Produk: vitamin

  • Minimalisir Kecelakaan, Petugas Gabungan Lakukan Ram Chek Kendaraan di Terminal Lamongan

    Minimalisir Kecelakaan, Petugas Gabungan Lakukan Ram Chek Kendaraan di Terminal Lamongan

    Lamongan (beritajatim.com) – Menjelang masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), petugas gabungan yang terdiri dari Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim dan Lamongan, pihak kepolisian, TNI dan Jasa Raharja, melakukan pemeriksaan kelayakan kendaraan atau ram check, di Terminal Lamongan, Jumat (13/12/2024).

    Ram check yang menyasar kendaraan jenis bus antar kota dan bus pariwisata serta truk tersebut, menjadi bagian dari upaya untuk memastikan bahwa kendaraan yang beroperasi benar-benar aman, dan laik difungsikan, guna meningkatkan keselamatan perjalanan selama libur panjang Nataru.

    Kasatgas Dishub Provinsi Jatim dan PPN Terminal Lamongan, Hadi Wiyono, menjelaskan pemeriksaan kali ini mencakup dokumen administrasi hingga teknis laik jalan kendaraan. “Kita harus pastikan kondisi bus dalam keadaan layak jalan atau tidak. Sejumlah bus kami periksa, termasuk bus pariwisata,” ujar Hadi.

    Dari sejumlah kendaraan yang diperiksa, kata Hadi, pihaknha belum mendapatk adanya kendaraan yang komdisinya tidak layak beroperasi. “Ban serta perlengkapan lain menjadi perhatian kami. Klakson, wiper serta fisik ban. Kemudian uji kir, kelayakan ban, menjadi perhatian utama. Jangan sampai ada ban vulkanisir. Itu membahayakan,” tuturnya.

    Lebih lanjut Hadi menyampaikan, pihaknya akan mendata jika ada kendaraan yang melanggar, untuk kemudian dilaporkan ke pemerintah provinsi dan pusat. “Sanksi berat, seperti pencabutan izin operasional, bisa dikenakan pada operator bus yang melakukan pelanggaran serius,” kata Hadi.

    Sementara Kasat Lantas Polres Lamongan, AKP Nur Arifin, mengatakan selain memeriksa kelengkapan kendaraan seperti ban, klakson, lampu dan kelengkapan lainnya, petugas memasang stiker nomor pengaduan di kaca depan kendaraan, dan bak belakang truk. “Stiker ini dipasang agar penumpang bisa melapor jika sopir diketahui berkendara ugal-ugalan,” kata Nur Arifin.

    Tak hanya itu, petugas juga memeriksa kesehatan dan tes urine kepada para awak bus, serta memberikan vitamin C. Hal itu dilakukan untuk memastikan kondisi awak busa benar-benar prima. “Dari hasil tes urine dipastikan semuanya negatif. Itu artinya para awak bus tidak terpapar narkoba,” ucapnya.

    Dengan dilaksanaknnya ram check ini, diharapkan mampu meminimalisir risiko kecelakaan selama libur Nataru, sehingga masyarakat bisa menikmati perjalanan dengan aman dan nyaman. (fak/kun)

  • Makan Telur Setiap Hari Bikin Kolesterol Tinggi, Benarkah?

    Makan Telur Setiap Hari Bikin Kolesterol Tinggi, Benarkah?

    Jakarta, Beritasatu.com – Makan telur setiap hari adalah kebiasaan yang mudah dan praktis untuk meningkatkan asupan nutrisi harian. Namun, konsumsi telur sering menjadi topik perdebatan, terutama terkait dampaknya terhadap kadar kolesterol dalam darah.

    Benarkah makan telur setiap hari bisa meningkatkan kolesterol? Berikut ini penjelasannya.

    Telur adalah sumber protein berkualitas tinggi dan mengandung berbagai vitamin serta mineral penting, seperti vitamin B, kolin, dan omega-3. Satu butir telur mengandung sekitar 186 mg kolesterol, yang terletak pada bagian kuning telur.

    Meskipun kolesterol sering dianggap berbahaya, tubuh memerlukannya untuk berbagai fungsi vital, termasuk produksi hormon dan membangun sel tubuh.

    Beberapa penelitian menunjukkan konsumsi telur tidak selalu berhubungan dengan peningkatan kadar kolesterol darah yang berbahaya.

    Sebuah studi yang dipresentasikan oleh American College of Cardiology menemukan konsumsi hingga 12 telur per minggu tidak menyebabkan peningkatan kadar kolesterol yang signifikan. Penelitian ini melibatkan 140 orang yang berisiko tinggi terhadap penyakit jantung, dan hasilnya menunjukkan kadar kolesterol baik (HDL) meningkat, sementara kolesterol jahat (LDL) tetap stabil.

