Produk: vitamin C

  • Anggur Hitam atau Hijau, Mana yang Lebih Bermanfaat untuk Kesehatan?

    Anggur Hitam atau Hijau, Mana yang Lebih Bermanfaat untuk Kesehatan?

    Jakarta, Beritasatu.com – Anggur hitam dan anggur hijau sama-sama memiliki manfaat untuk kesehatan. Keduanya kaya akan kandungan vitamin C dan K, kalium, serta, serta antioksidan.

    Anggur hitam diketahui mengandung resveratrol yang memiliki sifat antiradang dan antikanker. Sementara itu, anggur hijau dapat meningkatkan kadar energi dan mengontrol berat badan.

    Lantas, mana yang lebih baik dikonsumsi untuk kesehatan tubuh?

    Manfaat Anggur Hitam

    Anggur hitam memiliki kandungan antioksidan yang tinggi, termasuk resveratrol. Kandungan tersebut membuat buah yang satu ini memiliki efek antiinflamasi dan antikanker.

    Selain itu, anggur hitam juga kaya akan vitamin C, vitamin K, serat, fruktosa, dan sejenis gula alami yang baik untuk kesehatan tubuh.

    Antioksidan dalam buah yang satu ini dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan dan beberapa penyakit seperti diabetes, alzheimer, penyakit jantung, dan parkinson.

    Anggur hitam sangat baik untuk dikonsumsi karena kandungan resveratrol di dalamnya dapat memberikan lapisan pelindung bagi jantung dan otak.

    Manfaat Anggur Hijau

    Di sisi lain, anggur hijau juga memiliki kandungan vitamin C dan vitamin K yang tinggi, kalium, dan serat. Buah yang satu ini kaya akan antioksidan seperti flavonoid yang dikaitkan dengan sifat antiradang dan antikanker.

    Buah yang satu ini adalah karbohidrat alami seperti glukosa dan fruktosa yang menyediakan energi bagi tubuh.

    Sama seperti anggur hitam, anggur hijau juga mengandung resveratrol, yang dapat meningkatkan energi dan memperbaiki metabolisme tubuh. Selain itu, buah ini terkenal untuk mengontrol berat badan.

    Berdasarkan penelitian, flavonid yang terkandung dalam anggur hijau dapat membantu mengontrol berat badan ideal. Mengonsumsi anggur hijau dapat mencegah tekanan darah tinggi.

    Lebih Baik yang Mana?

    Baik anggur hitam maupun anggur hijau sama-sama mengandung vitamin dan mineral penting yang sangat baik untuk kesehatan. Pilihan di antara keduanya didasarkan pada preferensi dan tujuan kesehatan Anda sendiri.

    Jika Anda menyukai buah yang lebih manis, anggur hitam adalah pilihan yang tepat. Sementara, jika Anda menyukai buah yang lebih asam dan sedang dalam program diet, maka pilihan yang tepat adalah anggur hijau.

  • Mengenal Efek Samping Kulit Pisang untuk Wajah: Apa yang Perlu Diketahui?

    Mengenal Efek Samping Kulit Pisang untuk Wajah: Apa yang Perlu Diketahui?

    Meskipun kulit pisang memiliki beberapa manfaat, banyak ahli kecantikan merekomendasikan untuk lebih baik mengonsumsi pisang secara langsung. Dengan mengonsumsi pisang, Anda mendapatkan semua nutrisi yang terkandung dalam buahnya, seperti vitamin C, vitamin B6, dan potasium. Nutrisi ini sangat baik untuk kesehatan kulit dari dalam.

    Secara keseluruhan, meskipun kulit pisang bisa menjadi pilihan alami untuk perawatan wajah, efek samping yang mungkin muncul tidak boleh diabaikan. Jika Anda ingin mencoba, lakukan dengan bijak dan selalu perhatikan reaksi kulit Anda. Ingat, lebih baik mencegah daripada mengobati.

     

  • Menjaga Kesehatan dan Berat Badan saat Puasa Ramadan jadi Tantangan Banyak Orang – Halaman all

    Menjaga Kesehatan dan Berat Badan saat Puasa Ramadan jadi Tantangan Banyak Orang – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Puasa Ramadan dimanfaatkan sebagian orang untuk menjaga kebugaran tubuh dan menurunkan berat badan.

    Namun, meskipun niat tersebut mulia, tak sedikit yang merasa kesulitan mencapainya. 

    Ada beberapa alasan yang mendasari hal ini, seperti asupan nutrisi yang kurang seimbang,  kebiasaan makan yang tidak tepat, serta keluhan fisik, seperti nyeri lambung yang cukup mengganggu.

