Produk: vitamin C

  • Cara Tepat Menyimpan dan Menghangatkan Makanan Sisa Lebaran

    Cara Tepat Menyimpan dan Menghangatkan Makanan Sisa Lebaran

    Jakarta

    Saat Lebaran, masyarakat umumnya menyajikan berbagai macam hidangan untuk disantap, mulai dari ketupat sayur, opor ayam, hingga ayam goreng. Namun, tidak semua makanan tersebut langsung habis dan bisa menyisakan sisa.

    Daripada dibuang, makanan sisa Lebaran bisa disimpan dan dikonsumsi kembali. Sayangnya, masih ada yang tidak tahu cara tepat menyimpan dan menghangatkan makanan sisa Lebaran.

    Apabila cara menyimpannya salah, maka makanan tersebut akan cepat rusak dan akhirnya terpaksa harus dibuang. Sayang sekali bukan?

    Lantas, bagaimana cara yang tepat menyimpan dan menghangatkan makanan sisa Lebaran? Simak penjelasannya dalam artikel ini.

    Cara Tepat Menyimpan dan Menghangatkan Makanan

    Saat Hari Raya Idulfitri, umat muslim akan disuguhkan berbagai macam hidangan makanan yang lezat. Namun, ada beberapa makanan yang tidak langsung habis. Daripada dibuang, sisa makanan dapat disimpan agar bisa dimakan kembali.

    Nah, ada sejumlah cara yang tepat dalam menyimpan makanan sisa Lebaran. Spesialis gizi klinik dr Juwalita Surapsari, MGizi, SpGK membagikan sejumlah tips menghangatkan makanan Lebaran agar aman dikonsumsi.

    Ia mengatakan, ada aturan dalam mengkonsumsi makanan yang dipanaskan kembali. Salah satu langkah pertama yang wajib dilakukan adalah memasukkan sisa makanan ke dalam lemari pendingin.

    “Makanan yang tidak habis segera dimasukkan dalam lemari es (chiller) dengan wadah tertutup rapat. Makanan ini masih bisa dikonsumsi selama tiga hari,” kata dr Juwalita mengutip catatan detikHealth.

    Lebih lanjut, dr Juwalita menyarankan agar sebaiknya mengatur porsi makanan yang ingin dipanaskan terlebih dahulu. Cara ini dilakukan untuk menghindari pemanasan makanan secara berulang yang dapat mempengaruhi kualitas makanan.

    “Ambil porsi yang akan dihabiskan, baru dipanaskan sehingga makanan tidak dipanaskan berulang-ulang,” jelas dr Juwalita.

    Bahaya Memanasakan Makanan Berulang Kali

    Apabila makanan terus dipanaskan berulang kali, maka dapat meningkatkan produksi radikal bebas dalam makanan. Dalam hal ini, dr Juwalita juga menegaskan nilai gizi makanan yang dipanaskan tentunya akan berkurang, termasuk vitamin yang tidak tahan panas, terutama vitamin C dan B1.

    Mengutip laman resmi US Department of Agriculture, sisa makanan yang dimasak dapat disimpan di lemari es hingga 3-4 hari. Selama waktu itu, detikers bisa memanaskan kembali sisa makanan pada suhu sekitar 73 derajat Celcius.

    Perlu diingat, setiap makanan yang dipanaskan kembali akan mengalami penurunan kualitas. Maka dari itu, dianjurkan untuk memanaskan makanan sesuai porsi yang dibutuhkan.

    Apabila sisa makanan tidak dimakan dalam waktu 3-4 hari ke depan, sebaiknya dibekukan agar bisa disimpan lebih lama dan aman. Sisa makanan tersebut bisa disimpan di freezer tanpa batas waktu, tetapi kualitas makanannya akan terus menurun seiring waktu dan hanya bertahan selama beberapa minggu.

    (ilf/fds)

  • 10 Minuman Herbal Alami untuk Hempas Lemak setelah Lebaran

    10 Minuman Herbal Alami untuk Hempas Lemak setelah Lebaran

    Jakarta, Beritasatu.com – Setelah Lebaran, banyak orang mulai beralih ke minuman herbal sebagai cara alami untuk mengatasi lemak yang menumpuk, terutama di perut.

    Kebiasaan makan berlebih dan kurang gerak selama libur panjang membuat tubuh membutuhkan detoks dan dukungan metabolisme.

    Berikut ini 10 jenis minuman herbal yang dipercaya mampu membantu membakar lemak dan mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan.

    Minuman Herbal untuk Hempas Lemak

    1. Teh hijau

    Kandungan katekin dan kafein dalam teh hijau dapat mempercepat pembakaran lemak dan mengubahnya menjadi energi. Teh ini juga mengandung antioksidan tinggi yang membantu metabolisme tubuh dan mencegah penuaan dini. Minum dua cangkir teh hijau per hari cukup untuk mendapatkan manfaat optimal.

    2. Air lemon hangat

    Lemon mengandung vitamin C dan antioksidan yang mampu meningkatkan metabolisme dan membantu proses detoksifikasi. Campurkan irisan lemon dalam air hangat dan konsumsi pada pagi hari untuk melancarkan pencernaan.