    Salah satu peneliti Nina Nouhravesh menyatakan, temuan ini menunjukkan konsumsi 12 atau lebih telur per minggu tidak memperburuk kadar kolesterol, bahkan dapat memberikan manfaat bagi kesehatan jantung.

    Tips Konsumsi Telur
    American Heart Association (AHA) menyarankan sebagian besar orang dapat mengonsumsi satu butir telur setiap hari dengan aman.

    Bagi individu yang sehat, bahkan dua butir telur per hari pun dianggap aman, terutama pada kelompok usia lanjut. Namun, bagi orang dengan kondisi tertentu, seperti diabetes atau kadar kolesterol tinggi, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan asupan telur.

    Makan telur setiap hari tidak secara otomatis mengakibatkan kolesterol tinggi. Konsumsi satu butir telur per hari umumnya aman, dan bahkan dapat memberikan manfaat kesehatan jika dikombinasikan dengan pola makan seimbang.

    Berdasarkan bukti ilmiah yang ada, anggapan makan telur setiap hari dapat mengakibatkan kolesterol tinggi perlu dipertimbangkan ulang. Terpenting, menjaga pola makan yang sehat dan gaya hidup aktif untuk mendukung kesehatan jantung secara optimal.

  • Mengintip Aktivitas TNI di Papua, Patroli Perbatasan Sambil Beri Pengobatan

    Mengintip Aktivitas TNI di Papua, Patroli Perbatasan Sambil Beri Pengobatan

    Jakarta: Aktivitas TNI tak melulu soal pengamanan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. TNI melaksanakan beragam kegiatan kemanusiaan di tengah tugas menjaga kedaulatan negara.

    Hal tersebut sesuai amanat Satgas HABEMA, yang mengedepankan pendekatan humanis sesuai perintah Presiden Prabowo Subianto. Seperti, yang dilakukan Satgas Yonif Para Raider 501 di Kampung Aiwesa, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya.

    “Inisiatif Satgas Yonif 501 Kostrad memberikan pelayanan kesehatan kepada warga masyarakat di Kampung Aiwesa,” kata Panglima HABEMA, Brigjen TNI Lucky Avianto, dalam keterangan tertulis yang dilansir Jumat, 13 Desember 2024.
     

    Pelayanan kesehatan diberikan saat satuan Satgas Yonif Para Raider 501/Bajra Yudha Kostrad, tengah melaksanakan tugas Operasi Pengamanan Perbatasan Mobil RI-PNG. Satgas yang dipimpin Letda Inf Puji Handoko, melaksanakan patroli pengamanan wilayah Kampung Aiwesa, Distrik Aifat Timur Tengah.

    “Di tengah perjalanan, Tim Patroli berjumpa dengan beberapa warga setempat yang mengeluh sakit,” kata Brigjen Lucky.

    Petugas TNI memberikan pelayanan kesehatan ke warga/Istimewa

    Beruntung saat patroli tersebut, turut serta Personel Kesehatan Satgas Yonif 501 Kostrad. Melihat kondisi masyarakat yang sakit, maka personel Kesehatan dengan sigap langsung memeriksa kesehatan mereka. Selesai penanganan, personel Kesehatan menyerahkan obat dan vitamin gratis kepada warga.

    “Ini merupakan wujud TNI memberikan pelayanan kebutuhan dasar, khususnya bidang kesehatan, dalam rangka mendukung percepatan pembangunan di wilayah Papua,” kata Brigjen Lucky.

    Tindakan Tim Patroli 501 di Kampung Aiwesa tersebut telah menindaklanjuti penekanan Komandan Satgas Yonif 501 Kostrad, Letkol Inf Yakhya Wisnu Arianto. Khususnya, tentang pentingnya perhatian Satgas kepada kebutuhan dasar masyarakat di daerah tugas.

    Setelah pengobatan selesai, salah satu diantaranya bernama Rio Tabuni menyampaikan terima kasihnya. “Terima kasih Komandan 501. Saya senang TNI bantu rakyat. Tuhan memberkati,” kata Rio.

    Jakarta: Aktivitas TNI tak melulu soal pengamanan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. TNI melaksanakan beragam kegiatan kemanusiaan di tengah tugas menjaga kedaulatan negara.
     
    Hal tersebut sesuai amanat Satgas HABEMA, yang mengedepankan pendekatan humanis sesuai perintah Presiden Prabowo Subianto. Seperti, yang dilakukan Satgas Yonif Para Raider 501 di Kampung Aiwesa, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya.
     
    “Inisiatif Satgas Yonif 501 Kostrad memberikan pelayanan kesehatan kepada warga masyarakat di Kampung Aiwesa,” kata Panglima HABEMA, Brigjen TNI Lucky Avianto, dalam keterangan tertulis yang dilansir Jumat, 13 Desember 2024.
     

