Produk: ventilator

  • Penyebab Pangeran Arab ‘Sleeping Prince’ Koma 20 Tahun sebelum Meninggal

    Penyebab Pangeran Arab ‘Sleeping Prince’ Koma 20 Tahun sebelum Meninggal

    Jakarta

    Pangeran Alwaleed bin Khaled bin Talal bin Abdulaziz Al Saud atau yang dikenal dengan julukan ‘Sleeping Prince’ meninggal dunia di usia 36 tahun setelah koma selama 20 tahun. Kabar meninggalnya disampaikan langsung oleh sang ayah di unggahan X.

    “Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan menyenangkan [Nya], dan masuklah ke dalam Surga-Ku… Dengan hati yang meyakini kehendak dan ketetapan Allah, dan dengan duka yang mendalam, kami berduka atas putra tercinta kami,” tulis Pangeran Khaled bin Talal bin Abdulaziz, ayahnya, mengonfirmasi berita meninggalnya putranya.

    Pangeran Alwaleed menghabiskan hampir sepanjang umurnya di rumah sakit dengan ventilator. Keluarganya memanggil para ahli medis dari seluruh dunia untuk memeriksa kondisinya dan berharap dapat menyadarkannya, tetapi ia tidak pernah sadar kembali.

    Penyebab ‘Sleeping Prince’ koma

    Pada tahun 2005, Pangeran Al-Waleed yang berusia 15 tahun terlibat dalam kecelakaan mobil parah di London. Sang ‘Sleeping Prince’ koma karena cedera otak parah dan perdarahan internal. Ia tidak pernah sadar sepenuhnya dan tetap menggunakan alat bantu hidup hingga wafatnya pada Juli 2025.

    Kerusakan atau cedera otak yang parah dapat mengganggu fungsi normal otak, yang mengakibatkan hilangnya kesadaran dan ketidakmampuan untuk dibangunkan. Hilangnya kesadaran ini dapat bermanifestasi sebagai koma.

    Dikutip dari WebMD, koma adalah kondisi tidak sadar yang berkepanjangan. Selama koma, seseorang tidak responsif terhadap lingkungannya. Orang tersebut hidup dan tampak seperti sedang tidur. Namun, tidak seperti tidur nyenyak, orang tersebut tidak dapat dibangunkan oleh rangsangan apa pun, termasuk rasa sakit.

    Umumnya, koma setelah cedera otak disebabkan oleh:

    kerusakan pada area arousal otakkerusakan sekunder akibat pergeseran struktur di dalam otakkompresi pembuluh darahpeningkatan tekanan intrakranial

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • Perlengkapan Mobil Ambulance yang Perlu Diketahui

    Perlengkapan Mobil Ambulance yang Perlu Diketahui

    YOGYAKARTA – Mobil ambulance memiliki peran penting saat dalam situasi darurat. Supaya ambulance dapat difungsikan secara efektif dan aman, ada standar-standar yang harus dipenuhi. Di Indonesia, standar mengenai mobil ambulance sendiri diatur secara ketat. Hal tersebut dilakukan untuk menjamin keselamatan pasien dan petugas medis yang bertugas. Artikel ini akan membahas secara lebih rinci mengenai standar perlengkapan mobil ambulance yang perlu dipahami oleh pembaca, pengelola layanan medis, dan pengguna jalan lain.

    Perlengkapan Mobil Ambulance

    Kelayakan kendaraan untuk operasional medis

    Mobil ambulance harus memenuhi kriteria teknis yang berlaku, karena ambulance sendiri masuk dalam standar kendaraan khusus. Beberapa standart kelayakan tersebut mencakup kualitas mesin, sistem suspensi, dan kelengkapan sistem pengereman. Semua itu bertujuan agar ambulance dapat beroperasi dalam kondisi darurat dengan tanpa ada hambatan.

    Kapasitas dan desain interior

    Ambulance harus didesain dengan memperhatikan kenyamanan dan keamanan  pasien, petugas medis, serta pengemudi. Mobil ambulance memiliki ruang yang cukup luas untuk membawa pasien dalam keadaan terbaring. Selain ruang yang cukup luas, ambulance harus dilengkapi dengan tempat tidur, alat pemantau jantung, dan ruang penyimpanan alat medis lainnya.