    3. Air cuka apel

    Cuka apel dapat membantu mengontrol kadar gula darah, meningkatkan pembakaran lemak, serta memperbaiki sistem pencernaan. Campurkan satu sendok makan cuka apel ke dalam segelas air. Namun, bagi penderita gangguan lambung, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

    4. Kunyit dan susu hangat

    Kunyit memiliki sifat antiinflamasi yang membantu meredakan peradangan dan memperbaiki pencernaan. Campurkan sejumput kunyit ke dalam susu hangat dan minum sebelum tidur untuk hasil yang maksimal.

    5. Jahe dan madu

    Jahe membantu melancarkan sistem pencernaan dan mengurangi perut kembung. Madu sebagai pemanis alami memberikan energi tanpa menambah kalori berlebih, cocok dikonsumsi pada pagi hari sebagai pembuka yang sehat.

    6. Infused water lemon dan mentimun

    Campuran air dengan irisan lemon, mentimun, dan daun peppermint bisa membantu mengeluarkan racun dan menjaga hidrasi. Kombinasi ini juga efektif dalam mengontrol berat badan secara alami.

    7. Teh peppermint

    Peppermint dikenal mampu meredakan gangguan pencernaan dan membuat tubuh lebih rileks. Anda juga bisa mengganti dengan daun herbal lain, seperti dandelion, kamomil, atau adas untuk variasi rasa dan manfaat.

    8. Jus seledri

    Rendah kalori dan kaya serat, seledri cocok dibuat jus untuk mengurangi kembung dan meningkatkan fungsi pencernaan. Blender batang seledri segar dengan air, lalu minum secara rutin.

    9. Jus pare atau peria

    Meskipun rasanya pahit, pare efektif dalam mengatur kadar gula darah dan mencegah penumpukan lemak. Blender pare dengan air secukupnya, lalu saring sebelum diminum.

    10. Air kelapa

    Air kelapa rendah kalori dan kaya elektrolit, menjadikannya minuman alami yang baik untuk hidrasi dan metabolisme tubuh. Meski tidak langsung membakar lemak, air kelapa membantu mengurangi rasa kembung dan meningkatkan fungsi tubuh secara umum.

    Dengan mengonsumsi minuman herbal tersebut secara rutin dan disertai gaya hidup sehat, seperti menjaga pola makan, rutin berolahraga, dan cukup istirahat, proses pembakaran lemak bisa menjadi lebih efektif. Perubahan kecil yang konsisten akan memberi hasil besar bagi tubuh dalam jangka panjang.

  • 5 Manfaat Daun Salam, Bantu Turunkan Tekanan Darah Setelah Lebaran

    5 Manfaat Daun Salam, Bantu Turunkan Tekanan Darah Setelah Lebaran

    TRIBUNJATENG.COM –  Daun salam dikenal sebagai bumbu aromatik untuk beberapa masakan.

    Siapa sangka, daun salam juga mengandung bahan yang baik untuk membantu menjaga kesehatan.

    Dilansir dari Yankes.Kemkes, daun salam mengandung beberapa vitamin dan senyawa baik.

    Mulai dari Vitamin B2, Vitamin B3, vitamin C, Alkaloid, Steroid dan juga Tannin.

    Senyawa-senyawa ini memiliki peran penting bagi kesehatan tubuh.

    Berikut ini beberapa manfaat baik daun salam bagi kesehatan tubuh.

    1. Menurun kadar sama urat

    Dikutip dari Yankes Kemkes, daun salam ternyata merupakan obat herbal untuk asam urat.

    Kandungan senyawa aktif kuersetin, miristin dan mirisetin pada daun salam mampu menurunkan kadar asam urat.

    Cukup merebus daun dalam dengan 10 gelar air dan tersisa setengahnya.

    2. Mencegah darah tinggi

    Daun salam juga mampu menurunkan tekanan darah dalam tubuh.

    Daun salam mengandung flavonoid yang tinggi sehingga mampu menurunkan tekanan darah.

    3. Memelihara kesehatan jantung

    Selain itu, daun salam juga mampu meningkatkan kesehatan jantung.

    Asam caffeic pada daun salam mampu membantu menghilangkan LDL atau kolesterol jahat pada sistem kardiovaskular.

    4. Menyehatkan ginjal

    Dikutip dari Kompas.com, air rebusan daun salam bertindak diuretik dan mampu meningkatkan kesehatan ginjal.

    Daun salam mampu merangsang buang air kecil dan mengurangi toksisitas tubuh.

    Masih dikutip dari sumber yang sama, daun salam dapat membantu mencegah batu ginjal dengan mengurangi jumlah urease dalam tubuh.

     
    5. Membantu mengelola diabetes

    Senyawa pada daun salam juga dapat membantu menurunkan kadar gula darah tubuh dan meningkatkan fungsi insulin.

    Kandungan fitokimia pada salam juga dapat menangkal gejala diabetes karena peningkatan fungsi reseptor insulin.

    Berikut ini cara membuat air rebusan daun salam.

    1. Cuci bersih daun salam

    2. Masukkan ke dalam panci berisi dua gelas air

    3. Rebus air hingga mendidih, masukkan daun salam dan kayu manis. Rebus selama 10 menit.

    4. Matikan kompor dan saring

    5. Minum selagi hangat. (*)

     

  • Manfaat Minum Teh Jeruk Nipis di Pagi Hari: Sehat dan Menyegarkan!

    Manfaat Minum Teh Jeruk Nipis di Pagi Hari: Sehat dan Menyegarkan!