    Pelayanan kesehatan diberikan saat satuan Satgas Yonif Para Raider 501/Bajra Yudha Kostrad, tengah melaksanakan tugas Operasi Pengamanan Perbatasan Mobil RI-PNG. Satgas yang dipimpin Letda Inf Puji Handoko, melaksanakan patroli pengamanan wilayah Kampung Aiwesa, Distrik Aifat Timur Tengah.
    “Di tengah perjalanan, Tim Patroli berjumpa dengan beberapa warga setempat yang mengeluh sakit,” kata Brigjen Lucky.
     

    Petugas TNI memberikan pelayanan kesehatan ke warga/Istimewa
     
    Beruntung saat patroli tersebut, turut serta Personel Kesehatan Satgas Yonif 501 Kostrad. Melihat kondisi masyarakat yang sakit, maka personel Kesehatan dengan sigap langsung memeriksa kesehatan mereka. Selesai penanganan, personel Kesehatan menyerahkan obat dan vitamin gratis kepada warga.
     
    “Ini merupakan wujud TNI memberikan pelayanan kebutuhan dasar, khususnya bidang kesehatan, dalam rangka mendukung percepatan pembangunan di wilayah Papua,” kata Brigjen Lucky.
     
    Tindakan Tim Patroli 501 di Kampung Aiwesa tersebut telah menindaklanjuti penekanan Komandan Satgas Yonif 501 Kostrad, Letkol Inf Yakhya Wisnu Arianto. Khususnya, tentang pentingnya perhatian Satgas kepada kebutuhan dasar masyarakat di daerah tugas.
     
    Setelah pengobatan selesai, salah satu diantaranya bernama Rio Tabuni menyampaikan terima kasihnya. “Terima kasih Komandan 501. Saya senang TNI bantu rakyat. Tuhan memberkati,” kata Rio.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ADN)

  • HNSI siap berkolaborasi dengan Pemerintah dukung makan bergizi gratis

    HNSI siap berkolaborasi dengan Pemerintah dukung makan bergizi gratis

    Jakarta (ANTARA) – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) siap berkolaborasi dengan Pemerintah untuk menyukseskan program unggulan makan bergizi gratis pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

    “HNSI sangat menyambut baik program Pemerintah makan bergizi gratis ini dan berkomitmen untuk terus turut mendorong dan menyosialisasikan di semua wilayah kerja HNSI,” kata Sekjen HNSI Lydia Assegaf melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

    Dalam rangka mensukseskan program tersebut, DPP HNSI bersama Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) HNSI di seluruh Indonesia menggelar makan bergizi gratis secara serentak dengan tema “Makan Bergizi Gratis HNSI Bersama Anak Nelayan” pada Kamis (12/12).

    Pengurus DPP HNSI hadir secara langsung bersama DPD HNSI Daerah Khusus Jakarta di SDN 3 Pluit yang berlokasi di tengah-tengah perkampungan nelayan Muara Angke, Jakarta Utara.

    Lydia mengatakan makan bergizi gratis yang digelar HNSI tersebut dalam rangka memperingati Hari Nusantara untuk mengenang Deklarasi Djuanda pada 13 Desember 2024.

    Deklarasi Djuanda menegaskan bahwa seluruh perairan yang mengelilingi, menghubungkan di antara pulau-pulau Indonesia adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam wilayah yurisdiksi Republik Indonesia.

    Menurut dia, makan bergizi gratis yang digelar HNSI untuk mengakselerasi penurunan stunting dan menjaga kesehatan masyarakat dengan memberikan asupan bergizi hewani untuk anak-anak yang bersumber dari aneka jenis ikan yang kaya dengan protein, omega 3, zat besi, iodium serta vitamin dan mineral.

    Sebab, lanjut Lydia, makan bergizi gratis tersebut memiliki tujuan yang sangat mulia. Pertama, pengentasan kemiskinan nelayan dengan menciptakan lapangan kerja dan pengurangan beban nelayan miskin dalam perolehan bahan pangan yang berasal dari ikan.

    “Serta tujuan ekonomi bagi nelayan, yakni pemanfaatan bahan pangan lokal hasil tangkapan ikan nelayan yang kaya nutrisi untuk peningkatan kesejahteraan nelayan dan mengoptimalkan pelaku UMKM di lingkungan nelayan,” katanya.

    Kedua, sebut Lydia, mendorong peningkatan gizi yang akan berefek terhadap kesehatan, tumbuh kembang, dan kecerdasan anak Indonesia. Untuk itu, HNSI mengharapkan melalui makan bergizi gratis secara serentak tersebut akan terbangun orkestrasi dan sinergi kementerian/lembaga dengan seluruh pemangku kepentingan melalui ekosistem makan bergizi gratis yang mengutamakan partisipasi nelayan.

