buah seperti beri, jeruk, hingga tomat.

    3. Pilih asupan lemak sehat

    Untuk menjaga kesuburan di usia 30-an maka harus memperhatikan asupan lemak sehari-hari. Hindari lemak trans dari makanan olahan yang bisa mengganggu kesuburan.

    Konsumsilah lemak sehat dari alpukat, kacang, dan minyak zaitun yang membantu hormon reproduksi tetap stabil. Omega-3 yang terkandung pada ikan salmon dan biji chia juga baik untuk kualitas sel telur yang baik.

  • Nikita Willy Gencarkan Kampanye Gizi, Tekankan Pentingnya Mikronutrien Anak

    Nikita Willy Gencarkan Kampanye Gizi, Tekankan Pentingnya Mikronutrien Anak

    Jakarta: Aktris sekaligus ibu muda Nikita Willy, kini mengambil peran baru sebagai duta kesehatan anak, membagikan pengalaman pribadinya yang mengejutkan terkait tantangan nutrisi buah hatinya. Kisah ini menjadi pemicu utamanya untuk aktif dalam kampanye kesadaran gizi anak.

    “Sebagai ibu baru, saya benar-benar khawatir ketika dokter mengatakan bahwa anak saya kekurangan vitamin D meskipun makanannya cukup beragam. Ini membuka mata saya bahwa asupan mikronutrien tidak bisa dianggap remeh,” kata Nikita.

    Pengalaman tersebut mendorong Nikita Willy untuk berpartisipasi aktif dalam upaya peningkatan kesadaran tentang pentingnya nutrisi mikro bagi tumbuh kembang anak.

    Menanggapi kekhawatiran yang dialami banyak orang tua, sebuah inisiatif menghadirkan solusi praktis berbasis sains berupa suplemen multi gummy. Inovasi ini dikembangkan secara spesifik untuk membantu orang tua memenuhi kebutuhan gizi mikro anak.

    Pakar kesehatan anak dan CEO Tentang Anak, Mesty Ariotedjo menyebut lebih dari setengah anak Indonesia usia 0,5-12 tahun belum mendapatkan asupan cukup vitamin dan mineral esensial, meskipun mereka tampak sehat secara fisik.

    Penelitian yang dipresentasikan dalam Seminar Nasional Gizi Anak 2025 menunjukkan defisiensi signifikan pada beberapa mikronutrien krusial seperti vitamin A, D, C, B1, serta zinc pada anak-anak Indonesia.

    “Kami menyebutnya ‘kelaparan tersembunyi’ karena orang tua sering tidak menyadari bahwa anaknya kekurangan nutrisi penting. Anak mungkin terlihat sehat, namun kekurangan mikronutrien dapat menyebabkan gangguan perkembangan kognitif, penurunan sistem imun, hingga masalah kesehatan jangka panjang,” kata Mesty.

    Pola makan tidak seimbang, konsumsi makanan olahan tinggi kalori namun rendah nutrisi, serta gaya hidup serba cepat menjadi faktor utama di balik fenomena ini.

    Sebagai respons terhadap masalah ini, berbagai pihak termasuk komunitas Tentang Anak melalui divisi expert boost meluncurkan inisiatif edukasi serta solusi praktis untuk membantu orang tua memenuhi kebutuhan nutrisi anak-anak mereka.

    “Kami ingin bantu orang tua untuk tetap tenang memenuhi kebutuhan gizi anak dengan cara yang mudah, aman, dan tetap menyenangkan, sambil tetap mencari tahu dan menangani penyebab mendasar dari kekurangan gizi,” katanya 

    Dengan formulasi yang memperhatikan kebutuhan spesifik anak Indonesia berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) Kemenkes dan Acuan Label Gizi (ALG) BPOM. 

    Setiap anak harus menkonsumsi minimal multi vitamin dan mineral esensial, termasuk vitamin A, B kompleks (B1 hingga B12), C, D, E, K, zinc, dan yodium, dengan dosis yang disesuaikan untuk mendukung kebutuhan harian anak usia 2 tahun ke atas.

    Setiap suplemen harus mengutamakan keamanan anak. Menghindari pemanis buatan, pewarna sintetis, dan perisa sintetis. Kandungan gulanya harus di bawah batas konsumsi harian yang direkomendasikan oleh WHO untuk anak usia 2-6 tahun.