    Salah satu manfaat utama teh jeruk nipis adalah kemampuannya untuk meningkatkan sistem pencernaan. Air hangat yang digunakan untuk menyeduh teh membantu merangsang saluran pencernaan, sehingga makanan lebih mudah dicerna dan mengurangi risiko mulas. Selain itu, kandungan vitamin C yang tinggi dalam jeruk nipis juga berperan sebagai antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan.

    Kemampuan jeruk nipis untuk meningkatkan sistem imun juga tak bisa diabaikan. Vitamin C, sebagai antioksidan kuat, membantu tubuh melawan infeksi dan memperkuat pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit. Namun, perlu diingat bahwa teh jeruk nipis bukanlah obat mujarab dan tidak dapat menggantikan pengobatan medis yang direkomendasikan oleh dokter.

    Meskipun sering dikaitkan dengan penurunan berat badan, manfaat ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. Teh jeruk nipis mungkin dapat membantu meningkatkan metabolisme, tetapi bukan solusi tunggal untuk menurunkan berat badan. Pola makan sehat dan olahraga teratur tetap menjadi kunci utama untuk mencapai berat badan ideal.

    Selain manfaat kesehatan, teh jeruk nipis juga memberikan kesegaran dan aroma yang menyenangkan. Minuman ini dapat membantu menyegarkan napas dan memberikan sensasi rileks di pagi hari. Kandungan antioksidan dan vitamin C juga berkontribusi pada kesehatan dan kecantikan kulit.

  • Keseringan Makan Keju Bisa Picu Batu Ginjal, Dokter Urologi Ungkap Gejalanya

    Keseringan Makan Keju Bisa Picu Batu Ginjal, Dokter Urologi Ungkap Gejalanya

    Jakarta

    Batu ginjal merupakan sebuah kondisi ketika endapan material dari garam atau mineral membentuk kristal dan mengeras di saluran kemih. Beberapa zat kimia yang dapat membentuk batu ginjal adalah kalsium, oksalat, dan asam urat.

    Batu ginjal bisa berada di sepanjang saluran kemih, mulai dari ginjal, ureter (saluran urine dari ginjal ke kandung kemih), kandung kemih, hingga uretra (saluran urine keluar tubuh).

    “Studi menunjukkan kasus pada laki-laki lebih banyak daripada perempuan, rasionya 3:1. Tapi karena faktor risiko gaya hidup seperti obesitas dan kecenderungan pola makan, maka ini rasionya berubah,” kata spesialis urologi dr Hilman Hadiansyah, SpU ketika dihubungi detikcom beberapa waktu lalu.

    Ada banyak faktor yang berkaitan dengan masalah batu ginjal. Di antaranya adalah kurang minum air putih, kurang olahraga, obesitas, hingga adanya riwayat masalah serupa di keluarga.

    Selain itu, terlalu sering mengonsumsi makanan-makanan yang mengandung zat pembentuk batu ginjal juga bisa menjadi penyebab. Beberapa di antaranya adalah produk olahan susu, karena produk hewani ini memiliki kandungan kalsium hingga oksalat dan asam urat.

    “Faktornya terlalu banyak mengonsumsi bahan makanan yang mengandung garam dan kristal pembentuk batu misalnya kalsium ada di dairy produk seperti keju dan susu,” jelasnya.

    “Lalu oksalat itu dari daging merah dan protein hewani lain, lalu asam urat itu ada dari jeroan, kacang-kacangan, dan makanan tinggi purin lainnya,” sambung dr Hilman.

    Perlu diingat, beberapa jenis makanan tersebut tetap memiliki manfaat yang baik untuk tubuh. Hal terpenting adalah menjaga asupannya agar tidak berlebihan dan diimbangi dengan olahraga yang cukup.

    Selain makanan-minuman tersebut, dr Hilman menuturkan, konsumsi suplemen vitamin C secara berlebihan juga dapat memicu masalah batu ginjal.

    Berikut gejala batu ginjal yang harus diwaspadai:

    Nyeri pinggang bagian kanan atau kiri yang hilang timbul.Nyeri area selangkangan.Nyeri hebat disertai keringat dingin, mual, dan muntah.Nyeri saat buang air kecil.Urine berwarna merah atau keruh berpasir.Demam apabila ada infeksi.Munculnya passing stone saat berkemih.

    (avk/up)

  • Ini Kelompok yang Berisiko Terkena Pneumonia Akibat Virus Influenza – Halaman all

    Ini Kelompok yang Berisiko Terkena Pneumonia Akibat Virus Influenza – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Pneumonia infeksi paru-paru yang berbahaya dan patut diwaspadai.
    Kondisi ini dialami juga oleh sosok kenamaan dunia seperti, Paus Fransiskus, aktris Meteor Garden, Barbie Hsu yang diberitakan meninggal dunia.

    Teranyar adalah Val Kilmer pemeran Batman yang juga tutup usia karena Pneumonia.

    Penyakit ini disebabkan oleh virus influenza yang menimbulkan komplikasi pneumonia bahkan kematian.

    Karena itu, Dokter Spesialis Paru, Prof. Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc., Sp.P. (K) menekankan, influenza bukanlah penyakit sesaat atau musiman, tapi terjadi sepanjang waktu.

    “Memang peningkatan kasusnya terjadi di akhir tahun, karena virus influenza sangat stabil di udara yang dingin dengan kelembapan yang rendah,” ujar dia Live Instagram kalbefarma belum lama ini.

    Prof. Erlina menjelaskan, meskipun kelembapan udara di Indonesia termasuk tinggi, namun peningkatan influenza juga terjadi di Indonesia.