    “Secara luas untuk penghidupan dan mata pencaharian yang layak bagi nelayan yang berjumlah 14,9 juta belum berdaya secara sosial ekonomi masih hidup di bawah garis kemiskinan menuju nelayan sejahtera negara kuat,” ujar Lydia.

    Pewarta: Benardy Ferdiansyah
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2024

  • Ini yang Terjadi pada Kulit Kalau Stop Makan Mi Instan, Bikin Wajah Glowing?

    Ini yang Terjadi pada Kulit Kalau Stop Makan Mi Instan, Bikin Wajah Glowing?

    Jakarta

    Viral di media sosial X warganet membahas soal diet mi instan. Mereka menyebut wajah mereka menjadi lebih halus dan bebas jerawat semenjak berhenti mengonsumsi mi instan.

    “Ehh Iyya bneran, aku kurang lebih udah 2 bulan gak makan mie,Alhamdulillah gapernah muncul jerawat, pas haid pun ga muncul, padahal udah ditungguin,” ucap salah satu netizen di media sosial X.

    Spesialis kulit dr Ruri Diah Pamela, SpKK menjelaskan mi instan sebenarnya tidak secara langsung memicu masalah jerawat di wajah. Namun, kandungan di dalamnya yang tinggi karbohidrat olahan, lemak trans, hingga garam dapat meningkatkan risiko masalah kulit apabila dikonsumsi secara berlebihan dan terus-menerus.

    Konsumsi mi instan secara berlebihan dapat meningkatkan insulin yang seiring berjalannya waktu juga meningkatkan aktivitas kelenjar sebaceous (penghasil minyak) dan memperburuk kondisi peradangan kulit. Hal tersebut yang menjadi beberapa faktor penyebab jerawat.

    “Mengurangi atau berhenti mengonsumsi mi instan dapat memberikan efek positif pada kulit, terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif terhadap makanan tinggi indeks glikemik,” ujar dr Ruri ketika dihubungi detikcom, Kamis (12/12/2024).

    Selain dapat membantu meredakan jerawat, mengurangi konsumsi mi instan juga dapat membantu penurunan sensitivitas kulit.

    Mi instan umumnya memiliki kandungan garam yang sangat tinggi. Hal tersebut dapat menyebabkan retensi cairan yang terkadang membuat wajah menjadi lebih bengkak atau kusam.

    “Oleh karena itu, mengurangi asupan garam, kulit dapat tampak lebih segar,” sambungnya.

    dr Ruri mengingatkan perubahan gaya hidup secara keseluruhan diperlukan untuk menjaga kesehatan kulit. Salah satunya dengan mengutamakan makanan-makanan sehat.

    Nutrisi dari makanan yang tinggi antioksidan dan vitamin dari sayur serta buah dapat membantu kulit untuk regenerasi. Hal ini akhirnya membuat kulit menjadi lebih cerah dan sehat.

    “Perhatikan juga pola makan keseluruhan dan gaya hidup secara umum, seperti tidur cukup, manajemen stres, serta perawatan kulit yang tepat,” tandas dr Ruri.

    (avk/kna)

  • HNSI Siap Berkolaborasi dengan Pemerintah, Gelar Makan Bergizi Gratis di Seluruh Indonesia – Halaman all

    HNSI Siap Berkolaborasi dengan Pemerintah, Gelar Makan Bergizi Gratis di Seluruh Indonesia – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) berpartisipasi aktif menyukseskan program unggulan Makan Bergizi Gratis (MBG) Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. 

    Dalam rangka mensukseskan program pemerintahan Presiden Prabowo tersebut, DPP HNSI bersama Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) HNSI di seluruh Indonesia menggelar MBG secara serentak dengan tema “Makan Bergizi Gratis HNSI Bersama Anak Nelayan”, Kamis (12/12/2024).

    Pengurus DPP HNSI hadir secara langsung bersama DPD HNSI Daerah Khusus Jakarta di SDN 3 Pluit yang berlokasi ditengah tengah perkampungan nelayan Muara Angke, Jakarta Utara.

    Sekjen HNSI Lydia Assegaf mengatakan, MBG yang digelar HNSI yang digelar secara tersebut dalam rangka memperingati Hari Nusantara untuk mengenang Deklarasi Djuanda pada 13 Desember 2024. 

    Di mana, Deklarasi Djuanda menegaskan bahwa seluruh perairan yang mengelilingi, menghubungkan diantara pulau-pulau Indonesia adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam wilayah yurisdiksi Republik Indonesia.

    Menurutnya, MBG HNSI untuk mengakselerasi penurunan stunting dan menjaga kesehatan masyarakat dengan memberikan asupan bergizi hewani untuk anak-anak yang bersumber dari aneka jenis ikan yang kaya dengan protein, omega 3, zat besi, iodium serta vitamin dan mineral.