    Menurut ahli gizi Veronica, S.Gz., nyeri lambung sering terjadi karena perut yang kosong dalam waktu yang cukup lama selama puasa. 

    Hal ini menyebabkan peningkatan asam lambung yang dapat menimbulkan rasa perih, nyeri di ulu hati, hingga sensasi panas di tenggorokan.

    Selain itu, tubuh juga bisa terasa lemas akibat kekurangan kalori selama berpuasa.

    Masalah-masalah ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi banyak orang yang ingin menjaga pola makan sehat atau bahkan menjalani diet saat berpuasa.

    Untuk itu, penting untuk mencari solusi yang tepat agar tubuh tetap terjaga kebugarannya, dan berat badan bisa turun secara efektif tanpa mengorbankan kesehatan.

    Beberapa klinik yang berfokus pada manajemen berat badan dan kesehatan tubuh menawarkan berbagai pendekatan untuk membantu orang menjalani diet yang aman dan efektif saat puasa.

    Salah satunya adalah dengan memberikan solusi berupa perawatan khusus yang dapat membantu mengatasi keluhan fisik, seperti lemas dan nyeri lambung.

    Perawatan ini umumnya berupa terapi intravena (IV) yang mengandung berbagai komponen seperti vitamin B kompleks, vitamin C, serta antasida yang dirancang untuk meningkatkan daya tahan tubuh, mengurangi rasa lemas, serta menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik selama berpuasa.

    Terapi ini dapat membantu mendukung diet yang dijalani, terutama dalam mengurangi risiko flu, mencegah kekurangan zat besi, serta meningkatkan konsentrasi dan energi.

    Selain itu, dengan adanya pendekatan yang lebih terstruktur dan berbasis pada kebutuhan pasien, individu yang menjalani puasa Ramadan dapat memperoleh perawatan yang lebih personal.

    Ini memungkinkan mereka untuk tetap fit, sehat, dan tetap fokus pada tujuan jangka panjang mereka, yakni mencapai berat badan ideal tanpa merasa terhambat oleh masalah kesehatan selama berpuasa.

    Bagi mereka yang ingin melengkapi program diet, ada berbagai pilihan perawatan tambahan yang dirancang untuk membantu mengurangi lemak tubuh, mengencangkan tubuh, serta mengurangi lingkar badan.

    Berbagai teknik seperti terapi injeksi atau perawatan dengan teknologi seperti LIGHTwave dan Lipoburn juga bisa dipertimbangkan sebagai bagian dari solusi menyeluruh dalam mencapai tubuh yang lebih sehat dan ideal.

    Menjaga kesehatan tubuh selama Ramadan bukan hanya soal menurunkan berat badan, tetapi juga soal menjaga keseimbangan tubuh agar tetap nyaman dan berenergi.

    Maka, penting untuk memilih solusi yang tidak hanya praktis dan aman, tetapi juga dapat mendukung kebugaran fisik selama menjalani ibadah puasa.(Abdul Qodir)

     

  • 7 Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan, Atasi Sembelit hingga Cegah Kanker

    7 Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan, Atasi Sembelit hingga Cegah Kanker

    Jakarta

    Perkembangan zaman tidak membuat pengobatan tradisional terlupakan. Sampai sekarang, tak sedikit orang yang memilih pengobatan dengan bahan-bahan alami karena dianggap lebih murah dan minim efek samping.

    Salah satu bahan alami yang sering dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional adalah daun kelor. Daun kelor atau moringa oleifera dipercaya memiliki banyak manfaat untuk kesehatan berkat beragam nutrisi yang terkandung di dalamnya.

    Dikutip dari Healthline, daun kelor mengandung berbagai macam vitamin dan mineral, seperti A, B, C, magnesium, zat besi, kalium, dan asam folat. Selain itu, herba ini juga mengandung sejumlah protein, serat, dan antioksidan yang baik untuk tubuh.

    Lantas, apa saja manfaat kesehatan yang diperoleh dari mengonsumsi daun kelor? Dikutip dari Medical News Today dan Healthline, berikut ulasannya.

    1. Mengatasi Gangguan Pencernaan

    Daun kelor dapat digunakan untuk mengatasi masalah terkait pencernaan. Khasiat ini berasal dari kandungan serat yang ada pada daun kelor.

    Serat dapat memperlambat proses pengosongan lambung, meningkatkan rasa kenyang, dan mendukung fungsi pencernaan. Tak hanya itu, serat juga dapat membantu mencegah sembelit dan melancarkan buang air besar.

    2. Meringankan Rheumatoid Arthritis

    Rheumatoid arthritis adalah gangguan autoimun yang menyebabkan terjadinya peradangan pada persendian.