    Sebab, banyak wilayah yang memiliki sirkulasi udara kurang baik dan ventilasi ruangan tidak baik.

    Selain itu, mobilisasi manusia sangat tinggi, terutama di kota besar dan libur Lebaran.

    Pasalnya jika terdapat satu orang terserang influenza di dalam ruangan, proses penularan terhadap orang di sekitarnya akan mudah.

    Penularan influenza dengan droplet atau percikan pernapasan melalui cairan dari hidung atau mulut, yaitu batuk, bersin, atau pilek.

    Influenza kerap kali disalah artikan dengan common cold atau flu biasa ini.

    Padahal, gejala flu yaitu hidung berair, tersumbat, bersin, pilek, batuk, yang tidak terlalu berat; kadang-kadang disertai dengan demam ringan.

    Flu dapat sembuh dengan sendirinya atau self limiting disease.

    Sedangkan influenza, biasanya pasien mengalami demam yang lebih tinggi dan batuk yang lebih berat dibandingkan dengan common cold.

    Juga ada nyeri tenggorokan, pilek, nyeri otot, dan lain sebagainya.

    Selain itu, influenza memiliki komplikasi yang cukup menjadi perhatian karena menjadi berat, yaitu pneumonia.

    Secara umum, semua orang bisa tertular influenza, tetapi ada kelompok tertentu yang mudah tertular dan biasanya menjadi berat gejalanya.

    Satu adalah lansia, usia di atas 60 atau 65 tahun, karena lansia ini sistem imunnya sudah mulai turun. Jadi kemampuan sistem imunitas tidak cukup optimal untuk menangkal penyakit.

    Kemudian anak-anak yang usia di bawah 5 tahun, terutama anak di bawah 2 tahun, mudah sekali terserang influenza.

    “Kalau orang tua tadi sistem imunnya sudah mulai menurun, pada anak-anak sistem imunnya belum terbentuk dengan sempurna atau masih dalam proses improvement. Kelompok lain, ibu hamil, orang-orang dengan komorbid (asma, PPOK, hipertensi, diabetes, atau berbagai komorbid lainnya). Lebih hati-hati lagi kalau sudah tua dan punya lebih dari dua komorbid,” jelasnya.

    Influenza ringan dapat sembuh sendiri dengan cukup istirahat, makan makanan yang bergizi seimbang, dan konsumsi obat-obatan yang mengurangi gejala.

    Namun, apabila mengalami influenza berat dan tidak segera ditangani, dapat menimbulkan komplikasi, yaitu bronchitis, pneumonia, bahkan terjadi penurunan kesadaran.

    Kondisi ini membutuhkan perawatan di rumah sakit. Prof. Erlina menekankan pentingnya menjaga diri dengan melakukan berbagai upaya pencegahan atau preventif, karena virus ada di mana-mana dan kondisi lingkungan tidak dapat dikendalikan.

    Dalam hal ini, manusia dapat mengendalikan atau mengontrol diri sendiri agar sistem imun lebih kuat melawan virus.

    Menjaga sistem imun dengan healthy lifestyle, dengan perilaku hidup yang sehat.

    Pertama, menjaga nutrisi harus seimbang, bahwa karbohidrat dibandingkan dengan protein, vitamin, dan mineral itu cukup porsinya. 

    Selain nutrisi yang seimbang, manusia perlu istirahat untuk regenerasi atau memperbaiki sel-sel yang rusak. Istirahat pada waktu tidur, jangan bergadang.

    ” Kemudian, berolahraga yang bisa ditoleransi, bukan high impact yang membuat kelelahan, selama 2—3 kali seminggu secara teratur. Kemudian, mengelola stres agar stres tidak berkepanjangan, dan berhenti merokok,” tutur Prof. Erlina.

    Ia menambahkan, vitamin dan mineral berfungsi sebagai antioksidan untuk menangani inflamasi atau peradangan yang disebabkan oleh virus. Antioksidan ada dalam vitamin C, vitamin E, vitamin B.

    Begitu juga dengan mineral, mulai dari magnesium, kalsium, kalium, zinc, selenium, dan lainnya. Baik vitamin maupun mineral, dapat melindungi sel-sel tubuh yang diserang oleh virus atau toxic yang berasal dari virus. 

    Vitamin dan mineral bisa diperoleh dari konsumsi buah dan sayur dalam jumlah yang cukup. Namun, jika tidak cukup, sebaiknya dilengkapi dengan konsumsi multivitamin.

    “Ada baiknya kita mengonsumsi suplemen vitamin atau mineral. Suplemen ini merupakan tambahan dalam kondisi kita tidak tahu kurang vitamin atau nutrisi atau asupan kurang bagus,” tutur Prof. Erlina.

     

  • Habis Lebaran Kolesterol Naik? Ini 6 Cara Alami untuk Menurunkannya

    Habis Lebaran Kolesterol Naik? Ini 6 Cara Alami untuk Menurunkannya

    JABAR EKSPRES – Idul Fitri adalah momen yang dinantikan umat Islam untuk berkumpul bersama keluarga dan menikmati hidangan khas Lebaran. Namun, di balik kelezatan opor ayam, rendang, dan kue-kue manis, ada risiko kesehatan yang mengintai—lonjakan kadar kolesterol.