    “HNSI sangat menyambut baik program pemerintah Makan Bergizi Gratis ini dan berkomitmen untuk terus turut mendorong dan mensosialisasikan disemua wilayah kerja HNSI,” kata Lydia, kepada wartawan, Jakarta, Kamis.

    Sebab, kata Lydia, MBG tersebut memiliki tujuan yang sangat mulia, sedikitnya ada dua yakni pertama; tujuan pengentasan kemiskinan nelayan dengan menciptakan lapangan kerja dan pengurangan beban nelayan miskin dalam perolehan bahan pangan yang berasal dari ikan.

    “Serta tujuan ekonomi bagi nelayan yakni pemanfaatan bahan pangan lokal hasil tangkapan ikan nelayan yang kaya nutrisi untuk peningkatan kesejahteraan nelayan dan mengoptimalkan pelaku UMKM dilingkungan nelayan,” ujarnya.

    Kedua, lanjut Lydia, mendorong peningkatan gizi yang akan berefek terhadap kesehatan, tumbuh kembang dan kecerdasan anak Indonesia. 

    Sebab itu, harapan HNSI melalui MBG serentak ini adalah terbangunnya orkestrasi dan sinergi kementerian/lembaga dengan seluruh pemangku kepentingan melalui ekosistem MBG yang mengutamakan partisipasi nelayan.

    “Secara luas untuk penghidupan dan mata pencaharian yang layak bagi nelayan yang berjumlah 14,9 juta belum berdaya secara sosial ekonomi masih hidup dibawah garis kemiskinan menuju nelayan sejahtera negara kuat,” pungkas Lydia.

     

  • Jangan Sepelekan Anemia, Kurang Darah Bisa Berdampak ke Otak

    Jangan Sepelekan Anemia, Kurang Darah Bisa Berdampak ke Otak

    Jakarta

    Anemia ditandai dengan hasil pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari normal. Hemoglobin berfungsi untuk membawa oksigen dan mengantarkannya ke seluruh sel jaringan tubuh. Kekurangan oksigen dalam jaringan juga akan memicu dampak pada fungsi otak.

    Di Indonesia, anemia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, termasuk pada balita hingga remaja. Menurut data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi anemia pada usia 0-4 tahun mencapai 23,8 persen, 5-14 tahun mencapai 15,3 persen, dan 15-24 tahun mencapai 15,5 persen. Angka ini termasuk tinggi, di atas standar ukuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2011 yang sebesar 10-13 persen.

    Jika dibandingkan dengan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, kasus anemia di Indonesia menurut data tersebut memang mengalami penurunan. Tercatat sebesar 38,5 persen anak usia 0-59 bulan mengalami anemia, usia 5-14 tahun sebesar 26,8 persen, dan 32 persen pada usia 15-24 tahun pada data 2018.

    Anemia dapat disebabkan oleh berbagai hal, antara lain defisiensi zat besi, defisiensi vitamin B12, defisiensi asam folat, penyakit infeksi, faktor bawaan, dan perdarahan. WHO mengatakan kekurangan zat besi sebagai penyebab anemia yang paling umum pada anak di dunia. Hal serupa juga terjadi di Indonesia.

    Menurut Buku Pedoman Penatalaksanaan Pemberian Tablet Tambah Darah Kementerian Kesehatan RI, pola makan yang miskin zat gizi besi, tingginya prevalensi kecacingan, dan tingginya prevalensi malaria di daerah endemis merupakan faktor-faktor yang sering dikaitkan dengan tingginya defisiensi besi di negara berkembang.

    Anak yang mengalami anemia defisiensi zat besi biasanya mengeluhkan beberapa gejala. Spesialis anak dr Ratih Puspita, SpA, mengatakan gejalanya dapat berupa nafsu makan kurang baik, pertumbuhan tidak optimal, sampai anemia yang memicu gejala pucat, lemah, letih, lesuh, dan kurang berkonsentrasi.

    Foto: infografis detikHealth

    Dampak Anemia Defisiensi Zat Besi Pada Anak

    Anak yang mengalami anemia defisiensi zat besi juga dapat mengalami dampak pada fungsi otak. Di kemudian hari, hal ini bisa berdampak negatif pada pembelajaran dan prestasi sekolah.

    Bahkan, perkembangan kognitif anak juga dapat terpengaruh jika ibu kekurangan zat besi selama trimester terakhir kehamilannya. Anak yang mengalami anemia defisiensi zat besi disebut memiliki risiko nilai IQ (intelligence quotient) yang lebih rendah dibandingkan anak sehat.