    Peralatan Medis yang Wajib Tersedia

    Mobil ambulance harus dilengkapi dengan peralatan medis standar yang di dalamnya mencakup defibrillator untuk menyelamatkan pasien yang memiliki gangguan jantung, alat pemantau jantung untuk memantau kondisi vital pasien selama berada dalam perjalanan, tabung oksigen untuk pasien yang membutuhkan bantuan pernapasan.

    Keberadaan peralatan tersebut sangat penting untuk memastikan penanganan medis yang optimal selama perjalanan ke rumah sakit.

    Daftar Peralatan Medis dalam Mobil Ambulance

    Mengingat pentingnya fungsi mobil ambulance, setiap mobil ambulance harus dilengkapi dengan peralatan medis yang memadai untuk menangani berbagai kondisi darurat yang ada. Berikut ini adalah beberapa alat utama yang harus dan selalu ada di dalam mobil ambulance:

    Defibrillator dan Monitor EKG

    Defibrillator merupakan alat yang digunakan untuk mengembalikan detak jantung pasien saat mengalami henti jantung mendadak. Sedangkan Monitor EKG sendiri berguna untuk memantau tanda-tanda vital seorang pasien, seperti tekanan darah dan detak jantung.

    Unit Penyedot (Suction Unit)

    Unit penyedot berfungsi untuk mengeluarkan cairan atau lendir yang berlebih dari system saluran pernapasan pasien, alat ini sangat diperlukan terutama bagi pasien yang mengalami pendarahan internal atau tersedak.

    Transport Ventilator

    Transport ventilator berfungsi untuk membantu pasien yang mengalami gangguan pernapasan. Alat ini menggantikan ventilasi manual agar dapat membuat pasien tetap bisa bernapas dengan normal selama dalam perjalanan menuju ke rumah sakit.

    Pompa Suntik Infus

    Pompa suntik infus merupakan alat yang digunakan untuk menyuntikkan cairan obat atau nutrisi ke dalam tubuh pasien dengan kondisi kritis.

    Unit Pasokan Oksigen

    Pasokan oksigen sangat penting bagi pasien yang mengalami kesulitan bernapas, alat ini sangat dibutuhkan oleh korban kecelakaan kebakaran atau penderita penyakit pernapasan akut.

    Nebulizer

    Nebulizer merupakan alat yang berfungsi untuk mengubah obat cair menjadi uap agar pasien dapat menghirupnya. Alat ini biasanya digunakan untuk pasien dengan gangguan pernapasan seperti asma atau infeksi paru-paru.

    Sphygmomanometer (Alat Ukur Tekanan Darah)

    Fungsi dari alat ini adalah untuk memantau tekanan darah pasien, terutama bagi pasien yang membutuhkan pertolongan pertama untuk kondisi darurat seperti serangan jantung atau stroke.

    Brankar dan Long Spin Board (LSB)

    Brankar adalah ranjang khusus untuk membawa pasien agar bisa berbaring dengan nyaman. Sementara itu Long Spin Board (LSB) adalah alat yang digunakan untuk menstabilkan pasien yang mengalami cedera tulang belakang atau patah tulang sebelum dipindahkan ke rumah sakit.

    Peralatan Medis Lainnya

    Beberapa peralatan tambahan dalam mobil ambulance meliputi perban dan kain kasa untuk menangani luka, alat resusitasi manual atau otomatis, kotak pendingin untuk menyimpan obat-obatan yang harus membutuhkan suhu tertentu.

    Mobil ambulance bukan hanya sekadar kendaraan untuk mengangkut pasien semeta, tetapi juga ruang perawatan darurat dan pertolongan pertama bagi pasien yang dilengkapi dengan berbagai peralatan medis canggih. Dari defibrillator hingga nebulizer, setiap alat mempunyai fungsi krusial dalam menyelamatkan nyawa pasien sebelum tiba di rumah sakit.

    Demikianlah ulasan mengenai perlengkapan mobil ambulance. Semoga informasi ini bermanfaat! Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.

