Produk: vitamin

  • Manfaat Rutin Mengonsumsi Asam Jawa Bagi Tubuh, Bisa Sehatkan Jantung

    Manfaat Rutin Mengonsumsi Asam Jawa Bagi Tubuh, Bisa Sehatkan Jantung

    Jakarta

    Asam jawa sudah lama dikenal sebagai bahan makanan yang tidak hanya memberikan rasa unik, tetapi juga menyimpan banyak manfaat kesehatan.

    Asam jawa sering digunakan dalam berbagai masakan tradisional maupun pengobatan alami karena kandungan nutrisinya yang melimpah. Selain itu, bahan makanan satu ini merupakan sumber nutrisi yang melimpah.

    Dalam satu cangkir (120 gram) daging buahnya, terkandung sejumlah nutrisi penting, antara lain:

    Magnesium: 26 persen dari nilai harian (DV)Kalium: 16 persen dari DVZat besi: 19 persen dari DVKalsium: 7 persen dari DVFosfor: 11 persen dari DVTembaga: 11 persen dari DVVitamin B1 (tiamin): 43 persen dari DVVitamin B2 (riboflavin): 14 persen dari DVVitamin B3 (niasin): 15 persen dari DV

    Selain itu, terdapat sejumlah kecil vitamin C, vitamin K, vitamin B6 (piridoksin), folat, vitamin B5 (asam pantotenat), dan selenium. Dalam takaran tersebut juga terdapat 6 gram serat, 3 gram protein, dan kurang dari 1 gram lemak, dengan total 287 kalori.

    Sebagian besar kalori ini berasal dari gula alami, meskipun kandungan gulanya tinggi, asam jawa tetap dianggap sebagai buah, bukan gula tambahan.

    Gula tambahan sendiri dikenal berhubungan dengan sindrom metabolik dan diabetes tipe 2, sehingga perlu dibatasi sesuai Pedoman Diet.

    Selain itu, asam jawa mengandung polifenol, senyawa alami dari tumbuhan yang memberikan manfaat kesehatan, termasuk bertindak sebagai antioksidan dalam tubuh.

    Selain itu, berikut manfaat rutin mengonsumsi asam jawa dikutip dari Healthline.

    Manfaat asam jawa untuk kesehatan

    1. Antioksidan untuk Kesehatan Jantung

    Polifenol dalam asam jawa, seperti flavonoid, dapat mendukung kesehatan jantung. Beberapa flavonoid ini berkontribusi dalam pengaturan kadar kolesterol.

    Penelitian pada hamster dengan kolesterol tinggi menunjukkan bahwa ekstrak asam jawa mampu menurunkan kolesterol total, LDL (kolesterol jahat), dan trigliserida.

    Studi lain pada hewan juga menemukan bahwa antioksidan dalam asam jawa membantu mengurangi kerusakan oksidatif pada LDL, yang menjadi salah satu penyebab utama penyakit jantung.

    2. Potensi Efek Antijamur, Antivirus, dan Antibakteri

    Ekstrak asam jawa mengandung senyawa alami dengan sifat antimikroba. Penelitian menunjukkan bahwa senyawa ini memiliki aktivitas antijamur, antivirus, dan antibakteri.

    Dalam pengobatan tradisional, asam jawa juga digunakan untuk mengatasi penyakit seperti malaria. Salah satu senyawa bernama lupeol dipercaya memberikan efek antibakteri.

    3. Mengurangi risiko kanker

    Para ilmuwan merekomendasikan diet tinggi antioksidan karena berbagai alasan, salah satunya adalah mengurangi risiko kanker. Antioksidan dapat mencegah radikal bebas merusak DNA sel. Fitokimia yang ditemukan dalam tanaman memiliki kualitas antioksidan. Asam jawa kaya akan beberapa fitokimia, termasuk beta-karoten.

    4. Meredakan flu

    Asam jawa kaya akan vitamin C dan A, yang merupakan zat gizi mikro yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan sel pertahanan dalam tubuh. Kandungan ini dapat mempercepat pemulihan penyakit seperti pilek dan flu.

    (kna/kna)

  • 9 Penyebab Lidah Terasa Kebas, Bisa karena Alergi Makanan hingga Stroke

    9 Penyebab Lidah Terasa Kebas, Bisa karena Alergi Makanan hingga Stroke

    Jakarta

    Lidah merupakan salah satu organ penting yang membantu dalam berbicara, merasakan makanan, dan menelan. Namun, ada kalanya lidah terasa kebas atau mati rasa.

    Kondisi lidah yang kebas tentu akan terasa mengganggu. Faktor penyebab dari kondisi ini bisa karena masalah ringan hingga kondisi medis yang serius. Untuk itu, penting untuk memahami apa saja yang dapat memicu lidah kebas agar dapat mengambil langkah tepat dalam mengatasinya.

    9 Penyebab Lidah Terasa Kebas

    Lidah yang terasa kebas bisa disebabkan karena alergi makanan, sariawan, hingga stroke. Begini penjelasannya.