    Mantan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Hasto Wardoyo, dalam suatu kesempatan membeberkan jika rata-rata dari skor IQ anak Indonesia pada tahun 2022 hanya mencapai 78,49.

    Angka tersebut diungkapkannya dari data World Population Review 2022. Indonesia berada diperingkat 130 dari 199 negara yang ada di dunia menurut data tersebut.

    Capaian IQ tersebut, lebih rendah jika dibandingkan dengan negara tetangga lainnya seperti rata-rata IQ anak di Laos 80,99, Filipina 81,64, Brunei Darussalam 87,58, Malaysia 87,58, Thailand 88,87, Vietnam 89,53 dan Myanmar 91,18.

    Menurut Hasto rendahnya kualitas dan IQ pada anak disebabkan oleh faktor-faktor, salah satunya terkait masalah kesehatan seperti anemia.

    “Keprihatinan tentu terasa, ketika kita lihat World Population Review menyampaikan bahwa IQ bangsa kita cukup rendah dibandingkan dengan beberapa negara yang lain,” kata dalam Webinar IDIK: Komunikasi Merawat Negeri, Rabu (14/12/2022).

    Spesialis anak sekaligus konsultan neonatologi Dr dr Johanes Edy Siswanto, SpA(K) menjelaskan mengapa anemia defisiensi zat besi bisa berdampak pada otak anak. Menurutnya, zat besi penting untuk pembentukan hemoglobin yang berguna mengangkut oksigen melalui pembuluh darah yang mencapai setiap target organ, termasuk otak.

    Ia menyebut ada tiga komponen organ utama yang diutamakan atau menjadi prioritas dalam mendapatkan oksigen, yakni otak, jantung, dan paru-paru. Apabila selama dua atau tiga menit tidak mendapatkan oksigen, bisa memicu kerusakan terhadap organ tersebut. Oleh karena itu, ia menyebut ‘masuk akal’ jika kerusakan otak bisa berkaitan dengan IQ atau intelegensi anak.

    “Menjadi sangat penting dalam hubungan dengan tingkat Hemoglobin dan jumlah Fe (zat besi) sebagai bahan pembentukan Hemoglobin,” katanya saat dihubungi detikcom.

    Senada, dokter spesialis anak dr Kurniawan Satria Denta, SpA menjelaskan anemia defisiensi zat besi punya pengaruh negatif pada perkembangan otak anak. Hal ini dikarenakan zat besi memiliki peran esensial terhadap perkembangan otak anak, seperti produksi neurotransmitter, yakni zat besi diperlukan untuk sintesis dopamin, serotonin, dan GABA (Gamma-aminobutyric acid), yang memengaruhi suasana hati, perhatian, dan pembelajaran.

    Fungsi lain zat besi adalah mielinisasi, yakni pembentukan mielin atau lapisan pelindung di sekitar saraf otak yang mempercepat transmisi sinyal saraf. Penting juga untuk energi sel otak, saat zat besi dibutuhkan agar sel darah merah bisa mengantarkan oksigen yang cukup ke otak.

    “Tidak secara langsung, tapi memang bisa jadi salah satu faktor yang berpengaruh negatif terhadap kognitif anak,” katanya.

    Dampak anemia terhadap otak anak juga diungkap dalam penelitian yang dilakukan organisasi kajian nirlaba Fokus Kesehatan Indonesia (FKI). Penelitian tersebut menemukan bahwa anak-anak sekolah dasar yang kekurangan zat besi dan berisiko mengalami anemia, kekurangan energi, dan memiliki perawakan pendek terbukti berisiko gangguan kemampuan belajar.

    Bahkan berisiko tiga kali lipat lebih tinggi untuk mengalami gangguan memori kerja (working memory) dibandingkan dengan anak-anak yang memiliki status gizi baik.

    Penelitian yang dipimpin oleh Direktur Eksekutif FKI, Prof Nila F Moeloek dan Koordinator Riset dan Kajian FKI Dr dr Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, itu meneliti 500 anak Sekolah Dasar (SD) di Jakarta wilayah Manggarai dan Tanjung Priok.

    “Penelitian FKI ini membuktikan bahwa fakta adanya kondisi kurang gizi, dan anemia defisiensi besi pada anak SD ini bisa mengancam prestasi akademik murid sekolah dasar di kemudian hari, apabila jika ini terjadi pada jumlah anak yang lebih banyak,” katanya.

    “Dari evaluasi kami juga ditemukan bahwa murid sekolah dasar kelas 3 hingga 5 di Jakarta hampir 30 persen anak yang anemia mengalami gangguan memori kerja. Gangguan ini secara langsung berdampak pada kemampuan mereka untuk konsentrasi, memproses dan menyimpan informasi saat belajar,” ungkap dr Ray.