    Penelitian menunjukkan kandungan antioksidan isotiosianat pada daun kelor memiliki sifat antiinflamasi yang dapat mengurangi atau meredakan peradangan dalam tubuh.

    3. Mengelola Kadar Gula Darah

    Daun kelor dipercaya dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan mencegah diabetes. Studi yang dilakukan pada 30 wanita menunjukkan suplementasi 1,5 sendok teh bubuk daun kelor setiap hari selama tiga bulan dapat menurunkan kadar gula darah puasa hingga 13,5 persen.

    Studi lain juga menemukan menambahkan 50 gram daun kelor ke makanan dapat mengurangi risiko kenaikan gula darah sebesar 21 persen.

    Daun kelor diyakini dapat membantu mengatasi tekanan darah tinggi atau hipertensi.

    Daun kelor mengandung kalium, mineral yang dapat membantu menurunkan tekanan darah dengan menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh. Tingginya kadar natrium dalam tubuh merupakan salah satu penyebab utama tekanan darah meningkat.

    5. Mengatai Anemia

    Kandungan vitamin C yang ada pada daun kelor dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan dan suplemen. Karenanya, herba ini cocok dikonsumsi oleh pengidap anemia, khususnya anemia yang disebabkan oleh defisiensi zat besi.

    6. Mencegah Pengeroposan Tulang

    Daun kelor juga kaya akan fosfor dan kalsium yang sangat penting untuk kesehatan tulang. Karena daun kelor memiliki sifat antiinflamasi, herba ini juga dapat mencegah kerusakan tulang yang disebabkan oleh peradangan.

    Suplementasi daun kelor juga dikaitkan dengan penurunan risiko osteoporosis.

    7. Mencegah Jenis Kanker Tertentu

    Antioksidan yang terkandung dalam daun kelor dapat melindungi sel dan jaringan tubuh dari efek radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul berbahaya yang dapat memicu terjadinya stres oksidatif. Stres oksidatif inilah yang dapat merusak sel dan meningkatkan risiko kanker.

    Suplementasi ekstrak daun kelor juga dipercaya dapat menghambat pertumbuhan sel kanker.

    (ath/kna)

  • Tetap Bugar Saat Puasa: 5 Tips Jaga Kesehatan Tulang, Sendi, dan Otot di Bulan Ramadan – Halaman all

    Tetap Bugar Saat Puasa: 5 Tips Jaga Kesehatan Tulang, Sendi, dan Otot di Bulan Ramadan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bulan Ramadan adalah momen istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia.

    Selain menahan lapar dan haus, Ramadan juga diisi dengan berbagai aktivitas ibadah yang lebih intens, seperti salat tarawih, tadarus Al-Qur’an, hingga i’tikaf di masjid. 

    Tak hanya itu, Ramadan juga menjadi waktu untuk mempererat silaturahmi dengan keluarga dan sahabat.

    Namun, aktivitas yang padat dan durasi ibadah yang panjang menuntut tubuh, terutama tulang, sendi, dan otot, untuk tetap sehat dan kuat.

    Seiring bertambahnya usia, tubuh mengalami perubahan seperti berkurangnya massa otot, menurunnya kepadatan tulang, dan menipisnya bantalan sendi.

    Hal ini dapat memengaruhi kenyamanan saat duduk lama saat tadarus, perjalanan mudik, atau berdiri lebih lama saat salat tarawih.

    Namun, dengan persiapan yang tepat, Anda bisa menjaga kesehatan tulang, sendi, dan otot agar ibadah Ramadan tetap lancar dan nyaman.

    Berikut tipsnya:

     1. Jaga Pola Makan Sehat dan Penuhi Nutrisi Harian

    Selama berpuasa, tubuh membutuhkan nutrisi yang cukup untuk tetap berenergi. Pastikan asupan gizi seimbang dengan mengonsumsi karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral.

    Untuk menjaga kesehatan tulang, pastikan asupan kalsium dan vitamin D dari makanan seperti susu, terutama susu rendah lemak yang kaya akan kalsium dan protein. 

    Sementara itu, konsumsi protein dari susu, daging, telur, dan kacang-kacangan juga membantu memperkuat otot. 

    Magnesium dan omega-3 yang terdapat dalam kacang-kacangan serta ikan juga berperan dalam menjaga fleksibilitas sendi.

    Marketing Manager Anlene, Halin Hasra mengatakan, nutrisi dari Anlene™ yang bisa mendukung nutrisi harian saat puasa karena minum dua gelas per hari dapat memenuhi 100 persen kebutuhan kalsium harian serta mengandung kolagen, tinggi vitamin C, tinggi protein, vitamin B6, B12 dan kalium.