    1. Alergi Makanan

    Alergi makanan bisa menyebabkan sensasi kebas, kesemutan atau pembengkakan pada lidah. Mengutip Tua Saude, alergi ini juga bisa menyebabkan sariawan dan rasa tidak nyaman di tenggorokan. Beberapa orang bahkan merasakan gejala gatal dan kemerahan, nyeri perut, muntah, dan diare atau sembelit.

    Sehingga, penting untuk mengetahui makanan mana yang memicu alergi. Makanan tersebut harus dihilangkan dari pola makan sepenuhnya.

    2. Sariawan

    Sariawan di lidah menyebabkan nyeri dan kebas. Kondisi ini membuat makan, berbicara, atau menelan menjadi lebih susah. Untuk mengatasinya, kamu bisa coba berkumur dengan obat kumur bebas alkohol setidaknya 3 kali sehari atau mengoleskan tea tree oil ke sariawan.

    3. Mengonsumsi Obat Tertentu

    Obat-obatan yang mengandung anestesi, seperti pelega tenggorokan, obat kumur, atau anestesi yang disuntikkan dokter gigi bisa menyebabkan kebas dan kesemutan di mulut dan lidah.

    Tergantung jenis obat yang digunakan, gejala-gejala ini bisa berlangsung dalam beberapa menit hingga beberapa jam. Jadi, gejala ini tidak perlu dikhawatirkan.

    Meski begitu, jika obat ini membuat sangat tidak nyaman, kamu perlu menghentikan penggunaannya. Sebab, pada umumnya kebas di mulut yang disebabkan oleh anestesi hanya bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya.

    4. Sindrom Mulut Terbakar

    Sindrom mulut terbakar merupakan sensasi terbakar di lidah, langit-langit mulut, atau bibir. Kondisi ni bisa terjadi di bagian mana pun di mulut atau tenggorokan. Mengutip Cleveland Clinic, gejala lain dari sindrom mulut terbakar yaitu rasa kebas di mulut yang datang dan pergi.

    5. Kekurangan Vitamin

    Kekurangan vitamin dan mineral harian bisa membuat kesehatan sistem saraf menurun dan menyebabkan gejala yang tidak nyaman, seperti lidah yang kebas. Mengutip laman Eagle Harbor Dentist, saat tubuh kekurangan vitamin penting, seperti vitamin D dan B12, maka bisa berdampak drastis pada fungsi sel darah merah yang sehat.

    6. Gula Darah Rendah

    Seseorang yang mengalami disfungsi metabolisme kemungkinan merasakan kesemutan dan kebas atau mati rasa di lidah akibat gangguan saraf. Dalam kasus hipoglikemia, penderitanya mengalami masalah dengan pengaturan glukosa dan sangat sensitif saat kadar gulanya rendah. Penurunan kadar gula darah bisa menyebabkan bicara tidak jelas dan hilangnya sensasi di mulut.

    7. Stroke

    Dalam beberapa kasus, lidah bisa kebas atau kesemutan akibat stroke. Dalam kasus ini, gejala lainnya yaitu sakit kepala parah, kelemahan pada satu sisi tubuh, kesulitan mengangkat lengan atau berdiri, kehilangan kepekaan, perubahan penglihatan, wajah asimetris, kebingungan, hingga mual dan muntah. Gejala ini merupakan tanda-tanda berkurangnya aliran darah ke otak.

    8. Bell’s Palsy

    Bell’s Palsy atau kelumpuhan wajah bisa terjadi saat saraf wajah mengalami peradangan yang membuat otot-otot di satu sisi wajah hilang kendali. Kondisi ini menimbulkan gejala mati rasa di sisi yang terkena, yang bisa meliputi lidah.

    Untuk mengatasi kelumpuhan, dianjurkan untuk melakukan aktivitas seperti meniup balon, membuka mulut lebar-lebar, dan membuat ekspresi wajah yang berbeda-beda. Obat resep juga mungkin dibutuhkan untuk mengatasi kondisi ini.

    9. Hipokalsemia

    Hipokalsemia adalah kondisi dimana kadar kalsium dalam darah menurun. Biasanya kondisi ini tidak menimbulkan gejala, tapi jika kadarnya sangat rendah, maka bisa menimbulkan gejala seperti kejang otot, kebingungan, dan mati rasa di bagian mulut dan tangan.

    (row/row)

  • Waspadai Tanda Kolesterol Tinggi yang Bisa Muncul di Tangan, Jarang Disadari!

    Waspadai Tanda Kolesterol Tinggi yang Bisa Muncul di Tangan, Jarang Disadari!

    Jakarta

    Kolesterol merupakan zat lilin seperti lemak yang diproduksi oleh organ hati. Kolesterol memiliki peranan yang penting untuk pembentukan membran sel, vitamin D, dan hormon tertentu. Kolesterol tak larut dalam air, sehingga tak dapat mengalir melalui tubuh dengan sendirinya. Senyawa ini juga dibawa dalam darah oleh lipoprotein, yang merupakan partikel yang terbuat dari lemak dan juga protein.