    Konsumsi makanan bersantan dan berlemak secara berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke jika dibiarkan. Oleh karena itu, penting untuk segera mengembalikan kadar kolesterol ke tingkat normal dengan cara alami. Berikut enam langkah yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan setelah Lebaran:

    1. Perbanyak Konsumsi Serat

    Makanan tinggi serat dapat membantu menyerap kolesterol berlebih dalam tubuh. Anda bisa mengonsumsi sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, serta biji-bijian. Beberapa pilihan buah yang baik untuk menurunkan kolesterol adalah alpukat, apel, tomat, semangka, dan jeruk nipis.

    2. Minum Air Lemon di Pagi Hari

    Lemon kaya akan vitamin C dan antioksidan yang mampu membersihkan lemak dalam darah serta membantu mengurangi kadar kolesterol. Meminum segelas air lemon hangat di pagi hari bisa menjadi kebiasaan sehat setelah Lebaran.

    3. Rutin Berolahraga

    Selama bulan Ramadhan, banyak orang mengurangi aktivitas fisik. Setelah Lebaran, penting untuk kembali berolahraga secara teratur. Anda bisa mulai dengan berjalan kaki, bersepeda, atau berenang agar tubuh tetap bugar dan kolesterol terkontrol.

    4. Konsumsi Lemak Sehat

    Sebagai pengganti lemak jenuh dari makanan bersantan, pilihlah lemak sehat yang terdapat dalam alpukat, minyak zaitun, ikan salmon, dan tuna. Lemak sehat ini membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) sekaligus meningkatkan kolesterol baik (HDL).

    5. Minum Teh Hijau

    Teh hijau mengandung katekin yang dapat membantu mengurangi kadar kolesterol dalam darah. Mengonsumsi secangkir teh hijau di pagi hari bisa menjadi langkah sederhana namun efektif untuk menjaga kesehatan jantung.

    6. Kurangi Gorengan dan Makanan Olahan

    Gorengan adalah camilan yang hampir selalu hadir selama bulan Ramadhan dan Lebaran. Sayangnya, konsumsi gorengan berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol. Sebagai gantinya, mulailah menerapkan metode memasak yang lebih sehat, seperti merebus, mengukus, atau memanggang.

    Menurunkan kolesterol setelah Lebaran tidak harus selalu dengan obat-obatan. Dengan pola makan sehat dan gaya hidup aktif, Anda bisa menjaga kesehatan jantung dan mencegah penyakit berbahaya. Ingat, kesehatan adalah investasi jangka panjang jadi, mulai dari sekarang, terapkan pola hidup yang lebih baik.

  • 8 Rekomendasi Buah Rendah Gula yang Cocok untuk Pengidap Diabetes

    8 Rekomendasi Buah Rendah Gula yang Cocok untuk Pengidap Diabetes

    Jakarta

    Berbicara soal makanan sehat, buah-buahan pasti selalu menjadi salah satu yang direkomendasikan. Tak heran, mengingat buah-buahan kaya akan berbagai nutrisi, vitamin, hingga mineral yang penting untuk kesehatan tubuh.

    Meski begitu, ada beberapa kelompok orang yang tidak bisa sembarangan mengonsumsi buah-buahan. Misalnya, pengidap diabetes.

    Pasalnya, beberapa jenis buah-buahan mengandung gula dan karbohidrat yang cukup tinggi, sehingga dapat mengganggu pengelolaan kadar gula darah.

    Karenanya, orang dengan diabetes atau yang sedang menjaga kadar gula darahnya perlu teliti memilih buah untuk dikonsumsi. Mengonsumsi buah-buahan yang rendah gula dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap normal dan tidak mengalami lonjakan yang signifikan.

    Lalu, apa saja buah rendah gula yang aman bagi pengidap diabetes dan gula darah tinggi? Dikutip dari Today, berikut daftarnya.

    1. Buah beri

    Buah beri, seperti stroberi, blackberry, dan raspberry merupakan sumber antioksidan yang sangat baik bagi tubuh. Buah-buahan ini memiliki rasa yang lezat, dan dapat ditambahkan ke aneka makanan atau minuman.

    Buah beri juga memiliki kandungan gula yang cukup rendah. Satu cangkir buah stroberi mengandung sekitar 7 gram gula. Begitu pula dengan satu cangkir blackberry.

    Sementara itu, satu cangkir raspberry mengandung sekitar 5 gram gula.

    2. Semangka

    Semangka mengandung likopen, antioksidan kuat yang dikaitkan dengan penurunan tekanan darah dan risiko stroke. Semangka juga kaya akan kalium dan magnesium, menjadikannya buah yang direkomendasikan untuk mendukung kesehatan jantung.

    Satu cangkir semangka potong dapat mengandung sekitar 9 gram gula.

    3. Melon Jingga

    Melon jingga atau cantaloupe termasuk salah satu buah yang aman untuk pengidap diabetes. Satu cangkir melon jingga potong hanya mengandung sekitar 12 gram gula.

    Buah ini juga mengandung banyak vitamin A, serta sekitar dua per tiga dari jumlah vitamin C harian yang direkomendasikan.

    4. Jeruk

    Selain terkenal kaya akan vitamin C, jeruk juga mengandung antioksidan yang membantu meningkatkan sistem imun tubuh.

    Jeruk juga termasuk buah yang ramah untuk pengidap diabetes atau gula darah tinggi. Satu buah jeruk mengandung sekitar 13 gram gula.