    Para orang tua diharap selalu ingat pentingnya perhatian terhadap mikronutrien, tidak hanya pada kuantitas, tetapi juga kualitas dan kelengkapan gizi dalam menu harian anak.

    Jakarta: Aktris sekaligus ibu muda Nikita Willy, kini mengambil peran baru sebagai duta kesehatan anak, membagikan pengalaman pribadinya yang mengejutkan terkait tantangan nutrisi buah hatinya. Kisah ini menjadi pemicu utamanya untuk aktif dalam kampanye kesadaran gizi anak.
     
    “Sebagai ibu baru, saya benar-benar khawatir ketika dokter mengatakan bahwa anak saya kekurangan vitamin D meskipun makanannya cukup beragam. Ini membuka mata saya bahwa asupan mikronutrien tidak bisa dianggap remeh,” kata Nikita.
     
    Pengalaman tersebut mendorong Nikita Willy untuk berpartisipasi aktif dalam upaya peningkatan kesadaran tentang pentingnya nutrisi mikro bagi tumbuh kembang anak.

    Menanggapi kekhawatiran yang dialami banyak orang tua, sebuah inisiatif menghadirkan solusi praktis berbasis sains berupa suplemen multi gummy. Inovasi ini dikembangkan secara spesifik untuk membantu orang tua memenuhi kebutuhan gizi mikro anak.
     
    Pakar kesehatan anak dan CEO Tentang Anak, Mesty Ariotedjo menyebut lebih dari setengah anak Indonesia usia 0,5-12 tahun belum mendapatkan asupan cukup vitamin dan mineral esensial, meskipun mereka tampak sehat secara fisik.
     
    Penelitian yang dipresentasikan dalam Seminar Nasional Gizi Anak 2025 menunjukkan defisiensi signifikan pada beberapa mikronutrien krusial seperti vitamin A, D, C, B1, serta zinc pada anak-anak Indonesia.
     
    “Kami menyebutnya ‘kelaparan tersembunyi’ karena orang tua sering tidak menyadari bahwa anaknya kekurangan nutrisi penting. Anak mungkin terlihat sehat, namun kekurangan mikronutrien dapat menyebabkan gangguan perkembangan kognitif, penurunan sistem imun, hingga masalah kesehatan jangka panjang,” kata Mesty.
     
    Pola makan tidak seimbang, konsumsi makanan olahan tinggi kalori namun rendah nutrisi, serta gaya hidup serba cepat menjadi faktor utama di balik fenomena ini.
     
    Sebagai respons terhadap masalah ini, berbagai pihak termasuk komunitas Tentang Anak melalui divisi expert boost meluncurkan inisiatif edukasi serta solusi praktis untuk membantu orang tua memenuhi kebutuhan nutrisi anak-anak mereka.
     
    “Kami ingin bantu orang tua untuk tetap tenang memenuhi kebutuhan gizi anak dengan cara yang mudah, aman, dan tetap menyenangkan, sambil tetap mencari tahu dan menangani penyebab mendasar dari kekurangan gizi,” katanya 
     
    Dengan formulasi yang memperhatikan kebutuhan spesifik anak Indonesia berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) Kemenkes dan Acuan Label Gizi (ALG) BPOM. 
     
    Setiap anak harus menkonsumsi minimal multi vitamin dan mineral esensial, termasuk vitamin A, B kompleks (B1 hingga B12), C, D, E, K, zinc, dan yodium, dengan dosis yang disesuaikan untuk mendukung kebutuhan harian anak usia 2 tahun ke atas.
     
    Setiap suplemen harus mengutamakan keamanan anak. Menghindari pemanis buatan, pewarna sintetis, dan perisa sintetis. Kandungan gulanya harus di bawah batas konsumsi harian yang direkomendasikan oleh WHO untuk anak usia 2-6 tahun.
     
    Para orang tua diharap selalu ingat pentingnya perhatian terhadap mikronutrien, tidak hanya pada kuantitas, tetapi juga kualitas dan kelengkapan gizi dalam menu harian anak.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (FZN)

  • Kemenhan integrasikan LAFI TNI di bawah Pusat Farmasi Pertahanan

    Kemenhan integrasikan LAFI TNI di bawah Pusat Farmasi Pertahanan

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mengintegrasikan Lembaga Farmasi Tentara Nasional Indonesia (LAFI TNI) Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU) serta Lembaga Biologi dan Vaksin (LABIOVAK) TNI AD ke dalam satu komando di bawah Pusat Farmasi Pertahanan, Badan Pemeliharaan dan Perawatan Pertahanan (Baharwathan) Kemenhan.