    Kolesterol terbagi menjadi dua jenis, yakni LDL dan HDL. Lipoprotein densitas rendah (LDL), dikenal juga sebagai ‘kolesterol jahat’, yang dapat menumpuk di arteri dan menyebabkan masalah kesehatan yang serius, seperti serangan jantung dan stroke. Sementara itu, lipoprotein densitas tinggi (HDL), disebut juga sebagai ‘kolesterol baik’ yang dapat membantu mengembalikan kolesterol LDL ke organ hati untuk dibuang.

    Apabila tubuh memiliki kadar kolesterol LDL yang terlalu tinggi, atau kadar kolesterol HDL yang terlalu rendah, maka timbunan lemak dapat menumpuk di pembuluh darah dalam tubuh. Timbunan ini dapat menyulitkan aliran darah yang cukup melalui arteri. Hal ini dapat menyebabkan masalah di seluruh tubuh, terutama di organ otak dan jantung.

    Seseorang yang mengidap kolesterol tinggi dapat memiliki berbagai gejala pada tubuh, termasuk berbagai tanda yang tidak biasa pada tangan. Dikutip dari Times of India, berikut merupakan tanda kolesterol tinggi yang tidak biasa pada tangan:

    Nyeri di jari tangan dan kaki: Penumpukan kolesterol di arteri darah tangan dan kaki dapat membuatnya terasa nyeri saat disentuh.Kesemutan di jari tangan dan kaki: Kondisi ini merupakan tanda umum lainnya dari kondisi kolesterol tinggi.Mati rasa di tangan dan jari: Mati rasa yang terus-menerus di tangan dan jari, terutama di malam hari, dapat menjadi salah satu tanda kolesterol tinggi.Kehilangan kekuatan genggaman: Penurunan kekuatan genggaman dapat menjadi salah satu tanda kolesterol tinggi dalam tubuh.Endapan kekuningan: Gumpalan kuning kecil yang juga disebut dengan xantoma, yang dapat muncul di bagian jari dan urat tangan, bisa jadi tanda kondisi kolesterol tinggi.Luka sulit sembuh: Luka di bagian jari dan tangan dapat menjadi sulit untuk sembuh apabila seseorang mengidap masalah kolesterol tinggi.Sensitivitas ekstrem: Tubuh dapat mengalami sensitivitas terhadap rasa sakit pada bagian tangan dan jari, utamanya pada malam hari.

    (suc/suc)

  • Viral Puasa Gula-Gorengan Disebut Bikin Kulit Auto Glowing, Dokter Bilang Gini

    Viral Puasa Gula-Gorengan Disebut Bikin Kulit Auto Glowing, Dokter Bilang Gini

    Jakarta

    Belakangan ini viral di media sosial X tentang warganet yang mulai mencoba melakukan ‘puasa’ makan gula, gorengan, hingga tepung. Mereka yang sudah melakukannya mengklaim mendapatkan banyak manfaat kesehatan, termasuk pada kulit wajah.

    “Nggak ada lemak berlebih di pinggang, sejak diet gula. Ngurangin tepung dan gorengan berat bgt asliii, apalagi roti. Efeknya kulit nggak gradakan, alus gitu, jerawat waktu PMS-mens selese aja, terus cerahan juga,” ujar salah seorang netizen, dikutip detikcom pada Sabtu (23/11/2024).

    “Ada dong, jadi gak gampang jerawatan, ngebantu proses diet juga, perut kempes tidak buncit lagi, badan rasanya enteng,” tambah akun lain.

    “Aku semenjang ngurangin semua itu jadi jarang bgt jerawatan, tidur makin enak, badan makin enteng, ga gampang capek, kulit badan jd halusan ternyata (pokok beda dari sebelumnya),” tulis akun lain.

    Dari cerita-cerita terkait manfaat kesehatan pada tubuh yang didapat dari ‘puasa’ tersebut, membuat banyak warganet lain yang mulai tertarik untuk mencoba mengikutinya.

    Dokter spesialis kulit dr Ruri Diah Pamela, SpKK mengatakan puasa gula, tepung, dan gorengan dapat memberikan efek positif ke wajah. Diet seperti ini, kata dr Ruri, cocok untuk individu yang memiliki masalah kesehatan kulit tertentu, misalnya seperti jerawat dan kulit berminyak.

    dr Ruri mengatakan ada beberapa makanan dan minuman yang direkomendasikan agar membantu seseorang mendapatkan kulit yang sehat dan glowing.

    “Buah-buahan kaya antioksidan seperti berry, jeruk, kiwi, dan pepaya membantu melawan radikal bebas. Sayuran hijau seperti bayam dan kale kaya akan vitamin C, E, dan beta-karoten yang baik untuk regenerasi kulit,” kata dr Ruri saat dihubungi detikcom, Jumat (22/11/2024).

    “Lemak sehat dari alpukat, ikan salmon, kacang-kacangan, dan biji chia mendukung hidrasi dan elastisitas kulit. Minuman kaya nutrisi seperti teh hijau (mengandung polifenol) dan air putih yang cukup membantu detoksifikasi dan menjaga hidrasi kulit,” lanjut dia.

    Selain itu makanan yang mengandung probiotik juga baik untuk dikonsumsi seperti yogurt dan kefir. Hal ini karena makanan tersebut dapat memperbaiki mikrobiota usus, yang memiliki kaitan erat dengan kesehatan kulit.