    “Konsumsi saat sahur dan berbuka membantu tubuh tetap kuat dan berenergi dan tidak adanya kandungan gula tambahanmembantu menjaga kadar gula darah dan tetap aman dikonsumsi,” katanya.

    2. Tetap Aktif dengan Olahraga Ringan

    Meski sedang berpuasa, olahraga tetap penting untuk menjaga kebugaran tubuh.

    Pilih waktu yang tepat, seperti satu jam sebelum berbuka, setelah berbuka, atau sebelum sahur. Olahraga ringan seperti jalan kaki, yoga, atau pilates dapat membantu menjaga fleksibilitas sendi dan mencegah kekakuan otot.

    Dr. dr. Tirza Z. Tamin, Sp.KFR, M.S(K), FIPM(USG), Ketua Umum Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI), menyarankan, olahraga selama Ramadan tidak perlu ekstrem.

    “Cukup 40 menit hingga 1 jam sehari. Jangan lupa lakukan pemanasan untuk mencegah cedera.” katanya.

    3. Jaga Hidrasi Tubuh

    Kebutuhan cairan tubuh harus tetap terpenuhi meski sedang berpuasa. Minum air putih minimal 8 gelas sehari, yang bisa dibagi saat sahur, berbuka, dan sebelum tidur.

    Hindari konsumsi teh dan kopi berlebihan karena bersifat diuretik dan dapat menyebabkan dehidrasi.

    Hidrasi yang cukup juga penting untuk kesehatan tulang, sendi, dan otot. Kekurangan cairan dapat membuat otot lebih mudah lelah dan sendi terasa kaku.

    4. Tidur Cukup untuk Pemulihan Otot

    Perubahan pola tidur selama Ramadan, seperti bangun lebih awal untuk sahur, bisa membuat tubuh lelah.

    Pastikan Anda tidur cukup sekitar 7–8 jam sehari. Manfaatkan waktu siang untuk power nap 10–20 menit agar tubuh tetap segar dan bertenaga.

    5. Konsumsi Suplemen atau Minuman Bernutrisi

    Selain makanan bergizi, Anda bisa melengkapi kebutuhan nutrisi dengan mengonsumsi suplemen atau minuman bernutrisi seperti Anlene.

    Presiden Direktur Fonterra Brands Indonesia, Yauwanan Wigneswaran menegaskan, kesehatan tulang, sendi, dan otot bukan hanya untuk lansia, tetapi juga generasi muda.

    “Ramadan adalah waktu yang tepat untuk mulai menjaga kesehatan tubuh dengan nutrisi yang tepat,” katanya.

    Dengan menjaga pola makan sehat, tetap aktif berolahraga, mencukupi kebutuhan cairan, dan tidur yang cukup, Anda bisa menjalani Ramadan dengan tubuh yang sehat dan bugar.(Eko Sutriyanto)

     

  • 8 Buah Tinggi Serat yang Bisa Dimakan Saat Sahur

    8 Buah Tinggi Serat yang Bisa Dimakan Saat Sahur

    Jakarta, Beritasatu.com – Mengonsumsi makanan yang tepat saat sahur dapat membantu tubuh tetap berenergi dan terhidrasi sepanjang hari. Salah satu cara terbaik untuk merasa kenyang lebih lama saat puasa Ramadan adalah dengan mengonsumsi buah tinggi serat.

    Serat membantu melancarkan pencernaan, memperlambat proses pencernaan, dan mengurangi rasa lapar selama berpuasa. Berikut ini delapan buah kaya serat yang cocok untuk dikonsumsi saat sahur, yang dikutip dari Healthline, Rabu (5/3/2025).

    Buah Tinggi Serat untuk Sahur

    1. Pir

    Pir adalah salah satu buah yang paling tinggi serat dan sangat cocok dikonsumsi saat sahur. Serat dalam pir dapat membantu melancarkan pencernaan dan memberikan rasa kenyang lebih lama.

    Selain itu, pir juga kaya akan antioksidan serta vitamin C yang baik untuk menjaga daya tahan tubuh selama puasa. Mengonsumsi pir secara utuh, tanpa dikupas kulitnya, akan memberikan manfaat serat yang lebih optimal.

    2. Stroberi

    Stroberi tidak hanya lezat, tetapi juga kaya akan serat dan vitamin C. Kandungan antioksidan dalam stroberi membantu melawan radikal bebas dan menjaga kesehatan kulit.

    Stroberi memiliki kandungan air yang cukup tinggi, sehingga dapat membantu menjaga hidrasi tubuh selama puasa. Anda bisa mengonsumsi stroberi secara langsung, mencampurnya dengan yoghurt, atau menjadikannya smoothie sehat untuk sahur.