  • 17 Alat Bantu Pernapasan di RSUD Soekarno Bangka Hilang, 3 Orang Ditangkap Polisi

    17 Alat Bantu Pernapasan di RSUD Soekarno Bangka Hilang, 3 Orang Ditangkap Polisi

    17 Alat Bantu Pernapasan di RSUD Soekarno Bangka Hilang, 3 Orang Ditangkap Polisi
    Tim Redaksi
    PANGKALPINANG, KOMPAS.com
    – Kasus hilangnya belasan alat kesehatan (alkes) jenis
    ventilator
    milik
    RSUD Soekarno
    Bangka Belitung mulai mengerucut pada terduga pelaku.
    Kepala Bidang Humas
    Polda Bangka Belitung
    Kombes Fauzan Sukmawansyah mengatakan, sebanyak tiga terduga pelaku telah diamankan guna proses hukum lebih lanjut.
    “Informasi yang kami terima barusan, Ditreskrimum berhasil mengungkap kasus yang sempat viral, yakni dugaan hilangnya alat kesehatan jenis ventilator di rumah sakit provinsi,” kata Fauzan dalam keterangannya, Rabu (9/7/2025) malam.
    Fauzan menuturkan, mulai terungkapnya kasus ini setelah penyidik melakukan olah TKP dan pengecekan di rumah sakit, termasuk melakukan pemeriksaan terhadap beberapa pihak.
    Penyidik kemudian melakukan penangkapan terhadap sejumlah orang yang dicurigai melakukan aksi pencurian alat bantu pernapasan pasien gawat darurat itu.
    “Untuk pelaku yang diamankan ini berjumlah tiga orang. Saat ini sudah berada di Mapolda untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ungkap Fauzan.
    “Untuk perkembangan lainnya akan disampaikan kembali. Sementara berikan waktu penyidik untuk bekerja menyelesaikan kasus ini,” ucap Fauzan.
    Sebelumnya, dilaporkan bahwa RSUD Soekarno mengalami kehilangan 17 unit ventilator yang hingga kini belum ada kejelasan mengenai penyebabnya.
    Tim inspektorat daerah telah melakukan pemeriksaan, tetapi hingga saat ini belum ada pihak yang dinyatakan bertanggung jawab.
    Polda Bangka Belitung telah melakukan penyelidikan terhadap kasus dugaan hilangnya alat kesehatan itu.
    Penyelidikan dilakukan oleh Subdit III Ditreskrimum Polda usai menerima laporan ke Mapolda pada 3 Juli 2025.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 17 Ventilator RSUD di Bangka Belitung Hilang dan Jadi Temuan BPK
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        8 Juli 2025

    17 Ventilator RSUD di Bangka Belitung Hilang dan Jadi Temuan BPK Regional 8 Juli 2025

    17 Ventilator RSUD di Bangka Belitung Hilang dan Jadi Temuan BPK
    Tim Redaksi
    PANGKALPINANG, KOMPAS.com
    – Pengelolaan
    RSUD Soekarno
    oleh Pemprov Bangka Belitung menghadapi sejumlah masalah yang berpotensi menimbulkan kerugian negara.
    Temuan ini diungkapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (
    BPK
    ) dalam laporan keuangan pemerintah daerah tahun 2024 yang kini sedang ditindaklanjuti.
    Wakil Ketua
    DPRD Bangka Belitung
    , Eddy Iskandar, menyampaikan bahwa terdapat 16 item temuan dari BPK yang telah disampaikan kepada DPRD.
    Salah satu temuan tersebut berkaitan dengan permasalahan dalam pengelolaan rumah sakit.
    “Ada 16 item temuan dari catatan BPK yang disampaikan ke DPRD, salah satunya permasalahan dalam pengelolaan rumah sakit,” ungkap Eddy di kantor DPRD, Selasa (8/7/2025).
    Eddy menjelaskan, tindak lanjut atas temuan BPK memiliki tenggat waktu 60 hari.
    Namun, DPRD meminta Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk menyusun timeline kegiatan secara lebih jelas.
    “Dari rapat koordinasi, kami minta timeline, minggu ini apa saja yang diselesaikan, jadi tidak 60 hari selesai baru dilaporkan,” tambahnya.
    Lebih lanjut, Eddy menekankan pentingnya memperhatikan standar operasional pekerjaan agar kesalahan serupa tidak terulang pada laporan berikutnya.
    “Terkait aset dan pelayanan dasar ini harus betul-betul diperhatikan,” tegasnya.
    Sebelumnya, dilaporkan bahwa RSUD Soekarno mengalami kehilangan 17 unit ventilator yang hingga kini belum ada kejelasan mengenai penyebabnya.
    Tim inspektorat daerah telah melakukan pemeriksaan, tetapi hingga saat ini belum ada pihak yang dinyatakan bertanggung jawab.
    Selain masalah ventilator, RSUD Soekarno juga menghadapi isu dalam akreditasi yang menyebabkan penurunan jumlah pasien dan kelas layanan BPJS Kesehatan.
    Temuan BPK juga menyoroti pemotongan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) akibat
    defisit anggaran
    yang dialami Pemprov Kepulauan Bangka Belitung.
    Selain itu, terdapat kekurangan volume dalam 13 paket kegiatan pengerjaan jalan dan jaringan irigasi yang dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Diogo Jota Sempat Jalani Operasi Paru-paru Sebelum Meninggal