    “Alih komando dan pengendalian yang terhitung per 1 Oktober 2025 ini untuk tata kelola yang lebih baik dan efisien,” ujar Wakil Menteri Pertahanan Marsekal Madya TNI (Purn) Donny Ermawan dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

    Dengan demikian, ia menyebutkan nantinya obat-obatan dan vitamin yang diproduksi tidak hanya digunakan untuk mendukung para prajurit, tetapi juga untuk mendukung seluruh masyarakat Indonesia.

    Adapun saat ini berbagai vitamin yang diproduksi Pusat Farmasi Pertahanan salah satunya diberikan bagi para prajurit TNI yang sedang mempersiapkan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 TNI.

    Donny menilai integrasi tersebut menjadi simbol lahirnya kekuatan baru bagi pembangunan farmasi pertahanan Indonesia sekaligus mewujudkan tata kelola yang lebih efisien dengan seluruh sumber daya manusia (SDM), sarana produksi, dan rantai distribusi yang kini terkoordinasi di bawah satu kepemimpinan.

    “Efisiensi yang terwujud tidak hanya meningkatkan kualitas pengelolaan, tetapi juga memperluas ruang bagi terjalinnya kolaborasi yang lebih erat antarmatra TNI,” ungkapnya.

    Melalui koordinasi yang terpadu, kata dia, kegiatan riset, pengembangan, hingga produksi obat dan vitamin dapat dilaksanakan secara selaras, terarah, dan bebas dari tumpang tindih.

    Seiring dengan meningkatnya kapasitas produksi, menurutnya, biaya obat per unit pun dapat ditekan sehingga harga yang ditawarkan menjadi lebih terjangkau.

    Dia mengatakan bahwa upaya tersebut bertujuan agar masyarakat yang membutuhkan dapat memperoleh akses terhadap obat dan vitamin dengan lebih mudah tanpa mengurangi mutu dan kualitasnya.

    “Pada akhirnya langkah ini meneguhkan komitmen pembangunan kedaulatan farmasi pertahanan yang mampu memenuhi kebutuhan prajurit ataupun masyarakat dengan sepenuhnya mengandalkan kemampuan bangsa sendiri,” ucap Donny.

    Selain itu, dirinya menyampaikan penyatuan komando dan pengendalian LAFI TNI merupakan wujud simbolis dari tekad bersama dalam membangun farmasi pertahanan yang kuat dan mandiri.

    Kedaulatan sejati, kata dia, hanya dapat terwujud melalui kerja sama, sinergi, dan kesungguhan seluruh elemen bangsa.

    “Dengan semangat kebersamaan tersebut, farmasi pertahanan Indonesia akan semakin kokoh serta memberikan manfaat nyata bagi prajurit dan masyarakat,” ujarnya menambahkan.

    Untuk itu, Donny mengajak seluruh jajaran agar senantiasa bekerja dengan penuh semangat, menjunjung tinggi inovasi, serta menjaga kualitas dan integritas dalam setiap langkah pengabdian.

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Evakuasi Korban Runtuhan Ponpes di Sidoarjo Berkejaran dengan Golden Time

    Evakuasi Korban Runtuhan Ponpes di Sidoarjo Berkejaran dengan Golden Time

    Sidoarjo

    Basarnas mengungkap 7 korban dari 15 titik korban reruntuhan bangunan Ponpes Al Khoziny, di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, masih merespons. Tim Basarnas kini berkejaran dengan waktu.

    “Sesuai teori memang 72 jam (3 hari), namun pada saat kami sudah bisa menyentuh korban: kami sudah bisa mensuplai minuman, vitamin, infonya sudah bisa kami berikan, ini memungkinkan yang bersangkutan bisa bertahan lebih lama,” ujar Kepala Basarnas Marsekal Muda TNI Mohammad Syafii, dilansir detikJatim, Rabu (1/10/2025).

    Berdasarkan sejumlah sumber yang dihimpun detikJatim, golden time adalah istilah yang menjadi prosedur wajib untuk penyelamatan korban bencana alam apakah gempa bumi, tanah longsor, banjir, gunung meletus, dan tsunami.