    3. Alpukat

    Alpukat merupakan salah satu buah dengan kandungan serat tertinggi. Selain tinggi serat, alpukat juga kaya akan lemak sehat yang baik untuk kesehatan jantung. Konsumsi alpukat saat sahur dapat memberikan energi tahan lama, membantu menstabilkan kadar gula darah, dan menjaga keseimbangan elektrolit tubuh.

    Hal itu karena kandungan kalium yang tinggi pada alpukat. Buah ini bisa dikonsumsi langsung, dibuat salad, atau dicampur dengan roti gandum untuk sahur yang lebih mengenyangkan.

    4. Apel

    Apel dikenal sebagai buah yang baik untuk pencernaan karena mengandung serat larut dan tidak larut. Serat larut dalam apel membantu menurunkan kadar kolesterol dan menjaga kestabilan gula darah.

    Sementara serat tidak larut mendukung kesehatan usus dan memperlancar pencernaan. Apel juga mengandung banyak air, sehingga membantu tubuh tetap terhidrasi lebih lama selama berpuasa.

    5. Raspberry

    Raspberry adalah buah yang sangat kaya akan serat serta mengandung vitamin C dan mangan. Serat dalam raspberry berperan penting dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan dan memberikan efek kenyang lebih lama.

    Kandungan antioksidan dalam buah ini juga membantu meningkatkan daya tahan tubuh selama puasa. Raspberry bisa dikonsumsi langsung atau dicampurkan dalam smoothie dan yoghurt untuk menu sahur yang lebih variatif.

    6. Pisang

    Pisang adalah buah yang sangat populer untuk sahur karena memberikan energi cepat serta mengandung serat yang baik untuk pencernaan. Pisang juga kaya akan kalium, yang membantu mencegah keram otot dan menjaga keseimbangan elektrolit tubuh selama puasa.

    Pisang hijau atau mentah juga mengandung pati resisten, yang berfungsi seperti serat dalam mendukung kesehatan usus. Anda bisa mengonsumsi pisang secara langsung atau mengolahnya menjadi smoothies untuk variasi menu sahur.

    7. Wortel

    Meskipun bukan buah, wortel adalah sumber serat yang baik dan juga kaya akan beta karoten, yang dikonversi menjadi vitamin A dalam tubuh. Vitamin A sangat penting untuk kesehatan mata dan sistem kekebalan tubuh.

    Mengonsumsi wortel saat sahur juga membantu menjaga kesehatan pencernaan dan memberikan rasa kenyang lebih lama. Wortel bisa dikonsumsi dalam bentuk jus, salad, atau dikukus sebagai lauk sahur.

    8. Gandum

    Meskipun bukan buah atau sayuran, gandum adalah salah satu sumber serat terbaik yang bisa dikonsumsi saat sahur. Gandum mengandung beta glukan, serat larut yang dapat membantu mengontrol kadar gula darah dan kolesterol. Mengonsumsi gandum dalam bentuk oatmeal atau roti gandum bisa menjadi pilihan sahur yang mengenyangkan dan sehat.

    Mengonsumsi buah tinggi serat saat sahur dapat membantu tubuh tetap bertenaga, melancarkan pencernaan, dan mengurangi rasa lapar selama berpuasa. Selain buah-buahan, beberapa sayuran dan biji-bijian tinggi serat juga bisa menjadi pilihan untuk menu sahur yang lebih seimbang.

  • 6 Makanan yang Bikin Kenyang Lebih Lama, Cocok Dikonsumsi saat Sahur

    6 Makanan yang Bikin Kenyang Lebih Lama, Cocok Dikonsumsi saat Sahur

    Jakarta

    Memilih makanan yang tepat bisa membantu tubuh mendapatkan rasa kenyang yang lebih lama, terutama saat sedang berpuasa. Pemilihan yang cermat kni akan membuat tubuh lebih berenergi seharian, sehingga tetap fokus meski sedang berpuasa.

    Dikutip dari Medical News Today, ada beberapa makanan yang memiliki kandungan gizi memadai, seperti tinggi protein dan serat. Lalu, apa saja makanan-makanan tersebut?

    1. Kentang

    Baik direbus atau dipanggang, kentang merupakan pilihan makanan yang tepat jika mengincar rasa kenyang lebih lama. Kentang adalah makanan yang sangat padat dan kaya akan pati, vitamin C, dan beberapa nutrisi sehat lainnya.

    Sebuah studi pada tahun 2013 yang diterbitkan dalam Annals of Nutrition & Metabolism menemukan bahwa makanan berbahan dasar kentang efektif dalam mengurangi nafsu makan, dibandingkan dengan bahan lainnya.