    Diogo Jota Sempat Jalani Operasi Paru-paru Sebelum Meninggal

    Jakarta

    Pesepakbola Diogo Jota meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan mobil di Spanyol, Rabu (3/7/2025), pukul 00.30 waktu setempat. Saat itu, Jota sedang bersama adiknya, Andre dalam mobil Lamborghini.

    Fisioterapis pernapasan Jota, Miguel Gonçalves, mengungkapkan pemain Liverpool itu tengah dalam perjalanan ke pelabuhan untuk naik feri ke Inggris. Jota tidak disarankan untuk naik pesawat, karena ia baru saja menjalani operasi paru-paru beberapa hari sebelumnya.

    Striker asal Portugal itu mengalami pneumotoraks, yakni kondisi saat sebagian paru-paru kolaps.

    “Saya mengucapkan selamat tinggal kepadanya dan André sekitar pukul 20.30 malam. Mereka akan melakukan perjalanan pada malam hari untuk menghindari panas,” tutur Gonçalves yang dikutip dari Gazeta Express, Jumat (4/7/2025).

    “Mereka akan berhenti di sebuah hotel di Burgos. Ia gembira, optimis tentang pemulihannya, dan sangat berkomitmen pada musim baru,” sambungnya.

    Apa Itu Pneumotoraks?

    Dikutip dari Mayo Clinic, pneumothoraks adalah kondisi saat udara bocor ke dalam ruang antara paru-paru dan dinding dada. Udara ini mendorong bagian luar paru-paru dan membuatnya kolaps.

    Pneumotoraks dapat berupa kolaps paru-paru secara menyeluruh atau kolaps hanya sebagian paru-paru. Kondisi ini dapat disebabkan oleh cedera dada tumpul atau tembus, prosedur medis tertentu, atau kerusakan akibat penyakit paru-paru yang mendasarinya.

    Apa Saja Gejala Pneumotoraks?

    Gejala utama pneumotoraks adalah nyeri dada tiba-tiba dan sesak napas. Tingkat keparahan gejala dapat bergantung pada seberapa banyak paru-paru yang kolaps.

    Apa Penyebab Pneumotoraks?

    1. Cedera dada: Setiap cedera tumpul atau tembus pada dada dapat menyebabkan kolaps paru-paru. Beberapa cedera dapat terjadi selama penyerangan fisik atau kecelakaan mobil, sementara yang lain mungkin terjadi secara tidak sengaja selama prosedur medis yang melibatkan penusukan jarum ke dada.

    2. Penyakit paru-paru: Jaringan paru-paru yang rusak lebih mungkin mengalami kolaps. Kerusakan paru-paru dapat disebabkan oleh berbagai jenis penyakit yang mendasarinya, seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), fibrosis kistik, kanker paru-paru, atau pneumonia.

    Penyakit paru-paru kistik, seperti limfangio leiomyomatosis dan sindrom Birt-Hogg-Dube. Kondisi ini menyebabkan kantung udara berbentuk bulat dan berdinding tipis di jaringan paru-paru yang dapat pecah, sehingga menyebabkan pneumotoraks.