    5. Kiwi

    Kiwi juga termasuk buah yang kaya akan vitamin C. Selain itu, buah ini juga mengandung banyak vitamin E. Kombinasi ini menjadikan kiwi ampuh untuk mendukung kesehatan kulit.

    Satu buah kiwi dapat mengandung sekitar 7 gram gula.

    6. Aprikot

    Aprikot mengandung vitamin A dan beta karoten yang baik untuk kesehatan mata. Buah ini juga kaya akan serat, sehingga dapat membantu mencegah sembelit dan mendukung pergerakan makanan di sistem pencernaan.

    Satu buah aprikot hanya mengandung sekitar 3 gram gula, sehingga cukup aman dikonsumsi oleh pengidap diabetes.

    7. Pepaya

    Pepaya mengandung banyak nutrisi yang penting untuk menunjang kesehatan, seperti vitamin A, C, E, K, folat, kalium, magnesium, dan likopen. Pepaya juga mengandung beta karoten, serta serat yang baik untuk kesehatan usus.

    Satu cangkir pepaya yang sudah dipotong dapat mengandung sekitar 11 gram gula.

    8. Persik

    Persik mengandung lebih banyak serat, vitamin C, dan kalium dibandingkan buah berbiji lainnya. Penelitian menunjukkan baik daging maupun kulit buah persik memiliki efek antioksidan dan antiperadangan yang tinggi.

    Satu buah persik mengandung sekitar 11 gram gula.

    (ath/naf)

  • 15 Buah Penurun Kolesterol, Cegah BB Naik Usai Lebaran

    15 Buah Penurun Kolesterol, Cegah BB Naik Usai Lebaran

    Jakarta

    Saat Lebaran, detikers mungkin akan tergoda menyantap berbagai hidangan di rumah maupun di tempat-tempat yang dikunjungi. Padahal biasanya, makanan-makanan ini banyak yang bersantan atau tinggi lemak.

    Sebut saja opor, rendang, semur, hingga gulai. Jika detikers kalap makan masakan ini, tentu lemak jahat atau low density lipoprotein (LDL) bisa menumpuk dalam tubuh dan menyebabkan berat badan naik, bahkan meningkatkan berbagai risiko penyakit.

    Salah satu cara mencegahnya adalah dengan mengonsumsi buah penurun kolesterol. Sajikan beberapa buah di bawah ini di meja makan untuk melawan kolesterol yang masuk ke tubuh.

    Aneka Buah Penurun Kolesterol

    Berikut ini 15 buah penurun kolesterol yang bisa kamu pilih sesuai dengan kesukaan kamu:

    1. Alpukat

    Dikutip dari Medical News Today, alpukat dikenal sebagai superfood. Buah ini kaya akan nutrisi yang menyehatkan jantung. Satu cangkir alpukat mengandung 14,7 g lemak tak jenuh tunggal, yang bermanfaat mengurangi kadar kolesterol LDL dan menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.

    2. Apel

    Apel juga ampuh menurunkan kolesterol, karena mengandung serat larut yang sangat baik untuk menurunkan kadar kolesterol jahat di dalam tubuh. Sebaiknya makan apel secara langsung, tapi jika ingin dibuat jus, jangan hilangkan seratnya.

    Dalam penelitian European Journal of Nutrition, disebutkan bahwa orang yang makan 550 gram apel sehari memiliki kadar kolesterol yang lebih rendah.

    3. Kakao

    Kakao atau buah cokelat mungkin dikenal mengandung kolesterol tinggi, tetapi kenyataannya justru mengandung kolesterol baik atau high density lipoprotein (HDL) yang tinggi. Tentu detikers tidak akan makan langsung buah kakao. Sebelum membeli produk olahan kakao, cek dulu kadar nutrisi di labelnya. Pastikan kandungan lemak jenuh, gula, dan garamnya.

    4. Delima

    Dalam situs Florida Premier Cardiology, dijelaskan buah delima memiliki kandungan antioksidan yang tinggi. Antioksidannya membantu menurunkan kadar kolesterol LDL. Buah delima enak dibuat jus atau menjadi isian minuman.

    5. Pir

    Dikutip dari Health Shots, pir mirip dengan apel yang mengandung banyak serat. Serat ini bisa menurunkan tekanan darah dan membuat seseorang kenyang lebih lama.

    “Buah-buahan yang tinggi serat larut (pektin) diketahui membantu menurunkan kolesterol. Makanan kaya serat yang bisa dimakan adalah buah pir,” ujar kepala ahli diet dan gizi, Delnaz Chanduwadia.

    6. Pisang

    Pisang biasa tersaji di meja makan. Selain mudah dimakan, buah ini mengandung banyak manfaat. Kandungannya antara lain vitamin, mineral penting, serta gula alami (sukrosa, fruktosa, dan glukosa).

    Selain itu, pisang juga merupakan sumber potasium dan serat yang baik dalam membantu menurunkan kolesterol dan tekanan darah.

    7. Anggur

    Kandungan pektin pada anggur dapat menurunkan kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL). Oleh karenanya, buah ini cocok dikonsumsi untuk menurunkan kadar kolesterol setelah Lebaran.

    8. Jeruk

    Jeruk juga merupakan buah penurun kolesterol. Kandungan vitamin C dan seratnya bermanfaat menurunkan kolesterol LDL dan trigliserida yang berbahaya, yang sekaligus meningkatkan kolesterol high-density lipoprotein (HDL) yang sehat.