    2. Kacang-kacangan

    Kacang-kacangan juga merupakan karbohidrat yang lambat dicerna oleh tubuh. Selain itu makanan ini mengandung protein dan serat yang tinggi, sehingga akan terasa lebih mengenyangkan.

    Kacang-kacangan merupakan makanan yang baik untuk mengimbangi rasa lapar dan mengatur asupan kalori, menurut sebuah studi tahun 2010 dalam jurnal Advances in Nutrition.

    3. Makanan Tinggi Serat

    Serat yang tinggi diketahui dapat membantu tubuh merasa lebih kenyang. Serat memiliki banyak fungsi seperti membantu mengendalikan kadar gula darah dan kolesterol.

    Makanan berserat tinggi dapat ditemukan pada oat, roti gandum utuh, sayuran seperti wortel atau bit, buah-buahan seperti pisang dan jeruk.

    4. Produk Susu Rendah Lemak

    Sebuah studi dalam jurnal Appetite menemukan bahwa produk susu rendah lemak seperti greek yogurt berprotein tinggi, efektif untuk mengimbangi rasa lapar, meningkatkan rasa kenyang, dan mengurangi rasa ingin makan berlebih.

    5. Telur

    Telur merupakan makanan yang kaya akan protein, vitamin, dan mineral. Telur juga memiliki efek menguntungkan dalam mengurangi rasa lapar dan membuat tubuh merasa kenyang lebih lama.

    Sebuah studi dari tahun 2011 dalam International Journal of Food Sciences and Nutrition memberi peserta makan siang berupa telur dadar, kentang goreng, atau sandwich ayam. Mereka yang mengonsumsi telur dadar merasa lebih kenyang daripada mereka yang mengonsumsi kentang goreng atau sandwich ayam.

    6. Daging Rendah Lemak dan Ikan

    Daging rendah lemak bisa didapatkan pada dada ayam atau daging sapi bagian tenderloin. Sementara, untuk pilihan ikan lebih banyak, seperti ikan kakap, ikan tuna, ikan halibut.

    Mengonsumsi makanan-makanan ini dapat membuat perut terasa lebih kenyang, karena kandungan proteinnya yang tinggi.

    (dpy/suc)

  • 6 Manfaat Minum 2 Gelas Air Hangat dengan Lemon dan Kunyit Setiap Pagi

    6 Manfaat Minum 2 Gelas Air Hangat dengan Lemon dan Kunyit Setiap Pagi

    Jakarta, Beritasatu.com – Di tengah musim pancaroba seperti sekarang, menjaga kesehatan tubuh adalah hal yang utama. Salah satunya adalah dengan meminum dua gelas air hangat dengan lemon dan kunyit setiap pagi.

    Minuman yang satu ini kaya akan vitamin C yang berasal dari lemon, kurkumin kunyit, dan memberikan efek hidrasi dari air hangat. Karenanya, dengan meminum minuman ini setiap pagi dapat memberikan energi dan menyehatkan tubuh.

    Manfaat untuk Kesehatan

    Berikut ini adalah beberapa manfaat minum dua gelas air hangat dengan lemon dan kunyit setiap pagi:

    1. Tubuh Dapat Menyerap Kurkumin dengan Lebih Baik

    Kunyit mengandung kurkumin, yakni senyawa yang dikenal dengan sifat antiradang dan kaya akan kandungan antioksidan. Air hangat diketahui dapat membantu melarutkan kurkumin agar dapat diserap tubuh dengan lebih baik.

    Dengan menambahkan sedikit lada hidam ke dalam minuman ini, maka penyerapan kurkumin di dalam tubuh dapat meningkat hingga 2000%.

    2. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

    Kandungan vitamin C yang kaya di dalam lemon dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Di sisi lain, kunyit memiliki sifat antibakteri dan antivirus.

    Bila dipadukan, keduanya menghasilkan minuman yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh, cocok untuk mencegah flu, terutama selama perubahan musim.

    3. Menyehatkan Pencernaan

    Minuman ini cocok untuk Anda yang sering merasa kembung dan kesulitan mencerna makanan. Lemon merangsang enzim pencernaan, sementara kunyit menenangkan saluran pencernaan, mengurangi kembung, gas, dan gangguan pencernaan. Sementara, air hangat dapat meningkatkan fungsi pencernaan Anda.

    4. Detoksfikasi Alami

    Kemudian, minuman ini juga mendukung fungsi hati dalam detoksifikasi tubuh. Lemon membantu fungsi hati dengan merangsang produksi empedu, sementara kunyit meningkatkan jalur detoksifikasi.