    3. Lepuh udara yang pecah: Lepuh udara kecil (bleb) dapat terbentuk di bagian atas paru-paru. Lepuh udara ini terkadang pecah, yang memungkinkan udara bocor ke dalam ruang yang mengelilingi paru-paru.

    4. Ventilasi mekanis: Jenis pneumotoraks yang parah dapat terjadi pada orang yang membutuhkan bantuan mekanis untuk bernapas. Ventilator dapat menciptakan ketidakseimbangan tekanan udara di dalam dada. Paru-paru dapat kolaps sepenuhnya.

    (sao/kna)

  • Ventilator Hilang hingga Masalah Akreditasi, Gubernur Babel Nonaktifkan Dirut RSUD Soekarno Bangka
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        30 Juni 2025

    Ventilator Hilang hingga Masalah Akreditasi, Gubernur Babel Nonaktifkan Dirut RSUD Soekarno Bangka Regional 30 Juni 2025

    Ventilator Hilang hingga Masalah Akreditasi, Gubernur Babel Nonaktifkan Dirut RSUD Soekarno Bangka
    Tim Redaksi
    BANGKA, KOMPAS.com
    – Gubernur Kepulauan
    Bangka Belitung
    Hidayat Arsani menonaktifkan Direktur
    RSUD Soekarno
    ,
    dr. Ira Ajeng Astrid
    , terkait sejumlah permasalahan manajemen.
    Hidayat mengatakan, pergantian direktur akan dilakukan untuk pembenahan berbagai pelayanan rumah sakit.
    “Ini bukan soal perasaan, tetapi integritas dan tanggung jawab,” kata Hidayat seusai kegiatan, Senin (30/6/2025).
    Hidayat mengungkapkan, kebijakan pergantian direktur dilakukan karena RSUD Soekarno kerap dirundung masalah.
    Setelah kasus hilangnya 17 unit ventilator yang harganya ditaksir miliaran rupiah, kini akreditasi RSUD Soekarno turun kelas dari klaim layanan BPJS tipe B menjadi tipe C.
    “Ini menyangkut nyawa manusia. Seperti ventilator yang hilang, reputasi rumah sakit bisa anjlok, ada nyawa yang dipertaruhkan,” ujar Hidayat.
    Ventilator yang hilang sejak setahun lalu belum ada kejelasan, bahkan tim inspektorat daerah ikut turun tangan melakukan pengusutan.
    Hidayat menegaskan bahwa pemimpin rumah sakit harus bertanggung jawab dan menanggung risiko atas permasalahan yang terjadi.
    “Kalau tidak bisa bekerja maksimal, silakan mundur. Kami butuh pemimpin yang punya keberanian dan kejujuran,” ujar dia.
    Plt Kepala Badan Kepegawaian SDM Bangka Belitung Yudi Suhasri mengonfirmasi bahwa dr. Ira Ajeng Astrid telah mengajukan pengunduran diri terhitung 1 Juli 2025.
    “Mundur dari jabatan struktural dan status beliau tetap sebagai ASN,” ujar Yudi.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Heboh! Pria India Hidup Lagi usai Dinyatakan Meninggal oleh Dokter

    Heboh! Pria India Hidup Lagi usai Dinyatakan Meninggal oleh Dokter

    Jakarta

    Seorang pria berusia 64 tahun asal Ulhasnagar, India, yang mengidap kanker sempat dinyatakan meninggal dunia oleh dokter. Namun, tak lama setelah itu, pria bernama Abhiman Girdhar Tayde tersebut kembali bernapas.

    Kejadian ini bermula saat Abhiman merasakan sakit di rumahnya, sehingga putra dan kerabatnya segera membawanya ke Rumah Sakit Shivneri di Ulhasnagar menggunakan becak. Sesampainya di rumah sakit, seorang dokter bernama Prabhu Ahuja memeriksa kondisi Abhiman di dalam becak dan menyatakan bahwa ia telah meninggal dunia.

    Mendengar kabar tersebut, keluarga pun membawanya pulang untuk mempersiapkan upacara kremasi. Namun, sesuatu yang tak terduga terjadi.

    “Kami melihat ayah saya bernapas dengan berat, jantungnya berdetak kencang, ” kata putra Abhiman, Sachin, dikutip dari laman Times of India.