    “Namun, penting untuk dicatat bahwa efek dari diet ini bisa berbeda pada setiap individu, tergantung pada kondisi kulit dan gaya hidup secara keseluruhan. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi juga disarankan jika ingin menerapkan perubahan pola makan secara signifikan,” tutupnya.

    (dpy/suc)

  • Apakah Petai Bisa Picu Penyakit Asam Urat? Ini Faktanya Menurut Dokter

    Apakah Petai Bisa Picu Penyakit Asam Urat? Ini Faktanya Menurut Dokter

    Jakarta

    Petai atau secara ilmiah disebut Parkia speciosa adalah salah satu makanan yang populer di masyarakat Indonesia. Tanaman berbau khas ini sering dikonsumsi bersama dengan makanan utama sebagai penambah cita rasa.

    Meski begitu, tak sedikit juga yang menghindari konsumsi petai lantaran disebut-sebut dapat memicu penyakit asam urat.

    Sebagai informasi, penyakit asam urat atau gout merupakan salah satu jenis radang sendi yang terjadi akibat penumpukan kristal asam urat (uric acid). Kondisi ini dapat terjadi pada sendi, seperti pergelangan kaki, lutut, dan paling sering di jempol kaki.

    Tingginya kadar asam urat di dalam darah dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor tertentu, salah satunya makanan tinggi purin yang dikonsumsi. Karenanya, pengidap penyakit asam urat dianjurkan untuk membatasi atau bahkan menghindari makanan yang mengandung tinggi purin.

    Bagaimana dengan petai?

    Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr Inggrid Tania mengatakan petai memang memiliki kandungan tinggi purin.

    Dalam jangka panjang, seseorang yang mengonsumsi petai secara berlebihan bisa meningkatkan kadar asam urat di dalam tubuh. Karena itu, ia mengimbau tidak mengonsumsi petai terlalu banyak untuk menghindari dampak tersebut.

    “Konsumsi petai secara berlebihan itu juga bisa berisiko kerusakan ginjal,” wanti-wanti dr Inggrid, dihubungi detikcom Jumat (22/11/2024).

    Meski demikian, ia juga mengatakan risiko seseorang terkena penyakit asam urat tergantung dari kerentanan dari seseorang tersebut.

    “Kan ada orang-orang yang memang rentan terkena gout atau asam urat, ada yang tidak rentan. Jadi tergantung orang-orang juga ya,” imbuhnya.

    Di sisi lain, petai juga memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan. Tanaman ini mengandung vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi tubuh, termasuk dalam pengobatan tradisional. Pasalnya, petai memiliki ekstrak dari polong dan biji yang mengandung polifenol, fitosterol, dan flavonoid total yang tinggi, juga kaya akan antioksidan.

    “Petal ini kaya akan zat-zat antioksidan, polifenol, dan zat-zat aktif yang terkandung dalam petai ini membantu tubuh kita agar bisa meregulasi gula darah, regulasi keseimbangan kadar gula darah, artinya orang-orang dengan diabetes melitus, kencing manis, akan mendapat banyak manfaat dengan mengonsumsi petai,” jelasnya

    “Karena akan membantu menurunkan kadar gulah darah dengan berbagai mekanisme, misalnya menurunkan enzim alfa glukosidase, petai juga kaya akan kandungan serat, dan membantu memperlancar sistem pencernaan,” lanjut dia.

    (suc/suc)

  • Benarkah Petai Bisa Bantu Turunkan Kadar Gula Darah? Dokter Herbal Bilang Gini

    Benarkah Petai Bisa Bantu Turunkan Kadar Gula Darah? Dokter Herbal Bilang Gini

    Jakarta

    Petai (Parkia Speciosa) atau disebut ‘kacang bau’ adalah tanaman asli Asia Tenggara yang punya aroma khas. Tanaman ini biasanya dikonsumsi secara mentah menjadi lalapan atau dimasak.

    Petai mengandung mineral dan vitamin yang baik untuk kesehatan tubuh. Pada penelitian yang bertajuk Parkia speciosa Hassk.: A Potential Phytomedicine yang dipublikasikan di National Library of Medicine menyebutkan bahwa petai disebut telah digunakan dalam pengobatan tradisional.

    Ekstrak dari polong dan biji petai memiliki kandungan polifenol, fitosterol, dan flavonoid total yang tinggi. Tanaman ini juga menunjukkan aktivitas antioksidan yang baik. Selain itu, kandungan senyawa polisulfida siklik pada petai menunjukkan aktivitas antibakteri dan asam tiazolidin-4-karboksilat memiliki khasiat antikanker.

    Lantas, benarkah bisa membantu menurunkan kadar gula darah?

    Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr Inggrid Tania mengatakan petai mengandung zat-zat antioksidan, polifenol, dan zat-zat aktif yang membantu tubuh agar bisa meregulasi keseimbangan gula darah.

    “Regulasi keseimbangan kadar gula darah, artinya orang-orang dengan diabetes melitus, kencing manis, akan mendapat banyak manfaat dengan mengonsumsi petai,” jelasnya saat dihubungi detikcom, Jumat (22/11/2024).

    dr Inggrid menjelaskan petai juga bisa membantu menurunkan kadar gula darah dengan berbagai mekanisme. Misalnya, dengan cara menurunkan enzim alfa glukosidase. Selain kadar gula darah, petai juga berdampak baik pada sistem pencernaan.