    Lebih dari 19 persen anak-anak dalam studi ini juga terbukti mengalami anemia, yang sebagian besar disebabkan oleh kekurangan zat besi. Prof Nila Moeloek dan Dr Ray Basrowi menjelaskan, “Ironisnya, anemia bukan hanya masalah kesehatan fisik tetapi juga sangat memengaruhi kemampuan kognitif anak-anak,” tandas mereka.

    “Anak-anak dengan anemia memiliki skor memori kerja yang jauh lebih rendah, bahkan berdampak klinis yang sangat nyata. Anemia Kurang besi secara langsung membatasi kemampuan anak untuk menyerap informasi, berpikir logis, dan berpartisipasi aktif di kelas,” ujar kedua inisiator Fokus Kesehatan Indonesia (FKI) ini.

    NEXT: Cara Mencegah Anemia pada Anak

  • Viral Stop Makan Mi Instan Bikin Kulit Glowing, Beneran Ngaruh?

    Viral Stop Makan Mi Instan Bikin Kulit Glowing, Beneran Ngaruh?

    Jakarta

    Viral di media sosial X diet mi instan disebut dapat meningkatkan kesehatan kulit wajah. Salah seorang netizen mengaku wajahnya menjadi jarang jerawatan semenjak stop mengonsumsi mi instan.

    “Asli guyss aku udah stop makan mie instan sebulanan lebih dan kulit aku jadi ga gampang jerawatan lagi, gatau kalo ternyata ngaruh,” kata pemilik akun @a***po***e.

    “Emang ngaruh bgt, tapi buat aku yg suka bgt sama mie dan roti. Susah bgt nguranginnya. Setidaknya, sudah berhasil mengurangi gula. Baby steps,” kata netizen lain menanggapi.

    Sebenarnya apakah berhenti mengonsumsi mi instan memang sebesar itu pengaruhnya pada kesehatan kulit wajah?

    Spesialis kulit dr Ruri Diah Pamela, SpKK menjelaskan mi instan sebenarnya tidak memicu kondisi jerawat secara langsung. Namun, kandungan yang ada di dalam mi instan apabila dikonsumsi secara berlebihan secara terus-menerus memang dapat memengaruhi kesehatan kulit.

    Ia mengatakan mi instan umumnya memiliki kandungan karbohidrat olahan, lemak trans, serta garam tinggi, tetapi rendah nilai gizi seperti serat, vitamin, dan mineral. Oleh karena itu, membatasi asupan mi instan menjadi salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan kulit wajah.

    “Karbohidrat olahan dapat menyebabkan peningkatan gula darah yang cepat, sehingga merangsang produksi insulin,” ucap dr Ruri ketika dihubungi oleh detikcom, Kamis (12/12/2024).

    “Kadar insulin yang tinggi dapat meningkatkan aktivitas kelenjar sebaceous (penghasil minyak) dan memperburuk kondisi peradangan pada kulit, yang merupakan faktor penyebab jerawat,” sambungnya.

    Selain itu, dr Ruri menyebut kandungan lemak trans yang ada di dalam mi instan juga dapat meningkatkan risiko inflamasi pada tubuh, salah satunya terhadap kulit.

    Untuk orang yang memiliki masalah jerawat pada wajah, dr Ruri menyarankan pola makan seperti memperbanyak makanan tinggi antioksidan, memilih makanan lemak sehat, serta menghindari produk makanan olahan berlebih.

    Makanan olahan seringkali mengandung banyak garam, gula, dan lemak jenuh. Jika dikonsumsi secara berlebihan, maka dapat memengaruhi kesehatan kulit.

    (avk/naf)

  • Benarkah Terasi Bikin Darah Tinggi? Ini Faktanya

    Benarkah Terasi Bikin Darah Tinggi? Ini Faktanya

    Jakarta, Beritasatu.com – Terasi adalah bumbu masakan yang terbuat dari udang atau ikan yang difermentasi dengan garam. Namun, benarkah terasi bisa bikin darah tinggi?

    Terasi memang memiliki aroma yang kuat dan rasa yang khas, menjadikannya bahan utama dalam berbagai hidangan tradisional Indonesia, seperti sambal terasi, tumis sayuran, dan seafood.

    Meskipun memberikan cita rasa yang kaya pada masakan, ada beberapa kekhawatiran mengenai pengaruh terasi terhadap kesehatan, khususnya bagi penderita hipertensi atau darah tinggi.

    Apakah benar terasi dapat meningkatkan tekanan darah? Berikut ini penjelasannya.

    Kandungan Terasi dan Pengaruhnya terhadap Darah Tinggi
    Proses pengawetan terasi menggunakan garam, yang mengandung natrium. Menurut American Heart Association (AHA), jika dikonsumsi secara berlebihan, natrium dapat memengaruhi peningkatan tekanan darah, terutama pada penderita hipertensi.