    Abhiman kemudian dilarikan ke rumah sakit lain untuk menjalani pemeriksaan lanjutan. Setelah mendapat penanganan medis, ia kembali sadar dalam waktu sekitar setengah jam.

    Kesal dengan pernyataan kematian yang ternyata keliru, putra Abhiman kembali mendatangi dr Ahuja di rumah sakit sebelumnya dan meminta surat kematian. Surat tersebut kemudian digunakan untuk mengajukan tuntutan agar pihak administrasi mengambil tindakan terhadap dr Ahuja atas dugaan kelalaian medis.

    Menanggapi hal ini, dr Ahuja menyatakan saat diperiksa, Abhiman dalam kondisi tidak sadarkan diri dan tidak menunjukkan detak jantung. Ia juga menyebut pemeriksaan dilakukan di tengah kondisi bising akibat proyek konstruksi di sekitar lokasi, sehingga menyulitkan proses pemeriksaan secara optimal.

    dr Ahuja mengklaim bahwa ia telah menyarankan keluarga pasien untuk segera membawa Abhiman ke rumah sakit lain yang memiliki fasilitas ventilator.

    “Namun mereka kembali hanya untuk menjebak saya dan meminta surat keterangan kematian,” kata Dr Ahuja.

    Departemen Kesehatan Ulhasnagar Municipal Corporation (UMC) juga turut menanggapi kejadian tersebut. Seorang petugas UMC, dr Mohini Dharma mengakui, pihaknya belum mendapatkan laporan dari keluarga Abhiman.

    “Dalam kasus ini, kami belum menerima keluhan dari keluarga Abhiman, tetapi sebagai suo moto (kemauan sendiri), kami telah menyampaikan pemberitahuan kepada dr Ahuja dan memintanya untuk memberikan klarifikasi atas seluruh masalah ini,” tutur dia.

    “Jika klarifikasi tersebut tidak memuaskan, maka kami akan membentuk sebuah komite yang akan menyelidiki seluruh kasus ini. Sesuai dengan temuannya, tindakan lebih lanjut akan diambil,” sambungnya.

    Apabila Ahuja terbukti bersalah dalam kasus tersebut, lisensinya sebagai dokter dapat dibatalkan.

    NEXT: Fenomena ‘bangkit’ dari kematian

    Di sisi lain, fenomena ‘bangkit’ dari kematian ini bukan lagi hal yang asing di dunia medis, meski kasusnya terbilang langka. Kemungkinan penyebabnya selalu sulit ditentukan. Namun, salah satu kondisi yang menjelaskan fenomena ini adalah Lazarus syndrome.

    Dikutip dari laman Medical News Today, Lazarus syndrome didefinisikan sebagai kembalinya sirkulasi spontan atau return of spontaneous circulation (ROSC) yang tertunda setelah CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) dihentikan. Artinya, seseorang yang dinyatakan meninggal setelah detak jantungnya terhenti, kembali mengalami aktivitas jantung yang mendadak.

  • 280.000 Liter BBM Akhirnya Masuk Gaza, Krisis dan Gempuran Bom Masih Mengancam

    280.000 Liter BBM Akhirnya Masuk Gaza, Krisis dan Gempuran Bom Masih Mengancam

    PIKIRAN RAKYAT – Di tengah gempuran serangan udara dan penembakan yang tak henti, sebanyak 280.000 liter bahan bakar akhirnya berhasil disalurkan ke wilayah Gaza, Kamis, 19 Juni 2025.

    Bahan bakar ini sangat krusial untuk menyokong layanan-layanan penting, termasuk rumah sakit, instalasi air bersih, dan jaringan komunikasi.

    Pasokan tersebut diangkut dari Stasiun Al Tahreer di Rafah ke Deir al Balah oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), melalui koordinasi Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).  Ini merupakan pengiriman pertama setelah 110 hari tanpa bahan bakar masuk ke Gaza.

    “Meski hal ini memberi sedikit waktu tambahan, jumlahnya masih jauh dari cukup. Untuk menjaga agar operasi penyelamatan nyawa dapat terus dilakukan, bahan bakar yang dibeli dari luar harus diizinkan masuk ke Gaza. Jika hal ini tidak segera dilakukan, rumah sakit, ambulans, instalasi desalinasi air laut, jaringan telepon, dan layanan penting penunjang kelangsungan hidup lainnya akan terhenti,” ujar OCHA, dikutip dari Xinhua, Jumat, 30 Juni 2025.