    9. Stroberi

    Berbagai buah beri dapat menurunkan kolesterol karena kaya akan serat, salah satunya stroberi. Stroberi banyak mengandung serat larut dan rendah gula. Ini membuatnya bisa menurunkan kadar kolesterol LDL.

    10. Blueberry

    Blueberry juga termasuk buah beri yang kaya akan serat larut untuk menurunkan kadar kolesterol jahat. Blueberry juga mengandung banyak antioksidan dan anti inflammatory yang bermanfaat bagi tubuh.

    11. Buah Naga

    Buah naga mengandung zat antosianin yang merupakan salah satu jenis flavonoid. Manfaat kandungan zat tersebut antara lain bisa menurunkan kadar kolesterol total.

    12. Nanas

    Nanas merupakan buah tropis yang kaya akan kandungan vitamin, mineral, dan bromelain yang dapat memecah kolesterol dalam arteri.

    13. Tomat

    Buah tomat mengandung likopen yang bermanfaat sebagai penurun kadar kolesterol jahat.

    14. Semangka

    Semangka juga mengandung likopen seperti tomat, yang memiliki sifat penurun lipid. Kandungan ini membantu menurunkan kolesterol total dan LDL.

    15. Jeruk Nipis

    Terakhir ada jeruk nipis yang mengandung senyawa flavonoid. Kandungan ini dapat membantu menurunkan tingkat produksi kolesterol. Tentu kebanyakan orang tak mau minum sari jeruk nipis secara langsung. Sarinya enak dibuat minuman yang menyegarkan.

    Itulah tadi 15 buah penurun kolesterol yang bisa dikonsumsi saat Lebaran dan sebaiknya rutin dikonsumsi setelahnya. Jangan lupa untuk membatasi porsi makanan tinggi kolesterol dan rajin berolahraga.

    (bai/row)

  • Manfaat Jinten Hitam dan Ginkgo Biloba untuk Stamina dan Fokus

    Manfaat Jinten Hitam dan Ginkgo Biloba untuk Stamina dan Fokus

    Jakarta

    Puasa tidak melulu berkaitan dengan menahan lapar dan dahaga, tetapi bagaimana bisa menjaga stamina serta fokus tetap optimal sepanjang hari. Faktanya, tidak sedikit yang kesulitan untuk fokus dan menjaga konsentrasi di tengah padat aktivitas karena lemas saat berpuasa.

    Sejumlah literatur menekankan stamina dan fokus tidak hanya berkaitan dengan satu faktor. Terkait kebugaran fisik misalnya, mereka yang terbiasa rutin berolahraga dengan latihan lebih intens punya ketahanan stamina otomatis lebih baik dari mereka yang memiliki kebiasaan sebaliknya.

    Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Cold Spring Harbor Perspective in Medicine menyebut, olahraga atau aktivitas intensitas tinggi meningkatkan kinerja jantung, aliran oksigen dalam darah yang maksimal, adanya peningkatan massa otot, yang juga sekaligus mencegah masalah motorik. Dalam studi bertajuk ‘Adaptations to Endurance and Strength Training’ ini, disebutkan adanya perubahan positif menjadi lebih kuat dan bertenaga sebagai dampaknya.

    Faktor lain yang juga berpengaruh adalah kualitas tidur. Analisis yang dipublikasikan di Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia menunjukkan, sebagian besar dari studi yang diamati membuktikan adanya kaitan yang signifikan antara kualitas tidur dengan keberhasilan belajar siswa sekolah.

    Tidur cukup, dalam penelitian di Universitas Klabat Manado tersebut, dikatakan punya manfaat bagi kesehatan fisik dan mental, termasuk meningkatkan fungsi kognitif, pengelolaan stres dan ketahanan tubuh. Kurang tidur, di sisi lain, mengganggu ketrampilan siswa, menurunkan fungsi kekebalan tubuh, dan mengganggu konsentrasi.

    Dalam kaitannya dengan pola makan, sebuah penelitian di Nutrix Journal mengaitkan respons glikemik berbasis sarapan dengan fungsi kognitif di kalangan mahasiswa. Disebutkan, profil glukosa darah yang lebih stabil berkaitan dengan fungsi kognitif yang lebih baik di pagi hari.

    Dengan mengamati 177 sampel mahasiswa, penelitian ini membuktikan adanya korelasi positif antara kebiasaan sarapan di pagi hari dengan tingkat konsentrasi belajar mahasiswa. Meski demikian, penelitian ini tidak menilai unsur gizi yang terkandung dalam menu sarapan para mahasiswa yang diteliti.

    Khasiat herba jinten hitam. Foto: infografis detikHealth

    Bagaimana Mengatasi Sering ‘Ngelag’ saat Puasa?

    Selain terjadi perubahan pola makan, saat Ramadan pola tidur juga mengalami perubahan yang dapat berdampak pada fungsi kognitif sebagaimana terungkap dalam berbagai penelitian ilmiah. Hal ini dibenarkan oleh praktisi kesehatan tidur, dr Andreas Prasadja, RPSGT.

    Menurut dr Ade, sapaan akrabnya, salah satu cara mengatasi masalah tersebut adalah dengan mengatur ulang waktu tidur. Jika memang harus bangun lebih pagi untuk menyiapkan sahur, maka disarankan tidak tidur terlalu larut.