    “Petai juga kaya akan kandungan serat, dan membantu memperlancar sistem pencernaan,” lanjut dia.

    (suc/suc)

  • 12 Kelompok Orang yang Tak Disarankan Minum Kopi, Siapa Saja?

    12 Kelompok Orang yang Tak Disarankan Minum Kopi, Siapa Saja?

    Jakarta

    Kopi merupakan salah satu minuman yang banyak disukai orang. Biasanya, orang-orang minum kopi di pagi hari sebelum memulai aktivitas.

    Selain pagi, kopi sering dinikmati untuk mengatasi rasa kantuk hingga lesu di sore hari. Kopi juga dapat disajikan dingin ataupun hangat, sesuai dengan keinginan.

    Meski begitu, ternyata tidak semua orang boleh menikmati kopi. Hal itu karena kandungan yang ada di kopi dapat memicu masalah kesehatan atau memperparah kondisi tersebut.

    Misalnya, terkadang kopi dapat membuat orang merasa cemas atau gelisah, bahkan mempengaruhi saluran pencernaan. Lantas, siapa saja yang sebaiknya menghindari untuk mengkonsumsi kopi?

    Orang-orang yang Tidak Disarankan Minum Kopi

    1. Orang dengan gangguan tidur

    Ahli diet di MyNetDiary, Sue Heikkinen, MS, RD, mengungkapkan orang dengan gangguan tidur disarankan untuk tidak minum kopi. Kopi dapat memperparah siklus tidur yang buruk dan kelelahan.

    “Bahkan, jika Anda merasa kopi di sore hari tidak mengganggu waktu tidur, kopi tersebut dapat mempengaruhi kualitas tidur. Hindari kafein setidaknya enam jam sebelum tidur,” terangnya yang dikutip dari Eat This.

    2. Orang yang mengalami diare

    Beberapa orang mungkin merasa bahwa minum kopi saat pagi membuat perutnya terasa mulas. Hal ini sangat buruk bagi orang-orang yang tengah mengalami diare. Kondisi ini cenderung dapat merangsang usus.

    3. Orang dengan GERD

    Heikkinen menjelaskan kafein dapat melonggarkan sfingter esofageal bawah. Itu merupakan katup antara esofagus dan lambung.

    Hal ini dapat menyebabkan asam lambung masuk ke esofagus, yang mengakibatkan gejala gastroesophageal reflux atau GERD yang tidak nyaman.

    4. Orang yang mengalami epilepsi

    Berdasarkan hasil penelitian terbatas, kopi kerap dikaitkan dengan peningkatan frekuensi epilepsi. Menurut ahli gizi Angel Planells, MS, RDN, hal ini masih memerlukan penelitian lebih banyak.

    Ia menyarankan orang-orang dengan epilepsi untuk berkonsultasi ke ahli saraf tentang asupan kafein yang tepat.

    5. Orang dengan tingkat kecemasan tinggi atau serangan panik (panic attack)

    Ahli diet Kelli McGrane MS, RD, menjelaskan kafein adalah stimulan yang dapat memperburuk kecemasan pada beberapa orang. Akan lebih baik jika mempertimbangkan lebih dulu sebelum mengkonsumsi kopi.

    Penelitian dari General Hospital Psychiatry menemukan bahwa kadar kafein yang lebih tinggi, sekitar 5 cangkir kopi per hari, berpotensi menimbulkan rasa panik pada mereka yang sudah mengalami kecemasan.

    6. Orang dengan glaukoma

    “Tekanan intraokular meningkat bagi mereka yang mengalami glaukoma saat mengonsumsi kopi. Jadi, dianjurkan untuk membatasi (atau) menghindari asupan, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan,” kata Planells.

    Menurut penelitian oleh Mount Sinai, minum kafein dalam jumlah yang lebih banyak meningkatkan risiko glaukoma pada mereka yang sudah memiliki kecenderungan tekanan mata meningkat.

    7. Orang yang sedang dalam perjalanan jauh

    Heikkinen menyarankan orang-orang yang sedang dalam perjalanan jauh untuk mengurangi asupan kopi. Asupan kopi dapat meningkatkan frekuensi dan urgensi untuk buang air kecil.

    8. Orang dengan penyakit jantung

    Mereka yang mengalami penyakit jantung, seperti aritmia jantung, sebaiknya menghindari kopi. Aritmia merupakan kondisi saat detak jantung tidak teratur.

    Menurut McGrane, kandungan kafein pada kopi dapat memperparah kondisi tersebut.

    “Karena kafein dari kopi dapat menyebabkan peningkatan sementara tekanan darah dan detak jantung, penting bagi siapa saja dengan riwayat penyakit jantung untuk konsultasi terlebih dulu dengan dokter terkait keamanan dan takaran kopi yang bisa dikonsumsi,” jelasnya.

    9. Ibu hamil

    Bagi ibu hamil disarankan untuk membatasi atau tidak mengkonsumsi kopi terlebih dulu. Itu karena kafein yang ada dalam kopi dapat meningkatkan risiko keguguran.