    Kekerasan yang terus terjadi juga berdampak pada korban sipil. OCHA melaporkan banyak warga sipil tewas atau terluka, termasuk mereka yang sedang mencari bantuan.

    Akses terhadap informasi dan koordinasi bantuan pun terganggu akibat putusnya kabel serat optik, yang menyebabkan tiga hari gangguan komunikasi besar-besaran.

    Upaya perbaikan terhambat karena otoritas Israel Penjajah menghalangi pergerakan tim perbaikan.

    “Otoritas Israel awalnya menyetujui tetapi kemudian menghalangi pergerakan tim yang ditugaskan untuk mengidentifikasi lokasi putusnya kabel tersebut. Hal ini berdampak pada wilayah Gaza tengah dan selatan,” ucap OCHA.

    RS Krisis, Warga Gaza Terpaksa Tinggal di Reruntuhan

    Kondisi penampungan warga sipil kian memburuk. Menurut OCHA, sejak 1 Maret 2025 tidak ada bahan-bahan penampungan seperti tenda, kayu, dan terpal yang diizinkan masuk ke Gaza. Sementara itu, satu dari tiga warga Gaza terpaksa mengungsi kembali sejak gencatan senjata terakhir gagal dipertahankan.

    “Akomodasi darurat terkonsentrasi di sekolah-sekolah yang hancur akibat bom, lahan-lahan publik, dan puing-puing perkotaan, sering kali melebihi kapasitas lokasi itu dan tanpa infrastruktur dasar,” kata OCHA.

    Sebanyak 980.000 barang kebutuhan penampungan, termasuk hampir 50.000 tenda, telah disiapkan PBB dan mitra kemanusiaan, tetapi pengirimannya belum memungkinkan karena masih terganjal akses.

    Tim PBB, bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), juga mengunjungi Kompleks Medis Nasser di Khan Younis yang kini dalam kondisi sangat kritis. Ratusan pasien memenuhi rumah sakit tersebut, melebihi kapasitas ganda dari jumlah ideal.

    Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Ghebreyesus mengatakan, “Kompleks Medis Nasser menampung jumlah pasien dua kali lipat dari kapasitas yang seharusnya.”

    Sebuah tenda bantuan WHO, yang semula dirancang untuk layanan anak dan bedah, kini berubah fungsi menjadi bangsal trauma dengan 100 tempat tidur dijejalkan ke dalam ruangan yang hanya mampu menampung 88 unit.

    Rumah sakit ini tak bisa memperluas kapasitas karena kekurangan ventilator, monitor, tempat tidur, serta tenaga medis.

    WHO sempat berhasil mengirimkan sejumlah minimum bahan bakar ke rumah sakit itu pada Rabu, 18 Juni 2025 untuk menghidupkan generator cadangan. Namun, letaknya yang berada di wilayah dengan perintah evakuasi dari otoritas Israel Penjajah membuat akses ke rumah sakit makin sulit.

    Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran tinggi di kalangan tenaga medis dan pasien terkait keselamatan mereka. ****

  • WHO Desak Israel Izinkan Bantuan Obat-obatan dan Bahan Bakar Masuki Gaza tanpa Hambatan

    WHO Desak Israel Izinkan Bantuan Obat-obatan dan Bahan Bakar Masuki Gaza tanpa Hambatan

    PIKIRAN RAKYAT – Dunia internasional telah berulang kali mendesak Israel agar menghentikan genosida di Gaza. Selain itu, Israel juga didesak untuk membuka blokade bantuan yang berlangsung sejak 2 Maret 2025.

    Blokade bantuan yang dilakukan Israel tersebut telah menyebabkan krisis parah. Saat ini, jutaan warga di Gaza mengalami kelaparan dan membutuhkan obat-obatan serta kebutuhan dasar lainnya.

    Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus telah menyatakan keprihatinannya atas memburuknya situasi fasilitas perawatan kesehatan di Jalur Gaza.

    Dia mendesak agar Israel mengizinkan masuknya bantuan seperti obat-obatan dan bahan bakar ke Gaza tanpa hambatan.