    “Dari yang biasa tidurnya larut jam 11, jam 12, perlahan dimajukan jam 10. Penting juga di siang hari, di jam-jam makan siang, kan nggak makan, tidur dulu sempatkan, jadi power nap, begitu bangun kita dapatkan manfaat tidur, metabolismenya kembali bagus, lebih fokus, lebih produktif, keselamatan nanti pulang juga lebih terjaga,” katanya, saat dihubungi detikcom Senin (24/2/2025).

    Tak kalah penting, faktor nutrisi juga berkaitan erat dengan stamina di bulan Ramadan. Pakar gizi dr Putri Sakti, MGizi, SpGK, AIFO-K, CBCFF menyebut ada empat asupan penting yang harus diperhatikan adalah karbohidrat, hidrasi, protein, serat, dan lemak sehat.

    Karbohidrat merupakan sumber utama energi tubuh, sehingga dibutuhkan untuk menjaga stamina. Saat puasa, lebih disarankan mengonsumsi karbohidrat kompleks agar rasa kenyang bertahan lebih lama saat puasa seharian. Sementara itu, protein berguna untuk pemulihan otot, dan lemak sehat untuk membantu menyediakan energi jangka panjang.

    Menurut dr Putri, konsumsi makanan yang digoreng secara berlebihan, tinggi gula, hingga tambahan pemanis buatan, sebaiknya dihindari selama puasa. Khususnya saat berbuka puasa, makanan berserat tinggi juga tidak dianjurkan.

    “Karena akan sulit dicerna ketika perut masih kosong,” kata dr Putri, menjelaskan.

    Kebutuhan cairan juga penting diperhatikan. Selama Ramadan, ia menyarankan untuk menerapkan pola 2-4-2. Artinya, minum 2 gelas air saat berbuka, 4 gelas saat makan malam, dan 2 gelas terakhir saat sahur. Ia juga menyarankan perbanyak sayur dan buah, utamanya dengan kandungan air, antioksidan, juga vitamin C.

    Khasiat herba ginkgo biloba. Foto: infografis detikHealth

    Herbal untuk Bantu Fokus saat Puasa

    Selain dari makanan seperti ayam, brokoli, semangka, atau alpukat yang kaya nutrisi, tambahan asupan nutrisi juga bisa didapat dari suplementasi herba tertentu. Misalnya, jinten hitam (Nigella Sativa). Tanaman yang sudah digunakan sebagai pengobatan herbal sejak era Mesir Kuno itu, juga disebut bisa meningkatkan stamina.

    Pakar herbal dan dokter saintifikasi jamu, dr Rianti Maharani, M.Si, FINEM, AIFO-K menjelaskan, jintan hitam atau yang dikenal ‘Habbatussauda’ memiliki peran penting dalam mengatur stamina. Herba ini, menurutnya, kaya kandungan nutrisi terutama antioksidan.

    “Suplemen atau kapsul minyak jinten hitam direkomendasikan karena praktis. Ekstrak jinten hitam dapat dikonsumsi setelah berbuka puasa, dan ketika sahur atau sesuai dengan anjuran yang terdapat pada kemasan,” saran dr Rianti, saat dihubungi detikcom Jumat (21/2/2025).

    Jinten hitam bisa dikonsumsi dengan berbagai cara. Pertama, dengan ditambahkan ke makanan seperti sup, bubur, smoothie. Jenis makanan tersebut cocok disantap saat sahur. Sementara untuk berbuka, jinten hitam bisa dikonsumsi berbarengan dengan salad atau teh herbal.

    “Ini membantu pemulihan energi,” tegas dr Rianti.

    Pilihan atau alternatif yang lebih mudah, bisa memilih jinten hitam berbentuk kapsul ekstrak. Meski sudah dikemas dalam produk atau suplemen tertentu, khasiat jinten hitam ditegaskan dr Rianti tidak lantas berkurang.

    “Khasiat jinten hitam tetap terjaga, baik ditambahkan langsung ke makanan atau dalam bentuk suplemen. Namun, suplemen sering kali lebih terstandar, sehingga memudahkan pengaturan dosis,” lanjutnya.

    Di tengah maraknya penjualan suplemen dengan iklan overclaim atau bahkan temuan ‘oplosan’ bahan kimia obat (BKO) berbahaya, dr Rianti mengimbau untuk selalu mengecek keamanan serta izin edar produk sebelum membeli.

    Untuk meningkatkan fokus saat puasa, dr Rianti merekomendasikan herba ginkgo biloba. Herba ini sudah lama dipakai dalam pengobatan tradisional, sejak teridentifikasi memiliki kemampuan meningkatkan sirkulasi darah ke otak. Di sisi lain, ginkgo biloba juga kaya akan antioksidan.

    Mengutip sejumlah penelitian, dr Rianti menjelaskan manfaat ginkgo biloba tidak hanya meningkatkan daya ingat, konsentrasi, dan fungsi kognitif, melainkan juga berpotensi mengurangi gejala penyakit neurodegeneratif seperti alzheimer dan demensia.

    “Ginkgo mengandung flavonoid dan terpenoid, yang keduanya berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan ini membantu melindungi sel-sel otak dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat mempengaruhi kesehatan otak secara keseluruhan,” terangnya.

    “Beberapa studi menunjukkan bahwa ekstrak ginkgo biloba dapat meningkatkan memori jangka pendek dan panjang serta kemampuan berpikir, terutama pada orang dewasa atau lansia,” pungkasnya.

    (naf/up)