    Sementara itu, The American College of Obstetrics and Gynecology merekomendasikan wanita hamil untuk membatasi kafein hingga 200 mg atau setara dengan dua cangkir kopi per hari.

    Hal itu dilakukan untuk meminimalisir risiko keguguran, persalinan prematur, dan berat badan lahir rendah.

    “Namun, tinjauan tahun 2020 yang diterbitkan dalam British Journal of Medicine menyimpulkan tidak ada tingkat asupan kafein yang aman selama kehamilan. Ibu hamil harus mendiskusikan asupan kafein mereka dengan dokter,” terang Heikkinen.

    10. Ibu menyusui

    Planells menjelaskan ibu menyusui juga disarankan untuk tidak minum kopi terlebih dulu. Sebab, kopi dapat membuat ibu mengalami dehidrasi, terlebih harus menyusui anaknya.

    “Karena kafein adalah stimulan dan diuretik, kekhawatirannya adalah bahwa ibu menyusui mungkin berisiko mengalami dehidrasi,” tuturnya.

    11. Orang dengan gangguan iritasi usus

    Orang dengan kondisi sindrom iritasi usus besar (IBS) juga disarankan untuk membatasi atau menghindari minuman berkafein, seperti kopi. Planells mengatakan kafein dapat meningkatkan keteraturan buang air besar, termasuk meningkatkan kemungkinan diare.

    12. Orang dengan metabolisme lambat

    Jika metabolisme tubuh sangat lambat, disarankan untuk menghindari minuman berkafein seperti kopi atau teh. Menurut para ahli, minuman berkafein akan menghambat penyerapan vitamin dan mineral tertentu, yang menyebabkan kembung serta peradangan dalam jangka panjang.

    Para ahli mengatakan orang yang metabolismenya lambat adalah orang yang tidak memproses kafein secara efektif dan mengalami efek samping seperti merasa gelisah, atau menjadi terlalu waspada atau cemas hingga sembilan jam setelah mengkonsumsinya.

    (sao/naf)

  • 10 Jus Buah Rendah Gula untuk Penderita Diabetes

    10 Jus Buah Rendah Gula untuk Penderita Diabetes

    Jakarta, Beritasatu.com – Jus merupakan minuman yang berasal dari perasan sari buah. Karena berasal dari buah yang memiliki rasa manis hingga asam, jus merupakan minuman sehat asalkan tanpa campuran gula tambahan. Terdapat beberapa jenis jus buah rendah gula untuk penderita diabetes.

    Jus digunakan orang-orang untuk memudahkan dalam mengonsumsi buah-buahan secara ringkas. Beberapa orang memilih untuk meminum jus buah dibandingkan memakannya secara langsung. Berikut ini 10 jus buah rendah gula untuk penderita diabetes, yang dikutip dari Medical News Today, Jumat (22/11/2024).

    1. Jus alpukat
    Alpukat merupakan buah yang mengandung tinggi lemak, tetapi rendah gula. Dalam 100 gram buah alpukat, terdapat kurang dari 1 gram gula. Dengan kandungan lemak yang tinggi, jus alpukat sangat ampuh membuat perut terasa lebih cepat kenyang saat mengonsumsinya.

    2. Jus lemon
    Lemon mengandung kadar asam dan vitamin C yang tinggi serta jumlah gula yang rendah. Di dalam sebuah lemon, terkandung gula sebanyak 2 gram. Jus lemon bisa dikonsumsi langsung atau mencampurkannya ke dalam makanan seperti saus salad.

    3. Jus blackberry
    Blackberry selain tinggi kandungan vitamin dan antioksidan, tetapi mengandung gula relatif lebih kecil dibandingkan buah yang lain. Secangkir buah blackberry mengandung 7 gram gula.

    4. Jus stroberi
    Stroberi merupakan buah yang terkenal mengandung vitamin c dan antioksidan yang cukup tinggi. Selain itu, juga rendah gula karena mengandung 7 gram di secangkir stroberi.

    5. Jus kiwi
    Buah berwarna hijau dengan rasa asam ini selain mengandung vitamin C, kadar gula yang dikandungnya tergolong kecil sekitar 6,7 gram di setiap buahnya. Buah kiwi terkadang dikonsumsi secara langsung atau dibuat jus.

    6. Jus rasberi
    Hampir memiliki jumlah nutrisi yang sama seperti jenis beri lainnya, tetapi rasberi mengandung gula yang lebih sedikit sekitar 5 gram di setiap cangkirnya. Buah ini juga memiliki serat yang tinggi untuk membuat rasa kenyang yang lebih cepat.

    7. Jus semangka
    Jus semangka identik menyegarkan di cuaca yang panas. Meskipun memiliki rasa yang manis di setiap cangkirnya, jus semangka hanya mengandung gula kurang dari 10 gram. Konsumsi jus semangka bisa menjadi alternatif untuk menyegarkan tubuh sekaligus menambah asupan gula.