    Istilah ini mewakili kondisi orang atau korban bencana yang hanya memiliki waktu bertahan selama 3 hari tanpa makan dan minum di tengah situasi seperti terjepit reruntuhan.

    Tim SAR terus mengoptimalkan evakuasi demi mengejar golden time 72 jam atau 3 hari sejak kejadian agar korban yang masih hidup bisa diselamatkan. Peristiwa ini terjadi Senin (29/9) sore sekitar pukul 15.00 WIB, maka golden time yang tersisa tinggal sehari hingga Kamis (2/10) sore pukul 15.00 WIB.

    Baca selengkapnya di sini

    (idh/imk)

  • Khofifah Ungkap Sulitnya Penyelamatan Korban Ambruknya Mushola Ponpes Al-Khoziny: Tim SAR Menggali Sambil Tengkurap

    Khofifah Ungkap Sulitnya Penyelamatan Korban Ambruknya Mushola Ponpes Al-Khoziny: Tim SAR Menggali Sambil Tengkurap

    Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan sulitnya upaya penyelamatan untuk korban reruntuhan atau ambruknya mushola Ponpes Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo.

    “Saya belum pernah sampaikan ke media. Dalam kesempatan ini, saya sampaikan bahwa ada kesulitan-kesulitan khusus yang ditemukan tim SAR bersertifikat internasional di lokasi. Bahwa tim menggali itu dilakukan sambil tengkurap tidur. Ada betonnya dan bajanya,” ujar Khofifah, di acara Opening Ceremony Jatim Fest 2025 dalam Rangka Hari Jadi ke-80 Provinsi Jatim di Grand City Surabaya, Rabu (1/10/2025).

    Khofifah pun intens memantau progres penyelamatan yang masih berlangsung. “Selesai upacara tadi saya monitor, bahwa pinggangnya bisa dibebaskan, tetapi kakinya masih terhimpit beton,” ungkap Khofifah.

    “Harus disiapkan oksigen, air dan vitamin untuk korban. Semaksimal mungkin kita ikhtiarkan. Saya baru dari Buduran, sekarang Pak Wagub dan Pak Sekda yang ada di Buduran Sidoarjo. Mohon doa semuanya, semoga proses penyelamatan bisa berjalan lancar. Ini karena ada kesulitan secara teknis. Ada sebanyak 12 orang tim SAR dari Basarnas yang bersetifikat internasional di lokasi melakukan penyelamatan. Mereka pernah mendapatkan apresiasi dari Presiden Turki Erdogan dan pemerintahan Myanmar,” imbuhnya.

    Khofifah mengatakan, segitupun tidak mudah untuk mengambil posisi penyelamatan, dirinya berharap untuk para korban bisa ditemukan dalam keadaan selamat.

    “Alhamdulillah, ada sinergi semua lini untuk layanan terbaik bagi mereka yang terdampak ambruknya Musala Ponpes Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo. Saat ini ada Kepala Basarnas dan Kepala BNPB. Kemarin ada Pak Menteri Agama dan tim. Hari ini ada Pak Mensos bersama tim. Perhatian Pak Presiden dan pemerintah pusat tinggi sekali,” tuturnya.

    Khofifah pun bercerita saat dirinya sedang melakukan misi dagang di Palembang, langsung mengontak Wagub Emil Elestianto Dardak dan Sekdaprov Adhy Karyono untuk membuat dapur umum dan pos kesehatan.

    “Bayangan saya sederhana saat itu, untuk membawa ekskavator dan crane membantu melakukan evakuasi. Ternyata tidak sesederhana itu, excavator dan crane belum bisa difungsikan sampai sekarang. Jika ada yang bilang penanganan terkesan lambat, saya tegaskan bukan lambat. Tim tidak berani mengambil risiko. Saya yang minta datang crane dan ekskavator itu. Kalau ini crane dan excavator bergerak, penyelamatan menjadi terganggu. Mohon doanya, semoga proses penyelamatan berjalan lancar dan evakuasi bisa dilakukan,” paparnya.

    “Mudah-mudahan dengan doa yang terus mengalir, Allah memberikan ketabahan dan kesabaran keluarganya. Ada tiga santri yang meninggal. Semoga masih banyak yang bisa diselamatkan dalam kondisi hidup,” pungkasnya. [tok/beq]