    “Kompleks Medis Nasser di Khan Younis, #Gaza, tengah berjuang untuk tetap beroperasi di tengah tekanan yang tiada henti dan kurangnya pasokan,” katanya dalam sebuah posting di X pada Rabu malam.

    Pada Selasa pekan ini, rumah sakit Nasser menerima lebih dari 300 orang yang terluka. Para korban terkait dengan dua insiden di dekat lokasi distribusi makanan militer non-PBB. Dalam dua serangan ini, 75 orang tewas, termasuk 11 anak-anak.

    Saat ini sekitar 590 pasien dirawat di rumah sakit Nasser, yang mana jumlah tersebut hampir dua kali lipat dari kapasitas rumah sakit tersebut.

    “Rumah sakit tidak dapat meningkatkan kapasitasnya karena kekurangan ventilator, monitor, tempat tidur, dan staf,” ujarnya.

    Rumah sakit Nasser telah ditetapkan berada di zona evakuasi, namun banyak petugas kesehatan tidak dapat mencapai rumah sakit karena khawatir akan keselamatan atau kekurangan bahan bakar untuk transportasi.

    Pada Rabu WHO telah mengirimkan bahan bakar dalam jumlah minimum yang cukup untuk mempertahankan operasi selama lima hari lagi. Namun, jika bahan bakar tersebut tidak sampai, layanan akan mulai ditutup.

    “WHO sekali lagi menyerukan perlindungan terhadap rumah sakit; agar bantuan kesehatan dan bahan bakar dapat masuk dan melintasi Gaza tanpa hambatan melalui semua rute yang memungkinkan,” katanya.

    “Waktu terus berjalan untuk menyelamatkan nyawa. Gencatan senjata!” tuturnya lagi.***

  • Wamenperin dorong industri alkes substitusi impor dan tingkatkan P3DN

    Wamenperin dorong industri alkes substitusi impor dan tingkatkan P3DN

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mendorong industri alat kesehatan (alkes) domestik untuk memperkuat substitusi impor, menciptakan lapangan kerja, memfasilitasi transfer teknologi, dan mendorong peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN).

    Dirinya dalam pernyataan di Jakarta, Jumat menyampaikan kebutuhan alat kesehatan dalam negeri diproyeksikan terus meningkat, didorong oleh pertumbuhan penduduk, dinamika epidemiologi, serta ekspansi fasilitas layanan kesehatan. Namun saat ini alat tersebut masih didominasi produk impor.

    Seperti halnya produk ventilator yang saat ini termasuk dalam 10 besar alat kesehatan dengan nilai impor tertinggi, yang pada tahun 2024 tercatat sebesar 68,4 juta dolar AS atau naik dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

    Hal ini mengindikasikan tantangan besar kemandirian sektor kesehatan nasional, sekaligus melihat peluang besar yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku industri alkes.

    Oleh karena itu, pihaknya mengapresiasi peluncuran fasilitas produksi ventilator yang dilakukan oleh PT Dräger Indonesia di Bekasi, Jawa Barat pada 19 Juni.

    “Saya mengucapkan selamat kepada PT Dräger Indonesia, karena investasi yang dilakukan tidak hanya menunjukkan kepercayaan terhadap potensi pasar Indonesia, tetapi juga merupakan kontribusi nyata dalam memperkuat pondasi kemandirian industri alat kesehatan nasional,” kata dia.

    Lebih lanjut, ia menyampaikan kinerja sektor industri manufaktur Indonesia saat ini menunjukkan capaian yang positif. Berdasarkan data World Bank dan United Nations Statistics, nilai Manufacturing Value Added (MVA) Indonesia pada tahun 2023 mencapai 255,96 miliar dolar AS, menempatkan Indonesia di peringkat ke-12 dunia dan ke-5 di ASEAN.

    Sementara itu, berdasarkan data BPS, sektor industri pengolahan non-migas mencatatkan kontribusi sebesar 17,50 persen terhadap PDB pada triwulan I tahun 2025, naik sebesar 17,47 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024.

    Data ini menunjukkan bahwa sektor manufaktur Indonesia juga tetap tercatat sebagai sektor utama penopang pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan kinerja ekspor nasional.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.