    Di sisi lain, air hangat membantu membuang racun, membuat Anda merasa segar setiap pagi.

    5. Meningkatkan Suasana Hati

    Kurkumin dalam kunyit telah dikaitkan dengan khasiat untuk meningkatkan suasana hati. Aroma segar lemon dapat membangkitkan semangat.

    Memulai pagi Anda dengan minum minuman hangat yang satu ini akan memberikan kesan positif untuk sepanjang hari.

    6. Menyehatkan Kulit

    Manfaat lainnya dari minuman ini yakni dapat membuat kulit berseri secara alami. Antioksidan dalam kunyit dan lemon melawan radikal bebas yang menyebabkan penuaan dini dan kerusakan kulit.

    Minum dua gelas air hangat dengan lemon dan kunyit ini dapat membantu membersihkan kulit dan mengurangi jerawat, sehingga kulit Anda tampak sehat dan berseri.

  • Jangan Dibuang, Inilah 4 Manfaat Kulit Ari Salak untuk Kesehatan

    Jangan Dibuang, Inilah 4 Manfaat Kulit Ari Salak untuk Kesehatan

    Liputan6.com, Yogyakarta – Makan salak sebaiknya jangan dibuang kulit arinya. Kandungan nutrisi dalam kulit ari salak menjadikannya bermanfaat untuk kesehatan, sehingga mengonsumsi salak beserta kulit arinya dapat memberikan manfaat nutrisi yang lebih dibandingkan jika hanya mengonsumsi daging buahnya saja.

    Selain serat dan vitamin C, kulit ari salak juga mengandung kalsium, tanin, saponin, dan flavonoid. Tanin dan flavonoid yang terkandung dalam kulit ari salak dikenal memiliki sifat antioksidan yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

    Sementara saponin memiliki berbagai efek biologis termasuk anti-inflamasi dan antimikroba. Mengutip dari berbagai sumber, berikut empat manfaat kuliat ari pada buah salak:

    1. Menurunkan Kadar Gula Darah

    Kulit salak mengandung banyak senyawa yang baik untuk kesehatan, terutama bagi penderita diabetes. Kandungan flavonoid dalam kulit salak dapat membantu menurunkan kadar gula darah.

    Selain itu, kulit salak juga mengandung asam ferulat yang memiliki sifat antioksidan dan mampu menetralkan radikal bebas di pankreas. Kandungan lainnya seperti asam galat, asam linoelaidat, asam palmitat, α-tokoferol, dan asam sterik juga berperan penting karena dapat menghambat kerja enzim α-glukosidase.

    Enzim ini mengubah karbohidrat menjadi glukosa, sehingga penghambatannya akan membantu mengontrol kadar gula darah. Semua senyawa ini bekerja sama dalam kulit salak untuk membantu orang yang memiliki masalah dengan gula darah tinggi.

    2. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

    Buah salak memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh kita. Kandungan vitamin C dalam salak dan kulitnya dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh.

    Vitamin C ini juga berperan penting dalam memproduksi kolagen, yaitu protein yang menjaga agar kulit tetap kenyal dan elastis. Selain vitamin C, salak juga mengandung vitamin A yang bermanfaat untuk menguatkan sistem kekebalan tubuh.

    3. Mencegah Sariawan

    Kulit salak dapat digunakan sebagai obat penawar dan pencegah sariawan karena mengandung vitamin C dan serat yang tinggi. Kandungan nutrisi ini sangat bermanfaat untuk kesehatan mulut dan gusi.

    Tidak hanya itu, ekstrak kulit ari pada salak juga terbukti dapat menghambat pertumbuhan candida albicans, yaitu jamur yang sering menjadi penyebab terjadinya sariawan. Kemampuan kulit salak dalam mengatasi masalah sariawan ini menjadikannya bahan alami yang potensial untuk menjaga kesehatan mulut dan mencegah infeksi jamur di rongga mulut.

    4. Melancarkan Pencernaan

    Kulit salak mengandung serat yang baik untuk pencernaan. Serat dalam salak dapat membantu melancarkan pencernaan, mencegah sembelit, dan menjaga kesehatan usus.

    Manfaat serat dalam salak tidak hanya terbatas pada itu saja, serat juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan bakteri baik dalam usus yang mendukung kesehatan pencernaan secara keseluruhan. Selain itu, serat dalam salak membantu pergerakan usus menjadi lebih baik, melunakkan feses sehingga lebih mudah dikeluarkan, dan memperkuat otot saluran pencernaan.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Pengertian Histamin dan Cara Menurunkan Kadarnya jika Tinggi

    Pengertian Histamin dan Cara Menurunkan Kadarnya jika Tinggi

    Jakarta – Saat seseorang alergi terhadap zat tertentu, sistem kekebalan tubuh akan bereaksi berlebihan. Reaksi berantai ini mengakibatkan pelepasan histamin sehingga muncul gejala alergi berupa bersin-bersin, gatal dan ruam kulit, hingga mata memerah.