    8. Jus melon
    Hampir sama seperti semangka yang populer ketika cuaca panas, buah melon memiliki gula yang rendah sekitar 8,12 gram per 100 gram. Biasanya melon dikonsumsi langsung atau dibuat dalam bentuk jus.

    9. Jus persik
    Buah persik identik dengan tekstur yang lembut dan rasa manisnya. Di setiap buah persik berukuran sedang mengandung sekitar kurang dari 13 gram gula.  

    10. Jus blewah
    Buah blewah berwarna jingga dengan rasa yang manis dan menyegarkan. Dalam 100 gram buah blewah mengandung sekitar 8 gram gula.

  • Srikandi PLN Sumut bagikan paket bergizi buat 202 balita cegah tengkes

    Srikandi PLN Sumut bagikan paket bergizi buat 202 balita cegah tengkes

    Stunting dan kesehatan ibu dan anak menjadi perhatian utama Srikandi PLN UID Sumut….

    Medan (ANTARA) – Srikandi PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara (Sumut) membagikan bantuan paket makanan bergizi untuk 202 balita di Desa Sialang, Kecamatan Bangun Purba, Kabupaten Deli Serdang, untuk mencegah tengkes atau stunting.

    “Sebanyak 202 balita menerima bantuan berupa vitamin, paket pangan bergizi, dan susu formula di wilayah ini,” ujar Ketua Srikandi PLN UID Sumut Yessi Indra, di Medan, Jumat.

    Yessi mengatakan pemberian bantuan ini juga tertuju kepada 60 ibu hamil yang mendapatkan susu khusus serta paket nutrisi untuk mendukung kehamilan yang sehat.

    Lebih lanjut, selain itu sebanyak 100 siswa dari enam sekolah di Desa Sialang mendapatkan paket sanitasi berupa sabun cuci tangan, hand sanitizer dan handuk.

    “Stunting dan kesehatan ibu dan anak menjadi perhatian utama Srikandi PLN UID Sumatera Utara melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru,” kata Yessi.

    Ia mengatakan kolaborasi yang kuat antarberbagai pihak menjadi kunci keberhasilan program ini. “Kami berharap kegiatan ini memberikan manfaat besar bagi ibu dan anak, serta menjadi langkah awal untuk menekan angka stunting di Sumatera Utara,” kata dia.

    Melalui program “Desa Berdaya PLN”, Srikandi PLN tidak hanya memberikan bantuan material, tapi juga berkomitmen untuk edukasi berkelanjutan.

    Dengan kolaborasi yang kuat antar-PLN, pemerintah, dan masyarakat, program ini diharapkan menjadi salah satu langkah nyata dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat, mandiri, dan peduli terhadap masa depan.

    Salah satu penerima manfaat, Rika Wijayanti mengatakan pemberian bantuan ini sangat terbantu untuk tumbuh kembang bayi dalam kandungan tersebut.

    “Sebagai ibu hamil, saya merasa lebih tenang karena mendapatkan edukasi dan bantuan nutrisi yang sangat mendukung kesehatan saya dan bayi saya,” katanya.

    Melalui program Desa Berdaya PLN, Srikandi PLN tidak hanya memberikan bantuan material, tetapi juga berkomitmen untuk edukasi berkelanjutan.

    Pewarta: M. Sahbainy Nasution
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2024

  • 10 Jenis Sayuran yang Cocok untuk Program Diet

    10 Jenis Sayuran yang Cocok untuk Program Diet

    Jakarta: Diet sehat bukan hanya tentang mengurangi asupan kalori. Tetapi memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang cukup.

    Mengutip dari klikdokter, ketika Sobat Medcom sedang diet, biasanya perlu mengurangi sekitar 500 kalori dari asupan harian. Caranya bukan hanya dengan mengurangi porsi makan, tapi juga memilih makanan yang tepat agar kalori yang masuk lebih sedikit.  

    Banyak orang yang menjalani diet memilih untuk makan lebih banyak sayuran. “Semua jenis sayuran sebenarnya bagus untuk dikonsumsi, asalkan tidak berlebihan,” ujar dr. Theresia Rina Yunita.

    Sayuran adalah pilihan makanan terbaik untuk diet karena rendah kalori, kaya serat, dan penuh nutrisi. Dari brokoli yang kaya vitamin hingga asparagus yang mendukung kesehatan jantung, masing-masing sayuran memiliki manfaat unik untuk mendukung program diet.

    Dalam artikel ini, Medcom.id akan membahas apa saja sayuran yang bisa membantu Sobat medcom mencapai berat badan ideal? Simak ulasannya berikut ini:

    1. Brokoli

    Brokoli dikenal sebagai superfood karena kandungan seratnya yang tinggi, rendah kalori, serta kaya akan vitamin C dan K. Selain membantu kenyang lebih lama, brokoli juga baik untuk menjaga metabolisme tubuh.  

    2. Wortel

    Wortel adalah sumber beta-karoten yang baik, yang diubah tubuh menjadi vitamin A. Selain bermanfaat untuk kesehatan mata, wortel juga rendah kalori dan dapat menjadi camilan sehat yang membantu mengontrol rasa lapar.  
     

    3. Bayam

    Sayuran hijau ini kaya akan zat besi, kalsium, dan magnesium. Kandungan serat yang tinggi pada bayam membantu pencernaan dan membuat perut terasa kenyang lebih lama.  