    Sebagai contoh, dalam satu sendok makan terasi, terkandung sekitar 1.500 miligram garam, yang setara dengan sepertiga dari batas konsumsi garam harian yang disarankan.

    Oleh karena itu, bagi mereka yang memiliki sensitivitas terhadap garam atau memiliki tekanan darah tinggi, konsumsi terasi perlu dibatasi. Meski terasi mengandung garam yang dapat berisiko bagi penderita hipertensi, terasi juga memiliki sejumlah manfaat kesehatan.

    1. Kaya akan protein
    Terasi mengandung protein yang penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel tubuh.

    2. Mengandung vitamin dan mineral
    Terasi mengandung vitamin D, B12, serta mineral seperti fosfor dan selenium yang bermanfaat untuk kesehatan tulang dan sistem kekebalan tubuh.

    3. Rendah kalori
    Terasi memiliki kandungan kalori yang rendah, menjadikannya tambahan yang baik dalam diet seimbang, asalkan dikonsumsi dalam jumlah moderat.

    Sayangnya, manfaat ini bisa berkurang jika terasi dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, terutama karena kandungan garamnya yang tinggi.

    Tips Aman Mengonsumsi Terasi bagi Penderita Hipertensi
    – Gunakan terasi sebagai bumbu, bukan bahan utama
    Terasi sebaiknya digunakan dalam jumlah kecil untuk memberi rasa, bukan sebagai bahan utama dalam masakan.

    – Pilih terasi dengan warna alami
    Terasi yang berwarna mencolok mungkin mengandung zat pengawet berbahaya, seperti Rhodamin-B, yang sebaiknya dihindari.

    – Perhatikan total asupan garam
    Pastikan total asupan garam dari semua sumber dalam satu hari tidak melebihi 5.000 miligram, sesuai dengan batas yang disarankan untuk menjaga tekanan darah tetap stabil.

    Terasi memang dapat memengaruhi tekanan darah karena kandungan natriumnya. Namun, dengan mengelola konsumsi terasi secara bijak dan memperhatikan asupan garam keseluruhan, penderita hipertensi masih bisa menikmati terasi sebagai bagian dari diet mereka.

    Selalu perhatikan jumlah terasi yang dikonsumsi dan pastikan untuk menjaga keseimbangan dalam pola makan sehari-hari.

  • Perawatan Dermaroller Harus Dilakukan Dokter, Bukan Ahli Estetik Jalur Kursus

    Perawatan Dermaroller Harus Dilakukan Dokter, Bukan Ahli Estetik Jalur Kursus

    Jakarta

    Spesialis dermatologi menjelaskan terkait perawatan dermaroller untuk menghilangkan bopeng bekas jerawat. Dermaroller bertujuan untuk merangsang produksi kolagen dan elastisitas kulit demi memperbaiki tekstur kulit termasuk bopeng atau atrophic acne scars.

    “Dermaroller adalah alat untuk microneedling therapy yang menggunakan jarum-jarum mikro di permukaannya. Saat alat ini digulung di kulit, jarum-jarum tersebut menciptakan ribuan luka kecil yang dikenal sebagai microchannels pada epidermis hingga dermis,” kata dermatolog Arini Astasari, SpDVE kepada detikcom, Rabu (11/12/2024).

    Teknik ini juga dapat meningkatkan penetrasi bahan aktif seperti hyaluronic acid atau vitamin C melalui kulit. Namun, jika tidak dilakukan oleh profesional terlatih atau menggunakan alat yang tidak steril, risiko post-inflammatory hyperpigmentation (PIH), infeksi bakteri, atau trauma epidermal berlebihan dapat terjadi.

    dr Arini menjelaskan prosedur kecantikan termasuk dermaroller membutuhkan pemahaman mendalam tentang anatomi kulit, fisiologi jaringan (seperti lapisan dermis dan subkutan), serta risiko komplikasi medis.

    “Sertifikasi kecantikan, seperti kursus singkat atau pelatihan kosmetik non-medis, tidak cukup untuk melakukan tindakan medis seperti dermaroller, laser, atau filler,” bebernya.

    Lebih lanjut, dirinya menjelaskan gelar-gelar panjang yang ditampilkan di media sosial sering kali menyesatkan, karena tidak mencerminkan kredensial medis yang sah. Untuk tindakan estetika, masyarakat perlu memastikan klinik memiliki izin praktik resmi dari Dinas Kesehatan dan dokter yang memiliki Surat Tanda Registrasi serta Surat Izin Praktik.

    “Hanya tenaga medis berlisensi seperti dokter spesialis kulit dan kelamin, yang memiliki izin untuk melakukan tindakan-tindakan ini sesuai dengan regulasi,” tandasnya.

    (kna/naf)