    Selain dikenal menyebabkan gejala alergi, histamin mengatur berbagai fungsi tubuh dan berperan penting dalam respons peradangan tubuh. Simak lebih lanjut mengenai histamin di uraian berikut.

    Apa Itu Histamin?

    Dilansir WebMD, histamin adalah zat kimia yang diproduksi oleh sistem imun. Histamin diibaratkan sebagai ‘penjaga’ dan akan bertindak saat alergen atau pemicu alergi mengganggu tubuh. Bisa dibilang, histamin termasuk bagian dari sistem pertahanan tubuh.

    Saat tubuh mendeteksi alergen, sistem imun akan meluncurkan serangkaian reaksi untuk melindungi tubuh. Sinyal akan dikirimkan ke sel mast di kulit, paru-paru, hidung, usus, hingga darah untuk melepaskan histamin yang tersimpan di dalamnya.

    Ketika dilepaskan, histamin meningkatkan aliran darah di area tubuh yang terkena alergen. Hal ini menyebabkan peradangan yang memungkinkan zat kimia lain dari sistem kekebalan tubuh masuk untuk melakukan perbaikan. Histamin kemudian berhenti di reseptor tubuh.

    Pemberhentian histamin ini membuat tubuh memperlihatkan gejala alergi. Misalnya, jika hidung terkena alergen bulu hewan maka histamin memicu membran menghasilkan lebih banyak lendir. Alhasil, hidung menjadi berair atau tersumbat dan membuat bersin-bersin. Lendir yang dihasilkan juga bisa mengganggu tenggorokan yang membuat batuk.

    Saat Histamin Tinggi dalam Tubuh

    Histamin bisa ditemukan dalam makanan tertentu dan beberapa makanan memicu pelepasan histamin yang tersimpan dalam tubuh. Mengutip Verywell Health, konsumsi sejumlah makanan ini dapat meningkatkan kadar histamin tubuh sehingga pengidap intoleransi histamin dapat mengalami gejala seperti alergi meski tidak punya reaksi alergi tertentu.

    Gejala saat kadar histamin tinggi dalam tubuh, antara lain sakit kepala atau migrain, kelelahan, gatal-gatal, hidung tersumbat atau berair, mata gatal atau memerah, hingga masalah pencernaan dan menstruasi tidak teratur.

    Selain karena makanan, kadar histamin meningkat karena tubuh kekurangan enzim diamin oksidase (DAO) dan histamin-N-metiltransferase (HNMT) yang dibutuhkan untuk memproses histamin. Akibatnya, zat tersebut menumpuk dan tubuh tidak dapat mempertahankan kadar histamin normal sehingga muncul gejala menyerupai alergi.

    Kadar histamin dalam tubuh dapat diturunkan dengan obat-obatan resep dan tindakan medis berikut, dilansir Cleveland Clinic:

    1. Antihistamin H1

    Ini adalah golongan obat yang umum untuk mengobati gejala alergi yang disebabkan oleh alergen serbuk sari dan bulu hewan. Obat ini bekerja dengan memblokir reseptor H1.

    Obat ini dapat berupa obat resep atau obat dijual bebas. Antihistamin bisa berbentuk tablet, cairan, krim, dan obat tetes mata.

    2. Antihistamin H2

    Antihistamin H2 bantu mengobati gejala alergi berupa masalah pencernaan seperti penyakit tukak lambung , penyakit refluks gastroesofageal (GERD), dan dispepsia. Obat ini bekerja dengan memblokir reseptor H2 yang memicu pelepasan asam lambung.

    3. Kortikosteroid

    Steroid dapat membantu mengatasi peradangan akibat histamin dan alergi. Sejumlah inhaler bantu mengobati dan mencegah asma misalnya yang mengandung obat steroid.

    4. Suntikan Epinefrin

    Suntikan ini ditujukan untuk mengobati reaksi alergi parah (anafilaksis) atau serangan asma mendadak. Epinefrin membuka saluran pernapasan dan meningkatkan tekanan darah.

    5. Suplemen Tertentu

    Suplemen vitamin C, copper, dan vitamin B6 bantu menurunkan kadar histamin, menurut studi.

    Perlu diperhatikan, penting berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat atau suplemen apa pun untuk menurunkan kadar histamin tinggi.

    (azn/row)