    4. Selada

    Selada menjadi pilihan utama dalam menu salad karena rendah kalori dan tinggi air karena memiliki kandungan yang membantu hidrasi tubuh sekaligus memberikan efek kenyang.  

    5. Kangkung

    Sebagai sayuran yang populer di Indonesia, kangkung kaya akan serat dan vitamin A. Kandungannya membantu melancarkan pencernaan dan menjaga kesehatan kulit.  

    6. Mentimun

    Mentimun mengandung lebih dari 90 persen air, menjadikannya sayuran yang sangat rendah kalori dan baik untuk hidrasi tubuh. Mentimun juga membantu detoksifikasi alami tubuh.  

    7. Kembang Kol

    Alternatif rendah karbohidrat untuk nasi atau kentang, kembang kol kaya akan serat, vitamin C, dan antioksidan yang baik untuk kesehatan.  

    8. Buncis

    Buncis adalah sumber protein nabati yang baik karena kandungan seratnya yang tinggi membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, cocok untuk diet sehat.  

    9. Kale

    Kale adalah salah satu sayuran hijau dengan kandungan nutrisi tertinggi, termasuk vitamin A, K, dan C. Sayuran ini juga kaya antioksidan yang membantu melawan radikal bebas dalam tubuh.  

    10. Asparagus

    Asparagus rendah kalori dan kaya akan asam folat serta vitamin K. Sehingga dapat membantu pencernaan dan mendukung kesehatan jantung.  

    (Nithania Septianingsih)

    Jakarta: Diet sehat bukan hanya tentang mengurangi asupan kalori. Tetapi memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang cukup.
     
    Mengutip dari klikdokter, ketika Sobat Medcom sedang diet, biasanya perlu mengurangi sekitar 500 kalori dari asupan harian. Caranya bukan hanya dengan mengurangi porsi makan, tapi juga memilih makanan yang tepat agar kalori yang masuk lebih sedikit.  
     
    Banyak orang yang menjalani diet memilih untuk makan lebih banyak sayuran. “Semua jenis sayuran sebenarnya bagus untuk dikonsumsi, asalkan tidak berlebihan,” ujar dr. Theresia Rina Yunita.
    Sayuran adalah pilihan makanan terbaik untuk diet karena rendah kalori, kaya serat, dan penuh nutrisi. Dari brokoli yang kaya vitamin hingga asparagus yang mendukung kesehatan jantung, masing-masing sayuran memiliki manfaat unik untuk mendukung program diet.
     
    Dalam artikel ini, Medcom.id akan membahas apa saja sayuran yang bisa membantu Sobat medcom mencapai berat badan ideal? Simak ulasannya berikut ini:
     
    1. Brokoli
     
    Brokoli dikenal sebagai superfood karena kandungan seratnya yang tinggi, rendah kalori, serta kaya akan vitamin C dan K. Selain membantu kenyang lebih lama, brokoli juga baik untuk menjaga metabolisme tubuh.  
     
    2. Wortel
     
    Wortel adalah sumber beta-karoten yang baik, yang diubah tubuh menjadi vitamin A. Selain bermanfaat untuk kesehatan mata, wortel juga rendah kalori dan dapat menjadi camilan sehat yang membantu mengontrol rasa lapar.  
     

     
    3. Bayam
     
    Sayuran hijau ini kaya akan zat besi, kalsium, dan magnesium. Kandungan serat yang tinggi pada bayam membantu pencernaan dan membuat perut terasa kenyang lebih lama.  
     
    4. Selada
     
    Selada menjadi pilihan utama dalam menu salad karena rendah kalori dan tinggi air karena memiliki kandungan yang membantu hidrasi tubuh sekaligus memberikan efek kenyang.  
     
    5. Kangkung
     
    Sebagai sayuran yang populer di Indonesia, kangkung kaya akan serat dan vitamin A. Kandungannya membantu melancarkan pencernaan dan menjaga kesehatan kulit.  
     
    6. Mentimun
     
    Mentimun mengandung lebih dari 90 persen air, menjadikannya sayuran yang sangat rendah kalori dan baik untuk hidrasi tubuh. Mentimun juga membantu detoksifikasi alami tubuh.  
     
    7. Kembang Kol
     
    Alternatif rendah karbohidrat untuk nasi atau kentang, kembang kol kaya akan serat, vitamin C, dan antioksidan yang baik untuk kesehatan.  
     
    8. Buncis
     
    Buncis adalah sumber protein nabati yang baik karena kandungan seratnya yang tinggi membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, cocok untuk diet sehat.  
     
    9. Kale
     
    Kale adalah salah satu sayuran hijau dengan kandungan nutrisi tertinggi, termasuk vitamin A, K, dan C. Sayuran ini juga kaya antioksidan yang membantu melawan radikal bebas dalam tubuh.  
     
    10. Asparagus
     
    Asparagus rendah kalori dan kaya akan asam folat serta vitamin K. Sehingga dapat membantu pencernaan dan mendukung kesehatan jantung.  
     

    (Nithania Septianingsih)
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)